Anda di halaman 1dari 14

Tugas Makalah

KONSEP KEBUTUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

OLEH

RAHMA SARI
A1I119086

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “KONSEP KEBUTUHAN
DAN IMPLIKASINYA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN”. Dalam Penulisan
makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen pengampu yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini.

Kendari, April 2020

Penulis
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Kebutuhan Fisiologis...............................................................................................
B. Kebutuhan Psikologi................................................................................................
1. Kebutuhan akan kasih sayang & penghargaan sosial..........................................
2. Kebutuhan akan rasa aman & status....................................................................
3. Kebutuhan akan kebebasan..................................................................................
4. Kebutuhan akan prestasi......................................................................................
5. Kebutuhan akan pengalaman...............................................................................
C. Kebutuhan Sosial.....................................................................................................
1. Kebutuhan akan partisipasi..................................................................................
2. Kebutuhan akan pengakuan.................................................................................
3. Kebutuhan akan penyesuaian...............................................................................

BAB III : PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya
memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebut pun ikut
berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.
Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergera untuk
berusaha mendapatkannya.

Semakin meningkatnya kompleksitas kebutuhan manusia dan dengan semakin


menipisnya persediaan pemenuhan kebutuhan yang ada, maka otomatis akan semakin memicu
daya kreatifitas berpikir manusia untuk masing – masing memenuhi apa yang kemudian ia
butuhkan.

Hal tersebut, tak ayal pula dapat menciptkan kekaburan antara kebutuhan da keinginan,
pun ditambah lagi dengan hadirnya hegemoni kebutuhan sehingga orang – orang semakin sulit
memisahkan dan membedakan hal – hal apa saja yang kemudian ia butuhkan dan perlu untuk
segera dipenuhi dengan yang manakah yang hanya merupakan sebtas keinginan belaka.

Dengan hadirnya makalah ini, maka diharapkan agar dapat membentuk kerangka pikir
kita dalam membedah macam – macam kebutuhan mendasar manusia agar tidak terjebak pada
kekeliruan dalam pemenuhan kebutuhan dasar kita.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan kebutuhan fisiologis ?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan kebutuhan psikologis serta bagian-bagiannya ?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan kebutuhan sosial serta bagian-bagiannya ?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kebutuhan fisiologis
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kebutuhan psikologis serta bagian-bagiannya
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kebutuhan sosial serta bagian-bagiannya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni kebutuhan
untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang
sangat primer dan mutlak harus di penuhi untuk memelihara homeostatis biologis dan
kelangsungan hidup bagi setiap manusia. Kebutuhan ini dapat mengakibatkan sakit bahkan
sampai mati jika tidak terpenuhi. Oleh karena itu, kebutuhan fisiologis berada di urutan pertama
atau teratas.

Kebutuhan-kebutuhan fisiologis adalah potensi paling dasar dan besar bagi semua


pemenuhan kebutuhan di atasnya. Manusia yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan,
bukan untuk mencari teman atau dihargai. Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu semua
kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Di masyarakat yang sudah mapan,
kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah sebuah gaya hidup. Mereka biasanya sudah
memiliki cukup makanan, tetapi ketika mereka berkata lapar maka yang sebenarnya mereka
pikirkan adalah citarasa makanan yang hendak dipilih, bukan rasa lapar yang
dirasakannya. Seseorang yang sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa,
bau, temperatur ataupun tekstur makanan.

Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal. Pertama,


kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan sepenuhnya atau
minimal bisa diatasi. Manusia dapat merasakan cukup dalam aktivitas makan sehingga pada titik
ini, daya penggerak untuk makan akan hilang. Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan
sebuah santapan besar, dan kemudian membayangkan sebuah makanan lagi sudah cukup untuk
membuatnya mual. Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat
pengulangannya. Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan menjadi lapar lagi dan akan
terus menerus mencari makanan dan air lagi. Sementara kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi
tidak terus menerus muncul. Sebagai contoh, seseorang yang minimal terpenuhi sebagian
kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan tetap merasa yakin bahwa mereka dapat
mempertahankan pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi.
Setiap orang mengetahui bahwa untuk mencapai integritas dan kesehatan fisik, maka
organisme memerlukan udara, makanan, cairan, istirahat, tempat bernaung, pengeluaran sisa
pembakaran, dan sebagainya. Pemusatan kebutuhan-kebutuhan fisiologis hanya menjamin
penyesuaian organisme fisik. Sekalipun demikian ada hubungan yang sangat erat antara
pemusatan kebutuhan fisik dan pencapaian penyesuaian psikologis.

Kebutuhan fisiologis bersifat faali yaitu anatomi kebutuhan tubuh kita untuk
mempertahankan hidup. Jadi, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang sangat mutlak
harus dipenuhi manusia untuk kelangsungan hidupnya. Kebutuhan fisiologis meliputi: oksigen,
cairan, nutrisi (makanan dan minuman), eliminasi, istirahat, tidur, terbebas dari rasa nyeri,
stimulasi, regulasi, eksplorasi dan manipulasi, sexual, dll.

 Oksigen
Oksigen sangat di butuhkan manusia untuk bernafas dan di perlukan dalam proses
metabolism dalam tubuh.
 Cairan
Tubuh manusia sebagian besarnya merupakan cairan.itulah sebabnya tubuh kita sangat
memerlukan minuman untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.
 Nutrisi
Nutrisi sangat di butuhkan oleh manusia untuk mencegah gangguan pada tubuh.nutrisi
dapat kita peroleh dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
 Eliminasi
Eliminasi merupakan pembuangan zat sisa dalam tubuh yang harus di keluarkan karena
zat sisa mengandung racun yang apabila tidak di keluarkan akan menyebabkan penyakit.
 Istirahat
Istirahat di butuhkan tubuh kita agar energy kita tidak terlalu banyak terbuang dalam
proses metabolism.istirahat merupakan kebutuhan yang paling pokok dari manusia untuk
menjaga kesehatannya.
 Bebas dari rasa nyeri
Manusia ingin selalu terhindar dari berbagai penyakit atau luka yang dapat menyebabkan
nyeri.salah satu contohnya adalah meminum obat.minum obat bertujuan untuk
menghilangkan rasa sakit tersebut.
 Stimulasi
Stimulasi adalah rangsangan yang di terima manusia.manusia memiliki rangsangan baik
internal maupun eksternal.
 Regulasi
Regulasi merupakan keteraturan atau keseimbangan pada tubuh untuk mepertahankan
suhu tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit.
 Eksplorasi dan manipulasi
Dengan cara yang berbeda-beda manusia ingin mengungkapkan apa yang ada pada
dirinya masing-masing.selain itu pula manusia melakukan rekayasa dalam hidupnya.
 Seksual
Setiap orang pasti memerlukan kebutuhan seksual untuk mendapatkan rasa aman dan
nyaman dari orang yang sangat di cintainya.ini merupakan bentuk ekspresi yang setiap
manusia memilikinya agar manusia tersebut mendapat pengakuan dari yang di cintainya.

Dari penjabaran yang di atas menguatkan pertanyaan dari kita mengapa kebutuhan
fisiologis berada atau di tempatkan di tempat teratas atau tertinggi. Itulah mengapa di dalam
kehidupan sehari-hari mungkin kita sering bertanya-tanya mengapa setiap orang memiliki
ketertarikan terhadap sesuatu yang berbeda-beda. Salah satu contohnya ada orang yang memiliki
cita-cita yang sangat tinggi dan ada juga orang yang bercita-cita biasa-biasa saja. Apa yang yang
membuatnya termotivasi dan apa yang membuatnya tidak termotivasi.

B. Kebutuhan Psikologi
Kebutuhan psikologi dapat diartikan sebagai suatu kebutuhan yang bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian pada seseorang. Manusia terdiri atas aspek psikologis dan aspek
fisik, karena itu tingkah laku dan kehidupan mentalnya didominasi oleh sejumlah keperluan
psikologis yang pemuasannya bersifat fundamental untuk penyesuaian. Ada beberapa kebutuhan
psikologis yang penting untuk penyesuaian, yaitu :

1. Kebutuhan Akan Kasih Sayang & Penghargaan Sosial


Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki
pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi
seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang yang kebutuhan cintanya sudah
relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki
keyakinan besar bahwa dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya.
Ketika ada orang lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur.
Anak manusia dilahirkan dalam keadaan lemah, tidak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial dan lingkungan alamiah sekitarnya. Akibat ketidakmampuan itu, tumbuhlah
anak dalam ketergantungan kepada orang lain sehingga lahirlah kebutuhan akan teman.
Kebutuhan ini akan terpenuhi dalam hubungannya dengan orang tua, anggota keluarga, dan lain-
lain. Akibat hubungan tersebut anak menuntut kasih sayang dan penghargaan. Namun apabila
kebutuhan tersebut dilumpuhkan dengan penolakan, kebencian, dan sebagainya anak akan
merasa tidak dikehendaki kehadirannya, dan ia akan merasa tidak aman, takut, dan merasa tidak
ada orang yang membantunya untuk menghadapi realitas. Dan anak akan menampakkan adanya
kebencian, permusuhan, kecemasan, atau agresivitas. Akan tetapi, anak yang merasa aman
dengan kasih sayang serta dihargai akan menampakkan watak yang bahagia, perilaku kasih
sayang, dan hubungan yang sehat dengan orang lain di lingkungannya.
kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus
memahami cinta, harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika
tidak, dunia akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan kebencian.

2. Kebutuhan Akan Rasa Aman & Status


Apabila kebutuhan akan kasih sayang dan dihargai anak terpenuhi, maka anak akan
merasa bahagia dan kebutuhan akan rasa amannya juga terpenuhi. Perasaan aman ini merupakan
pondasi dalam penyesuaian diri terutama sebagai alat psikologis dalam menghadapi tuntutan dan
kesulitan-kesulitan yang timbul dalam kehidupan. Sikap yang baik dari orang tua, pengalaman
yang sehat dan berharga, kesempatan memperoleh prestasi dan pengakuan dapat membentuk
keyakinan akan harga diri. Dan tanpa faktor-faktor tersebut rasa aman dan status tidak dapat
berkembang sehingga tingkah laku dan stabilitas mental akan terganggu.
Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman
fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam
seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana alam.
Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini tidak bisa
terpenuhi secara total. Manusia tidak pernah dapat dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman
meteor, kebakaran, banjir atau perilaku berbahaya orang lain.
Orang-orang yang merasa tidak aman akan bertingkah laku seakan-akan selalu dalam
keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan
stabilitas secara berelebihan serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing
dan yang tidak diharapkannya.

3. Kebutuhan Akan Kebebasan


Ketika anak keluar dari batas lingkaran keluarga yang sempit untuk membangun
hubungan dengan teman-teman sebaya, ia telah memulai perjuangan untuk memperoleh
kebebasan. Namun, jika seorang anak mengalami perlindungan yang terlalu ketat atau disiplin
yang keras, kebutuhan akan kebebasan akan mengarah pada konflik, kebingungan, kebencian,
dan sebagainya. Dan ikatan emosional yang sangat erat dengan orang tua dapat menghambat
perkembangan rasa kebebasan secara normal, sehingga pada saat dewasa akan menggantungkan
diri pada orang lain, tidak matang dan kurang mampu mengadakan penyesuaian diri.
Manusia membutuhkan kebebasan dalam mengungkapkan segala pemikirannya.
Mengekang kebebasan akan menyebabkan hidup menjadi pasif dalam pergaulan dengan orang
lain. Tidak dibenarkan memaksakan kepada seseorang beberapa keputusan penting dan harus
dilakukannya, terkecuali bila orang itu merasa puas. Kebutuhan ini lebih memberikan kepada
seseorang kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri. Pada tingkat inilah seseorang punya
kemerdekaan untuk mengatur hidupnya, sehingga perilaku manusia muncul dari dalam dirinya
tanpa adanya dorongan dan tidak perlu pada penghargaan diri orang lain.

4. Kebutuhan Akan Prestasi / Pencapaian


Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian
signifikan, menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang yang
memiliki prestasi atau pencapaian tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantang baru dan
mencari tingkat kebebasan yang tinggi.
Setiap anak pastilah ingin memperoleh prestasi yang tinggi, karena semakin tinggi tingkat
prestasi seseorang maka semakin besar harga dirinya. Dan pemenuhan kebutuhan akan prestasi
akan menimbulkan rasa percaya diri, keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya akan
kepuasan yang telah ia capai. Namun, apabila kurangnya perhatian terhadap prestasi yang telah
dicapa seseorang atau perasaan gagal yang dialami seseorang sedangkan ia telah berusaha
sekuatnya namun, hasilnya tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Hal itu, dapat menimbulkan
perasaan kurang harga diri.
Sebab-sebab seseorang memiliki prestasi / pencapaian yang tinggi diantaranya adalah
pujian dan imbalan akan kesuksesan yang dicapai, perasan positif yang timbul dari prestasi, dan
keinginan untuk menghadapi tantangan. Tentunya imbalan yang paling memuaskan bagi mereka
adalah pengakuan dari masyarakat.

5. Kebutuhan Akan Pengalaman


Selain kebutuhan akan prestasi, seseorang juga memerlukan kebutuhan akan pengalaman.
Pengalaman adalah kejadian yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung, dsb ) baik yang
sudah lama atau yang baru saja terjadi. pengalaman ini bisa berupa pengalaman lucu,
pengalaman mengharukan, pengalaman menyedihkan, pengalaman menggembirakan,
pengalaman membanggakan, dll. Akan dari, yang terpenting dari pengalaman ini adalah hikmah
atau pelajaran yang bisa diambil.
Sejak lahir, manusia menerima pengalaman, selain itu manusia juga secara aktif mencari
pengalaman-pengalaman baru untuk kepentingan hidupnya. Pengalaman baru sangat
didambakan oleh anak-anak muda sebagai sesuatu yang menarik, bahkan memberikan kehidupan
yang dinamis. Namun, apabila anak mendapatkan hambatan dari orag tua, maka akan
berkembang perilaku-perilaku yang salah. Contohnya melakukan pengalaman yang tidak
sehat,kecanduan minuman keras, dan lain sebagainya. Oleh karena itu kebutuhan akan
pengalaman harus disalurkan dengan cermat. Dalam hal ini pendidikan hendaknya memberikan
kesempatan yang banyak dan beragam untuk ekspresi dorongan ini dengan cara normal.
Sehingga pemenuhan kebutuhan ini akan membantu perkembangan pribadi dan tingkah laku
yang wajar dalam kehidupan individu.

C. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan social merupakan faktor dinamis yang memberikan pengaruh langsung pada
penyesuaian diri dengan lingkungan atau hubungan social antar pribadi. Adapun kebuuhan social
yang penting dalam kehidupan individu, adalah :

1. Kebutuhan Akan Partisipasi


Untuk memperoleh rasa diakui dan dihargai oleh orang lain atau lingkungan masyarakat
tempat ia berada, maka individu berbuat sesuatu atau mengambil bagian dalam kegiatan yang
ada. Ada hubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain yang diperankan
dalam satu kegiatan yang sama. Individu yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pengalaman
social melalui partisipasi, memiliki ruang gerak sempit, kurang teman bergaul, cenderung kea
rah kegiatan menyendiri yang abnormal, kadang kala menunjukkan sikap antisocial.

2. Kebutuhan Akan Pengakuan


Setiap individu yang hidup dalam masyarakat ingin diakui sebagai salah satu diantara
mereka. Pengakuan dari masyarakat berpangkal pada kadaan individu tersebut, misalnya
pribadinya, kemampuan yang dimiliki, prestasi, dan kualitas personal individu tersebut.
Kebutuhan akan pengakuan yang terpenuhi atau mendapat respon memberikan pengaruh yang
definitive menyehatkan kepada cara penyesuaian diri.

3. Kebutuhan akan Penyesuaian


Unsur-unsur yang diterima masyarakat cenderung menunjukkan adanya persamaan atau
persesuaian. Kebutuhan akan persamaan yang mendapat pemenuhan secara baik akan
memudahkan individu mengadakan hubungan social atau interaksi yang luwes dan lancer.
Namun, apabila kebutuhan akan penyesuaian peserta didik kurang terpenuhi atau orang tua
memberikan pembatasan, anak akan cenderung menunjukkan sikap berontak, permusuhan,
menarik diri, kesedihan emosi, dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep kebutuhan tidak akan terlepas dari konsep motivasi, konsep motivasi dorongan
konsep perilaku serta tujuan. Kebutuhan sebagai suatu kekurangan di dalam sesuatu (manusia,
tumbuhan, ataupun manusia).
Kebuthan manusia menurut aspek fisiologis dan aspek psiukologis di bagi menjadi 3
macam yaitu Kebutuhan fisiologis, kebutuhan psikologis, dan kebutuhan sosial.

B. Saran
Pendidik hendaknya  melihat perkembangan para peserta didik dalam perkembangannya,
seorang pendidik harus selalu mengawasi dan memperhatikan agar peserta didik tidak menjadi
salah dalam kehidupannya kedepan karena salah sedikit yang dilakukan oleh pendidik akan
mempengaruhi pada peserta didik. Peserta didik yang berusia remaja biyasanya mempunyai ras
ingin tahu yang sangat tinggi, oleh karena itu pendidik haruslah bisa mengarahkan demi masa
depan nantinya peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/makalah-kebutuhan-peserta-
didik.html#ixzz6KsWex1XP

http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/makalah-kebutuhan-peserta-
didik.html#ixzz6KsWQMQrJ

http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow

Drs.Soeparwoto,dkk.2007. Psikologi  Perkembangan.Semarang: UPT MKK SEMARANG.

Anda mungkin juga menyukai