Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT


TENTANG KOMUNIKASI MATEMATIS

Disusun oleh:
1. ISNANIA RSA1C216001
2. DODI S.A GINTING RSA1C216002
3. NAILA A. HIDAYAT RSA1C216003
4. AKROM NAZIR RSA1C216004

Dosen Pengampu:
Rohati, S.Pd., M.Pd
Khairul Anwar, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PGMIPA-U


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Komunikasi
Matematis dengan baik serta tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu


Rohati, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran
Matematika Berbasis ICT yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami untuk
menyusun makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang
telah memberikan doa, motivasi, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan
maupun materi penyampaiannya. Dengan menyadari hal tersebut maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Namun
demikian, penulis berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam menambah
wawasan dan pengetahuan bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

Jambi, 21 Februari 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................6

2.1 Pengertian Media Pembelajaran...............................................................................6

2.2 Pengantar cabri Geometri II plus.............................................................................7

2.3 Kemampuan Komunikasi Matematis ..................................................................9

2.3.1 Pengertian kemampuan Komunikasi Matematis.............................................9

2.3.2 Aspek-aspek kemampuan komunikasi matematis.........................................11

2.3.3 Jenis-jenis kemampuan komunikasi matematis.............................................12

2.3.4 Manfaat komunikasi matematika bagi siswa.................................................12

2.3.5 Bagaimana mengembangkan kemampuan matematis ..................................13

BAB III Penerapan Cabri Geometri II Plus untuk mendukung kemampuan matematis . 15

3.1 Pengkonstruksian segitiga dalam cabri II Plus ......................................................15

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................22

4.1 Kesimpulan.............................................................................................................22

4.2 Saran ......................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pembelajaran matematika kemampuan komunikasi matematis merupakan
hal yang sangat penting dan perlu ditingkatkan dalam pembelajaran matematika, karena
komunikasi bisa membantu pembelajaran siswa tentang konsep matematika ketika
mereka memerankan situasi, menggambar, menggunakan objek, memberikan laporan dan
penjelasan verbal.
Menurut Baroody (dalam Ansarim 2009) ia menyebutkan sedikitnya ada dua alasan
penting mengapa komunikasi matematis perlu ditumbuh kembangkan dikalangan siswa.
Pertama, mathematics as language, artinya matematika tidak hanya sekedar alat bantu
berfikir (a tool to aid thingking), alat untuk menemukan pola, menyelesaikan masalah
atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai suatu alat yang berharga
untuk mengkomunikasikan berbagai ide secara jelas, tepat, dan cermat. Kedua,
mathematics learning as social activity, artinya sebagai aktivitas sosial dalam
pembelajaran matematika, matematika juga sebagai wahana interaksi antar siswa dan juga
komunikasi antar guru dan siswa. Yang berarti komunikasi matematis sangat penting
untuk diterapkan dalam suatu pembelajaran.
Belakangan ini kemampuan komunikasi matematis siswa jarang mendapat
perhatian. Guru lebih berusaha agar siswa mampu menjawab soal dengan benar tanpa
meminta alasan atau jawaban siswa, ataupun meminta siswa untuk mengkomunikasikan
pemikiran, ide dan gagasannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Cai, Lane, dan Jakabcsin
(dalam Ester, 1996) yang mengemukakan bahwa karena siswa jarang diminta untuk
berargumentasi dalam pembelajaran matematika, akibatnya sangat asing bagi mereka
untuk berbicara tentang matematika.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa upaya peningkatan komunikasi
matematis menjadi sangat penting dan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
pembelajaran matematika. Oleh karena itu, penulis akan membahas tentang
mengembangkan kemampuan komunikasi matematis menggunakan cabri II plus dalam
pelajaran Geometri.

1.2 Rumusan Masalah

4
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari makalah antara
lain :

1) Apa pengertian media pembelajaran?

2) Bagaimana media pembelajaran berbasis Cabri Geometri II Plus ?

3) Apa yang dimaksud dengan komunikasi matematis?

4) Apa saja aspek-aspek kemampuan komunikasi matematis?

5) Apa saja jenis– jenis kemampuan komunikasi matematis?

6) Apa manfaat komunikasi matematis bagi siswa?

7) Bagaimana cara mengembangkan kemampuan komunikasi matematis?

8) Bagaimana Penerapan Cabri Geometri II Plus untuk mendukung kemampuan


komunikasi matematis ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah antara lain untuk
mendeskripsikan:
1) Pengertian media pembelajaran?
2) Media pembelajaran berbasis Cabri Geometri II Plus ?
3) Pengertian Komunikasi matematis?
4) Aspek-aspek kemampuan komunikasi matematis?
5) Jenis– jenis kemampuan komunikasi matematis?
6) Manfaat komunikasi matematis bagi siswa?
7) Cara mengembangkan kemampuan komunikasi matematis?
8) Penerapan Cabri Geometri II Plus untuk mendukung kemampuan komunikasi
matematis ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah ( ‫ ) و سا ئل‬atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Berikut pendapat tentang media yang
dikemukakan oleh para ahli yaitu:

5
a. Gerlach dan Ely (1972) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap
b. AECT (Association for Education and Communication Technology) mendefinisikan
media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran
informasi
c. NEA (Educations Association) mendefenisikan sebagai benda yang dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi
efektifitas program instruktional.
Media dalam pembelajaran merupakan salah satu instrumen yang ikut
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab adanya media pembelajaran
secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik ketika
proses belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan pengertian yang ada, maka dapat kita ketahui bahwa media
pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam proses belajar mengajar. Sehingga
sebagai calon guru, sudah sepantasnya apabila ia dapat membuat media pembelajaran
sendiri yang akan memudahkan siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang diampu.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, media pembelajaran adalah suatu
perantara yang menghubungkan antara materi atau kejadian yang dapat digunakan siswa
untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap dalam kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai efektifitas pembelajaran
Media pembelajaran dapat kita klasifikasikan menjadi media pembelajaran
konvensional dan media pembelajaran modern. Media belajar konvensional disebut juga
sebagai media mengajar. Pengguna media mengajar lebih banyak guru. Media lebih
banyak digunakan untuk memperjelas materi yang ingin disampaikan guru kepada para
murid. Sifat media yang demikian tidak membangun proses diskusi dan dialog. Walaupun
media digunakan oleh peserta belajar (murid), namun semangat dari penggunaan
medianya adalah untuk membantu transfer pengetahuan dari guru kepada para murid.
Bukan untuk membantu peserta belajar memahami realita kehidupannya, mengkritisi, dan
kemudian mengembangkan kesimpulan dan mengkaitkan antara suatu teori/konsep
dengan realita tersebut.
Sedangkan Media pembelajaran modern adalah segala sesuatu atau alat
elektronik yang dapat digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan pesan atau
informasi kepada para peserta didiknya agar mereka mampu memperoleh pengetahuan,

6
keterampilan serta perubahan sifat yang positif didalam proses belajar mengajar. Di era
digital seperti sekarang ini banyak sekali media pembelajaran modern yang bisa kita
gunakan salah satunya yaitu seperti aplikasi-aplikasi yang dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika berkaitan dengan geometri yaitu Cabri Geometri II
Plus, dan masih banyak lagi media pembelajaran yang dapat digunakan tidak hanya
dalam mata pelajaran matematika namun juga mata pelajaran yang lainnya.

2.2 Pengantar Software Cabri II Plus

CABRI II PLUS adalah sebuah software yang termasuk dalam jenis Dynamic
Geometric Software (DGS) Cabri II plus dirancang untuk membantu pengguna untuk
mengkonstruksi dan mengeksplorasi bangun geometri dengan teliti dan tepat. Bangun
geometri yang dikonstruksi dengan cabri II plus dapat dimanipulasi dan digerakan
sehingga mempermudah pengguna melakukan eksplorasi tanpa mengkonstruksi kembali
bangun yang sama. Disamping itu penggunaan antarmuka, terstruktur dan interaktif
dengan pengguna maka Cabri II plus dapat digunakan untuk mengeksplorasi sama. sifat-
sifat bangun datar dengan perhitungan secara teliti dan akurat. Konstruksi bangun
geometri yang sulit diperoleh dengan mengkonstruksi secara manual menggunakan alat
gambar manual yang sering digunakan seperti pensil, penggaris Dan lain sebagianya
dapat dengan mudah dan tepat dilakukan dengan cabri II plus . Sehingga, keefektifan dan
efisiensi dalam mengeksplorasi dan mengkonstruksi bangun datar lebih terjamin.

Meskipun Cabri II plus terlihat sederhana dengan menu-menu tombol yang telah
disediakan tetapi untuk mengkontruksi sebuah bangun geometri ternyata pengguna harus
menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memaknai setiap langkah konstruksi
dengan konsep konsep geometri. Sehingga, kombinasi konsep geometri dengan
pemvisualisasian suatu bangun dengan cabri ll plus akan menambah wawasan pengguna
sehingga tercipta sebuah pemahaman yang mendalam terhadap geometri

Cabri II plus dikembangkan oleh Jean Marie Laborde dan Frank Bellemain di
Institut D’informatique et Mathematiques Appliquees de Grenoble (IMAG), yang
merupakan sebuah laboratorium riset di Universite Joseph Forier di Grenoble Prancis
bekerjasama dengan centre National de LA Recherche Scientifique (CNRS) dan Texas
Instruments

Cabri plus adalah sebuah software yang bisa digunakan secara interaktif untuk
pembelajaran dan bisa digunakan secara interaktif untuk pembelajaran geometri dan bisa

7
digunakan oleh guru maupun mahasiswa (cabrilog). seperti Beberapa hal yang dapat
digunakan oleh Cabri II plus adalah mengkonstruksi gambar yang sama seperti apa yang
bisa oleh pengaris, pensil, jangka dan lain-lain sehingga hasilnya bisa lebih akurat, dapat
dimanipulasi dengan mudah hanya dengan mengklik tool yang ada aplikasi, selain itu
gambar dapat selalu di update kapan saja. Sistem operasi yang dapat digunakan untuk
menggunakan software ini adalah sistem operasi yang berbasis windows, diantaranya
windows 98, 98SE, ME. 2000 dan xP. Cabri II plus tersedia dalam beberapa versi bahasa
diantaranya Inggris, Jerman, Prancis Spanyol. belanda, Italia, Portugis, Jepang, Cina
Norwegia dan beberapa bahasa asing lainnya. Beberapa situs internet menyediakan
program ini secara gratis untuk didownload. Menurut Cabrilog (Risnawati, 2012)
beberapa keungguhan yang dimiliki oleh Cabri II dibandingkan dengan software software
sejenis dan versi sebelumnya adalah

a. Antar muka (interface) yang lebih mudah dipahami dan digunakan (user
friendly) dan lebih sederhana. Cabri II plus memiliki tampilan yang mirip
dengan software office yang dikeluarkan Microsoft, dimana terdapat menu
terdapat struktur antar muka seperti file edit, optiom, window, help dan lain-
lain
b. Icon-icon yang lebih baik dan jelas sehinga mudah untuk digunakan
c. Perangkat tambah disediakan untuk memberikaa nama pada setiap objek
dengan jenis dan ukuran font yang lengkap, selain itu angka dan persamaan
dapat disisipkan diantara teks dan lembar kerja.
d. Mampu menambahkan gambar pada titik, segmen segitiga dan segiempat.
e. Beberapa garis sketsa pembentuk gambar dapat dihilangkan sehingga gambar
yang dibuat lebih jelas
f. Gambar bisa diambi dara dan ke file lain yang sejenis

Pada bab ini akan mempelajari bagaimana menjalankan program Cabri II plus
dari desktop. setelah lembar kerja terbuka di bab ini juga akan diterangkan menu-
menu utama pada Cabri II plus berikut ikon dan kegunaanya. Disamping itu, dalam
bab ini jug akan diterangkan bagaimana penggunaan kursor pada cabrillplus untuk
menentukan pernyataan dalam setiap langkah konstruksi geometri dengan Cabri II
plus. selanjutnya untuk membantu para pembaca dalam mengoperasikan tombol-
tombol Cabri II plus disajikan pula istilah-sitilah tombol dalam bahasa indonesia yang
sering digunakan dalam mengkonstruksi ataupun mengeksplorasi geometri.

2.3 Komunikasi Matematis


2.3.1 Pengertian Komunikasi Matematis

8
Kata komunikasi biasanya kita pahami apabila dua orang berinteraksi secara tatap
muka membicarakan suatu hal menggunakan bahasa tertertu. Pembicaraan dimaksudkan
untuk mengungkapkan suatu topik pembicaraan hingga keduanya saling menahami. Pada
kegiatan pembelajaran interaksi antara guru dan siswa terjadi untuk menyampaikan
sebuah materi pembelajaran. Agar materi pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh
siswa, komunikasi yang baik antara guru dengan siswa menjadi sebuah keharusan.

Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai interaksi sosial melalui simbol
dan sistem penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi pengertian
bersama. Menurut Endang (2003) komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin
communication mengacu pada kata comunis yang berarti sama makna. Komunikasi ialah
penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) melalui
media tertentu dan menyebabkan efek. Pada pembelajaran, komunikator berarti seorang
guru sedangkan komunikan adalah siswa. Akan tetapi, seorang siswa juga dapat menjadi
seorang komunikator dalam pembelajaran terhadap penyampaian ide matematis.

Komunikasi dalam pembelajaran matematika memiliki peranan penting yang


harus dimiliki oleh setiap siswa dalam membina pengetahuan matematika. Oleh karena
itu, guru harus mewujudkan komunikasi yang berbentuk interaksi sosial di kalangan
siswa dengan siswa, siswa dengan guru dalam proses pembelajaran matematika. Dengan
tindakan tersebut guru dapat membantu siswa dalam meningkatkan dan memperbaiki
pengetahuan matematika yang telah terbina sebelumnya. Selain itu, dengan komunikasi
siswa dapat saling bertukar pikiran.
Komunikasi matematika merupakan bentuk khusus dari komunikasi, yakni segala
bentuk komunikasi yang dilakukan dalam rangka mengungkapkan ide-ide. Kemampuan
komunikasi matematika merupakan kemampuan seseorang dalam mengkomunikasikan
gagasan atau ide-ide matematika dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah serta mendiskusikannya dengan orang lain.
Menurut NCTM (2000), komunikasi merupakan bagian esensial dari matematika
dan pendidikan matematika. Tanpa komunikasi yang baik, maka perkembangan
matematika akan terhambat. Seorang guru tidak dapat menyampaikan pesan materi
dengan efektif dan efisien apabila tidak memiliki kemampuan komunikasi matematis
yang baik. Begitu pula dengan seorang siswa, apabila kemampuan komunikasi
matematisnya kurang maka siswa tidak dapat menyampaikan masalah yang dihadapi
dalam belajar matematika kepada gurunya. Selain itu, siswa tidak dapat mengungkapkan
argumen jika kemampuan komunikasi matematis tidak terbangun dengan baik.

9
Brenner (1998) mengungkapkan pembelajaran matematika harus mencakup
pengembangan bahasa dan simbolis untuk mengkomunikasikan ide-ide matematika
siswa. Kemampuan komunikasi harus dimiliki siswa untuk tujuan:
1. Mengembangkan pemikiran tentang ide-ide matematika dan hubungannya,
2. Merumuskan definisi matematika dan generalisasi melalui kegiatan investigasi,
3. Mengeksplorasi ide-ide matematika secara lisan dan tertulis,
4. Membaca representasi matematis dengan pemahamannya, dan
5. Mengklarifikasi dan memperluas pertanyaan berkaitan dengan notasi matematika
dan ide yang dipikirkan.
Kemampuan komunikasi matematis seorang siswa dapat diartikan sebagai
kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya. Hal yang diketahui
dapat berupa informasi atau pengetahuan matematika yang telah diketahui sebelumnya.
Informasi yang siswa ketahui dapat diperoleh melalui peristiwa dialog atau saling
hubungan yang terjadi dilingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang
dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa
konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah.
Menurut Sumarmo (2002) kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dilihat
dari kemampuan dalam:
1. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika,
2. Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik, secara lisan dan tulisan debgan
benda nyata, gambar, grafik dan aljabar,
3. Menyataan peristiwa sehati-hari dalam bahasa atau simbol matematika,
4. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika,
5. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis,
6. Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi,
7. Menjelaskan dan membuat pertanyaan matematika yang telah dipelajari.
Ansari (2003) menelaah kemampuan komunikasi matematik dari dua aspek yaitu
komunikasi lisan (talking) dan komunikasi tulisan (writing). Berkomunikasi secara lisan
dapat dilakukan dengan banyaknya siswa serlibat dalam diskusi kelompok kecil Siswa
melalui kelompok kecil diberikan suatu permasalahan geometri untuk dieksplorasi secara
bersama sama. CABRI II PLUS dapat dijadikan alat bantu untuk mengeksplorasinya.
Dengan memanipulasi bangun geometri siswa dapat berdiskusi dengan mengaitkannya
dalam teorema-teorema sehingga pemahaman matematis terbangun. Sementara yang
dimaksud dengan komunikasi matematis (writing) adalah kemampuan dan keterampilan
siswa menggunakan kosa kata, notasi dan struktur matematika untuk menyatakan
hubungan dan gagasan serta memahaminya dalam memecahkan masalah.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa


Komunikasi Matematis adalah suatu proses sosial peserta didik yang disertai dengan

10
adanya interaksi, berbagi informasi dan saling bertukar pendapat dimana didalamnya
terdapat eksplorasi antara teori yang diberikan dengan praktik yang dilakukan untuk
menyalurkan gagasan, ide atau pendapat di muka umum baik seara lisan ataunpun tulisan.

2.3.2 Aspek Aspek Kemampuan Komunikasi Matematika


Aspek-aspek dalam kemampuan komunikasi matematis telah dikaji oleh NCTM
(2000) dalam Principles and Standards for School Mathematics. Aspek-aspek
kemampuan komunikasi matematis terdiri dari tiga, yaitu:
1. Kemampuan menyatakan gagasan-gagasan matematika secara lisan, tulisan, serta
menggambarkan secara visual,
2. Kemampuan mengin-terprestasikan dan mengevaluasi gagasan-gagasan
matematika baik secara lisan maupun tertulis, dan
3. Kemampuan menggunakan istilah-istilah, simbol-simbol, dan struktur-
strukturnya untuk memodelkan situasi atau permasalahan matematika.

Sedangkan Greenes dan Schulman (1996) merumuskan kemampuan komunikasi


matematis dalam tiga hal, yaitu :
1. Menyatakan ide matematika melalui ucapan, tulisan, demonstrasi, dan
melukiskannya secara visual dalam tipe yang berbeda,
2. Memahami, menafsirkan, dan menilai ide yang disajikan dalam tulisan, lisan,
atau dalam bentuk visual, dan
3. Mengkonstruksikan, menafsirkan dan menghubungkan bermacam-macam
representasi ide dan hubungannya.

2.3.3 Jenis – Jenis Kemampuan Komunikasi Matematika


Ada dua cara yang dapat dikembangkan kemampuan dalam belajar menurut Wood
(2011) yaitu :
1. Speaking (Berbicara)
a) Presenting seminars
Pada kondisi ini, ide matematika dapat dikombinasikan antara kemampuan
mendengar dan berbicara dengan struktur semi formal, kemudian siswa juga
mendiskusikan suatu wacana termasuk dengan kemampuan membaca.
b) Talking with colleagues and management
Komunikasi lisan sesama teman sekelompok dalam menyelesaikan suatu
wacana.

11
c) Negotiating and selling ideas
Bekerjasama dan negosiasi dengan kelompok kecil dan mendiskusikan
sesuatu masalah yang dianggap sulit, berbicara tentang ide matematika dan
bagaimana memberikan ide sehingga menghasilkan pembuktian yang
sederhana.
2. Writing (Menulis)
a) Informal writing
b) Formal writing

2.3.4 Manfaat Komunikasi Matematika Bagi Siswa


Kemampuan komunikasi matematika sangat penting diajarkan kepada siswa
guna memperoleh manfaat diantaranya:
1. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengekspresikan ide-ide mereka
dalam pembelajaran matematika,
2. Siswa mempunyai banyak kesempatan untuk secara komprehensif
menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka, dan
3. Siswa mempunyai pengalaman yang kaya dalam proses menemukan dan
menerima persetujuan dari siswa lain terhadap ide-ide mereka.

2.3.5 Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematis


Mengembangkan kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran
sangatlah penting karena dapat mengembangkan kemampuan berpikir. Matematika adalah
subjek penting untuk mengembangkan kemampuan komunikasi karena komunikasi
matematis dan pemikiran matematika diperlukan oleh siswa untuk mencapai keberhasilan
dalam kehidupannya terutama ketika memasuki dunia kerja.
Guru mempunyai peran penting dalam merancang pengalaman belajar di kelas
sedemikian sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi secara
matematis. Tugas menulis merupakan salah satu cara untuk membentuk kecakapan
komunikasi matematika. Tugas menulis diartikan sebagai tugas bagi siswa untuk
mengorganisasi, merangkum, dan mengkomunikasikan pemikiran mereka secara tertulis.
Menulis dapat meningkatkan daya ingat akan konsep dan memberikan siswa kesempatan
untuk merefleksi pemikiran mereka. Tugas menulis dapat juga mencakup pengungkapan
apa yang sudah dipahami dan apa yang belum dipahami siswa. Selain itu, tugas menulis
dapat berupa penyelesaian masalah. Penyelesaian masalah mencakup beberapa
kemampuan strategis, seperti mengkoordinasikan berbagai informasi atau ide ‐ide
matematika dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.

12
Cara lain yang dipandang tepat untuk mengembangkan kemampuan komunikasi
matematika siswa adalah berdikusi kelompok. Diskusi kelompok memungkinkan siswa
berlatih untuk mengekspresikan pemahaman, memverbalkan proses berpikir, dan
mengklarifikasi pemahaman atau ketidakpahaman mereka. Dalam membentuk diskusi
kelompok perlu diperhatikan beberapa hal, misalnya jenis tugas seperti apa yang
memungkinkan siswa dapat mengeksplorasi kemampuan matematikanya dengan baik.
Selain itu perlu dirancang peran guru dalam diskusi kelompok tersebut. Dalam proses
diskusi kelompok, ketika siswa mendengarkan pemikiran dan penjelasan orang lain
tentang pemahaman mereka juga akan memberikan siswa kesempatan untuk membangun
pemahaman mereka sendiri. Percakapan antarsiswa dan guru juga akan mendorong atau
memperkuat pemahaman yang mendalam akan konsep‐konsep matematika. Ketika siswa
berpikir, merespon, berdiskusi, mengelaborasi, menulis, membaca, mendengarkan, dan
menemukan konsep‐konsep matematika, mereka mempunyai berbagai keuntungan, yaitu
berkomunikasi untuk belajar matematika dan belajar untuk berkomunikasi secara
matematik.
Selain itu, kemampuan komunikasi matematis siswa juga dapat dikembangkan
dengan menggunakan cabri II plus. Siswa dapat memanipulasi gambar yang telah dibuat
untuk menjadi bahan diskusi antarsiswa dalam kelompoknya. Eksplorasi dengan
memanipulasi bangun geometri yang sudah terkonstruksi dengan cabri II plus dapat
dituangkan dalam bentuk aljabar oleh siswa dan menentukan suatu dugaan atau konjektur
untuk menemukan pengetahuan baru. Dari konjektur yang ada, siswa dapat merumuskan
sebuah argumen untuk merumuskan sebuah definisi suatu materi. Siswa juga dapat
mempresentasikan argumen yang sudah dimiliki dengan menggunakan cabri II plus
sehingga visualisasi geometri akan lebih nyata dan efektifitas waktu untuk
mempresentasikan akan lebih baik.
Menurut Wilkins dan Kosko (2010) komunikasi sebagai bagian penting dari
matematika dan pendidikan matematika. Karena itu pembelajaran matematika akan lebih
terbangun apabila interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru terjalin atas
atas dasar kemampuan komunikasi yang baik. Menulis dan diskusi dilihat sebagai bagian
yang terintegrasi dari komunikasi yang dapat membangun pemahaman yang mendalam
tentang konsep materi geometri yang dipelajari. Menulis dapat dilihat sebagai cara siswa
untuk merefleksikan atau menjelaskan dengan detail ide-ide matematika. Menulis
membantu siswa untuk mereflesikan atau menjelaskan secara detail tentang ide-ide
matematika. Menulis membantu siswa untuk mengungkapkan strateginya sehingga dapat
meningkatkan penngetahuan proseduralnya dan menghasilkan keuntungan kognitif secara

13
umum. Diskusi antar siswa merupakan jalan lain untuk memperdalam suatu konsep
melalui interaksi.

BAB III
Penerapan Cabri Geometri II Plus

3.1 Pengkonstruksian segitiga dalam cabri II Plus


Cabri II plus juga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengembangkan
kemampuan komunikasi matematis khususnya geometri. Dengan Cabri II plus siswa
mengkonstruksi sebuah konsep geometri yang diberikan dan mengeksplorasi sehingga
menemukan dugaan-dugaan sehingga siswa dapat menemukan pengetahuan baru atau
konsep-konsep baru dari konsep yang telah diberikan. Berikut contoh pembelajaran
geometri berbantu cabri II plus yang dapat diterapkan dalam pengembangan kemampuan
komunikasi matematis.

Contoh pembelajaran : mengetahui syarat cukup membangun sebuah segitiga dan jenis-
jenis segitiga. Misalkan pembelajaran dengan mengajak siswa mengkonstruksi segitiga.
Dengan menggunakan Cabri II plus konstruksi segitiga ΔABC dengan panjang sisi AB =
8 cm, BC = 5 cm, AC = 7 cm.

14
Catatan : untuk mengkonstruksikan sebuah segitiga dalam cabri II plus dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah berikut. Misalnya kita akan mengkonstruksikan
sebuah ΔABC dengan panjang sisi AB = 8 cm, BC = 5 cm, AC = 7 cm.

a) Gunakan tombol segment pada toolbar, buatlah segmen A B. Klik secara berturut-
turut pada lembar kerja cabri II plus titik A kemudian titik B.

b) Tentukan panjang segmen AB dengan menggunakan tombol distance or length pada


toolbar. Untuk menentukan ukuran segmen AB = 8 cm kita dapat men-draging titik B
sehingga ukurannyaa terlihat 8 cm. Lakukan dengan cermat dan teliti.

c) Selanjutnya tentukan sebuah segmen menggunakan tombol segment pada toolbar,


kemudian tentukan panjang segment tersebut menggunakan tombol distance or length

15
pada toolbar, pastikan panjang segment tersebut 7 cm dengan men- draging salah satu
titik pada segment tersebut.

d) Selanjutnya kita akan membuat segment BC dengan panjang 7 cm. Mulai dengan
membuat perpanjangan segment BA menggunakan tombol ray pada toolbar, klik
secara berturut-turut titik B kemudian titik A (hati-hati jangan sampai salah urutannya)

e) Gunakan tombol measurement transform pada toolbar, klik berturut-turut


perpanjangan segment BA kemudian ukuran “7 cm” pada segment yang telah dibuat,
maka pada segment BA muncul pada titik. Beri nama titik itu dengan titik P
menggunakan tombol label pada toolbar.

16
f) Buatlah sebuah lingkaran dengan titik pusat dititik B dari jari-jari sepanjang BP (untuk
menentukan sisi BC) menggunakan tombolo circle pada toolbar.

g) Langkah berikutnya tentukan sebuah segment menggunakan tombol segment pada


toolbar, kemudian tentukan ukuran segment tersebut menggunakan tombol distance
or length pada toolbar pastikan panjang ukuran segment tersebut 5 cm dengan men-
draging salah satu titik pada segmen tersebut.

h) Selanjutnya kita akan membuat segmen AC dengan panjang 5 cm. Mulai dengan
membuat perpanjangan segmen AC dengan tombol ray pada toolbar, klik secara
berturut-turut titik A kemudian titik B (hati-hati jangan sampai salah urutannya).

17
Untuk membedakan garis perpanjangan sisi BA beri warna yang berbeda
menggunakan tombol color pada toolbar, pilih warna diinginkan klik pada garis
perpanjangan sisi AB.

i) Gunakan tombol measurement transform pada toolbar, klik berturut-turut


perpanjangan segmen AB kemudian ukuran “5 cm” pada segmen yang telah dibuat,
maka pada segmen AB muncul sebuah titik. Beri nama titik itu dengan titik Q
menggunakan tombol label pada toolbar.

j) Buatlah sebuah lingkaran dengan titik pusat Q dan jari-jari sepanjang AQ ( untuk
menentukan panjang sisi AC) menggunakan tombol circle pada toolbar.

18
k) Tentukan titik potong kedua lingkaran tersebut menggunakan intersection point pada
toolbar. Titik potong tersebut merupakan tempat kedudukan titik C.

l) Buat segitiga ABC menggunakan tombol triangel pada toolbar, klik secara
berturut-turut titik A, B kemudian C.

19
m) Hilangakan unsur-unsur selain segitiga ABC pada selembar kerja cabri II plus
menggunakan tombol hide/show pada toolbar, klik pada unsur-unsur selain segitiga
seperti garis, lingkaran, titik P, titikQ dan lainnya.

n) Untuk meyakinkan apakah segitiga ABC sudah sesuai dengan yang diinginkan
tentukan panjang sisi-sisi yang lain menggunakan tombol distance or length pada
toolbar.

20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari materi yang telah dijelaskan dan dibahas di atas, dapat disimpulkan
bahwa:

1. Media pembelajaran adalah suatu sarana yang memiliki peranan penting


dalam suatu pembelajaran dan Media dalam pembelajaran merupakan salah
satu instrumen yang ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar di
sekolah atau di perguruan tinggi. Untuk itu hendaknya setiap instansi
sekolah sudah dapat menggunakan dan menerapkannya di dalam kegiatan
belajar dan mengajar.
2. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu CABRI II PLUS
yang dirancang untuk membantu pengguna dalam mengkonstruksi dan
mengeksplorasi bangun geometri dengan teliti dan tepat.

21
3. Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan seseorang
dalam mengkomunikasikan gagasan atau ide-ide matematika dengan
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah serta mendiskusikannya dengan orang lain.
4. Aspek-aspek kemampuan komunikasi matematika terdiri dari :
 Kemampuan menyatakan gagasan-gagasan matematika secara lisan,
tulisan, serta menggambarkan secara visual,
 Kemampuan mengin-terprestasikan dan mengevaluasi gagasan-gagasan
matematika baik secara lisan maupun tertulis, dan
 Kemampuan menggunakan istilah-istilah, simbol-simbol, dan struktur-
strukturnya untuk memodelkan situasi atau permasalahan matematika.
5. Jenis – jenis kemampuan komunikasi matematika yaitu speaking
(berbicara) dan writing (menulis)
6. Manfaat komunikasi matematika bagi siswa yaitu:
 Siswa menjadi lebih aktif dalam mengekspresikan ide-ide
mereka dalam pembelajaran matematika,
 Siswa mempunyai banyak kesempatan untuk secara komprehensif
menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka, dan
 Siswa mempunyai pengalaman yang kaya dalam proses
menemukan dan menerima persetujuan dari siswa lain terhadap ide-ide
mereka.
7. Cara untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematika siswa
adalah berdikusi kelompok, tugas menulis dan menggunakan cabri II plus.

4.2 Saran
Dari materi yang telah disampaikan diharapkan makalah ini dapat
membantu guru atau siswa dalam mengembangkan kemampuannya dalam
pengembangan media pembelajaran di sekolah serta dapat memberikan
pengetahuan yang lebih tentang kemampuan komunikasi matematis dalam mata
pelajaran matematika.
Dalam penulisan makalah ini tentu Penulis menyadari bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran terhadap makalah yang telah penulis buat di masa yang akan
datang.

22
DAFTAR PUSTAKA
Alfi Ardini, Reni. 2016. Makalah Media Pembelajaran. Surakarta. UNS
Maarif, Samsul. 2015. Pembelajaran Geometri Berbantu Cabri 2 Plus. Bogor. In Media
Nopela, Neni. 2013. Media Pembelajaran. Riau. UIN SSKR
Sudi prayitno, dkk. 2013.Identifikasi Indikator Kemampuan Komunikasi
Matematika Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berjenjang
Pada Tiap – Tiap Jenjangnya.pdf-adobe reader
http://lubisbrother88.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://mgmpmatoi.blogspot.co.id/2011/12/komunikasi-matematis-dalam
pembelajaran.html

23
24

Anda mungkin juga menyukai