Bentuk Umum :
a1 x+ b1 y=c 1
a2 x+ b2 y=c 2}a ,b ,c ∈ R
{ 24 x+7 y =27 … ( 1 )
8 x−33 y=115 … (2 )
Dari (2) terdapat:8 x=33 y +115 dimasukkan ke (1) memberikaan
3 ( 33 y +115 ) +7 y =27 atau 106 y=−318 , sehingga y=−3 dan
8 x=−99+ 115=16 ; x=2
b. Metode Eliminasi
Contoh soal 2:
2 x+3 y =8
5 x− y=3
Maka:
2 x+3 y =8 ∥ x 1 ∥
5 x− y=3 ∥ x 3 ∥
2 x+3 y =8
15 x −3 y=9
+¿
17 x=17
17
x= =1
17
2 x+3 y =8 ∥ x 5 ∥
5 x− y=3 ∥ x 2 ∥
10 x +15 y=40
10 x−2 y =6
−¿
17 y=17
17
y= =1
17
Contoh soal 3:
2 x− y=3 ∥ x 3 ∥
5 x+ 3 y=2 ∥ x 1 ∥
6 x−3 y=9
5 x+ 3 y=2
+¿
11 x=11
11
y= =1
11
Lalu x=1disubstitusikan ke dalam salah satu persamaan (persamaan 1)
2 x− y=3
2 ( 1 )− y=3
2− y=3
y=−1
SPLK: { y=ax
y= px+ q
2
+bx +c
Keterangan:
Variabelnya x dan y
Koefisiennya a , b , p ∈ R
Konstantanya q ,c ∈ R
SPLK ini dapat dituliskan dalam bentuk (setelah disubstitusikan):
2
ax + ( b− p ) x+ ( c−q )=0
dengan nilai diskriminan:
2 2
D=b −4 ac=( b− p ) −4 a (c−q )
Ingat:
Jika D>0 , maka mempunyai dua penyelesaian yang berbeda
Jika D=0, maka mempunyai satu penyelesaian
Jika D<0 , maka tidak mempunyai penyelesaian
Contoh Soal 4
{3pxx−qy=38
+qy=8
p=20
Contoh Soal 5
Jumlah dua bilangan adalah 41, sedangkan selisih kedua bilangan itu adalah
19. Berapa masing-masing bilangan itu?
Penyelesaian:
a+ b=41 (Pers. 1)
a – b=19(Pers. 2)
a=b+19
substitusikan
a=b+19 ke pers 1
a+ b=41
(b+ 19)+b=41
2 b+19=41
2 b=22
b=11
substitusikan b=11ke a+b=41 :
a+ 11=41
a=41 – 11=30
Jadi, kedua bilangan itu adalah 30 dan 11.
4) Sistem Persamaan Dua Linear
Kita telah mengenal istilah yang memuat kata linear, seperti fungsi linear
yang memiliki bentuk umum f (x)=ax +b. Sebagai contoh, f (x)=2 x , f ( x )=x−2,
dan lain sebagainya. Jika domain dari fungsi linear itu adalah himpunan bilangan
real, maka grafik fungsi linear itu berupa garis lurus. Pada fungsi linear himpunan
nilai f (x) untuk setiap x anggota domain disebut range atau daerah hasil.
Di samping istilah
fungsi linear, kemudian muncul istilah persamaan linear. Sebelumnya telah
kita kenal persamaan linear satu variabel, misalnya x – 3=10 , 2 t+3=3 t , dan
lain sebagainya. Persamaan linear satu peubah memiliki himpunan
penyelesaian. Sebagai contoh, 13 merupakan himpunan penyelesaian dari
persamaan x – 3=10 sebab jika x diganti oleh 13 persamaan tersebut menjadi
kalimat yang benar (13 – 3 = 10). Himpunan penyelesaian dari 2 t+3=3 t
memiliki hasil 3 sebab jikat diganti oleh 3 menjadi kalimat yang benar (2.3 +
3 = 3.3). Setiap persamaan linear satu peubah hanya memiliki tepat satu
himpunan penyelesaian.
Sebelumnya telah dipelajari persamaan garis (lurus), yang memiliki
beberapa bentuk aljabar, seperti y=ax+ b, atau ax +by + c=0 atau ax +by =c ,
dengan koefisien x dan koefisien y tidak sekaligus dua-duanya nol. Pada
persamaan ax +by =c , a disebut koefisien x dan b disebut kofisien dari y, dan c
disebut konstanta.
Berikut ini contoh-contoh persamaan garis, y=2 x – 1, 2 x+3 y – 6=0 ,
3 x – y=1, dan y=2, serta x=−4 . Pada persamaan 3 x – y=1, koefisien x
adalah 3, koefisien y adalah –1 dan memiliki konstanta 1. Pada persamaan
y=2, koefisien x -nya adalah 0, koefisien y -nya 1, dan konstantanya 2,
sedangkan pada persamaan x=−4 , koefisien x -nya 1, koefisien y - nya 0, dan
konstantanya –4.
Sebagaimana kita ketahui bahwa garis (lurus) terdiri dari himpunan
titik-titik. Persamaan garis dengan variabel x dan y , jika digambarkan dalam
koordinat kartesius berupa garis dimana titik- titik dengan koordinat (x , y )
yang memenuhi persamaan garis tersebut terletak pada garis tersebut.
Contoh, persamaan garis y=2 x – 1 jika digambarkan pada koordinat
kartesius akan melalui titik-titik (0 ,−1),(1 , 1),(2 , 3), (3 ,5) , dan seterusnya.
Sementara itu persamaan linear dua variabel, variabelnya tidak
harus x dan y , bisa juga sdan t , m dan n atau yang lainnya, misalnya,
2 s +5 t=10 dan 3 m – 2 n+6=0. Pada persamaan 2 s +5 t=10, 2 disebut
koefisien s , 5 disebut koefisien t , dan 10 disebut konstanta. Demikian pula
pada persamaan 3 m – 2 n+6=0, 3 disebut koefisien m , -2 disebut koefisien n
dan 6 konstanta. Himpunan penyelesaian dari persamaan 2 s +5 t=10 adalah
pasangan terurut yang (s , t) yang memenuhi persamaan tersebut, antara lain
(0 , 2),(5 ,0),(−5 , 4 ),(10 ,−2), dan seterusnya. Jika digambarkan dalam
bentuk koordinat dengan sumbu s dan t , maka persamaan 2 s +5 t=10
membentuk suatu garis lurus.
Sistem persamaan linear dua variabel, pada umumnya dibentuk oleh
dua persamaan linear dua variabel, yang memiliki variabel yang sama.
Contoh, 2 x+ y=5 dan x + y=3 , juga3 s−t=1 dan s+2 t=5. Himpunan
penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah pasangan
terurut (x , y ) atau (s , t) yang memenuhi kedua persamaan yang
membentuk sistem tersebut. Sebagai contoh, (2,1) adalah akar atau
himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel (SLPDV)
2 x+ y=5dan x + y=3 , sebab jika x diganti oleh 2 dan yd iganti oleh 1, maka
masing-masing persamaan itu menjadi kalimat yang benar (2.2 + 1 = 5 dan
2 + 1 = 3). Pasangan bilangan (1,3) bukan solusi dari sistem tersebut sebab
jika x diganti oleh 1 dan y diganti oleh 3, persamaan 2 x+3=5 merupakan
kalimat yang benar (2.1 + 3 = 5), tetapi persamaan x + y=3 merupakan
a. Menggunakan Grafik.
Jika menggunakan grafik, kita memerlukan kertas berpetak, atau kertas
grafik, agar diperoleh solusi atau himpunan penyelesaian yang cukup akurat.
Sebagai contoh, kita akan mencari himpunan penyelesaian SPLDV berikut :
2 x+3 y =12 dan x – y=1. Seperti telah diuraikan di atas, bahwa solusi dari
SPLDV koordinat titik yang terletak pada garis 2 x+3 y =12 dan sekaligus
terletak pada garis x – y=1. Dengan kata lain, solusi dari SPLDV itu adalah
koordinat titik potong dari kedua garis tersebut. Dengan demikian, dengan
menggambar kedua garis tersebut (bila tidak sejajar/berimpit) akan
diperoleh titik potong kedua garis tersebut. Karena kita menggunakan kertas
grafik, selanjutnya kita akan dapat mengetahui koordinat titik potong itu.
Karena persamaan 2 x+3 y =12 dan x – y=1masing-masing merupakan
persamaan garis, maka untuk menggambarnya cukup dengan mencari
koordinat dua titik yang terletak pada masing-masing garis tersebut. Untuk
menggambar garis 2 x+3 y =12, pertama ambil x=0 , maka diperoleh
2.0+3 y=12 atau 3 y=12 atau y=4 , jadi titik pertama yang dilalui 2 x+3 y =12
adalah titik (0,4). Selanjutnya dengan mengambil y = 0, diperoleh 2 x+3.0=12
atau 2 x=12 atau x = 6, diperoleh titik kedua yaitu (6,0). Dengan cara yang
sama, diperoleh dua titik yang dilalui garis x – y=1 yaitu (0,-1) dan (1,0).
Selanjutnya kita gambarkan kedua garis tersebut pada suatu koordinat
kartesius sebagai berikut.
Titik yang dilalui garis 2 x+3 y =12 adalah titik (0,4) dan (6,0). Titik
yang dilalui garis x – y=1 adalah titik (0 ,−1)dan (1 , 0).
Dengan menggambar pada kertas berpetak, garis2 x+3 y =12 dan garis
x – y=1 berpotongan di titik A, dengan melihat skala pada sumbu x maupun
sumbu y dapat dilihat bahwa koordinat titik A adalah (3 , 2). Jadi solusi atau
himpunan penyelesaian dari SPLDV 2 x+3 y =12 dan x – y=1 adalah (3 , 2).
b. Cara Eliminasi
Eliminasi artinya membuang atau menghilangkan. SPLDV memiliki dua
variabel, dengan membuang/menghilangkan atau mengeliminasi satu
variabel kita memperoleh persamaan linear dengan satu variabel, yang
mencari solusinya telah dipelajari di kelas VII. Persoalannya, bagaimana cara
mengeliminasi satu variabel tersebut, ikutilah contoh berikut.
Contoh Soal 7
Carilah penyelesaian dari SPLDV 2x + y = 5 dan 3x + 4y = 10!
Jawab:
Perlu diingat kembali bahwa suatu persamaan jika kedua ruasnya
dikalikan bilangan yang sama, maka akan diperoleh persamaan yang
ekuivalen. Sekarang perhatikan SPLDV tersebut.
2x + y =5
3x + 4y = 10
Pertama kita pilih variabel x yang akan dieliminasi. Koefisien x pada
masing – masing persamaan harus sama atau lawannya. Di sini koefisien x
pada persamaan pertama adalah 2 dan pada persamaan kedua adalah 3.
Kelipatan Persekutuan terkecil (KPK) dari 2 dan 3 adalah 6. Dengan
demikian akan diusahakan koefisien x untuk kedua persamaan tersebut
adalah 6. Agar koefisien x pada persamaan pertama menjadi 6 haruslah
dikalikan 3 untuk kedua ruasnya, sedangkan persamaan kedua untuk
menjadi 6 harus dikalikan 2 untuk kedua ruasnya.
c. Cara Substitusi
Substitusi artinya mengganti/menempatkan, cara substitusi dalam
menyelesaikan SPLDV mengganti variabel yang satu dengan variabel lain
sesuai dengan persamaan yang diberikan. Untuk jelasnya ikuti contoh
berikut ini.
Contoh Soal 8
Selesaikanlah SPLDV 3x – 2y = 8 dan 4 x+ y=7!
Penyelesaian:
Persamaan 3 x – 2 y=8 kita sebut persamaan pertama dan 4 x+ y=7
kita sebut persamaan kedua. Persamaan kedua 4 x+ y=7 dapat ditulis
sebagai y=7 – 4 x. Substitusi/gantilah y pada persamaan pertama oleh
7 – 4 x, sehingga diperoleh 3 x – 2(7 – 4 x)=8 atau 3 x – 14+8 x=8 atau
22
11 x – 14=8 atau 11 x=8+14 atau 11 x=22atau x= =2.
11
Setelah diperoleh nilai x=2, gantilah (substitusi) nilai x pada
persamaannya ¿ 7−4 x dengan 2, diperoleh y=7 – 4 (2) atau y=7 – 8=−1.
Jadi penyelesaian SPLDV di atas adalah (2, -1).
a=¿ koefisien x
b=¿ konstanta
Contoh Soal 9
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan x +3 y=6 untuk x , y ∈C
(himpunan bilangan cacah)!
Jawab:
Diketahui x +3 y=6 dengan x , y ∈C (bilangan cacah)
Untuk x=0 ⟺ 0+3 y =6 ⟺ y=2
Untuk nilai x dan y yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.
x 0 1 2 3 4 5 6 …
y 2 5 4 1 2 1 0 …
3 3 3 3
x +3 y 6 6 6 6 6 6 6 …
Untuk x=1 , x=2 , x=4 , dan x=5 berupa nilai-nilai pecahan (bukan
5 4 2 1
bilangan cacah), yaitu y= , y = , y= , dan y= sehingga tidak memenuhi
3 3 3 3
penyelesaian. Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { ( 0 , 2 ) , ( 3 ,1 ) , ( 6 , 0 ) , ... } .
{a1 x+ b1 y=c 1
a2 x+ b2 y=c 2
Contoh Soal 10
Tiga T-shirt dan empat topi dijual seharga Rp960.000,00. Dua T-shirt
dan lima topi dijual Rp990.000,00. Berapakah harga setiap T-shirt?
Berapakah harga setiap topi?
Penyelesaian:
Misal: Harga sebuah T-shirt ¿ x ; Harga sebuah Topi ¿ y
Sehingga:
3 x+ 4 y =960.000 (persamaan 1)
2 x+5 y =990.000 (persamaan 2)
Eliminasi (2) ke (1)
2 x+5 y =990.000 ×3 6 x +15 y=2.970 .000
7 y=1.050 .000
y=150.000
Substitusikan y=150.000 ke 3 x+ 4 y =960.000 :
3 x+ 4 y =960.000 ⇒ 3 x=960.000−4 y
3 x=960.000−4 (150.000)
3 x=960.000−600.000
360.000
x= =120.000
3
Jadi, harga sebuah T-shirt adalah Rp 120.000,00 dan sebuah topi adalah Rp
150.000,00.
{ ax +by ≥ c
2
dx + ex +fy ≤ g
a< 0 a> 0
D<0
D>0
D=0
Penjelasan tabel:
x−1 ax
Pertidaksamaan 2 x−a> + mempunyai penyelesaian x >5 . Tentukan
2 3
nilai a !
Penyelesaian:
x−1 ax
2 x−a> + (dikali 6)
2 3
12 x−6 a>3 ( x−1 )+2(ax)
12 x−6 a>3 x−3+ 2 ax
12 x−3 x−2 ax>−3+6 a
9 x−2 ax >6 a−3
x ( 9−2 a )> 6 a−3
6 a−3
x>
9−2 a
6 a−3
=5
9−2a
6 a−3=5(9−2 a)
6 a−3=45−10 a
6 a+ 10 a=45+3
16 a=48
48
a=
16
a=3
Contoh Soal 12
Diketahui segitiga dengan alas 10 cm dan tinggi ( x−4 ) cm. Jika luas segitiga
tidak kurang dari (2 x−2) cm, maka nilai x yang memenuhi adalah
Penyelesaian:
Pada soal, tertulis bahwa luas segitiga tidak kurang dari (2 x−2) cm,
artinya luas segitiga paling kecil adalah (2 x−2) cm. Perlu diingat bahwa
1
untuk menghitung luas segitiga adalah dengan menghitung × alas× tinggi.
2
Maka dapat diperoleh:
Lsegitiga ≥ 2 x−2
1
× alas× tinggi ≥ 2 x−2
2
1
×10 × ( x−4 ) ≥ 2 x−2
2
5 x−20 ≥ 2 x−2
5 x−2 x ≥−2+ 20
3 x ≥ 18
18
x≥
3
x≥6
Maka, nilai x yang memenuhi adalah x ≥ 6 .
D. Latihan Soal dan Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. Suatu hari perbandingan jumlah uang Netty dan Agit adalah 2 :1. Sehari
kemudian Netty memberikan uangnya sejumlah Rp100.000,00 kepada
Agit. Sekarang perbandingan uang Netty dan Agit adalah 1 :3. Jumlah uang
Netty sekarang adalah Rp . . .
A. Rp 90000,00
B. Rp 80000,00
C. Rp 70000,00
D. Rp 60000,00
Jawaban D
Jawaban A
Jawaban C
4. Suatu kelas terdiri dari 35 siswa. Pada saat ulangan matematika terdapat
2 orang siswa berhalangan, misalnya siswa A dan B. Nilai ulangan pada
awalnya dicatat hanya dari 33 siswa dan memiliki rata-rata 80. Setelah
ditambah nilai susulan dua siswa yang berhalangan tersebut, nilai rata-
rata kelas menjadi 78. Jika nilai A dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan
nilai B, maka selisih nilai A dan B adalah…
A. 15
B. 20
C. 30
D. 55
Jawaban C
5. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut.
8>3 x−4 , x ∈ B
A. HP={x ∨x< 4 , xϵB }
B. HP={x ∨x> 4 , xϵB }
C. HP={x ∨x< 8 , xϵB }
D. HP={x ∨x< 8 , xϵB }
Jawaban A
Jawaban B
1 2
7. Penyelesaian dari pertidaksamaan ( 2 x−6 ) ≥ ( x −4 ) adalah…
2 3
A. x ≥−17
B. x ≥−1
C. x ≥ 1
D. x ≥ 17
Jawaban C
Jawaban D
{
2
y=x −2 x+ 5
y =4 x
adalah …
A. { ( 5 ,−20 ) , ( 1 ,−4 ) }
B. { (−5 ,−20 ) , (−1,−4 ) }
C. { ( 5 , 20 ) , ( 1, 4 ) }
D. { (−5 , 20 ) , (−1 , 4 ) }
Jawaban D
10. Jika himpunan penyelesaian sistem persamaan
{x −xy+
x− y =1
2
y =7
2
A. −2
B. −1
C. 0
D. 1
Jawaban B
II. Uraian
1. Suatu lempeng logam berbentuk segitiga sama kaki. Panjang alas x cm,
tingginya kurang dari 2 cm dari alasnya. Jika luasnya kurang dari 40 cm2 .
Tentukan himpunan penyelesaiannya! Tunjukkan berlaku2< x <10!
Penyelesaian:
Diketahui:
Alas segitiga = x cm
Tinggi = (x−2)cm
Luas ¿ 40
Ditanyakan: Himpunan penyelesaiannya?
Jawab:
1
Luas segitiga = at
2
1
at < L
2
1
(x )(x−2)<40
2
1 2
x −x< 40
2
Kedua Ruas Dikalikan 2
2
x −2 x< 80
2
x −2 x−80<0
( x−10 )( x +8 )
x−10< 0
x <10
x +8<0
x ←8
1 63
Alas = 9, tinggi = 7, L= (9)(7)=
2 2
1
Alas = 8, tinggi = 6, L= (8)(6)=24
2
1 35
Alas = 7, tinggi = 5, L= (7)(5)=
2 2
1
Alas = 6, tinggi = 4, L= (6)(4 )=12
2
1 15
Alas = 5, tinggi = 3, L= (5)(3)=
2 2
1
Alas = 4, tinggi = 2, L= (4)(2)=4
2
1 3
Alas = 3, tinggi = 1, L= (3)(1)=
2 2
{|
HP= x x ∈24 ,
35
2
15
,12 , , 4 ,
2
3
2 }
2. Roti coklat membutuhkan 70 gram tepung dan 50 gram mentega. Roti
manis membutuhkan 105 gram tepung dan 40 gram mentega per buah.
Jika bahan yang tersedia 42 kg tepung dan 18 kg mentega, tentukan
berapa masing-masing roti yang harus dibuat agar hasilnya maksimum!
Penyelesaian:
Diketahui:
Misalkan,
Roti Coklat ¿ x
Roti Manis ¿ y
Maksimum hasil z=x + y
Tepung: 70 x+ 105 y ≤ 42.0000
Mentega: 50 x+ 40 y ≤18.000
Ditanyakan: takaran agar hasilnya maksimum
Dijawab:
70 x+ 105 y ≤ 42.000
50 x+ 40 y ≤18.000
x ≥ 0 , y ≥0
70 x+ 105 y ≤ 42.000
x=0 → 105 y=42.000
y=400 →(0,400)
y=0→ 70 x=18.000
x=600 →(600 , 0)
50 x+ 40 y ≤18.000
x=0 → 40 y=18.000
y=450 →(0,450)
y=0→ 50 x=18.000
x=360 →(360 , 0)
70 x+ 105 y=42.000 (x 5)
50 x+ 40 y=18.000 ( x 7 )
350 x +525 y=210.000
350 x +280 y =126.000 –
245 y =84.000
y=342 , 85
50 x+ 40 y=18.000
50 x+ 13.714=18.000
50 x=4.286
x=85 , 72
z=x + y
z=85+ 342
z=437
Nilai x dan y dibulatkan ke bawah untuk mendapatkan nilai
maksimum dikarenakan jika dilakukan pembulatan ke atas maka akan terjadi
kekurangan bahan. Jadi, roti coklat yang dapat dibuat adalah 85 dan roti
manis yang dapat dibuat adalah 342, totalnya adalah 437.
2
3. Umur ayah 4 tahun yang lalu adalah kali umur ayah pada c tahun yang
3
akan datang, (c adalah bilangan bulat positif). Sekarang, umur ayah
1
adalah 27 tahun lebihnya dari umurnya pada 7 tahun yang lalu.
5
Tentukan nilai c !
Penyelesaian:
Misalkan umur ayah sekarang adalah x tahun.
Berdasarkan informasi masalah di atas, dapat dituliskan:
2
x−4= (x +c ) → x=2 c +12
3
1
x= ( x−7 )+ 27 → 4 x−128=0→ x=32
5
32=2 c +12
−2 c=12−32
−2 c=−20
c=10
( 5 x−1 ) ≥ 4
5 x ≥ 4 +1
5 x≥5
x≥1
Lebar ¿ 5 x−1=5 ( 1 )−1=5−1=4
Jadi, lebar sawah minimal yang dimiliki oleh Pak Ardit adalah 4 m.
DAFTAR PUSTAKA
Muhtarom, Shodiqin, A., Wulandari, D., Ariyanto, L., Adrillian, H., Stephania,
M., Putri, A., & Putri, N. (2018). Modul Olimpiade SMP, Semarang:UPT
Universitas PGRI Semarang Press.