PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sukubanyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat ditulis sebagaui
berikut:
Derajat dari suatu sukubanyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling tinggi bagi
variabel x yang ada dalam sukubanyak itu.
Perhatikan bahwa suku-suku pada sukubanyak di atas diawalai oleh suku yang variabelnya mempunyai
pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh suku-suku dengan pangkat variabel x yang semakin
menurun an-1xn-1 , an-2xn-2 , … , a2x2 , a1x dan diakhiri dengan suku tetap a0.
Sukubanyak yang disusun atau ditulis dengan cara seperti itu dikatakan disusun mengikuti “aturan
pangkat turun” dalam variabel x. perlu diingat kembali bahwa variabel suatu suku banyak tidaklah
harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam variabel-variabel lainnya, seperti: a, b, c, … , s, t, …, u, … ,
y dan z.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1)Menjelaskan alogaritma pembagian suku banyak
2)Menentukan derajat suku banyak hasil bagi dan sisa pembagian dalam alogaritma pembagian
3)Menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear atau kuadrat
4)Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan teorema sisa
5)Menentukan faktor linear dari suku banyak dengan teorema faktor
6)Menyelesaikan persamaan suku banyak dengan menggunakan teorema faktor
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan penulis dalam merumuskan masalah
tersebut, yaitu sebagai berikut:
1)Menjelaskan alogaritma pembagian suku banyak
2)Menentukan derajat suku banyak sebagai hasil bagi dan sisa pembagian dalam alogaritma pembagian
3)Menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear atau kuadrat
4)Mnentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear kuadrat dengan teorema sisa
5)Menentukan faktor linear dari suku banyak dengan teorema faktor
6)Menyelesaikan persamaan suku banyak dengan menggunakan teorema faktor
BAB II
PEMBAHASAN
Polinomial atau yang biasa disebut juga sebagai Suku banyak adalah sebuah bentuk dari suku-suku
dengan nilai banyak yang disusun dari perubah variabel serta konstanta. Operasi yang dipakai hanya
penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pangkat bilangan bulat tidak negatif.
Adapun bentuk umum dari Polinomial ini, yaitu:
Bentuk Umum Polinomial: an xn + an-1 xn-1 + . . . + a1 x + a
Keterangan:
Dengan an , an-1 , …. , a1 , a0 € R koefisien atau konstanta
Polinom an ≠ 0 , serta n adalah bilangan bulat positif.
Pangkat tertinggi dari x merupakan derajat polinomial. Sementara suku yang tidak mengandung
variable (a) disebut sebagai suku tetap (konstan).
Suatu polinomial dapat terlihat seperti berikut:
25x2 + 19x – 06
Contoh lain dari bentuk polinomial yaitu:
3x
x–2
-6y2 – (½)x
3xyz + 3xy2z – 0.1xz – 200y + 0.5
512v5+ 99w5
5 (Konstanta adalah koefisien yang variabelnya memiliki pangkat 0, sehingga angka adalah
polinomial.)
B. Syarat Polinomial
Terdapat juga beberapa syarat sehingga sebuah persamaan bisa disebut sebagai ‘polinomial’,
diantaranya ialah sebagai berikut:
Berikut adalah beberapa bentuk yang tidak termasuk ke dalam bentuk polinomial, diantaranya ialah
sebagai berikut:
3xy-2 sebab pangkatnya negatif. Eksponen atau pangkat hanya boleh {0,1,2…}.
2/(x+2) sebab membagi dengan variabel tidak diperkenankan (pangkat penyebut yaitu negatif).
1/x sebab alasan yang sama ^.
√x sebab akar merupakan pangkat pecahan, yang tidak diperkenankan.
x cos x sebab terdapat variabel x dalam fungsi trigonometri
Berikut adalah hal yang diperbolehkan atau termasuk dalam bentuk polinomial, perhatikan baik-
baik:
di mana tidak terdapat variabel sebagai penyebut atau variabel berpangkat negative
Nilai Polinomial
Nilai polinomial f(x) untuk x=k atau f(k) dapat kita cari dengan menggunakan metode substitusi atau
dengan skema Horner. Berikut rinciannya:
Cara subtitusi:
Dengan mensubtitusikan x = k ke dalam polinomial, sehingga akan menjadi:
f(x) = an kn + an-1 kn-1 + . . . + a1 k + a
D. Pembagian Polinomial
Secara umum, pembagian dalam polinomial dapat dituliskan seperti di bawah ini:
Rumus: f(x) = g(x) h(x) + s(x)
Keterangan:
Cara Hornernya:
H(x) = 1.x – 1 = x – 1
S(x) = P1.S2 + S1 = (2x + 1).1/2 + 7/2 = x + ½ + 7/2 = x + 4
Berikut ini akan kami berikan contoh soal polinomial pada opersai penjumlahan, pengurangan, dan juga
pengurangan. Perhatikan baik-baik ya!!
Contoh soal:
Diketahui suku banyak f(x) serta g(x) adalah sebagai berikut:
Jawab:
a) f(x) + g(x) = (2x3 – x2 + 5x – 10) + (3x2 – 2x + 8)
= 2x3 – x2 + 3x2 + 5x – 2x – 10 + 8
= 2x3 + 2x2 + 3x – 2
b) f(x) – g(x) = (2x3 – x2 + 5x – 10) – (3x2 – 2x + 8)
= 2x3 – x2 – 3x2 + 5x + 2x – 10 – 8
= 2x3 – 4x2 + 7x – 18
c) f(x) x g(x) = (2x3 – x2 + 5x – 10) × (3x2 – 2x + 8)
= 2x3(3x2 – 2x + 8) – x2(3x2 – 2x + 8) + 5x(3x2 – 2x + 8) – 10(3x2 – 2x + 8)
= 2x5 – 4x4 + 16x3 – 3x4 + 2x3 – 8x2 + 15x3 – 10x2 + 40x – 30x2 + 20x – 80
= 2x5 – 7x4 + 33x3 – 48x2 + 60x – 80
F. Teorema
Teorema ini digunakan untuk menentukan akar persamaan dari pangkat lebih dari dua. Teorema
terbagi menjadi dua macam, yakni teorema sisa dan teorema faktor. Berikut penjelasannya.
Teorema Sisa
Misalnya f(x) dibagi dengan p(x) dengan hasil bagi h(x) serta sisa h(x), maka akan kita dapatkan
hubungan:
f(x) = P(x) x H(x) x S(x)
Apabila f(x) berderajat n serta P(x) pembagi berderajat m, dengan m ≤ n , maka:
H(x) berderajat (n – m)
S(x) berderajat maksimum (m – 1)
Teorema untuk sisa ialah sebagai berikut:
Jawab:
Cara 1:
Rumus Sisa yaitu: s(x) = mx + n, sehingga:
k(x) = x2 – x – 6
k(x) = (x + 2) (x – 3)
Kita ketahui jika dibagi oleh x + 2 maka akan bersisa -13 serta apabila dibagi x – 3 sisanya akan menjadi 7
Maka dari itu, k(-2) = -13 dan k(3) = 7
Sehingga, kembalikan ke rumus Sisa, menjadi:
s(x) = mx + n
s(-2) = -2m + n = -13
s(3) = 3m + n = 7
Teorema Faktor
Sebuah suku banyak F(x) memiliki faktor (x – k) apabila F(k) = 0 (sisanya apabila dibagi dengan (x – k)
hasilnya 0)
Catatan: apabila (x – k) merupakan faktor dari F(x) maka k disebut sebagai akar dari F(x)
Tips
1. Untuk mencari akar dari sebuah suku banyak dengan cara Horner, bisa kita gunakan dengan
cara mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstanta dibagi faktor-faktor koefisien
pangkat tertinggi yang akan nantinya akan memberikan sisa = 0.
Sebagai contoh:
Untuk x3 – 2x2 – x + 2 = 0, faktor-faktor konstantanya adalah: ±1, ±2. Faktor-faktor koefisien
pangkat tertinggi adalah: ±1.
Sehingga, angka-angka yang perlu untuk dicoba yaitu: ±1 dan ±2 untuk 4x3 – 2x2 – x + 2 = 0.
Faktor-faktor konstantanya: ±1, ±2, faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi: ±1, ±2, ±4.
Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba: ±1, ±2, ±1/2, ±1/4
2. Apabila jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya merupakan x = 1.
3. Apabila jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil, maka pasti
salah satu akarnya merupakan x = –1.
Pembagian Istimewa
Perhatikan gambar di bawah ini baik-baik:
Contoh Soal dan Pembahasan
Soal 1.
Polinomial f(x) ÷ (x – 2) sisanya 24 serta f(x) ÷ (x + 5) sisanya 10. Maka f(x) tersebut dibagi x2 + 3x – 10
sisanya yaitu…
a. x + 34
b. x – 34
c. x + 10
d. 2x + 20
e. 2x – 20
Jawab:
Rumusnya yaitu P(x) = H(x) . Pembagi + (px + q)
Diketahui:
A. Kesimpulan
Suku banyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat ditulis
sebagai berikut.
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0
dengan :
· an, an-1, an-2, …, a2, a1, a0 adalah bilangan-bilangan real dengan an ≠ 0.
an adalah dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisie dari xn-2, …., demikian seterusnya.
a0 disebut suku tetap (konstanta).
· n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.
Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling tinggi bagi
variabel x yang ada dalam suku banyak itu.
B.Saran
Dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap pengetahuan mengenai suku banyal
matematika dapat lebih dipahami lagi oleh orang lain dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan atau
dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan.
Soal 2.
Suku banyak x4 – 3x3 – 5x2 + x – 6 dibagi oleh x² – x -2 sisanya sama dengan …
a. 16x + 8
b. 16x – 8
c. -8x + 16
d. -8x – 16
e. -8x – 24
Jawab:
Diketahi pembaginya yaitu: x² – x -2, sehingga:
x² – x -2= 0
(x – 2) (x + 1) = 0
x = 2 dan x = -1
Ingat rumus: P(x) = H(x) + (px + q), sehingga sisanya (px + q), maka:
x=2
f(2) = 2p + q
24 – 3(2)3 – 5(2)2 + 2 – 6 = 2p + q
16 – 24 – 20 + 2 – 6 = 2p + q
-32 = 2p + q … (i)
x = -1
f(-1) = -p + q
(-1) – 3(-1)3 – 5(-1)2 + (-1) – 6 = -p + q
1 + 4 – 5 – 1 – 6 = -p + q
-8 = -p + q …(ii)
Eliminasikan persamaan (i) serta (ii), menjadi:
-32 =2p +q
-8 =-p +q
-24 =3p
p = -8
Jika kita substitusikan p = –p + q = -8
-(-8) + q = -8
q = -16
Maka , sisanya adalah = p + q = -8x – 16
Jawaban: D
Soal 3.
Diketahui g(x) = 2x3 + ax2 + bx + 6 dan h(x) = x2 + x – 6 merupakan faktor dari g(x). Nilai a yang
memenuhi yaitu…
a. -3
b. -1
c. 1
d. 2
e. 5
Jawab:
x2 + x – 6 = 0
(x + 3)(x – 2) = 0
x = -3 dan x = 2
Sebab h(x) merupakan faktor dari g(x), sehingga:
g(-3) = 0
2x3 + ax2 + bx + 6 = 0
2(-3)3 + a(-3)2 + b(-3) + 6 = 0
-54 + 9a – 3b + 6 = 0
9a – 3b = 48 … (i)
g(2) = 0
2x3 + ax2 + bx + 6 = 0
2(2)3 + a(2)2 + b(2) + 6 = 0
16 + 4a + 2b + 6 = 0
4a + 2b = – 22
2a + b = – 11 … (ii)
Eliminasikan persamaan (i) serta (ii):
Dibagi (x – 2) sisanya 43
Sehingga pada saat x = 2, h(2) = 43
2(2)3 + 5(2)2 + a(2) + b = 43
16 + 20 + 2a + b = 43
2a + b = 43 – 36
2a + b = 7 …. (ii)
Eliminasikan (i) sera (ii):
2a +b =7
-a +b =-2
3a = 9
a =3
Subtitusikan a = 3 ke dalam 2a + b = 7, sehingga menjadi:
2(3) + b = 7
6+b=7
b=1
Sehingga, a + b = 3 + 1 = 4
Jawaban: E
Soal 6.
Salah satu faktor dari (2x³ -5x² – px =3) merupakan (x + 1). Faktor lain dari suku banyak tersebut
ialah…
a. (x – 2) dan (x – 3)
b. (x + 2) dan (2x – 1)
c. (x + 3) dan (x + 2)
d. (2x + 1) dan (x – 2)
e. (2x – 1) dan (x – 3)
Jawab:
Yang merupakan faktornya adalah x + 1 –> x = -1
f(-1) = 0
2(-1)³ – 5(-1)³ – p(-1) + 3 = 0
-2 – 5 + p + 3 = 0
p=4
Maka, f(x) = 2x³ -5x³ – 4x =3
= (x + 1)(2×2 – 7x + 3)
= (x + 1)(2x – 1)(x – 3)
Sehingga, faktor yang lainnya yaitu (2x – 1) dan juga (x – 3).
Jawaban: E
Soal 7.
Ada Dua polinomial x³ -4x³ – 5x + m dan x2 -3x – 2 ÷ x + 1 akan memiliki sisa sama, maka nilai 2m + 5 =
…
a. 17
b. 18
c. 24
d. 27
e. 30
Jawab:
Misalnya f(x) = x³ -4x2 – 5x + m dan x2 -3x – 2
Jika ÷(x + 1 ) –> x = -1 akan mempunyai sisa sama, maka:
f(-1) = g(-1)
(-1)³ – 4(-1)2 + 5(-1) + m = (-1)2 + 3(-1) – 2
-1 -4 – 5 + m = 1 – 3 – 2
-10 + m = -4
m = -4 + 10
m=6
Sehingga, nilai dari 2m + 5 = 2(6) + 5 = 17
Jawaban: A
Soal 8.
Dalam f(x) ÷ (x – 1) sisa 3, sementara ÷ (x – 2) sisa 4. Apabila dibagi dengan x2 -3x + 2 maka sisanya
adalah…
a. –x – 2
b. x + 2
c. x – 2
d. 2x + 1
e. 4x – 1
Jawab: