MATEMATIKA
Oleh
Dra. Aty Herawati, MSi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2009
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 0
Modul 10
DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK
Tujuan Instruksional :
Memahami diferensiasi untuk fungsi-fungsi yang mengandung lebih dari satu macam
variabel bebas
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 1
Fungsi dengan dua variabel atau lebih variabel bebas ini sering kita jumpai dalam
penerapan bidang ekonomi dan bisnis. Karena dalam kenyataannya, bila ditelusuri lebih
mendalam biasanya suatu variabel terikat (dependent variable) akan dipengaruhi oleh
beberapa variabel bebas (independent variables). Namun, perlu diingat bahwa di antara
variabel-variabel bebas ini ada yang saling mempengaruhi (interdependency), dan ada
pula yang tidak saling mempengaruhi (independent) satu sama lainnya. Hal inilah yang
perlu diperhatikan bilamana akan membuat suatu model ekonomi atau bisnis, agar
dalam analisisnya nanti akan diperoleh hasil yang sesuai dan akurat.
1. Diferensiasi parsial
Misalkan, kita mempunyai suatu fungsi dengan n variabel bebas,
Y = f (X1,X2,..........................Xn)
di mana variabel bebas X1,X2, dan seterusnya sampai Xn adalah tidak saling
mempengaruhi (independent) satu sama lainnya. Jika variabel terikat Y berubah
yang diakibatkan oleh perubahan dari salah satu varibel bebas yang sangat kecil
(katakannlah X1), sedangkan variabel bebas lainnya katakanlah (X2,X3, ... , Xn)
tidak berubah atau konstan, maka hal ini dapat disebut sebagai derivatif parsial
dari Y terhadap X1. Selanjutnya , hal yang serupa bila variabel bebas X2 yang
berubah-ubah dan variabel bebas lainnya konstan, maka kita sebut derivatif
parsial dari Y terhadap X2. Dengan demikian, derivatif parsial dapat
didefinisikan sebagai tingkat perubahan seketika dari variabel terikat Y yang
diakibatkan oleh perubahan dari salah satu variabel bebas X, dimana variabel
bebas X lainnya dianggap konstan.
Simbol dari derivatif parsial adalah huruf kecil delta yaitu atau dengan
huruf kecil d. Jadi, derivatif parsial Y terhadap X1, dapat ditulis menjadi,
Y atau dy atau Fxx dan Fyy atau Fx dan Fy
X1 dx
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 2
Penulisan lain derivatif parsial dari suatu fungsi,
Penulisan ini hampir sama dengan penulisan f(X) pada fungsi dengan satu
variabel bebas. Namun, bilamana fungsi tidak ditulis dalam bentuk seperti di
atas, melainkan fungsi ditulis dalam bentuk seperti,
Y = f (X1,X2,....Xn) adalah,
fi atau Y
Xi
di mana: i = 1,2,.....,n
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 3
2. Derivatif dari derivatif parsial
Seperti halnya dengan fungsi dengan satu variabel bebas maka fungsi yang
memiliki lebih dari satu variabel bebas pun dapat diturunkan lebih dari satu kali.
Dengan kata lain masing-masing parsialnya masih mungkin diturunkan lagi,
namun berapa banyak turunan dari turunan parsial dapat dibentuk tergantung
dari bentuk turunan parsial tersebut.
Contoh :
Y = X + 5 Z - 4 X Z 6 XZ + 8Z 7
Turunan 1 Turunan 1
Fx = dy/dx = 3 X - 8 XZ 6 Z Fz = dy/dz = 10 Z - 4 X 12 XZ
Turunan 2 Turunan 2
Fxx = dy/dx = 6 X 8 Z Fzx = dy/dzdx = -8 X 12 Z
Fxz = dy/dxdz = -8 X 12 Z Fzz = dy/dz = 10 12 X
Turunan 3 Turunan 3
Fxxx = dy/dx = 6 Fzxx = dy/dzdx = -8
Fxxz = dy/dxdz = -8 Fzxz = dy/dzdx = -12
Sekarang turunan-turunan parsial ketiga ini tidak dapat diturunkan lagi karena
masing-masing hanya mengandung konstanta.
Latihan:
1. N = 5 KL + 2KL 7 K + 5L
NK =
NL =
2. L = F K + 2 F K
LF =
LK =
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 4
3. A = 6 K L - 2 K L
AK =
AL =
4. F =2 X Y + 3 XY + 6 XY - 4 X Y 2 Y + 3 X
FX =
FY =
Syarat di atas adalah syarat yang diperlukan agar fungsinya mencapai titik
ekstrim. Untuk mengetahui apakah titik ekstrim tersebut titik maksimum atau
minimum, digunakan syarat yang harus dipenuhi yaitu:
Contoh 1:
Selidikilah apakah titik ekstrim dari fungsi berikut ini adalah titik maksimum atau
titik minimum ? : y = -x + 12x -z + 10z 45
Jawab :
Fx = -2x + 12 = 0 y = -6 + 12 . 6 -5 + 10 . 5 45 = 16
-2x + 12 = 0 Fxx = -2 < 0 dan Fzz < 0 maka titik
-2x = 12 maka x = 6 ekstrimnya adalah titik maksimum
Fz = -2z + 10 = 0 dengan y maks = 16
-2z + 10 = 0
2z = 10 maka z = 5
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 5
Contoh 2:
Selidikilah apakah titik ekstrim dari fungsi berikut ini adalah titik maksimum atau
titik minimum ? : p = 3q 18q + r 8r + 50
Jawab:
Fq = 6q 18
Fr = 2r 8
6q 18 = 0
q=3
2r 8 = 0
r=4
p = 3 (3)2 18(3) + 42 8(4) + 50
p = 27 54 + 16 32 + 50
p=7
Fq = 6 > 0
Fr = 2 > 0
Karena Fq dan Fr > 0, titik ekstrimnya adalah titik minimum dengan P min = 7
Latihan :
Selidikilah titik maksimum ataukah titik minimum dan berapa nilai titik maks atau
min tersebut dari persamaan berikut:
1. y = 3x - 18x + z - 8z + 50
2. p = 4 q - 6 qr + 3 qr + 3 r + 5
3. y = 2x - 20x + z - 8z + 78
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 6
yang terbatas, atau ingin memaksimumkan laba tapi terbentur oleh terbatasnya
jumlah produk yang dapat dihasilkan.
Pengganda Lagrange
Adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah diatas
yaitu ingin mengoptimalkan suatu fungsi tetapi terbentur oleh adanya batasan
(kendala).
Caranya:
F = Fungsi yang hendak dioptimumkan + (fungsi kendala)
Contoh 1:
Tentukan nilai ekstrim z dari fungsi z = 2x + 2y dengan kendala x + y = 8
Jelas pula nilai ekstrimnya.
Jawab :
Fungsi Lagrange = F = 2x + 2y + (x+ y - 8) = 2x + 2y + x + y 8
Agar ekstrim F = 0
Fx = 2 + 2x = 0 diperoleh = -2/2x = -1/x(1)
Fy = 2 + 2y = 0 diperoleh = -2/2y = -1/y(2)
Berdasarkan (1) dan (2) : -1/x = -1/y atau x = y
Menurut fungsi kendala x + y = 8 jika x = y maka x + x = 8
2x = 8
x = 4
x = 2 berarti y = 2
karena x = y = 2 maka z = 2 + 2 = 8
penyidikan nilai ekstrim :
untuk x = y = 2. maka = -1/x = -1/y =-1/2
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 7
Fxx = 2 = 2. 1/2 = -1 < 0 karena Fxx dan Fyy < 0 maka nilai
Fyy = 2 = 2. 1/2 = -1 < 0 ekstrimnya adalah maksimum
Untuk x = y = -2 maka = -1/x = -1/y =
Fxx = 2 = 2. 1/2 = 1 > 0 karena Fxx dan Fyy > 0 maka nilai
Fyy = 2 = 2. 1/2 = 1 > 0 ekstrimnya adalah minimum
Contoh 2:
Kepuasan seorang konsumen untuk mengkonsumsi barang X dan Y dicerminkan
dengan fungsi utilitas U = xy. Jumlah pendapatan konsumen Rp. 1.000, harga
X dan Y masing-masing per unit adalah Rp. 25 dan Rp. 50. Hitunglah kombinasi
konsumsi x dan y yang memberikan kepuasan optimum, serta besarnya nilai
kepuasan optimal tersebut.
Jawab:
Maksimalkan U = xy dengan kendala 25X + 50Y = 1000
F = xy + (25X + 50Y 1000)
Fx = 2xy3 + 25
Fy = 3 xy2 + 50
2xy3 + 25 = 0
25 = 2xy3
= 2xy3
25
3 xy2 + 50 = 0
50 = 3 xy2
= 3 xy2
50
2xy3 = 3 xy2
25 50
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 8
x = 4/3 y
Kerjakan di rumah:
1. N = FK2/5 + 7 F1/7 K1/7
NF =
NK =
2. K = 8 XY - 3 XY + 4 XY 5 X + 5 Y + 2
KX =
KY =
3. A = F L - 4 F L
AF =
AL =
4. Maksimumkan Z = 10 XY, dengan syarat X + Y = 16
5. Maksimumkan Z = 18 K + 2 L, dengan syarat K L = 288
6. Maksimumkan Z = 6 K L, dengan syarat 4 K + 3 L = 144
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 9
DAFTAR PUSTAKA
Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi , edisi kedua, BPFE,
Yogyakarta, 1993.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 10