Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Pembentukan harga di pasar sangat diperlukan dimana suatu
mekanisme pembentukan harga tersebut muncul ketika adanya relasi antara penjual dan pembeli
atau produsen dan konsumen. Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut
permintaan dan penawaran. Interaksi di antara permintaan dan penawaran akan menentukan
keadaan keseimbangan di pasar yaitu, keadaan dimana keinginan masyarakat untuk membeli
adalah sama dengan keinginan produsen barang untuk menjual barangnya. Keseimbangan ini
akan menentukan tingkat harga yang berlaku di pasar dan kuantitas barang yang akan
diperjualbelikan dan perlu diproduksikan.
Operasi produksi dalam suatu perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang
sebesar-besarnya dengan biaya sefesien mungkin. Perusahaan untuk melakukan kegiatan
operasinya memerlukan sumber daya-sumber daya yang memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Konsumen pun sangat membutuhkan produsen, diantara produsen dan konsumen terdapat
hubungan timbal balik. Perusahaan tidak ingin merugi yang diakibatkan akibat aktivitas-aktivitas
penggunaan sumber daya yang kurang efektif sehingga berpengaruh pada penetapan harga yang
cenderung tinggi. Perubahan harga akan mengakibatkan perubahan atau pergerakan kurva
permintaan yang telah terbentuk, baik harga itu mengalami penurunan atau pun kenaikan.
Perubahan kurva permintaan yang diakibatkan oleh kenaikan harga karena ketidakefesiennya
produksi akan mengakibatkan perubahan interaksi permintaan dan penawaran yang terjadi dan
keseimbangan pasar pun akan berubah. Perubahan keseimbangan pasar ini pada akhirnya
berdampak pada pembentukan surplus perusahaan itu sendiri. Harga yang cenderung bergerak
naik akan mengurangi surplus perusahaan (surplus produsen) yang telah dicapai dan juga
sebaliknya.
Dengan demikian pencapaian laba dapat terealisasi apabila perusahaan juga melakukan
perencanaan terhadap target volume penjualan. Proses untuk mencapai target laba yang
diinginkan tentu berkaitan dengan adanya suatu perencanaan yang ditetapkan oleh perusahaan
guna memenuhi kehidupan kegiatan operasionalnya di masa yang akan datang. Salah satu
perencanaan yang harus dibuat oleh perusahaan adalah penyusunan perencanaan target laba.
Perencanaan laba merupakan hal penting bagi korporasi untuk proses merencanakan keuangan.
Berdasarkan perencanaan ini, manajer keuangan dapat menentukan aktivitas korporasi untuk
mencapai laba yang ditentukan (Tampubolon, 2005:42). Titik impas (Break-even) adalah suatu
1
keadaan dimana perusahaan beroperasi dengan kondisi tidak memperoleh pendapatan (laba) dan
tidak pula menderita kerugian (Kasmir, 2010:185). Sehingga, dapat diketahui kondisi industri
yang mampu menjual produknya dengan jumlah tertent dan industri tidak lagi menderita
kerugian tetapi juga tidak memperoleh laba atau impas.
Dari uraian yang telah dipaparkan, penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan
pembahasan lebih lanjut mengenai Equilibrium and Break-even, Consumer and Producer
Surplus.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, berikut ini dipaparkan tujuan
penulisan makalah.
(1) Memaparkan mengenai cara memecahkan persamaan linear secara simultan
(2) Memaparkan definisi dan contoh soal dari Equilibrium
(3) Memaparkan definisi dan contoh soal dari Analisis Break-even
(4) Memaparkan definisi dan contoh soal dari Consumer dan Producer Surplus.
(5) Memaparkan latihan soal dan pembahasan dari Equilibrium dan Break-even, Consumer
dan Producer Surplus.

2
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 MEMECAHKAN PERSAMAAN LINIER SIMULTAN
Untuk menyelesiakan dua persamaan simultan dengan dua variable yang tidak diketahui
dapat diselesaikan secara aljabar dan grafik. Ada tiga kemungkinan solusi penyelesaian ketika
kita menyelesaikan dua persamaan dengan dua variabel yang tidak diketahui.yaitu solusi tunggal,
tidak ada solusi, dan tak terhingga solusi.
3.1.1 Dua Persamaan Dengan Dua Variabel

Contoh 3.1
Menyelesaikan Persamaan Simultan 1

Diketahui persamaan simultan


x + 3y = 4 (1)
-x +2y = 6 (2)
(a) Selesaikan x dan y secara aljabar.
(b) Selesaikan x dan y secara grafik.
Solusi :
(a) Cara : Eliminasi/hilangkan x dari sistem persamaan dengan menambahkan persamaan (1)
Dan (2). Kedua persamaan tersebut dikurangi menjadi satu persamaan di mana satu-satunya
Tidak diketahui adalah y. Untuk menyelesaikan y, subtitusikan nilai y menjadi salah satu
dari Persamaan asli dan untuk menyelesaikan x:
Langkah 1 :

x + 3y = 4 (1)
-x +2y = 6 (2)
+
0 + 5y = 10
10
y= =2 penyelesaian y
5

Langkah 2 : Selesaikan untuk x dengan mensubtitusikan y = 2 ke dalam salah satu persamaan


(1) atau persamaan (2):
-x + 2 (2) = 6 mensubtitusikan y = 2 kedalam persamaan (2)
-x = 6 4

-x = 2

x = -2

3
Langkah 3 : Periksa solusi x = -2, y = 2 dengan mensubtitusi nilai-nilai ini ke dalam
Persamaan (1) dan (2) dan pastikan bahwa kedua persamaan sesuai.
Subtitusikan x = -2 dan y = 2 ke dalam persamaan (1) :
x+3y=4
(-2) + 3(2) = 4 subtitusikan x = -2 dan y = 2
-2 + 6 = 4
4 =4 jadi persamaan (1) sesuai dan x = -2, y =2 adalah solusinya.
Subtitusikan x = -2 dan y = 2 ke dalam persamaan (2) :
-x + 2y= 6
-(-2) + 2(2) = 6 subtitusikan x = -2 dan y =2
2+4 =6
6 =6 jadi persamaan (2) sesuai dan x = -2, y = 2 adalah
solusinya.
Karena titik (-2,2) memenuhi persamaan (1) dan (2), maka titik ini disebut titik potong pada garis
yang ditunjukan oleh persamaan (1) dan (2) seperti yang ditunjukan pada gambar (b).
(b) Kedua garis digambarkan pada gambar 3.1. titik potong adalah solusinya. Koordinat titiknya
adalah x = -2 dan y = 2. Dalam kasus ini, persamaan (1) dan (2) memiliki solusi tunggal,
yaitu garis yang berpotongan hanya pada satu titik. Titik yang ada pada garis pertama ini
memenuhi persamaan (1) dan juga pada garis kedua, memenuhi pada persamaan (2).

Contoh 3.2
Menyelesaikan Persamaan Simultan 2

Diketahui persamaan simultan


2x + 3y = 12,5 (1)
-x +2y = 6 (2)
(a) Selesaikan x dan y secara aljabar.

4
(b) Selesaikan x dan y secara grafik.
Solusi :
(a) Dalam contoh ini, baik persyaratan x maupun y adalah sama. Namun, semua syarat
pada kedua persamaan dapat dikalikan dengan konstanta tanpa mempengaruhi
Solusi dari persamaan. Jadi, jika persamaan (2) dikalikan dengan 2, x dalam
kedua persamaan akan sama dengan tanda yang berlawanan. Kemudian lanjutkan seperti di
Contoh 3.1.
Langkah 1: eliminasi x dari sistem persamaan dengan mengalikan persamaan (2) dengan 2
dan kemudian menambahkan persamaan; 2x dan -2x membatalkan untuk meninggalkan satu
persamaan dalam satu tidak diketahui, y:
2x + 3 y = 12,5 (1) diketahui
-2x + 4y = 12 (2) x 2
+
0 + 7y = 24,5
24,5
y= = 3,5 selesaian untuk y
7

Langakah 2 : selesaikan untuk nilai x dangan mensubtitusikan y = 3,5 ke dalam salah satu
persamaan (1) atau (2)
-x + 2 (3.5) = 6 subtitusikan y = 3,5 ke persamaan (2) untuk menemukan nilai x
-x = 67
-x = -1
x=1
Langkah 3 : Periksa solusi x = 1, y = 3,5 dengan mensubtitusi nilai-nilai ini ke dalam
Persamaan (1) dan (2) dan pastikan bahwa kedua persamaan cocok/sesuai.
Subtitusikan x = 1 dan y = 3.5 ke persamaan (1) :
2.x + 3y = 12,5
2(1) + 3(3,5) = 12,5 subtitusikan x = 1 dan y = 3,5
2 + 10.5 = 12,5

12.5 = 12,5 jadi, persamaan (1) sesuaidan x = 1 , y = 3,5


adalah solusinya.

5
Subtitusikan x =1 dan y = 3,5 ke persamaan (2) :
-x + 2y = 6
- (1) + 2(3,5) = 6 subtitusikan x = 1 dan y == 3,5
- 1 + 7= 6
6 =6 jadi, persamaan (2) sesuai dan x = 1 , y = 3,5
adalah solusinya.
Oleh karena itu, solusi persamaan (1) dan (2) berada pada titik potong pada garis yang
ditunjukan oleh persamaan (1) dan (2) seperti yang ditunjukan pada gambar (b). (b) Kedua garis
di gambarkan pada gambar 3.2. titik potong adalah solusinya. Koordinat titiknya adalah x = 1
dan y = 3.5. Dalam kasus ini, persamaan (1) dan (2) memiliki solusi tunggal, yaitu garis yang
berpotongan hanya pada satu titik. Titik yang ada pada garis pertama ini memenuhi persamaan
(1) dan juga pada garis kedua, memenuhi pada persamaan (2).

Contoh 3.3
Menyelesaikan Persamaan Simultan 3

Diketahui persamaan simultan


2x + 3y = 2 (1)
5x +2y = 6 (2)
Selesaikan x dan y secara aljabar!
Solusi :

Pada kedua persamaan ini, baik x maupun y memiliki aturan yang tidak sama. Jika persamaan
(1) dikalikan dengan 2 dan persamaan (2) dikalikan dengan -3, syarat y pada kedua persamaan
harus sama dengan tanda yang berlawan. Kemudian lanjutkan seperti contoh 3.1 diatas.

6
Langkah 1 : eliminasi y ke sistem persamaan
4x + 6y =4 (1) x (2)
-15x 6y = -18 (2) x (-3)
+
-11x = -14
14
x = 11 = 1,2727 solusi untuk x

Langkah 2 : selesaikan y dengan mensubtitusikan x = 1,2727 ke salah satu persamaan (1) atau
persamaan (2) :
2 (1.2727) +3y = 2 mensubtitusikan x = 1,2727 ke persamaan (1)
3y = 2 2,5454
0,5454
y= = -0,1818
3

3.1.2 Solusi Tunggal, Tak Terhingga Solusi, Tidak Ada Solusi Dari Persamaan
Simultan
Himpunan dari persamaan simultan memiliki kemungkinan sebagai berikut
Solusi tunggal
Hal ini terjadi ketika himpunan persamaan memiliki satu himpunan nilai yang memenuhi
semua persamaan. Ini diilustrasikan dalam Contoh 3.1 sampai 3.3.
Tidak ada solusi
Contoh 3.4
Persamaan Simultan Dengan Tanpa Solusi
Diketahui persamaan simultan
=1+x (1)
y=2+x (2)
(a) Selesaikan x dan y secara aljabar.
(b) Selesaikan x dan y secara grafik.
Solusi :
y=1+x
y=2+x

0 = -1
0 = - 1 tidak mungkin, oleh karena itu, tidak ada solusi. Bahkan dilihat dari cara praktis, Anda
dapat melihat bahwa tidak mungkin kedua persamaan ini benar. Bagaimana bisa y sama dengan
(1 + x) dan (2 + x) pada saat bersamaan?
7
Catatan:
Pernyataan salah (atau kontraksi) seperti 0 = - 1 menunjukkan suatu persamaan dengan tidak ada
solusi.
Kedua persamaan tersebut digambarkan pada Gambar 3.3. Garis tidak akan pernah bertemu
karena garis itu sejajar dan karenanya tidak akan pernah memiliki satu titik (solusinya) yang
sama.

Tak terhingga solusi


Himpunan persamaan memiliki solusi yang tak terbatas bila ada sejumlah himpunan nilai
yang tak terbatas yang memenuhi semua persamaan.

Contoh 3.5
Persamaan Simultan Dengan Solusi Tak Terhingga
Diberikan persamaan simultan
y=2x (1)
2y = 4 2x (2)
(a) Selesaikan untuk x dan y secara aljabar.
(b) Selesaikan untuk x dan y secara grafik.

Solusi :

Ketika persamaan (2) dibagi dengan 2, maka hasilnya sama dengan persamaan (1), karena,

2 4 2
= y=2x
2 2 2

Sehingga, persamaan (1) dan (2) sama. Hanya ada satu dalam dua persamaan yang tidak
diketahui. Jika x diberi nilai apapun, nilai y yang sesuai dapat dihitung.
8
Gambar: Solusi Tak Terhingga

Contoh, ketika
x=2 y=22=0
x=3 y = 2 3 = 1
x=5 y = 2 5 = 3 dst.
Ada tak terhingga banyaknya pasangan berurutan (x, y) yang memenuhi persamaan (1) dan (2).
(b) Persamaan (1) dan (2) digambarkan pada Gambar 3.4. Perhatikan bahwa persamaan ini
merupakan garis yang bertepatan, oleh karena itu setiap titik pada satu garis juga merupakan titik
di garis lainnya. Karena garis memiliki banyak titik, maka banyaknya solusi tak terhingga.
3.1.3 Tiga Persamaan Simultan dengan Tiga Variabel yang Tidak Diketahui
Metode yang digunakan di atas untuk menyelesaikan dua persamaan dengan dua variabel
yang tidak diketahui dapat diperluas ke tiga persamaan dalam tiga variabel yang tidak diketahui,
dan lain-lain.
Contoh 3.6
Penyelesaian Tiga Persamaan dengan Tiga Variabel yang Tidak Diketahui
Selesaikan persamaan di bawah ini.
2x + y z = 4 (1)
x+yz=3 (2)
2x + 2y + z = 12 (3)
Solusi :
Pendekatan yang paling sederhana adalah dengan menambahkan persamaan (3) ke persamaan
(1), untuk mengeliminasi variabel z sehingga diperoleh persamaan dengan variabel x dan
varibael y. Kemudian menambahkan persamaan (3) ke persamaan (2), untuk mengeliminasi
variabel z, sehingga diperoleh persamaan lain dalam variabel x dan variabel y.
9
2x + y z = 4 (1)
2x + 2y + z = 12 (3)
+
4x + 3y + 0 = 16 (4) = (1) + (3)

x+yz=3 (2)
2x + 2y + z = 12 (3)
+
3x + 3y + 0 =15 (5) = (2) + (3)
Persamaan (4) dan (5) merupakan persamaan biasa dengan dua variabel yang tidak diketahui,
sehingga dapat menyelesaikan nilai x dan nilai y, kemudian menyelesaikan nilail z.
4x + 3y = 16 (4)
3x 3y = 15 (6) = (5) 1
+
x = 1 (4) + (6)
Sehingga,nilai x = 1. Mensubstitusikan nilai x = 1 kedalam persamaan (4), (5) atau (6) untuk
menyelesaikan nilai y. Mensubstitusikan nilai x =1 kedalam persamaan (4) sehingga diperoleh
4(1) + 3y = 16 y = 4.
Selanjutnya, untuk menyelesaikan nilai z dengan mensubstitusikan nilai x =1 dan nilai y = 4
kedalam beberapa dari persamaan (1), (2), atau (3).
Contoh, mensubstitusikan kedalam persamaan (2).
1+4z=3 z=2
Oleh karena itu, nilai yang memenuhi ketiga persamaan (1), (2) dan (3) adalah x = 1, y = 4 , dan
z = 2.

3.2 KESEIMBANGAN DAN BREAK-EVEN


3.2.1 Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Tenaga Kerja
A. Keseimbangan Pasar Barang
Keseimbangan pasar barang terjadi ketika banyaknya permintaan (Qd) oleh konsumen
dan banyaknya persediaan (Qs) oleh produsen pada barang atau jasa adalah sama. Dengan kata
lain keseimbangan pasar terjadi ketika harga yang konsumen bersedia untuk membayar (Pd)
sama dengan harga yang prosuden bersedia untuk menerima (Ps). Sehingga keseimbangan pasar
dapat dinyatakan sebagai berikut:
Qd= Qs dan Pd=Ps
Catatan : Q dan P digunakan untuk menyatakan keseimbangan jumlah barang dan keseimbangan
harga barang
10
Contoh 3.7
Keseimbangan Pasar Barang
Fungsi permintaan dan penawaran untuk barang diberikan sebagai berikut.
Fungsi Permintaan : Pd = 100 0,5Qd (3.2)
Fungsi Penawaran : Ps = 10 + 0,5Qs (3.3)

Hitung keseimbangan harga dan kuantitas secara aljabar dan grafik.

Solusi :

Keseimbangan pasar terjadi ketika Qd = Qs dan Pd = Ps. Fungsinya dapat ditulis kedalam bentuk
P = f(Q) dengan P sebagai satu-satunya variabel pada sebelah kiri dari masing-masing
persamaan, untuk mempermudah menyamakan harga, sehingga mengurangi sistem ke persamaan
di Q saja. Untuk menyelesaikan Q maka :

P d = Ps

100 0,5Q = 10 + 0,5Q menyamakan persamaan (3.2) dan (3.3)

100 10 = 0,5Q + 0,5Q

90 = Q keseimbangan kuantitas

Sekarang untuk menyelesaikan keseimbangan harga dengan mensubstitusikan Q = 90 kedalam


salah satu persamaan (3.2) atau (3.3) :

P = 100 0,5(90) mensubstitusi Q = 90 kedalam persamaan (3.2)

P = 55 keseimbangan harga

Kemudian memeriksa solusi, Q = 90, P = 55 dengan mensubstitusikan nilai tersebut kedalam


salah satu persamaan (3.2) atau (3.3).
Gambar 3.5 mengilustrasikan keseimbangan pasar pada titik E0 dengan keseimbangan
kuatitas 90 dan keseimbangan harga 55. Konsumen membayar 55 untuk barang yang mana
harga itu disetujui oleh produsen. Tidak ada pajak.

11
Gambar Keseimbangan Pasar Barang

B. Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja


Keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi ketika permintaan tenaga kerja (Ld) oleh
perusahaan sama dengan persediaan tenaga kerja (Ls) oleh pekerja atau, dengan kata lain, ketika
gaji atau upah yang perusahaan tawarkan (ws) sama dengan gaji yang pekerja setujui untuk
menerima (wd). Sehingga keseimbangan pasar tenaga dinyatakan sebagai berikut:
Ld = Ls dan wd = ws
Catatan L dan W digunakan untuk menyatakan keseimbangan banyaknya unit tenaga kerja dan
keseimbangan gaji atau upah.
Contoh 3.8

Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja

Fungsi permintaan dan penawaran tenaga kerja ialah sebagai berikut :


Fungsi Permintaan tenaga kerja : wd = 9 - 0.6Ld (persamaan 3.5)
Fungsi Penawaran tenaga kerja : ws = 2 + 0.4LS (persamaan 3.6)
Hitung keseimbangan gaji dan tingkat keseimbangan pekerja secara aljabar dan grafis.
(Dalam contoh ini 1 pekerja = 1 unit tenaga kerja).
Solusi :
Keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi ketika Ld = Ls dan wd = ws. Karena fungsi ditulis
dalam bentuk w = f (L), dengan demikian kita hanya perlu merubah menjadi persamaan dalam
bentuk L saja, sehingga dapat kita peroleh selesaian L :
wd = ws
9 - 0.6L = 2 + 0.4L
92 = L
7 = L Keseimbangan banyaknya pekerja

12
Substitusikan nilai L = 7 untuk memperoleh nilai w:
w = 9 - 0.6(7) Substitusi nilai L ke persamaan (3.5)
w = 4,8 Keseimbangan gaji
Gambar 3.6 menggambarkan keseimbangan pasar tenaga kerja pada titik E0 dengan jumlah
keseimbangan pekerja adalah 7, dan keseimbangan gaji adalah 4,80. Setiap pekerja menerima
4,80 per jam untuk jasanya yang juga merupakan gaji yang perusahaan sanggup berikan.

Gambar Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja


3.2.2 Kontrol Harga, Intervensi Pemerintah dalam Berbagai Pasar
Kegagalan pasar seringkali menuntut campur tangan (intervensi) pemerintah.Namun
yang harus diperhatikan adalah tidak semua campur tangan pemerintah memberikan hasil yang
baik, walaupun tujuannya baik. Banyak faktor yang menyebabkannya. Salah satu masalah
terbesar yang dihadapi pemerintah dalam menentukan kebijaksanaan adalah adanya trade off
(konflik) antara tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, terdapat konflik antara tujuan
efisiensi dengan pemerataan. Agar harga rumah dapat terjangkau oleh rakyat kecil yang
berpenghasilan rendah, pemerintah memberikan subsidi. Tetapi pemberian subsidi itu cenderung
mengorbankan efisiensi, karena uang subsidi dapat dialokasikan kesektor-sektor yang lebih
produktif. Tujuan dilakukan campur tangan pemerintah ialah sebagai berikut :
1. Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan eksploitasi
dapat dihindarkan.
2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangn yang teratur
dan stabil.
3. Menyediakan barang public (public goods) untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Intervensi pemerintah melalui kontrol harga akan dianalisis pada pembahasan berikut ini.
Tujuan kontrol harga adalah melindungi konsumen atau produsen. Bentuk kontrol harga yang
paling umum digunakan adalah penetapan harga tertinggi (Price Ceiling) dan penetapan harga
dasar (Price Floors).
13
a. Harga Tertinggi (Price Ceiling)
Harga tertinggi adalah batas maksimum harga penjualan oleh produsen yang ditetapkan
oleh pemerintah.Tujuan penetapan harga tertinggi umumnya adalah agar harga produk
dapat terjangkau oleh konsumen yang daya belinya kurang.
Contoh 3.9

Keseimbangan Pasar Barang dan Harga Tertinggi

Fungsi permintaan dan penawaran barang ialah sebagai berikut :


Fungsi Permintaan : Pd= 100 0,5Qd (persamaan 3.8)
Fungsi Penawaran : Ps = 10 + 0,5Qs (persamaan 3.7)
(a) Analisis dampak pemberian harga tertinggi 40 dalam pasar.
(b) Hitung keuntungan yang dibuat oleh pemasar gelap jika black market (pasar gelap)
dilakukan dalam pasar.
Solusi :
(a) Fungsi permintaan dan penawaran sama dengan yang ada pada Contoh 3.7 dimana
keseimbangan harga dan kuantitas masing-masing adalah 55 dan 90 unit. Harga tertinggi
40 di bawah keseimbangan harga 55. Dampaknya dapat dianalisis dengan membandingkan
tingkat banyaknya permintaan dan penawaran pada P = 40.
Banyaknya Permintaan di P = 40 Banyaknya Penawaran di P = 40
Pd = 100 0,5Qd Ps = 10 + 0,5Qs
40 = 100 0,5Qd 40 = 10 + 0,5Qs
0,5Qd = 60 30 = 0,5Qs
Qd = 120 Qs = 60
Karena banyaknya Permintaan lebih dari banyaknya penawaran, maka terdapat kelebihan
permintaan (XD) of: XD = Qd QS= 120 60 = 60.Hal ini juga disebut sebagai kekurangan di
pasar. Hal ini diilustrasikan pada Gambar 3.7.
(b) Adanya harga tertinggi sering mengarah pada pembentukan pasar gelap dimana barang
dijual secara ilegal dengan harga di atas harga tertinggi yang telah ditentukan. Pemasar gelap
akan membeli 60 unit yang akan ditawarkan dengan harga terkendali sebesar 40 per unit. Namun,
karena ada kekurangan barang, konsumen bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk 60 unit
ini. Harga yang bersedia dibayarkan konsumen dihitung dari fungsi permintaan untuk Q = 60.
Substitusikan Q = 60 ke dalam fungsi permintaan
Pd= 100 0,5Qd
Pd= 100 0,5(60)
Pd= 70
Jadi Pd= 70 adalah harga yang harus dibayar oleh pembeli.
14
Oleh karena itu, pemasar gelap membeli 60 unit dengan harga maksimum 40 per
unit,biaya yang dikeluarkan 60 x 40 = 2400, dan kemudian menjual 60 unit ini seharga 70
per unit, menghasilkan pendapatan 60 x 70 = 4200 . Keuntungan () adalah selisih antara
pendapatan dan biaya:
= TR TC
= (70 x 60) - (40 x 60)
= 4200 2400
= 1800

Gambar Keseimbangan Pasar Barang dan Harga Tertinggi


b. Harga Dasar (Price Floors)
Harga dasar adalah tingkat harga minimum yang diberlakukan oleh pemerintah.Tujuan
penetapan harga minimum adlah untuk melindungi produsen.
Contoh 3.10

Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja dan Harga Dasar

Fungsi permintaan dan penawaran tenaga kerja ialah sebagai berikut :


Fungsi Permintaan :wd= 9 0,6Ld (persamaan 3.9)
Fungsi Penawaran :ws = 2 + 0,4Ls (persamaan 3.10)
Analisis dampak pasar tenaga kerja jika pemerintah menetapkan gaji minimum 6 per jam.
Solusi :
Fungsi permintaan dan penawaran tenaga kerja sama dengan yang ada pada Contoh 3.8 dimana
keseimbangan gaji dan unit kerja adalah 4,80 per jam dan 7 unit kerja. Hukum gaji minimum
(price floor) sebesar 6 berada di atas keseimbangan pasar. Dampaknya dapat dianalisis dengan
membandingkan tingkat permintaan dan pemawaran tenaga kerja pada w = 6.

15
Banyaknya Permintaan di w = 6 Banyaknya Penawaran di w = 6
wd = 9 0,6Ld ws = 2 + 0,4Ls
6 = 9 0,6Ld 6 = 2 + 0,4Ls
0,6Ld = 3 4 = 0,4Ls
Ld =5 Ls = 10
Karena banyaknya penawaran tenaga kerja (Ls = 10) lebih besar dari pada permintaan tenaga
kerja (Ld = 5), ada kelebihan tenaga kerja XS = Ls-Ld = 10 - 5 = 5. Hal ini juga disebut sebagai
surplusyaituada pengangguran di pasar tenaga kerja.
3.2.3 Keseimbangan pasar untuk barang pengganti dan barang pelengkap
Barang substitusi adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang masih dapat digantikan
fungsinya dengan barang lain. Dengan kata lain, jika barang yang kita inginkan tidak ditemukan,
maka kita bisa mendapatkan penggantinya yang fungsinya juga sama. Dengan adanya barang
substitusi, maka manusia bisa memenuhi kebutuhannya yang sebelumnya tidak bisa dipenuhi
karena ketidaktersediaan benda utama yang diinginkannya. Contohnya adalah pensil dan pulpen,
Sandal dan sepatu, premium dan pertamax, nasi dan jagung, dan lain-lain sebagainya.
Barang komplementer secara umum adalah barang yang fungsinya tidak akan
maksimal jika tidak digunakan bersama-sama dengan barang lain. Barang komplementer adalah
barang yang saling melengkapi satu sama lain sehingga bisa lebih bermanfaat digunakan oleh
konsumen. Barang komplementer disebut juga barang pelengkap. Jika salah satu dari pasangan
barang komplementer tidak ada, maka barang tersebut tidak bisa melaksanakan fungsnya secara
maksimal atau bahkan tidak berguna. Contohnya antara lain adalah monitor, CPU Keyboard dan
Mouse. Jika salah satu dari barang tersebut tidak ada, maka computer akan memiliki fungsi yang
terganggu, bahka tidak akan bisa digunakan.
Umumnya fungsi permintaan di tulis sebagai berikut:
Q = f(P, PS, PC)
Jadi banyaknya permintaan dari sebuah barang adalah sebuah fungsi dari harga barang itu sendiri
dan harga dari barang pelengkap dan barang pengganti dari barang itu.
Catatan : Ps menunjukkan harga dari barang pengganti.

X dan Y saling menggantikan


QX = a bPX + dPY
Note : Tanda positif sebelum dPY
Terdapat hubungan positif antara banyaknya permintaan barang X dan harga barang Y, karena
QX = (a + dPY) bPX
Sehingga ketika PY membesar maka QX juga membesar.
16
Sama halnya dengan permintaan barang Y
QY = a PY + Px
Contoh : Jika biaya dengan kereta meningkat, maka menusia akan mengurangi permintaan
mereka terhadap perjalanan dengan kereta dan mengganti dengan perjalanan menggunakan bus.

X dan Y saling melengkapi


QX = a bPX - dPY
Note : Tanda negatif sebelum dPY
Terdapat hubungan negatif antara banyaknya permintaan barang X dan harga barang Y, karena
QX = (a - dPY) bPX
Sehingga ketika PY membesar maka QX akan menurun.
Sama halnya dengan permintaan barang Y
QY = a PY - Px
Contoh : Jika harga mobil meningkat, maka menusia akan mengurangi permintaan mereka
terhadap mobil akibatnya permintaan terhadap bahan bakar pun menurun.

Contoh 3.11

Keseimbangan untuk dua barang-barang pengganti

Temukan keseimbangan harga dan keseimbangan kuantitas untuk dua barang pengganti X dan Y
yang diberikan persamaan permintaan dan penawaran masing-masing sebagai berikut:

= 82 3 + (3.11)

= 5 + 15 (3.12)

= 92 + 2 4 (3.13)

= 6 + 32 (3.14)

Solusi :

Kondisi keseimbangan untuk dua barang pasar tersebut adalah

= dan =

Untuk itu, keseimbangan harga dan kuantitas dihitung sebagai berikut:

82 3 + = 5 + 15

18 + = 87 (3.15)

menyamakan persamaan (3.11) dan (3.12) menjadi (3.15), dan

17
92 + 2 4 = 6 + 32

2 36 = 98 (3.16)

Menyamakan persamaan (3.13) dan (3.14) menjadi (3.16)

Persamaan (3.15) dan (3.16) adalah dua persamaan dalam dua variabel yang tidak diketahui,
dan . Oleh karena itu, menyelesaiakn persamaan simultan untuk keseimbangan harga, dan
.

18 + = 87 persamaan (3.15)

2 36 = 98 + persamaan (3.16) dikalikan dengan 9

323 = 969

= 3

Menyelesaikan untuk dengan mengsubtitusikan = 3 kedalam persamaan (3.15) atau


persamaan (3.16):
Mengsubtitusikan = 3 kedalam persamaa (3.15)
18 + 3 = 87
18 = 90

= 5

Sekarang, menyelesaikan untuk dan .


Menyelesaikan untuk dengan mengsubtitusikan = 5 dan = 3 kedalam persamaan
(3.11) atau persamaan (3.12).
Menggunakan persamaan (3.12), mengsubtitusikan = 5
= 5 + 15

= 5 + 15(5)

= 70

Menyelesaikan untuk dengan mengsubtitusikan = 5 dan = 3 kedalam persamaan


(3.13) atau persamaan (3.14).
Menggunakan persamaan (3.14), mengsubtitusikan = 3
= 6 + 32
= 6 + 32(3)

= 90

Keseimbangan harga dan kuantitas dalam dua barang pasar tersebut adalah

= 5, = 70, = 3, = 9
18
3.2.4 Pajak, Subsidi, dan Distribusinya.
Pajak dan subsidi adalah contoh lain dari intervensi pemerintah dalam pasar. Pajak
atas barang disebut sebagai pajak tak langsung. Pajak tidak langsung diantaranya :
1. Pajak Penjualan atas Barang Mewah
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Bea Materai
4. Cukai
5. Bea Impor
6. Ekspor
a. Pajak tetap per unit dari yang terjual
Ketika pajak dikenakan pada barang, dua masalah yang timbul yaitu:
1. Bagaimana pengenaan pajak mempengaruhi keseimbangan harga barang dan keseimbangan
kuantitas barang?
2. Apa itu distribusi pajak, yaitu, berapa persen pajak yang dibayarkan oleh konsumen dan
produsen?
Dalam perhitungan ini
Konsumen selalu membayar sesuai harga keseimbangan
Pemasok menerima harga keseimbangan dikurangi pajak
Contoh 3.12

Pajak dan distribusinya

Fungsi permintaan dan penawaran untuk barang diberikan

Fungsi permintaan : = 100 0,5

Fungsi penawaran : = 10 0,5

a) Menghitung keseimbangan harga dan keseimbangan kuantitas


b) Anggap bahwa pemerintah menentukan pajak tetap sebesar 6 per unit terjual
i. Tuliskan persamaan fungsi penawaran dan permintaan, disesuaikan dengan pajak
ii. Temukan keseimbangan harga dan kuantitas yang baru secara aljabar dan grafis
iii. Garis besar distribusi pajak, yaitu, hitung pajak yang dibayar oleh konsumen dan
produsen
Solusi :
a) Keseimbangan kuantitas adalah 90 unit dan keseimbangan harga adalah 55
Ingat : keseimbangan harga dari 55 (tanpa pajak) berarti harga yang konsumen bayarkan
sama dengan harga yang diterima produsen.

19
b)
i. Ingat : tranlasi, chapter 2
Pajak 6 per unit terjual berarti harga efektif yang diterima oleh produsen adalah (Mzm-
6). Persamaan fungsi penawaran disesuaikan dengan pajak adalah:
6 = 10 + 0,5
= 16 + 0,5 (3.19)

Fungsi penawaran digambarkan secara vertikal ke atas sebesar 6 unit (dengan


pergeseran horizontal ke kiri yang disesuaikan). Hal ini diilustrasikan pada gambar 3.8
sebagai garis sejajar dengan fungsi penawaran awal.
ii. Keseimbangan harga dan keseimbangan kuantitas yang baru dihitung dengan persamaan
fungsi permintaan awal, persamaan (3.17), dan fungsi penawaran disesuaikan dengan
pajak, persamaan (3.19):
=
100 0,5 = 16 + 0,5 menghitung persamaan (3.17) dan (3,19)
= 84
Subtitusikan keseimbangan kuantitas yang baru, = 84 kedalam persamaan (3.17)
atau persamaan (3.19) dan selesaikan keseimbangan harga yang baru.
Mensubtitusikan = 84 kedalam persamaan (3.17)
= 100 0,5(84)
= 58
Titik (84, 58) diperlihatkan sebagai titik 1 dalam gambar 3.8.
iii. Konsumen selalu membayar harga keseimbangan, oleh karena itu konsumen membayar
58, naik 3 pada harga keseimbangan awal tanpa pajak. Yang mana 55. Ini berarti
bahwa konsumen membayar 50% pajak. Produsen menerima harga keseimbangan yang
baru, dikurangi pajak, jadi produsen menerima 58 - 6 = 52, turun 3 dari harga
keseimbangan awal yaitu 55. Ini juga berarti bahwa produsen membayar 50% pajak.
Dalam contoh ini, pajak didistribusikan merata diantara konsumen dan produsen.
Alasan distrbusi 50:50 karena kenyataan bahwa kemiringan bahwa kemiringan fungsi
permintaan sama dengan kemiringan fungsi penawaran (mengabaikan tanda). Hal ini
menunjukkan bahwa kemiringan fungsi permintaan atau fungsi penawaran akan
mengubah distribusi ini.

20
b. Subsidi dan distribusinya
Ide serupa dapat dianalisis sehubungan dengan subsidi dan distribusinya. Dalam kasus
subsidi orang akan tertarik untuk menganalisis bagaimana manfaat subsidi distribusikan antara
produsen dan konsumen.
Dalam analisis subsidi, sejumlah poi penting perlu disoroti:
Subsidi per unit yang dijual akan menterjemahkan fungsi persediaan secara vertikal ke
bawah, yaitu Harga yang diterima produsen adalah (P + subsidi).
Keseimbangan harga akan turun.
Harga yang diterima produsen adalah harga keseimbangan baru ditambah subsidi.
Keseimbangan kuantitas meningkat.
Contoh 3.13

Subsidi dan distribusinya

Fungsi permintaan dan fungsi penawaran untuk suatu barang ( per ton untuk kentang) yang
diberikan sebagai berikut

Fungsi permintaan : = 450 2 (3.20)

Fungsi penawaran : = 100 + 5 (3.21)

a. Hitung keseimbangan harga dan keseimbangan kuantitas


b. Pemerintah menyediakan subsidi untuk 70 per unit (ton) terjual:
i. Tuliskan persamaan fungsi penawaran, disesuaikan dengan subsidi
ii. Tentukan keseimbangan harga dan keseimbangan kuantitas yang baru secara aljabar dan
grafik
iii. Garis besar distribusi subsidi, yaitu, hitung berapa banyak subsidi yang diterima oleh
konsumen dan pemasok.

21
Solusi :
a. Keseimbangan kuantitas adalah 50 unit dan keseimbangan harga adalah 350.
b. i. dengan subsidi 70 per unit terjual, produsen meerima ( + 70). Persamaan dari fungsi
penawaran yang disesuaikan dengan subsidi adalah
+ 70 = 100 + 5
= 30 + 5 (3.22)
Fungsi penawaran digambarkan secara vertikal kebawah sebesar 70 unit. Ini digambarkan
dalam gambar 3.9 sebagai garis sejajar dengan fungsi penawaran awal.
ii. keseimbangan harga dan keseimbangan kuantitas yang baru dihitung dengan persamaan
fungsi permintaan awal, persamaan (3.20), dan fungsi penawaran yang disesuaikan dengan
subsidi, persamaan (3.22):
= ( + )
450 2 = 30 + 5 menyamakan persamaan (3.20) dan (3.22)
= 60

Subtitusikan persamaan keseimbangan yang baru = 60 kedalam persamaan (3.20) atau


persamaan (3.22) dan selesaikan keseimbangan harga yang baru
Mensubtitusikan = 60 kedalam persamaan (3.20)
= 450 2
= 450 2(60)
= 330
Titik (P=330, Q=60) diperlihatkan sebagai titik 1 dalam gambar 3.9.

iii. konsumen selalu membayar sesuai keseimbangan harga, oleh karena itu, konsumen
membayar 330, turun 20 dari keseimbangan harga tanpa subsidi (350). Ini berarti bahwa
konsumen menerima 20/70 dari subsidi. Produsen menerima keseimbangan harga, ditambah
dengan subsidi, jadi produsen menerima 330+70=400, naik dari 50 dari harga awal
yaitu 350. Produsen menerima 50/70 dari subsidi.

22
Dalam kasus ini, subsidi tidak secara merata didistribusikan antara konsumen dan
produsen. Prodsen menerima lebih anyak bagian dari subsidi daripada konsumen. Kemiringan
fungsi penawaran lebih besar daripada kemiringan fungsi permintaan (mengabaikan tanda).
c. Distribusi dari pajak atau subsidi
Perbandingan dari pajak/subsidi yang konsumen bayar/terima diberikan dengan persamaan
| |
| | + | |
Perbandingan dari pajak/subsidi yang produsen bayar/terima diberikan dengan persamaan

| |
| | + | |
Dimana dan adalah kemiringan dari fungsi permintaan dan fungsi penawaran.

3.3 ANALISIS BREAK-EVEN


Break-even suatu barang terjadi ketika pendapatan total sama dengan biaya total.

Titik Break-even : pendapatan total (TR) = biaya total (TC)

Contoh 3.14
Menghitung Titik Break-even
Fungsi pendapatan total dan bea total diketahui sebagai berikut :
TR = 3Q
TC = 10 + 2Q
a. Hitung kuantitas keseimbangan secara aljabar dan secara grafik pada titik Break-even.
b. Hitung jumlah pendapatan total dan bea total pada titik break-even.
Solusi :
a. Titik break-even secara aljabar diselesikan dengan menyamakan persamaan pendapatan
total, dan persamaan bea total :
3Q = 10 + 2Q
Q = 10
Kuantitas keseimbangan pada titik break-even adalah Q = 10. Ini diilustrasikan pada
gambar 3.10.
b. Nilai pendapatan total dan bea total pada titik break-even dihitung dengan mensubtitusi Q
= 10 pada masing-masing fungsi pendapatan dan bea :
TR = 3Q = 3(10) = 30

23
TC = 10 + 2Q = 10 + 2(10) = 30
Pada Q = 10, TR = TC = 30.

3.4 SURPLUS KONSUMEN DAN PRODUSEN

Terdapat beberapa poin penting dari gambar di atas, antara lain :


1. Surplus
Surplus adalah jumlah yang melebihi hasil biasanya, berlebihan, sisa.
2. Consumer surplus
Consumer surplus adalah kepuasan atau kegunaan (utility) tambahan yang diperoleh
konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari harga yang konsumen
bersedia membayarnya.
3. Producer surplus

24
Producer surplus adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh seorang produsen dari
penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang sebenarnya
telah dipersiapkan untuk ditawarkan.
4. Demand (Permintaan)
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga. Harga merupakan kemampuan suatu barang untuk ditukarkan dengan
uang atau barang lain.
5. Supply (Penawaran)
Penawaran adalah jumlah barang yang dijual atau ditawarkan oleh produsen pada
berbagai tingkat harga.
Hukum permintaan menyatakan bahwa:
Kenaikan harga mendorong bertambahnya jumlah barang dan jasa. Demikian pula sebaliknya,
turunnya tingkat harga mengakibatkan berkurangnya jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
6. Titik Equilibrium
Titik ekuilibrium adalah titik yang terbentuk karena adanya keseimbangan antara
DEMAND dan SUPPLY. Artinya harga yang ditawarkan sesuai dengan harga permintaan atau
jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang dibeli.
Proses terbentuknya harga pasar ialah manakala permintaan sama dengan penawaran (demand =
supply)
3.4.1 Consumer surplus
Consumer surplus adalah kepuasan atau kegunaan (utility) tambahan yang diperoleh
konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari harga yang konsumen
bersedia membayarnya.
Consumer surplus adalah selisih antara pengeluaran atau belanja konsumen yang sedia bayarkan
untuk barang dari Q = 0 menjadi Q = Q0 dengan harga yang seharusnya mereka bayarkan untuk
Q0 unit barang pada harga pasar P0 per unit. Untuk menjelaskan bagaimana konsumen surplus
dihitung secara geometris berdasarkan fungsi permintaan, P = 100 0.5Q yang mana
diilustrasikan pada gambar 1.
Untuk menghitung consumer surplus ketika harga pasar 55, langkah sebagai berikut. Ketika
harga pasar per unit 55, konsumen akan membeli 90 unit, karena hasil tersebut berdasarkan
fungsi permintaan, 55=100-0.5Q 55 = 100 0,5 0,5 = 100 55 0,5 = 45 =
90. Jadi konsumen, total menghabiskan = 55 90 = 4950. Ini equivalent terhadap luas
dari persegi panjang 0P0E0Q0 (karena luas = panjang x lebar = )

25
Para konsumen membayar harga sama yaitu 55 untuk setiap 90 unit yang dibeli, bagaimanapun
juga, dia bersedia untuk membayar lebih dari 55 untuk setiap unit preceding the 90th when the
good was scarcer, < 90. (Harga yang lebih tinggi, yang mana konsumen bersedia untuk
membayar, bisa dihitung dari fungsi permintaan). Jumlah total yang konsumen bersedia
membayaruntuk 90 unit pertama disajikan pada daerah dibawah fungsi permintaan antara Q = 0
dan Q = 90 yaitu daerah 0AE0Q0.
Karena surplus konsumen adalah selisih jumlah yang konsumen sedia bayarkan dan jumlah yang
konsumen sebenarnya bayarkan, maka
= 00 0 00 0 0 = 0 0
= 0.5 90 55 = 2475 (Perhatikan daerah segitiga di bawah berikut)
Daerah 0 0 merupakan menguntungkan untuk konsumen sebagai jumlah yang mana
konsumen sedia bayarkan melebihi jumlah yang sebenarnya telah dibayarkan.
3.4.2 Producer Surplus
Producer Surplus adalah selisih antara pendapatan yang diterima produsen untuk Q0
unit barang ketika harga pasar P0 per unit dan pendapatan yang produsen sedia terima untuk unit
barang berturut-turut dari Q = 0 sampai Q = Q0. Untuk menjelaskan bagaimana surplus produsen
dihitung secara geometris berdasarkan fungsi penawaran, P = 10 + 0.5Q yang mana digambarkan
dalam gambar 3.12 Untuk menghitung producer surplus ketika harga pasar adalah 55 per unit,
diproses sebagai berikut. Ketika harga pasar adalah 55 per unit maka produser akan menawarkan
90 unit karena P = 10 + 0.5Q 55 = 10 + 0.5Q 45 = 0.5Q 90 = Q
Jadi, prodesen menerima 55 untuk setiap 90 unit, memberikan suatu total pendapatan =
55 90 = 4950. Ini equivalent terhadap luas rectangle 0BE0Q0.
Produsen bagaimanapun juga bersedia menawarkan setiap unit sampai 90 unit, dengan
harga >55. (harga lebih rendah tersebut dapat dihitung dengan persamaan fungsi penawaran).

26
Pendapatan yang produsen sedia terima unutk unit dibawah 90 unit diberikan pada daerah
dibawah fungsi penawaran diantara Q=0 dan Q=90, yaitu daerah 0BE0Q0.
Karena surplus produsen adalh selisih pendapatan yang diterima produsen pada Q = 90 dan
pendapatan yang produsen sedia terima untuk unit yang ditawarkan sampai 90, maka

= 00 0 0 00 0 = 0 0
= 0.5 90 45 = 2025 (Perhatikan daerah segitiga di bawah)
Sehingga daerah 0 0 adalah keuntungan untuk produsen.

3.5 LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN


1. Diberikan fungsi permintaan dan fungsi penawaran sebagai berikut:

Qd = -4Pd + 1100

Qs = 6Ps 150

Tentukan keseimbangan harga pasar dan keseimbangan jumlah barang!

Solusi :

Keseimbangan harga pasar terjadi saat Qd = Qs atau Pd = Ps

Qd = Qs

-4P + 1100 = 6P 150

1100 + 150 = 6P + 4P

1250 = 10P

P = 125 keseimbangan harga pasar

Substitusikan ke persamaan

Qs = 6Ps 150

27
Qs = 6(125) 150

Qs = 750 150

Qs = 100

Jadi keseimbangan harga pasar terbentuk saat harga 125 dan ketikan jumlah barangnya
600.

2. Diberikan fungsi permintaan dan fungsi penawaran sebagai berikut :

Qd = 15 - Pd

Qs = 2Ps 6

Jika pada barang tersebut dikenakan biaya pajak sebesar 3 per unit. Tentukan harga
keseimbangan setelah dikenai pajak!
Solusi :
Untuk harga keseimbangan setelah pajak maka fungsi penawaran ditambahkan pajak
sehingga fungsinya sebagai berikut
Ps = 0,5Qs + 3 + 3

Ps = 0,5Qs + 6

Sehingga keseimbangan harga pasar setelah pajak ialah sebagai berikut

Qd = Qs

15 - P = 2P 12

27 = 3P

9 = P

Jadi, harga keseimbangan pasar setelah dikenai pajak adalah 9.

3. Diberikan fungsi permintaan dan fungsi penawaran sebagai berikut :

Qd = 15 - Pd

Qs = 2Ps 6

Tentukan keseimbangan harga pasar jika pemerintah memberikan subsidi sebesar 1,5
per unit!
Solusi :
Untuk harga keseimbangan setelah subsidi maka fungsi penawaran sebagai berikut
Ps = 0,5Qs + 3 1,5

Ps = 0,5Qs + 1,5

28
Qd = Qs

15 - P = 2P 3

18 = 3P

6 = P

Jadi, harga keseimbangan pasar setelah diberi subsidi adalah 6.

4. Berikut fungsi permintaan dan penawaran untuk paket liburan safari :


Qd = 81 0.05P
Qs = -24 + 0.025P
Hitunglah harga dan kuantitas keseimbangan secara aljabar dan secara grafik!

Solusi :

Penyelesaian secara aljabar dengan menyamakan fungsi penawaran dan fungsi


permintaan berikut :

Qd = Qs

81 0.05P = -24 + 0.025P

81 + 24 = 0.05P + 0.025P

105 = 0.075P

105
P = = 1400.
0.075

Jadi, diperoleh harga kesetimbangan P = 1400.

Untuk menemukan kuantitas kesetimbangan lakukan subtitusi nilai P = 1400 ke


persamaan fungsi Qd

Qd = 81 0.05P

Qd = 81 0.05(1400)

Qd = 81 70

Qd = 11.

Jadi, diperoleh kuantitas keseimbangan Q = 11.

5. Pemerintah menjatuhkan pajak 120.


a. Tuliskan persamaan fungsi penawaran setelah dikenai pajak. Lalu gambarkan pada
diagram 1(b).
b. Hitung harga dan kuantitas kesetimbangan setelah dikenai pajak.
Solusi :

a. Persamaan fungsi penawaran setelah dikenai pajak:


29
Qs = -24 + 0.025(P-120)
Qs = -24 + 0.025P 3
Qs = -27 + 0.025P
Jadi, persamaan fungsi penawaran setelah dikenai pajak adalah Qs = -27 + 0.025P

b. Menghitung nilai harga dan kuantitas keseimbangan seteleh kena pajak :


Qd = Qs
81 0.05P = -27 + 0.025P
81 + 27 = 0.05P + 0.025P
108 = 0.075P
108
P = = 1440
0.075
Subtitusi nilai P = 1440 ke persamaan Qs :
Qs = -27 + 0.025(1440)
Qs = -27 + 36
Qs =9
Jadi, harga dan kuantitas keseimbangan setelah kena pajak (Q,P) = (9,1440).

6. Suatu perusahaan membuat jam alarm travelyang memiliki fungsi bea total TC = 800 +
0.2Q.

a. Jika harga jam 6.6, tuliskan persamaan fungsi TR. Hitung banyak jam yang harus
dibuat dan dijual supaya mencapai Break-even.

b. Ketika perusahaan membebankan suatu harga P untuk setiap jam alarm, titik Break-
even Q = 160. Tuliskan persamaan Break-even, lalu hitung harga yang dibebankan
untuk masing-masing jam.

Solusi :

a. Jika diketahui harga jam 6.6, maka akan diperoleh persamaan TRa = P x Q = 6.6 x Q
= 6.6Q.
Untuk mencari banyak jam yang harus dibuat dan dijual supaya mencapai Break-even
maka menyamakan persamaan TR dengan TC.
TRa = TC
6.6Q = 800 + 0.2Q
800 = 6.6Q 0.2Q
800 = 6.4Q
800
Q = = 125
6.4
Jadi, banyak jam yang harus dibuat dan dijual supaya mencapai Break-even adalah Q
= 125.
b. Dari suatu keadaan soal (b) diperoleh persamaan
TRb = P x Q = P x 160 = 160P
TC = 800 + 0.2 (160) [subtitusi nilai Q = 160]
TC = 800 + 32
30
TC = 832
Jadi persamaan Break-even dituliskan sebagai berikut untuk memperoleh nilai P :
TRb = TC
160P = 832
832
P = = 5.2
160
Jadi, harga yang dibebankan untuk masing-masing jam adalah P = 5.2

7. Berikut fungsi permintaan dan penawaran untuk suatu produk (menaiki helikopter) :
Fungsi permintaan : Qd = 50 0.1P
Fungsi penawaran : Qs = -10 + 0.1P
a. Hitung harga dan kuantitas keseimbangan.
b. Hitung konsumen surplus saat keseimbangan.
c. Hitung produsen surplus saat keseimbangan.
d. Hitung total surplus saat keseimbangan.
Solusi :

a. Menghitung harga dan kuantitas keseimbangan :


Qd = Qs
50 0.1P = -10 + 0.1P
50 + 10 = 0.1P + 0.1P
60 = 0.2P
60
P = = 300
0.2
Subtitusi nilai P = 300 ke persamaan Qd :
Qd = 50 0.1(300)
Qd = 50 30
Qd = 20
Jadi, diperoleh harga dan kuantitas keseimbangan (Q,P) = (20,300).
b. Menghitungkonsumen surplus saat keseimbangan :
CS = AP0E0
CS = luas segitiga pada diagram konsumen surplus
20200
CS = = 2000
2
Jadi, konsumen surplus saat keseimbangan adalah CS = 2000.
c. Menghitung produsen surplus saat keseimbangan :
CS = BP0E0
CS = luas segitiga pada diagram konsumen surplus
20200
CS = = 2000
2
Jadi,produsensurplus saat keseimbangan adalah PS = 2000
d. Menghitungtotal surplus saat keseimbangan.
TS = PS + CS
TS = 2000 + 2000
TS = 4000
Jadi, total surplus saat keseimbangan adalah TS = 4000.

31
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Solusi dari suatu himpunan persamaan-persamaan simultan adalah nilai dari x dan y yang
memenuhi semua persamaan-persamaan.
Untuk menyelesaikan persamaan secara aljabar, eliminasi semua kecuali satu variabel,
selesaikan untuk satu variabel, kemudian selesaikan untuk variabel yang lain.
Untuk menyelesaikan persamaan secara grafik, gambar grafik. Solusi diberikan oleh
koordinat dari titik yang berpotongan pada grafik.
Persamaan-persamaan simultan mungkin mempunyai solusi tunggal, tidak ada solusi, dan
tak terhingga solusi.
(1) Keseimbangan pasar barang
Keseimbangan pasar barang terjadi ketika :
Qd = Qs dan Pd = Ps
Permintaan tenaga kerja : wd = a - bL : hubungan negatif antara jumlah unit kerja dan
tingkat upah (harga per unit).
Penawaran tenaga kerja : ws = c - dL : hubungan positif antara jumlah unit kerja dan
tingkat upah (harga per unit).
(2) Keseimbangan pasar tenaga kerja
Keseimbangan pasar tenaga terjadi ketika :
Ld = Ls dan wd = ws
Intervensi pemerintah melalui control harga bertujuan untuk melindungi konsumen atau
produsen. Bentuk kontrol harga yang paling umum digunakan adalah penetapan harga
tertinggi (Price Ceiling) dan penetapan harga dasar (Price Floors).
(3) Keseimbangan untuk barang pelengkap dan pengganti
Barang substitusi adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang masih dapat digantikan
fungsinya dengan barang lain, sedangkan barang komplemen secara umum adalah barang yang
fungsinya tidak akan maksimal jika tidak digunakan bersama-sama dengan barang lain.
Ketika = dan = : = dan = : X dan Y saling menggantikan
Jika = + ; X dan Y saling melengkapi maka =

(4) Pajak dan distribusinya antara konsumen dan produsen:


Ketika pajak per unit dikenakan harga ke penyedia adalah (P - pajak)
= + = +

32
Perbandingan pajak yang dibayar oleh komsumen yaitu:
| |
| | + | |
Perbandingan pajak yang dibayar oleh produsen yaitu:
| |
| | + | |
(5) Break-even
Break-even suatu barang terjadi ketika pendapatan total (TR) sama dengan biaya total
(TC).
(6) Consumer surplus (CS) adalah selisih antara pengeluaran atau belanja konsumen yang
sedia bayarkan untuk barang dari Q = 0 menjadi Q = Q0 dengan harga yang seharusnya
mereka bayarkan untuk Q0 unit barang pada harga pasar P0 per unit.
(7) Producer Surplus (PS) adalah selisih antara pendapatan yang diterima produsen untuk
Q0 unit barang ketika harga pasar P0 per unit dan pendapatan yang produsen sedia terima
untuk unit barang berturut-turut dari Q = 0 sampai Q = Q0.

33
Daftar Rujukan

Bradley, Teresa dan Patton, Paul. 2002. Essential Mathematics for Economics and Business. New York.
John Wiley & Sons, LTD.
Kurniawan, Rahmat. 2013. Tugas 1 Ekonomi Dan Transportasi Consumer Dan Produser
Surplus. (Online), (https://www.slideshare.net/nawanbinchairulanwar/consumer-and)
diakses tanggal 26 Agustus 2017.
Rahardja, Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Edisi Ketiga. Jakarta:Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

34

Anda mungkin juga menyukai