Disusun oleh:
1. ISNANIA RSA1C216001
2. DODI S.A GINTING RSA1C216002
3. NAILA A. HIDAYAT RSA1C216003
4. AKROM NAZIR RSA1C216004
Dosen Pengampu:
Rohati, S.Pd., M.Pd
Khairul Anwar, S.Pd., M.Pd
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Komunikasi
Matematis dengan baik serta tepat pada waktunya.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan
maupun materi penyampaiannya. Dengan menyadari hal tersebut maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Namun
demikian, penulis berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam menambah
wawasan dan pengetahuan bagi berbagai pihak yang membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................6
BAB III Penerapan Cabri Geometri II Plus untuk mendukung kemampuan matematis . 15
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari makalah antara
lain :
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah ( ) و سا ئلatau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Berikut pendapat tentang media yang
dikemukakan oleh para ahli yaitu:
5
a. Gerlach dan Ely (1972) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap
b. AECT (Association for Education and Communication Technology) mendefinisikan
media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran
informasi
c. NEA (Educations Association) mendefenisikan sebagai benda yang dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi
efektifitas program instruktional.
Media dalam pembelajaran merupakan salah satu instrumen yang ikut
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab adanya media pembelajaran
secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik ketika
proses belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan pengertian yang ada, maka dapat kita ketahui bahwa media
pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam proses belajar mengajar. Sehingga
sebagai calon guru, sudah sepantasnya apabila ia dapat membuat media pembelajaran
sendiri yang akan memudahkan siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang diampu.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, media pembelajaran adalah suatu
perantara yang menghubungkan antara materi atau kejadian yang dapat digunakan siswa
untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap dalam kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai efektifitas pembelajaran
Media pembelajaran dapat kita klasifikasikan menjadi media pembelajaran
konvensional dan media pembelajaran modern. Media belajar konvensional disebut juga
sebagai media mengajar. Pengguna media mengajar lebih banyak guru. Media lebih
banyak digunakan untuk memperjelas materi yang ingin disampaikan guru kepada para
murid. Sifat media yang demikian tidak membangun proses diskusi dan dialog. Walaupun
media digunakan oleh peserta belajar (murid), namun semangat dari penggunaan
medianya adalah untuk membantu transfer pengetahuan dari guru kepada para murid.
Bukan untuk membantu peserta belajar memahami realita kehidupannya, mengkritisi, dan
kemudian mengembangkan kesimpulan dan mengkaitkan antara suatu teori/konsep
dengan realita tersebut.
Sedangkan Media pembelajaran modern adalah segala sesuatu atau alat
elektronik yang dapat digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan pesan atau
informasi kepada para peserta didiknya agar mereka mampu memperoleh pengetahuan,
6
keterampilan serta perubahan sifat yang positif didalam proses belajar mengajar. Di era
digital seperti sekarang ini banyak sekali media pembelajaran modern yang bisa kita
gunakan salah satunya yaitu seperti aplikasi-aplikasi yang dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika berkaitan dengan geometri yaitu Cabri Geometri II
Plus, dan masih banyak lagi media pembelajaran yang dapat digunakan tidak hanya
dalam mata pelajaran matematika namun juga mata pelajaran yang lainnya.
CABRI II PLUS adalah sebuah software yang termasuk dalam jenis Dynamic
Geometric Software (DGS) Cabri II plus dirancang untuk membantu pengguna untuk
mengkonstruksi dan mengeksplorasi bangun geometri dengan teliti dan tepat. Bangun
geometri yang dikonstruksi dengan cabri II plus dapat dimanipulasi dan digerakan
sehingga mempermudah pengguna melakukan eksplorasi tanpa mengkonstruksi kembali
bangun yang sama. Disamping itu penggunaan antarmuka, terstruktur dan interaktif
dengan pengguna maka Cabri II plus dapat digunakan untuk mengeksplorasi sama. sifat-
sifat bangun datar dengan perhitungan secara teliti dan akurat. Konstruksi bangun
geometri yang sulit diperoleh dengan mengkonstruksi secara manual menggunakan alat
gambar manual yang sering digunakan seperti pensil, penggaris Dan lain sebagianya
dapat dengan mudah dan tepat dilakukan dengan cabri II plus . Sehingga, keefektifan dan
efisiensi dalam mengeksplorasi dan mengkonstruksi bangun datar lebih terjamin.
Meskipun Cabri II plus terlihat sederhana dengan menu-menu tombol yang telah
disediakan tetapi untuk mengkontruksi sebuah bangun geometri ternyata pengguna harus
menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memaknai setiap langkah konstruksi
dengan konsep konsep geometri. Sehingga, kombinasi konsep geometri dengan
pemvisualisasian suatu bangun dengan cabri ll plus akan menambah wawasan pengguna
sehingga tercipta sebuah pemahaman yang mendalam terhadap geometri
Cabri II plus dikembangkan oleh Jean Marie Laborde dan Frank Bellemain di
Institut D’informatique et Mathematiques Appliquees de Grenoble (IMAG), yang
merupakan sebuah laboratorium riset di Universite Joseph Forier di Grenoble Prancis
bekerjasama dengan centre National de LA Recherche Scientifique (CNRS) dan Texas
Instruments
Cabri plus adalah sebuah software yang bisa digunakan secara interaktif untuk
pembelajaran dan bisa digunakan secara interaktif untuk pembelajaran geometri dan bisa
7
digunakan oleh guru maupun mahasiswa (cabrilog). seperti Beberapa hal yang dapat
digunakan oleh Cabri II plus adalah mengkonstruksi gambar yang sama seperti apa yang
bisa oleh pengaris, pensil, jangka dan lain-lain sehingga hasilnya bisa lebih akurat, dapat
dimanipulasi dengan mudah hanya dengan mengklik tool yang ada aplikasi, selain itu
gambar dapat selalu di update kapan saja. Sistem operasi yang dapat digunakan untuk
menggunakan software ini adalah sistem operasi yang berbasis windows, diantaranya
windows 98, 98SE, ME. 2000 dan xP. Cabri II plus tersedia dalam beberapa versi bahasa
diantaranya Inggris, Jerman, Prancis Spanyol. belanda, Italia, Portugis, Jepang, Cina
Norwegia dan beberapa bahasa asing lainnya. Beberapa situs internet menyediakan
program ini secara gratis untuk didownload. Menurut Cabrilog (Risnawati, 2012)
beberapa keungguhan yang dimiliki oleh Cabri II dibandingkan dengan software software
sejenis dan versi sebelumnya adalah
a. Antar muka (interface) yang lebih mudah dipahami dan digunakan (user
friendly) dan lebih sederhana. Cabri II plus memiliki tampilan yang mirip
dengan software office yang dikeluarkan Microsoft, dimana terdapat menu
terdapat struktur antar muka seperti file edit, optiom, window, help dan lain-
lain
b. Icon-icon yang lebih baik dan jelas sehinga mudah untuk digunakan
c. Perangkat tambah disediakan untuk memberikaa nama pada setiap objek
dengan jenis dan ukuran font yang lengkap, selain itu angka dan persamaan
dapat disisipkan diantara teks dan lembar kerja.
d. Mampu menambahkan gambar pada titik, segmen segitiga dan segiempat.
e. Beberapa garis sketsa pembentuk gambar dapat dihilangkan sehingga gambar
yang dibuat lebih jelas
f. Gambar bisa diambi dara dan ke file lain yang sejenis
Pada bab ini akan mempelajari bagaimana menjalankan program Cabri II plus
dari desktop. setelah lembar kerja terbuka di bab ini juga akan diterangkan menu-
menu utama pada Cabri II plus berikut ikon dan kegunaanya. Disamping itu, dalam
bab ini jug akan diterangkan bagaimana penggunaan kursor pada cabrillplus untuk
menentukan pernyataan dalam setiap langkah konstruksi geometri dengan Cabri II
plus. selanjutnya untuk membantu para pembaca dalam mengoperasikan tombol-
tombol Cabri II plus disajikan pula istilah-sitilah tombol dalam bahasa indonesia yang
sering digunakan dalam mengkonstruksi ataupun mengeksplorasi geometri.
8
Kata komunikasi biasanya kita pahami apabila dua orang berinteraksi secara tatap
muka membicarakan suatu hal menggunakan bahasa tertertu. Pembicaraan dimaksudkan
untuk mengungkapkan suatu topik pembicaraan hingga keduanya saling menahami. Pada
kegiatan pembelajaran interaksi antara guru dan siswa terjadi untuk menyampaikan
sebuah materi pembelajaran. Agar materi pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh
siswa, komunikasi yang baik antara guru dengan siswa menjadi sebuah keharusan.
Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai interaksi sosial melalui simbol
dan sistem penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi pengertian
bersama. Menurut Endang (2003) komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin
communication mengacu pada kata comunis yang berarti sama makna. Komunikasi ialah
penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) melalui
media tertentu dan menyebabkan efek. Pada pembelajaran, komunikator berarti seorang
guru sedangkan komunikan adalah siswa. Akan tetapi, seorang siswa juga dapat menjadi
seorang komunikator dalam pembelajaran terhadap penyampaian ide matematis.
9
Brenner (1998) mengungkapkan pembelajaran matematika harus mencakup
pengembangan bahasa dan simbolis untuk mengkomunikasikan ide-ide matematika
siswa. Kemampuan komunikasi harus dimiliki siswa untuk tujuan:
1. Mengembangkan pemikiran tentang ide-ide matematika dan hubungannya,
2. Merumuskan definisi matematika dan generalisasi melalui kegiatan investigasi,
3. Mengeksplorasi ide-ide matematika secara lisan dan tertulis,
4. Membaca representasi matematis dengan pemahamannya, dan
5. Mengklarifikasi dan memperluas pertanyaan berkaitan dengan notasi matematika
dan ide yang dipikirkan.
Kemampuan komunikasi matematis seorang siswa dapat diartikan sebagai
kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya. Hal yang diketahui
dapat berupa informasi atau pengetahuan matematika yang telah diketahui sebelumnya.
Informasi yang siswa ketahui dapat diperoleh melalui peristiwa dialog atau saling
hubungan yang terjadi dilingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang
dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa
konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah.
Menurut Sumarmo (2002) kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dilihat
dari kemampuan dalam:
1. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika,
2. Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik, secara lisan dan tulisan debgan
benda nyata, gambar, grafik dan aljabar,
3. Menyataan peristiwa sehati-hari dalam bahasa atau simbol matematika,
4. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika,
5. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis,
6. Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi,
7. Menjelaskan dan membuat pertanyaan matematika yang telah dipelajari.
Ansari (2003) menelaah kemampuan komunikasi matematik dari dua aspek yaitu
komunikasi lisan (talking) dan komunikasi tulisan (writing). Berkomunikasi secara lisan
dapat dilakukan dengan banyaknya siswa serlibat dalam diskusi kelompok kecil Siswa
melalui kelompok kecil diberikan suatu permasalahan geometri untuk dieksplorasi secara
bersama sama. CABRI II PLUS dapat dijadikan alat bantu untuk mengeksplorasinya.
Dengan memanipulasi bangun geometri siswa dapat berdiskusi dengan mengaitkannya
dalam teorema-teorema sehingga pemahaman matematis terbangun. Sementara yang
dimaksud dengan komunikasi matematis (writing) adalah kemampuan dan keterampilan
siswa menggunakan kosa kata, notasi dan struktur matematika untuk menyatakan
hubungan dan gagasan serta memahaminya dalam memecahkan masalah.
10
adanya interaksi, berbagi informasi dan saling bertukar pendapat dimana didalamnya
terdapat eksplorasi antara teori yang diberikan dengan praktik yang dilakukan untuk
menyalurkan gagasan, ide atau pendapat di muka umum baik seara lisan ataunpun tulisan.
11
c) Negotiating and selling ideas
Bekerjasama dan negosiasi dengan kelompok kecil dan mendiskusikan
sesuatu masalah yang dianggap sulit, berbicara tentang ide matematika dan
bagaimana memberikan ide sehingga menghasilkan pembuktian yang
sederhana.
2. Writing (Menulis)
a) Informal writing
b) Formal writing
12
Cara lain yang dipandang tepat untuk mengembangkan kemampuan komunikasi
matematika siswa adalah berdikusi kelompok. Diskusi kelompok memungkinkan siswa
berlatih untuk mengekspresikan pemahaman, memverbalkan proses berpikir, dan
mengklarifikasi pemahaman atau ketidakpahaman mereka. Dalam membentuk diskusi
kelompok perlu diperhatikan beberapa hal, misalnya jenis tugas seperti apa yang
memungkinkan siswa dapat mengeksplorasi kemampuan matematikanya dengan baik.
Selain itu perlu dirancang peran guru dalam diskusi kelompok tersebut. Dalam proses
diskusi kelompok, ketika siswa mendengarkan pemikiran dan penjelasan orang lain
tentang pemahaman mereka juga akan memberikan siswa kesempatan untuk membangun
pemahaman mereka sendiri. Percakapan antarsiswa dan guru juga akan mendorong atau
memperkuat pemahaman yang mendalam akan konsep‐konsep matematika. Ketika siswa
berpikir, merespon, berdiskusi, mengelaborasi, menulis, membaca, mendengarkan, dan
menemukan konsep‐konsep matematika, mereka mempunyai berbagai keuntungan, yaitu
berkomunikasi untuk belajar matematika dan belajar untuk berkomunikasi secara
matematik.
Selain itu, kemampuan komunikasi matematis siswa juga dapat dikembangkan
dengan menggunakan cabri II plus. Siswa dapat memanipulasi gambar yang telah dibuat
untuk menjadi bahan diskusi antarsiswa dalam kelompoknya. Eksplorasi dengan
memanipulasi bangun geometri yang sudah terkonstruksi dengan cabri II plus dapat
dituangkan dalam bentuk aljabar oleh siswa dan menentukan suatu dugaan atau konjektur
untuk menemukan pengetahuan baru. Dari konjektur yang ada, siswa dapat merumuskan
sebuah argumen untuk merumuskan sebuah definisi suatu materi. Siswa juga dapat
mempresentasikan argumen yang sudah dimiliki dengan menggunakan cabri II plus
sehingga visualisasi geometri akan lebih nyata dan efektifitas waktu untuk
mempresentasikan akan lebih baik.
Menurut Wilkins dan Kosko (2010) komunikasi sebagai bagian penting dari
matematika dan pendidikan matematika. Karena itu pembelajaran matematika akan lebih
terbangun apabila interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru terjalin atas
atas dasar kemampuan komunikasi yang baik. Menulis dan diskusi dilihat sebagai bagian
yang terintegrasi dari komunikasi yang dapat membangun pemahaman yang mendalam
tentang konsep materi geometri yang dipelajari. Menulis dapat dilihat sebagai cara siswa
untuk merefleksikan atau menjelaskan dengan detail ide-ide matematika. Menulis
membantu siswa untuk mereflesikan atau menjelaskan secara detail tentang ide-ide
matematika. Menulis membantu siswa untuk mengungkapkan strateginya sehingga dapat
meningkatkan penngetahuan proseduralnya dan menghasilkan keuntungan kognitif secara
13
umum. Diskusi antar siswa merupakan jalan lain untuk memperdalam suatu konsep
melalui interaksi.
BAB III
Penerapan Cabri Geometri II Plus
Contoh pembelajaran : mengetahui syarat cukup membangun sebuah segitiga dan jenis-
jenis segitiga. Misalkan pembelajaran dengan mengajak siswa mengkonstruksi segitiga.
Dengan menggunakan Cabri II plus konstruksi segitiga ΔABC dengan panjang sisi AB =
8 cm, BC = 5 cm, AC = 7 cm.
14
Catatan : untuk mengkonstruksikan sebuah segitiga dalam cabri II plus dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah berikut. Misalnya kita akan mengkonstruksikan
sebuah ΔABC dengan panjang sisi AB = 8 cm, BC = 5 cm, AC = 7 cm.
a) Gunakan tombol segment pada toolbar, buatlah segmen A B. Klik secara berturut-
turut pada lembar kerja cabri II plus titik A kemudian titik B.
15
pada toolbar, pastikan panjang segment tersebut 7 cm dengan men- draging salah satu
titik pada segment tersebut.
d) Selanjutnya kita akan membuat segment BC dengan panjang 7 cm. Mulai dengan
membuat perpanjangan segment BA menggunakan tombol ray pada toolbar, klik
secara berturut-turut titik B kemudian titik A (hati-hati jangan sampai salah urutannya)
16
f) Buatlah sebuah lingkaran dengan titik pusat dititik B dari jari-jari sepanjang BP (untuk
menentukan sisi BC) menggunakan tombolo circle pada toolbar.
h) Selanjutnya kita akan membuat segmen AC dengan panjang 5 cm. Mulai dengan
membuat perpanjangan segmen AC dengan tombol ray pada toolbar, klik secara
berturut-turut titik A kemudian titik B (hati-hati jangan sampai salah urutannya).
17
Untuk membedakan garis perpanjangan sisi BA beri warna yang berbeda
menggunakan tombol color pada toolbar, pilih warna diinginkan klik pada garis
perpanjangan sisi AB.
j) Buatlah sebuah lingkaran dengan titik pusat Q dan jari-jari sepanjang AQ ( untuk
menentukan panjang sisi AC) menggunakan tombol circle pada toolbar.
18
k) Tentukan titik potong kedua lingkaran tersebut menggunakan intersection point pada
toolbar. Titik potong tersebut merupakan tempat kedudukan titik C.
l) Buat segitiga ABC menggunakan tombol triangel pada toolbar, klik secara
berturut-turut titik A, B kemudian C.
19
m) Hilangakan unsur-unsur selain segitiga ABC pada selembar kerja cabri II plus
menggunakan tombol hide/show pada toolbar, klik pada unsur-unsur selain segitiga
seperti garis, lingkaran, titik P, titikQ dan lainnya.
n) Untuk meyakinkan apakah segitiga ABC sudah sesuai dengan yang diinginkan
tentukan panjang sisi-sisi yang lain menggunakan tombol distance or length pada
toolbar.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari materi yang telah dijelaskan dan dibahas di atas, dapat disimpulkan
bahwa:
21
3. Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan seseorang
dalam mengkomunikasikan gagasan atau ide-ide matematika dengan
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah serta mendiskusikannya dengan orang lain.
4. Aspek-aspek kemampuan komunikasi matematika terdiri dari :
Kemampuan menyatakan gagasan-gagasan matematika secara lisan,
tulisan, serta menggambarkan secara visual,
Kemampuan mengin-terprestasikan dan mengevaluasi gagasan-gagasan
matematika baik secara lisan maupun tertulis, dan
Kemampuan menggunakan istilah-istilah, simbol-simbol, dan struktur-
strukturnya untuk memodelkan situasi atau permasalahan matematika.
5. Jenis – jenis kemampuan komunikasi matematika yaitu speaking
(berbicara) dan writing (menulis)
6. Manfaat komunikasi matematika bagi siswa yaitu:
Siswa menjadi lebih aktif dalam mengekspresikan ide-ide
mereka dalam pembelajaran matematika,
Siswa mempunyai banyak kesempatan untuk secara komprehensif
menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka, dan
Siswa mempunyai pengalaman yang kaya dalam proses
menemukan dan menerima persetujuan dari siswa lain terhadap ide-ide
mereka.
7. Cara untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematika siswa
adalah berdikusi kelompok, tugas menulis dan menggunakan cabri II plus.
4.2 Saran
Dari materi yang telah disampaikan diharapkan makalah ini dapat
membantu guru atau siswa dalam mengembangkan kemampuannya dalam
pengembangan media pembelajaran di sekolah serta dapat memberikan
pengetahuan yang lebih tentang kemampuan komunikasi matematis dalam mata
pelajaran matematika.
Dalam penulisan makalah ini tentu Penulis menyadari bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran terhadap makalah yang telah penulis buat di masa yang akan
datang.
22
DAFTAR PUSTAKA
Alfi Ardini, Reni. 2016. Makalah Media Pembelajaran. Surakarta. UNS
Maarif, Samsul. 2015. Pembelajaran Geometri Berbantu Cabri 2 Plus. Bogor. In Media
Nopela, Neni. 2013. Media Pembelajaran. Riau. UIN SSKR
Sudi prayitno, dkk. 2013.Identifikasi Indikator Kemampuan Komunikasi
Matematika Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berjenjang
Pada Tiap – Tiap Jenjangnya.pdf-adobe reader
http://lubisbrother88.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://mgmpmatoi.blogspot.co.id/2011/12/komunikasi-matematis-dalam
pembelajaran.html
23
24