Anda di halaman 1dari 13

POLINOMIA

L
viafebriani125@gmail.com
Pengertian Polinomial
Polinomial (Suku banyak) adalah ekspresi matematika yang terdiri dari koefisien dan variabel serta hanya
melibatkan
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan perpangkatan variabel dengan bilangan cacah.
Polinom P(x) memiliki bentuk umum seperti berikut:

Dimana : 
a. Derajat (n) adalah pangkat tertinggi dalam suatu suku banyak.
b. Variabel (x) adalah bilangan yang dimisalkan dengan huruf misalnya x.
c. Koefisien (a) adalah bilangan yang mengikuti variabel.
Syarat Polinomial
Terdapat juga beberapa syarat sehingga sebuah persamaan bisa disebut sebagai ‘polinomial’, diantaranya ialah sebagai
berikut:
● Variabel tidak boleh mempunyai pangkat pecahan atau negatif.
● Variabel tidak boleh masuk dalam sebuah persamaan trigonometri
Polinomial dan bukan Polinomial
Berikut adalah beberapa bentuk yang tidak termasuk ke dalam bentuk polinomial, diantaranya ialah sebagai
berikut:
● 3xy-2  sebab pangkatnya negatif
● 2/(x+2) sebab membagi dengan variabel tidak diperkenankan 
● 1/x 
● √x sebab akar merupakan pangkat pecahan
● x cos x sebab terdapat variabel x dalam fungsi trigonometri

Berikut adalah hal yang diperbolehkan atau termasuk dalam bentuk polinomial antaralain:


● x/2 dibolehkan, sebab boleh membagi dengan konstanta.
● √x2  boleh, sebab sesudag dijabarkan hasilnya tidak terdapat pangkat pecahan.
● √2 boleh sebab yang diakar merupakan konstanta, bukan variabel.
● ½ x5 – (cos∏)x3 – (tan 60°)x – 1 boleh sebab fungsi trigonometri merupakan konstanta
Operasi Pada Suku Banyak
Oprasi pada suku banyak yaitu penjumlahan,pengurangan,perkalian,dan pembagian .
Teoremanya adalah sebagai berikut:
 Jika f(x) dan g(x) berturut-turut adalahsuku banyak berderajat m dan n, maka:

1. f(x) ± g(x) adalah suku banyak berderajat maksimum m atau n.


2. f(x) x g(x) adalah suku banyak berderajat (m + n)
Contoh
● Penjumlahan

● Pengurangan
Nilai Polinomial
Nilai polinomial f(x) untuk x=k atau f(k) dapat kita cari dengan menggunakan metode substitusi atau dengan skema
Horner. Diantaranya:

● Cara subtitusi:
Dengan mensubtitusikan x = k ke dalam polinomial, sehingga akan menjadi:
f(x) = an kn + an-1 kn-1 + . . . + a1 k + a
● Cara skema horner:
Sebagai contoh:
(f(k) = x3 + bx2 + cx + d sehingga: f(k) = ak3 + bk2 + ck + d
xa3 + bx2 + cx + d = (ak2 + bk + c)k+d
= ((ak + b)k + c)k+d
Pembagian Polinomial
Secara umum, pembagian dalam polinomial dapat dituliskan seperti di bawah ini:
Rumus: 

f(x) = g(x) h(x) + s(x)

Keterangan:
● f(x) merupakan suku banyak yang dibagi.
● g(x) merupakan suku banyak pembagi.
● h(x) merupakan suku banyak hasil bagi.
● s (x) merupakan suku banyak sisa.
Pembagian Polinomial Cara Horner
Pembagian suku banyak atau polinomial f(x) oleh (x-k) bisa kita lakukan dengan menggunakan cara atau metode horner.
 Contoh
Teorema
Teorema ini digunakan untuk menentukan akar persamaan dari pangkat lebih dari dua. Teorema terbagi menjadi dua
macam, yakni teorema sisa dan teorema faktor
1. Teorema Sisa
Misalnya f(x) dibagi dengan p(x) dengan hasil bagi h(x) serta sisa h(x), maka akan kita dapatkan hubungan:
 f(x) = P(x) x H(x) x S(x)
 Apabila f(x) berderajat n serta P(x) pembagi berderajat m, dengan m ≤ n , maka:
 H(x) berderajat (n – m)
 S(x) berderajat maksimum (m – 1)

Adapun rumus sisa yang biasa digunakan, yaitu:

s(x) = mx + n

Contoh :
Polinominal 8x3 – 2x + 5 dibagi dengan x + 2 mempunyai sisa (S) berikut:
S = f(k) = 8x3 – 2x + 5
Jawab: S = f(-2) = 8(-2)3 – 2(-2)2 + 5
S = -67
2. Teorema Faktor
Sebuah suku banyak F(x) memiliki faktor (x – k) apabila F(k) = 0 (sisanya apabila dibagi
dengan (x – k) hasilnya 0)
Catatan: 

Apabila (x – k) merupakan faktor dari F(x) maka k disebut sebagai akar dari F(x)

Contoh :
Tentukan penyelesaian dari x3 – 2x2 – x + 2 = 0?
jawab:

Sehingga, x3 – 2x2 – x + 2 = (x – 1)(x2 – x – 2)


= (x – 1)(x – 2)(x + 1)
x = 1   x = 2   x = –1
Maka dari itu, dapat kita ketahui himpunan penyelesaiannya: {–1, 1, 2}.
Sifat Akar
Pada persamaan berderajat 3:
ax3 + bx2 + cx + d = 0 akan memiliki akar-akar x1, x2, x3
Dengan sifat-sifat:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 = – b/a
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 = c/a
Hasil kali 3 akar: x1.x2.x3 = – d/a
Pada persamaan berderajat 4:
ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0 akan memiliki akar-akar x1, x2, x3, x4
Dengan sifat-sifat:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 = – b/a
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = c/a
Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = – d/a
Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 = e/a
Dari kedua persamaan tersebut, kita bisa menurunkan rumus yang sama untuk persamaan berderajat 5 dan begitu juga seterusnya.
Pembagian Istimewa
Perhatikan gambar di bawah ini baik-baik:

Anda mungkin juga menyukai