Sukubanyak adalah pernyataan matematika yang melibatkan jumlahan perkalian pangkat dalam
satu atau lebih variabel dengan koefisien. Sukubanyak dalam x yang berderajat n, dengan n
bilangan cacah dan an ≠ 0, dituliskan dalam bentuk anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + a1x .. + a0. Jika
dinyatakan dalam bentuk fungsi maka penulisanya adalah : P(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + a1x
.. + a0
Apabila sukubanyak dinyatakan dengan fungsi f(x), dan x diganti dengan bilangan h, maka
bentuk f(h) adalah nilai sukubanyak tersebut untuk x=h.
Contoh soal : Diberi sukubanyak f(x) = 3x2+2x+1, maka nilai f(2) adalah ?
Jawab : f(x) = 3x2+2x+1, jika x=2, maka kita substitusikan 2 ke dalam setiap variabel x.
Operasi antar sukubanyak adalah penambahan, pengurangan, atau perkalian sukubanyak dengan
menjumlahkan,mengurangkan, atau mengalikan suku-suku sejenis dari setidaknya dua
sukubanyak. Materi ini tentu tidak terlalu sulit karena kita telah mempelajari
penambahan,pengurangan, dan perkalian aljabar (operasi aljabar) ketika kita menduduki bangku
SMP. Misalnya, 4x2 dan 3x2 apabila dilakukan penjumlahan maka menjadi 7x2 dan kalau
perkurangan menjadi x2. Jika dilakukan perkalian, maka menjadi 12x4, dengan derajatnya 4.
Contoh soal : Diberi dua sukubanyak f(x)= 3x2+2x+2 dan g(x)= 5x2+7x+1, tentukan:
a. f(x) + g(x)
b. f(x) – g(x)
c. f(x) × g(x)
3. Teorema Sisa
Konsep teorema sisa mirip dengan konsep pembagian Sukubanyak. Untuk teorema sisa sendiri
ada 3, yaitu teorema sisa untuk pembagi berbentuk (x-h), pembagi berbentuk (ax-b), dan
pembagi berbentuk (x-h1)(x-h2). Berikut adalah tiga teorema sisa:
Teorema 1: Jika sukubanyak P(x) berderajat n dibagi (x-h), maka sisa pembagianya
adalah S=P(h).
Teorema 2: Jika sukubanyak P(x) berderajat n dibagi (ax-b), maka sisa pembagianya
adalah .
Teorema 3: Jika sukubanyak P(x) berderajat n dibagi (x-h1)(x-h2), maka sisa
pembagianya adalah
4. Teorema Faktor
Untuk dapat memahami teorema faktor, kita terlebih dahulu harus memahami teorema sisa (saya
jelaskan di subbab sebelumnya). Diberikan sukubanyak berikut ini
Suatu sukubanyak P(x) memiliki faktor yaitu (x-h) jika dan hanya jika P(h) = 0 atau
sisanya = 0.
Pembuktian :
Kita ketahui dari pembagian sukubanyak bahwa P(x) = Q(x) . H(x) + S(x)
Dari teorema sisa kita pelajari bahwa P(x) = (x-h).H(x) + S, dengan S = P(h). Kita
ketahui bahwa teorema faktor berlaku jika dan hanya jika P(h) atau sisa = 0.
P(x) = (x-h).H(x) + S
P(x) = (x-h).H(x)
Ini menunjukkan bahwa (x-h) adalah faktor dari P(x), jika dan hanya jika P(h) = 0
5. Persamaan Sukubanyak
Di awal materi kita telah mengenal bentuk umum sukubanyak yaitu:
an ≠ 0
Penentuan nilai x dari persamaan diatas dikenal sebagai akar-akar persamaan sukubanyak.
Penentuan nilai x dapat dilakukan dengan cara skema Horner. Persamaan sukubanyak berkaitan
dengan teorema faktor yaitu:
Suatu sukubanyak P(x) memiliki faktor yaitu (x-h) jika dan hanya jika P(h) = 0 atau
sisanya = 0.
Maka, akar rasional yang mungkin adalah faktor dari b/faktor dari a, yaitu ±1, ±2, ±1/2, ±1/3,
±1/6, ±2/3
Berikut ini, adalah langkah-langkah sederhana yang bermanfaat dalam menentukan akar-akar
rasional dari persamaan sukubanyak P(x) = 0
Bila ya, maka x=1 adalah akar dari P(x) = 0 atau (x-1) adalah faktor dari P(x)=0.
Bila tidak, lanjutkan ke langkah 2.
Langkah 2. Periksa apakah penjumlahan dari koefisien variabel berpangkat genap sama dengan
jumlah dari koefisien variabel berpangkat ganjil?