Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) 

Sistem persamaan linear dua variabel adalah beberapa bentuk persamaan yang terdiri dari
dua variabel (PLDV) dan saling berkaitan dalam sistem linear untuk mengubah suatu
pernyataan matematis ke bentuk persamaan sederhana. Sistem ini sering disebut dengan
SPLDV atau dalam bahasa inggris "System of Linear Equations in Two Variables".

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) merupakan peningkatan dari sistem
persamaan linear satu variabel (SPLSV) untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks.
Minimal terdapat 2 bentuk persamaan linear dua variabel (PLDV) untuk membentuk sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV) sebagai teknik pemecahan kasus matematika.
Sebelum mempelajari SPLDV, dibutuhkan pemahaman materi terkait SPLSV. 

Bentuk umum dari sistem persamaan linear dua variabel yaitu:


ax + by = c
px + qy = d

Keterangan:

 x dan y disebut sebagai variabel


 a, b, p dan q disebut sebagai koefisien
 c dan r disebut sebagai konstanta

SPLDV pada umumnya dimanfaatkan guna menyelesaikan masalah sehari-hari yang


memerlukan pemakaian Matematika.

Sebagai contoh ketika hendak menentukan harga pada suatu barang, mencari
keuntungan penjualan, hingga menentukan ukuran suatu benda..

Adapun beberapa langkah tertentu untuk menyelesaikan masalah dengan memakai


SPLDV, antara lain:

1. Mengganti setiap besaran yang terdapat dalam masalah tersebut dengan


variabel (biasanya dilambangkan dengan huruf atau simbol).
2. Membuat model Matematika dari masalah tersebut. Model Matematika ini
kemudian dirumuskan dan mengikuti bentuk umum SPLDV.
3. Mencari solusi dari model permasalahan tersebut dengan cara memakai metode
penyelesaian SPLDV.
Contoh 1:

Gilang mempunyai 6 ekor kambing dan juga 3 ekor sapi.

Jika kita tuliskan matematikan menjadi,

katakan: a = kambing dan b = sapi

Maka: 6a + 3b, dengan a dan b merupakan variabel

Contoh 2:

Setiawan mempunyai 7 ekor kambing dan Ugo mempunyai 3 ekor sapi.

Jika kita tuliskan matematikanya menjadi,

katakan: a = kambing dan b = sapi

Maka: 7a + 3b, dengan 7 dan 3 koefisien

Dengan 7 koefisien a dan 3 merupakan koefisien b

Contoh 3:

5p + 3q= – 10.

– 10 merupakan konstanta sebab apa pun nilai p dan q merupakan nilai -10 tidak
terpengaruh, sehingga tetap (konstan).

Cara menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua


Variabel
1. Metode Gabungan Eliminasi dan Substitusi

Langkah pertama yakni dengan cara menghilangkan atau mengeliminasi salah satu
variabel dari sistem persamaan tersebut.
Jika variabel dinyatakan dengan x dan y, untuk menentukan variabel x maka kita harus
mengeliminasi variabel y terlebih dahulu, begitu juga sebaliknya.

Coba perhatikan bahwa jika suatu koefisien dari salah satu variabel sama maka kita
bisa mengeliminasi atau menghilangkan salah satu variabel tersebut.

Untuk lebih jelasnya, kami berikan contoh permasalahan di bawah ini:

Contoh 1:

Dengan metode eliminasi-substitusi, tentukanlah himpunan penyelesaian sistem


persamaan 2x + 3y = 6 dan 2x – 2y = 6 !

Penyelesaian: 

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah eliminasi variabel x atau y.

Untuk mengeliminasi variabel , maka koefisien harus sama, sehingga persamaannya


yakni: 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan persamaan x – y = 3 dikalikan dengan 3.

2x + 3y = 6
2x – 2y = 6 -
5y = 0
y = 0/5
y=0

Langkah kedua karena kita sudah mendapat y=3 maka kita bisa melakukan substitusi
atau mengganti y pada salah satu persamaan dengan angka 3.

Misal kita mengambil persamaan x – y =3

x – y =3 , y = 0
x – 0 =3
x =3 + 0
x =3

Dari penyelesaian di atas didapat x=3 dan y=0


Sehingga, himpunan penyelesaiannya yaitu {(3,0)}.

Contoh 2:

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut 2x +3y = 6 dan x – y = 3.

Penyelesaiannya:
(Pada contoh 2 ini kita akan meng eliminasi x maka koefisien x pada kedua persamaan
harus sama)

2x + 3y = 6 x1 2x + 3y = 6
x – y = 3 x2 2x – 2y = 6 -
6y = 0
Y=0

(Dengan mensubstitusi persamaan y = 0 ke persamaan 2x + 3y = 6, atau x – y = 3, atau


2x – 2y = 6. Misal kita ambil persamaan 2x + 3y = 6 maka bisa kita dapatkan data
sebagai berikut:

2x + 3y = 6
2x + 3.0 = 6
   2x + 0 = 6
         2x = 6
           x = 6/2
x=3

Dari penyelesaian didapat x=3 dan y=0

Sehingga, himpunan penyelesaiaanya yaitu {(3,0)}

Contoh 3:

Dengan menggunakan metode gabungan di atas, tentukan himpunan penyelesaian dari


sistem persamaan 2x – 5y = 2 dan x + 5y = 6 !

Penyelesaiannya:

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah dengan menerapkan metode
eliminasi, sehingga akan kita peroleh:

2x – 5y = 2 ×1 2x – 5y = 2
x + 5y = 6 ×2 2x +10y = 12 -
-15y = -10
y = (-10)/(-15)
y = 2/3

Kemudian, disubstitusikan nilai y ke persamaan x + 5y = 6 sehingga akan kita peroleh:


x + 5y = 6
x + 5 (2/3) = 6
   x + 10/15 = 6
                x = 6 – 10/15
                x = 22/3
Sehingga, himpunan penyelesaiaanya yaitu {(2 2/3,2/3)}

2. Metode Grafik

Penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode grafik dilakukan dengan cara


menentukan koordinat titik potong dari kedua garis yang mewakili kedua persamaan
linear.

Namun, sebelum menggunakan metode grafik ini, kalian perlu belajar bagaimana cara
untuk menggambar garis pada persamaan linear terlebih dahulu.

Berikut adalah beberapa langkah untuk menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan


metode eliminasi:

1. Menggambar garis yang mewakili kedua persamaan dalam bidang kartesius.


2.  Menentukan titik potong dari kedua grafik tersebut.
3. Penyelesaiannya merupakan titik pada (x, y).

Permasalahan dalam SPLDV:

 Persamaan pertama: 2x + 3y = 8
 Persamaan Kedua: 3x + y = 5

Penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode grafik.

Langkah 1: menggambar kedua grafik

Menentukan titik potong pada kedua sumbu x dan y dari kedua persamaan tersebut.

Reperesentasi kedua persamaan dalam bidang kartesius.


Langkah 2: menemukan titik potong dari kedua grafik tersebut.

Langkah 3: peyelesaiannya adalah (x, y)

Berdasarkan gambar bisa kita ketahui bahwa titik potongnya berada pada x = 1 dan y =
2

Maka daerah penyelesaiannya yaitu (1, 2)


Contoh Soal
Berikut akan kami berikan beberapa contoh soal cerita dan juga soal yang pernah ada
di UN. Berikut ulasan selengkapnya.

Soal 1.

Putra ingin melakukan lompat tali. Misalnya, tali yang dipakai oleh Putra mempunyai
panjang 70 cm lebih pendek dari tinggi Putra.

Supaya tali tidak tersangkut di tubuh Putra, maka setidaknya tali yang digunakan harus
mempunya panjang dua kali lebih panjang dari ukuran sebelumnya.

Sehingga, jika diukur kembali, maka ukuran dua kali panjang tali akan 30 cm lebih
panjang dari tinggi badan Putra.

Tentukan berapa ukuran panjang tali yang digunakan serta tinggi badan Putra!
Serta tentukan berapa panjang tali yang digunakan supaya tidak tersangkut di badan
Putra!

Jawab:

 Langkah pertama yang bisa kita lakukan yaitu dengan cara mengganti seluruh
besaran yang terdapat di dalam soal dengan variabel. Disini kita misalkan
seperti:
x = panjang tali (dalam cm) dan y = tinggi badan (dalam cm)

 Membuat model Matematika dari permasalahan soal.

Panjang tali 70 cm lebih pendek dari tinggi badan → x = y – 70 atau -x + y = 70

Dua kali panjang tali 30 cm lebih panjang dari tinggi badan → 2x = 30 + y atau 2x – y =
30

Sehingga, model Matematika dari soal di atas yaitu:

1. Persamaan I : -x + y = 70
2. Persamaan II : 2x – y = 30

Sampai disini kalian paham kan? Nah, setelah ini kita akan menentukan nilai dari x dan
y dengan menggunakan metode penyelesaian SPLDV. Simak baik-baik ya.

1. Metode grafik
Sehingga, akan kita dapatkan titik potong dari kedua garis yaitu (x,y) = (100,170).

Sebelumnya, kita sudah mengibaratkan panjang tali dengan variabel x dan tinggi Putra
dengan variabel y.

Maka, sudah bisa ditentukan nih berapa panjang tali dan juga tinggi si Putra itu. Yups!
Jawabannya yaitu 100 cm untuk panjang tali serta 170 cm untuk tinggi Putra.

Gampang kan? Metode grafik ini biasanya berguna apabila nilai koefisien dan nilai


konstanta dari persamaannya bukan merupakan bilangan bulat, sehingga akan
lebih baik jika digambar untuk memudahkan mencari nilai dari x dan y nya.

2. Metode gabungan

Diketahui:

1. Persamaan I : -x + y = 70
2. Persamaan II : 2x – y = 30

Misalkan, kita akan mencari nilai x terlebih dahulu dengan menggunakan metode
eliminasi. Maka untuk menentukan nilai x samakan koefisien y.

Karena koesifisien y dari kedua persamaan sudah ada, maka dapat langsung
diselesaikan dengan menggunakan operasi penjumlahan untuk menghilangkan nilai y.
x + y = 70

2x – y = 30
________ +
x          =100

Setelah diperoleh nilai x, subsitusikan nilai x ke salah satu persamaan untuk


memperoleh nilai y.

Misalnya, dilakukan subtitusi nilai x ke dalam persamaan I, maka:

-x + y = 70

→ 100 + y = 70

→            y = 70 + 100

→            y = 170

Berdasarkan dari metode gabungan, didapatkan nilai x = 100 dan y = 170. Sehingga,
bisa kita ketahui jika panjang tali sepanjang 100 cm serta tinggi Putara adalah 170 cm.

Perlu kalian ketahui jika metode gabungan ini adalah metode yang paling banyak


digunkan untuk menyelesaikan masalah SPLDV.

Kemudian, kita akan mencari tahu berapa panjang tali yang dibutuhkan supaya Putra
bisa bermain lompat tali tanpa harus tersangkut di tubuhnya.

Apabila kalian baca kembali contoh soal di atas, maka bisa kita ketahui jika setidaknya,
tali tersebut harus dua kali lebih panjang dari ukuran sebelumnya (2x).

Sehingga, sudah bisa kita ketahui ya kalau panjang tali yang dibutuhkan supaya tidak
tersangkut di tubuh Putra yaitu 2x = 2(100) = 200 cm.

Walaupun kelihatannya panjang dan rumit, namun apabila kalian memperbanyak


latihan soal, pasti akan mudah, kok. Semangat terus ya.

Sumber: https://www.yuksinau.id/sistem-persamaan-linear-dua-variabel/
https://www.advernesia.com/blog/matematika/persamaan-linear-dua-variabel-dengan-
substitusi-eliminasi-campuran/
TUGAS SYSTIM PERSAMAAN LINIER DENGAN DUA VARIABEL (SPLDV)
1. Tentukan himpunan SPLDV berikut ini dengan cara Metode gabungan eliminasi-
substitusi:
a. x + y = 5 dan 2x – y = 4
b. 2x + 3y = 4 dan 3x + 2y = 1

2. Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut ini dengan Metode grafik


a. 2x – y = - 9 dan x + y = 6
b. 2x – y = - 5 dan x - 2y = 2

Anda mungkin juga menyukai