Anda di halaman 1dari 20

Matematika

Peminatan Kelas 11
Alika Mahira
Syalaisha Amani Putri Nur
Suku Banyak (Polinomial)

Sistem persamaan polinomial (suku banyak) adalah sistem persamaan dengan pangkat
tertingginya lebih besar dari 2 ( > 2). Bentuk umum dari polinomial adalah sebagai berikut: 

Dimana : 
Derajat (n) adalah pangkat tertinggi dalam suatu suku banyak.
Variabel (x) adalah bilangan yang dimisalkan dengan huruf misalnya x.
Koefisien (a) adalah bilangan yang mengikuti variabel. 

Contoh persamaan dari sistem polinomial adalah 2x 3+5x2+6x=8 = 0.


Operasi pada Suku Banyak (Polinomial)
Suatu persamaan polinomial memiliki operasi dasar yang sama dengan sistem persamaan
kuadrat yaitu : operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian suku banyak.

Teorema nya adalah sebagai berikut :


jika f(x) dan g(x) berturut-turut adalah suku banyak berderajat m dan n, maka : 
f(x) ± g(x) adalah suku banyak berderajat maksimum m atau n. 
f(x) x g(x) adalah suku banyak berderajat (m + n). 
Contoh:
1. Penjumlahan

2. Pengurangan
Kesamaan Suku Banyak (Polinomial)
Misalkan terdapat suku banyak yaitu : 

Dan suku banyak yang lain adalah :  

Jika P(x) ≡ g(x) maka haruslah an= bn,  an-1= bn-1, ……… a1= b1


P(x) ≡ g(x) disebut dengan kesamaan polinomial. 

Dua buah sistem persamaan polinomial dikatakan memiliki kesamaan jika keduanya :
• Memiliki derajat yang sama.
• Memiliki variabel dan koefisien seletak yang sama antara polinomial ruas kiri dengan
kanan.
• Pada kesamaan polinomial tidak berlaku pindah ruas atau kali silang seperti yang terjadi
pada operasi aljabar.
Contoh:
Jika α dan β adalah akar-akar persamaan kuadrat ax²+bx+c = 0, tentukan nilai α + β dan hasil
dari α.β
Jawaban : 
Pembagian Suku Banyak (Polinomial)
Suatu fungsi suku banyak dapat dilakukan operasi pembagian terhadap fungsi lainnya. Ada dua cara yang
dapat dilakukan yaitu pembagian suku banyak dengan cara bersusun dan dengan metode horner (bagan). 

1. Pembagian suku banyak dengan strategi pembagian bersusun


Misalkan suku banyak fx= a2x2+a1x+ a0 dibagi dengan (x-k) memberikan hasil bagi H(x) dan sisa S,
sehingga diperoleh hubungan : 
f(x) = (x-k) . H(x) + S
Untuk menentukan hasil bagi H(x) dan sisa S digunakan pembagian suku banyak dengan cara pembagian
bersusun berikut ini : 

Jadi, Hasil bagi H(x) = a2x + a2k + a1 (pada


bagian atas) dan sisa S (pada bagian bawah)
= a0+ a1k + a2k2
2. Pembagian suku banyak menggunakan metode horner
Aturan penggunaan metode horner pada operasi pembagian adalah sebagai berikut : 
Letakkan seluruh koefisien dari derajat tertinggi sampai nol di bagian atas (selalu dimulai dari pangkat
tertinggi dan berurutan). Apabila terdapat suku banyak yang tidak ada contohnya  2x4 + 3x2-5x-9 = 0. Maka
koefisien untuk pangkat x3 dapat ditulis 0. 
Letakkan faktor pengali di samping kiri.
Baris bawah bagian kiri adalah hasil bagi, sedangkan bagian kanan adalah sisa. Atau dapat ditulis sebagai
berikut : 
Proses pembagian menggunakan metode horner dapat dijelaskan seperti
dibawah ini :

Jadi, hasil bagi H(x) = a2x+a2k+ a1 dan sisa


S = a2k2+a1k+ a0
Contoh Soal Pembagian Suku Banyak
1. Tentukan hasil bagi 4x5+3x3-6x2-5x+1 bila dibagi dengan 2x-1 menggunakan metode pembagian bersusun
dan metode horner! 
Jawab:

a. Metode Pembagian Bersusun


Contoh Soal Pembagian Suku Banyak
1. Tentukan hasil bagi 4x5+3x3-6x2-5x+1 bila dibagi dengan 2x-1 menggunakan metode pembagian bersusun
dan metode horner! 
Jawab:

Dari persamaan diatas, hasil bagi dan


sisa yang diperoleh adalah sama
yaitu 2x4+x3+2x2-2x-7/2 dan sisanya
= -5/2
Teorema Sisa
Teorema ini digunakan untuk menentukan nilai sisa pembagian suatu suku banyak tanpa mengetahui suku
banyak dan/atau hasil baginya. Bentuk umum dari teorema sisa adalah adalah sebagai berikut :  Misalkan suku
banyak f(x) dibagi dengan P(x) memberikan hasil bagi H(x) dan sisa S(x), maka akan diperoleh hubungan : 

Jika F(x) suku banyak berderajat n dan P(x) adalah pembagi berderajat m, dengan m ≤ n, maka diperoleh : 
H(x) adalah hasil bagi berderajat (n-m).
S(x) adalah sisa pembagian berderajat maksimum (m-1).

Syarat pembagi menggunakan teorema sisa terdapat dengan dua cara yaitu : 
a. Pembagian dengan (x-k)
20 40 60 30
Teorema Sisa bagian 1: “ jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi dengan (x-k) maka sisanya S=f(k), sisa f(k)
%suku banyak x=k yang
adalah nilai %dapat ditentukan dengan strategi substitusi% %
atau strategi skema (bagan) ”.
b. Pembagian dengan (ax+b)
Contoh Soal Teorema Sisa

1. Carilah sisa pembagi suku banyak 8x3-2x2+5 dengan (x+2)


Pembahasan : 
a. Menggunakan substitusi b. Menggunakan skema (bagan) dengan pembagian (x-k)
Jawab:

Jadi, sisanya S = f(-2) = -67 menggunakan teorema sisa. 


Teorema Faktor
Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor lain atau akar-akar rasional dari sistem persamaan
suku banyak menggunakan metode horner.

Teorema faktor menjelaskan 2 konsep yaitu :  


Jika P(x) habis dibagi q(x) atau mempunyai sisa nol, maka q(x) adalah faktor dari P(x)
Jika P(x) = f(x). g(x) maka f(x) dan g(x) adalah faktor dari P(x). 

Contoh:
1. Jika salah satu akar dari f(x) = x4+ mx3-6x2+7x-6 adalah 2, tentukan akar linear lainnya!
Pembahasan :

Langkah pertama : carilah terlebih dahulu nilai m dengan substitusi polinomial f(2) = 0, karena nilai 2
termasuk akar dari f(x), maka diperoleh : 
Teorema Faktor
Kemudian gunakan metode horner untuk menentukan faktor atau akarainnya, yaitu : 

Sehinga faktor (x) yang lain adalah (x-2), (x+3), dan (x2-x+1). Oleh sebab itu, faktor lain dari akar
linearnya adalah -3. 
Lingkaran
Lingkaran adalah garis lengkung yang kedua ujungnya berjarak sama dari titik tetap bangun tersebut. Titik
tetap yang dimaksud adalah titik pusat lingkaran, sedangkan jarak antara ujung lingkaran dan titik pusat
disebut jari-jari lingkaran.

Persamaan Umum Lingkaran


Gambar disamping menunjukkan bahwa terdapat suatu
lingkaran yang berpusat di titik C dengan koordinat (a,b)
dan berjari-jari r. Jari-jari merupakan jarak antara titik C dan
P. Misalkan titik P(x,y) terletak di keliling lingkaran,
sehingga jarak titik P ke pusat lingkaran dirumuskan sebagai
berikut.
Persamaan di atas merupakan persamaan lingkaran dengan pusat C(a,b) dan jari-jari r.
Jika dijabarkan lebih lanjut, persamaan di atas akan menjadi:

Persamaan (1) di samping merupakan persamaan umum


lingkaran, dengan:

Dengan demikian, pusat dan jari-jari lingkarannya


dinyatakan sebagai berikut.
Contoh Soal Lingkaran
1. Tentukan persamaan umum lingkaran yang berpusat di (-3,4) dan menyinggung sumbu-Y!
Pembahasan:
Pertama-tama, gambarkan dahulu grafik lingkarannya, yaitu berpusat di (-3,4) dan menyinggung sumbu-Y!

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa pusat


lingkarannya berada di koordinat (-3,4) dengan jari-jari 3,
sehingga diperoleh:
Jadi, persamaan umum lingkaran
yang berpusat di (-3,4) dan
menyinggung sumbu-Y adalah 
Pada beberapa kasus, jari-jari lingkarannya tidak diketahui, tetapi garis singgungnya diketahui. Lantas bagaimana
menentukan jari-jari lingkarannya? Perhatikan gambar berikut.

Gambar di atas menunjukkan bahwa garis singgung dengan


persamaan px+  qy+ r= 0 menyinggung lingkaran yang
berpusat di C(a,b). Untuk jari-jarinya bisa Quipperian
tentukan dengan persamaan berikut.

20%
Contoh:
Tentukan persamaan umum lingkaran yang berpusat di titik (5,1) dan menyinggung garis 3x– 4y+ 4 = 0!

Pembahasan:
Jika diketahui pusat lingkaran (a,b) = (5,1) dan garis singgung lingkarannya 3x– 4y+ 4 = 0, maka jari-jari
lingkarannya dirumuskan sebagai berikut.

Dengan demikian, persamaan umum lingkarannya adalah


sebagai berikut.

Jadi, persamaan umum lingkaran yang berpusat di titik (5,1)


dan menyinggung garis 3x– 4y+ 4 = 0 adalah 
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai