1. Persamaan
Didalam matematika dikenal adanya dua jenis kalima, yaitu kalimat tertutup dan
kalimat terbuka. Kalimat tertutup ( pernyataan ) ialah suatu kalimat yang nilai
kebenaranya sudah dapat ditentukan benar saja atau salah saja.
Contoh :
1. 2 + 3 =5 ( benar )
2. 3 + 5 =10 ( salah )
Kalimat terbuka ialah suatu kalimat yang belum dapat ditentukan nilai
kebenaranya benar saja atau salah saja.
Contoh :
3. Umurnya 5 tahun
4. X + 2 = 10
Perhatikan contoh no. 4 jika diganti x = 8 , maka x + 2 =10 menjadi benar, tetapi jika
x diganti selain 8, maka x +2 = menjadi salah.
Kalimat terbuka dimana ruas kiri dan ruas kanan dihubungkan dednga tanda sama
dengan disebut PERSAMAAN. Sedangkan kalimat tertutup dimana ruas kiri dan
ruas kanan dihubungkan ddengan tanda sama dengan di sebut KESAMAAN.
Contoh no. 1 dan 2 diatas disebut kesamaan , sedangkan contoh no. 5 diatas disebut
persamaan. Kesamaan yang nilai kebenaranya benar disebut IDENTITAS.
Contoh :
5. 4 + 5 = 9
6. 2(x – 1) +6 = 2x+4
Sedangkan kesamaan yang nilai kebenaranya salah disebut kesamaan yang palsu.
7. 5 + 4 = 12
8. 3 (x +5 ) – 10 =3x -5
Pengganti nilai x ( variabel) yang disubtitusikan ke suatu kalimat terbuka menjadi
benar disebut penyelesaian.
Contoh:
9. X +2 =7 , maka x =5 merupakan penyelesaian karena jika x= 5 maka x+ 2 = 7
menjadi bernilai benar.
Pertidaksamaan
Kalimat terbuka dimana ruas kiri dan ruas kanan dihubungkan oleh salah satu tanda
dari ≠, >, <,≥,≤ , disebut PERTIDAKSAMAAN. Sedangkan kalimat tertutup yang
ruas kiri dan ruas kanan dihubungkan oleh salah satu tanda dari ( ≠, >, <,≥,≤ )
disebut KETIDAKSAMAAN.
Contoh :
1. X +5 > 4 merupakan kalimat tertutup ( benar ) ruas kiri dan ruas kanan
dihubungkan oleh tanda “>” maka x +5 > 4 merupakan pertidaksamaan.
2. 7+ 5 > 8 merupakan kalimat tertutup ( benar ) ruas kiri dan ruas kanan
dihubungkan oleh tanda “>” maka 7 + 5 `> 8 merupakan ketidaksamaan .
ketidaksamaan seperti ini biasa disebut dengan ketidaksamaan mutlak.
3. 3- 5 > 10 kalimat tertutup ( salah )ruas kiri dan ruas kanan dihubungkan oleh
tanda “>” , maka 3 -5 > 10 merupakan ketidaksamaan. Ketidaksamaan seperti
ini bisa disebut dengan ketidaksmaan palsu.
Pertidaksamaan linear
Bentuk seperti ax + b > 0, ax + b < 0, ax +b ≥ ax + b ≤ 0 atau ax +b ≠, dengan a≠ 0
disebut pertidaksamaan linear dengan satu variabel. Linear artinya pangkat
variabelnya harus sama dengan 1.
Contoh:
1. 3x - 5 < 0
2. 3x +6 < 10x – 20
Perlu diketahui bahwa bentuk pertidaksamaan linear ax + b ≠ 0 jarang dibicarakan.
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan linear diperlukan beberapa sifat antara lain :
“ jika suatu pertidaksamaan kedua ruasnya masing – masing ditambah atau dikurangi
dengan bilangan yang sama, maka penyelesainya tidak berubah”.
Contoh :
1. Tentukanlah penyelesaian dari :
Jawab :
3x > 2x + 5
3x – 2x > x +5 – 2x
X>5
( pertidaksamaan yang ekivalen )
2. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari 5x > 8 + 4x , x€ Q
Jawab :
5x > 8 + 4x
5x -4x > 8 + 4x – 4x
X>8
HP ={ X | X > 8, X € Q }
Persamaan Linear dua peubah yaitu suatu sistem persamaan yang terdiri dari dua
persamaan linear yang masing-masing mengandung dua peubah atau variabel dan
pangkat kedua peubah itu adalah satu. Menyelesaikan sistem persamaan linier dua
peubah artinya adalah mencari nilai pengganti dari setiap peubah nilai yang
dimaksud, maka persamaan itu berubah menjadi kalimat yang bernilai benar.
aX + bY = c
keterangan :
c,f = konstanta
a. Metode Substitusi
Contoh soal :
3x + 2y = -2 x – 2y = 10 .
Penyelesaian :
x – 2y = 10 <<=>> x = 2y + 10
3x + 2y = -2
3x + 2y = -2
3( 2y + 10 ) + 2y = -2
6y + 30 + 2y = - 2
8y = -32
y =-4
x = 2y + 10
x = 2(-4) + 10
x = -8 + 10
x= 2
b. Metode Eliminasi
Contoh soal
Penyelesaian:
Eliminasi x
2x + 5y = 11 |X 2| 4x + 10y = 22
4x - 3y = -17 |X 1| 4x – 3y = -17
13y = 39
y = 39 / 13
y =3
Eliminasi y
2x + 5y = 11 |X 3| 6x + 15y = 33
___________+
26x = -52
x = -52 /26
x = -2
Nilai : 2x – y = ..
2(-2) – 3 = - 7
Contoh soal
2x+3y=1
3x+y = 5
Penyelesaian :
2x + 3y = 1 [x3] 6x + 9y = 3
3x + y = 5 [x2] 6x + 2y = 10
7y = -7
y = -7/7
y = -1
3x + y = 5
3x - 1 = 5
3x = 5 + 1
x = 6/3
x=2
d. Metode grafik
2x + 3y = 6 x+y=2
Jawab :
membuat garis persamaan pertama dengan cara mencari titik potong terhadap sumbu
X dan sumbu Y
2x + 3y = 6 2x + 3y = 6
2x + 3.0= 6 2.0 + 3y = 6
2x = 6 3y = 6
x=3 y =2
3. Persamaan Lingkaran
Seperti yang telah kita ketahui bahwa :
Lingkaran ialah kumpulan titik –titik yang berjarak sama dari suatu titik tertentu.
Misalkan titik – titik itu adalah P ( X, Y ), X, Y € R jarak yang sama itu adalah R dan
titik tertentu itu A ( a, b ).
Maka bila digambar didapat :
P (x, y)
R
A(a,b)
0 x
AP = R
Persamaan diatas ini disebut persamaan lingkaran yang berpusat di ( a, b) dengan jari
–jari R.
Contoh :
Jawab :
2. Tentukanlah persamaan suatu lingkaran yang berpusat di o (0,0) dan melalui titik
(3,4)
Jawab :
Pusat o(0,0) , maka a =0 , b = 0
Jadi
Keterangan :
Contoh :
p (x,y) OP =9
9
O (0,0)
b.
P(x,y)
0(0,0)
OP > 8
3. Perhatikan gambar
OP < 6
P(x,y)
0(0,0)
Maka untuk:
I.
II.
+y
4. persamaan kuadrat
Conto 1.
penyelesaian dari persamaan kuadrat disebut akar-akar persamaan kuadrat. Jika ax² +
bx + c = 0 dapat difaktorkan, maka akar-akar persamaan kuadrat mudah didapat.
Caranya memakai sifat: “Jika pq = 0, maka p = 0, atau q = 0, atau p dan q keduanya
nol”.
Contoh 2.
Jawab:
x² - 5x + 6 = 0
(x – 2)(x – 3) = 0
x – 2 = 0 atau x – 3 = 0
x = 2 atau x =3
ax² + bx + c = 0
ax² + bx + c = 0 – c
ax² + bx = - c
x² + x = -
x² + x + =
x₁.₂ =
x₁.₂ =
Catatan:
Contoh 3
Carilah himpunan penyelesaian dari x - 6x + 5 = 0
x₁.₂ =
=
x₁ =
=5
x₂ =
=2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { 2,5 }
Sifat-sifat persamaan kuadrat
x₁ =
x₂ =
x₁ + x₂ =
x₁.x₂ =
Dengan melihat diskriminan, jenis-jenis akar persamaan kuadrat diketahui, yaitu
sebagai berikut:
1. jika D > 0, kedua akarnya bilangan riil (nyata)
2. jika D = 0, kedua akarnya bilangan riil (nyata) dan sama
3. jika D < 0, kedua akarnya bilangan kompleks
Contoh 4:
Tentukan a). x₁ + x₂
b). x₁ . x₂
jawab:
a). x₁ + x₂ =
=2
b). x₁ . x₂ =
=4
= 2² - 2.4
=4–8
= -4
Contoh 5:
Jawab:
px² +(p + 8) x + 9 = 0
D = (P + 8)² - 4 (p)(9)
= p² + 16p + 64 – 36p
= p² - 20p + 64
Jadi p² - 20p + 64 = 0
(p – 4)(p – 16) = 0
P – 4 = 0 atau p – 16 = 0
P = 4 atau p = 16
Latihan 1
Supaya anda lebih memahami materi persamaan, coba anda kerjakan latihan 1
berikut ini!
Jawab:
x² + (mx – 5)² - 9 = 0
(1 + m²)x² - 10 mx + 16 = 0
Syarat D = 0
(-10 m)² - 4(1 + m²). 16 = 0
100m² - 64m² - 64 = 0
36 m² = 64.
m=
m=
sehingga m =
(1) System ini memiliki satu dan hanya satu penyelesaian ;yaitu, kedua garis tersebut
memiliki satu dan hanya satu titik perpotongan. Persamaan-persamaannya dikatakan
konsisten (memiliki penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan) dan bebas
(independent). Lihatgambar 5.1 yang memperlihatkan dua garis berbeda yang
berpotongan.
(2) System ini memiliki banyaknya penyelesaian yang tak berhingga, yaitu :kedua
persamaan tersebut ekuivalen, atau kedua garis berimpit. Kedua persamaan ini
dikatakan konsisten dan tak bebas (dependent). Lihat gambar 5.2, yang
memperlihatkan kedua persamaan tersebut merepresenttasikan garis yang sama.
(3) System ini tidak memiliki penyelesaian: yaitu kedua garis adalah sejajar dan berbeda.
Kedua persamaan ini dikatakan tak konsiten. Lihat gambar 5.3 yang memperlihatkan
bahwa kedua persamaan menghasilkan dua garis sejajar.
Penyelesaian grafik, Kita buat grafik dari kedua persamaan pada sumbu yang sama
dan tentukan koordinat titik perpotongannya. Kelemahan dari metode ini adalah
bahwa, pada umumnya, kita hanya memperoleh penyelesaian secara aproksimasi
Penyelesaian aljabar, Suatu system dari dua persamaan konsisten dan bebas dalam
duet variable dapat diselesaikan secara aljabar dengan cara mengeliminasi salah satu
dari kedua variable tersebut.
Contoh 1
Selesaikan Sistem
x=
y=-
9 ( ) + 15 (2 ( ) = -14
Contoh 2 :
Selesaikan
Tiga persaman linear dalam tiga variabel. Suatu system yang terdiri dari tiga
persamaan konsisten dan bebas dalam tiga variable dapat diselesaikan secara aljabar
dengan cara merubah nya menjadi system dua persamaan dalam dua variabel
(Pembaca sebaiknya mempelajari BAB 21 untuk pembahasan yang lengkap mengenai
topic ini.
Contoh 3
SelesaikanSistem
Tuliskankembali (5.8) : 4x - 7y – 6z = -7
3(3) – 1 – 2(2) = 4
Suatu persamaan polynomial dikatakan dalam bentuk standar jika ditulis seperti :
Dimana suku-suku pangkat dari x disusun dalam derajat menurun, nol telah
disisipkan sebagai koofisien pada setiap suku yang tidak ada, koofisien tidak
mempunyai factor umum kecuali 1, dan .
BILANGAN r DISEBUT AKAR dari f(x) = 0 jika dan hanya jika f(r) = 0. Sebagai
akibatnya adalah absis dari titik perpotongan dari grafik y =f(x) dan sumbu x adalah
akar-akar dari f(x)=0
Setiap persamaan polynomial f(x)=0 mempunyai sedikitnya satu akar , bilangan real
atau bilangan kompleks.
AKAR-AKAR KOMPLEKS
Jika persamaan polynomial f(x) = 0 memiliki koefisien real dan jika bilangan
kompleks a+bi adalah akar dari f(x) =0 maka konjugasi kompleks a-bi juga
meruapakan akar.
AKAR-AKAR RASIONAL
Akar-akar suatu persamaan polynomial mempunyai 0 sebagai akar jika dan hanya
jika suku konstanta dari persamaan adalah nol.
Contoh 1
Jika pecahan rasional plq dituliskan dalam bentuk yang paling sederhana, adalah
akar-akar dimana, , maka p adalah pembagi dari suku konstanta dan q
adalah pembagi dari koefisien pertama .
Contoh 2
7. Persamaan parametrik
Pada BAB ini kita mempelajari representasi analitik dari suatu kurva bidang dengan
bantuan sepasang persamaan, misalnya x =t, y=2t+3, dimana koordinat-koordinat
dari suatu titik variable (x,y) pada kurva tersebut dinyatakan sebagai suatu fungsi
dari variable ketiga atau parameter. Persamaan-persamaan semacam ini disebut
persamaan- persamaan parametric dari kurva.
Suatu table yang berisi nilai-nilai x dan y dapat langsung diperoleh dari persamaan-
persamaan parametric yang diberikan dengan memberikan nilai-nilai pada parameter
tersebut. Setelah menentukan beberapa titik (x,y), lokus dapat digambar dengan cara
seperti biasa.
Contoh
Kita buat table nilai, tentukan titik-titik (x,y)dan hubungkan titik-titik tersebut
sehingga diperoleh suatu garis lurus.
1 2 0 -
3
X 2 0 -
3
y 7 3 -
3
Pada kondisi tertentu , kita mungkin saja dapat menghilangkan parameter antara
kedua persamaan tersebut dan hal itu akan meghasilkan persamaan rectangular dari
kurva tersebut. Pada contoh diatas eliminasi t sangat mudah dan akan menghasilkan
y=2x+3. Pada kondisi yang lain, eliminasi parameter akan menjadi tidak praktis atau
tidak dimungkinkan.