Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BILANGAN CACAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Matematika SD/MI

Dosen pengampu : Budi Hartono, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:

1. Alris Yulianesa (2011100007)


2. Ikhsanul Arief Vadillah (2011100043)
3. Winda Jayanti (2011100324)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa senantiasa kita
ucapkan. Atas rahmat dan karunia-nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Shawalat serta salam tercurah pada rasulullah saw.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita kelak.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah “Pembelajaran Bahasa indonesia MI/SD”, selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. kami
sebagai mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah ini.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi
kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini dapat membawa pemahaman dan
pengetahuan bagi kita semua.

Bandar lampung, 29 september 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... iii
A. Latar Belakang ............................................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... iii
C. Tujuan ............................................................................................................................. iii
BAB II .......................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 1
A. Pengertian Bilangan Cacah ............................................................................................ 1
B. Operasi Pada Bilangan Cacah ....................................................................................... 2
1. Penjumlahan .................................................................................................................. 2
2. Pengurangan .................................................................................................................. 2
3. Perkalian ........................................................................................................................ 4
4. Pembagian ..................................................................................................................... 4
5. Garis Bilangan ............................................................................................................... 5
C. Sifat-Sifat Bilangan Cacah ............................................................................................. 6
1. Sifat-sifat operasi penjumlahan bilangan cacah ............................................................ 6
2. Sifat-sifat operasi pengurangan bilangan cacah ............................................................ 6
3. Sifat-sifat operasi perkalian bilangan cacah .................................................................. 7
4. sifat-sifat operasi pembagian bilangan cacah ................................................................ 8
BAB III ....................................................................................................................................... 10
PENUTUP .................................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari nol, satu, dua, tiga, dan
seterusnya. Bilangan cacah bisa digunakan dalam perhitungan praktis matematis. Apabila
bilangan cacah dihubungkan dengan operasi bilangan, maka akan ditemukan adanya
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Selain itu, akan pula
ditemukan hitungan campuran dari operas pada bilangan cacah.

Pada dasarnya, siswa secara intuitif mengetahui bilangan cacah sebelum sekolah
dasar. Misalnya, ketika seorang anak duduk di taman kanak-kanak, cenderung sudah
memahami arti angka. Hal itu dapat kita lihat dari aktivitas mental yang mereka
tunjukkan. Misalnya ketika dibagikan permen, dimana masing-masing dari mereka
mendapatkan satu permen, anak akan menerima hal itu. Namun jika ada satu siswa yang
mendapatkan dua permen sedangkan yang lain satu permen, maka akan timbul suatu
pertanyaan ataupun protes dari siswa siswa yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
sudah memiliki number sense. Kepekaan ini akan memudahkan mereka untuk
mempelajari materi bilangan pada langkah selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan bilangan cacah?
2. Bagaimanakah operasi pada bilangan cacah?
3. Bagaimanakah sifat-sifat bilangan cacah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu bilangan cacah
2. Untuk mengetahui operasi pada bilangan cacah
3. Untuk mengetahui sifat-sifat bilangan cacah

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bilangan Cacah


Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak istribu, yaitu
{0, 1, 2, 3 ...}. Dengan kata lain himpunan bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan
cacah harus bertanda positif. Himpunan bilangan cacah : C = {0, 1, 2, 3, 4, ....}
Bilangan yang digunakan untuk menyatakan cacah anggota atau
kardinalitas suatu himpunan. Maksudnya, jika suatu himpunan yang karena
istrib tertentu tidak mempunyai anggota sama sekali, maka cacah anggota
himpunan itu “nol” dan dinyatakan dengan lambang atau angka “0”. Jika anggota
dari suatu himpunan hanya terdiri dari satu anggota saja maka cacah anggota
tersebut adalah “satu” dan dinyatakan dengan lambang atau angka “1”, dan
demikian seterusnya.
Singkatnya bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka nol. Bilangan
cacah biasanya disimbolkan dengan huruf “C” (cacah) ataupun “W” (whole).
Sehingga apabila kita ingin menuliskan himpunan bilangan cacah ataupun seluruh
unsur bilangan cacah istribut menuliskannya seperti ini C= (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,...dst.)
Himpunan bilangan cacah memuat beberapa bilangan antara lain :
• Himpunan bilangan asli = { 1, 2, 3, 4, ...}
• Himpunan bilangan genap = {0, 2, 4, 6, ...}
• Himpunan bilangan ganjil = {1, 3, 5, 7, ...}
• Himpunan bilangan kuadrat = {0, 1, 4, 9, ...}
• Himpunan bilangan prima = {2, 3, 5, 7, ...}
• Himpunan bilangan tersusun (komposit) = {4, 6, 8, 12, ...}

1
B. Operasi Pada Bilangan Cacah
1. Penjumlahan
Pada awalnya siswa belajar penjumlahan dengan menggunakan obyek,
misalnya: jika dua apel dan tiga buah apel yang diambil dari suatu keranjang buah
maka banyak apel yang terambil dari keranjang adalah penjumlahan 2+3. Ide
mengambil distribusi dan menggabungkan merupakan makna dari penjumlahan.
Adapun dalam hal ini, definisi pada bilangan cacah adalah jika suatu R
memiliki r elemen, dan himpunan S merupakan himpunan saling lepas maka
penjumlahan r dan s dinyatakan dengan r+s yang merupakan elemen dari
gabungan himpunan R dan S. Selanjutnya dapat digunakan cara yang lebih
praktis, yaitu dengan menggunakan penjumlahan bersusun sebagaimana
ditunjukan berikut ini:
325
256+
11
7
5 +
5 8 1

2. Pengurangan
Pengurangan dapat dipahami sebagai pengambilan suatu obyek dari suatu
kumpulan obyek. Proses pengambilan atau pengurangan dapat dinyatakan sebagai
kebalikan dari proses penggabungan atau penjumlahan. Jika dalam penjumlahan,
jumlahnya dan salah satu penjumlahnya sudah diketahui, maka proses penentuan
unsur penjumlahan yang lainnya menuntut operasi pengurangan. Oleh karena itu,
dalam prakteknya jika sebuah bilangan cacah a dikurangi dengan bilangan cacah
b menghasilkan bilangan cacah c (dilambangkan a-b = c), maka operasi bilangan
yang terkait adalah b+c = a .
Pada operasi pengurangan tidak memenuhi sifat- sifat yang dimiliki oleh
operasi penjumlahan, kecuali sifat tertutup.

2
Pengurangan bilangan cacah meliputi pengurangan bilangan satu digit,
pengurangan bilangan dua digit dengan bilangan satu digit, dan pengurangan
multidigit.

a. Pengurangan bilangan satu digit dengan bilangan satu digit dapat


digunakan bantuan tongkat, lidi, sedotan, ataupun jari tangan.
b. Pengurangan bilangan dua digit oleh bilangan satu digit dapat
digunakan hitung mundur atau melengkapkan sampai dengan bilangan
yang dimaksud. Sebagai contohnya 13 – 5, dapat diselesaikan dengan
cara berhitung mulai dari angka 5 dan berhenti pada angka 13. Setiap
kali berhitung satu, jari ditekuk satu dan banyaknya jari yang ditekuk
merupakan hasil dari pengurangan yang dimaksud.
c. Pengurangan multi digit
b. Untuk mengilustrasikan pengurangan dapat digunakan benda konkrit
sebagaimana pada penjumlahan. Model untuk pengurangan bilangan
dua digit dikurangi bilangan dua digit dapat digunakan tongkat ataupun
pengurangan bersusun yang dapat dilakukan berdasarkan nilai
tempatnya.

Adapun beberapa macam konsep pengurangan pada bilangan cacah, di


antaranya :
a. Konsep mengambil
Contoh: Ada 9 telur di dalam kulkas. Jika 3 telur diambil oleh ibu,
berapa banyak telur yang tersisa?
9 – 3 = 6 Jadi, ada 6 telur yang tersisa di dalam kulkas.
b. Konsep membandingkan
Contoh: Zahrok memiliki 12 sosis, sedangkan Alik memiliki 5 sosis.
Berapa lebihnya sosis Zahrok dari sosis Alik?
0 – 5 = 7 Jadi, Zahrok mempunyai 7 sosis lebih banyak dari Alik.
c. Konsep menambahkan bilangan yang sesuai

3
Di dalam keranjang sudah ada 5 buah apel. Jika Vivi ingin mengisi
keranjang tersebut dengan 10 buah apel, maka berapa banyak apel
yang harus ditambahkan Vivi ke dalam keranjang tersebut?
5 +...= 10 jadi 10 – 5 = 5 Jadi, apel yang harus ditambahkan pada
keranjang tersebut adalah 5 buah.

3. Perkalian
Untuk bilangan cacah r dan s, hasil dari r dan s adalah jumlah s sebanyak
r kali. Hal ini ditulis sebagai :

r x s = s + s + s + s......+ s sebanyak r .

Alogaritma (urutan istrib-langkah logis penyelesaian masalah yang


disusun secara logis dan sistematis) menggunakan perkalian bersusun untuk
perkalian 3 x 145 dapat dijelaskan sebagai berikut: pertama kalikan lima 5
dengan 3. Tuliskan 5 pada digit satuan dan 1 puluhan pada digit puluhan seperti
tampak pada gambar dibawah ini. Selanjutnya 4 dikalikan 3 sehingga diperoleh
12. Sisa 1 puluhan pada pengerjaan sebelumnya ditambahkan pada 12 sehingga
diperoleh 13 dan ditulis 3 pada digit puluhan dan menyimpan 1 pada digit
ratusan . Pola itu dilanjutkan sehingga diperoleh hasil 435. Proses tersebut
dapat diamati dibawah ini:

11

14 5
3x
4 3 5
4. Pembagian
Operasi pembagian pada dasarnya merupakan kebalikan dari operasi
perkalian. Jika sebuah bilangan cacah a dibagi bilangan cacah b menghasilkan
bilangan cacah c (dilambangkan dengan a : b = c), maka konsep perkalian

4
yang bersangkutan adalah c x b = a. operasi pembagian pada dasarnya juga
merupakan suatu proses pencarian tentang bilangan yang belum diketahui.
Karena bentuk pembagian dapat dipandang sebagai suatu bentuk operasi
perkalian dengan salah satu faktornya belum diketahui.
Sebagaimana operasi pengurangan maka operasi pembagian juga tidak
memenuhi sifat komutatif (pertukaran), assosiatif (pengelompokan), identitas,
dan juga tidak memenuhi sifat istributive (penyebaran), akan tetapi
memenuhi sifat tertutup.

Dalam operasi bilangan cacah, pembagian juga memiliki dua konsep


yaitu yang pertama adalah konsep partisi, dimana proses untuk menentukan
hasil pembagian 22 : 2 diilustrasikan memiliki 2 puluhan dan 2 satuan,
kemudian 2 puluhan tadi dipisahkan kedalam 2 tempat sehingga tiap-tiap
tempat berisi 1 puluhan. Begitupun dengan 2 satuan dipisahkan kedalam 2
tempat sehingga tiap-tiap tempat berisi 1 satuan. Sehingga pada akhirnya
masing-masing kelompok memiliki anggota 1 puluhan dan 1 satuan, jadi
hasil dari 22 : 2 = 11 (1 puluhan + 1 satuan 10 + 1). Dan yang kedua adalah
konsep pengukuran atau juga biasa disebut pengurangan berulang sehingga
sisanya nol. Misalnya 10 : 2 = 10 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2. Hasil dari pembagian
tersebut adalah jumlah pengulangan angka yang dikurangkan, pada contoh
diatas hasilnya adalah 5. Seperti halnya di dalam operasi pengurangan
bilangan cacah, di dalam operasi pembagian ini juga tidak berlaku sifat-sifat
pertukaran, identitas, pengelompokan, dan istributive.

5. Garis Bilangan
Himpunan bilangan cacah adalah {0, 1, 2, 3, …}, jika digambarkan dalam
garis bilangan adalah sebagai berikut.
I I I I I I
0 1 2 3 4 5

5
C. Sifat-Sifat Bilangan Cacah
1. Sifat-sifat operasi penjumlahan bilangan cacah
Sifat operasi pada penjumlahan bilangan cacah antaralain:

a. Bilangan cacah bersifat tertutup terhadap operasi penjumlahan. Makna


dari sifat tertutup operasi penjumlahan pada bilangan cacah adalah jika
suatu bilangan cacah dijumlahkan suatu bilangan cacah maka hasilnya
merupakan bilangan cacah.
b. Memiliki identitas penjumlahan yaitu nol. Identitas adalah jika suatu
bilangan a dioperasikan dengan bilangan lain istri b dan hasilnya
bilangan itu sendiri (a) maka dikatakan b sebagai identitas. Maka, b + 0
= 0 + b= b
c. Berlaku sifat asosiatif (pengelompokkan) pada operasi penjumlahan
untuk sembarang bilangan cacah a, b, c berlaku: a + (b + c) =(a + b) + c
d. Sifat komulatif pada penjumlahan a + b = b + a

2. Sifat-sifat operasi pengurangan bilangan cacah


Sifat–sifat pengurangan antara lain seperti berikut:
a. Operasi pengurangan tidak memenuhi sifat tertutup, sebab tidak setiap a
dan b bilangan cacah menghasilkan a-b bilangan cacah pula.
b. Operasi pengurangan tidak memenuhi sifat pertukaran, sebab tidak
untuk setiap a dan b akan berlaku a – b = b - a. Pengurangan a – b = b –
a hanya akan dipenuhi oleh bilangan-bilangan yang sama, yakni a = b.
c. Operasi pengurangan juga tidak memenuhi sifat identitas, sebab kita
dapat menentukan sembarang bilangan cacah a sehinga a – 0 ≠ 0 – a.
Misalnya a = 2, maka 2 – 0 ≠ 0 – 2.
d. Begitu juga operasi pengurangan juga tidak memenuhi sifat
pengelompokkan. Sebab bisa diperoleh bilangan-bilangan cacah a,b dan
c sehingga menghasilkan ketidaksamaan (a – b) – c ≠ a – (b – c).

6
Contohnya jika a = 8, b = 4, c = 2, maka nilai untuk pengurangan (a – b)
– c = (8 – 4) – 2 = 4 -2 = 2, sedangkan nilai untuk pengurangan 8 – (4 –
2)= 8 – 2 = 6. Sehingga jelas, 2 ≠ 6.

3. Sifat-sifat operasi perkalian bilangan cacah


Adapun sifat-sifat operasi perkalian bilangan cacah adalah sebagai
berikut:

a. Operasi perkalian pada bilangan cacah bersifat tertutub. Semua perkalian


bilangan cacah menghasilkan bilangan cacah juga.
b. Ada unsur identitas pada perkalian

unsur identitas perkalian adalah satu (1)

ax1=a

bx1=b

c. Berlaku sifat komutatif pada operasi perkalian seperti

axb=bxa

d. Berlaku sifat asosiatif pada operasi perkalian seperti

a x (b x c) = (a x b) x c

e. Berlaku sifat istributive pada operasi perkalian seperti

a x (b + c) = (a x b) + (a x c)

a x (b – c) = (a x b) – (a x c)

f. semua bilangan cacah dikalikan dengan nol (0), hasilnya nol (0)

ax0=0

bx0=0

7
4. sifat-sifat operasi pembagian bilangan cacah
Operasi` pembagian dalam bilangan cacah memiliki memiliki beberapa
sifat, seperti yang tertera di bawah ini:
Untuk semua bilangan bulat p, q, r berlaku sifat:
1) Pembagian dengan bilangn 0
0 dibagi dengan bilangan cacah (kecuali 0), hasilnya nol (0)
0÷p=0
2) pembagian dengan 0 tidak didefinisikan.
3) Pembagian dengan bilangan 1
P÷1=p
4) Distributive perkalian terhadap penjumlahan ( satu sisi)
(q+r)÷p=(q÷p)+(r÷p)
5) Distributive perkalian terhadap penjumlahan (satu sisi)
( q – r ) ÷ p = ( q ÷ p ) – ( r ÷p )

Untuk setiap a, b, c, p, q dan r bilangan cacah berlaku

1).sifat bilangan 0 dalam pembagian


0 : a = 0 untuk a ≠ 0
a : 0 = tak didefinisika
0: 0 = tidak tentu
2) ( a:b ) : c = a : ( b: c) ; syarat : b faktor dari a dan c factor dari b
3) ( abc) : ( pqr) = a/p x b/q x c/r ; syarat : a, b, c,p, q, r merupakan bilangan
asli.
P faktor dari a
q faktor dari b
r faktor dari c
4) a : b = ( ca) : ( cb) ; syarat : c≠ 0 dan b faktor dari a
5) a : b = [ a/c] : [b/c] ; syarat b faktor dari a dan c faktor dari b
6) ( a : b) : c = a : ( b: c) ; syarat : b dan c faktor-faktor dari a

8
7) ( a : b) : c = ( a :c ) : b ; syarat : b dan c faktor-faktor dari a
8) Sifat distributive pembagian terhadap penjumlahan:
( a + b) : c = [ a/c] + [b/c] ; syarat : c factor dari a dan b
9) Sifat distributive pembagian terhadap pengurangan :
( a – b) : c = a/c – b/c ; syarat : a > b dan c factor dari a dan b
10) Jika a < b , c faktor dari a dan b maka a/c < b/c

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Bilangan cacah adalah sebagai gabungan bilangan asli dengan bilangan 0 (nol),
bilangan asli itu sendiri adalah himpunan A = {1, 2, 3, …..), jadi bilangan cacah terdiri
dari {0, 1, 2, 3, …..}. Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari angka nol.
Bilangan cacah biasanya disimbolkan dengan huruf “C” (cacah) ataupun “W” (whole).

Operasi hitung pada bilangan cacah terdiri dari operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Dan masing-masing dari operasi tersebut mempunyai
sifatnya tersendiri yaitu:

1. Sifat-sifat Penjumlahan yaitu: tertutup, komutatif, asosiatif, dan sifat


penjumlahan dengan nol.
2. Sifat pengurangan yaitu: tidak memenuhi sifat tertutup, tidak memnuhi sifat
pertukaran, tidak memenuhi sifat identias dan tidak memenuhi sifat
pengelompokan
3. Sifat perkalian adalah: tertutup, komutatif, asosiatif, distributive, adanya
Elemen Identitas dan Sifat Perkalian degan Bilangan 0 (nol)

B. Saran
Saran sehubungan dengan materi yang dibahas yakni bilangan cacah, menurut
kelompok kami hendaknya sebagai calon pendidik, dalam mengajarkan materi mengenai
bilangan cacah kepada siswa-siswi MI/SD kelak kita hendaknya mengaitkan materi yang
kita ajarkan kedalam kehidupan sehari-hari agar siswa-siswi bisa lebih mudah mengerti.
Dan saran sehubungan dengan makalah ini, tiada gading yang tak retak dengan kata lain
makalah ini tak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dari
berbagai pihak demi lebih baiknya makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hutahuruk, N. (2004). Kamus Matematika. Jakarta: Erlangga.

Musrikah. (2014). Matematika Untuk Guru Mi/Sd. Tulung Agung: Iain Tulungagung
Press.

Mutijah, Ifada Novitasari. (2014). Bilangan Dan Aritmatika. Yogyakarta: Grafindo


Literamedia.

Rahayu, Nurhayati. (2009). Matematika Itu Gampang. Jakarta: Transmedia.

Setyo Winarni, Endang. (2011). Matematika Untuk Pgsd. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Soewito. (2002). Pendidikan Matematika Untuk Pgsd. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
P2tk.

Teguh. (2005). Pembelajaran Konsep Nilai Tempat Bilangan Cacah Di Kelas Rendah
Sekolah Dasar. Yogyakarta: Edukasi Press.

Wahyu Purnomo, Yoppy. (2015). Pembelajaran Matematika Untuk Pgsd. Jakarta:


Erlangga.

11
SILABUS TEMATIK KELAS II
Tema : 1. Hidup Rukun
Subtema : 1. Hidup Rukun Di Rumah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : II
Semester :1

KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang di anutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda_benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan factual dalam Bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dengan Gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam Tindakan yang mencerminkan perilaku amak beriman dan berakhlah mulia.
Mata Kompetensi Indicator Materi Kegiatan Pendidikan Penilaian Alokasi Sumber belajar
pelajaran dasar pembelajara pembelajaran Penguatan Waktu
n Karakter
Matematika 1.1 menyebut 1.1.1 • bilangan Mengamati kubus • religius Sikap: 120 • buku
kan menyebutka cacah angka bilangan • nasionalis o jujur menit • lingkungan
bilangan n bilangan cacah yang • mandiri o disiplin sekitar
cacah cacah dijelaskan, • gotong o tanggung
berdasarka 1.2.1 menyebutkan royong jawab
n angka menuliskan lambang bilangan • integritas o santun
yang telas lambang cacah, dan o peduli
di bilangan menuliskan o percaya diri
sediakan cacah lambang bilangan o kerjasama
1.2 menjelask 1.3.1 cacah dengan benar
an makna membaca Jurnal:
bilangan dan o catatan pendidik
cacah dan menyajikan tentang skap
menentuk bilangan peserta didik
an cacah saat disekolah
lambangn maupun
ya informasi dari
berdasarka orang lain
n nilai
tempat Penilaian diri:
dengan o peserta didik
mengguna mengisi
kan model daftar cek
konkret tentang
serta cara sikap peserta
membacan didik saat di
ya rumah, dan
1.3 membaca si sekolah
dan
menyajika Pengetahuan tes
n bilangan tertulis:
cacah dan o memahami
lambangn materi
ya bilangan
berdasarka cacah
n nilai o mampu
tempat menuliskan
dengan lambang
mengguna
kan model bilangan
nilai cacah
konkret

…….., … .......... 20…


Mengetahui,
Kepala SD/MI …….. Guru Kelas

(____________________) (______________________)
NIP………………… NIM…………………..
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas / Semester :2/1

Tema : 1 ( Hidup Rukun)

Sub Tema : 1 ( Hidup Rukun Dirumah)

Muatan Terpadu : Matematika

Alokasi Waktu : 120 Menit

A. Standar kompetensi
Mengenal bilangan cacah dan lambangnya

B. Kompetensi dasar
1. Menyebutkan bilangan cacah berdasarkan angka yang telah di sediakan
2. Menjelaskan makna bilangan cacah dan menentukan lambangnya berdasarkan nilai
tempat dengan menggunakan model konkret serta cara membacanya
3. Membaca dan menyajikan bilangan cacah dan lambangnya berdasarkan nilai
tempat dengan menggunakan model konkret

C. Indikator
1. Menyebutkan bilangan cacah
2. Menuliskan lambang bilangan cacah
3. Membaca dan menyajikan bilangan cacah

D. Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dadat mempraktikan variasi gerak dasar lokomotor dalam permainan
engklek dan menjelaskan serta menyajikan bilangan cacah dan lambangnya dengan
menggunakan benda konkret ( kubus bernomor )

E. Karakteristik siswa yang diharapkan


- Komunikatif
- Rasa ingin tahu
F. Materi ajar ( Materi Pokok)
Bilangan cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negative atau
himpunan bilangan asli ditambah 0. Bilangan cacah selalu tidak bertanda negative.
Bilangan cacah dikenal pada bilangan-bilangan yang membentuk himpunan.
Contoh bilangan cacah adalah 0,1,2,3 dst.

G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi ( game based learning)
4. Drill (Latihan tugas)

H. Media Dan Sumber Belajar


1. Media pembelajaran : kubus angka, permainan engklek
2. Sumber bealajar : Buku, lingkungan sekitar

I. Langkah-langkah pembelajaran :
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Kegiatan pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam 10 menit
dan dilanjutkan dengan membaca doa
(Orientasi)
2. Mangaitkan materi sebelumnya
konstruktivisme dengan materi yang akan dipelajari
dan diharapkan dikaitkan dengan
pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari (Motivasi)
Kegiatan inti Eksplorasi 55 menit
bertanya • Siswa dan guru melakukan tanya jawab
mengenai bilangan cacah
• Siswa dan guru melakukan tanya jawab
mengenai lambing dang contoh
bilangan cacah
Elaborasi
• Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru tentang bilangan cacah
inquiri • Siswa menyebutkan bilangan cacah
• Siswa menuliskan lambing bilangan
cacah
• Siswa bersama guru melakukan
demontrasi permainan engklek
pemodelan
• Guru mengontruksikan permainan
engklek dengan mengaitkan materi
bilangan cacah
• Siswa bertanya kepada guru jika
menemui kesulitan
masyarakat belajar
• Guru menanggapi merespon positif
dengan menjawab pertanyaan dan
memberikan tanggapannya dari
pertanyaan maupun komentar siswa
dengan cara mengarahkan agar siswa
dapat menemukan sendiri jawabnya
• Siswa secara bergantian melakukan
penilaian nyata
permainan yang telah dijelaskan oleh
guru
• Siswa mengerjakan latihan soal yang
diberikan oleh guru
Konfirmasi
• Siswa dan guru bertanya jawab tentang
tanya-jawab
hal-hal yang belum diketahui siswa
• Siswa dan guru bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan
penyimpulan

Kegiatan penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil 5 menit


belajar hari ini
Refleksi 2. Guru memberikan penguatan dan
kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempata berbicara /
bertanya dan menambahkan informasi
dari siswa lainnya
4. menutup pembelajaran dengan salam
dan doa penutup dipimpin oleh salah
satu siswa

Bandar Lampung, september 2022

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas

………………………………. ………………………………

NIP. NIM.
LATIHAN SOAL

1. Kumpulkan lima belass kerikil yang ada di sekitarmu, lambang bilangan lima belas
adalah …
2. Carilah 23 batu yang ukurannya lebih besar dari kerikil, dan tuliskan lambing jumlah
batu itu. 23 di baca…
3. Ibu mila selalu menemani siti belajar. Umur ibu mila adalah 47 tahun, 47 di baca …
4. Harri ini saya bermain engklek dengan kakak. Umur kakak adalah tujuh belas tahun.
Lambang bilangan tujuh belas adalah …
5. Setelah bermain engklek, kakak membeli tujuh puluh dua kelereng. Lambing bilangan
tujuh puluh dua adalah …

JAWABAN
1. 15
2. Dua puluh tiga
3. Empat puluh tujuh
4. 17
5. 72

Anda mungkin juga menyukai