Anda di halaman 1dari 27

PERSAMAAN LINIER

Matematika Bisnis Sesi 4


Pengertian
Fungsi Linier atau fungsi berderajat satu ialah
fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat satu. Sesuai namanya, setiap
persamaan linier apabila digambarkan akan
menghasilkan sebuah garis lurus.
Bentuk umum persamaan linier adalah :
y = a + bx
dimana a adalah penggal garisnya pada sumbu
vertikal y, sedangkan b adalah koefisien arah atau
gradien garis yang bersangkutan.
Bentuk Umum
Y = a + bX ;

Dimana :
Y = variabel terikat (dependent variable)
X = variabel bebas (independent variable)
a =Konstanta, yang tidak berubah
,

b =koefisien , berfungsi sebagai pengali variabel


KEMIRINGAN DAN TITIK POTONG
SUMBU
• Kemiringan (slope) dari fungsi linier adalah
sama dengan perubahan variabel terikat x
dibagi dengan perubahan dalam variabel
bebas y. Kemiringan juga disebut gradien yang
dilambangkan dengan huruf m. Jadi
Sebagai contoh, y = 15 – 2x, kemiringannya adalah –2.
Ini berarti bahwa untuk setiap kenaikkan satu unit
variabel x akan menurunkan 2 unit variabel y.
Pembentukan Persamaan Linier

• Sebuah persamaan linier dapat dibentuk


melalui beberapa macam cara, tergantung
pada data yang tersedia.
• Berikut ini dicontohkan empat macam cara
yang dapat ditempuh untuk membentuk
sebuah persamaan linier, masing-masing
berdasarkan ketersediaan data yang diketahui.
Keempat cara yang dimaksud adalah :
Cara dwi-koordinat

• Dari dua buah titik dapat dibentuk sebuah


persamaan linier yang memenuhi kedua titik
tersebut. Apabila diketahui dua buah titik A
dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1)
dan (x2,y2),maka rumus persamaan liniernya
adalah :
Contoh Soal:
Misalkan diketahui titik A(2,3) dan titik B(6,5),
maka persamaan liniernya:
Cara Koordinat-Lereng

• Apabila diketahui sebuah titik A dengan


koordinat (x1,y1) dan lereng garisnya b, maka
persamaan liniernya adalah :
Contoh Soal :
Andaikan diketahui bahwa titik A(2,3) dan lereng
garisnya adalah 0,5 maka persamaan linier yang
memenuhi kedua persamaan kedua data ini
adalah
Cara Penggal-Lereng
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk
apabila diketahui penggalnya pada salah satu
sumbu (a) dan lereng garis (b) yang memenuhi
persamaan tersebut, maka persamaan liniernya
adalah :
y=ax+b ; a = penggal, b = lereng
Contoh Soal :
Andaikan penggal dan lereng garis y =f (x)
masing-masing adalah 2 dan 0,5, maka
persamaan liniernya adalah : y=2+5x
Cara Dwi-Penggal

• Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk


apabila diketahui penggal garis pada masing-
masing sumbu, yaitu penggal pada sumbu
vertikal (ketika x = 0) dan penggal pada sumbu
horisontal ( ketika y = 0), maka persamaan
liniernya adalah :
; a = penggal vertikal, b = penggal horisontal
Contoh Soal :
Andaikan penggal sebuah garis pada sumbu vertikal
dan sumbu horisontal masing-masing 2 dan -4 , maka
persamaan liniernya adalah :
HUBUNGAN DUA GARIS LURUS
HUBUNGAN DUA GARIS LURUS
• Berimpit, dua buah garis akan berimpit apabila persamaan
garis yang satu merupakan kelipatan dari (proporsional
terhadap) persamaan garis yang lain.
• Sejajar, dua buah garis akan sejajar apabila kemiringan garis
yang satu sama dengan kemiringan garis yang lain (m1 = m2).
• Berpotongan, dua buah garis akan berpotongan apabila
kemiringan garis yang satu tidak sama dengan kemiringan
garis yang lain (m1≠m2).
• Tegak lurus, dua garis akan saling tegak lurus apabila
kemiringan garis yang satu merupaka kebalikan dari
kemiringan garis yang lain dengan tanda yang berlawanan
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA
VARIABEL
Metode Substitusi
Metode subsitusi adalah metode penyelesaian
Sistem persamaan linier dua variable dengan cara
menggantikan satu variabel dengan variabel dari
persamaan yang lain
Langkah-langkah :
• Pilih salah satu persamaan yang paling sederhana
kemudian nyatakan x sebagai fungsi y atau y
sebagai fungsi x.
• Substitusikan x atau y pada langkah 1 ke
persamaan yang lainnya.
Contoh Metode Substitusi:
Selesaikan sistem persamaan linier berikut:
3x – 2y =7 (1)
2x + 4y =10 (2)
Misalkan variabel x yang dipilih pada persamaan
(2), maka akan menjadi
2x + 4y = 10  2x = 10 – 4y
x = 5 - 2y
Kemudian substitusikan x ke dalam persamaan yang
lain yaitu (1)
x = 5 - 2y
3(5 - 2y) – 2y =7  15 -6y -2y = 7
-8y = -8
y=1
Substitusikan y = 1 ke dalam salah satu persamaan awal
misal persamaan (2)
x = 5 – 2(1) = 3
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua
persamaan adalah (3,1)
 
 
Metode Eliminasi
Metode Eliminasi adalah metode penyelesaian
system persamaan linier dua variabel dengan cara
menghilangkan salah satu variabel.
Langkah-langkah  :
1. Perhatikan koefisien x (atau y)
- Jika koefisiennya sama:
a) Lakukan operasi pengurangan untuk tanda yang sama
b) Lakukan operasi penjumlahan untuk tanda yang berbeda
-Jika koefisiennya berbeda, samakan koefisiennya
dengan cara mengalikan persamaan-persamaan
dengan konstanta yang sesuai, lalu lakukan seperti
langkah a
2. Lakukan kembali langkah 1 untuk mengeliminasi
variabel lainnya.
Contoh Metode Eliminasi
Carilah nilai – nilai dari variabel X dan Y yang
dapat memenuhi kedua persamaan berikut:
3x – 2y = 7 (3)
2x + 4y = 10 (4)
Penyelesaian
Misal variabel yang akan dieliminasi adalah y, maka pers
(3) dikalikan 2 dan pers (4) dikalikan 1.
3x – 2y = 7 dikalikan 2  6x – 4y = 14
2x + 4y = 10 dikalikan 1  2x + 4y = 10 +
8x + 0 = 24
x=3
Substitusikan variabel x = 3 ke dalam salah satu persamaan
awal, misal pers (3)
3x – 2y = 7
3(3) – 2y = 7
-2y = 7 – 9 = -2
y=1
Jadi himpunan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut
adalah (3,1)
Persamaan Ketergantungan Linier dan
Ketidakkonsistenan
Bila kedua persamaan mempunyai kemiringan (slope)
yang sama, maka gambarnya akan terdapat dua
kemungkinan yaitu:
• Kedua garis adalah sejajar dan tidak mempunyai titik
potong, sehingga tidak ada penyelesaian. Kedua
persamaan ini disebut sebagai sistem persamaan linier
yang tidak konsisten.
• Kedua garis akan berhimpit, sehingga penyelesainnya
dalam jumlah yang tidak terbatas. Kedua persamaan ini
disebut sebagai sistem persamaan linier yang
tergantung secara linier
Contoh 1
2x + 3y =7
4x + 6y =12
Persamaan di atas keduanya tidak konsisten karena kedua
persamaan ini mempunyai slope yang sama tetapi
intercept berbeda.
Contoh 2
5x + 2y = 10
20x + 8y = 40
Kedua persamaan di atas adalah tergantung secara linier,
karena kedua persamaan ini mempunyai slope dan
intercept yang sama sehingga kalau digambarkan akan
berhimpit satu sama lain.
Soal Latihan
Tentukanlah himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linier berikut ini dengan metode
eliminasi dan substitusi
a. x+y=1 b. 2x – 3y = 13
x-y=1 4x + y = 15
c. x + y = 5 d. 3x – 2y = 6
2x + 3y = 12 x+y=4
Nyatakanlah apakah setiap sistem persamaan linier berikut ini
tidak mempunyai penyelesaian atau mempunyai sejumlah
penyelesaian yang tak hingga
A, 2x – y =10 b. 12x + 3y = 18
8x – 4y = 40 8x + 2y = 16
c. x + y = 3 d. x + y = 3
3x + 3y = 12 2x +2y = 6
 
Carilah kemiringan (slope) garis yang telah ditentukan oleh
titik A dan B berikut ini:
a. A(3,4) dan B(4,3)
b. A(4,5) dan B(8,13)
Carilah kemiringan (slope dari garis – garis
berikut :
a. Y = 2x + 3
b. 4x – 6y = 10
Tulislah persamaan – persamaan berikut dalam
bentuk slope-intercept
a. 2x – 3y -6 =0
b. 3x +4y +1 = 0
Terima Kasih
Viciwati, STL, MSi.

Anda mungkin juga menyukai