Pada kesempatan kali ini akan membahas suatu topik yang menarik untuk kalian yaitu
“Memahami teori dan konsep dasar tentang polinomial (suku banyak)”. Kalian pasti sudah
memahami tentang istilah persamaan kuadrat? Persamaan kuadrat mempunyai bentuk umum
yaitu “ax2+bx+c = 0”. Kita tahu bahwa cara menentukan unsur-unsur dari persamaan kuadrat
dapat dilakukan dengan cara pemfaktoran, kuadrat sempurna, dan lain lain. sehingga diperoleh
unsur-unsurnya sebagai berikut: (ax+b)(cx+d) = 0. Lalu pertanyaannya, bagaimana cara menen
tukan suku-suku persamaan yang pangkatnya lebih dari 2 yaitu ax3+bx2+cx+d = 0.
Sistem persamaan yang pangkatnya lebih dari 2 disebut dengan polinomial (suku
banyak). Cara menentukan suku-suku dari persamaan polinomial dapat dilakukan dengan
metode horner, metode substitusi, dll. Bagaimana, penasaran untuk tahu lebih lanjut? Sudah
mulai antusias? Langsung, saja.
1
Pengertian Suku Banyak
Dimana :
Suatu persamaan polinomial memiliki operasi dasar yang sama dengan sistem
persamaan kuadrat yaitu : operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian suku banyak.
Teorema nya adalah sebagai berikut : jika f(x) dan g(x) berturut-turut adalah suku banyak
berderajat m dan n, maka :
2
Contohnya :
1. Penjumlahan
2. Pengurangan
3
Jika f(x) ≡ g(x) maka haruslah an= bn, an-1= bn-1, ……… a1= b1
Dua buah sistem persamaan polinomial dikatakan memiliki kesamaan jika keduanya :
Pada kesamaan polinomial tidak berlaku pindah ruas atau kali silang seperti yang terjadi pada
operasi aljabar.
1. Jika α dan β adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2+bx+c = 0, tentukan nilai α + β dan hasil
dari α.β
Jawaban :
4
Pembagian Suku Banyak
Suatu fungsi suku banyak dapat dilakukan operasi pembagian terhadap fungsi lainnya. Ada dua
cara yang dapat dilakukan yaitu pembagian suku banyak dengan cara bersusun dan dengan
metode horner (bagan).
Misalkan suku banyak fx= a2x2+a1x+ a0 dibagi dengan (x-k) memberikan hasil bagi H(x) dan sisa
S, sehingga diperoleh hubungan :
Untuk menentukan hasil bagi H(x) dan sisa S digunakan pembagian suku banyak dengan cara
pembagian bersusun berikut ini :
5
Jadi, Hasil bagi H(x) = a2x + a2k + a1 (pada bagian atas) dan sisa S (pada bagian bawah) = a0+
a1k + a2k2
Aturan penggunaan metode horner pada operasi pembagian adalah sebagai berikut :
1. Letakkan seluruh koefisien dari derajat tertinggi sampai nol di bagian atas (selalu dimulai
dari pangkat tertinggi dan berurutan). Apabila terdapat suku banyak yang tidak ada
contohnya 2x4 + 3x2-5x-9 = 0. Maka koefisien untuk pangkat x3 dapat ditulis 0.
2. Letakkan faktor pengali di samping kiri.
3. Baris bawah bagian kiri adalah hasil bagi, sedangkan bagian kanan adalah sisa. Atau
dapat ditulis sebagai berikut :
Proses pembagian menggunakan metode horner dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
6
Contoh Soal Pembagian Suku Banyak
1. Tentukan hasil bagi 4x5+3x3-6x2-5x+1 bila dibagi dengan 2x-1 menggunakan metode
pembagian bersusun dan metode horner!
7
b. Metode horner
Dari persamaan diatas, hasil bagi dan sisa yang diperoleh adalah sama yaitu 2x4+x3+2x2-2x-7/2
dan sisanya = -5/2
Teorema ini digunakan untuk menentukan nilai sisa pembagian suatu suku banyak tanpa
mengetahui suku banyak dan/atau hasil baginya. Bentuk umum dari teorema sisa adalah adalah
sebagai berikut : Misalkan suku banyak f(x) dibagi dengan P(x) memberikan hasil bagi H(x) dan
sisa S(x), maka akan diperoleh hubungan :
8
Jika F(x) suku banyak berderajat n dan P(x) adalah pembagi berderajat m, dengan m ≤ n, maka
diperoleh :
Syarat pembagi menggunakan teorema sisa terdapat dengan dua cara yaitu :
Teorema Sisa bagian 1: “ jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi dengan (x-k) maka sisanya
S=f(k), sisa f(k) adalah nilai suku banyak x=k yang dapat ditentukan dengan strategi substitusi
atau strategi skema (bagan) ”.
Pembahasan :
a. Menggunakan substitusi
9
Jadi, sisanya S = f(-2) = -67 menggunakan teorema sisa.
Teorama Faktor
Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor lain atau akar-akar rasional dari
sistem persamaan suku banyak menggunakan metode horner. Pada teorema faktor menjelaskan
2 konsep yaitu :
1. Jika P(x) habis dibagi q(x) atau mempunyai sisa nol, maka q(x) adalah faktor dari P(x)
2. Jika P(x) = f(x). g(x) maka f(x) dan g(x) adalah faktor dari P(x).
1. Jika salah satu akar dari f(x) = x4+ mx3-6x2+7x-6 adalah 2, tentukan akar linear lainnya!
Pembahasan :
Langkah pertama : carilah terlebih dahulu nilai m dengan substitusi polinomial f(2) = 0, karena
nilai 2 termasuk akar dari f(x), maka diperoleh :
10
Kemudian gunakan metode horner untuk menentukan faktor atau akarainnya, yaitu :
Sehinga faktor (x) yang lain adalah (x-2), (x+3), dan (x2-x+1). Oleh sebab itu, faktor lain dari
akar linearnya adalah -3.
Bagaimana Quipperian sudah mulai memahami tentang rumus umum dan konsep dasar dari
sistem persamaan polinomial. Agar kalian lebih cakap memahami materi in, Quipper Blog
lampirkan soal dan pembahasan dari bank soal. Perlu kalian tahu, bahwa bank-bank soal Quipper
selalu up to date untuk soal-soal UN dan SNMPTN. Oleh sebab itu, bank soal selalu relevan
untuk menemani latihan soal kalian.
Jika P(x) = 2x4-5x3+6x2-x-2 dan Q(x) = x5-1, maka hasil P(x) – Q(x) beserta derajatnya
adalah…….
Pembahasan :
11
P(x)- Q(x) memiliki nilai pangkat tertinggi 5, sehingga termasuk suku banyak berderajat 5. Jadi,
hasil operasi P(x) – Q(x) adalah –x5+2x4-5x3+6x2-x-1
Jika Px=3x-3x2-1 dan Qx=3x2+x-2, maka operasi dari P(x) + Q(x) beserta derajatnya adalah
………
Pembahasan :
Dengan menjumlahkan suku-suku sejenisnya, diperoleh :
P(x) + Q(x) memiliki nilai pangkat tertinggi 1, sehingga termasuk suku banyak berderajat 1, jadi
hasil operasi P(x) + Q(x) adalah 4x -3 dengan derajat 1.
Pembahasan :
Dengan cara pembagian bersusun, diperoleh :
12
Bagaimana sudah mulai memahami tentang teori dan konsep dasar tentang suku banyak
(polinomial) ? Ternyata mempelajari matematika bukanlah perkara yang sulit apabila kita mulai
dari konsep yang dasar lalu banyak berlatih latihan soal. Kalau kalian sudah mulai tertarik
memahami konsep-konsep matematika seperti yang dijabarkan di atas, jangan ragu untuk
bergabung bersama.
Karena akan banyak video yang menarik dengan penjelasan yang gampang dimengerti dan
disertai animasi-animasi kece sehingga kamu memahami setiap konsep pelajaranmu dengan
gampang, asyik, dan menyenangkan. Tidak hanya itu, juga tersedia bank soal yang disertai
pembahasan sehingga dapat membantu kamu menjawab setiap soal-soal ujian di sekolah kalian.
Dalam matematika, polinomial atau suku banyak (juga ditulis sukubanyak) adalah pernyataan
matematika yang melibatkan jumlahan perkalian pangkat dalam satu atau lebih variabel dengan
koefisien. Sebuah polinomial dalam satu variabel dengan koefisien konstan memiliki bentuk seperti itu.
Pangkat tertinggi pada suatu polinomial menunjukkan orde atau derajat dari polinomial tersebut.
Sebuah fungsi polinomial dalam satu variabel real dapat dinyatakan dalam grafik fungsi.
f(x) = 0
adalah sumbu x.
13
Ilustrasi dari grafik-grafik tersebut adalah di bawah ini.
Polinomial berderajat 2:
f(x) = x2 - x - 2 = (x+1)(x-2)
Polinomial berderajat 3:
f(x) = x3/4 + 3x2/4 - 3x/2 - 2 = 1/4 (x+4)(x+1)(x-2)
Polinomial berderajat 4:
f(x) = 1/14 (x+4)(x+1)(x-1)(x-3) + 0.5
Polinomial berderajat 5:
f(x) = 1/20 (x+4)(x+2)(x+1)(x-1)(x-3) + 2
14
Polinomial berderajat 6:
f(x) = 1/30 (x+3.5)(x+2)(x+1)(x-1)(x-3)(x-4) + 2
Polinomial berderajat 7:
f(x) = (x-3)(x-2)(x-1)(x)(x+1)(x+2)(x+3)
Pembagian Polinomial
Keterangan:
Teorema sisa
Jika suku banyak F(x) berderajat n dibagi oleh (x – k) maka sisanya adalah F(k).
Jika suku banyak F(x) berderajat n dibagi oleh (ax – b) maka sisanya adalah F(b/a).
Jika suku banyak F(x) berderajat n dibagi oleh (x – a)(x - b) maka sisanya adalah .
Metode
Metode ada 4 jenis yakni : Biasa. Berapa hasil dan sisa dari F(x): dibagi dengan P(x)
15
Horner
Cara ini dapat digunakan untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang dapat difaktorkan
menjadi pembagi-pembagi berderajat 1
Cara:
Tulis koefisiennya saja → harus runtut dari koefisien xn, xn – 1, … hingga konstanta (jika
ada variabel yang tidak ada, maka koefisiennya ditulis 0)
Contoh: untuk 4x3 – 1, koefisien-koefisiennya adalah 4, 0, 0, dan -1 (untuk x3, x2, x1, dan
konstanta)
Jika koefisien derajat tertinggi P(x) ≠ 1, maka hasil baginya harus dibagi dengan koefisien
derajat tertinggi P(x)
Jika pembagi dapat difaktorkan, maka
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1 dan P2, maka S(x) = P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 + P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1.P2.P3.S4 + P1.P2.S3
+ P1.S2 + S1 dan seterusnya
Untuk soal di atas, karena F(x) berderajat 3 dan P(x) berderajat 2, maka
H(x) berderajat 3 – 2 = 1
S(x) berderajat 2 – 1 = 1
H(x) = ax + b = x - 5
S(x) = cx + d = 0
Teorema faktor
Suatu suku banyak F(x) mempunyai faktor (x – k) jika F(k) = 0 (sisanya jika dibagi dengan (x –
k) adalah 0)
Catatan: jika (x – k) adalah faktor dari F(x) maka k dikatakan sebagai akar dari F(x)
Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya adalah x = 1.
Jika jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil, maka
pasti salah satu akarnya adalah x = -1.
16
Untuk mencari akar suatu suku banyak dengan cara Horner, dapat dilakukan dengan
mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstanta dibagi faktor-faktor koefisien
pangkat tertinggi yang akan memberikan sisa = 0. Contohnya untuk faktor-faktor
konstantanya: ±1, ±2, faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi: ±1. Sehingga, angka-
angka yang perlu dicoba: ±1 dan ±2 untuk , faktor-faktor konstantanya: ±1, ±2, faktor-
faktor koefisien pangkat tertinggi: ±1, ±2, ±4. Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba:
±1, ±2, ±1/2, ±1/4
Pada persamaan berderajat 3: ax3 + bx2 + cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3
dengan sifat-sifat:
Pada persamaan berderajat 4: ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3,
x4
dengan sifat-sifat:
Dari kedua persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama untuk persamaan
berderajat 5 dan seterusnya. (amati pola: –b/a, c/a, –d/a , e/a, …)
17
Rumus Dan Contoh Soal Polinom atau Suku Banyak Dalam
Matematika
Perhatikan masalah yang di hadapi seorang peneliti sedang merancangsebuah wadah berbentuk
balok dari bahan alumunium. Wadah tersebut harus mampu menampung 4.000 ml larutan.
Peneliti mengingikan lebar wadah 5 cm lebih pendek dari panjangnya dan tinggi wadah 17 cm
lebih pendek dari panjangnya. Dengan memisalkan panjang wadah x cm diperoleh persamaan x 3
– 22x2 + 85x – 4.000 = 0. Dapatkah anda menentukna nilai x yang memenuhi persamaan
tesebut?
Persamaan x3 – 22x2 + 85x – 4.000 = 0 merupakan persamaan suku banyak. Kali ini kita akan
membahas materi tentang suku banyak.
Suku abnyak atau sering disebut dengan polinom merupakan bentuk suku suku dengan nilai
banyak yang disusun dari perubah variabel dan konstanta. Operasi yang digunkana hanya
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pangkat bilangan bulat tak negative.
an xn + an-1 xn-1 + . . . + a1 x + a0
Pangkat tertinggi dari x adlah derajat suku banyak, sedangkan suku yang tidak memuat variable
(a0) dinamakna suku tetap (konstan).
Nilai suku banyak f(x) untuk x=k atau f(k) dapat ditentukan dengan substitusi atau dengan skema
Horner
Cara subtitusi
Dengan mensubtitusikan x = k ke suku banyak
f(x) = an xn + an-1 xn-1 + . . . + a1 x + a0
f(x) = an kn + an-1 kn-1 + . . . + a1 k + a0
18
Diketahui suku banyak p(x) = 2x4 + x2 – 4x + 6
a. Tentukan derajat, koefisien-koefisien dan suku tetap dari suku banyak p(x)
b. Tentukan nilai suku banyak p(x) untuk x=-1
Jawab
a. P(x) = 2x4 + x2 – 4x + 6
= 2x4 + 0x3 + 1x2 +(-4)x + 6
b. P(x) = 2x4 + x2 – 4x + 6
P(-1) = 2(-1)4 + (-1)2 – 4(-1) + 6
= 2 + 1+ 4 + 6
= 13
Dengan
f(x) = suku banyak yang dibagi
g(x) = suku banyak pembagi
h(x) = suku banyak hasil bagi
s (x) = suku banyak sisa
Pembagian suku banyak f(x) oleh (x-k) dapat dilakukan dengan cara horner.
Skema horner
19
Diperoleh :
a. Teorema sisa
Sifat
b. Teorema faktor
Suku banyak f(x) mempunyai factor (x-k) jika dan hanya jika f(x) = 0; k disebut juga akar dari
f(x).
Persamaan suku banyak berbentuk an xn + an-1 x n-1 + . . . + a0 dan (x-k) adalah factor dari f(x),
maka nilai k yang mungkin adalah
20
Diketahui sisa pembagian suatu suku banyak f(x) oleh ( x2 + 6x – 16) adalah (4x-5). Tentukan :
Jawaban:
Jika h(x) hasil bagi dan s(x) = 4x-5 merupakan sisa pembagian, dapat dituilskan:
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Rumus Dan Contoh Soal Polinom atau
Suku Banyak Dalam Matematika. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca . Sampai
jumpa pada postingan selanjutnya.
21
Statistika -Ukuran Penyebaran data : Rumus dan Contoh Soal Jangkauan, Simpangan,
Ragam
Materi Peluang Matematika , Pengertian Dan Rumus Soal terlengkap
15 Contoh Soal Dan Pembahasan Materi Peluang Kejadian Matematika
Polinomial
Polinomial atau yang biasa disebut juga sebagai Suku banyak adalah sebuah bentuk dari suku-
suku dengan nilai banyak yang disusun dari perubah variabel serta konstanta. Operasi yang
dipakai hanya penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pangkat bilangan bulat tidak negatif.
Keterangan:
Pangkat tertinggi dari x merupakan derajat polinomial. Sementara suku yang tidak mengandung
variable (a) disebut sebagai suku tetap (konstan).
3x
x–2
-6y2 – (½)x
3xyz + 3xy2z – 0.1xz – 200y + 0.5
512v5+ 99w5
22
5 (Konstanta adalah koefisien yang variabelnya memiliki pangkat 0, sehingga angka
adalah polinomial.)
Variabel (adalah nilai yang bisa berubah, seperti x, y, z dalam suatu persamaan; boleh
mempunyai lebih dari 1 variabel)
Koefisien (adalah konstanta yang mendampingi variabel)
Konstanta (suatu nilai tetap serta tidak berubah)
Eksponen atau pangkat adalah pangkat dari variabel; bisa juga disebut sebagai derajat
dari suatu polinomial.
Syarat Polinomial
Polinomial dan Bukan Polinomial
Nilai Polinomial
Pembagian Polinomial
Penjumlahan, Pengurangan dan Perkalian Polinomial
Teorema
o Teorema Sisa
o Teorema Faktor
Sifat Akar Akar Suku Banyak
Pembagian Istimewa
Contoh Soal dan Pembahasan
Syarat Polinomial
Terdapat juga beberapa syarat sehingga sebuah persamaan bisa disebut sebagai ‘polinomial’,
diantaranya ialah sebagai berikut:
3xy-2 sebab pangkatnya negatif. Eksponen atau pangkat hanya boleh {0,1,2…}.
2/(x+2) sebab membagi dengan variabel tidak diperkenankan (pangkat penyebut yaitu
negatif).
1/x sebab alasan yang sama ^.
√x sebab akar merupakan pangkat pecahan, yang tidak diperkenankan.
x cos x sebab terdapat variabel x dalam fungsi trigonometri
23
Berikut adalah hal yang diperbolehkan atau termasuk dalam bentuk polinomial, perhatikan
baik-baik:
di mana tidak terdapat variabel sebagai penyebut atau variabel berpangkat negatif
Nilai Polinomial
Nilai polinomial f(x) untuk x=k atau f(k) dapat kita cari dengan menggunakan metode substitusi
atau dengan skema Horner. Berikut rinciannya:
Cara subtitusi:
Dengan mensubtitusikan x = k ke dalam polinomial, sehingga akan menjadi:
Pembagian Polinomial
Secara umum, pembagian dalam polinomial dapat dituliskan seperti di bawah ini:
Keterangan:
Pembagian suku banyak atau polinomial f(x) oleh (x-k) bisa kita lakukan dengan menggunakan
cara atau metode horner.
Cara ini bisa kita pakai untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang bisa difaktorkan menjadi
pembagi-pembagi berderajat 1.
Tulis koefisiennya saja → harus runtut atau urut mulai dari koefisien xn, xn – 1, … sampai
konstanta (apabila terdapat variabel yang tidak ada, maka koefisiennya ditulis 0)
Sebagai contoh: untuk 4x3 – 1, koefisien-koefisiennya yaitu 4, 0, 0, dan -1 (untuk x3, x2, x, dan
konstanta)
Apabila koefisien derajat tertinggi P(x) ≠ 1, maka hasil baginya harus kita bagi kembali
dengan koefisien derajat tertinggi P(x).
Apabila pembagi bisa kita difaktorkan, maka:
o Apabila pembagi bisa difaktorkan menjadi P1 serta P2, maka S(x) = P1.S2 + S1
o Apabila pembagi bisa difaktorkan menjadi P1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 +
P1.S2 + S1
o Apabila pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, P4, maka S(x) =
P1.P2.P3.S4 + P1.P2.S3 + P1.S2 + S1
o dan begitu juga seterusnya.
Soal 1.
Jawab:
P1: 2x + 1 = 0 → x = –½
P2: x – 1 = 0 → x = 1
Cara Hornernya:
25
H(x) = 1.x – 1 = x – 1
Untuk contoh soal di atas (soal no 1 pada cara horner), sebab F(x) berderajat 3 serta P(x)
berderajat 2, maka dari itu:
H(x) berderajat 3 – 2 = 1
S(x) berderajat 2 – 1 = 1
Maka:
Samakan koefisien ruas kiri dan juga ruas kanan, sehingga menjadi:
x3 → 2 = 2a → a = 2/2 = 1
x2 → –3 = 2b – a → 2b = –3 + a = –3 + 1 = –2 → b = –2/2 = –1
x → 1 = –b – a + c → c = 1 + b + a = 1 – 1 + 1 → c = 1
26
Konstanta → 5 = –b + d → d = 5 + b = 5 – 1 → d = 4
H(x) = ax + b = 1.x – 1 = x – 1
S(x) = cx + d = 1.x + 4 = x + 4
Contoh soal:
f(x) = 2x3 – x2 + 5x – 10
g(x) = 3x2 – 2x + 8
Maka tentukanlah:
a) f(x) + g(x)
b) f(x) – g(x)
c) f(x) x g(x)
Jawab:
27
c) f(x) x g(x) = (2x3 – x2 + 5x – 10) × (3x2 – 2x + 8)
= 2x3(3x2 – 2x + 8) – x2(3x2 – 2x + 8) + 5x(3x2 – 2x + 8) – 10(3x2 – 2x + 8)
= 2x5 – 4x4 + 16x3 – 3x4 + 2x3 – 8x2 + 15x3 – 10x2 + 40x – 30x2 + 20x – 80
= 2x5 – 7x4 + 33x3 – 48x2 + 60x – 80
Teorema
Teorema ini digunakan untuk menentukan akar persamaan dari pangkat lebih dari dua. Teorema
terbagi menjadi dua macam, yakni teorema sisa dan teorema faktor. Berikut penjelasannya.
Teorema Sisa
Misalnya f(x) dibagi dengan p(x) dengan hasil bagi h(x) serta sisa h(x), maka akan kita dapatkan
hubungan:
H(x) berderajat (n – m)
S(x) berderajat maksimum (m – 1)
1.
1. Apabila f(x) berderajat n dibagi dengan (x -k) maka sisanya adaah S = f(k). Sisa
dari f(k) yaitu nilai suku banyak untuk x = k.
2. Apabila f(x) berderajat n dibagi dengan (ax + b) maka sisanya adalah S = f (-b/a).
Sisa dari f (-b/a) merupakan nilai untuk x = -b/a.
3. Pembagi berderajat m ≥ 2 yang bisa difaktorkan maka sisa berderajatnya adalah
(m – 1).
s(x) = mx + n
Untuk lebih memahami uraian di atas, berikut akan kami berikan contoh soalnya:
Cohtoh soal
Soal 1.
Suatu suku banyak apabila dibagi oleh x + 2 bersisa -13 serta apabila dibagi x – 3 sisanya 7.
Tentukan sisanya apabila suku banyak tersebut dibagi x2 – x – 6!
28
Jawab:
Cara 1:
k(x) = x2 – x – 6
k(x) = (x + 2) (x – 3)
Kita ketahui jika dibagi oleh x + 2 maka akan bersisa -13 serta apabila dibagi x – 3 sisanya akan
menjadi 7
s(x) = mx + n
s(-2) = -2m + n = -13
s(3) = 3m + n = 7
-2m + n = -13
3m + n = 7
-5m = -20
m=4
12 + n = 7
n = -5
S = f(k) = 8x3 – 2x + 5
S = -67
29
Teorema Faktor
Sebuah suku banyak F(x) memiliki faktor (x – k) apabila F(k) = 0 (sisanya apabila dibagi dengan
(x – k) hasilnya 0)
Catatan: apabila (x – k) merupakan faktor dari F(x) maka k disebut sebagai akar dari F(x)
Tips
1. Untuk mencari akar dari sebuah suku banyak dengan cara Horner, bisa kita gunakan
dengan cara mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstanta dibagi faktor-
faktor koefisien pangkat tertinggi yang akan nantinya akan memberikan sisa = 0.
Sebagai contoh:
Untuk x3 – 2x2 – x + 2 = 0, faktor-faktor konstantanya adalah: ±1, ±2. Faktor-faktor
koefisien pangkat tertinggi adalah: ±1.
Sehingga, angka-angka yang perlu untuk dicoba yaitu: ±1 dan ±2 untuk 4x3 – 2x2 – x + 2
= 0.
Faktor-faktor konstantanya: ±1, ±2, faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi: ±1, ±2, ±4.
Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba: ±1, ±2, ±1/2, ±1/4
2. Apabila jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya merupakan x =
1.
3. Apabila jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil,
maka pasti salah satu akarnya merupakan x = –1.
Jawab:
= (x – 1)(x – 2)(x + 1)
x = 1 x = 2 x = –1
30
Maka dari itu, dapat kita ketahui himpunan penyelesaiannya: {–1, 1, 2}.
Dengan sifat-sifat:
Dengan sifat-sifat:
ax5 + bx4 + cx3 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4, x5
Dengan sifat-sifat:
Dari kedua persamaan tersebut, kita bisa menurunkan rumus yang sama untuk persamaan
berderajat 6 dan begitu juga seterusnya. (Amati pola: –b/a, c/a, –d/a , e/a, …).
Pembagian Istimewa
Perhatikan gambar di bawah ini baik-baik:
31
Contoh Soal dan Pembahasan
Soal 1.
Polinomial f(x) ÷ (x – 2) sisanya 24 serta f(x) ÷ (x + 5) sisanya 10. Maka f(x) tersebut dibagi x2 +
3x – 10 sisanya yaitu…
a. x + 34
b. x – 34
c. x + 10
d. 2x + 20
e. 2x – 20
Jawab:
Diketahui:
f(x) = H(x)(x – 2) + 24
32
Eliminasikan persamaan (i) serta (ii):
2p +q =24
-5p +q =10
7p = 14
p =2
sisa px + q = 2x + 20
Jawaban: D
Soal 2.
a. 16x + 8
b. 16x – 8
c. -8x + 16
d. -8x – 16
e. -8x – 24
Jawab:
Ingat rumus: P(x) = H(x) + (px + q), sehingga sisanya (px + q), maka:
x=2
f(2) = 2p + q
24 – 3(2)3 – 5(2)2 + 2 – 6 = 2p + q
16 – 24 – 20 + 2 – 6 = 2p + q
-32 = 2p + q … (i)
33
x = -1
f(-1) = -p + q
(-1) – 3(-1)3 – 5(-1)2 + (-1) – 6 = -p + q
1 + 4 – 5 – 1 – 6 = -p + q
-8 = -p + q …(ii)
-32 =2p +q
-8 =-p +q
-24 =3p
p = -8
Jawaban: D
Soal 3.
Diketahui g(x) = 2x3 + ax2 + bx + 6 dan h(x) = x2 + x – 6 merupakan faktor dari g(x). Nilai a
yang memenuhi yaitu…
a. -3
b. -1
c. 1
d. 2
e. 5
Jawab:
x2 + x – 6 = 0
(x + 3)(x – 2) = 0
x = -3 dan x = 2
g(-3) = 0
2x3 + ax2 + bx + 6 = 0
2(-3)3 + a(-3)2 + b(-3) + 6 = 0
34
-54 + 9a – 3b + 6 = 0
9a – 3b = 48 … (i)
g(2) = 0
2x3 + ax2 + bx + 6 = 0
2(2)3 + a(2)2 + b(2) + 6 = 0
16 + 4a + 2b + 6 = 0
4a + 2b = – 22
2a + b = – 11 … (ii)
Jawaban: C
Soal 4.
Apabila f(x) dibagi oleh x2 – 2 dan x2 – 3x masing-masing memiliki sisa 2x + 1 dan 5x + 2 maka
f(x) dibagi oleh x2 – 5x + 6 memiliki sisa…
a. 22x – 39
b. 12x + 19
c. 12x – 19
d. -12x + 29
e. -22x + 49
Jawab:
35
Eliminasikan (i) serta (ii):
2p + q =5
3p +q =17
-p = -12
p = 12
Substitusikan p = 12 dalam 2p + q = 5
2(12) + q = 5
24 + q = 5
q = -19
Jawaban: C.
Soal 5.
a. -4
b. -2
c. 0
d. 2
e. 4
Jawab:
Dibagi (x + 1) sisanya 1
Dibagi (x – 2) sisanya 43
36
3a = 9
a =3
Sehingga, a + b = 3 + 1 = 4
Jawaban: E
Soal 6.
Salah satu faktor dari (2x³ -5x² – px =3) merupakan (x + 1). Faktor lain dari suku banyak tersebut
ialah…
a. (x – 2) dan (x – 3)
b. (x + 2) dan (2x – 1)
c. (x + 3) dan (x + 2)
d. (2x + 1) dan (x – 2)
e. (2x – 1) dan (x – 3)
Jawab:
f(-1) = 0
2(-1)³ – 5(-1)³ – p(-1) + 3 = 0
-2 – 5 + p + 3 = 0
p=4
= (x + 1)(2×2 – 7x + 3)
= (x + 1)(2x – 1)(x – 3)
Jawaban: E
Soal 7.
Ada Dua polinomial x³ -4x³ – 5x + m dan x2 -3x – 2 ÷ x + 1 akan memiliki sisa sama, maka nilai
2m + 5 = …
37
a. 17
b. 18
c. 24
d. 27
e. 30
Jawab:
Jawaban: A
Soal 8.
Dalam f(x) ÷ (x – 1) sisa 3, sementara ÷ (x – 2) sisa 4. Apabila dibagi dengan x2 -3x + 2 maka
sisanya adalah…
a. –x – 2
b. x + 2
c. x – 2
d. 2x + 1
e. 4x – 1
Jawab:
38
f(2) = 4
2a + b = 4 … (ii)
Jawaban: B
Soal 9.
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
Jawab:
Jawaban: B
Soal 10.
polinomia : x3 -4x + px +6 dan z2 +3x -2 dibagi (x + 1) mempunyai sisa yang sama maka nilai p
adalah …
a. 7
b. 5
39
c. 3
d. -5
e. -7
Jawab:
Jawaban:
LATIHAN
1. Jika f ( x) 2 x 2 x 3 3x 5 , g ( x) x 4 x 3 2 x 2 , dan h( x) x 2 2 x 3 3x 4
Hitunglah:
a. f ( x) 2 g ( x) 4h( x)
f(x).g(x)
b.
h(x)
f ( x)( h( x) g ( x)( h( x)
c.
g ( x) f ( x)
2. Jika suku banyak f ( x) 3x 4 2 x 5 4 x 5 20
a. Tentukan derajat, koefisien-koefisien dan konstanta dari fungsi f(x)
b. Tentukan Nilai suku banyak f(x) untuk x =-2, 5, -7, dan 9
3. Tentukan fungsi hasil bagi dan fungsi sisa pembagian dari
x7 5 x 6 3x 3 2 x 2 x 34
x3 7 x 2
4. Tentukan penyelesaian dari x 4 2 x 2 2 x 8 0
5. Tentukan penyelesaian dari 3x 3 4 x 2 4 x 15 0
40
h( x ) h( x )
6. Jika fungsi sisanya 7 dan jika sianya 11 hitunglah sisa dari pembagian
(x 3 ( x 1)
h( x )
x x6
2
f ( x) f ( x)
7. Jika fungsi sisanya 12 dan jika sianya -7 hitunglah sisa dari
( x 5) ( x 2)
f ( x)
pembagian 2
x 2 x 10
8. Tentukan hasil dan sisa pembagian dari polinom x 5 3x 4 x 3 3x 2 5 x 2 dibagi
oleh2 x 3 x 2 x 1
9. Tentukan hasil dan sisa pembagian dari polinom x 7 2 x 5 x 3 2 x 2 6 x 8
dibagi olehx 3 2 x 2 x 3
10. Salah satu factor dari x 4 2 x 3 5 x 2 3x 16 merupakan (x-2). Hitung factor lain
dari polinomini.
11. Jika f ( x) 3x 3 px 2 qx 10 , dan g ( x) x 2 3x 10 merupakan factor dari
f (x), hitunglah nilai p yang memenuhi.
12. Suku banyak x 3 3x 2 ax 8 dan x 2 2 x 4 dibagi x 2 memiliki sisa yang
sama, maka tentukan nilai a?
41