Anda di halaman 1dari 26

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

A. Persamaan Linear dan Kuadrat dengan Satu atau Dua Peubah


1) Bentuk Umum Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear adalah sistem persamaan yang terdiri dari dua
atau lebih persamaan linear.

Bentuk Umum :
a1 x+ b1 y=c 1
a2 x+ b2 y=c 2}a ,b ,c ∈ R

Penyelesaian sistem persamaan linear artinya sama saja dengan mencari


variabel x dan y sehingga kedua persamaan benar.
Persamaan linear satu variabel adalah persamaan berbentuk ax +b=0 dengan
a , b ∈ R dan a ≠ 0, dan
x : variabel real
a : koefisien x
b : konstanta
Bentuk umum persamaan kuadrat:
2
ax +bx +c=0
Di mana:
 a, b, dan c adalah koefisien-koefisien yang dapat berupa bilangan bulat,
pecahan, atau bilangan riil.
 x adalah variabel yang merupakan nilai yang ingin Anda cari (solusi dari
persamaan kuadrat).

2) Metode Penyelesaian SPL Dua Variabel


Jumlah anggota himpunan penyelesaian SPL dapat dilihat dari
perbandingan koefisien-koefisien SPL:
a1 b1
a. ≠ maka himpunan penyelesaian mempunyai tepat satu pasang.
a2 b2
a1 b1 c1
b. = ≠ maka himpunan penyelesaian tidak mempunyai anggota
a2 b2 c2
a1 b1 c 1
c. = = maka himpunan penyelesaian tak hingga banyaknya
a2 b2 c 2
a. Metode Substitusi
Contoh soal 1:

{ 24 x+7 y =27 … ( 1 )
8 x−33 y=115 … (2 )
Dari (2) terdapat:8 x=33 y +115 dimasukkan ke (1) memberikaan
3 ( 33 y +115 ) +7 y =27 atau 106 y=−318 , sehingga y=−3 dan
8 x=−99+ 115=16 ; x=2

b. Metode Eliminasi
Contoh soal 2:
2 x+3 y =8
5 x− y=3

Maka:

2 x+3 y =8 ∥ x 1 ∥
5 x− y=3 ∥ x 3 ∥
2 x+3 y =8
15 x −3 y=9
+¿
17 x=17
17
x= =1
17
2 x+3 y =8 ∥ x 5 ∥
5 x− y=3 ∥ x 2 ∥
10 x +15 y=40
10 x−2 y =6
−¿
17 y=17
17
y= =1
17

c. Metode Eliminasi Substitusi

Contoh soal 3:

2 x− y=3. ... persamaan 1


5 x+ 3 y=2.... persamaan 2
Maka:

2 x− y=3 ∥ x 3 ∥
5 x+ 3 y=2 ∥ x 1 ∥
6 x−3 y=9
5 x+ 3 y=2
+¿
11 x=11
11
y= =1
11
Lalu x=1disubstitusikan ke dalam salah satu persamaan (persamaan 1)
2 x− y=3
2 ( 1 )− y=3
2− y=3
y=−1

3) Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat


Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat (SPLK) adalah kumpulan
persamaan linear dan persamaan kuadrat yang mempunyai solusi yang sama.
Bentuk umum sistem persamaan linear dan kuadrat dengan variabel x
dan y:

SPLK: { y=ax
y= px+ q
2
+bx +c

Keterangan:

 Variabelnya x dan y
 Koefisiennya a , b , p ∈ R
 Konstantanya q ,c ∈ R
SPLK ini dapat dituliskan dalam bentuk (setelah disubstitusikan):
2
ax + ( b− p ) x+ ( c−q )=0
dengan nilai diskriminan:
2 2
D=b −4 ac=( b− p ) −4 a (c−q )
Ingat:
 Jika D>0 , maka mempunyai dua penyelesaian yang berbeda
 Jika D=0, maka mempunyai satu penyelesaian
 Jika D<0 , maka tidak mempunyai penyelesaian

Contoh Soal 4

Jika sistem persamaan

{3pxx−qy=38
+qy=8

memiliki penyelesaian ( x , y ) =(2 , 4 ) maka p = ....


Penyelesaian:
 3 x−qy=38
3 ( 2 )−q ( 4 )=38
6−4 q=38
−4 q=38−6
−4 q=32
32
q=
−4
q=−8
 px+ qy=8
p ( 2 ) + (−8 ) ( 4 )=8
2 p−32=8
2 p=8+32
2 p=40
40
p=
2

p=20

Contoh Soal 5
Jumlah dua bilangan adalah 41, sedangkan selisih kedua bilangan itu adalah
19. Berapa masing-masing bilangan itu?
Penyelesaian:

a+ b=41 (Pers. 1)
a – b=19(Pers. 2)
a=b+19
substitusikan
a=b+19 ke pers 1
a+ b=41
(b+ 19)+b=41
2 b+19=41
2 b=22
b=11
substitusikan b=11ke a+b=41 :
a+ 11=41
a=41 – 11=30
Jadi, kedua bilangan itu adalah 30 dan 11.
4) Sistem Persamaan Dua Linear
Kita telah mengenal istilah yang memuat kata linear, seperti fungsi linear
yang memiliki bentuk umum f (x)=ax +b. Sebagai contoh, f (x)=2 x , f ( x )=x−2,
dan lain sebagainya. Jika domain dari fungsi linear itu adalah himpunan bilangan
real, maka grafik fungsi linear itu berupa garis lurus. Pada fungsi linear himpunan
nilai f (x) untuk setiap x anggota domain disebut range atau daerah hasil.

Di samping istilah
fungsi linear, kemudian muncul istilah persamaan linear. Sebelumnya telah
kita kenal persamaan linear satu variabel, misalnya x – 3=10 , 2 t+3=3 t , dan
lain sebagainya. Persamaan linear satu peubah memiliki himpunan
penyelesaian. Sebagai contoh, 13 merupakan himpunan penyelesaian dari
persamaan x – 3=10 sebab jika x diganti oleh 13 persamaan tersebut menjadi
kalimat yang benar (13 – 3 = 10). Himpunan penyelesaian dari 2 t+3=3 t
memiliki hasil 3 sebab jikat diganti oleh 3 menjadi kalimat yang benar (2.3 +
3 = 3.3). Setiap persamaan linear satu peubah hanya memiliki tepat satu
himpunan penyelesaian.
Sebelumnya telah dipelajari persamaan garis (lurus), yang memiliki
beberapa bentuk aljabar, seperti y=ax+ b, atau ax +by + c=0 atau ax +by =c ,
dengan koefisien x dan koefisien y tidak sekaligus dua-duanya nol. Pada
persamaan ax +by =c , a disebut koefisien x dan b disebut kofisien dari y, dan c
disebut konstanta.
Berikut ini contoh-contoh persamaan garis, y=2 x – 1, 2 x+3 y – 6=0 ,
3 x – y=1, dan y=2, serta x=−4 . Pada persamaan 3 x – y=1, koefisien x
adalah 3, koefisien y adalah –1 dan memiliki konstanta 1. Pada persamaan
y=2, koefisien x -nya adalah 0, koefisien y -nya 1, dan konstantanya 2,
sedangkan pada persamaan x=−4 , koefisien x -nya 1, koefisien y - nya 0, dan
konstantanya –4.
Sebagaimana kita ketahui bahwa garis (lurus) terdiri dari himpunan
titik-titik. Persamaan garis dengan variabel x dan y , jika digambarkan dalam
koordinat kartesius berupa garis dimana titik- titik dengan koordinat (x , y )
yang memenuhi persamaan garis tersebut terletak pada garis tersebut.
Contoh, persamaan garis y=2 x – 1 jika digambarkan pada koordinat
kartesius akan melalui titik-titik (0 ,−1),(1 , 1),(2 , 3), (3 ,5) , dan seterusnya.
Sementara itu persamaan linear dua variabel, variabelnya tidak
harus x dan y , bisa juga sdan t , m dan n atau yang lainnya, misalnya,
2 s +5 t=10 dan 3 m – 2 n+6=0. Pada persamaan 2 s +5 t=10, 2 disebut
koefisien s , 5 disebut koefisien t , dan 10 disebut konstanta. Demikian pula
pada persamaan 3 m – 2 n+6=0, 3 disebut koefisien m , -2 disebut koefisien n
dan 6 konstanta. Himpunan penyelesaian dari persamaan 2 s +5 t=10 adalah
pasangan terurut yang (s , t) yang memenuhi persamaan tersebut, antara lain
(0 , 2),(5 ,0),(−5 , 4 ),(10 ,−2), dan seterusnya. Jika digambarkan dalam
bentuk koordinat dengan sumbu s dan t , maka persamaan 2 s +5 t=10
membentuk suatu garis lurus.
Sistem persamaan linear dua variabel, pada umumnya dibentuk oleh
dua persamaan linear dua variabel, yang memiliki variabel yang sama.
Contoh, 2 x+ y=5 dan x + y=3 , juga3 s−t=1 dan s+2 t=5. Himpunan
penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah pasangan
terurut (x , y ) atau (s , t) yang memenuhi kedua persamaan yang
membentuk sistem tersebut. Sebagai contoh, (2,1) adalah akar atau
himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel (SLPDV)
2 x+ y=5dan x + y=3 , sebab jika x diganti oleh 2 dan yd iganti oleh 1, maka
masing-masing persamaan itu menjadi kalimat yang benar (2.2 + 1 = 5 dan
2 + 1 = 3). Pasangan bilangan (1,3) bukan solusi dari sistem tersebut sebab
jika x diganti oleh 1 dan y diganti oleh 3, persamaan 2 x+3=5 merupakan
kalimat yang benar (2.1 + 3 = 5), tetapi persamaan x + y=3 merupakan

kalimat yang salah ( 1 + 3 3). Demikian juga pasangan terurut (3,0)


bukan solusi sistem tersebut, sebab walaupun x diganti oleh 3 dan y
diganti oleh 0, persamaan x + y=3(3+0=3) merupakan kalimat yang benar,
tetapi persamaan 2 x+ y=5 merupakan kalimat yang salah (2.3 + 0 5).
Persamaan linear dengan dua variabel dapat digunakan sebagai suatu
cara menyajikan persoalan sehari-hari secara matematika (model
matematika).
Contoh Soal 6
Harga dua buah buku tulis dan sebuah ballpoint adalah Rp6.000,00
sedangkan harga tiga buah buku tulis dan dua buah ballpoint adalah
Rp8.500,00.
Dengan memisalkan harga sebuah buku x rupiah dan harga sebuah
ballpoint y rupiah, persoalan di atas dapat dituliskan dalam bentuk SPLDV
yaitu: 2 x+ y=6000 dan 3 x+ 2 y =8500.
5) Prosedur Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Untuk menentukan solusi atau himpunan sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV) yang akan dijelaskan di sini terbatas pada tiga cara, yaitu dengan
menggunakan grafik, cara eliminasi, dan cara substitusi. Kombinasi dari cara
eliminasi dan substitusi, merupakan cara yang sering dipakai.

a. Menggunakan Grafik.
Jika menggunakan grafik, kita memerlukan kertas berpetak, atau kertas
grafik, agar diperoleh solusi atau himpunan penyelesaian yang cukup akurat.
Sebagai contoh, kita akan mencari himpunan penyelesaian SPLDV berikut :
2 x+3 y =12 dan x – y=1. Seperti telah diuraikan di atas, bahwa solusi dari
SPLDV koordinat titik yang terletak pada garis 2 x+3 y =12 dan sekaligus
terletak pada garis x – y=1. Dengan kata lain, solusi dari SPLDV itu adalah
koordinat titik potong dari kedua garis tersebut. Dengan demikian, dengan
menggambar kedua garis tersebut (bila tidak sejajar/berimpit) akan
diperoleh titik potong kedua garis tersebut. Karena kita menggunakan kertas
grafik, selanjutnya kita akan dapat mengetahui koordinat titik potong itu.
Karena persamaan 2 x+3 y =12 dan x – y=1masing-masing merupakan
persamaan garis, maka untuk menggambarnya cukup dengan mencari
koordinat dua titik yang terletak pada masing-masing garis tersebut. Untuk
menggambar garis 2 x+3 y =12, pertama ambil x=0 , maka diperoleh
2.0+3 y=12 atau 3 y=12 atau y=4 , jadi titik pertama yang dilalui 2 x+3 y =12
adalah titik (0,4). Selanjutnya dengan mengambil y = 0, diperoleh 2 x+3.0=12
atau 2 x=12 atau x = 6, diperoleh titik kedua yaitu (6,0). Dengan cara yang
sama, diperoleh dua titik yang dilalui garis x – y=1 yaitu (0,-1) dan (1,0).
Selanjutnya kita gambarkan kedua garis tersebut pada suatu koordinat
kartesius sebagai berikut.
Titik yang dilalui garis 2 x+3 y =12 adalah titik (0,4) dan (6,0). Titik
yang dilalui garis x – y=1 adalah titik (0 ,−1)dan (1 , 0).
Dengan menggambar pada kertas berpetak, garis2 x+3 y =12 dan garis
x – y=1 berpotongan di titik A, dengan melihat skala pada sumbu x maupun
sumbu y dapat dilihat bahwa koordinat titik A adalah (3 , 2). Jadi solusi atau
himpunan penyelesaian dari SPLDV 2 x+3 y =12 dan x – y=1 adalah (3 , 2).

b. Cara Eliminasi
Eliminasi artinya membuang atau menghilangkan. SPLDV memiliki dua
variabel, dengan membuang/menghilangkan atau mengeliminasi satu
variabel kita memperoleh persamaan linear dengan satu variabel, yang
mencari solusinya telah dipelajari di kelas VII. Persoalannya, bagaimana cara
mengeliminasi satu variabel tersebut, ikutilah contoh berikut.
Contoh Soal 7
Carilah penyelesaian dari SPLDV 2x + y = 5 dan 3x + 4y = 10!
Jawab:
Perlu diingat kembali bahwa suatu persamaan jika kedua ruasnya
dikalikan bilangan yang sama, maka akan diperoleh persamaan yang
ekuivalen. Sekarang perhatikan SPLDV tersebut.
2x + y =5

3x + 4y = 10
Pertama kita pilih variabel x yang akan dieliminasi. Koefisien x pada
masing – masing persamaan harus sama atau lawannya. Di sini koefisien x
pada persamaan pertama adalah 2 dan pada persamaan kedua adalah 3.
Kelipatan Persekutuan terkecil (KPK) dari 2 dan 3 adalah 6. Dengan
demikian akan diusahakan koefisien x untuk kedua persamaan tersebut
adalah 6. Agar koefisien x pada persamaan pertama menjadi 6 haruslah
dikalikan 3 untuk kedua ruasnya, sedangkan persamaan kedua untuk
menjadi 6 harus dikalikan 2 untuk kedua ruasnya.

c. Cara Substitusi
Substitusi artinya mengganti/menempatkan, cara substitusi dalam
menyelesaikan SPLDV mengganti variabel yang satu dengan variabel lain
sesuai dengan persamaan yang diberikan. Untuk jelasnya ikuti contoh
berikut ini.
Contoh Soal 8
Selesaikanlah SPLDV 3x – 2y = 8 dan 4 x+ y=7!
Penyelesaian:
Persamaan 3 x – 2 y=8 kita sebut persamaan pertama dan 4 x+ y=7
kita sebut persamaan kedua. Persamaan kedua 4 x+ y=7 dapat ditulis
sebagai y=7 – 4 x. Substitusi/gantilah y pada persamaan pertama oleh
7 – 4 x, sehingga diperoleh 3 x – 2(7 – 4 x)=8 atau 3 x – 14+8 x=8 atau
22
11 x – 14=8 atau 11 x=8+14 atau 11 x=22atau x= =2.
11
Setelah diperoleh nilai x=2, gantilah (substitusi) nilai x pada
persamaannya ¿ 7−4 x dengan 2, diperoleh y=7 – 4 (2) atau y=7 – 8=−1.
Jadi penyelesaian SPLDV di atas adalah (2, -1).

B. Sistem Persamaan Linear Dua Peubah


1) Persamaan Linear Dua Peubah
Persamaan linear dua peubah (variabel) adalah persamaan berbentuk
ax +by + c=0 dengan a , b , c , ∈ R , dan a dan b tidak keduanya nol, dimana

x=¿ variabel real

a=¿ koefisien x

b=¿ konstanta

Misalkan a , b ,dan c bilangan real dan a , b keduanya tidak nol.


Himpunan penyelesaian persamaan linear ax +by =c adalah
himpunan semua pasangan (x , y ) yang memenuhi persamaan
linear tersebut.
Sifat-sifat:

Misal l adalah persamaan linear, maka:

a. Penambahan dan pengurangan bilangan di kedua ruas persamaan l , tidak


mengubah solusi persamaan tersebut.
b. Perkalian bilangan tidak nol di kedua ruas pada persamaan l , tidak
mengubah solusi persamaan tersebut.
Penentuan solusi (penyelesaian) PLDV dapat dilakukan dengan
menerka atau dengan melakukan operasi aljabar. Solusi PLDV dalam
himpunan bilangan bulat dikenal sebagai persamaan Diophantine.

Contoh Soal 9
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan x +3 y=6 untuk x , y ∈C
(himpunan bilangan cacah)!
Jawab:
Diketahui x +3 y=6 dengan x , y ∈C (bilangan cacah)
Untuk x=0 ⟺ 0+3 y =6 ⟺ y=2

Untuk nilai x dan y yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.

x 0 1 2 3 4 5 6 …
y 2 5 4 1 2 1 0 …
3 3 3 3
x +3 y 6 6 6 6 6 6 6 …
Untuk x=1 , x=2 , x=4 , dan x=5 berupa nilai-nilai pecahan (bukan
5 4 2 1
bilangan cacah), yaitu y= , y = , y= , dan y= sehingga tidak memenuhi
3 3 3 3
penyelesaian. Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { ( 0 , 2 ) , ( 3 ,1 ) , ( 6 , 0 ) , ... } .

2) Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)


Bentuk umum SPLDV dapat diekspresikan dalam bentuk:

{a1 x+ b1 y=c 1
a2 x+ b2 y=c 2

Metode Substitusi (Metode Pengganti)

Solusi (penyelesaian) dari Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


(SPLDV) dengan metode substitusi (mengganti), berarti kita menggunakan
PLDV dalam bentuk eksplisit: y=mx+n atau x=my +n, disubstitusi ke bentuk
implisit ax +by + c=0 agar diperoleh persamaan linear satu variabel (PLSV).

Metode Eliminasi (Metode Penghapusan)

Metode eliminasi digunakan untuk menentukan solusi (x , y ) pada


SPLDV, jika PLDV keduanya dalam bentuk eksplisit ataupun keduanya dalam
bentuk implisit. Di sini kita tinggal menetapkan variabel mana yang akan
dieliminasi (dihapus) dahulu

Contoh Soal 10
Tiga T-shirt dan empat topi dijual seharga Rp960.000,00. Dua T-shirt
dan lima topi dijual Rp990.000,00. Berapakah harga setiap T-shirt?
Berapakah harga setiap topi?
Penyelesaian:
Misal: Harga sebuah T-shirt ¿ x ; Harga sebuah Topi ¿ y
Sehingga:
3 x+ 4 y =960.000 (persamaan 1)
2 x+5 y =990.000 (persamaan 2)
Eliminasi (2) ke (1)
2 x+5 y =990.000 ×3 6 x +15 y=2.970 .000

3 x+ 4 y =960.000 ×2 6 x +8 y=1.920 .000 –

7 y=1.050 .000

y=150.000
Substitusikan y=150.000 ke 3 x+ 4 y =960.000 :
3 x+ 4 y =960.000 ⇒ 3 x=960.000−4 y
3 x=960.000−4 (150.000)
3 x=960.000−600.000
360.000
x= =120.000
3
Jadi, harga sebuah T-shirt adalah Rp 120.000,00 dan sebuah topi adalah Rp
150.000,00.

C. Pertidaksamaan Linear dan Kuadarat dengan Satu atau Dua Peubah


1) Bentuk Umum Pertidaksamaan Linear dan Kuadrat
Bentuk umum dari pertidaksamaan linear dan kuadrat adalah

{ ax +by ≥ c
2
dx + ex +fy ≤ g

dengan a , b , c , d ,e , f , g bilangan real dan a ≠ 0

2) Menentukan Daerah Penyelesaian Pertidaksamaan Linear


Untuk menentukan sistem pertidaksaman dari suatu daerah
himpunan penyelesaian, maka gunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Subtitusikan y=x +q menjadi y=a x2 +bx +c sehingga akan terbentuk
persamaan kuadrat.
2. Menentukan akar-akar persamaan kuadrat yang terbentuk yaitu x 1 dan x 2.
3. Subtitusikan x 1 dan x 2 ke dalam bentuk persamaan bentuk linear untuk
memperoleh y 1 dan y 2.
4. Himpunan penyelesaian yaitu {( x1 , y 1 ) , ( x 2 , y 2) } .
5. Himpunan penyelesaian antara persamaan bentuk linear dengan bentuk
kuadrat mempunyai tiga kemungkinan, di antaranya yaitu:
 Apabila D lebih dari 0, maka garis serta parabola berpotongan di dua
titik yang di mana adalah himpunan penyelesaiannya.
 Apabila D = 0, maka garis serta parabola berpotongan di satu titik
yang di mana adalah himpunan penyelesaiannya.
 Apabila D kurang dari 0, maka garis serta parabola tidak berpotongan
sehingga tidak memiliki himpunan penyelesaian atau { }.
3) Menentukan Daerah Penyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat
Langkah-langkah penyelesaian suatu pertidaksamaan kuadrat adalah sebagai
berikut:
1. Mencari penyelesaian dari ax 2 +bx +c=0;
2. Penyelesaian (akar) tersebut kemudian digunakan sebagai batas-batas
interval dalam garis bilangan;
3. Dengan menguji nilai fungsi dari tiap interval, dapat diketahui
penyelesaian pertidaksamaan kuadrat tersebut yang disesuaikan dengan
bentuk pertidaksamaan yang ditetapkan.
Bila a x 2 +bx +c tidak memiliki penyelesaian, maka tidak terdapat
batas-batas interval dalam garis bilangan, sehingga semua titik dalam garis
bilangan dapat digunakan untuk menguji apakah semua bilangan real
memenuhi pertidaksamaan atau tidak ada bilangan real yang memenuhi
pertidaksamaan. Pengujian nilai fungsi ini didasarkan pada fakta dari grafik
suatu fungsi kuadrat. Grafik dari fungsi kuadrat y=ax + bx+ c selalu
2

berbentuk parabola. Arah hadap parabola ini tergantung dari koefisien a , di


antaranya adalah sebagai berikut:
1. jika a 0 maka parabola menghadap ke atas, dan sebaliknya,
2. jika a 0 maka parabola menghadap ke bawah.
Selanjutnya ada tidaknya perpotongan grafik dengan sumbu X,
tergantung dari harga diskriminannya, D=b2−4 ac .
1. Jika D>0 , maka grafik memotong sumbu X di dua titik yang berbeda,
2. Jika D=0 ,maka grafik memotong sumbu X di satu titik, dan
3. Jika D<0 , maka grafik tidak memotong sumbu X.
Adapun penjelasan melalui tabel sebagai berikut:

a< 0 a> 0
D<0

D>0

D=0

Penjelasan tabel:

1. Jika a< 0 dan D<0 , maka untuk semua x , f ( x ) <0


2. Jika a> 0 dan D<0 ,maka untuk semua x , f ( x ) >0
3. Jika a< 0 dan D>0 , maka
Untuk x < p  f (x)<0
Untuk p< x <q  f (x)>0
Untuk x >q  f (x)<0
4. Jika a> 0 dan D>0 , maka
Untuk x < p  f (x)>0
Untuk p< x <q  f (x)<0
Untuk x >q  f (x)>0
5. Jika a< 0 dan D=0 , maka untuk semua x kecuali x= p, f ( x ) <0
6. Jika a> 0 dan D=0 ,maka untuk semua x kecuali x= p, f (x)>0
Contoh Soal 11

x−1 ax
Pertidaksamaan 2 x−a> + mempunyai penyelesaian x >5 . Tentukan
2 3
nilai a !

Penyelesaian:

x−1 ax
2 x−a> + (dikali 6)
2 3
12 x−6 a>3 ( x−1 )+2(ax)
12 x−6 a>3 x−3+ 2 ax
12 x−3 x−2 ax>−3+6 a
9 x−2 ax >6 a−3
x ( 9−2 a )> 6 a−3
6 a−3
x>
9−2 a
6 a−3
=5
9−2a
6 a−3=5(9−2 a)
6 a−3=45−10 a
6 a+ 10 a=45+3
16 a=48
48
a=
16

a=3

Contoh Soal 12

Diketahui segitiga dengan alas 10 cm dan tinggi ( x−4 ) cm. Jika luas segitiga
tidak kurang dari (2 x−2) cm, maka nilai x yang memenuhi adalah
Penyelesaian:
Pada soal, tertulis bahwa luas segitiga tidak kurang dari (2 x−2) cm,
artinya luas segitiga paling kecil adalah (2 x−2) cm. Perlu diingat bahwa
1
untuk menghitung luas segitiga adalah dengan menghitung × alas× tinggi.
2
Maka dapat diperoleh:
Lsegitiga ≥ 2 x−2
1
× alas× tinggi ≥ 2 x−2
2
1
×10 × ( x−4 ) ≥ 2 x−2
2
5 x−20 ≥ 2 x−2
5 x−2 x ≥−2+ 20
3 x ≥ 18
18
x≥
3
x≥6
Maka, nilai x yang memenuhi adalah x ≥ 6 .
D. Latihan Soal dan Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. Suatu hari perbandingan jumlah uang Netty dan Agit adalah 2 :1. Sehari
kemudian Netty memberikan uangnya sejumlah Rp100.000,00 kepada
Agit. Sekarang perbandingan uang Netty dan Agit adalah 1 :3. Jumlah uang
Netty sekarang adalah Rp . . .
A. Rp 90000,00
B. Rp 80000,00
C. Rp 70000,00
D. Rp 60000,00
Jawaban D

2. Andi dalam tiga hari berturut-turut membelanjakan uangnya untuk


1
membeli keperluan sekolah. Pada hari Minggu dia menghabiskan dari
2
uang yang dimilikinya. Pada hari Senin, dia menghabiskan uangnya Rp
4.000,00 lebih sedikit dari uang yang dibelanjakan hari Minggu.
1
Sementara uang yang dibelanjakan pada hari selasa hanya dari belanja
3
hari Senin. Sekarang masing-masing memiliki uang sisa belanja sebanyak
Rp 1.000,00. Maka uang Andi sebelum dibelanjakan adalah sebanyak . . .
A. Rp 26.000,00
B. Rp 23.000,00
C. Rp 20.000,00
D. Rp 16.000,00

Jawaban A

3. Di sebuah desa, terdapat sepasang manula yang tinggal di rumah tua.


Pada saat sensus penduduk awal tahun 2013, kakek dan nenek tersebut
belum memiliki KTP. Untuk pembuatan KTP, kakek dan nenenk tersebut
diminta data tanggal lahir mereka, tetapi mereka tidak pernah
mengetahui tahun lahir mereka. Mereka hanya mengingat bahwa saat
menikah, selisih umur mereka 3 tahun. Saat itu nenek berusia 20 tahun,
yaitu 11 tahun setelah proklamasi. Maka tahun lahir mereka adalah . . .
A. 1933 dan 1963
B. 1933 dan 1936
C. 1936 dan 1933
D. 1936 dan 1963

Jawaban C

4. Suatu kelas terdiri dari 35 siswa. Pada saat ulangan matematika terdapat
2 orang siswa berhalangan, misalnya siswa A dan B. Nilai ulangan pada
awalnya dicatat hanya dari 33 siswa dan memiliki rata-rata 80. Setelah
ditambah nilai susulan dua siswa yang berhalangan tersebut, nilai rata-
rata kelas menjadi 78. Jika nilai A dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan
nilai B, maka selisih nilai A dan B adalah…
A. 15
B. 20
C. 30
D. 55
Jawaban C
5. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut.
8>3 x−4 , x ∈ B
A. HP={x ∨x< 4 , xϵB }
B. HP={x ∨x> 4 , xϵB }
C. HP={x ∨x< 8 , xϵB }
D. HP={x ∨x< 8 , xϵB }

Jawaban A

6. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut


1−x 1−2 x 1−3 x
− + ≥0, x∈ R
3 4 5
17
A. HP={x ∨x< , xϵR }
26
17
B. HP={x ∨x ≤ , xϵR }
26
17
C. HP={x ∨x> , xϵR }
26
17
D. HP={x ∨x ≥ , xϵR }
26

Jawaban B

1 2
7. Penyelesaian dari pertidaksamaan ( 2 x−6 ) ≥ ( x −4 ) adalah…
2 3
A. x ≥−17
B. x ≥−1
C. x ≥ 1
D. x ≥ 17

Jawaban C

8. Himpunan penyelesaian dari 2 x−3 ≤21+ 4 x dengan x bilangan bulat


adalah …
A. ¿}
B. ¿
C. ¿
D. ¿}

Jawaban D

9. Himpunan penyelesaian sistem persamaan

{
2
y=x −2 x+ 5
y =4 x
adalah …
A. { ( 5 ,−20 ) , ( 1 ,−4 ) }
B. { (−5 ,−20 ) , (−1,−4 ) }
C. { ( 5 , 20 ) , ( 1, 4 ) }
D. { (−5 , 20 ) , (−1 , 4 ) }

Jawaban D
10. Jika himpunan penyelesaian sistem persamaan

{x −xy+
x− y =1
2
y =7
2

adalah {( x1 , y 1 ) , ( x 2 , y 2) } maka nilai y 1 + y 2=¿ …

A. −2
B. −1
C. 0
D. 1

Jawaban B

II. Uraian
1. Suatu lempeng logam berbentuk segitiga sama kaki. Panjang alas x cm,
tingginya kurang dari 2 cm dari alasnya. Jika luasnya kurang dari 40 cm2 .
Tentukan himpunan penyelesaiannya! Tunjukkan berlaku2< x <10!
Penyelesaian:
Diketahui:
Alas segitiga = x cm
Tinggi = (x−2)cm
Luas ¿ 40
Ditanyakan: Himpunan penyelesaiannya?
Jawab:
1
Luas segitiga = at
2
1
at < L
2
1
(x )(x−2)<40
2
1 2
x −x< 40
2
Kedua Ruas Dikalikan 2
2
x −2 x< 80
2
x −2 x−80<0
( x−10 )( x +8 )
 x−10< 0
x <10
 x +8<0
x ←8
1 63
 Alas = 9, tinggi = 7, L= (9)(7)=
2 2
1
 Alas = 8, tinggi = 6, L= (8)(6)=24
2
1 35
 Alas = 7, tinggi = 5, L= (7)(5)=
2 2
1
 Alas = 6, tinggi = 4, L= (6)(4 )=12
2
1 15
 Alas = 5, tinggi = 3, L= (5)(3)=
2 2
1
 Alas = 4, tinggi = 2, L= (4)(2)=4
2
1 3
 Alas = 3, tinggi = 1, L= (3)(1)=
2 2

{|
HP= x x ∈24 ,
35
2
15
,12 , , 4 ,
2
3
2 }
2. Roti coklat membutuhkan 70 gram tepung dan 50 gram mentega. Roti
manis membutuhkan 105 gram tepung dan 40 gram mentega per buah.
Jika bahan yang tersedia 42 kg tepung dan 18 kg mentega, tentukan
berapa masing-masing roti yang harus dibuat agar hasilnya maksimum!
Penyelesaian:
Diketahui:
Misalkan,
Roti Coklat ¿ x
Roti Manis ¿ y
Maksimum hasil z=x + y
Tepung: 70 x+ 105 y ≤ 42.0000
Mentega: 50 x+ 40 y ≤18.000
Ditanyakan: takaran agar hasilnya maksimum
Dijawab:
70 x+ 105 y ≤ 42.000
50 x+ 40 y ≤18.000
x ≥ 0 , y ≥0
 70 x+ 105 y ≤ 42.000
x=0 → 105 y=42.000
y=400 →(0,400)
y=0→ 70 x=18.000
x=600 →(600 , 0)
 50 x+ 40 y ≤18.000
x=0 → 40 y=18.000
y=450 →(0,450)
y=0→ 50 x=18.000
x=360 →(360 , 0)
70 x+ 105 y=42.000 (x 5)
50 x+ 40 y=18.000 ( x 7 )
350 x +525 y=210.000
350 x +280 y =126.000 –
245 y =84.000
y=342 , 85
50 x+ 40 y=18.000
50 x+ 13.714=18.000
50 x=4.286
x=85 , 72
z=x + y
z=85+ 342
z=437
Nilai x dan y dibulatkan ke bawah untuk mendapatkan nilai
maksimum dikarenakan jika dilakukan pembulatan ke atas maka akan terjadi
kekurangan bahan. Jadi, roti coklat yang dapat dibuat adalah 85 dan roti
manis yang dapat dibuat adalah 342, totalnya adalah 437.
2
3. Umur ayah 4 tahun yang lalu adalah kali umur ayah pada c tahun yang
3
akan datang, (c adalah bilangan bulat positif). Sekarang, umur ayah
1
adalah 27 tahun lebihnya dari umurnya pada 7 tahun yang lalu.
5
Tentukan nilai c !
Penyelesaian:
Misalkan umur ayah sekarang adalah x tahun.
Berdasarkan informasi masalah di atas, dapat dituliskan:
2
x−4= (x +c ) → x=2 c +12
3
1
x= ( x−7 )+ 27 → 4 x−128=0→ x=32
5

Substitusikan x=32 ke x=2 c +12, diperoleh

32=2 c +12

−2 c=12−32

−2 c=−20

c=10

Jadi, umur ayah saat ini adalah 32 tahun.

4. Tentukan nilai a agar persamaan kuadrat ( a−1 ) x2− ( 2 a+2 ) x −4=0


mempunyai akar-akar kembar!
Penyelesaian:
Diskriminan persamaan kuadrat 2
a x +bx +c=0 dirumuskan oleh
D=b −4 ac . Agar persamaan kuadrat ( a−1 ) x − ( 2 a+2 ) x −4=0 memiliki
2 2

akar-akar kembar (sama), maka haruslah


D=0

(−( 2 a+ 2 ) )2−4 ( a−1 )(−4 ) =0


( 4 a2 +8 a+4 ) +16 a−16=0
2
4 a +24 a−12=0
2
a +6 a−3=0
((a+3)¿¿ 2−9)−3=0 ¿
( a+ 3 )2=12
a+ 3=± √ 12
a+ 3=± 2 √ 3
a=± 2 √ 3−3
Jadi, nilai a yang dimaksud adalah a=2 √ 3−3 atau a=−2 √3−3
5. Pak Ardit memiliki sawah berbentuk persegi panjang dengan panjang 2.5
dam dan lebar (5 x−1) m. Luas sawah Pak Ardit tidak kurang dari 100 m2.
Berapakah lebar sawah minimal yang dimiliki oleh Pak Ardit?
Penyelesaian:
Panjang sawah ¿ p=3 dam=25 m
Luas sawah berbentuk persegi panjang ≥ 100
Untuk mencari luas sawah adalah dengan panjang × lebar, maka:
p ×l ≥100
25 ( 5 x−1 ) ≥ 100
100
( 5 x−1 ) ≥
25

( 5 x−1 ) ≥ 4

5 x ≥ 4 +1
5 x≥5
x≥1
Lebar ¿ 5 x−1=5 ( 1 )−1=5−1=4
Jadi, lebar sawah minimal yang dimiliki oleh Pak Ardit adalah 4 m.
DAFTAR PUSTAKA

Kenginan M. (2018). Buku Teks Pendamping Matematika untuk Siswa SMA-


MA/SMK-MAK Kelas X. Bandung: Srikandi Empat Widya Utama.

Muhtarom, Shodiqin, A., Wulandari, D., Ariyanto, L., Adrillian, H., Stephania,
M., Putri, A., & Putri, N. (2018). Modul Olimpiade SMP, Semarang:UPT
Universitas PGRI Semarang Press.

Sardjana, A. (2004). Aljabar MAT 303. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri


Yogyakarta
Yuniarto, M. (2015). Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat Matematika X MIA
Peminatan. Bandung: SMA St. Angela Bandung.

Anda mungkin juga menyukai