Anda di halaman 1dari 41

Sistem persamaan varibael

Nama anggota kelompok :


• Sistem persamaan linear
satu variabel
 Pengertian splsv(sistem persamaan linear
satu variabel)
a. x – 3 = 5
b. p2 + 4 = 8
c.5n/6 =15
Persamaan-persamaan tersebut mempunyai
satu variabel yaitu “x”, “p”, dan “n” di mana
derajat dari masing-masing variabel adalah 1,
maka persamaan seperti itu disebut
persamaan linear satu variabel.
• Sistem persamaan linear
satu variabel
 Sifat-sifat SPLSV :
 Persamaan A = B ekuivalen dengan persamaan-
persamaan berikut,jika A = B adalah persamaan linear
dengan variabel “x” dan “c” adalah konstanta bukan nol :
1. A + C = B + C
2. A – C = B – C
3. A x C = B x C
4. A : C = B : C, C ¹ 0
• Penyelesaian dan bukan
penyelesaian
 Metode substitusi
Misalkan suatu persamaan x + 3 = 7 dengan variabel x
adalah 2, 3, dan 4. Untuk menyelesaikan persamaan ini, kita
pilih pengganti x dengan cara substisusi 2,3,dan4 untuk
mengecek variabel x yang benar, sbg:
x = 3, maka 2 + 3 = 7 pernyataan salah
x = 3, maka 3 + 3 = 7 pernyataan salah
x = 4, maka 4 + 3 = 7 pernyataan benar
Maka dapat kita simpulkan x=4 merupakan penyelesaian
dari SPLSV di atas dan x=2 dan 3 bukan lah penyelesaian.
• Penyelesaian dan bukan
penyelesaian
 Metode penjumlahan atau pengurangan
metode penjumlahan atau pengurangan merupakan
metode menambah atau mengurangi kedua ruas
persamaan.
Contoh :
I. Tentukan penyelesaian dari x – 5 = 8.
Penyelesaian:
x–5=8
<=> x – 5 + 5 = 8 + 5 (kedua ruas ditambahkan 5)
<=> x = 13
Jadi, penyelesaian persamaan itu adalah 13.
• Penyelesaian dan bukan
penyelesaian

II. Selesaikanlah persamaan 4x – 3 = 3x + 7.


Penyelesaian:
4x – 3 = 3x + 7
4x – 3 + 3 = 3x 7 + 3 (kedua ruas ditambahkan 3)
4x = 3x + 10
4x + (–3x) = 3x + 10 + (–3x) (kedua ruas ditambahkan –3x)
x = 10
Jadi, penyelesaiannya dari 4x – 3 = 3x + 7 adalah 10.
• Penyelesaian dan bukan
penyelesaian
 Metode perkalian dan pembagian
Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang
sama.
Contoh :
1. Tentukan penyelesaian dari pers :
a. 2 ( 5 – x ) = 4 ( 2x - 5 )
penyelesaian :
2 ( 5 – x ) = 4 ( 2x - 5 )
10 – 2x = 8x – 20
10 + 20 = 8x + 2x
30 = 10x (dibagi :10)
30 : 10 = 10 : 10x
3 =x atau x = 3
Jadi penyelesaiannya adalah 3/
Sistem Persamaan Dua Variabel
2. PERSAMAAN DUA VARIABEL
Persamaan linear adalah persamaan yang
memiliki variabel (peubah) berpangkat satu.
Persamaan linear yang memiliki dua variabel
dinamakan Persamaan Linear Dua Variabel
dan secara umum variabel-variabelnya
dinyatakan dengan x dan y.
Bentuk umum SPLDV

ax + by = c atau a1x + b1y = c1


px + qy = r a2x + b2y = c2
Ciri – Ciri SPLDV
 Menggunakan relasi tanda sama dengan (
=)
 Memiliki dua variabel
 Kedua variabel tersebut memiliki derajat
satu ( berpangkat satu )
Jenis-jenis SPLDV
a. Sistem Persamaan Linear Dua Varibel
Homogen

Persamaannya:
ax + by = 0 atau a1x + b1y = 0
px + qy = 0 a2x + b2y = 0
2x + 5y = 0
3x - 7y = 0
b. Sistem Persamaan Linear Dua Varibel tidak
Homogen

Persamaannya:

ax + by 0 atau a1x + b1y c1


px + qy 0 a2x + b2y c2
2x + 5y 1
3x - 7y 16
Syarat SPLDV
Syarat Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
dapat memiliki satu penyelesaian, yaitu :
 Ada lebih dari satu atau ada dua
persamaan linier dua variabel sejenis.
 Persamaan linier dua variabel yang
membentuk sistem persamaan linier dua
variabel, bukan persamaan linier dua
variabel yang sama
Metode Penyelesaian

Untuk menyelesaikan SPLDV dapat


dilakukan dengan menggunakan 3 metode,
yaitu:
1. metode eliminasi,
2. metode sustitusi,
3. metode grafik.
1.Metode Eliminasi
Langkah – langkah menyelesaikan spldv dengan metode
eliminasi :

 Metode eliminasi adalah Metode atau cara untuk


menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel dengan
cara mengeliminasi atau menghilngkan salah satu peubah
(variabel) dengan menyamakan koefisien dari persamaan
tersebut.
 Cara untuk menghilangkan salah satu peubahnya yaitu dengan
cara perhatikan tandanya, apabila tandanya sama [(+) dengan
(+) atau (-) dengan (-) ] , maka untuk mengeliminasinya
dengan cara mengurangkan. Dan sebaliknya apabila tandanya
berbeda maka gunakanlah sistem penjumlahan.
Contoh soal elimminasi
1. Tentukan Himpunan penyelesaian dari
persamaan x + 3y = 15 dan 3x + 6y = 30
Penyelesaian :
Diketahui :
Persamaan 1 = x + 3y = 15
Persamaan 2 = 3x + 6y = 30

langkah pertama eliminasi disini yng Langkah Kedua Dari persamaan (1) dan (2),
di hilangkan duluan x nya agar mari kita eliminasi, sehingga hasilnya :
ketemu nilai y nya x + 3y = 15
x + 2y = 10 _
3x + 6y = 30 : 3 y=5
x + 2y = 10 . . . . ( 1 )
x + 3y = 15 . . . .(2)
Eliminasi antara
persamaan (3) dengan (4
Langkah
), yang hasilnya menjadi :
Ketiga Selanjutnya,
3x + 6y = 30
untuk mengetahui nilai
2x + 6y = 30 _
x , maka caranya
x=0
sebagai berikut :
x + 3y = 15 | x2 |
Maka, Himpunan
<=> 2x + 6y = 30 . . .
penyelesaiannya adalah
.( 3 )
HP = { 0 . 5 }
3x + 6y = 30 | x1 |
<=> 3x + 6y = 30 . . ..
(4 )
2.Metode Substitusi
langkah – langkah untuk menyelesaikan spldv
menggunakan metode Substitusi :
 Ubahlah salah satu dari persamaan menjadi bentuk x
= cy + d atau y = ax + b
• a, b, c, dan d adalah nilai yang ada pada persamaan
• Triknya kalian harus mencari dari 2 persamaan carilah salah
satu persamaan yang termudah
 Setelah mendapatkan persamaannya substitusi kan
nilai x atau y
 Selesaikan persamaan sehingga mendapatkan nilai x
ataupun y
 Dapatkan nilai variabel yang belum diketahui dengan
hasil langkah sebelumnya
Contoh soal
1. Tentukan Himpunan penyelesaian dari persamaan
berikut ini x + 3y = 15 dan 3x + 6y = 30
Penyelesaian : Langkah Pertama : Ubah salah satu
Diketahui : persamaan, carilah yang termudah
Persamaan Pertama = x + x + 3y = 15 —> x = -3y + 15
3y = 15
Persamaan Kedua = 3x +
6y = 30

Langkah Kedua : Subsititusi nilai x = -3y +


15 ke dalam persamaan kedua untuk
mencari nilai y , maka hasilnya sebagai berikut
:
3x + 6y = 30
3 ( -3y +15 ) + 6y = 30
-9y + 45 + 6y = 30
-3y = 30 – 45
-3y = -15
y=5
Langkah Ketiga : Selanjutnya Dari Persamaan
untuk mencari nilai x maka, Kedua :
gunakan salah satu 3x + 6y = 30
persamaan boleh persamaan
pertama atau kedua :
3x + 6 ( 5 ) = 30
Dari Persamaan Pertama : 3x + 30 = 30
+ 3y = 15 3x = 0
x + 3 ( 5 ) = 15 x=0
x + 15 = 15 Langkah Keempat :
x=0 Maka nilai Jadi HP =
{ 0 ,5 }
3. Metode Grafik
(i). Langkah – langkah menyelesaikan
SPLDV dengan metode grafik
:Langkah Pertama :
 Tentukan nilai koordinat titik potong
masing-masing persamaan terhadap
sumbu-X dan juga sumbu-Y
 Gambarkan grafik dari masing-masing
persamaan pada sebuah bidang Cartesius
(ii). Langkah Kedua :

 Jika kedua garis pada grafik berpotongan pada satu titik,


maka himpunan penyelesaiannya memiliki satu anggota.
 Jika kedua garis sejajar, maka himpunan penyelesaiannya
tidak memiliki anggota. Maka dapat dikatakan himpunan
penyelesaiannya ialah himpunan kosong, dan dapat ditulis ∅.
 Jika kedua garis saling berhimpit, maka himpunan
penyelesaiannya mempunyai anggota yang tak terhingga
 Dari penjelasan kedua langkah diatas maka banyak anggota
dari himpunan spldv sebagai berikut :
 a 1 x + b1 y = c 1
a 2 x + b2 y = c 2
Contoh Soal
Penyelesaian : Titik Potong untuk Persamaan
Langkah Pertama, Tentukan titik
2 yaitu x – y = 1
potong sumbu-x dan sumbu-y
Titik Potong untuk Persamaan 1 Menentukan titik potong
yaitu x + y = 5 sumbu-x maka syaratnya y = 0
Menentukan titik potong sumbu-x x–y=1
maka syaratnya y = 0 x–0=1
x+y=5
x=1
x+0=5
x=5 Maka titik potong nya (1,0)
Maka titik potong nya (5,0) Menentukan titik potong
Menentukan titik potong sumbu-y sumbu-y maka syaratnya x = 0
maka syaratnya x = 0 x–y=1
x+y=5
0–y=1
0+y=5
y=5 y = -1
Maka titik potong nya (0,5) Maka titik potong nya (0,-1)
Langkah Kedua, Gambarkan grafik dari masing – masing titik potong dari kedua
persamaan diatas. Maka hasilnya dapat dilihat digambar dibawah ini :

Dilihat dari gambar grafik di atas, maka titik potong dari kedua grafik diatas
adalah di titik (3, 2)
Maka hasil dari Himpunan Penyelesaian adalah {3,2}
PERTIDAKSAMAAN LINEAR
1. PERTIDAKSAMAAN SATU
VARIABLE
Pertidaksamaan Linier Satu Variabel ialah
suatu kalimat atau pernyataan yang terbuka,
memiliki sebuah variabel, memiliki eksponen
atau pangkat satu, serta memiliki sebuah
hubungan yaitu >, <, > atau <.
Persamaannya:
Sifat-sifat SPTLDV
Adapun sifat – sifat Pertidaksamaan Linier Satu
Variabel (PtLSV) adalah :
 Ax + Cx < Bx + Cx
 Ax – Cx < Bx – Cx
 Ax x Cx < Bx x Cx, bila C > 0 untuk semua
x
 Ax x Cx > Bx x Cx, bila C < 0 untuk semua
x
 Ax /Cx < Bx/Cx, bila C > 0 untuk semua x
 Ax/Cx > Bx/Cx, bila C < 0 untuk semua x
Metode Penyelesaian SPTLDV
 Ada 3 metode untuk menyelesaiakan soal
Pertidaksamaan Linier Satu Variabel (PtLSV),
yaitu :
1. metode substitusi
2. metode ekuivalen
3. metode grafik.
1. Metode substitusi
Dengan cara ini, Anda bisa menggunakan
atau mengganti sembarang x untuk
dimasukkan ke dalam formula
pertidaksamaan untuk mendapatkan
pernyataan yang benar.
Contohnya : 5x + 2 > 12
Penyelesaian :

Jika x = 1 maka 5 (1) + 2 > 12


5 + 2 > 12
7 > 12 (salah)

Jika x = 3 maka 5 (3) + 2 > 12


15 + 2 > 12
17 > 12 ( pernyataan benar )

Untuk cara pertama ini, kurang efektif karena harus melakukan


try error.. Cara yang paling ideal gunakan cara ke dua atau ketiga
yang akan dijelaskan dibawah ini
2. Ekuivalen

 Pertidaksamaan bisa dikerjakan dengan cara:


 Menambah dan mengurangi dengan bilangan
yang sama, mengalikan atau membagi dengan
bilangan positif dan tidak mengubah tanda
pertidaksamaan
 Mengalikan atau membagi dengan bilangan
negatif dan mengubah tanda pertidaksamaan
menjadi lawan misalnya tanda > menjadi <.
Contoh Soal
Contohnya :
2x – 1 > 4 x + 5
Penyelesaian :
= 2x – 1 + 1 > 4 x + 5 + 1 ( kedua ruas di
tambah 1 dan tidak mengubah tanda)
= 2x > 4x + 6
= 2x – 2x > 4x – 2x + 6 (kedua ruas dikurangi
2x)
= -2x > 6
= -2x / -2 > 6/ -2 (kedua ruas dibagi -2 dan
mengubah tanda )
3. Pindah Ruas
 Contohnya :
 6 (x – 3) > 2x + 5
 Penyelesaian :
 = 6x – 18 > 2x + 5
 = 6x – 2x > 18 + 5
 = 4x > 22
 = x > 22/4
 = x > 5,5
2.PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL
 Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)-
merupakan suatu kalimat terbuka matematika yang di
dalamnya memuat dua variabel. Dengan masing-
masing variabel berderajat satu serta dihubungkan
dengan tanda ketidaksamaan. Tanda ketidaksamaan
yang dimaksud disini antara lain: >, <, ≤, atau ≥.
Maka, bentuk dari pertidaksamaan linear bisa kita
tuliskan seperti berikut ini:
ax + by > c
ax + by < c
ax + by ≥ c
ax + by ≤ c
Berikut ini adalah
contoh dari
kalimat
matematikanya:
2x + 3y > 6
4x – y < 9

Beberapa kalimat terbuka di atas


menggunakan tanda hubung seperti <,
>, > atau <. Yang menandakan kalimat
tersebut merupakan pertidaksamaan.
Berbeda halnya dengan penyelesaian Dalam praktiknya penyelesaian
dari persamaan linear dua variabel yang pertidaksamaan linear bisa berwujud
berwujud himpunan pasangan titik-titik. daerah diarsir atau sebaliknya daerah
Atau apabila kita gambar grafiknya akan penyelesaian pertidaksamaan linear dua
berupa garis lurus. variabel yang berupa daerah bersih.
Penyelesaian dari pertidaksamaan linear Untuk menentukkan daerah
dua variabel berupa daerah penyelesaiannya, kita bisa melakukan
penyelesaian. langkah-langkah seperti di bawah ini:

1.Ubahlah tanda ketidaksamaan dari pertidaksamaan menjadi tanda


sama dengan (=), sehingga kita akan memperoleh persamaan linear dua
variabel

2.Gambar dari grafikatau garis dari persamaan linear dua variabel tadi.
Hal ini bisa kita lakukan dengan cara menentukan titik potong sumbu x
dan sumbu y dari persamaan.
Ataupun dapat memakai dua titik sembarang yang dilewati oleh garis.
Garis akan membagi dua bidang kartesius

3.Lakukan uji titik yang tidak dilewati oleh garis (substitusi nilai x dan y
titik ke pertidaksamaan). Apabila menghasilkan pernyataan yang benar,
artinya daerah tersebut adalah penyelesaiannya.
Tetapi, jika menghasilkan pernyataan salah maka bagian
lainnya lah yang merupakan penyelesaiaanya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan ulasan berikut ini:
Pertidaksamaan linear merupakan pertidaksamaan yang mana peubah
bebasnya berbentuk linear (pangkat satu). Kalian tentunya masih
ingatkan beberapa kalimat matematika di bawah ini.
2x ≥ 4; pertidaksamaan linear satu peubah
3x + y < 0; pertidaksamaan linear dua peubah
x – 2y ≤ 3; pertidaksamaan linear dua peubah
x + y – 2z > 0; pertidaksamaan linear tiga peubah

Dan kali ini, kami akan membahas seputar pertidaksamaan linear


dengan dua peubah.
Gabungan dari dua atau lebih pertidaksamaan linear dua peubah
disebut sebagai sistem pertidaksamaan linear dua peubah.
Berikut adalah contoh dari sistem pertidaksamaan linear dua peubah:
3x + 8y ≥ 24,
x + y ≥ 4,
x ≥ 0,
y ≥ 0.

Anda mungkin juga menyukai