Anda di halaman 1dari 9

FORTOFOLIO MATERI POLINOMIAL

MATEMATIKA PEMINATAN

Pernyusun: Iqbal Surya Abdhi

Kelas: XI IPA 3

Guru Pembimbing: Eve Nelindhy, M. Pd

SMA NEGERI 1 CILEUNGSI

2019
A. Pengertian Suku Banyak

Sistem persamaan polinomial (suku banyak) adalah sistem persamaan dengan pangkat
tertingginya lebih besar dari 2 ( > 2). Bentuk umum dari polinomial adalah sebagai berikut:

Dimana :

1. Derajat (n) adalah pangkat tertinggi dalam suatu suku banyak.


2. Variabel (x) adalah bilangan yang dimisalkan dengan huruf misalnya x.
3. Koefisien (a) adalah bilangan yang mengikuti variabel.

Contoh persamaan dari sistem polinomial adalah 2x3+5x2+6x=8 = 0.

A. Penjumlahan, Pengurangan, dan Perkalian Suku Banyak

Suatu persamaan polinomial memiliki operasi dasar yang sama dengan sistem persamaan
kuadrat yaitu : operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian suku banyak. Teorema nya
adalah sebagai berikut : jika f(x) dan g(x) berturut-turut adalah suku banyak berderajat m dan n,
maka :

1. f(x) ± g(x) adalah suku banyak berderajat maksimum m atau n.


2. f(x) x g(x) adalah suku banyak berderajat (m + n).

Contoh:

1. Penjumlahan

2. Pengurangan

3. Perkalian
B. Pembagian Suku Banyak

Suatu fungsi suku banyak dapat dilakukan operasi pembagian terhadap fungsi lainnya. Ada
dua cara yang dapat dilakukan yaitu pembagian suku banyak dengan cara bersusun dan dengan
metode horner (bagan).

1. Pembagian Bersusun Suku Banyak

Pembagian suku banyak hampir sama dengan pembagian bilangan. Ketika kita membagi 46
dengan 5, hasil baginya adalah 9 dan sisanya adalah 1.

Untuk membagi suku banyak, kita gunakan pembagian bersusun yang dijelaskan sebagai berikut.

Algoritma Pembagian

Jika f(x) dan p(x) adalah suku banyak, dengan p(x) ≠ 0, maka ada suku banyak tunggal H(x) dan
S(x), di mana S(x) adalah 0 atau suku banyak yang memiliki derajat kurang dari derajat p(x),
sedemikian sehingga

atau

Contoh:

Misalkan f(x) = 12x⁴ – 10x³ + 8x – 3 dan p(x) = 2x² – x + 4. Tentukan suku banyak H(x) dan
S(x) di mana f(x) = p(x) ∙ H(x) + S(x).
Pembahasan Sebelum melakukan pembagian bersusun, kita sisipi suku 0x² pada suku banyak
yang akan dibagi agar suku banyak tersebut memiliki suku yang lengkap.

Proses pembagian tersebut sudah selesai karena 3x + 49 memiliki derajat yang lebih rendah
daripada 2x² – x + 4. Berdasarkan pembagian bersusun di atas kita dapat melihat bahwa H(x) =
6x² – 2x – 13 dan S(x) = 3x + 49, sehingga

2. Pembagian Menggunakan Metode Honrer

Aturan penggunaan metode horner pada operasi pembagian adalah sebagai berikut :

1. Letakkan seluruh koefisien dari derajat tertinggi sampai nol di bagian atas (selalu dimulai
dari pangkat tertinggi dan berurutan). Apabila terdapat suku banyak yang tidak ada
contohnya 2x4 + 3x2-5x-9 = 0. Maka koefisien untuk pangkat x3 dapat ditulis 0.
2. Letakkan faktor pengali di samping kiri.
3. Baris bawah bagian kiri adalah hasil bagi, sedangkan bagian kanan adalah sisa. Atau
dapat ditulis sebagai berikut :

Proses pembagian menggunakan metode horner dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
Jadi, hasil bagi H(x) = a2x+a2k+ a1 dan sisa S = a2k2+a1k+ a0

Contoh:

C. Teorema Sisa

Sebelum memasuki materi teorema sisa ingatlah kembali bentuk suku banyak pada
pembagian suku banyak yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan umum berikut.

Jika F(x) suku banyak berderajat n dan P(x) adalah pembagi berderajat m, dengan m ≤ n, maka
diperoleh :
1. H(x) adalah hasil bagi berderajat (n-m).
2. S(x) adalah sisa pembagian berderajat maksimum (m-1).

Teorema untuk sisa adalah:

1. Jika   berderajat n dibagi dengan   maka sisanya  . Sisa   adalah


nilai suku banyak untuk  .

2. Jika   berderajat n dibagi dengan   maka sisanya  . Sisa    

adalah nilai untuk  .


3. Pembagi berderajat   yang dapat difaktorkan maka sisanya berderajat  .
Contoh:

Polinominal   dibagi dengan   memiliki sisa (S) berikut

D. Teorema Faktor

Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor lain atau akar-akar rasional dari
sistem persamaan suku banyak menggunakan metode horner. Pada teorema faktor menjelaskan 2
konsep yaitu :

1. Jika P(x) habis dibagi q(x) atau mempunyai sisa nol, maka q(x) adalah faktor dari P(x)

2. Jika P(x) = f(x). g(x) maka f(x) dan g(x) adalah faktor dari P(x).

Contoh:

Jika salah satu akar dari f(x) = x4+ mx3-6x2+7x-6 adalah 2, tentukan akar linear lainnya!
Pembahasan :
Langkah pertama : carilah terlebih dahulu nilai m dengan substitusi polinomial f(2) = 0, karena
nilai 2 termasuk akar dari f(x), maka diperoleh : 

Kemudian gunakan metode horner untuk menentukan faktor atau akarainnya, yaitu : 

Sehinga faktor (x) yang lain adalah (x-2), (x+3), dan (x2-x+1). Oleh sebab itu, faktor lain dari
akar linearnya adalah -3.

E. Akar-akar Persamaan Suku Banyak

 adalah faktor dari   jika dan hanya jika k adalah akar dari persamaan  .

Jika   dengan p≠0 adalah nilai nol dari f(x) maka p adalah
pembagi  .

Jika   memiliki akar   (pecahan murni) dengan  , maka p adalah pembagi   dan q
adalah pembagi  .

Sifat-sifat akar suku banyak:


1. Persamaan kuadrat
Jika   dan   adalah akar persamaan  , maka



2. Persamaan pangkat tiga
Jika   dan   adalah akar persamaan  , maka:



3. Persamaan pangkat empat
Jika   dan   adalah akar persamaan  , maka:




DAFTAR PUSTAKA

https://maths.id/penjumlahan-pengurangan-dan-perkalian-polinom.php

https://www.studiobelajar.com/suku-banyak/

https://yos3prens.wordpress.com/2016/01/19/suku-banyak-dan-cara-horner/3/

https://idschool.net/sma/teorema-sisa-dan-teorema-faktor-pada-suku-banyak-polinomial/

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/suku-banyak-matematika-kelas-11-
pengertian-pembagian-dan-contoh-soal/#Pengertian_Suku_Banyak

Anda mungkin juga menyukai