Anda di halaman 1dari 14

NAMA : Dimas Yusup Baharudin

NIM : 4101416017
MAKUL : Economical Mathematics

ELASTISITAS

1. PENGERTIAN ELASTISITAS

Elastisitas merupakan sebuah derajat kepekaan terhadap suatu gejala ekonomi maupun
adanya perubahan gejala ekonomi lainya. Atau dapat kita simpulkan bahwa elastisitas adalah
tingkat kepekaan perubahan jumlah atau kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya
perubahan dari faktor-faktor lain. Untuk mengukur derajat kepekaan suatu gejala ekonomi, ukuran
yang digunakan adalah rasio atau perbandingan persentase perubahan kuantitas barang, baik itu
barang yang diminta atau barang yang ditawarkan dilihat dari persentase perubahan faktor-faktor
yang menyebabkan kuantitas barang itu berubah.

Secara matematis, jika 𝑦 = 𝑓(𝑥) dan koefisien elastisitas dilambangkan dengan 𝜂 maka :

Δ𝑦
𝑦 Δ𝑦 𝑥
𝜂= Δ𝑥 ⇔ 𝜂 = Δ𝑥 . 𝑦
𝑥

Dengan mengambil Δ𝑥 = 0, maka diperoleh persamaan :

Δ𝑦 𝑥 𝑑𝑦 𝑥
𝜂 = lim . = .
Δ𝑥→0 Δ𝑥 𝑦 𝑑𝑥 𝑦

Harga 𝜂 bersifat abslout, artinya jika dalam perhitungan diperoleh nilai negatif maka harga
𝜂 diambil dari harga mutlaknya. Suatu fungsi disebut elastis jika memiliki harga 𝜂 > 1. Jika 𝜂 =
1 atau 𝜂 < 1 maka fungsi tersebut disebut unity elastis atau nelastic pada titik yang telah
ditentukam. Perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Gambar 2
Berdasarkan gambar 1 dapat dikemukakan bahwa AB menyatakan fungsi marginal
sedangkan AO mempresentasikan fungsi rata-rata. Harga 𝛼 < 𝛽 sehingga 𝑡𝑔 𝛼 < 𝑡𝑔𝛽. Akibatnya,
harga fungsi marginal di titik A kurang dari harga fungsi rata-rata. Dengan demikian,
kesimpulannya adalah elastisitas fungsi total di titik A kurang dari 1 atau nelastic. Sebaliknya,
pada gambar 2, 𝛼 > 𝛽 sehingga 𝑡𝑔𝛼 > 𝑡𝑔𝛽. Akibatnya, fungsi total di titik A bersifat elastis.

Untuk kasus unity elastis dapat dijelaskan menggunakan gambar berikut ini.

Pada gambar 3, fungsi total memiliki slope negatif. Ditentuka titik A pada kurva tersebut
sedemikian sehingga garis OA dan AB membentuk sudut yang sama besar dengan sumbu X positif
(dengan arah yang berlawanan) atau dengan arah yang sama bila fungsi totalnya berslope positif
(gambar 4). Akibatnya, 𝛼 = 𝛽 sehingga 𝑡𝑔 𝛼 = 𝑡𝑔𝛽. Dengan demikian harga fungsi marginal di
titik A akan sama dengan fungsi rata-rata sehingga diperoleh 𝜂 = 1.

Penyebab perubahan pada kuantitas barang yang diminta atau ditawarkan bisa kita
bedakan menjadi 3 bagian, yaitu : Harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan atau
income.

2. JENIS-JENIS ELASTISITAS

1). Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan
barang terhadap perubahan harga. Skedul permintaan yang digambarkan secara grafis disebut
kurva permintaan (demand curve).

Hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan yaitu :

a. Tingkat kemudahan barang tersebut digantikan oleh barang lain


b. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang
c. Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi dipasar
d. Jenis barang yang dibutuhkan (barang pokok, barang mewah atau normal

Perhatikan gambar berikut.

Pada tingkat harga P0, kuantitas barang yang diminta sebesar Q0 . Kuantitas barang yang diminta
akan mengalami kenaikan (Q0 → Q2 ) jika harga barang turun (P0 → P2 ), dan sebaliknya. Sifat
kurva permintaan yang demikian dinamakan dinamakan hukum permintaan yang turun miring (the
law of downward-sloping demand). Hukum ini dapat dijelaskan dari 2 aspek, yaitu :

a. Turunnya harga akan berakibat masuknya pembeli-pembeli baru


b. Turunnya harga dapat mendorong masing-masing konsumen untuk memperbesar
konsumsinya. (Samuelson, 1970).

Kuantitas barang yang diminta merupakan fungsi dari harga. Secara matematis dapat
ditulis 𝑄𝐷 = f(p). Dengan demikian, elastisitas permintaan (suatu barang terhadap harga)
dapat didefiniskan sebagai ratio perubahan relatif jumlah barang yang diminta dan
perubahan relatif harga barang yang bersangkutan (Legowo, 1984).

Terdapat 4 macam konsep elastisitas permintaan, yaitu :

1. Price Elasticity atau Elastisitas Harga

Adalah elastisitas yang mengukur kepekaan perubahan kuantitas permintaan suatu


barang berkaitan dengan perubahan harga barang yang bersangkutan (Wantara, 1995).

Dapat dirumuskan sebagai berikut :


𝑑𝑄𝐷
𝜂 = 𝑑𝑃
𝑄𝐷
𝑃
Contoh soal :

1. Suatu fungsi permintaan memiliki persamaan: 𝑄𝐷 = 100 – 2𝑃. Tentukan besar elastisitas
harga untuk 𝑃 = 20 serta berikan interpretasi ekonominya.
Jawab
Diketahui: 𝑄𝐷 = 100 – 2𝑃
𝑑𝑄𝐷
*) Persamaan fungsi marginal: = −2
𝑑𝑃
𝑄𝐷 100 100
**) Persamaan fungsi rata-rata: = −2= − 2 = 3, untuk 𝑝 = 20
𝑃 𝑃 20

2 2
Dari *) dan **) diperoleh 𝜂 = − 3 sehingaa |𝜂| = 3

Interpretasi ekonominya adalah kuantitas barang yang diminta akan mengalami kenaikan
sebesar 66,67 % jika harga barang yang bersangkutan turun 100 %.

𝑘
2. Diketahui 𝑄𝐷 = 𝑝𝑛 ; 𝑘, 𝑛 ∈ 𝐵 +
a. Apakah besar elastisitas harga (permintaan) tergantung harga barang (yang
bersangkutan) ? Selidikilah.
b. Jika n = 1, apa artinya ?

jawab :
𝑑𝑄𝐷
*) = 𝑛𝑝−𝑛−1
𝑑𝑃

𝑄𝐷
**) = 𝑘𝑝−𝑛−1
𝑃

Dari *) dan **) diperoleh 𝜂 = −𝑛 atau |𝜂| = 𝑛


Besar elastisitas harga adalah suatu konstanta n. Jadi, tidak tergantung pada harga barang (yang
bersangkutan). Jika n=1 maka kuantitas barang yang diminta akan mengalami kenaikan sebesar
penurunan harga barang yang bersangkutan atau bersifat unity elastis.
2. Cross Elasticity atau Elastisitas Silang
Adalah elastisitas yang mengukur kepekaan perubahan permintaan suatu barang
berkenaan dengan perubahan harga barang yang lain (Wantara, 1995). Hubungan antara 2 jenis
barang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu substitusi dan komplementer. Barang A disebut barang
substitusi barang B jika setiap kenaikan harga barang A akan berakibat pada kenaikan permintaan
kuantitas barang B, dan sebaliknya. Sebagai contoh, setiap kenaikan harga beras akan berakibat
pada penurunan kuantitas beras yang diminta konsumen. Masyarakat (konsumen) akan
mengkonsumsi jagung ata sagu sebagai pengganti beras. Akibatnya, kuantitas sagu atau jagung
yang diminta akan mengalami kenaikan. Sagu dan jagung merupakan barang substitusi bagi beras.
Hubungan antara pena dan tinta, kamera dan film, atau botol dan tutup botol berbeda dengan beras
dan jagung. Hubungan barang-barang tersebut dinamakan komplementer. Artinya, setiap kenaikan
harga kamera akan berakibat pada penurunan kuantitas film yang diminta, dan sebaliknya.
Kuantitas barang A yang diminta dipengaruhi oleh harga barang A dan B. Secara matematis dapat
ditulis: 𝑄𝐷𝐴 = 𝑓(𝑃𝐴 , 𝑃𝐵 )

Elastisitas silang permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut :


𝜕𝑄𝐷𝐴 𝑃𝐵
𝜂𝐴𝐵 = .
𝜕𝑃𝐵 𝑄𝐷𝐴

dan
𝜕𝑄𝐷𝐵 𝑃
𝜂𝐵𝐴 = .𝑄𝐴
𝜕𝑃𝐴 𝐷𝐵

Dengan kriteria

- jika 𝜂𝐴𝐵 < 0 atau 𝜂𝐵𝐴 < 0 maka hubungan antara barang A dan B adalah
- jika 𝜂𝐴𝐵 > 0 atau 𝜂𝐵𝐴 > 0 maka hubungan antara barang A dan B adalah
komplementer

Contoh :

Suatu fungsi permintaan dua macam barang yang berkaitan dirumuskan sebagai berikut.

𝑐 𝑐
𝑄𝐷𝐴 = 𝑃2 .𝑃 dan 𝑄𝐷𝐵 = 𝑃 ;𝑐 > 0
𝐴 𝐵 𝐴 .𝑃𝐵

Tentukan elastisitas harga permintaan barang A, B, dan elastisitas silang AB.


Jawab :
1) Elastisitas Harga Permintaan Barang A
𝜕𝑄𝐷𝐴 −2𝑐
= 𝑃3 .𝑃
𝜕𝑃𝐴 𝐴 𝐵

−2𝑐 𝑃𝐴
Jadi, 𝜂𝐴= 𝑃2 .𝑃 . 𝑐 = −2
𝐴 𝐵
𝑃2
𝐴 .𝑃𝐵

Artinya, kuantitas barang A yang diminta akan mengalami kenaikan sebesar 200 % jika
terjadi penurunan harga barang A sebesar 100 %.
2) Elastisitas Harga Permintaan Barang B
𝜕𝑄𝐷𝐵 −𝑐
=𝑃 2
𝜕𝑃𝐵 𝐴. 𝑃𝐵

−𝑐 𝑃𝐵
Jadi, 𝜂𝐵= 𝑃 2 . 𝑐 = −1
𝐴. 𝑃𝐵 𝑃𝐴 .𝑃𝐵

Artinya, kuantitas barang B yang diminta akan mengalami kenaikan sebesar penurunan
harga yang terjadi pada barang yang bersangkutan.

3) Elastisitas Silang Permintaan


𝜕𝑄𝐷𝐴 −𝑐
*) = 𝑃2 𝑃2
𝜕𝑃𝐵 𝐴. 𝐵

−𝑐 𝑃𝐵
Jadi, 𝜂𝐴𝐵= 𝑃2 𝑃2 . 𝑐 = −1
𝐴. 𝐵 𝑃2
𝐴 .𝑃𝐵

𝜕𝑄𝐷𝐵 −𝑐
**) = 𝑃2 𝑃
𝜕𝑃𝐴 𝐴. 𝐵

−𝑐 𝑃𝐴
Jadi, 𝜂𝐵𝐴= 𝑃2 𝑃 . 𝑐 = −1
𝐴. 𝐵 𝑃𝐴 .𝑃𝐵

Artinya, kuantitas barang A yang diminta konsumen akan mengalami kenaikan sebesar
kenaikan harga barang B.

Elastisitas silang permintaan ( 𝜂𝐴𝐵, 𝜂𝐵𝐴 < 0) menunjukan barang A dan B saling mengganti
(substitusi)

3. Income atau Elastisitas Pendapatan


Elastisitas pendapatan menguraikan tentang rasio atau perbandingan persentase
perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang ditawarkan dengan persentase perubahan
pendapatan/income. Kondisi ceteris paribus merupakan asumsi yang harus dipenuhi bagi
keberlakukan hukum permintaan. Perhatikan gambar berikut.
Pendapatan merupakan salah satu unsur ceteris paribus. Jika pendapatan konsumen berubah maka
akan terjadi pergeseran kurva permintaan. Pada umumnya, kuantitas barang yang diminta akan
mengalami kenaikan bila pendapatan yang diterima naik sehingga kurva permintaan akan bergeser
ke kanan (𝐷 → 𝐷’). Hal ini akan berlaku sebaliknya, yaitu terjadi pergeseran kurva permintaan ke
kiri (𝐷 → 𝐷′′), khsususnya untuk barang inferior, seperti jagung kualitas rendah.
Bila dikaitkan dengan hubungan antara 2 jenis barang, misal A dan B maka kuantitas barang A
yang diminta, selain dipengaruhi oleh harga barang A dan B, juga oleh pendapatan konsumen (I).
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:

𝜕𝑄𝐷𝐴 𝐼
𝜂𝐴𝐼 = .
𝜕𝐼 𝑄𝐷𝐴

Jika 𝜂𝐴𝐼 > 0 maka barang A adalah barang superior. Jika 𝜂𝐴𝐼 = 0 maka barang A adalah barang
netral. Jika 𝜂𝐴𝐼 < 0 maka barang A adalah barang inferior.

Contoh

Fungsi permintaan terhadap barang A adalah: 𝑄𝐷𝐴 = −2𝑃𝐴 + 5𝑃𝐵 + 0,5𝐼

Tentukan elastisitas pendapatan jika harga perunit barang A dan B masing-masing Rp 100 dan Rp
200 sedangkan pendapatan konsumen sebesar Rp 500.000.
Jawab:

𝜕𝑄𝐷𝐴
*) = 0,5, untuk 𝑃𝐴 = 100, 𝑃𝐵 = 200, dan 𝐼 = 500.00 maka
𝜕𝐼

𝑄𝐷𝐴 = 250.800

500.000
**) 𝜂𝐴𝐼 = 0,5. 250.800 = 0,9968
Artinya, jika pendapatan konsumen mengalami kenaikan sebesar 100 % maka kuantitas barang A
yang diminta akan naik sebesar 99,68 %. 𝜂𝐴𝐼 > 0, berarti barang A merupakan barang superior.

4. Elastisitas Produksi
Adalah elastisitas yang mengukur kepekaan perubahan produksi suatu barang
berkaitan dengan perubahan input yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut (Wantara,
1995). Input produksi meliputi (1) tenaga kerja (TK), (2) tanah (T), (3) modal (M), dan
entrepreunership (E).
Dalam jangka panjang, keempat input produksi dapat mempengaruhi output
(produk) secara interaktif, tetapi dalam jangka pendek analisis lebih difokuskan pada interaksi
input tenaga kerja dan modal dengan mengasumsikan input modal sudah given (dilambangkan
dengan M).
Hubungan antara output total (total product = TP), produk rata-rata (average
product=AP), dan produk marginal (marginal product=MP) disajikan pada gambar berikut.

Berdasarkan kurva diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. pada kurva TP, garis OB memiliki slope terbesar (Gb 7) sehingga kurva AP akan mencapai
titik maksimum (Gb 8). Titik B merupakan titik optimum kurva TP
2. pada saat kurva TP mencapai maksimum (Gb 7), produk marjinal sama dengan nol (Gb 8)
3. bila dikaitkan dengan elastisitas produksi maka:
a. untuk 0 < 𝑇𝐾 < 𝑇𝐾1 , 𝜂 > 1 sebab MP berada di atas AP
b. untuk 𝑇𝐾 = 𝑇𝐾1 , 𝜂 = 1 sebab MP = AP (MP memotong AP)
c. untuk 𝑇𝐾1 < 𝑇𝐾 < 𝑇𝐾2 , 0 < 𝜂 < 1, sebab MP berada di bawah AP
d. untuk 𝑇𝐾 = 𝑇𝐾2 , 𝜂 = 0 sebab MP = 0, dan
e. untuk 𝑇𝐾 > 𝑇𝐾2 , 𝜂 < 0 sebab MP < 0.
Elastisitas produksi dapat dirumuskan sebagai
𝑑𝑇𝑃
𝜂𝑃 = 𝑑𝑇𝐾
𝑇𝑃
𝑇𝐾
Atau
𝑑𝑇𝑃 𝑇𝐾
𝜂𝑃 = .
𝑑𝑇𝐾 𝑇𝑃

Contoh :

2
Fungsi produksi jangka pendek dinyatakan dalam persamaan 𝑇𝑃 = − 3 𝑇𝐾 3 + 4𝑇𝐾 2 .Tentukan

elastisitas produksi jika produsen menggunakan input TK=10.


Jawab
2 800
*) 𝑇𝑃 = − 3 𝑇𝐾 3 + 4𝑇𝐾 2 . Untuk TK=10, maka TP = − 3
𝑑𝑇𝑃 𝑑𝑇𝑃
**) 𝑑𝑇𝐾 = −2 𝑇𝐾 2 + 8𝑇𝐾. Untuk TK=10, maka 𝑑𝑇𝐾 = −120

Dari *) dan **) maka diperoleh 𝜂𝑃 = 4,5

Artinya, bila input TK ditambah dengan 100 % maka output yang dihasilkan akan bertambah 450
%.

Jenis-jenis Elastisitas Permintaan :


1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada
pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada
pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
Pada kurva in elastisitas sempurna, kurvanya akan sejajar dengan sumbu Y atau P

2. In Elastis (E < 1)
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
permintaan. E < 1, artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta
dalam jumlah yang relatif lebih kecil.
Contoh: permintaan terhadap beras.

3. Elastis Uniter (E=1)


Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan
harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang
sama.
Contoh: barang-barang elektronik.

4. Elastis (E > 1)
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E
> 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar.
Contoh: barang mewah.
5. Elastisitas Sempurna (𝐸 = ~)
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama
sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau 𝑋. 𝐸 = ~,
artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan.
Contoh: bumbu dapur.

2). Elastisitas Penawaran


Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka
yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).
Elastisitas Penawaran dapat dirumuskan sebagai :
% perubahan jumlah barang yang ditawarkan
ES =
% perubahan harga barang
Secara spesifik dapat dirubah menjadi persamaan berikut
Δ𝑄𝑠
1/2(𝑄𝑠1 + 𝑄𝑠2)
𝐸𝑆 =
Δ𝑃
1/2(𝑃1 + 𝑃2)
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
1. In Elastis Sempurna (E=0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada
pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
Kurvanya sejajar dengan sumbu Y atau P
2. Inelastis (E<1)
Penawaran in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
penawaran.

3. Elastis Uniter (E=1)


Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan
jumlah penawaran.

4. Elastis (E > 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang
lebih besar.

5. Elastis Sempurna (𝐸 = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama
sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q
atau X.
DAFTAR PUSTAKA

- Dr. Nuriana Rachmani, 2017. BAHAN AJAR MATEMATIKA EKONOMI, Semarang


- https://akuntanonline.com/rumus-elastisitas-permintaan-dan-penawaran/
- http://basicekonomi.blogspot.com/2013/05/elastisitas-permintaan-dan-penawaran.html?m=1
- http://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/pengertian-elastisitas-permintaan-dan-
penawaran/

Anda mungkin juga menyukai