Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUH. RIDWAN

KELAS : VIII.2 (Moh. Hatta)


BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel bisa ditulis dengan menggunakan hukum
aljabar agar menjadi bentuk yang lebih sederhana. Seperti contoh, huruf besar di
persamaan merupakan konstanta, dan x dan y adalah variabelnya.
Bentuk Umum
dimana konstanta A dan B bila dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol. Konstanta
dituliskan sebagai A ≥ 0, seperti yang telah disepakati ahli matematika bahwa konstanta
tidak boleh sama dengan nol. Grafik persamaan ini bila digambarkan, akan
menghasilkan sebuah garis lurus dan setiap garis dituliskan dalam sebuah persamaan
seperti yang tertera diatas. Bila A ≥ 0, dan x sebagai titik potong, maka titik koordinat-
xadalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-x (y = 0) yang digambarkan dengan
rumus -c/a. Bila B≥ 0, dan y sebagai titik potong, maka titik koordinat- y adalah ketika
garis bersilangan dengan sumbu-y (x = 0), yang digambarkan dengan rumus -c/b.
Bentuk standar
Di mana, a dan b jika dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan a bukanlah angka
negatif. Bentuk standar ini dapat diubah ke bentuk umum, tapi tidak bisa diubah ke
semua bentuk, apabila a dan b adalah nol.
Bentuk titik potong gradient
Sumbu-y
Dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan titik koordinat y adalah
persilangan dari sumbu-y. Ini dapat digambarkan dengan x = 0, yang memberikan
nilai y = b. Persamaan ini digunakan untuk mencari sumbu-y, dimana telah diketahui
nilai dari x. Ydalam rumus tersebut merupakan koordinat y yang anda taruh di grafik.
Sedangkan Xmerupakan koordinat x yang anda taruh di grafik.

Sumbu-x
Dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan c adalah titik potong-x, dan
titik koordinat x adalah persilangan dari sumbu-x. Ini dapat digambarkan dengan y = 0,
yang memberikan nilai x = c. Bentuk y/m dalam persamaan sendiri berarti bahwa
membalikkan gradien dan mengalikannya dengan y. Persamaan ini tidak mencari titik
koordinat x, dimana nilai y sudah diberikan.

2.    Rumusan Masalah
Apa yang di maksud dengan persamaan linier 2 variable?

3.    Tujuan Penulisan
 Pembahasan dalam makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami
tentang persamaan linier 2 variable.
BAB II
PEMBAHASAN

1.    PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

A. Pengertian Persamaan Linear Dua variabel


Persamaan linear dua variabel adalah persamaan linear yang memiliki dua variabel, dengan
pangkat masing-masing variabel adalah satu. Persamaan Linear Dua Variabel memiliki bentuk
umum :
ax + by = c

Dengan a, b, dan c adalah konstanta, x dan y adalah variabel

contoh :

a. x – y =0

b. 2m + n =4

Misalkan akan dicari penyelesaian dari 2m+n=4.

         Bila m = 0, maka 0 + n = 4 Penyelesaiannya adalah (0,4)


         Bila m = 1, maka 2.1 + n = 4, sehingga n=2, Penyelesaiannya adalah (1,4).
         Bila m = 2, maka 2.2 + n =4, sehingga n=0, Penyelesaiannya adalah (2,0).
Demikian untuk seterusnya.

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan


menggunakan konsep SPLDV adalah sebagai berikut.
1. Setiap besaran yang terdapat dalam masalah terkait diganti dengan variabel (umumnya
dilambangkan dengan huruf abjad maupun simbol).
2. Model matematika dibuat berdasarkan masalah yang akan diselesaikan. Model matematika
harus sesuai ketentuan bentuk umum SPLDV.
3. Solusi didapatkan dengan menggunakan metode penyelesaian SPLDV terhadap model
matematika guna menyelesaikan permasalahan.
B. Persamaan Umum Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Terdapat beberapa unsur yang menyusun berdirinya bentuk umum SPLDV
sehingga dapat menjadi rujukan untuk membuat model matematika, antara lain:
a) Suku Yaitu variabel beserta koefisien yang megikutinya dan/atau konstanta
dalam bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi penjumlahan atau
pengurangan. 1
b) Variabel Adalah lambang yang umumnya digunakan sebagai pengganti suatu
bilangan jika belum nilainya belum diketahui dengan pasti.
c) Koefisien Merupakan bilangan yang letaknya di depan variabel pada suatu suku
dalam bentuk aljaabr.
d) Konstanta Adalah suatu bilangan yang tidak diikuti oleh variabel dan termasuk
suatu suku dari bentuk aljabar.
Berikut ini contoh bentuk umum persamaan linear dua variabel.
2𝑝 − 3𝑞 + 13 = 0
1. Suku : 2𝑝, −3𝑞, 13
2. Variabel : 𝑝 dan 𝑞
3. Koefisien : 𝑝 adalah 2, sedangkan 𝑞 adalah − 3
4. Konstanta : 13 (nilainya relatif tetap dan tidak dipengaruhi variabel apapun).

C. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Sistem Persamaan Linear Dua Variabel  adalah dua buah persamaan linear dua variabel yang
mempunyai satu penyelesaian.
Bentuk umumnya seperti berikut :

a1x + b1y = c1
a2x  + b2y = c2
Dengana1, b1,  a2, b2 adalah koefisienserta x dan y adalah variabel.
Contoh :

x – y =4 … (i)

x + y =6 … (ii)

Persamaan (i) dan (ii) disebut sistem persamaan linear dua variabel karena kedua persamaan
tersebut memiliki satu penyelesaian yaitu (5,1)
D. Penyelesaian Sistem persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel dapat diselesaikan dengan :

a.       Metode substitusi
Bila menggunakan metode subtitusi kita dapat menggantikan suatu variabel dengan variabel dari
persamaan lain.
Contoh :
2x – y = 6 ……..(i)
x + y = 3 ……..(ii)

Langkah awal
Ubahlah salah satu persamaan dalam bentuk X = …. Atau y = ….
Dari persamaan (i), kita dapat memperoleh : 2x – 6 = y
Langkah  kedua
Subtitusikan persamaan diatas ke perssamaan (ii) sehingga diperoleh :
x + (2x – 6) = 3
3x – 6 = 3
3x = 9
x=3
Langkah Ketiga
Nilai x = 3 disubtansikan ke persamaan (i) atau ke persamaan (ii).
Misalkan x = 3 disubtansikan ke persamaan (i), diperoleh :
2.3 – y =6
6 – y = 6
y = 6-6
y=0
b.      Metode eliminasi
Metode eliminasi dilakukan dengan cara menghilangkan salah satu variabel. Contoh diatas dapat
diselesaikan menggunakan metode eliminasi berikut.

Contoh :

2x – y = 6 …. (i)

x + y = 3 …. (ii)

Langkah awal
mulailah dengan menghilangkan variabel x
2x – y = 6 | x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 |x 2 | 2x + 2y = 6
-3 y = 0
y=0

Langkah Kedua
hilangkan variabel y
2 x – y  = 6
    x + y = 3
        3x = 9
x = 3
jadi, penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 0, ditulis HP = {(3,0)}
c.       Metode Grafik
Dengan metode grafik, kita harus menggambar grafik dari kedua persamaan, kemudian titik potong
kedua grafik tersebut merupakan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel.
Contoh :
2x – y = 6
x+y=3

Langkah awal
gambarlah grafik persamaan 2x – y = 6.
kita harus menentukan terlebih dahulu titik potong grafik terhadap sumbu X dan sumbu Y.
1) titik potong terhadap sumbu X, maka y= 0
2x – y = 6
2x – 0 = 6
2x = 6
x=3
2) titik potong terhadap sumbu Y, maka  x = 0.
x + y = 3
0 + y = 3
y = 3
titik potong terhadap Y adalah (0,3
d.      Metode campuran dari metode eliminasi dan substitusi
Cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat dilakukan dengan metode
campuran dari eliminasi dan subtitusi.

Contoh :

2x – y = 3 ….. (i)

x + y = 3 ….. (ii)

Langkah awal : metode eliminasi


hilangkan variabel x
2x – y = 6 |x 1 |2x – y  = 6
x + y = 3 |x 2 | 2x + 2y = 6
-3y = 0
y=0
Langkah kedua : metode subtitusi
masukkan nilai y = 0 ke persamaan (i) atau ke persamaan ke (ii), misalkan nilai y = 0 dimasukkan ke
persamaan (i).
2x – 0 = 6
2x = 6
x  = 3
jadi, penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel diatas adlah x = 3 dan y = 0, dituliskan HP
= {(3,0)}
E. Penggunaan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Penggunaan sistem persamaan linear satu variabel juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

Contoh :
harga 4 buah buku tulis dan 3 buah pensil adalah Rp. 25. 000,00. harga 2 buah buku tulis dan 7
buah pensil adalah Rp. 29.000,00. berapakah harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil ?

jawab:
Misalkan, harga sebuah buku tulis dilambangkan x dan harga sebuah pensil dilambangkan y.
Dengan demikan diperoleh :
4x + 3y = Rp25.000,00 …. (i)
2x + 7y = Rp 29.000,00 …. (ii)
Misalkan sistem persamaan linear dua variabel diatas akan diselesaikan dengan metode eliminasi.

Langkah awal
Hilangkan variabel x
4x + 3y = 25.000|x 1|4x + 3y  = 25.000
2x + 7 y = 29.000|x 2|4x+14y = 58.000
                                    -11 y = – 33.000
y  = 3. 000

Langkah kedua
kita dapat  menggunakan metode substitusi.
Masukkan nilai y = 3. 000 ke salah satu persamaan. Misalkan (i), diperoleh :
4x + 3.3000 = 25.000
4x = 25.000 – 9.000
x = 4.000

Dengan demikian, diperoleh bahwa harga sebuah buku tulis adalah Rp4.000,00 dan harga sebuah
pensil adalah Rp3.000,00. harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil adalah :
= 2. 12.Rp4.000,00 + 4.12.Rp3.000,00
= 24. Rp4.000,00 + 48.Rp3.000,00
= Rp96.000,00 + Rp144.000,00
=Rp240.000,00
Jadi harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil adalah Rp240.000,00
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel bisa dengan menggunakan
metode substitusi, eliminasi, grafik, maupun campuran tergantung dari kita sendiri dapat
menguasai metode yang mana sehingga lebih mudah dan cepat dalam menyelesaikan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). 

B.   Saran
Hendaknya menjadi bahan masukan dalam menyelesaikan sistem persamaan linear
dua variabel.

Anda mungkin juga menyukai