Anda di halaman 1dari 31

BAB II

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

A. Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)


1. Pengertian PLDV
Tentunya anda masih ingat tentang persamaan linear satu variable ( PLSV),
yaitu persamaan yang memuat satu variabel, dan pangkat dari variabelnya
adalah satu.
Sekarang perhatikan persamaan x + 4y = 8, memiliki dua variabel yaitu x
dan y, serta masingmasing variabel berpangkat satu. x + 4y = 8 merupakan
PLDV

Persamaan linier dua variabel ( PLDV ) adalah suatu persaman yang


mempunyai dua variabel, dan masing- masing variabel berpangkat satu.
Bentuk umum dari PLDV adalah ax + by + c = 0 atau ax + by = c

2. Menentukan Penyelesaian PLDV dan Grafiknya


Mari kita ingat kembali pengertian penyelesaian persamaan, yaitu pengganti
dari variabel sehingga kalimat terbuka menjadi kalimat yang bernilai benar.
Contoh 1 : Tentukan himpunan penyelesaian, dari grafik persamaan
2 x+3 y =6 dengan x ∈ {0 , 1 ,2 , 3 } dan y ∈{bilanganbulat }
Untuk x=0 , maka : Untuk x=2, maka:
2 ∙0+ 3 y=6 2 ∙2+3 y=6
3 y=6 3 y=2
2
y=2 y=
3
x=0 dan y=2 tidak memenuhi
(mengapa?)
Yang ditulis dalam pasangan berurutan(0,2)
Untuk x=1, maka : Untuk x=3 , maka:
2 ∙1+3 y=6 2 ∙3+3 y =6
3 y=4 3 y=0
4
y= y=0
3
4
x=1 dan y= x=3 dan y=0 atau (3,0)
3
tidak memenuhi (mengapa?)
Jadi, (0, 2 ) dan (3, 0) merupakan penyelesaian.
Dari contoh 1, jika x, y ∈ { bilangan real }, maka ada tak terhingga banyak
pasangan berurutan dalam himpunan penyelesaian. Bila himpunan
penyelesaiannya digambar grafiknya akan berupa titik- titik yang tak terhingga
pula banyaknya, semua terletak pada suatu garis lurus yang melalui titik (0, 2)
dan (3, 0). jika x , y ∈ Real maka grafiknya seperti gambar di sebelah kanan

B. Sistem Persamaan Linear Dua Variable (SPLDV)


Perhatikan persamaan x – y=4. Persamaan ini dinamakan persamaan
liner dua peubah (variabel ) sebab ada dua variabel dalam persmaan itu yaitu x
dan y . Ada banyak pasangan bilangan ( x,y ) yang dapat memenuhi persamaan
tersebut, misalnya (5,1), (6,2), (0,-4), (-1,-5) dsb. Perhatikan juga persamaan
2 x+ y =−4 . Perssamaan ini juga mempunyai banyak penyelesain, misalnya : (
1,-6), (0,-4), (2,-8) dsb. Dari sekian banyak penyelesaian yang memenuhi dua
persamaan sekaligus hanyalah ( 0,-4 ). Ini artinya (0,-4) merupakan
penyelesaian dari sistem persamaan linier dua peubah x – y=4 dan 2 x+ y =−4
. Jika ditulis dalam bentuk himpunan penyelesian maka Himpunan
Penyelesaiannya adalah { (0,-4) }. Jadi sistem persamaan ini hanya mempunyai
satu penyelesaian.
Perhatikan sistem persamaan : 2 x+ y =4 dan 2 x+ y =8. Sistem
persamaan ini tidak mempunyai penyelesaian, sebab tidak ada satupun harga x
dan y yang sekaligus memenuhi sistem persamaan tersebut. Berikutnya kita
perhatikan sistem persamaan : 2 x – y=4 dan 4 x – 2 y=8. Sistem persamaan ini
mempunyai tak hingga penyelesaian , misalnya (0,-4), (1,-2), (2,0 ) dsb.
Dengan demikian secara umum sistem persamaan linier dua peubah
dapat dinyatakan dalam bentuk :
ax +by =c
px+ qy=r
Jika ( x 0 y 0) merupakan penyelesaian dari sistem persamaan linier
tersebut maka haruslah memenuhi a x 0 +by=c dan p x 0+ qy=r
Jadi secara umum jika diketahui sistem persamaan linier dua peubah maka ada
3 kemungkinan penyelesaian, yaitu :
1) mempunyai satu penyelesaian
2) mempunyai tak terhingga penyelesaian
3) tidak mempunyai penyelesaian
Himpunan penyelesaian SPLDV dapat diselesaikan dengan 4 cara , yaitu :
a. Cara grafik
b. Cara substitusi
c. Cara eleminasi
d. Cara determinan
Sebelum kita menentukan himpunan penyelesaian SPLDV dengan keempat
cara diatas, marilah kita mencoba menyelesaikan permasalahan seharí-hari yang
berkaitan dengan SPLDV dengan memakai gambar.
Masalah 1 ( masalah harga pensil dan buku )
Pada hari Minggu Yanita dan Reza pergi ke toko. Yanita membeli dua pensil
dan dua buku dengan harga Rp 14.000,00. Sedangkan Reza membeli satu pensil
dan tiga buku yang bermerek sama dengan yang dibeli Yanita , dengan harga
Rp 17.000,00. Berapa harga sebuah pensil dan sebuah buku ?

Jawab:
Yanita : = 14.000

Maka = 7.000 (dibagi dua)

Reza : = 17.000

7.000

Maka : = 10.000 (17.000 – 7.000 )

Jadi = 5.000 ( dibagi dua )

= 7000
5.000

Jadi = 2.000 (7.000 – 5.000 )

Jadi harga sebuah pensil Rp 2.000,00 dan harga sebuah buku Rp


5.000,00

a. Menentukan himpunan penyelesaian SPLDV dengan cara


Grafik
Untuk menentukan himpunan penyelesaian SPLDV dengan cara
grafik, langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Menggambar garis dari kedua persamaan pada bidang cartesius
2) Koordinat titik potong dari kedua garis merupakan himpunan
penyelesaian
Catatan : Jika kedua garis tidak berpotongan (sejajar), maka SPLDV
tidak mempunyai penyelesaian.
Contoh :
(1) Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :
2 x+3 y =12 dan 4 x – 3 y – 6 = 0
Jawab :
2x + 3y = 12 4x – 3 y – 6 = 0 ⇔ 4 x – 3y = 6
Titik potong dengan sumbu X, Titik potong dengan sumbu X,
Y=0 Y=0
2x + 3.0 = 12
4 x- 3 y = 6
2x = 12 atau x = 6
4x – 3.0 = 6 atau x = 1,5
diperoleh titik (6,0 )
diperoleh titik (1 ½, 0)

Titik potong dengan sumbu Y, Titik potong dengan sumbu Y,


x=0 x=0
2.0 + 3y = 12 4 .0 - 3 y = 6
3y = 12 atau y = 6
3y = 6 atau y = 2
diperoleh titik (0,4 )
diperoleh titik (0,2)

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah { (3,2) }

Catatan :
1. Jika dua garis tersebut berpotongan di satu titik, maka sistem persamaan
mempunyai satu penyelesaian
2. Jika dua garis tersebut saling sejajar, maka sistem persamaan tidak
mempunyai penyelesaian
3. Jika dua garis tersebut berimpit, maka sistem persamaan mempunyai tak
terhingga penyelesaian.
b. Menentukan himpunan penyelesaian SPLDV dengan cara
substitusí
Substitusi artinya mengganti. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Menyatakan variable dalam variable lain, misal menyatakan x dalam y
atau sebaliknya.
2) Mensubstitusikan persamaan yang sudah kita rubah pada persamaan
yang lain
3) Mensubstitusikan nilai yang sudah ditemukan dari variabel x atau y ke
salah satu persamaan.
Contoh :
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x +2 y =4 dan
3 x+ 2 y =12
Jawab :
x +2 y =4 , kita nyatakan x dalam y, diperoleh : x=4 – 2 y
Substitusikan x=4 – 2 y ke persamaan 3 x+ 2 y =12
3( 4 – 2 y )+ 2 y =12
12 – 6 y +2 y=12
−4 y=0 atau y = 0
Substitusikan y=0 ke persamaan x=4 – 2 y
x=4 – 2.0 sehingga x = 4
Jadi himpunan penyelesaian nya adalah {(4,0)}

c. Menentukan himpunan penyelesaian SPLDV dengan cara eleminasi


Eleminasi artinya menghilangkan salah satu variable. Pada cara eleminasi,
koefisien dari variabel harus sama atau dibuat menjadi sama.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Nyatakan kedua persamaan ke bentuk ax + by = c
2) Samakan koefisien dari variabel yang akan dihilangkan, melalui cara
mengalikan dengan bilangan yang sesuai ( tanpa memperhatikan tanda )
3) - Jika koefisien dari variabel bertanda sama (sama positif atau sama
negatif), maka kurangkan kedua persamaan. Jika koefisien dari varibel
yang dihilangkan tandanya berbeda (positif dan negatif ), maka
jumlahkan kedua persamaan
Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 2 x=3 y+ 17 dan
3 x+ y−9=0
Jawab:
o Kita nyatakan dalam bentuk ax +by =c
2 x−3 y=17 dan 3 x+ y=9
 Mengeliminasi x
Karena koefisien x belum sama, maka koefisien harus disamakan

2 x−3 y=17 x 3  6 x−9 y =51


3 x+ y=9 x 2  6 x +2 y=18
−11 y=33
y=−3
 Mengeliminasi y
Karena koefisien y belum sama, maka koefisien harus disamakan
2 x−3 y=17 x 1  2 x−3 y=17
3 x+ y=9 x 3  9 x +3 y=27
11 x=44
x=4
Jadi Himpunan Penyelesaiannya {(4,-3)}

d. Cara determinan
1) Pengertian determinan ordo dua
Susunan bilangan yang terdiri dari 2 baris dan 2 kolom seperti dibawah ini
dinamakan determinan ordo dua yang dilambangkan dengan D. :

|ac db|
untuk mencari nilai determinan tersebut dikerjakan sebagai berikut :

|ac db| = ad−bc


2) Penyelesaian sistem persamaan linier dua peubah dengan cara Determinan
Jika diketahui

|ap bq| = D yang merupakan determinan dari koefisien-koeifisien peubah x


dan y

|ar bq| = Dx yang merupakan determinan D dimana kolom pertama

diganti oleh konstanta c dan r

|ap br| = Dy yang merupakan determinan D dimana kolom kedua diganti


oleh konstanta c dan r
maka penyelesaian sistem persamaan linier dua peubah :
ax +by =c
px+ qy=r , dapat ditentukan dengan rumus :

Dx D
x= dan y= y
D D

Pada sistem persamaan linier ax +by =c , jika:


px+ qy=r
1) D = 0 maka mempunyai satu penyelesaian
2) Dx = 0, Dy = 0, D = 0 maka tidak mempunyai penyelesaian
3) D = Dx = Dy = 0 maka mempunyai tak hingga penyelesaian

C. Membuat model metematika dari masalah sehari – hari yang melibatkan


SPLDV
Contoh 1
Mari kita simak masalah harga pensil dan buku, yaitu Yanita membeli dua
pensil
dan dua buku dengan harga Rp. 14.000,00, sedangkan Reza membeli satu
pensil dan tiga buku dengan harga Rp 17.000,00

Jawab :
Kita misalkan : Harga sebuah pensil = p rupiah
Harga sebuah buku = b rupiah
Diperoleh model matematika :
2 p+ 2b=14.000,00
p+3 b=17.000,00
Kita selesaikan sistem persamaan di atas dengan mengeleminasi p
2 p+ 2b=14.000,00 x 1 2 p+2 b=14.000
p+3 b=17.000,00 x 22 p+6 b=34.000
−4 b=−20.000
b=5.000
Subtitusikan b = 5.000 ke p+3 b=17.000
p+3. 5000=17.000
p+15.000=17.000
p=2.000
Jadi, harga sebuah pensil adalah Rp. 2.000,00 dan harga sebuah buku adalah
Rp. 5.000,00
Perhatikan tahapan- tahapan pengerjaan soal cerita :
i. Menentukan pemisalan dengan variabel yang sesuai, misal x dan y, atau
yang lain
ii. Membuat model matematika ( di sini berupa SPLDV )
iii.Menyelesaikan model matematika ( SPLDV)
iv. Menyimpulkan himpunan penyelesaian yang diperoleh
Contoh Soal

2 x+5 y =12

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari


−3 x−2 y=−7
dengan cara substitusi.
Penyelesaian :
Misalkan 2 x+5 y =12 ....................... persamaan (1)
−3 x−2 y=−7 ...................... persamaan (2)
Kita memilih persamaan (1) disubstitusikan ke persamaan (2) maka
dikerjakan sebagai berikut:
Persamaan (1) 2 x+5 y =12 diubah menjadi :
2 x=12−5 y 5 y pindah keruas kiri
5
x=6− y kedua ruas dibagi 2
2
5
Untuk selanjutnya x=6− y disubtitusikan ke persamaan (2)
2
Persamaan (2) −3 x−2 y=−7
5
−3(6− y )−2 y=−7 substitusi nilai x pers. (1)
2
15
−18+ y −2 y =−7 sifat distributif
2
−36+15 y −4 y =−14 → kedua ruas dikalikan 2
−36+11 y=−14 → penjumlahan
11 y=−14+ 36 kedua ruas ditambah 36
11 y=22 → penjumlahan
y=2 → kedua ruas dibagi 11
Setelah diperoleh nilai y=2 tersebut, untuk mencari nilai x maka nilai
y=2 disubstitusikan ke salah satu persamaan, misalnya kita pilih ke
persamaan (1), maka diperoleh persamaan :
Persamaan (1) 2 x+5 y =12
2 x+5 ∙ 2=12 substitusi nilai y=2
2 x+10=12 perkalian
2 x=12−10 kedua ruas dikurangi 10
2 x=2 pengurangan
x=1 kedua ruas dibagi 2
Kedua peubah sudah diperoleh yaitu x=1 dan y=2 ditulis dalam
himpunan penyelesaian , maka HP : {(1,2)}
2 x+ y =4
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari
2 x+ y =8
Dengan grafik
Penyelesaian :
Kita terlebih dahulu menentukan masingdua titik yang terletak pada
dua persamaan tersebut, yaitu :
 Untuk 2 x+ y =4

X 0 2
Y 4 0
titik (0,4) (2,0)
 Untuk 2 x+ y =8

X 0 4
Y 8 0
titik (0,8) (4,0)

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa tidak ada titik potong antara
garis 2 x+ y =4 dan 2 x+ y =8 karena kedua garis tersebut saling
sejajar. Maka sistem persamaan tersebut tidak mempunya
penyelesaian.
3. Farid dan fila berbelanja disebuah toko yang sama membeli keperluan
sekolahnya. Farid membeli 8 buku tulis dan 3 pensil, untuk itu ia harus
membayar sebesar Rp. 14.250,-. Sedangkan Fila membeli 6 buku tulis
dan 4 pensil, untuk itu ia harus membayar sebesar Rp. 12.000,-.
Berapakah harga untuk sebuah buuku tulis dan harga sebuah pensil ?
Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut diatas harus diubah ke dalam
bahasa matematika dinamakan model matematika. Model matematika yang
cocok untuk persoalan tersebut adalah sistem persamaan linear dua peubah.

Kita misalkan : - harga sebuah buku tulis = x rupiah

-harga sebuah pensil = y rupiah

Maka dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Buku tulis pensil Jumlah uang yang dibayarkan


(Rp)
Farid 8 3 14.250
Fila 6 4 12.000
Harga per buah X Y

Dari tabel tersebut dapat dibuat sistem persamaan linearnya :

8 x +3 y=14250 dan 6 x +4 y=12000

Untuk menyelesaiakan sistem persamaan tersebut dapat menggunakan salah


satu cara yang sudah pernah kita pelajari, misalnya cara eliminasi berikut ini:

8 x +3 y=14250 | x 4 → 32 x+12 y=57000 kedua ruas dikali kan 4

6 x +4 y=12000 | x 3 → 18 x+12 y=36000 kedua ruas dikalikan 3

14 x=21000 pengurangan

x=1500 kedua ruas dibagi 14

8 x +3 y=14250 3 24 x +9 y=42750 kedua ruas dikalikan 3

6 x +4 y=12000 4 24 x +16 y=48000 kedua ruas dikalikan 4

−7 y=−6250 pengurangan

y=750 kedua ruas dibagi−7

Jadi : harga sebuah buku tulis (x) adalah Rp. 1500,- dan harga sebuah pensil (y)
adalah Rp. 750,-
D. Persamaan Linear Dengan Tiga Peubah

Sistem persamaan linear dengan tiga peubah adalah Dua atau lebih PLTV yang
disajikan secara bersamaan yang merupakan satu kesatuan (sistem). Bentuk umum
persamaan lineardengan tiga peubah dalam variabel x, y, dan z dapat ditulis
sebagai berikut:

{
ax +by +cz=d
ex+ fy+ gz=h atau
ix+ jy+ kz=l

{aa x+b1 y+c1 z=d1 ¿ { a2 x+b2 y+c2 z=d2 ¿ ¿¿¿


Seperti halnya SPLDV, himpunan penyelesaian Sistem persamaan linear dengan
tiga peubah dapat ditentukan dengan beberapa cara, antara lain:

1. Metode Subtitusi
Metode subtitusi artinya mengganti nilai variabel dengan nilai tertentu
sehingga persamaan menjadi kalimat benar. Atau subtitusi adalah
memasukkan nilai salah satu variabel ke variabel lain. Misalkan
mensubtitusikan nilai x = x 1 yang diperoleh untuk mendapatkan y 1 .
Atau mensubtitusikan y 1 yang diperoleh untuk mendapatkan x 1yang nantinya
Himpunan Penyelesaiannya adalah {( x 1 , x 2 )}.
Ada beberapa langkah dalam metode ini:
Langkah 1:
Pilihlah salah satu dari persamaan yang sederhana, kemudian nyatakan x
sebagai fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z, atau z sebagai fungsi x
dan y.
Langkah 2:
Subtitusikan x atau y atau z yang diperoleh langkah 1 ke dalam persamaan
lainya sehingga didapat SPLDV.
Langkah 3:
Selesaikan SPLDV yang diperoleh pada langkah 2.
2. Metode Eliminasi
Eliminasi mempunyai arti proses mengeliminasi (menghilangkan) salah
satu variabel untuk menentukan nilai variabel lainnya dan sebaliknya.
Ada beberapa langkah dalam metode ini:
Langkah 1:
Eliminasi salah satu peubah x, atau y atau z sehingga diperoleh SPLDV.
Langkah 2:
Selesaikan SPLDV yang didapat pada langkah 1.
Langkah 3:
Subtitusikannilai-nilai peubah yang diperoleh pada langkah 2 kedalam salah
satu persamaan semula untuk mendapatkan nilai peubah yang lainnya.
3. Metode Campuran Substitusi Eliminasi
Subtitusi-eliminasi adalah proses penggabungan 2 metode penyelesaian
dalam persamaan linier dimana metode eliminasi digunakan untuk
mendapatkan nilai variabel pertama dan hasilnya disubtitusikan ke persamaan
untuk mendapatkan nilai variabel kedua. (kurnianingsih Sri, dkk:2004:93)
Cara terbaik menyelesaikan SPL adalah dengan menggabungkan metode
eliminasi dan subtitusi.
Ada beberapa langkah dalam metode ini:
Gunakan Metode eliminasi untuk mendapatkan variabel pertama
Hasis eliminasi pada langkah 1 disubtitusikan ke salah satu persamaan untuk
mendapatkan variabel kedua.
4. Metode OBE
Operasi Baris Elementer (OBE) adalah suatu operasi yang dikenakan pada
suatu baris matriks, yaitu:
1. Kalikan suatu baris dengan sebuah konstanta yang bukan 0.
2. Pertukarkan sebarang dua baris.
3. Tambahkan kelipatan dari suatu baris kpd baris yang lain.
5. Metode Gauss
Metode Gauss adalah suatu tahapan untuk memecahkan persamaan dengan
cara mereduksi / menyederhanakan matriks persamaan tesebut. Prosedur
dalam metode Gauss akan menghasilkan bentuk matriks pada eselon
terreduksi, yang meliputi langkah-langkah sbb:
a. Mengubah system persamaan linier ke bentuk matriks yang diperbesar
(augmented matrix), yaitu matriks yang entri-entrinya adalah koefisien
dari variable dan konstanta dari persamaan dalam system;
b. Dengan menggunakan OBE, mengubah bentuk matriks yang diperbesar
menjadi matriks bentuk eselon baris (row-echelon form).
c. Mengubah matrik eselon baris ke bentuk sistem persamaan.
d. Menyelesaikan tiap persamaan dalam sistem.
Contoh Mengubah system persamaan linier ke bentuk matriks :

Pengubahan dilakukan dengan membuat matriks yang elemen-


elemennya koefisien dari sistem persamaan linier.

6. Metode Matriks Invers


Contoh :
Cari penyelesaian dari sistem :
x1 – 2x2 + x3 = -5
3x1 + x2 – 2x3 = 11
-2x1 + x2 + x3 = -2
Rumus :
AX=G
A-1 A X = A-1 G
X = A-1 G
Langkah pengerjaan :
1.Cari invers dari A (bisa dengan OBE, atau dengan matriks adjoint).

( )
1 −2 1
A 3= 1 −2
−2 1 1
Maka :

( )
Adj A = 3 3 3
1 3 5
5 3 7

det(A) = 6

A-1 =
det( A ) ( )
1 adj A = 1 3 3 3
6 1 3 5
5 3 7

( )( ) ( )
x=¿ = 1 3 3 3 2 −5
6 1 3 5 3 11
5 3 7 −1 −2
diperoleh : x1 = 2, x2 = 3, x3 = -1

Jadi penyelesaiannya :{(2, 3, -1)}

7. Metode Hukum Cramer


Metode Cramer didasarkan atas perhitungan determinan matriks. Suatu sistem
persamaan linier berbentuk Ax = b dengan A adalah matriks bujur sangkar
dapat dikerjakan dengan metode Cramer jika hasil perhitungan menunjukkan
bahwa det (A) ≠ 0. Penyelesaian yang didapatkan dengan metode ini adalah
penyelesaian tunggal.

a1 b1 c1
Determinan dari : |a2 b2 c2 | adalah

a3 b3 c3
a1 b1 c1
b2 c 2 b1 c1 b1 c1
D |a2 b2 c2 |=a1| |−a2| |+a3| |
b3 c 3 b3 c3 b2 c2
a3 b3 c3
Metode Determinan dengan cara Sarrus

Sistem persamaan :
{ax + by +cz= p¿{dx + ey + fz=q¿ ¿
diubah menjadi bentuk susunan bilangan dan diberi notasi :
D = Dx, Dy, dan Dz.
a b c p b c a p c
|d e f | |q e f | |d q f |
D= g h i Dx = r h i Dy = g r i
a b p
|d e q |
Dz= g h r
Dx Dy Dz
x= D y= D z= D
1) Determinan cara sarrus
- - -
a b c a b
|d e f | d e
D= g h i g h = aei + bfg + cdh – gec – hfa - idb
+ + +
2) Determinan cara cramer
a b c
|d e f |
|e f | |d f | |d e |
D= g h i = a h i -b g i +c g h
= a(ei-fh) – b(di-fg) + c(dh-eg)
= aie – afh – bdi + bfg + cdh – ceg
Mentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :

{
2 x− y+z=5
x−2 y +3 z=9
x+3 y+z=0 dengan cara determinan !
2 −1 1 2 −1
|1 −2 3 | 1 −2
D= 1 3 1 1 3
+ + +
= -4 + (-3) + 3 – (-2) – 18 - (-1) = -4 – 3 + 3 + 2 – 18 + 1 = -19

- - -
5 −1 1 5 −1
|9 −2 3| 9 −2
Dx = 0 3 1 0 3
+ + +
= (-10) + 0 + 27 – 0 – 45 - (-9) = -10 + 0 + 27 – 0 – 45 + 9 = -19
- - -
2 5 1 2 5
|1 9 3 | 1 9
Dy = 1 0 1 1 0 = 18 + 15 + 0 – 9 – 0 - 5 = 19
+ + +
- - -
2 −1 5 2 −1
|1 −2 9 | 1 −2
Dz = 1 3 0 1 3
+ + +
= 0 + (-9) + 15 – (-10) – 54 - 0 = 0 - 9 + 15 +10 – 54 - 0 = -38
Dx
−19 Dy
19
x = D = −19 = 1 y = D = −19 = -1
Dz
−38
z = D = −19 = 2
Jadi HP ={(1, -1, 2)}
Contoh 1: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier
x + y + z = 12
2x – y + z = 6
3x + 2y – z = 8
dengan metode eliminasi, substitusi dan Eliminasi Substitusi !
Penyelesaian :
 Metode Eliminasi
Jawab :
x + y + z = 12 …………. (1)
2x – y + z = 6 …………. (2)
3x + 2y – z = 8 …………(3)
Eliminasi untuk mendapatkan nilai z , yaitu dengan langkah-langkah:
1. Kita eliminasi variabel z dari persamaan (1) dan (2)
x + y + z = 12
2x – y + z = 6 
 x + 2y = 6 ………….. (4)
2. Kita eliminasi variabel z dari persamaan (1) dan (3) atau (2) dan (3)
Missal kita pilih persamaan (2) dan (3)
2x – y + z = 6
3x + 2y – z = 8 +
5x + y = 14 ………….. (5)
3. Kita eliminasi persamaan (4) dan (5)

 x + 2y =6 |x1|⇔ x + 2y = 6

5x + y = 14 |x2|⇔ 10x + 2y = 28 
 11x = 22
x = 2
Eliminasi untuk mendapatkan nilai y, melalui langkah-langkah:
4. Kita eliminasi variabel y dari persamaan (1) dan (2)
x + y + z = 12
2x – y + z = 6 +
3x + 2z = 18 ………….. (4)
5. Kita eliminasi variabel y dari persamaan (1) dan (3) atau (2) dan (3)
Missal kita pilih persamaan (2) dan (3)

2x – y + z = 6 |x2|⇔4 x−2 y+2z=12


3x + 2y – z = 8 |x1|⇔ 3x + 2y – z = 8 +
7x + z = 20 ………… (5)

6. Kita eliminasi persamaan (4) dan (5)

3x + 2z = 18 |x7|⇔ 21x + 14z = 126

7x + z = 20 |x3|⇔ 21x + 3z = 60 
11z = 66
z = 6
Eliminasi untuk mendapatkan nilai x, melalui langkah-langkah:
7. Kita eliminasi variabel x dari persamaan (1) dan (2)

x + y + z = 12 |x2|⇔ 2x + 2y + 2z = 24
2x – y + z = 6 |x1|⇔ 2x – y + z = 6 
3y + z = 18 ………….. (4)
8. Kita eliminasi variabel x dari persamaan (1) dan (3) atau (2) dan (3)
Misal kita pilih persamaan (2) dan (3)

2x – y + z = 6 |x3|⇔ 6x – 3y + 3z = 18

3x + 2y – z = 8 |x2|⇔ 6x + 4y – 2z = 16 
7y + 5z = 2 ………… (5)
9. Kita eliminasi persamaan (4) dan (5)

3y + z = 18 |x5|⇔ 15y + 5z = 90

7y + 5z = 16 |x1|⇔ 7y + 5 z = 2 


22y = 88
y = 4
Jadi Himpunan Penyelesaiannya : {(x, y, z)}= {(2, 4, 6)}

 Metode Substitusi
Jawab :
x + y + z = 12 …………. (1)
2x – y + z = 6 …………. (2)
3x + 2y – z = 8 …………(3)
x + y + z = 12 ⇔ x = 12 – y – z

Bentuk x = 12 – y – z disubstitusi ke 2x – y + z = 6 dan 3x + 2y – z = 8


Bentuk x = 12 – y – z disubstitusi ke 2x – y + z = 6
2(12 – y – z) – y + z = 6
24 – 2y – 2z – y + z = 6
3y – z = 18 atau 3y + z = 18 ……….*)
Bentuk x = 12 – y – z disubstitusi ke 3x + 2y – z = 8
3(12 – y – z) + 2y – z = 8
36 – 3y – 3z + 2y – z = 8
y – 4z = 28 atau y = 28 – 4z
y = 28 – 2z disubstitusi ke *) yaitu 3y + z = 18
3(28 – 4z) + z = 18
84 – 12z + z = 18
11z = 66
z=6
Nilai z = 6 disubstitusi ke y = 28 – 4z
= 28 – 24
=4
Nilai y = 4 dan z = 6 disubstitusi ke x = 12 – y – z
= 12 – 4 – 6
=2

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { ( 2,4,6 ) }


 Metode Eliminasi Substitsi
Jawab :
x + y + z = 12 …………. (1)
2x – y + z = 6 …………. (2)
3x + 2y – z = 8 …………(3)
1. Kita eliminasi variabel z dari persamaan (1) dan (2)
x + y + z = 12
2x – y + z = 6 
 x + 2y = 6 ………….. (4)
2. Kita eliminasi variabel z dari persamaan (1) dan (3) atau (2) dan (3)
Missal kita pilih persamaan (2) dan (3)
2x – y + z = 6
3x + 2y – z = 8 +
5x + y = 14 ………….. (5)
3. Kita eliminasi persamaan (4) dan (5)

 x + 2y =6 |x1|⇔ x + 2y = 6

5x + y = 14 |x2|⇔ 10x + 2y = 28 
 11x = 22
x = 2
4. Nilai x = 2 disubstitusi ke (4) atau (5)
Misal kita pilih (5), maka 5x + y = 14
5.2 + y = 14
y = 14 – 10
y=4
5. Nilai x = 2 dan y = 4 disubstitusi ke (1), (2), atau (3)
Misal kita pilih persamaan (1), maka x + y + z = 12
2 + 4 + z = 12
z = 12 – 6
z=6
Contoh 2 : Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut
dengan menggunakan metode OBE !
x + y + 2z = 9
2x +4 y -3z = 1
3x + 6y – 5z = 0
Contoh 3 : Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut
dengan menggunakan metode Gauss !
x+ 2y + 4z = 16
3x + y - z =4
2x + 3y + z =10

Anda mungkin juga menyukai