Anda di halaman 1dari 5

INISIASI III

ALJABAR 2

Materi ini berisi tentang:

1) Persamaan dan pertidaksamaan linear satu variable


2) Persamaan dan pertidaksamaan linear dua variable

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variable


 Persamaan adalah kalimat (pernyataan) matematis yang memuat simbol
”sama dengan” (=). Sedangkan pertiaksamaan adalah kalimat
(pernyataan) matematis yang memuat salah satu dari simbol : <, >, ≤, ≥,
atau ≠.
Contoh :

Persamaan Pertidaksamaan

x +3 = 7 2x + 4 < - 17

1/3 x + 2/5 = 2/7x – 4/13 3/5x + 13 ≥ 1/3x – 11


√3x – 1 = 2x + 3
ruas kiri simbol ruas kanan √2x – 2/5 ≤ 8x – 1/√3
persamaan simbol
pertidaksamaan

Simbol x pada persamaan dan pertidaksamaan disebut variable,


digunakan untuk mempresentasikan sebarang bilangan real. Disebut
variable karena bilangan yang direpresentsikan oleh huruf x dapat
bervariasi, yaitu dapat mensubstitusikan bukan hanya satu bilangan saja
untuk menggantikan huruf x. variable suatu persamaan atau
pertidaksamaan linear berpangkat satu atau berderajat satu.

 Solusi dari suat persamaan (pertidaksamaan) adalah bilangan yang saat


disubstitusikan ke variable dari persamaan (pertidaksamaan)
mengakibatkan persamaan (pertidaksamaan) tersebut bernilai benar.
Himpunan dari semua solusi dari suatu persamaan (pertidaksamaan) yang
diberikan disebut himpunan solusi dari persamaan (pertidaksamaan).
Contoh : Himpunan solusi dari persamaan x + 3 = 7 adalah {4}
Himpunan solusi dari x + 4 < 7 adalah {x│x<3}

1
 Algoritma yang dapat dilakukan dalam pemodelan adalah
Untuk menjelaskan dapat diberikan contoh berikut :
Anda menjamu teman-teman makan direstoran dengan memesan
beberapa pirng makanan. Harga makanan per piring Rp. 75.000,00.
Setelah selesai pelayan memberikan nota biaya yang harus dibayar
adalah Rp. 330.000,00 sudah termasuk pajak Rp. 30.000,00.
Untuk mengetahui berapa piring makanan yang dipesan dapat dilakukan
langkah-langkah
a) Membuat model verbal (dengan kata-kata)

Harga Banyak Biaya yang


perpiring x piring = dibayar - Pajak

b) Memberikan label
Harga perpiring = 75.000
Biaya yang dibayar = 330000
Pajak = 30000

c) Membentuk model aljabar


Missalnya p menyatakan banyak piring, maka modelnya adalah
75000 p = 330000 - 30000

 Penyelesaian masalah persamaan (pertidaksamaan) linear satu variable


dapat diselesaikan dengan
1) Penjiwaan matematis (Math Mental) : caranya mengubah bentuk
kalimat matematika ke dalam kalimat verbal untuk kemudian
dipertanyakan kepada diri dengan bahasa sendiri.
Contoh: selesaikan x + 2 = 5, tanyakan pada diri sendiri dengan
bertanya bilangan berapa yang dapat ditambahkan dengan 2 untuk
menghasilkan 5. Bila dapat dijawab dengan menemukan angka 3
berarti dapat menyelesaikan persamaan tersebut.
2) Menyelesaikan persamaan melalui pengonkretan masalah dan
memodelkannya
Hal ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks,
diperlukan prosedur yang lebih terstruktur. Kemudian dibuat suatu
model matematika yang sesuai dengan permasalahannya.
 Bentuk x + a = b
 Bentuk ax + b = c
 Bentuk ax + b = cv + d
2
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Dua Variable
 Persamaan linear dua variable adalah persamaan linear yang memuat
dua variable. Pertidaksamaan linear dua variable adalah pertidaksamaan
linear yang memuat dua variable.
Bentuk persamaannya:
ax + by + c = dx + ey + f
dengan a, b, c, d, e dan f bilangan-bilangan real dan x dan y adalah
variable. untuk pertaksamaan simbol ”=” diganti dengan simbol
ketaksamaan : <, >, ≤, ≥, atau ≠.

 Penyelesaian Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Dua Variable,


dapat digambarkan salah satu variabelnya sebagai input dan variable lain
sebagai output.
Contoh : untuk mengubah satuan suhu Celcius ke suhu Fahrenheit.
Rumus C = 5/9 (F – 32). Misalkan dipilih suhu 25 0C setara dengan suhu
berapa untuk Fahrenheit. Caranya dengan mensubstitusikan ke variable
C. Untuk C = 25 diperoleh
C = 5/9 (F – 32) 25 = 5/9 (F – 32) 225 = 5F – 160 385 = 5F
77 = F
Dapat disimpulkan 250C setara dengan 770F.
Permasalahan dapat diperluas pada himpunan bilangan real maka akan
didapatkan sebanyak tak terhingga pasangan-pasangan bilangan real
yang memenuhi persamaan tersebut.
Contoh: 2x + 3y < 6, untuk x = 0 diperoleh
2(0) + 3y < 6 3y < 6 y<2
Bila semestanya adalah himpunan bilangan asli maka diperoleh himpunan
solusi {y  N │ y < 2} = {1}, ada satu bilangan.
Jika diperluas pada himpunan bilangan cacah maka diperoleh himpunan
solusinya {y  W│ y < 2} = {0,1}, ada dua bilangan.
Jika semestanya adalah bilangan real maka diperoleh himpunan solusinya
{y  R│ y < 2} yang tentu saja terdapat tak terhingga banyak bilangan real
yang memenuhi y < 2.

 Grafik Persamaan dan Pertaksamaan Linear Dua Variable


Proses penggambaran daerah solusi suatu pertaksamaan linear dua
variable, dimulai dengan menggambarkan grafik persamaan linear yang
berkaitan. Kemudian memilih satu titik pada salah satu daerah calon

3
solusi. Jika diperoleh pernyataan yang benar maka daerah calon solusi
yang dipilih adalah daerah solusinya.

Himpunan penyelesaiannya dapat dilakukan dengan :


- Metode grafik; - Metode eliminasi; - Metode substitusi
Contoh : x + 2y = 6
2x – y = 2 penyelesaian dengan metode grafik

x 0 6
x+2y = 6
y 3 0

Jika x = 0, maka y = 3 dan jika y = 0, maka x = 6


Dari dua titik (0,3) dan (6,0) dapat dibuat sebuah garis yang merupakan grafik
dari persamaan x + 2y = 6

x 0 1
2x - y = 2
y -2 0

Jika x = 0, maka y = -2, dan jika y = 0, maka x = 1


Dari dua titik (0,-2) dan (1,0) dapat dibuat sebuah garis yang merupakan grafik
dari persamaan 2x – y = 2
Jika digambarkan kedua garis tersebut, maka dapat dilihat bahwa kedua garis
tersebut memotong di titik (2,2).

Gambar metode grafiknya :


y
2x – y = 2
5

2 (2,2)

0
1 2 3 4 5 6 x
-1 x+2y=6

-2

-3

4
Metode Eliminasi :
Mengupayakan agar a1 = a2, maka
x + 2y = 6 dikalikan 2 2x + 4y = 12
2x – y = 2 dikalikan 1 2x – y = 2 - (dikurangkan agar suku
x hilang)
5y = 10 y=2
x + 2y = 6 x + 2 (2) = 6
x+4=6 x=2
jadi himpunan penyelesaiannya {(2,2)} hasilnya pasti sama dengan
penyelesaian cara metode grafik.

Metode substitusi :
Substitusi artinya “menempatkan ditempatnya”, metode substitusi adalah
metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu system persamaan
dengan menyatakan peubah yang satu dengan peubah lainnya.
Dari persamaan :
x + 2y = 6
2x – y = 2
Dapat diselesaikan dengan metode substitusi sebagai berikut :

Persamaan pertama : x + 2y = 6 dapat ditulis : x = -2y + 6. Persamaan baru


ini dapat ditempatkan pada persamaan kedua, yaitu menjadi :
2(-2y+6) – y = 2
-4y +12 – y = 2
-5y + 12 = 2
-5y = -10
y = 2,
kemudian substitusikan y = 2 kedalam persamaan x = -2y + 6
diperoleh x = -2.(2) + 6
x=2
jadi himpunan penyelesaiannya adalah {(2,2)}.
Mahasiswa dapat memahami lebih lanjut untuk pertidaksamaan linear dengan
dua peubah,menggunakan metode grafik, metode eliminasi,dan metode
substitusi.

Anda mungkin juga menyukai