Anda di halaman 1dari 41

Pengertian, Pembagian, dan Contoh Soal

Suku Banyak Matematika

Pada kesempatan kali ini akan membahas suatu topik yang menarik untuk kalian yaitu
“Memahami teori dan konsep dasar tentang polinomial (suku banyak)”. Kalian pasti sudah
memahami tentang istilah persamaan kuadrat? Persamaan kuadrat mempunyai bentuk umum
yaitu “ax2+bx+c = 0”. Kita tahu bahwa cara menentukan unsur-unsur dari persamaan kuadrat
dapat dilakukan dengan cara pemfaktoran, kuadrat sempurna, dan lain lain. sehingga diperoleh
unsur-unsurnya sebagai berikut: (ax+b)(cx+d) = 0. Lalu pertanyaannya, bagaimana cara menen
tukan suku-suku persamaan yang pangkatnya lebih dari 2 yaitu ax3+bx2+cx+d = 0.

Sistem persamaan yang pangkatnya lebih dari 2 disebut dengan polinomial (suku
banyak). Cara menentukan suku-suku dari persamaan polinomial dapat dilakukan dengan
metode horner, metode substitusi, dll. Bagaimana, penasaran untuk tahu lebih lanjut? Sudah
mulai antusias? Langsung, saja.

1
Pengertian Suku Banyak

Sistem persamaan polinomial (suku banyak) adalah sistem persamaan dengan


pangkat tertingginya lebih besar dari 2 ( > 2). Bentuk umum dari polinomial adalah sebagai
berikut:

Dimana :

1. Derajat (n) adalah pangkat tertinggi dalam suatu suku banyak.


2. Variabel (x) adalah bilangan yang dimisalkan dengan huruf misalnya x.
3. Koefisien (a) adalah bilangan yang mengikuti variabel.

Contoh persamaan dari sistem polinomial adalah 2x3+5x2+6x=8 = 0.

Operasi pada Suku Banyak

Suatu persamaan polinomial memiliki operasi dasar yang sama dengan sistem
persamaan kuadrat yaitu : operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian suku banyak.
Teorema nya adalah sebagai berikut : jika f(x) dan g(x) berturut-turut adalah suku banyak
berderajat m dan n, maka :

1. f(x) ± g(x) adalah suku banyak berderajat maksimum m atau n.


2. f(x) x g(x) adalah suku banyak berderajat (m + n).

2
Contohnya :

1. Penjumlahan

2. Pengurangan

Kesamaan Suku Banyak

Misalkan terdapat suku banyak yaitu :

Dan suku banyak yang lain adalah :

3
Jika f(x) ≡ g(x) maka haruslah an= bn, an-1= bn-1, ……… a1= b1

f(x) ≡ g(x) disebut dengan kesamaan polinomial.

Dua buah sistem persamaan polinomial dikatakan memiliki kesamaan jika keduanya :

 Memiliki derajat yang sama.


 Memiliki variabel dan koefisien seletak yang sama antara polinomial ruas kiri dengan
kanan.

Pada kesamaan polinomial tidak berlaku pindah ruas atau kali silang seperti yang terjadi pada
operasi aljabar.

Contoh Soal Kesamaan Polinomial

1. Jika α dan β adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2+bx+c = 0, tentukan nilai α + β dan hasil
dari α.β

Jawaban :

4
Pembagian Suku Banyak

Suatu fungsi suku banyak dapat dilakukan operasi pembagian terhadap fungsi lainnya. Ada dua
cara yang dapat dilakukan yaitu pembagian suku banyak dengan cara bersusun dan dengan
metode horner (bagan).

1. Pembagian suku banyak dengan strategi pembagian bersusun

Misalkan suku banyak fx= a2x2+a1x+ a0 dibagi dengan (x-k) memberikan hasil bagi H(x) dan sisa
S, sehingga diperoleh hubungan :

Untuk menentukan hasil bagi H(x) dan sisa S digunakan pembagian suku banyak dengan cara
pembagian bersusun berikut ini :

5
Jadi, Hasil bagi H(x) = a2x + a2k + a1 (pada bagian atas) dan sisa S (pada bagian bawah) = a0+
a1k + a2k2

2. Pembagian suku banyak menggunakan metode horner

Aturan penggunaan metode horner pada operasi pembagian adalah sebagai berikut :

1. Letakkan seluruh koefisien dari derajat tertinggi sampai nol di bagian atas (selalu dimulai
dari pangkat tertinggi dan berurutan). Apabila terdapat suku banyak yang tidak ada
contohnya 2x4 + 3x2-5x-9 = 0. Maka koefisien untuk pangkat x3 dapat ditulis 0.
2. Letakkan faktor pengali di samping kiri.
3. Baris bawah bagian kiri adalah hasil bagi, sedangkan bagian kanan adalah sisa. Atau
dapat ditulis sebagai berikut :

Proses pembagian menggunakan metode horner dapat dijelaskan seperti dibawah ini :

Jadi, hasil bagi H(x) = a2x+a2k+ a1 dan sisa S = a2k2+a1k+ a0

6
Contoh Soal Pembagian Suku Banyak

1. Tentukan hasil bagi 4x5+3x3-6x2-5x+1 bila dibagi dengan 2x-1 menggunakan metode
pembagian bersusun dan metode horner!

a. Metode pembagian bersusun

7
b. Metode horner

Dari persamaan diatas, hasil bagi dan sisa yang diperoleh adalah sama yaitu 2x4+x3+2x2-2x-7/2
dan sisanya = -5/2

Teorema Sisa (Dalil Sisa)

Teorema ini digunakan untuk menentukan nilai sisa pembagian suatu suku banyak tanpa
mengetahui suku banyak dan/atau hasil baginya. Bentuk umum dari teorema sisa adalah adalah
sebagai berikut : Misalkan suku banyak f(x) dibagi dengan P(x) memberikan hasil bagi H(x) dan
sisa S(x), maka akan diperoleh hubungan :

8
Jika F(x) suku banyak berderajat n dan P(x) adalah pembagi berderajat m, dengan m ≤ n, maka
diperoleh :

1. H(x) adalah hasil bagi berderajat (n-m).


2. S(x) adalah sisa pembagian berderajat maksimum (m-1).

Syarat pembagi menggunakan teorema sisa terdapat dengan dua cara yaitu :

a. Pembagian dengan (x-k)

Teorema Sisa bagian 1: “ jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi dengan (x-k) maka sisanya
S=f(k), sisa f(k) adalah nilai suku banyak x=k yang dapat ditentukan dengan strategi substitusi
atau strategi skema (bagan) ”.

b. Pembagian dengan (ax+b)

Contoh soal : Teorema Sisa (Dalil Sisa)

1. Carilah sisa pembagi suku banyak 8x3-2x2+5 dengan (x+2)

Pembahasan :

a. Menggunakan substitusi

b. Menggunakan skema (bagan) dengan pembagian (x-k)

9
Jadi, sisanya S = f(-2) = -67 menggunakan teorema sisa.

Teorama Faktor

Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor lain atau akar-akar rasional dari
sistem persamaan suku banyak menggunakan metode horner. Pada teorema faktor menjelaskan
2 konsep yaitu :

1. Jika P(x) habis dibagi q(x) atau mempunyai sisa nol, maka q(x) adalah faktor dari P(x)
2. Jika P(x) = f(x). g(x) maka f(x) dan g(x) adalah faktor dari P(x).

Contoh soal teorema faktor

1. Jika salah satu akar dari f(x) = x4+ mx3-6x2+7x-6 adalah 2, tentukan akar linear lainnya!

Pembahasan :
Langkah pertama : carilah terlebih dahulu nilai m dengan substitusi polinomial f(2) = 0, karena
nilai 2 termasuk akar dari f(x), maka diperoleh :

10
Kemudian gunakan metode horner untuk menentukan faktor atau akarainnya, yaitu :

Sehinga faktor (x) yang lain adalah (x-2), (x+3), dan (x2-x+1). Oleh sebab itu, faktor lain dari
akar linearnya adalah -3.

Soal dan Pembahasan dari Bank Soal

Bagaimana Quipperian sudah mulai memahami tentang rumus umum dan konsep dasar dari
sistem persamaan polinomial. Agar kalian lebih cakap memahami materi in, Quipper Blog
lampirkan soal dan pembahasan dari bank soal. Perlu kalian tahu, bahwa bank-bank soal Quipper
selalu up to date untuk soal-soal UN dan SNMPTN. Oleh sebab itu, bank soal selalu relevan
untuk menemani latihan soal kalian.

1. Soal : Operasi pengurangan dari Polinomial

Jika P(x) = 2x4-5x3+6x2-x-2 dan Q(x) = x5-1, maka hasil P(x) – Q(x) beserta derajatnya
adalah…….

Pembahasan :

Dengan mengurangkan suku-suku sejenisnya, diperoleh :

11
P(x)- Q(x) memiliki nilai pangkat tertinggi 5, sehingga termasuk suku banyak berderajat 5. Jadi,
hasil operasi P(x) – Q(x) adalah –x5+2x4-5x3+6x2-x-1

2. Soal : Operasi Penjumlahan dari Polinomial

Jika Px=3x-3x2-1 dan Qx=3x2+x-2, maka operasi dari P(x) + Q(x) beserta derajatnya adalah
………

Pembahasan :
Dengan menjumlahkan suku-suku sejenisnya, diperoleh :

P(x) + Q(x) memiliki nilai pangkat tertinggi 1, sehingga termasuk suku banyak berderajat 1, jadi
hasil operasi P(x) + Q(x) adalah 4x -3 dengan derajat 1.

3. Soal : Pembagian bersusun Polinomial

Sisa pembagian 3x3+6x2-5x-6 oleh x2+2x+3

Pembahasan :
Dengan cara pembagian bersusun, diperoleh :

Jadi, sisa pembagian 3x3+6x2-5x-6 oleh x2+2x+3 adalah -14x-6

12
Bagaimana sudah mulai memahami tentang teori dan konsep dasar tentang suku banyak
(polinomial) ? Ternyata mempelajari matematika bukanlah perkara yang sulit apabila kita mulai
dari konsep yang dasar lalu banyak berlatih latihan soal. Kalau kalian sudah mulai tertarik
memahami konsep-konsep matematika seperti yang dijabarkan di atas, jangan ragu untuk
bergabung bersama.

Karena akan banyak video yang menarik dengan penjelasan yang gampang dimengerti dan
disertai animasi-animasi kece sehingga kamu memahami setiap konsep pelajaranmu dengan
gampang, asyik, dan menyenangkan. Tidak hanya itu, juga tersedia bank soal yang disertai
pembahasan sehingga dapat membantu kamu menjawab setiap soal-soal ujian di sekolah kalian.

Dalam matematika, polinomial atau suku banyak (juga ditulis sukubanyak) adalah pernyataan
matematika yang melibatkan jumlahan perkalian pangkat dalam satu atau lebih variabel dengan
koefisien. Sebuah polinomial dalam satu variabel dengan koefisien konstan memiliki bentuk seperti itu.
Pangkat tertinggi pada suatu polinomial menunjukkan orde atau derajat dari polinomial tersebut.
Sebuah fungsi polinomial dalam satu variabel real dapat dinyatakan dalam grafik fungsi.

 Grafik dari polinomial nol

f(x) = 0
adalah sumbu x.

 Grafik dari polinomial berderajat nol

f(x) = a0, dimana a0 ≠ 0,


adalah garis horizontal dengan y memotong a0

 Grafik dari polinomial berderajat satu (atau fungsi linear)

f(x) = a0 + a1x , dengan a1 ≠ 0,


adalah berupa garis miring dengan y memotong di a0 dengan kemiringan sebesar a1.

 Grafik dari polinomial berderajat dua

f(x) = a0 + a1x + a2x2, dengan a2 ≠ 0


adalah berupa parabola.

 Grafik dari polinomial berderajat tiga

f(x) = a0 + a1x + a2x2, + a3x3, dengan a3 ≠ 0


adalah berupa kurva pangkat 3.

 Grafik dari polinomial berderajat dua atau lebih

f(x) = a0 + a1x + a2x2 + ... + anxn , dengan an ≠ 0 and n ≥ 2


adalah berupa kurva non-linear.

13
Ilustrasi dari grafik-grafik tersebut adalah di bawah ini.

Polinomial berderajat 2:
f(x) = x2 - x - 2 = (x+1)(x-2)

Polinomial berderajat 3:
f(x) = x3/4 + 3x2/4 - 3x/2 - 2 = 1/4 (x+4)(x+1)(x-2)

Polinomial berderajat 4:
f(x) = 1/14 (x+4)(x+1)(x-1)(x-3) + 0.5

Polinomial berderajat 5:
f(x) = 1/20 (x+4)(x+2)(x+1)(x-1)(x-3) + 2

14

Polinomial berderajat 6:
f(x) = 1/30 (x+3.5)(x+2)(x+1)(x-1)(x-3)(x-4) + 2

Polinomial berderajat 7:
f(x) = (x-3)(x-2)(x-1)(x)(x+1)(x+2)(x+3)

Pembagian Polinomial

Bentuk umum adalah

 Keterangan:

1. F(x) : suku banyak


2. P(x) : pembagi
3. H(x) : hasil bagi
4. S(x) : sisa

Teorema sisa

Jika suku banyak F(x) berderajat n dibagi oleh (x – k) maka sisanya adalah F(k).
Jika suku banyak F(x) berderajat n dibagi oleh (ax – b) maka sisanya adalah F(b/a).

Jika suku banyak F(x) berderajat n dibagi oleh (x – a)(x - b) maka sisanya adalah .

Metode

Metode ada 4 jenis yakni : Biasa. Berapa hasil dan sisa dari F(x): dibagi dengan P(x)

15
Horner

Cara ini dapat digunakan untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang dapat difaktorkan
menjadi pembagi-pembagi berderajat 1

Cara:

 Tulis koefisiennya saja → harus runtut dari koefisien xn, xn – 1, … hingga konstanta (jika
ada variabel yang tidak ada, maka koefisiennya ditulis 0)

Contoh: untuk 4x3 – 1, koefisien-koefisiennya adalah 4, 0, 0, dan -1 (untuk x3, x2, x1, dan
konstanta)

Jika koefisien derajat tertinggi P(x) ≠ 1, maka hasil baginya harus dibagi dengan koefisien
derajat tertinggi P(x)
Jika pembagi dapat difaktorkan, maka
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1 dan P2, maka S(x) = P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 + P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1.P2.P3.S4 + P1.P2.S3
+ P1.S2 + S1 dan seterusnya

Untuk soal di atas, karena F(x) berderajat 3 dan P(x) berderajat 2, maka

H(x) berderajat 3 – 2 = 1
S(x) berderajat 2 – 1 = 1

Jadi, misalkan H(x) = ax + b dan S(x) = cx + d

maka: samakan pada koefisien: Jadi

H(x) = ax + b = x - 5
S(x) = cx + d = 0

Teorema faktor

Suatu suku banyak F(x) mempunyai faktor (x – k) jika F(k) = 0 (sisanya jika dibagi dengan (x –
k) adalah 0)

Catatan: jika (x – k) adalah faktor dari F(x) maka k dikatakan sebagai akar dari F(x)

Beberapa memungkinkan yang diketahui:

 Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya adalah x = 1.
 Jika jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil, maka
pasti salah satu akarnya adalah x = -1.

16
 Untuk mencari akar suatu suku banyak dengan cara Horner, dapat dilakukan dengan
mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstanta dibagi faktor-faktor koefisien
pangkat tertinggi yang akan memberikan sisa = 0. Contohnya untuk faktor-faktor
konstantanya: ±1, ±2, faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi: ±1. Sehingga, angka-
angka yang perlu dicoba: ±1 dan ±2 untuk , faktor-faktor konstantanya: ±1, ±2, faktor-
faktor koefisien pangkat tertinggi: ±1, ±2, ±4. Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba:
±1, ±2, ±1/2, ±1/4

Sifat Akar-akar Suku Banyak

Pada persamaan berderajat 3: ax3 + bx2 + cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3

dengan sifat-sifat:

Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 = – b/a


Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 = c/a
Hasil kali 3 akar: x1.x2.x3 = – d/a

Pada persamaan berderajat 4: ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3,
x4

dengan sifat-sifat:

Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 = – b/a


Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = c/a
Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = – d/a
Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 = e/a

Dari kedua persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama untuk persamaan
berderajat 5 dan seterusnya. (amati pola: –b/a, c/a, –d/a , e/a, …)

17
Rumus Dan Contoh Soal Polinom atau Suku Banyak Dalam
Matematika
Perhatikan masalah yang di hadapi seorang peneliti sedang merancangsebuah wadah berbentuk
balok dari bahan alumunium. Wadah tersebut harus mampu menampung 4.000 ml larutan.
Peneliti mengingikan lebar wadah 5 cm lebih pendek dari panjangnya dan tinggi wadah 17 cm
lebih pendek dari panjangnya. Dengan memisalkan panjang wadah x cm diperoleh persamaan x 3
– 22x2 + 85x – 4.000 = 0. Dapatkah anda menentukna nilai x yang memenuhi persamaan
tesebut?
Persamaan x3 – 22x2 + 85x – 4.000 = 0 merupakan persamaan suku banyak. Kali ini kita akan
membahas materi tentang suku banyak.

Pengertian Suku Banyak

Suku abnyak atau sering disebut dengan polinom merupakan bentuk suku suku dengan nilai
banyak yang disusun dari perubah variabel dan konstanta. Operasi yang digunkana hanya
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pangkat bilangan bulat tak negative.

Bentuk umum suku banyak


Bentuk umum suku banyak (polinom) berderajat n dengan variable x adalah:

an xn + an-1 xn-1 + . . . + a1 x + a0

dengan an , an-1 , …. , a1 , a0 € R koefisien/konstanta


suku banyak an ≠ 0 , dan n bilangan bulat positif.

Pangkat tertinggi dari x adlah derajat suku banyak, sedangkan suku yang tidak memuat variable
(a0) dinamakna suku tetap (konstan).

Nilai suku banyak

Nilai suku banyak f(x) untuk x=k atau f(k) dapat ditentukan dengan substitusi atau dengan skema
Horner

 Cara subtitusi
Dengan mensubtitusikan x = k ke suku banyak
f(x) = an xn + an-1 xn-1 + . . . + a1 x + a0
f(x) = an kn + an-1 kn-1 + . . . + a1 k + a0

 Cara skema horner


Misalkan f(k) = ax3 + bx2 + cx + d maka f(k) = ak3 + bk2 + ck + d
ax3 + bx2 + cx + d = (ak2 + bk + c)k+d
= ((ak + b)k + c)k+d

18
Diketahui suku banyak p(x) = 2x4 + x2 – 4x + 6

a. Tentukan derajat, koefisien-koefisien dan suku tetap dari suku banyak p(x)
b. Tentukan nilai suku banyak p(x) untuk x=-1

Jawab

a. P(x) = 2x4 + x2 – 4x + 6
= 2x4 + 0x3 + 1x2 +(-4)x + 6

Derajat suku banyak adalah 4


Koefisien x4 adalah 2
Koefisien x3 adalah 0
Koefisien x2 adalah 1
Koefisien x adalah -4
Suku tetap adalah 6

b. P(x) = 2x4 + x2 – 4x + 6
P(-1) = 2(-1)4 + (-1)2 – 4(-1) + 6
= 2 + 1+ 4 + 6
= 13

Jadi nilai suku banyak p(x) untuk x=-1 adalah 13

Pembagian suku banyak


Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut

f(x) = g(x) h(x) + s(x)

Dengan
f(x) = suku banyak yang dibagi
g(x) = suku banyak pembagi
h(x) = suku banyak hasil bagi
s (x) = suku banyak sisa

Pembagian suku banyak dengan cara horner

Pembagian suku banyak f(x) oleh (x-k) dapat dilakukan dengan cara horner.

Perhatikan pembagian suku banyak (2x2 – 3x2 + x + 6) oleh (x+2) berikut.


F(x) = 2x2 – 3x2 + x + 6
G(x) = x + 2 = x – (-2) -> k = -2

Skema horner

19
Diperoleh :

Hasil bagi = 2x2 – 7x + 15


Sisa = -24
Jadi, dapat dituliskan :
2x3 – 3x2 + x + 6 = (x+2) (2x2 – 7x + 15) + (-24)

Teorema sisa dan teorema factor


Bagaimana cara menentukan akar persamaan dengan panmgkat lebih dari dua? Sekarang akan
kita pelajari selengkapanya, yaitu dengan menggunakan teorema sisa dan teorema factor.

a. Teorema sisa

Jika suku banyak f(x) dibagi x – k maka sisanya adalah f(x).

Sifat

Sisa pembagian suku banyak f(x) oleh ax + b adalah

Sisa pembagian suku banyak f(x) oleh (x-a) (x-b) adalah

b. Teorema faktor

Suku banyak f(x) mempunyai factor (x-k) jika dan hanya jika f(x) = 0; k disebut juga akar dari
f(x).
Persamaan suku banyak berbentuk an xn + an-1 x n-1 + . . . + a0 dan (x-k) adalah factor dari f(x),
maka nilai k yang mungkin adalah

20
Diketahui sisa pembagian suatu suku banyak f(x) oleh ( x2 + 6x – 16) adalah (4x-5). Tentukan :

a. Sisa pembagian suku banyak f(x) oleh (x-2) ;


b. Nilai f(-8).

Jawaban:

Jika h(x) hasil bagi dan s(x) = 4x-5 merupakan sisa pembagian, dapat dituilskan:

F(x) = (x2+6x – 16) h(x) + s(x)


=( x + 8) (x-2) h(x) + (4x-5)

a. Sisa pembagian f(x) oleh (x – 2):


S(2) = 4(2) – 5
=8–5=3

b. f(x) = (x + 8) (x – 2) h(x) + (4x -5)


f(-8) = (-8 +8) (-8 -2) h(-8) + (4(-8) -5)
= (0) (-10) h(-8) + (-32 -25)
= 0 + (-37) =-37

Atau dengan teorema sisa diperoleh:

f(-8) = s(-8) = 4(-8) – 5


= -32 – 5
= -37

Jadi, f(-8) = -37

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Rumus Dan Contoh Soal Polinom atau
Suku Banyak Dalam Matematika. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca . Sampai
jumpa pada postingan selanjutnya.

Baca Artikel Lainnya : ... ...

 Rumus Dan Pembahasan Contoh Soal Persamaan Lingkaran Matematika


 Materi Lengkap Trigonometri Dengan Fungsi , Rumus Dan Pembahasan Contoh Soal
 Statistika – Ukuran letak Data : Kuartil, Desil, Persentil Penjelasan Rumus dan Contoh
Soal
 Statistika – Ukuran Pemusatan Data : Mean , Median, Modus Rumus Dan Contoh Soal

21
 Statistika -Ukuran Penyebaran data : Rumus dan Contoh Soal Jangkauan, Simpangan,
Ragam
 Materi Peluang Matematika , Pengertian Dan Rumus Soal terlengkap
 15 Contoh Soal Dan Pembahasan Materi Peluang Kejadian Matematika

Polinomial

Polinomial atau yang biasa disebut juga sebagai Suku banyak adalah sebuah bentuk dari suku-
suku dengan nilai banyak yang disusun dari perubah variabel serta konstanta. Operasi yang
dipakai hanya penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pangkat bilangan bulat tidak negatif.

Adapun bentuk umum dari Polinomial ini, yaitu:

Bentuk Umum Polinomial: an xn + an-1 xn-1 + . . . + a1 x + a

Keterangan:

Dengan an , an-1 , …. , a1 , a0 € R koefisien atau konstanta

Polinom an ≠ 0 , serta n adalah bilangan bulat positif.

Pangkat tertinggi dari x merupakan derajat polinomial. Sementara suku yang tidak mengandung
variable (a) disebut sebagai suku tetap (konstan).

Suatu polinomial dapat terlihat seperti berikut:


25x2 + 19x – 06

Contoh lain dari bentuk polinomial yaitu:

 3x
 x–2
 -6y2 – (½)x
 3xyz + 3xy2z – 0.1xz – 200y + 0.5
 512v5+ 99w5

22
 5 (Konstanta adalah koefisien yang variabelnya memiliki pangkat 0, sehingga angka
adalah polinomial.)

Suatu polinomial dapat mempunyai:

 Variabel (adalah nilai yang bisa berubah, seperti x, y, z dalam suatu persamaan; boleh
mempunyai lebih dari 1 variabel)
 Koefisien (adalah konstanta yang mendampingi variabel)
 Konstanta (suatu nilai tetap serta tidak berubah)
 Eksponen atau pangkat adalah pangkat dari variabel; bisa juga disebut sebagai derajat
dari suatu polinomial.

Daftar Isi [hide]

 Syarat Polinomial
 Polinomial dan Bukan Polinomial
 Nilai Polinomial
 Pembagian Polinomial
 Penjumlahan, Pengurangan dan Perkalian Polinomial
 Teorema
o Teorema Sisa
o Teorema Faktor
 Sifat Akar Akar Suku Banyak
 Pembagian Istimewa
 Contoh Soal dan Pembahasan

Syarat Polinomial
Terdapat juga beberapa syarat sehingga sebuah persamaan bisa disebut sebagai ‘polinomial’,
diantaranya ialah sebagai berikut:

 Variabel tidak boleh mempunyai pangkat pecahan atau negatif.


 Variabel tidak boleh masuk dalam sebuah persamaan trigonometri.

Polinomial dan Bukan Polinomial


Berikut adalah beberapa bentuk yang tidak termasuk ke dalam bentuk polinomial, diantaranya
ialah sebagai berikut:

 3xy-2 sebab pangkatnya negatif. Eksponen atau pangkat hanya boleh {0,1,2…}.
 2/(x+2) sebab membagi dengan variabel tidak diperkenankan (pangkat penyebut yaitu
negatif).
 1/x sebab alasan yang sama ^.
 √x sebab akar merupakan pangkat pecahan, yang tidak diperkenankan.
 x cos x sebab terdapat variabel x dalam fungsi trigonometri

23
Berikut adalah hal yang diperbolehkan atau termasuk dalam bentuk polinomial, perhatikan
baik-baik:

 x/2 dibolehkan, sebab boleh membagi dengan konstanta.


 √x2 boleh, sebab sesudag dijabarkan hasilnya tidak terdapat pangkat pecahan.
 √2 boleh sebab yang diakar merupakan konstanta, bukan variabel.
 ½ x5 – (cos∏)x3 – (tan 60°)x – 1 boleh sebab fungsi trigonometri merupakan konstanta,
serta tidak terdapat variabel di dalamnya

bentuk di atas boleh, sebab sesudah dijabarkan akan menjadi:

di mana tidak terdapat variabel sebagai penyebut atau variabel berpangkat negatif

Nilai Polinomial
Nilai polinomial f(x) untuk x=k atau f(k) dapat kita cari dengan menggunakan metode substitusi
atau dengan skema Horner. Berikut rinciannya:

Cara subtitusi:
Dengan mensubtitusikan x = k ke dalam polinomial, sehingga akan menjadi:

f(x) = an kn + an-1 kn-1 + . . . + a1 k + a

Cara skema horner:


Sebagai contoh:
(f(k) = x3 + bx2 + cx + d sehingga: f(k) = ak3 + bk2 + ck + d
xa3 + bx2 + cx + d = (ak2 + bk + c)k+d
= ((ak + b)k + c)k+d

Pembagian Polinomial
Secara umum, pembagian dalam polinomial dapat dituliskan seperti di bawah ini:

Rumus: f(x) = g(x) h(x) + s(x)

Keterangan:

 f(x) merupakan suku banyak yang dibagi.


 g(x) merupakan suku banyak pembagi.
24
 h(x) merupakan suku banyak hasil bagi.
 s (x) merupakan suku banyak sisa.

Pembagian Polinomial Dengan Cara Horner

Pembagian suku banyak atau polinomial f(x) oleh (x-k) bisa kita lakukan dengan menggunakan
cara atau metode horner.

Cara ini bisa kita pakai untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang bisa difaktorkan menjadi
pembagi-pembagi berderajat 1.

Caranya ialah seabgai berikut:

 Tulis koefisiennya saja → harus runtut atau urut mulai dari koefisien xn, xn – 1, … sampai
konstanta (apabila terdapat variabel yang tidak ada, maka koefisiennya ditulis 0)

Sebagai contoh: untuk 4x3 – 1, koefisien-koefisiennya yaitu 4, 0, 0, dan -1 (untuk x3, x2, x, dan
konstanta)

 Apabila koefisien derajat tertinggi P(x) ≠ 1, maka hasil baginya harus kita bagi kembali
dengan koefisien derajat tertinggi P(x).
 Apabila pembagi bisa kita difaktorkan, maka:
o Apabila pembagi bisa difaktorkan menjadi P1 serta P2, maka S(x) = P1.S2 + S1
o Apabila pembagi bisa difaktorkan menjadi P1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 +
P1.S2 + S1
o Apabila pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, P4, maka S(x) =
P1.P2.P3.S4 + P1.P2.S3 + P1.S2 + S1
o dan begitu juga seterusnya.

Contoh soal menggunakan cara horner:

Soal 1.

F(x) = 2x3 – 3x2 + x + 5 dibagi dengan P(x) = 2x2 – x – 1

Jawab:

P(x) = 2x2 – x – 1 = (2x + 1)(x – 1)

P1: 2x + 1 = 0 → x = –½

P2: x – 1 = 0 → x = 1

Cara Hornernya:

25
H(x) = 1.x – 1 = x – 1

S(x) = P1.S2 + S1 = (2x + 1).1/2 + 7/2 = x + ½ + 7/2 = x + 4

Koefisien Tak Tentu

F(x) = P(x).H(x) + S(x)

Untuk contoh soal di atas (soal no 1 pada cara horner), sebab F(x) berderajat 3 serta P(x)
berderajat 2, maka dari itu:

H(x) berderajat 3 – 2 = 1

S(x) berderajat 2 – 1 = 1

Sehingga, misalnya H(x) = ax + b dan S(x) = cx + d

Maka:

2x3 – 3x2 + x + 5 = (2x2 – x – 1).(ax + b) + (cx + d)

Ruas kanan menjadi:

= 2ax3 + 2bx2 – ax2 – bx – ax – b + cx + d

= 2ax3 + (2b – a)x2 + (–b – a + c)x + (–b + d)

Samakan koefisien ruas kiri dan juga ruas kanan, sehingga menjadi:

x3 → 2 = 2a → a = 2/2 = 1

x2 → –3 = 2b – a → 2b = –3 + a = –3 + 1 = –2 → b = –2/2 = –1

x → 1 = –b – a + c → c = 1 + b + a = 1 – 1 + 1 → c = 1

26
Konstanta → 5 = –b + d → d = 5 + b = 5 – 1 → d = 4

Sehingga hasil akhirnya adalah:

H(x) = ax + b = 1.x – 1 = x – 1

S(x) = cx + d = 1.x + 4 = x + 4

Rumus patokan yang harus kalian ketahui adalah:

 Derajat H(x) = Derajat F(x) – Derajat P(x)


 Derajat S(x) = Derajat P(x) – 1

Baca juga: Fungsi Komposisi

Penjumlahan, Pengurangan dan Perkalian Polinomial


Berikut ini akan kami berikan contoh soal polinomial pada opersai penjumlahan, pengurangan,
dan juga pengurangan. Perhatikan baik-baik ya!!

Contoh soal:

Diketahui suku banyak f(x) serta g(x) adalah sebagai berikut:

 f(x) = 2x3 – x2 + 5x – 10
 g(x) = 3x2 – 2x + 8

Maka tentukanlah:

a) f(x) + g(x)

b) f(x) – g(x)

c) f(x) x g(x)

Jawab:

a) f(x) + g(x) = (2x3 – x2 + 5x – 10) + (3x2 – 2x + 8)


= 2x3 – x2 + 3x2 + 5x – 2x – 10 + 8
= 2x3 + 2x2 + 3x – 2

b) f(x) – g(x) = (2x3 – x2 + 5x – 10) – (3x2 – 2x + 8)


= 2x3 – x2 – 3x2 + 5x + 2x – 10 – 8
= 2x3 – 4x2 + 7x – 18

27
c) f(x) x g(x) = (2x3 – x2 + 5x – 10) × (3x2 – 2x + 8)
= 2x3(3x2 – 2x + 8) – x2(3x2 – 2x + 8) + 5x(3x2 – 2x + 8) – 10(3x2 – 2x + 8)
= 2x5 – 4x4 + 16x3 – 3x4 + 2x3 – 8x2 + 15x3 – 10x2 + 40x – 30x2 + 20x – 80
= 2x5 – 7x4 + 33x3 – 48x2 + 60x – 80

Bagaimana? Mudah bukan?

Teorema
Teorema ini digunakan untuk menentukan akar persamaan dari pangkat lebih dari dua. Teorema
terbagi menjadi dua macam, yakni teorema sisa dan teorema faktor. Berikut penjelasannya.

Teorema Sisa

Misalnya f(x) dibagi dengan p(x) dengan hasil bagi h(x) serta sisa h(x), maka akan kita dapatkan
hubungan:

f(x) = P(x) x H(x) x S(x)

Apabila f(x) berderajat n serta P(x) pembagi berderajat m, dengan m ≤ n , maka:

 H(x) berderajat (n – m)
 S(x) berderajat maksimum (m – 1)

Teorema untuk sisa ialah sebagai berikut:

1.
1. Apabila f(x) berderajat n dibagi dengan (x -k) maka sisanya adaah S = f(k). Sisa
dari f(k) yaitu nilai suku banyak untuk x = k.
2. Apabila f(x) berderajat n dibagi dengan (ax + b) maka sisanya adalah S = f (-b/a).
Sisa dari f (-b/a) merupakan nilai untuk x = -b/a.
3. Pembagi berderajat m ≥ 2 yang bisa difaktorkan maka sisa berderajatnya adalah
(m – 1).

Adapun rumus sisa yang biasa digunakan, yaitu:

s(x) = mx + n

Untuk lebih memahami uraian di atas, berikut akan kami berikan contoh soalnya:

Cohtoh soal

Soal 1.

Suatu suku banyak apabila dibagi oleh x + 2 bersisa -13 serta apabila dibagi x – 3 sisanya 7.
Tentukan sisanya apabila suku banyak tersebut dibagi x2 – x – 6!

28
Jawab:

Cara 1:

Rumus Sisa yaitu: s(x) = mx + n, sehingga:

k(x) = x2 – x – 6
k(x) = (x + 2) (x – 3)

Kita ketahui jika dibagi oleh x + 2 maka akan bersisa -13 serta apabila dibagi x – 3 sisanya akan
menjadi 7

Maka dari itu, k(-2) = -13 dan k(3) = 7

Sehingga, kembalikan ke rumus Sisa, menjadi:

s(x) = mx + n
s(-2) = -2m + n = -13
s(3) = 3m + n = 7

Kemudian kita pakai metode eliminasi, caranya:

-2m + n = -13
3m + n = 7

-5m = -20
m=4

Kemudian menggunakan metode substitusi, substitusikan ke persamaan:

12 + n = 7
n = -5

Kemudian kembalikan ke rumus s(x) = mx + n

Sehingga diketahui Sisa Polinomial jika dibagi x2 – x – 6 hasil nya 4x – 5.

Uraian singkat dari soal:

Polinominal 8x3 – 2x + 5 dibagi dengan x + 2 mempunyai sisa (S) berikut:

S = f(k) = 8x3 – 2x + 5

S = f(-2) = 8(-2)3 – 2(-2)2 + 5

S = -67

29
Teorema Faktor

Sebuah suku banyak F(x) memiliki faktor (x – k) apabila F(k) = 0 (sisanya apabila dibagi dengan
(x – k) hasilnya 0)

Catatan: apabila (x – k) merupakan faktor dari F(x) maka k disebut sebagai akar dari F(x)

Tips

1. Untuk mencari akar dari sebuah suku banyak dengan cara Horner, bisa kita gunakan
dengan cara mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstanta dibagi faktor-
faktor koefisien pangkat tertinggi yang akan nantinya akan memberikan sisa = 0.
Sebagai contoh:
Untuk x3 – 2x2 – x + 2 = 0, faktor-faktor konstantanya adalah: ±1, ±2. Faktor-faktor
koefisien pangkat tertinggi adalah: ±1.
Sehingga, angka-angka yang perlu untuk dicoba yaitu: ±1 dan ±2 untuk 4x3 – 2x2 – x + 2
= 0.
Faktor-faktor konstantanya: ±1, ±2, faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi: ±1, ±2, ±4.
Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba: ±1, ±2, ±1/2, ±1/4
2. Apabila jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya merupakan x =
1.
3. Apabila jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil,
maka pasti salah satu akarnya merupakan x = –1.

Perhatikan contoh soal di bawah ini:

Tentukan penyelesaian dari x3 – 2x2 – x + 2 = 0?

Jawab:

Faktor-faktor dari konstantanya adalah 2, merupakan ±1 serta ±2 dan faktor-faktor koefisien


pangkat tertingginya, adalah 1, merupakan ±1, sehingga angka-angka yang perlu dicoba: ±1 dan
±2

Sebab jumlah semua koefisien + konstantanya = 0 (1 – 2 – 1 + 2 = 0), maka, pasti x = 1


merupakan salah satu faktornya, sehingga:

Sehingga, x3 – 2x2 – x + 2 = (x – 1)(x2 – x – 2)

= (x – 1)(x – 2)(x + 1)

x = 1 x = 2 x = –1

30
Maka dari itu, dapat kita ketahui himpunan penyelesaiannya: {–1, 1, 2}.

Sifat Akar Akar Suku Banyak


Pada persamaan berderajat 3:

ax3 + bx2 + cx + d = 0 akan memiliki akar-akar x1, x2, x3

Dengan sifat-sifat:

 Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 = – b/a


 Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 = c/a
 Hasil kali 3 akar: x1.x2.x3 = – d/a

Pada persamaan berderajat 4:

ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0 akan memiliki akar-akar x1, x2, x3, x4

Dengan sifat-sifat:

 Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 = – b/a


 Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = c/a
 Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = – d/a
 Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 = e/a

Pada persamaan berderajat 5:

ax5 + bx4 + cx3 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4, x5

Dengan sifat-sifat:

 Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 + x5 = – b/a


 Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 + x4.x5 =c/a
 Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x4.x5 = – d/a
 Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4.x5 = e/a

Dari kedua persamaan tersebut, kita bisa menurunkan rumus yang sama untuk persamaan
berderajat 6 dan begitu juga seterusnya. (Amati pola: –b/a, c/a, –d/a , e/a, …).

Pembagian Istimewa
Perhatikan gambar di bawah ini baik-baik:

31
Contoh Soal dan Pembahasan
Soal 1.

Polinomial f(x) ÷ (x – 2) sisanya 24 serta f(x) ÷ (x + 5) sisanya 10. Maka f(x) tersebut dibagi x2 +
3x – 10 sisanya yaitu…

a. x + 34
b. x – 34
c. x + 10
d. 2x + 20
e. 2x – 20

Jawab:

Rumusnya yaitu P(x) = H(x) . Pembagi + (px + q)

Diketahui:

 f(x) ÷ (x – 2) sisa 24, maka:

f(x) = H(x)(x – 2) + 24

Kemudian subtitusikan x = 2, sehingga:

f(2) = H(2)(2 – 2) + (2p + q)


= 2p + q = 24 …. (i)

f(x) ÷(x + 5) sisa 10, sehingga:


f(x) = H(x)(x + 5) + 10

Dengan Subtitusikan x = -5, sehingga:


(f(-5) = H(-5)(-5 + 5) + (-p + q)
= -5p + q = 10 …. (ii)

32
Eliminasikan persamaan (i) serta (ii):
2p +q =24
-5p +q =10
7p = 14
p =2

Dalam mensubtitusikan p = 2 pada 2p + q = 24


2(2) + q = 24
q = 24 – 4
q = 20

Apabila f(x) dibagi x2 + 3x – 10 maka:

f(x) = H(x) (x2 + 3x – 10) + (px + q)


f(x) = H(x) (x-2) (x + 5) + (px + q)

sisa px + q = 2x + 20

Jawaban: D

Soal 2.

Suku banyak x4 – 3x3 – 5x2 + x – 6 dibagi oleh x² – x -2 sisanya sama dengan …

a. 16x + 8
b. 16x – 8
c. -8x + 16
d. -8x – 16
e. -8x – 24

Jawab:

Diketahi pembaginya yaitu: x² – x -2, sehingga:


x² – x -2= 0
(x – 2) (x + 1) = 0
x = 2 dan x = -1

Ingat rumus: P(x) = H(x) + (px + q), sehingga sisanya (px + q), maka:

 x=2

f(2) = 2p + q
24 – 3(2)3 – 5(2)2 + 2 – 6 = 2p + q
16 – 24 – 20 + 2 – 6 = 2p + q
-32 = 2p + q … (i)

33
 x = -1

f(-1) = -p + q
(-1) – 3(-1)3 – 5(-1)2 + (-1) – 6 = -p + q
1 + 4 – 5 – 1 – 6 = -p + q
-8 = -p + q …(ii)

Eliminasikan persamaan (i) serta (ii), menjadi:

-32 =2p +q
-8 =-p +q
-24 =3p
p = -8

Jika kita substitusikan p = –p + q = -8


-(-8) + q = -8
q = -16

Maka , sisanya adalah = p + q = -8x – 16

Jawaban: D

Soal 3.

Diketahui g(x) = 2x3 + ax2 + bx + 6 dan h(x) = x2 + x – 6 merupakan faktor dari g(x). Nilai a
yang memenuhi yaitu…

a. -3
b. -1
c. 1
d. 2
e. 5

Jawab:

x2 + x – 6 = 0
(x + 3)(x – 2) = 0
x = -3 dan x = 2

Sebab h(x) merupakan faktor dari g(x), sehingga:

 g(-3) = 0

2x3 + ax2 + bx + 6 = 0
2(-3)3 + a(-3)2 + b(-3) + 6 = 0

34
-54 + 9a – 3b + 6 = 0
9a – 3b = 48 … (i)

 g(2) = 0

2x3 + ax2 + bx + 6 = 0
2(2)3 + a(2)2 + b(2) + 6 = 0
16 + 4a + 2b + 6 = 0
4a + 2b = – 22
2a + b = – 11 … (ii)

Eliminasikan persamaan (i) serta (ii):

 9a -3b 48 | x1 | 9a -3b =48


 2a +b =-11 | x3 | 6a +3b =-33
 15a =15
 a=1

Jawaban: C

Soal 4.

Apabila f(x) dibagi oleh x2 – 2 dan x2 – 3x masing-masing memiliki sisa 2x + 1 dan 5x + 2 maka
f(x) dibagi oleh x2 – 5x + 6 memiliki sisa…

a. 22x – 39
b. 12x + 19
c. 12x – 19
d. -12x + 29
e. -22x + 49

Jawab:

Misalnya sisa pembagiannya S(x) = px+ q, maka:

f(x) dibagi oleh x² – 2x ataupun x(x -2) → x =2 sisanya 2x + 1, sehingga:


S(2) = 2x + 1
S(2) = 2(2) + 1
S(2) = 5
2p + q = 5 … (i)

f(x) dibagi oleh x2 – 3x ataupun x(x – 3) –> x = 3 sisanya 5x + 2, sehingga:


S(3) = 5x + 2
S(3) = 5(3) + 2
S(3) = 17
3p + q = 17 … (ii)

35
Eliminasikan (i) serta (ii):
2p + q =5
3p +q =17
-p = -12
p = 12

Substitusikan p = 12 dalam 2p + q = 5
2(12) + q = 5
24 + q = 5
q = -19

Maka sisanya adalah: px + q = 12x – 19

Jawaban: C.

Soal 5.

Polinomial 2x3 + 5x2 + ax + b ÷ x + 1 sisa 1 serta apabila ÷ (x – 2) sisanya 43. Nilai a + b = …

a. -4
b. -2
c. 0
d. 2
e. 4

Jawab:

 Dibagi (x + 1) sisanya 1

Sehingga, pada saatu x = -1, h(-1) = 1


2(-1)3 + 5(-1)2 + a(-1) + b = 1
-2 + 5 – a + b = 1
-a + b = 1 – 3
-a + b = -2 …(i)

 Dibagi (x – 2) sisanya 43

Sehingga pada saat x = 2, h(2) = 43


2(2)3 + 5(2)2 + a(2) + b = 43
16 + 20 + 2a + b = 43
2a + b = 43 – 36
2a + b = 7 …. (ii)

Eliminasikan (i) sera (ii):


2a +b =7
-a +b =-2

36
3a = 9
a =3

Subtitusikan a = 3 ke dalam 2a + b = 7, sehingga menjadi:


2(3) + b = 7
6+b=7
b=1

Sehingga, a + b = 3 + 1 = 4

Jawaban: E

Soal 6.

Salah satu faktor dari (2x³ -5x² – px =3) merupakan (x + 1). Faktor lain dari suku banyak tersebut
ialah…

a. (x – 2) dan (x – 3)
b. (x + 2) dan (2x – 1)
c. (x + 3) dan (x + 2)
d. (2x + 1) dan (x – 2)
e. (2x – 1) dan (x – 3)

Jawab:

Yang merupakan faktornya adalah x + 1 –> x = -1

f(-1) = 0
2(-1)³ – 5(-1)³ – p(-1) + 3 = 0
-2 – 5 + p + 3 = 0
p=4

Maka, f(x) = 2x³ -5x³ – 4x =3

= (x + 1)(2×2 – 7x + 3)
= (x + 1)(2x – 1)(x – 3)

Sehingga, faktor yang lainnya yaitu (2x – 1) dan juga (x – 3).

Jawaban: E

Soal 7.

Ada Dua polinomial x³ -4x³ – 5x + m dan x2 -3x – 2 ÷ x + 1 akan memiliki sisa sama, maka nilai
2m + 5 = …

37
a. 17
b. 18
c. 24
d. 27
e. 30

Jawab:

Misalnya f(x) = x³ -4x2 – 5x + m dan x2 -3x – 2

Jika ÷(x + 1 ) –> x = -1 akan mempunyai sisa sama, maka:


f(-1) = g(-1)
(-1)³ – 4(-1)2 + 5(-1) + m = (-1)2 + 3(-1) – 2
-1 -4 – 5 + m = 1 – 3 – 2
-10 + m = -4
m = -4 + 10
m=6

Sehingga, nilai dari 2m + 5 = 2(6) + 5 = 17

Jawaban: A

Soal 8.

Dalam f(x) ÷ (x – 1) sisa 3, sementara ÷ (x – 2) sisa 4. Apabila dibagi dengan x2 -3x + 2 maka
sisanya adalah…

a. –x – 2
b. x + 2
c. x – 2
d. 2x + 1
e. 4x – 1

Jawab:

 f(x) dibagi (x – 1) sisanya 3 → f(1) = 3


 f(x) dibagi (x – 2) sisanya 4 → f(1) = 4

Misalkan sisanya = ax + b, maka:


x2 -3x + 2 = (x – 2)(x – 1)

Maka sisanya ialah:


f(1) = 3
a + b = 3 … (i)

38
f(2) = 4
2a + b = 4 … (ii)

Eliminasikan (i) serta (ii):


2a + b =4
a +b = 3
a =1

Dalam Subtitusi a = 1 pada a + b = 3


1+b=3
b=2

Sehingg diketahui sisanya adalah: ax + b = x + 2

Jawaban: B

Soal 9.

Banyaknya akar-akar real dari x4 – 3x3 – 3x2 + 7x + 6 = 0 adalah …

a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6

Jawab:

x4 -3×3 -3×2 +7x +6 =0


(1 +)(x3 -4×2 +x +6) =0
(x +1)(x+1- x2 – 5x +6) + 0

(x +1)(x +1)(x -2)(x -3) = 0


x = -1, x = 2, dan x = 3

Sehingga banyak akar- akarnya terdapat 3 buah.

Jawaban: B

Soal 10.

polinomia : x3 -4x + px +6 dan z2 +3x -2 dibagi (x + 1) mempunyai sisa yang sama maka nilai p
adalah …

a. 7
b. 5

39
c. 3
d. -5
e. -7

Jawab:

Misalnya f(x) = x3 -4×2 + px +6 serta x2 +3x -2

Kemudian dibagai (x + 1) maka,


x = -1
f(-1) = g(-1)

(-1)3 – 4(-1)2 + p(-1) + 6 = (-1)2 + 3( -1) -2


-1 – 4 – p + 6 = 1 -3 – 2
1 – p = -4
p=5

Jawaban:

LATIHAN
1. Jika f ( x)  2 x 2  x 3  3x 5 , g ( x)   x 4  x 3  2 x 2 , dan h( x)  x 2  2 x 3  3x 4
Hitunglah:
a. f ( x)  2 g ( x)  4h( x)
f(x).g(x)
b.
h(x)
f ( x)( h( x) g ( x)( h( x)
c. 
g ( x) f ( x)
2. Jika suku banyak f ( x)  3x 4  2 x 5  4 x 5  20
a. Tentukan derajat, koefisien-koefisien dan konstanta dari fungsi f(x)
b. Tentukan Nilai suku banyak f(x) untuk x =-2, 5, -7, dan 9
3. Tentukan fungsi hasil bagi dan fungsi sisa pembagian dari
x7  5 x 6  3x 3  2 x 2  x  34
x3  7 x  2
4. Tentukan penyelesaian dari x 4  2 x 2  2 x  8  0
5. Tentukan penyelesaian dari 3x 3  4 x 2 4 x  15  0

40
h( x ) h( x )
6. Jika fungsi sisanya 7 dan jika sianya 11 hitunglah sisa dari pembagian
(x  3 ( x  1)
h( x )
x  x6
2

f ( x) f ( x)
7. Jika fungsi sisanya 12 dan jika sianya -7 hitunglah sisa dari
( x  5) ( x  2)
f ( x)
pembagian 2
x  2 x  10
8. Tentukan hasil dan sisa pembagian dari polinom x 5  3x 4  x 3  3x 2  5 x  2 dibagi
oleh2 x 3  x 2  x  1
9. Tentukan hasil dan sisa pembagian dari polinom x 7  2 x 5  x 3  2 x 2  6 x  8
dibagi olehx 3  2 x 2  x  3
10. Salah satu factor dari x 4  2 x 3  5 x 2  3x  16 merupakan (x-2). Hitung factor lain
dari polinomini.
11. Jika f ( x)  3x 3  px 2  qx  10 , dan g ( x)  x 2  3x  10 merupakan factor dari
f (x), hitunglah nilai p yang memenuhi.
12. Suku banyak x 3 3x 2  ax  8 dan x 2 2 x  4 dibagi x  2 memiliki sisa yang
sama, maka tentukan nilai a?

41

Anda mungkin juga menyukai