Anda di halaman 1dari 7

1.

Persamaan Linear
Persamaan Linier , yaitu suatu persamaan yang setiap sukunya mengandung konstanta dengan
variabelnya berderajat satu ( tunggal ) dan persamaan ini , dapat digambarkan dalam sebuah
grafik dalam sistem koordinat kartesius .
Suatu Persamaan akan tetap bernilai benar atau EKWIVALENT ( < = > ) , Apabila ruas kiri dan
ruas kanan ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama .
Bentuk umum persamaan linier :
y = mx + b
Contoh bentuk persamaan linier :
y = -x + 5
y = -05x + 2
Contoh bentuk grafik persamaan linier :

Dari gambar di atas , dapat kita simpulkan bahwasannya m atau gradiennya = 0,5 dan b atau titik
potong sumbu y = 2 ( pada garis merah )
B. Metode Penyelesaian Persamaan Linier
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan
persamaan linier , metode metode tersebut adalah :
a. Metode Substitusi
b. Metode Eliminasi
c. Metode Campuran ( eliminasi dan substitusi )
d. Metode grafik
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai metode penyelesaian persamaan linier :
1. Metode Substitusi
Metode subsitusi yaitu metode atau cara menyelesaikan persamaan linier dengan mengganti
salah satu peubah dari suatu persamaan dengan peubah yang diperoleh dari persamaan linier
yang lainnya .
Untuk lebih jelasnya lagi , perhatikan contoh berikut ini :
Diketahui persamaan x + 3y = 7 dan 2x + 2y = 6 , tentukan Himpunana Penyelesaiannya :
Penyelesaiannya :
x + 3y = 7
< = > x = -3y + 7 . . . .( 1 )
Lalu , masukkan persamaan ( 1 ) ke dalam persamaan ( 2 ) untuk mencari nilai y
2x + 2y = 6
< = > 2 ( -3y + 7 ) + 2y = 6
< = > -6y + 14 + 2y = 6
< = > -6y + 2y = 6 14
< = > -4y = 8
<=>y=2
Gunakan persamaan antara persamaan ( 1 ) atau ( 2 ) untuk mencari nilai x
x + 3y = 7
<=>x+3(2)=7
<=>x+6=7
<=>x=1
Jadi , HP = { 1 , 2 }
2. Meode Eliminasi
Metode Eliminasi , yaitu metode penyelesaian sistem persamaan linir dengan cara mengeliminasi
atau menghilangkan salah satu peubah dengan menambahkan atau mengurangkan dengan
menyamakan koefisien yang akan dihilangkan tanpa memperhatikan nilai positif atau negatif .
Apabila peubah yang akan dihilangkan bertanda sama , maka untuk mengeliminasi
menggunakan sistem operasi pengurangan . Dan sebaliknya apabila peubah yang akan
dihilangkan bertanda berbeda , maka untuk mengaliminasi menggunakan operasi penjumlahan .
Utuk lebih jelasnya , perhatikan contoh berikut ini :
Masih dengan contoh yang sama , namun dengan cara yang berbeda yaitu :
Diketahui dua persamaan x + 3y = 7 dan 2x + 2y = 6 , tentukan HP dari persamaan tersebut !
Langkah pertama adalah lakukan eliminasi dengan mengurangkan untuk menghilangkan peubah
atau koefisien x untuk mengetahui nilai y
2x + 2y = 6 : 2
<=>x+y=3
lalu , lakukan
x + 3y = 7
x+y=3 _
2y = 4
y=2
Langkah selanjutnya adalah lakukan eliminasi dengan mengurangkan untuk menghilangkan
peubah atau koefisien y untuk mengetahui nilai x
2x + 2y = 6 | x3 | < = > 6x + 6y = 18
x + 3y = 7 | x 2 | < = > 2x + 6 y = 14 _
4x + 0 = 4
x=1
Jadi , Himpunan penyelesaian yang dihasilkan sama yaitu HP = { 1 , 2 }
3. Metode Campuran ( antara eliminasi dan substitusi )
Yang dimaksud dari metode ini , yaitu kita dalam mencari himpunan penyelesaian menggunakan
dua metode boleh gunakan eliminasi terlebih dahulu setelah diketahui salah satu nilai peubah
baik itu x atau y maka selanjutnya masukkan ke dalam metode substitusi atau sebaliknya .
Untuk lebih jelasnya , perhatikan contoh berikut :
Diketahui dua persamaan x + 3y = 7 dan 2x + 2y = 6 , tentukan HP dari persamaan tersebut !
Langkah pertama lakukan metode eliminasi , untuk mecari nilai x
2x + 2y = 6 | x3 | < = > 6x + 6y = 18
x + 3y = 7 | x 2 | < = > 2x + 6 y = 14 _
4x + 0 = 4
x=1
Selanjutnya substitusikan nilai x ke dalam salah satu persamaan :
x + 3y = 7
< = > 1 + 3y = 7
< = > 3y = 7 1
< = > 3y = 6
<=>y=2
Maka hasilnyapun sama yaitu HP = { 1 , 2 }
4. Metode Grafik
Metode grafik , yaitu dengan menggambarkan dua persamaan pada grafik kartesius , dan
himpunan penyelesaiannya dihasilkan dari titik potong dari kedua garis tersebut . Yang perlu
diperhatikan yaitu ketika menggambar titik sumbu kartesiusnya harus sama dan konsisten .
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar grafik berikut :
Gambarlah grafik persamaan x + 3y = 7 dan 2x + 2y = 6 , dan tentukan titik potongnya

Dari gambar di atas , maka kita dapat melihat bahwa titik potongnya berada pada titik { 1 , 2 }
dan dengan kata lain HP = { 1 , 2 }
Demikian penjelasan mengenai sistem persamaan linier dan metode penyelesaiannya . Semoga
dengan penjelasan diatas kita dapat lebih faham mengenai apa itu sistem persamaan dan cara
cara dalam menyelesaikannya . Untuk memudahkan dalam menyelesaikan sistem persamaan ,
langkah yang pertama yaitu memahami bentuk dari persamaan linier itu sendiri dan selanjutnya
kita fahami cara caranya . Semoga bermanfaat dan dapat membantu permasalahan dalam
menyelesaikan persamaan linier .
2. Fungsi Linear

Fungsi Linear
Merupakan fungsi yang pangkat tertinggi dari variable bebasnya adalah 1.
Bentuk umumnya adalah :
y = ax + b
Dimana a = koefisien arah
b = konstanta yang merupakan titik potong pada sumbu y
x = variable bebas
y = variable tergantung

Penggambaran Fungsi Linear


1. cara daftar
digunakan untuk melihat perubahan nilai angka dari peubah bebas dab peubah tergantungnya.
Contoh :
y = 2x + 10
X 0 1 2 3 4 5 6 7
Y 10 12 14 16 18 20 22 24

2. cara matematis
Dengan cara mencari ciri matematis dari persamaan yang bersangkutan.
Y = 2x + 10
Titik potong sumbu y apabila x = 0 maka y = 2 (0) + 10
= 10
Sehingga titik potong pada sumbu y = ( 0,10 )
Titik potong sumbu x apabila y = 0 maka 0 = 2x + 10
- 2x = 10
x=-5
sehinnga titik potong pada sumbu x = ( -5,0 )

Mencari fungsi linear


a. metode dua titik (dwi koordinat )
merupakan metode pembentukan persamaan linear ( garis lurus ) dari dua buah titik yang
diketahui
( Y Y1) = ( X X1 )
(Y 2 Y1) (X2 X1)
Contoh buatlah persamaan garis lurus yang melalui titik A (4,2) dan B (2,6)
Titik A (4,2) X1 = 4 Y1 = 2
Titik B (2,6) X2 = 2 Y2 = 6

(Y - 2) = (X - 4)
(6 - 2) ( 2 4)
(Y 2) = (X 4)
(4) (-2)
-2y + 4 = 4x 16
-2y = 4x 20
y = -2x + 10

b. metode titik potong sumbu


digunakan untuk kasus tertentu, yaitu jika suatu titik A (x1,y1) merupakan titik potong sumbu Y,
misalnya pada titik (0,b) dan titik B (x2,y2) merupakan titik potong sumbu x misalnya pada (a,0)
maka persamaan garisnya dapat dibentuk sbb:
y / b 1 = -x / a
y/b+x/a=1

contoh :
apabila diketahui suatu garis dengan titik potong sumbu y adalah (0,6) dan titik potong sumbu x
adalah (4,0), carilah persamaan garisnya
y/b1=x/a
y/b+x/a=1
y/6+x/4=1 x 12
12y / 6 + 12x / 4 = 12
2y + 3x = 12
2y = -3x + 12
y = -3/2 x + 6

c. metode kemiringan garis dan titik


apabila diketahui suatu titik A (x1,y1) dan dilalui oleh suatu garis lurus yang memiliki
kemiringan m, maka persamaannya adalah :
y y1 = m (x x1) persamaan garis yang melalui titik (x1,y1) dengan kemiringan sebesar m.
contoh
carilah persamaan garis yang melalui suatu titik (4,2) dan kemiringan -3
y y1 = m(x x1)
y 2 = -3(x 4 )
= -3x + 12
y = -3x + 14

d. metode kemiringan garis dan titik potong sumbu


apabila diketahui suatu titik yang berkoordinat (0,b) merupakan titik potong dengan sumbu y
sebuah garis lurus yang memiliki kemiringan garis m, maka persamaan garis tersbut adalah y =
mx + b, merupakan persamaan garis yang melalui titik potong sumbu y dengan kemiringan m,
contoh :
apabila suatu garis memiliki titik potong dengan sumbu y pada (0,-4) dan kemiringannya 5 maka
bagaimana persamaan garisnya :
y = mx + b
y = 5x 4

Anda mungkin juga menyukai