Anda di halaman 1dari 47

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat permasalahan atau perhitungan yang

terlalu rumit apabila dihitung satu persatu tiap objek, misalnya: Ada dua jenis
harga tiket pertunjukan di Keong Mas TMII, yaitu Rp 5.000,00 dan Rp 7.000,00.
Jika ada 400 penonton dan hasil penjualan tiketnya Rp 2,300.000, maka berapa
jumlah penonton yang membeli masing-masing jenis tiket?

Permasalahan

seperti ini tentu memerlukan cara penyelesaian yang lebih mudah dan lebih
ringkas. Dalam hal seperti ini, bentuk persamaan dan pertidaksamaan aljabar
sangat diperlikan untuk membantu perhitungan tersebut. Oleh karena itu,
digunakan beberapa model penyelesaian,

di antaranya

persamaan dan

pertidaksamaan linier serta persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.


2.1 Rumusan Masalah
2.1.1 Apakah perbedaan antara Persamaan dan Pertidaksamaan Linear?.
2.1.2 Bagaimanakah cara mencari solusi dari sistem Persamaan dan
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, Dua Variabel dan Tiga
Variabel?.
2.1.3 Apakah perbedaan antara Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat?.
2.1.4 Bagimanakah cara mencari solusi dari sistem Persamaan dan
Pertidaksamaan Kuadrat?.
3.1 Tujuan Penulisan
3.1.1 Dapat mengetahui mengenai perbedaan antara Persamaan dan
Pertidaksamaan Linear.
3.1.2 Dapat mengerti mengenai cara mencari solusi dari sistem Persamaan
dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, Dua Variabel dan Tiga
Variabel.

3.1.3 Dapat mengetahui mengenai perbedaan antara Persamaan dan


Pertidaksamaan Kuadrat.
3.1.4 Dapat mengerti mengenai cara mencari solusi dari sistem Persamaan
dan Pertidaksaam Kuadrat.

BAB II PEMBAHASAN
A. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER
Standar Kompetensi:
Memahami dan dapat melakukan operasi menggunakan bentuk
aljabar, persamaan, dan pertidaksamaan linier satu variable dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian persamaan linear dan pertidaksamaan linear.
2. Menyelesaikan persamaan lineaer.
3. Menyelesaikan pertidaksamaan linear.
4. Menjelaskan pengertian persamaan Kuadrat dan pertidaksamaan
kuadrat.
5. Menyelesaian persamaan kuadrat.
6. Menyusun persamaan kuadrat baru apabila diketahui akar-akarnya.
7. Menyelesaiakn pertidaksamaan kuadrat.
8. Menjelaskan pengertian Sistem Persamaan Linear.
9. Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan 2 variabel secara
eliminasi dan substitusi.
10. Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan 3 variabel secara
eliminasi dan substitusi.
1. Persamaan Linier Satu Variabel
1.1. Pengertian Persamaan Linier Satu Variabel
Persamaan linier satu variabel adalah persamaan aljabar yang mencakup
hanya satu variabel (yang tidak diketahui) dengan pangkat pada variabelnya
satu.
Bentuk umum persamaan linier satu variabel adalah ax + b = 0 dengan a
dan b bilangan real.
1.2. Cara Mencari Solusi Persamaan Linier Satu Variabel
1. Cara Mencari Penyelesaian Persamaan Linier Satu Variabel
Untuk mencari penyelesaian Persamaan Linier Satu Variabel, maka
dapat menggunakan cara:
a. Kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama.
b. Bilangan yang mengandung variabel dijadikan satu ruas.
Contoh 1 :

Tentukan penyelesaian dari persamaan

4 x 3 15 2 x

Penyelesaian :
4x + 3 = 15 2x
4x + 2x + 3 = 15 2x+ 2x

(tiap ruas ditambah 2x)

6x + 3 = 15

6x + 3 3 = 15 3

(persamaan semula)

(tiap ruas dikurangi 3)

6x = 12

6 x 12

6
6

(tiap ruas dibagi 6)

x=2

Atau supaya lebih mudah variabel dijadikan menjadi satu ruas, seperti :
4x + 3 = 15 2x

4x + 2x = 15 3
6x = 12
X = 2

2. Persamaan Linier Dua Variabel (PLDV)


Persamaan Linier Dua Variabel adalah sebuah persamaan yang
memiliki dua variable (yang tidak diketahui), dengan pangkat tertingginya
satu.
Bentuk umum:
ax + by = c ; di mana a, b, dan c adalah konstanta dan a, b 0.

2.1.

Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)


Pasangan dua persamaan linier dengan dua peubah atau variabel x

dan y yang memiliki bentuk umum:


ax +by=c
px +qy=r

dengan penyelesaian serempaknya terpenuhi oleh pasangan terurut (x0, y0)


disebut sistem persamaan dengan dua peubah atau variabel.
Persamaan-persamaan aljabar ax + by = c dan px + qy = r disebut
persamaan linier dengan dua peubah, dengan a, b, c, p, q, dan r R serta a,
b, p, dan q 0. Pasangan terurut (x0, y0) disebut penyelesaian sistem
persamaan linier itu dan {(x0, y0)} disebut himpunan penyelesaian sistem
persamaannya.
2.2 Menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem Persamaan Linier
dengan Dua Variabel
2.1.1. Metode Grafik
Grafik sebuah persamaan linier ax + by = c merupakan sebuah
garis lurus. Dengan demikian secara grafis, sistem persamaan linier.
ax +by=c
px +qy=r

merupakan dua garis lurus. Titik yang bersekutu dari kedua garis tersebut
merupakan

penyelesaian

sistem

persamaan

tersebut.

Berdasarkan

kedudukan dua garis tersebut, maka ada tiga kemungkinan penyelesaian


yang dapat ditentukan, antaralain:
1. Jika kedua garis berpotongan di satu titik (x 0, y0), maka himpunan
penyelesaian tepat mempunyai satu anggota, yaitu {(x0, y0)}. Ini terjadi

jika

a b

p q

atau aq bp. Sistem persamaan linier yang tepat

memiliki satu penyelesaian disebut konsisten.


2. Jika kedua garis itu sejajar, maka himpunan penyelesaiannya tidak

mempunyai anggota atau . Ini terjadi jika

a b c
=
p q r

atau aq bp

= 0 dan ar pc 0 atau br qc 0. Sistem persamaan linier yang tidak


memiliki penyelesaian disebut tidak konsisten.
3. Jika kedua garis itu berimpit, maka himpunan penyelesaiannya

mempunyai tak berhingga banyak anggota, ini terjadi jika

c
r

a b
=
p q

atau aq bp = 0 dan ar cp = 0 dan br cq = 0. Sistem

persamaan linier yang memiliki tak berhingga banyak penyelesaian


disebut bergantungan.
Langkah-langkah menentukan titik potong dua garis lurus tersebut
antaralain:
1) Menentukan titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y
2) Menggambar grafik dan menarik garis-garis yang melalui titik potong
dengan sumbu X dan sumbu Y
3) Menulis himpunan penyelesaian titik potong
Contoh:
Tentukan dengan gambar titik potong tiap system persamaan di bawah ini,
kemudian tulislah himpunan jawabannya.

a.
b.
c.

=5
{xx+ yy=1

{2 xx ++2y=5
y=3
=4
{3 xx+2+6 yy=12

Penyelesaian:
Langkah 1: Menentukan titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y

xa. y 5
x
y

0
5

5
0

x y 1
X 0
Y -1
6

1
0

x b.y 5
x
y

0
5

2x 2 y 3

5
0

6 y 12 c.
x 2 y X4 0 3x 1,5
x
y

0
2

Y 1,5
4
0

Langkah 2: Menggambar Grafik

y
6-

xy=1

5432-

berpotongan

10

-1-

x+y=5

y
65432-

sejajar

10

-1-

x+y=5

-2-

2x + 2y = 3

-3-

y
6543-

x+2y=4

2-

3x+6y=12

berimpit

10

-1-2-3

Langkah 3: Menulis himpunan penyelesaian koordinat titik potong


a. HP =

{ ( 3,2 ) }

b. HP =
c. HP = setiap (x,y)
2.1.2. Metode Substitusi

Untuk menentukan himpunan penyelesaian dari suatu sistem


persamaan linier dengan menggunakan metode substitusi harus ditempuh
langkah-langkah berikut.
Langkah 1 : Pilih salah satu persamaan yang sederhana. Nyatakan y
sebagai fungsi x atau x sebagai fungsi y.
Langkah 2 :

Substitusikan y atau x yang didapat pada langkah 1 ke


persamaan yang lainnya, sehingga didapat penyelesaiannya.

Langkah 3 : Tuliskan himpunan penyelesaiannya.


Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut, dengan
menggunakan metode substitusi.
3 x +5 y=11
4 x y=7

Jawab:
4x y = 7 y = 4x 7; y = 4x 7 disubstitusikan ke persamaan 3x + 5y
= 11, diperoleh
3x + 5(4x 7) = 11
3x + 20x 35 = 11

23x = 46
x=2
x = 2 disubstitusikan ke persamaan y = 4x 7, diperoleh y = 4((2) 7 =1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2,1)}
2.1.3. Metode Eliminasi
Untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem dari sistem
persamaan linier dua variabel dengan menggunakan metode eliminasi
diempuh dengan langkah menghilangkan salah satu variable dengan cara
menjumlahkan atau mengurangkan kedua persamaan linier, syaratnya
koefisien x atau y harus sama.
Contoh:
Tentukanlah himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut ini dengan
menggunakan metode eleminasi!
8 x9 y=4
20 x +9 y=136

Jawab:
Eliminir variabel y, sehingga didapat nilai x:
8 x9 y=4
20 x +9 y=136
28 x=140
+
140
x=
28
x=5
Eliminir variabel x, sehingga diperoleh nilai y:
40 x45 y=20
40 x+18 y =272

63 y =252
8x-9y=4
|5|
252
y=
63
y=4
20x+9y=136 |2|
Jadi,himpunan penyelesaiannya adalah {(5,4)}
2.1.4. Metode Kombinasi Eliminasi dan Substitusi
Metode kombinasi eleminasi-substitusi dapat digunakan untuk
menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linier dengan dua
variabel, metode eleminasi digunakan terlebih dahulu kemudian
dilanjutkan metode substitusi.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari:

x 3 y 10

..

persamaan (1)

..

persamaan (2)

3x 4 y 15
Penyelesaian:
Untuk mendapat nilai y, eliminasi nilai x. Apabila koefisien y tidak
sama, maka dapat disamakan terlebih dahulu dengan cara mengalikan
salah satu atau kedua bilangan dengan suatu bilangan sehingga koefisien
fariabel yang dieliminasi menjadi sama.

10

x 3 y 10

|3|

3 x 9 y 30

3x 4 y 15

|1|

3x 4 y 15

5y = 15
y=3
Substitusikan y = 3 pada salah satu persamaan, misalnya dipilih persamaan
(1), sehingga:
x + 3y = 10
x + 3(3) = 10
x+9 = 10
x = 10-9
x=1
Jadi, himpunan penyelesaiannya ialah {(1,3) }
3. Persamaan Linier Tiga Variabel (PLTV)
Persamaan Linier Tiga Variabel ialah suatu persamaan yang terdiri
atas tiga variabel yaitu x, y, dan z dengan pangkat tertinggi adalah satu.
Dengan bentuk umum ax + by + cz = d.

3.1.

Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV)


sistem persamaan linier tiga variabel adalah sistem persamaan

linier yang terdiri dari tiga persamaan linier tiga variabel. Dengan bentuk

umum :

a 11 x +a 12 y +a 13 z= p
a 21 x +a 22 y +a 23 z=q
a 31 x +a 32 y+ a 33 z =r

disebut sistem persamaan linier dengan tiga variabel, dengan a11, a12, a13,
a21, a22, a23, a31, a32,dan a33adalah koefisien-koefisien variabel x, y, dan z
yang merupakan bilangan rean dan tidak sama dengan 0. Sedangkan p, q,
dan r R adalah konstanta.
Menyelesaikan sistem persamaan linier dengan tiga variabel adalah
menentukan pasangan terurut (x0, y0, z0) yang merupakan penyelesaian
simultan atau serempak dari sistem persamaan itu, sehingga himpunan
penyelesaiannya adalah {(x0, y0, z0)}.

11

3.2.

Menentukan Himpunan Penyelesain Sistem Persamaan Linier


Tiga Variabel
Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier dengan tiga
variabel dapat ditentukan dengan metode substitusi dan metode

kombinasi eliminasi substitusi.


3.2.1. Metode Substitusi
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linier tiga variabel dengan
metode substitusi ditempuh langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah 1 : Pilih salah satu persamaan yang sederhana, kemudian
nyatakan x sebagai fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan
z, atau z sebagai fungsi x dan y.
Langkah 2 : Substitusikan x, y, atau z yang didapat pada langkah satu ke
persamaan-persamaan yang lainnya, sehingga didapat sistem
persamaan linier dengan dua variabel.
Langkah 3 : Selesaikan sistem persamaan linier dengan dua variabel yang
didapat pada langkah 2 dengan metode substitusi.
Langkah 4 : Penyelesaian sistem persamaan linier dengan dua variabel
pada langkah 3 disubstitusikan ke salah satu persamaan linier
dengan tiga variabel, sehingga didapat penyelesaian simultan
dari sistem persamaan itu.
Langakah 5 : Tulis himpunan penyelesaiannya.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian SPLTV berikut:
x yz 6

x 2 y z 3
2x y z 6

Penyelesaian:
Dari persamaan x - y + z = 6 z = 6 x + y, substitusi z = 6 x + y ke
persamaan x + 2y - z = -3 dan 2x + y + z = 6, sehingga diperoleh:

12

x+2y-(6-x+y)=-3

dan

2x+y+(6-x+y)=6

2x+y=3 (1)

x+2y=0 (2)

Persamaan (1) dan (2) membentuk SPLDV

2x y 3

x 2y 0
Dari persamaan x+2y=0 x=-2y. substitusi x=-2y ke persamaan 2x+y=3,
diperoleh :
2(-2y)+y=3

-3y=3
y=-1
substitusi y=-1 ke persamaan x=-2y, diperoleh:
x = -2(-1)=2
nilai x = 2 dan y = 1 disubstitusikan ke persamaan z = 6- x + y, diperoleh :
z=6-(2)+(-1)=3
Jadi, himpunan penyelesaian SPLTV itu adalah {(2,-1,3)}.
3.2.2. Metode Eliminasi
Untuk menyelesaikan SPLTV dengan menggunakan metode eliminasi,
maka digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Eliminasi salah satu variabel x atau y atau z dari dua persamaan
sehingga diperoleh SPLTV
2. Selesaikan SPLTV yang didapat dari langkah 1
3. Substitusikan nilai-nilai variabel yang diperoleh pada langkah 2 ke
dalam salah satu persamaan semula untuk mendapat nilai variabel
lainnya
Contoh:

13

Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLTV

x y +6
x +2 yz=3
2 x + y + z=6

Penyelesaian:
Dari persamaan pertama dan kedua :
x y + z=6
x +2 yz=3
+ ..................... (1)
2 x + y =3
Dari persamaan kedua dan ketiga:
x +2 yz=3
2 x + y + z=6
+
3 x+3 y =3
x+ y=1

(2)

Persamaan (1) dan (2) membentuk SPLDV x dan y:


y=3
{2xx++y=1
Nilai x dicari dengan mengeliminasi variabel y:
2x + y = 3

|1|

2x + y = 3

x+y=1

|2|

2x + 2y = 2 -y = 1
y= -1

substitusikan nilai x = 2 dan y = -1 ke dalam salah satu persamaan semula


untuk mendapatkan nilai z, misalnya persamaan x y + z = 6; diperoleh:

14

2 (-1) + z = 6

z=3

Jadi, himpunan penyelesaian SPLTV di atas ialah {(2, -1, 3)}


3.2.3. Metode Kombinasi Eliminasi-Substitusi
Untuk menentukan himpunan penyelesaian suatu sistem persamaan
linier dengan tiga variabel dapat digunakan metode kombinasi eliminasisubstitusi dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah 1 : Eliminir salah satu variabel x, y, atau z, sehingga didapat
sistem persamaan linier dengan dua variabel.
Langkah 2 : Selesaiakan sistem persamaan linier dua variabel pada
Langkah 1 menggunakan metode kombinasi eliminasisubstitusi.
Langkah 3 : Substitusikan penyelesaian simultan yang didapat ke salah
satu persamaan linier dengan tiga variabel, sehingga didapat
penyelesaian simultan sistem persamaan itu.
Langkah 4 : Tulislah himpunan penyelesaiannya.
Contoh :

x + y + z=1
2 x y + z=1
x +2 y +3 z=2

Penyelesaian:
Eliminasi salah satu variabel, misalnya z:
x + y + z=1
2 x y + z=1

x +2 y=2

.. (1)

15

Kemudian dari persamaan kedua dan ketiga:


2x y + z = 1

|3|

6x 3y + 3z = 3

x + 2y + 3z = -2

|1|

x + 2y + 3z = -2 _
5x 5y = 5
x+y=1

.. (2)

dengan menggabungkan persamaan (1) dan persamaan (2), diperoleh


SPLDV:
x +2 y=0
x y =1
+
y=1
substitusikan y = 1 ke dalam persamaan (2), sehingga:
xy =1
x (1) = 1
x=2
hitung nilai variabel z dengan mensubstitusikan x = 2 dan y = 1 ke dalam
persamaan (1), sehingga diperoleh:
x+y+z=1
2+1+z=1
z = -2
Jadi, penyelesaiannya adalah {(2, 1, -2)

4. Pertidaksamaan Linier Satu Variabel (PtLSV)


4.1.
Notasi Pertidaksamaan
a. Kurang dari ( < )

16

Jika a dan b bilangan riil, maka a dikatakan kurang dari b, ditulis

a<b ,

jika dan hanya jika a -b bernilai negative.


Contoh:
8 < 11, karena 8 - 11 = -3 , dan -4 bernilai negative.
b. Lebih dari ( > )
Jika a dan b bilangan riil, maka a dikatakan lebih dari b, ditulis

a>b ,

jika dan hanya jika a -b bernilai positif.


Contoh:
4 > -1 , karena 4 (-1) = 5 , dan 5 bernilai positif.
c. Kurang dari atau sama dengan ( )
Jika a dan b bilangan riil, maka a dikatakan kurang dari atau sama dengan
b, ditulis ab , jika dan hanya jika a < b atau a = b ( a b ingkaran
dari a > b).
Contoh:
7 9 adalah benar karena ingkarannya 7 > 9 adalah salah.
d. Lebih dari atau sama dengan ( )
Jika a dan b bilangan riil, maka a dikatakan lebih dari atau sama dengan
b, ditulis ab , jika dan hanya jika a > b atau a = b ( a b ingkaran dari
a < b).
Contoh:
5
4.2.

3 adalah benar, karena ingkarannya 5 < 3 adalah salah.


Definisi Pertidaksamaan
Sebuah pernyataan tentang bilangan riil a dan b yang berbentuk a < b , a

> b , a b , atau a b , sehingga:

17

i.
ii.
iii.
iv.

a>bb<a
a<bb>a
abba
abba
Pertidaksamaan ada dua macam, antaralain:
1. Pertidaksamaan mutlak; adalah benar

untuk

semua

nilai

nyata

darivariable-variabel yang dikandungnya. Contoh: (a-b)2> 0 berlaku untuk


semua nilai a dan b, dengan a b.
2. Pertidaksamaan bersyarat; penyelesaiannya hanya memenuhi sebagian
nilai-nilai dari variabel-variabel yang dikandungnya. Contoh: x2 > 8
adalah hanya benar apabila x >10 .
4.3.

Pengertian PtLSV
Pertidaksamaan Linier Satu Variabel ialah suatu pertidaksamaan
bersyarat dalam variable x yang memiliki bentuk E < F , E > F , E F ,
atau E F, dengan E dan F adalah bentuk aljabar dalam x.

4.4.
Penyelesaian PtLSV
4.4.1. Menentukan Penyelesaian PtLSV
Penyelesaian (akar, solusi, atau jawab) pertidaksamaan dalam
variable x adalah semua nilai x yang membuat pertidaksamaannya menjadi
pernyataan yang benar.
Untuk dapat menyelesaikan Pertidaksamaan Linier Satu Variabel
dilakukan dengan cara:
1. Kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, dan dibagi ddengan bilangan
yang sama.
2. Kedua ruas dikali atau dibagi dengan bilangan positif yang sama (bukan
nol), sehingga tanda pertidaksamaannya tidak berubah
3. Kedua ruas dikali atau dibagi dengan bilangan negatif, sehingga tanda
pertidaksamaannya berubah
Contoh:
1) 3x 9 > 6

(persamaan semula)

18

3x 9 + 9 > 6 + 9

(kedua ruas ditambah 0)

3 x 15

3
3

(kedua ruas dibagi 3)

x>5
2) 3x + 4 > 5x 6
3x + 4 4> 5x 6 -4
3x > 5x -10
3x 5x > 5x 5x -10
-2x > -10
2 x 10

2
2

(persamaan semula)
(kedua ruas dikurangi 4)
(kedua ruas dikurangu 5x)

(kedua ruas dibagi -2)

x<5

4.4.2. Penerapan Konsep PtLSV dalam Kehidupan


Contoh:
Putri memiliki 50 koin terdiri dari uang Rp 100,00 dan Rp 50,00 yang
jumlahnya paling banyak Rp 4.000,00. Carilah batas dari masingmasing koin yang dimilikinya!
Penyelesaian:
Missal banyak koin Rp 100,00 = x keping dan banyak koin
Rp50,00 = (50-x) keping, sehingga persamaannya menjadi:
100x + 50(50-x) 4000

100x + 2500 50x 4000

50x 4000 2500

50x 1500

1500
50

x 30

19

Jadi, banyakkoinRp 100,00 adalah 30 kepingdankoinRp 50,00 adalah


20 keping.

5. Pertidaksamaan Linier DuaVariabel (PtLDV)


Pertidaksamaan Linier Dua Variabel ialah suatu pertidaksamaan
bersyarat dalam variable x dan y yang memiliki bentuk E < F , E > F , E
F , atau E F, dengan E dan F adalah bentuk aljabar dalam xdany.
5.1.

Cara Mencari Solusi PtLDV


Untuk mencari solusi PtLDV, maka dapat digunakan metode:
a. Metode Grafik
Strategi menggambar Grafik atau Daerah Himpunan Penyelesaian PtLDV
Untuk menggambar grafik atau daerah himpunan penyelesaian PtLDV

ax + by +c e atau ax + by +c e dapat ditempuh prosedur sebagai berikut:


Contoh Soal:
x 2 y 2

1. Tentukan daerah himpunan pentelesaian pertidaksamaan


Penyelesaian:
1. Langkah 1:
x 2 y 2
x 2 y 2
Ubah
ke dalam bentuk persamaan
untuk bisa
menggambar garis, dengan cara mencari titik potong
x 2 y 2

Garis

memotong sumbu X jika y=0, maka:

x - 2(0) = -2
x = -2

20

x 2 y 2

jadi, koordinat titik potong

dengan sumbu X adalah (-

2,0).
x 2 y 2

Garis

memotong sumbu Y jika x=0, maka:

0 2y = -2
y=1
x 2 y 2

jadi, koordinat titik potong

dengan sumbu Y adalah

(0,1).
Langkah 2:
Y
x 2 y 2

21-2

-1

Untuk mendapatkan daerah himpunan penyelesaian PtLDV, maka


dapat menggunakan metode titik uji. Yaitu dengan memasukkan nilai
titik uji ke dalam pertidaksamaan dan menentukan apahak hasilnya
merupakan pernyataan yang benar atau pernyataan yang salah.
Misal titik uji (0,0), maka:
x 2 y 2

0 2(0) -2
0 -2; merupakan pernyataan yang bernilai benar.

21

Pada gambar grafik di atas, daerah yang tidak diarsir merupakan


x 2 y 2

himpunan penyelesaian pertidaksamaan

5.2.

Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel (SPtLDV)


Sistem pertidaksamaan linier adalah komponen-komponen dari
sejumlah berhingga pertidaksamaan linier. Daerah himpunan penyelesaian
pertidaksamaan linier dua variabel ditentukan dari irisan tiap daerah
himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier dua variabel dari sistem

pertidaksamaan linier dua variabel tersebut.


Contoh :
1. Gambarlah daerah himpunan penyelesaian dari SPtLDV
x+ y 10
2 x +3 y 24

x0
y0

Penyeesaian:
1. Langkah 1:
Ubah pertidaksamaan

x+ y 10 menjadi bentuk persamaan

x+ y=10

Titik potong sumbu Y jika x = 0 , maka:


x + y = 10
0 + y = 10
Y = 10
jadi, koordinat titik potong x+ y=10 dengan sumbu Y adalah
(0,10)
Titik potong sumbu X jika y = 0, maka:
x + y = 10
x + 0 = 10
X =10

22

jadi, koordinat titik potong

x+ y=10

dengan sumbu X adalah

(10,0)

Ubah

pertidaksamaan

2 x +3 y 24 menjadi

bentuk

persamaan

2 x +3 y=24

Titik potong sumbu X jika y = 0, maka:


2 x +3 y=24
2x + 0 = 24
2x = 24
x = 12

\jadi, koordinat titik potong 2 x +3 y=24

dengan sumbu X

adalah (12,0)
Titik potong sumbu Y jika x = 0, maka:
2 x +3 y=24

3y = 24
Y=8
jadi, koordinat titik potong 2 x +3 y=24 dengan sumbu Y
adalah (0,8)
Langkah 2: Gambar grafik

23

Langkah 3: Titik Uji

5.3 Nilai Optimum Pada Permasalahan Program Linear


Dalam menentukan nilai optimum dari fungsi objektif, biasanya beberapa
hal yang diketahui dalan soal adalah berupa grafik penyelesaian atau
bentuk/model sistem pertidaksamaan linear dua variabelnya. Kita disuruh
menentukan nilai optimum dari fungsi objektif yang diketahui.
Contoh Soal : Tentukan nilai maksimum dari fungsi objektif F = 3x + 4y dari
daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan 4x + 3y 36 dan x + y 10, x 0,
y 0.
Jawaban:
Daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan 4x + 3y 36 dan x + y 10, x
0, y 0 dapat digambarkan sepertidi bawah ini.

24

Selanjutnya, menentukan koordinat titik potong kedua garis pada grafik.


Misalkan titik potong kedua garis adalah titik B.
Dengan cara eliminasi y dari kedua persamaan garis diperoleh pengerjaan berikut.
4x + 3y = 36
3x + 3y = 30 __
-------------x =6
Substitusikan x = 6 ke persamaan x + y = 10, sehingga 6 + y = 10, diperoleh
y = 4.
Jadi, koordinat titik B(6, 4).
Untuk menentukan nillai maksimum dari fungsi objektif, kita gunakan Uji titik
pojok terhadap fungsi objektif f(x, y) = 3x + 4y
Titik Pojok
A(10, 0)
B(6, 4)
C(0, 9)

F(x, y) = 3x + 4y
3 10 + 4 0 = 30
3 6 + 4 4 = 34
3 0 + 4 9 = 36 (maksimum)

Jadi, nilai maksimumnya adalah 36.

25

26

B. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT


Standar kompetensi :
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fingsi persamaan dan
dan fungsi pertidaksamaan kuadrat
Kompetensi dasar :
1. Menggunakan sifat dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat
2. Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan
persamaaan dan pertidaksamaan kuadrat
3. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan/atau fungsi kuadrat
4. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya.

1. Persamaan Kuadrat
1.1. Pengertian Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat dalam x adalah persamaan yang ditulis dalam
bentuk umum ax2+bx+c=0, dimana a,b,c adalah bilangan real dan a0
walaupun b dan c boleh nol.
Misalnya :
2x2-3x-3=0, maka a=2, b=-3, dan c=-3
x2-8=0, maka a=1, b=0, dan c=-8
3x2-7=0, maka a=3, b=-7, dan c=0
Keterangan :
1. x adalah variabel
2. a adalah koefisien dari x2
3. b adalah koefisien dari x
4. c adalan konstanta
Nilai-nilai x yang memenuhi persamaan kuadrat dinamakan akar-akar
persamaan kuadrat atau penyelesaian persamaan kuadrat.

27

1.2. Cara Mencari Solusi Persamaan Kuadrat


Nilai x yang memenuhi suatu persamaan kuadrat disebut akar atau
penyelesaian dari persamaan itu. Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari ax2 + bx
+ c = 0, maka x1 dan x2 memenuhi persamaan itu, yaitu a(x1)2 + b(x1) + c = 0
dan a(x2)2 + b(x2) + c = 0.
Mencari solusidari persamaan kuadrat dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antaralain :
a.
b.
c.
d.
1.2.1.

Memfaktorkan (faktorisasi)
Melengkapkan kuadrat sempurna
Menggunakan rumus kuadrat
Menggunakan grafik
Memfaktorkan

Cara pemfaktoran ini berdasarklan pada sifat perkalian dua faktor dengan
hasil 0, yaitu:
Jika ab = 0, maka a = 0 atau b = 0

Jika suatu persamaan kuadrat dapat difaktorkan dalam bentuk hk = 0,


maka persamaan itu dapat dilselesaikan dengan pemfaktoran.
Contoh :
faktorkanlah :
a) x 2+ 10x +21
b) 6x 2 - 11x 10
Jawab :
x 2+ 10x +21

a)
faktor x2

faktor 21

= ( + ) ( + )

28

Faktor x2 ialah x . x
Faktor 21 ialah yang jumlahnya 10 adalah 7 dan 3
=(x+7)(x+3)
Jadi faktor dari x 2+ 10x +21 = ( x + 7 ) ( x + 3 )
6 x 2- 11x 10,

b)
faktor 6x2

a0
faktor 10

= ( + ) ( + )

Kita harus mencari faktor dari 6 dan (-10) yang jumlahnya -11
Jadi faktor dari
6x 2- 11x 10 =( 2x 5) ( 3x + 2 )
1.2.2.

Melengkapkan Kuadrat Sempurna


Bentuk x2 + 2ax + a2 adalah bentuk kuadrat sempurna, karena;
x2 + 2ax + a2= (x + a )2, sedangkan bentuk x2 + 2ax bukan kuadrat
sempurna, karena x2 + 2axx2 (x + a )2
2

Untuk melengkapkan kuadrat pada bentuk x + bx tambahkan


yaitu kuadrat dari setengah koefisien x.
Misalnya :
selesaikan persamaan 2x2 + 8x +1 dengan melengkapkan kuadrat :
Jawab :
2x2 + 8x = -1
2(x2+4x) = -1
x 2+ 4x = -1/2
x 2 + 4x + (2)2 = (2)2 1/2
( dari 4 ) adalah 2
(x + 2)2 = 7/2
x + 2 = 7/2
x + 2 = 1
1.2.3.

Menggunakan Rumus Kuadrat

29

( b2 )

Penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, dengan a 0 dapat


ditentukan dengan menggunakan rumus kuadrat. Rumus kuadrat diperoleh
melalui kuadrat sempurna yaitu sebagai berikut:

ax 2 bx c 0
ax 2 bx c
ax 2 bx
c

a
a

x2

b
c
x
a
a

x2

b
1 b
c 1 b
x ( )2 ( )2
a
2 a
a 2 a

x2

b
b
c
b
x ( )2 ( )2
a
2a
a 2a

b
x

2a

b
x
2a

b2
c

2
a
4a

b 2 4ac

4a 2

x1.2

b
b 2 4ac

2a
4a 2

x1, 2

b
b 2 4ac

2a
2a

x1, 2

b
b 2 4ac

2a
2a

b b 2 4acb b 2 4ac
x21a, 2
2a
Jadi, rumus persamaan kuadrat ialah
x1, 2

30

dengan:

x1

Dan

b b 2 4ac
2a

b 2 4ac D

x2
dan

b b 2 4ac
2a

atau Diskriminan

Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar:


a. Jumlah akar-akar:

x1 x2

b b 2 4ac b b 2 4ac

2a
2a

x1 x 2

2b
2a

x1 x2

b
a

b. Hasil Kali Akar-akar

b b 2 4ac b b 2 4ac

2
a
2
a

x1 .x2

x1 .x2

b 2 (b 2 4ac)
4a 2

x1. x 2

4ac
4a 2

x1. x2

c
a

Contoh :
Gunakan rumus persamaan kuadrat untuk menentukan akar akar persamaan
5x2 + 3x 7 = 0, sampai dengan dua angka di belakang koma.
Jawab :
5x2 + 3x 7 = 0

b b24 ac
x1,2 =
2a

31

atau

3 3 24 .5 .7
x1.2 =
2.5
x1,2 =
x1 =

3 3 24 .5.7
x2 =
2 .5

3 9+ 140
10
3+ 149
10

3+12,21
x1 =
10
x1 =

9,21
10

x2 =

3 9+140
10

x2 =

3 149
10

x2 =

312,21
10

15,21
x2 =
10

x1 0,92

x2 = - 1,52

32

Diskriminan dan Penggunaannya


Contoh:
Tentukan Akar-akar dan Diskriminan dari persamaan kuadrat di bawa
ini.

x 2 2x 1 0

1.

x 2 5x 7 0

2.

2x 2 x 3 0

3.
4.
Jawab:
1.

x 2 x 1 0

x 2 2x 1 0

D b 2 4ac
D = (-2)2-4(1)(1)
D = 4-4
D=0
( 2) 0
x1
2
x1 1

( 2) 0
2
x2 1
x2

Kedua akarnya sama dan real


2.

x 2 5x 7 0

D b 2 4ac
D = (5)2-4(1)(7)
D = 25 28
D = -3, D < 0
5 3
x1
2
5 3
x2
2
Akar-akarnya berbeda dan imajiner

33

3.

2x2 x 3 0
D b 2 4ac
D = (1)2 - 4(2)(-3)
D = 1 + 24
D = 25
D = 52
1 25
x1
4
1 5
x1
4
x1 1
1 25
4
1 5
x2
4
6
3
x2
4
2
x2

Akar-akarnya berbeda dan rasional


4.

x 2 x 1 0

D b 2 4ac
D = (-1)2 4(1)(-1)
D=1+4
D=5
(1) 5
x1
2
1 5
x1
2
(1) 5
x2
2
1 5
x2
2
Jadi, akar-akarnya berbeda dan irasional
Sehingga diperoleh kesimpulan:

34

b 2 4ac 0

a. Jika

b 4ac 0

, maka kedua akarnya sama dan real

b. Jika

b 4ac 0

, maka kedua akarnya imajiner

c. Jika

, maka kedua akarnya real yang berbeda

Apabila a, b, c rasional, maka:

Jika

b 2 4ac

adalah bilangan kuadrat, maka akar-akarnya rasional

b 4ac
2

Jika

bukan bilangan kuadrat, maka kedua akarnya

irasional
1.2.4. Menggunakan Grafik
selesaikan persamaan x2 + 3y 10 = 0 dengan menggunakan grafik y =
x2 + 3x- 10
Jawab :
Lukislah grafik x2 + 3y 10 = 0 dengan langkah-langkah sebagai

berikut :
Karena domain tidak diketahui ,mula-mula tentukan koordinat titik
balik kurva untuk menentukan domain yang sesuai: y=x2+ 3x 10
y + 10 = x2+ 3x
3
9
2
y + 10 = (x+ 2 ) - 4
49
4

y+

= ( x+

3
2
2 )

koordinat titik balik (

3
2

,-

Tentukan domain dimana x= -

49
4
3
2

)
sebagai patokan

y= x2 + 3x 10
Domain(x

-6

-5

-4

-3

-2

)
1
y

-6

-10

-12

-10

1
2

49
4

35

-1

12

Dari pasangan titik pada tabel diatas lukislah grafik y= x2 + 3x 10


Dari keterangan gambar, grafik y= x2 + 3x 10 memotong sumbu X

di titik A ( -5,0) dan B (2,0)


Jadi;
(i)
Akar-akar persamaan x2 + 3x 10 = 0 ialah x1= -5 dan x2 = 2
(ii)
Himpunan penyelesaian persamaan x2 + 3x 10 = 0 adalah {-5,2}

y = x2+3x-10

8-

6-

4-

2-

-6

-5

-4

-3

-2

-1

0-

-2 -

36

-4 -

-6 -

Y = x-2

-8 -

-10-

-12-

2. Pertidaksamaan Kuadrat
2.1. Pengertian
Pertidaksamaan dengan pangkat variabel tertinggi adalah dua
dimana a, b, dan c adalah bilangan real dan a0.
2.2. Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat sebenarnya tidak terlalu
berbeda jauh dengan bentuk umum persamaan kuadrat. Jika pada
persamaan kuadrat terdapat tanda =, maka pada pertidaksamaan kuadrat
terdapat tanda >,,<, atau .
Misalnya :
-x2+6x+400
3x2+x-14<0
2.3.

Cara Mencari Solusi Pertidaksamaan Kuadrat


a. Menyelesaikan pertidaksamaan dengan memperhatikan tandatanda pertidaksamaan kuadrat.
Contoh :
Tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan x2 + 4x 5 > 0,
x R.

37

Jawab :
x2 + 4x 5 > 0
Langkah 1 :
Tentukan nilai x untuk x2 + 4x 5 = 0 [Pembuat Nol Fungsi]

(x + )(x 1) = 0
x = -5 atau x = 1
Langkah 2 :
Berdasarkan nilai x = -5 dan x = 1, susunlah interval x yaitu x < -5;
-5 < x < 1 dan x > 1 seperti yang ditunjukkan oleh garis bilangan
berikut.
|

x < -5
|
|
O
-5

|
|
|
-5 < x < 1

|
0

x>1
O |
|
1

Langkah 3 :
Selidiki nilai x yang memenuhi dengan tabel selidik
Nilai x
x+5
0
+
+
+

x < -5
x = -5
-5 < x < 1
x=1
x>1

Tanda untuk :
x-1
0
+

(x + 5)(x 1)
+
0
0
+

Dari tabel di atas kita mengetahui bahwa nilai x yang memenuhi


(x+5)(x-1) > 0 terletak pada interval x < -5 atau x > 1.
++++++++

++++++++
-----------x<-5
x>1

Jadi, himpunan penyelesaiannya = {x | x < -5 atau x > 1, x R}.


Pertidaksamaan x2 + 4x 5 > 0, dapat juga diselesaikan dengan
menggunakan syarat : jika h.k > 0, maka :
(i)
h < 0 dan k < 0, atau
(ii)
h > 0 dan k > 0.

38

x2 + 4x 5 > 0
(x + 5)(x 1) > 0

x + 5 < 0 dan x 1 < 0,

atau

x + 5 > 0 dan x 1 > 0

x < -5 dan x < 1,

atau

x > -5 dan x > 1

x yang memenuhi x<-5

x yang memenuhi x>1

x < -5
|
|
|

x>1
O
|
|
|
|
|
O |
|
-5
0
1
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | x < -5 atau x > 1, x R }.
b. Menyelesaikan

pertidaksamaan

kuadrat

dengan

menggunakan grafik fungsi kuadrat


Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian pertidakksamaan x2 + 4x 5 > 0
Jawab:
Langkah 1 :
Titik potong dengan sumbu Y diperoleh jika x = 0.
y = x 2 + 4x 5 = 0
y = (0)2 + 4(0) 5
y=-5
jadi titik potongnya adalah (0,-5)
Langkah 2 :
Titik potong dengan sumbu X diperoleh jika y = 0
x 2 + 4x 5 = 0
(x + 5) (x 1) = 0
x = -5 atau x = 1
jadi titik potongnya adalah (-5, 0) dan (1,0)
Langkah 3 :
Sumbu simetri :
b
4
x = 2 a = 2.1

4
2

titik stasioner untuk x = -2


y = x 2 + 4x 5 = 0
y = (-2)2 + 4(2) 5
y=4+85
y = -9

39

= -2

y<0

y=(x+5)(x-1)

y>0

X
-5

-2

1
-5

-9

Jadi himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan untuk y > 0


yaitu (x + 5) (x - 1) > 0 adalah {x | x < -5 atau x > 1, x R }.

40

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Selesaikan persamaan berikut, untuk peubah pada bilangan bulat:
a.

3x 5 2 x 2

9 z 12 5 5 z

b.
2. Selsaikan persamaa berikut, untuk peubah pada bilangan real:
3(3 x 10) 2(2 x 3) 12
a.
4(2 x 5) 3(4 x 5) 17
b.
x 1 x 2 x 3

16
2
3
4
3. Persamaan
memiliki akar x = x0. Nilai x0 + 3 =

4. Akar dari persamaan

2( x 5) 4 x m

2
3
5

, adalah x = 52. Nilai m

adalah

2
5. Persamaan

1
5x 9 y 5 3x y 5 7 x 4 y 3 5
3
6
12
12

memiliki akar x

= 7. Nilai y adalah
6. Empat puluh kilogram beras campuran harganya Rp 2.600,00/kg, yang
dicampur dari beras dengan harga Rp 2.000,00/kg dan Rp 3.000,00/kg.
Berapa kilogram setiap bagian beras harus dicampur?
7. Dua tahun yang lalu umur seorang laki-laki aialah 6 kali umur anaknya. 18
tahun kemudian umurnya akan menjadi 2 kali umur anaknya. Tentukan
umur mereka sekarang!
8. Seorang pedagang menjual semua baju dan dasi seharga $1000, harga 3

baju $10 dan sebuah dasi $2. Apabila ia hanya menjual

baju dan

3
2

1
2

dari jumlah

dari jumlah dasi maka ia dapat mengumpulkan uang $600.

Berapakah jumlah masing-masing barang yang telah ia jual?

41

9. Carilah himpunan penyelesaian dari tiap SPLDV berikut ini:


x + y=4
a.
4 x +3 y=13
b.

{
y=7
{23 x3
x +2 y=4

10. Carilah himpunan penyelesaian SPLTV berikut:

c.

d.

x2 y+ z =6
3 x + y2 z=4
7 x6 yz=10

2 x+ y+ z=7
3 x y +2 z =4
x3 y+ 5 z=

11.
12. Tentukan himpunan jawab dari persamaan kuadrat di bawah ini dengan
pemfaktoran:
a. x2-8x+15=0
b. 4x2-12x-7=7
c. x2+6x=0
13. Tentukan HP dari pertidaksamaan berikut, dengan peubah {-5,-4,-3,-2, -1,
0, 1, 2, 3, 4, 5}
a.

13x 3x 18 8 x
2(2a 1) 6a 2

b.
14. Tentukan HP dari pertidaksamaan berikut, dengan peubah pada bilangan
bulat

c.

9n 6 5n 2

e.

2( p 3) 5 p 9

d.

2x 3 x 6
7(2 y 1) 8 y 11

f.
15. Tentukan grafik atau daerah himpunan penyelesaian dari setiap PtLDV
berikut!
3x y 6
a.

42

2 x 5 y 10

b.

2x 3 y 6

c.

2x y 7

d.

4x y 8

e.
16. Tunjukkan pada diagram Cartessius, grafik atau daerah himpunan
penyelesaian dari setiap SPtLDV berikut, untuk x, y R!
x 0, y 0, x y 4
a.
b.
c.
d.

x 0, y 0,2 x y 4

x 0, y 0,2 x 3 y 12
x 5, y 0, y x, x y 5

x 4, y 0,2 x y 4

e.
17. Gambarlah himpunan titik-titik yang memenuhi setiap SPtLDV berikut
sebagai daerah yang tidak diarsir!

a.

b.

{
{

x6
y x
y 0
x+ y 6

x + y 6
x+ y 2
x0
y 0

c.

6
{00yxx+2

d.

e.

3 x + y >6
x 2
y6
x +2 y 6
3 x y 4
x0
y0

f.

g.

x y 2
2 x +3 y 16
x + y 3
2 x +3 y 6

18. Tentukan penyelesaian tiap persamaan kuadrat di bawah ini:

43

a.
b.

c.

x 2 15 x 3 0

5x 2 19 x 2 0

d.

3 2 x 1 3 x

3x 1
x2

e.

3
5

x 1 x 1

x 1 2x 3
2

2
x 1 2x 1
3

19. Gunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat untuk
menentukan jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan berikut:

a.

x 2 5x 6 0

c.

x 2x 3 0
2

b.

4x 2 2x 7
x( x 3) x 4

d.

e.

x 1
3

2
x2

f.

20. Tentukan jenis akar-akar persamaan kuadrat di bawah ini:

x 2 6x 3 0

a.

3 x 2 16 x 5 0

b.

x2 9 0

c.
21. Tentukan nilai m, p, atau k sehingga persamaan kuadrat d i bawa ini mempunyai
akar-akar yang sama
g.
px 2 12 x 9 0

a.

c.
d.

x 2kx 9 0
2

b.

e.

m 1 x 2 2 m 3 x 3m 0

44

x 2 mx 16 0

22. Selesaikanlah pertidaksamaan y = x 2 2x - 15 dengan menggunakan metode


grafik !
f.

45

g.

BAB III PENUTUP


h.

i. 3.1 Kesimpulan
j.

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear itu dapat diselesaikan

dengan beberapa

metode atau cara seperti, dengan menggunakan metode

substitusi, metode eliminasi, metode substitusi-eliminasi dan metode grafik.


Begitu pula dengan Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat, yang dapat di
selesaikan dengan beberapa metode penyelesaian.
k.
3.2 Saran

Untuk penulis selanjutnya, agar lebih siap dalam membuat sebuah


makalah karena membutuhkan tenaga, fikiran maupun dana.
l.

Untuk pihak-pihak yang bersangkutan agar makalah ini memberi manfaat


kepada orang yang membutuhkan khususnya si-penulis.

m.

Dan kepada teman-teman agar bermanfaat untuk menjadi sebuah acuan


untuk selalu meningkatkan kualitas dan kreatifitas.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.
aa.

DAFTAR PUSTAKA

ab.
ac.

Tampomas, Husein. 2000. Matematika Plus Untuk Kelas 1 SMP Semester

ad.

Pertama. Jakarta: Yudhistira.


Tampomas, Husein. 1999. Seribu Pena Matematika SMU Kelas 2. Jakarta:
Erlangga

ae.

Noormandiri, B.K. 2004. Matematika Untuk SMA Kelas X. Jakarta:

af.

Erlangga.
R. Spiegel, Murray. 1989. Teori dan Asal-Usul Matematika Dasar. Jakarta:

ag.

Erlangga.
Wirodikromo, Sartono. 2001. Matematika Untuk SMA Kelas X. Jakarta:

ah.

Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2007. Matematika Kelas 12 Semester 1 Program IPA.

ai.

Bandung: Grafindo
E.S, Pesta dan Alfarabi.______.Matemetika Aplikasi Jilid Satu. ________:
Media Sukses

aj.
ak.

Anda mungkin juga menyukai