Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN MATEMATIKA

BILANGAN CACAH

Disusun untuk memenuhi tugas

DOSEN PENGAMPU : Awal Nur Kholifatur Rosyidah, M.Pd.

NAMA KELOMPOK 3 :

Filza Yuliana (E1E021085)


Helma Malina (E1E021089)

Kelas 2 C
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Mataram

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Atas selesainya makalah “ Konsep
bilangan cacah ” ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa adanya nikmat sehat dan
kesempatan dari-Nya kami tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini sebagian
seharusnya.

Terimakasih kami sampaikan atas bimbingan Ibu Awal Nur Kholifatur


rosyidah,M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Matematika
yang telah memberikan kami kesempatan untuk memperluas wawasan dan
kreativitas agar mampu memahami dan mendalami materi ini.

Besar harapan kami, makalah ini akan memberikan manfaat, baik bagi diri saya
pribadi dan para pembaca. Dan sekiranya dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan dan kekeliruan, mohon untuk dapat memberikan masukan, saran, dan
kritik yang membangun kepada saya agar dapat memperbaiki dan menyusun
makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

Mataram, 21 Februari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI
COVER...........………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR........................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 4
A. Latar Belakang............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................ 4
C. Tujuan ......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 5
A. Definisi bilangan cacah................................................................ 5
B. Definisi penjumlahan bilangan cacah.......................................... 6
C. Sifat penjumlahan bilangan cacah............................................... 6
D. Definisi pengurangan bilangan cacah.......................................... 8
E. Sifat dan konsep pengurangan bilangan cacah............................ 8
F. Definisi perkalian bilangan cacah ............................................... 10
G. Sifat perkalian bilangan cacah..................................................... 10
H. Definisi pembagian bilangan cacah............................................. 11
I. Sifat pembagian bilangan cacah................................................... 11
J. Bilangan cacah dalam penyelesaian masalah matematis............. 12
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 14
A. Kesimpulan.................................................................................... 14
B. Saran.............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA….................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari nol, satu, dua, tiga, dan
seterusnya. Bilangan cacah bisa digunakan dalam perhitungan praktis matematis. Apabila
bilangan cacah dihubungkan dengan operasi bilangan, maka akan ditemukan adanya
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Selain itu, akan pula
ditemukan hitungan campuran dari operas pada bilangan cacah.
Pada hakikatnya, secara intuitif siswa telah mengenal bilangan cacah sebelum mereka
masuk sekolah dasar. Misalnya, ketika seorang anak duduk di taman kanak-kanak, anak
tersebut cenderung sudah memahami makna bilangan. Hal itu dapat kita lihat dari
aktivitas mental yang mereka tunjukkan. Misalnya ketika dibagikan permen, dimana
masing-masing dari mereka mendapatkan satu permen, anak akan menerima hal itu.
Namun jika ada satu siswa yang mendapatkan dua permen sedangkan yang lain satu
permen, maka akan timbul suatu pertanyaan ataupun protes dari siswa siswa yang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah memiliki sense of number (kepekaan terhadap
bilangan baik terminologi, sifat, prinsip, maupun operasinya). Kepekaan inilah yang
nantinya, akan mempermudah mereka dalam mempelajari materi bilangan cacah pada
tahap berikutnya. Jadi, sebenarnya disini kita hanya tinggal mengaplikasikan apa yang
telah para siswa alami di dalam kehidupan sehari-hari ke dalam wadah yang bisa
dikatakan lebih formal, yakni di institusi pendidikan tepatnya mata pelajaran matematika
bab bilangan cacah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bilangan cacah?
2. Apa yang dimaksud dengan penjumlahan bilangan cacah?
3. Apa saja sifat penjumlahan bilangan cacah?
4. Apa yang dimaksud dengan pengurangan bilangan cacah?
5. Apa saja sifat dan konsep pengurangan bilangan cacah?
6. Apa yang dimaksud dengan perkalian bilangan cacah?
7. Apa saja sifat perkalian bilangan cacah?

4
8. Apa yang dimaksud dengan pembagian bilangan cacah?
9. Apa saja sifat pembagian bilangan cacah?
10. Bagaimana penerapan konsep bilangan cacah dalam penyelesaian masalah
matematis?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi bilangan cacah.
2. Mengetahui apa itu penjumlahan bilangan cacah.
3. Mengetahui apa saja sifat penjumlahan bilangan cacah
4. Mengetahui apa itu pengurangan bilangan cacah
5. Mengetahui saja sifat dan konsep pengurangan bilangan cacah
6. Mengetahui apa itu perkalian bilangan cacah
7. Mengetahui apa saja sifat perkalian bilangan cacah
8. Mengetahui apa itu pembagian bilangan cacah
9. Mengetahui apa saja sifat pembagian bilangan cacah
10. Mengetahui bagaimana penerapan konsep bilangan cacah dalam penyelesaian
masalah matematis

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bilangan Cacah

Dari penjelasan sebelumnya, sebenarnya sudah dapat dipahami mengenai apa pengertian
bilangan cacah itu. Tetapi untuk lebih jelasnya disini kami akan memaparkan secara lebih
mendalam mengenai pengertian bilangan cacah. Bilangan cacah dapat didefinisikan
sebagai :

1. Himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}.


2. Himpunan bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah harus bertanda positif.
Himpunan bilangan cacah : C = {0, 1, 2, 3, 4, ....}[5]
3. Bilangan yang digunakan untuk menyatakan cacah anggota atau kardinalitas suatu
himpunan. Maksudnya, jika suatu himpunan yang karena alasan tertentu tidak
mempunyai anggota sama sekali, maka cacah anggota himpunan itu “nol” dan
dinyatakan dengan lambang atau angka “0”. Jika anggota dari suatu himpunan hanya
terdiri dari satu anggota saja maka cacah anggota tersebut adalah “satu” dan
dinyatakan dengan lambang atau angka “1”, dan demikian seterusnya.[6]

Jadi, singkatnya bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka nol. Bilangan
cacah biasanya disimbolkan dengan huruf “C” (cacah) ataupun “W” (whole). Sehingga
apabila kita ingin menuliskan himpunan bilangan cacah ataupun seluruh unsur bilangan
cacah kita bisa menuliskannya seperti ini C= (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,...dst.)

Himpunan bilangan cacah juga memuat beberapa himpunan bilangan lainnya, seperti:

1. Himpunan bilangan asli = {1, 2, 3, 4, ...}


2. Himpunan bilangan genap = {0, 2, 4, 6, ...}
3. Himpunan bilangan ganjil = {1, 3, 5, 7, ...}
4. Himpunan bilangan kuadrat = {0, 1, 4, 9, ...}
5. Himpunan bilangan prima = {2, 3, 5, 7, ...}
6. Himpunan bilangan tersusun (komposit) = {4, 6, 8, 12, ...}

6
B. Operasi Hitung Bilangan Cacah
1. Penjumlahan

Pada awalnya siswa belajar penjumlahan dengan menggunakan obyek,


misalnya: jika dua apel dan tiga buah apel yang diambil dari suatu keranjang
buah maka banyak apel yang terambil dari keranjang adalah penjumlahan 2+3.
Ide mengambil bersama dan menggabungkan merupakan makna dari
penjumlahan.

Adapun dalam hal ini, definisi pada bilangan cacah adalah jika suatu R
memiliki relemen, dan himpunan S merupakan himpunan saling lepas maka
penjumlahan r dan s dinyatakan dengan r+s yang merupakan elemen dari
gabungan himpunan R dan S.

Selanjutnya dapat digunakan cara yang lebih praktis, yaitu dengan menggunakan
penjumlahan bersusun sebagaimana ditunjukan berikut ini:

325

256+

11

5 +

=5 8 1

1. Sifat – sifat penjumlahan


a. Sifat tertutup, yaitu penjumlahan sesama bilangan ini juga
menghasilkan bilangan cacah.
Contoh: 4 + 5 = 9

4, 5, dan 9 merupakan anggota himpunan bilangan cacah. Penjumlahan


seperti ini disebut penjumlahan tertutup.

b. Sifat komutatif (pertukaran), dapat dituliskan sebagai a + b = b + a.


Contoh: 3 + 5 = 5 + 3
7
i. = 8
c. Sifat Asosiatif (pengelompokan), dapat dituliskan sebagai a + (b + c) =
(a + b) + c. Contoh: 2 + (3 + 4) = (2 + 3) + 4
2 +7=5+4
9=9
d. Sifat identitas, yaitu penjumlahan dengan 0 menghasilkan angka yang
sama. Contoh: 4 + 0 = 4
2. Pengurangan

Pengurangan dapat dipahami sebagai pengambilan suatu obyek dari suatu


kumpulan obyek. Proses pengambilan atau pengurangan dapat dinyatakan
sebagai kebalikan dari proses penggabungan atau penjumlahan.[11] Jika dalam
penjumlahan, jumlahnya dan salah satu penjumlahnya sudah diketahui, maka
proses penentuan unsur penjumlahan yang lainnya menuntut operasi
pengurangan. Oleh karena itu, dalam prakteknya jika sebuah bilangan cacah a
dikurangi dengan bilangan cacah b menghasilkan bilangan cacah c
(dilambangkan a-b = c), maka operasi bilangan yang terkait adalah b+c = a.
[12]

Pada operasi pengurangan tidak memenuhi sifat- sifat yang dimiliki oleh
operasi penjumlahan, kecuali sifat tertutup.

A) Sifat–sifat pengurangan antara lain seperti berikut:


1. Operasi pengurangan tidak memenuhi sifat tertutup, sebab tidak setiap a
dan b bilangan cacah menghasilkan a-b bilangan cacah pula.
2. Operasi pengurangan tidak memenuhi sifat pertukaran, sebab tidak
untuk setiap a dan b akan berlaku a – b = b - a. Pengurangan a – b = b
– a hanya akan dipenuhi oleh bilangan-bilangan yang sama, yakni a =
b.Operasi pengurangan juga tidak memenuhi sifat identitas, sebab kita
dapat menentukan sembarang bilangan cacah a sehinga a – 0 ≠ 0 – a.
Misalnya a = 2, maka 2 – 0 ≠ 0 – 2.
3. Begitu juga operasi pengurangan juga tidak memenuhi sifat
pengelompokkan. Sebab bisa diperoleh bilangan-bilangan cacah a,b dan

8
c sehingga menghasilkan ketidaksamaan (a - b) - c ≠ a - (b - c).
Contohnya jika a = 8, b = 4, c = 2, maka nilai untuk pengurangan (a - b)
- c = (8 - 4) - 2 = 4 -2 = 2, sedangkan nilai untuk pengurangan 8 - (4 -
2)= 8 – 2 = 6. Sehingga jelas, 2 ≠ 6.[13]
4. Pada operasi pengurangan, bilangan ini tidak memiliki sifat komutatif
dan asosiatif.
5. Jika angka di depan lebih besar, pengurangan sesama bilangan cacah
tetap menghasilkan bilangan cacah. Contoh: 5 – 4 = 1
B) Ada juga beberapa macam konsep pengurangan pada bilangan cacah, di
antaranya :
1. Konsep mengambil
Contoh: Ada 9 telur di dalam kulkas. Jika 3 telur diambil oleh ibu,
berapa banyak telur yang tersisa?
9– 3 = 6 Jadi, ada 6 telur yang tersisa di dalam kulkas.
2. Konsep membandingkan
Contoh: Zahrok memiliki 12 sosis, sedangkan Alik memiliki 5
sosis. Berapa lebihnya sosis Zahrok dari sosis Alik?
12 – 5 = 7 Jadi, Zahrok mempunyai 7 sosis lebih banyak dari Alik.
3. Konsep menambahkan bilangan yang sesuai[14]
Di dalam keranjang sudah ada 5 buah apel. Jika Vivi ingin mengisi
keranjang tersebut dengan 10 buah apel, maka berapa banyak apel
yang harus ditambahkan Vivi ke dalam keranjang tersebut?
5 +...= 10 jadi 10 - 5 = 5 Jadi, apel yang harus ditambahkan pada
keranjang tersebut adalah 5 buah.

Pengurangan bilangan cacah meliputi pengurangan bilangan satu digit,


pengurangan bilangan dua digit dengan bilangan satu digit, dan pengurangan
multidigit.

a. Pengurangan bilangan satu digit dengan bilangan satu digit dapat


digunakan bantuan tongkat, lidi, sedotan, ataupun jari tangan.

9
b. Pengurangan bilangan dua digit oleh bilangan satu digit dapat
digunakan hitung mundur atau melengkapkan sampai dengan bilangan
yang dimaksud. Sebagai contohnya 13 – 5, dapat diselesaikan dengan
cara berhitung mulai dari angka 5 dan berhenti pada angka 13. Setiap
kali berhitung satu, jari ditekuk satu dan banyaknya jari yang ditekuk
merupakan hasil dari pengurangan yang dimaksud.
c. Pengurangan multi digit untuk mengilustrasikan pengurangan dapat
digunakan benda konkrit sebagaimana pada penjumlahan. Model
untuk pengurangan bilangan dua digit dikurangi bilangan dua digit
dapat digunakan tongkat ataupun pengurangan bersusun yang dapat
dilakukan berdasarkan nilai tempatnya
3. Perkalian
Pada bilangan cacah operasi perkalian dapat dianalogikan sebagai bentuk
penjumlah secara berulangkali terhadap suatu bilangan cacah, sebagai contoh
bilangan cacah = 2 x 5.
Maka analoginya adalah 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 10.
konsep perkalian bilangan cacah itu adalah proses penjumlahan yang berulang-
ulang dari bilangan cacah yang sedang dikalikan
Adapun sifat-sifat yang berlaku pada bilangan cacah ini adalah sebagai berikut:
a. Komutatif
Yang berarti apabila ditukar hasilnya akan tetap sama. Umumnya
digambarkan dengan permisalanya b x a = a x b;
b. Asosiatif
Pengelompokan bilangan cacah dalam perkalian juga bernilai sama.
Dengan permisalan sebagai berikut a x ( c x d) = (a x c) x d
c. Distributif
Dalam perkalian bilangan cacah berlaku sifat distribusi dengan
permisalan ax (b+c)=(a x b)+(a x c)
d. Unsur identitas
Yang berarti setiap bilangan cacah hasilnya akan tetap sama bila
dikalikan dengan 1. Contoh, 4 x 1 = 1 x 4

10
semua bilangan cacah apabila dikalikan dengan angka nol maka hasilnya sama
dengan nol
4. Pembagian
Operasi pembagian pada bilangan cacah merupakan kebalikan dari sifat
perkalian pada bilangan cacah, jika a x b = c maka c : a = b. Perlu diketahui
bahwa bilangan cacah yang dibagi 0 hasilnya adalah tidak terdefinisi dan 0
dibagi bilangan cacah akan menghasilkan 0.
CATATAN PENTING :

 Jika dalam soal terdapat bilangan yang memiliki tanda kurung (), maka
wajib mengerjakan perhitungan didalam tanda () terlebih dahulu
 Jika bilangan yang dikerjakan sama kedudukannya, artinya tidak ada
tanda-tanda operasi yang lain seperti tanda kurung, maka proses
pengerjaan dikerjakan secara urutan dari kiri sampai kesebelah kanan
 Untuk bilangan perkalian dan pembagian di kerjakan terlebih dahulu,
setelah itu baru mengerjakan yang penjumlahan ataupun pengurangan

Contoh soal 1

Hitunglah 500 + 200 : 5 = Berapakah Hasilnya ?

Jawab :

500 + 200 : 5 = 500+40 = 540

Perhatian : Pembagian dikerjakan terlebih dahulu, setelah itu baru


penjumlahannya.

Contoh soal 2

Hitunglah berapa hasil dari (50-20) x 10 = …?

Jawab :

(50-20) x 10 = 30 x 10 = 300

Perhatian : Bilangan yang ada didalam tanda kurung dikerjakan terlebih


dahulu, setelah itu baru perkaliannya.

Adapun sifat-sifat yang berlaku pada bilangan cacah ini adalah sebagai berikut:
a. Pada pembagian, bilangan ini tidak memiliki sifat komutatif, asosiatif, dan
distributif.
b. Pembagian bilangan cacah dengan faktornya menghasilkan bilangan cacah.
Contoh:

11
50 : 5 = 10
50, 5, dan 10 adalah anggota himpunan C. 5 merupakan salah satu faktor
dari 50 atau bisa juga disebut 50 merupakan salah satu kelipatan dari 5.

c. Pembagian bilangan cacah dengan angka yang bukan faktornya tidak


menghasilkan bilangan cacah, tetapi menghasilkan bilangan rasional.
Contoh:

2 : 4 = 0.5
2 dan 4 merupakan anggota himpunan C, sedangkan 0.5 merupakan anggota
Q.

d. Angka 0 dibagi angka apapun hasilnya tetap 0. Contoh:


0 : 1000 = 0
e. Bilangan apapun dibagi angka 0 hasilnya adalah tak terbatas
atau infinity, yang disimbolkan ∞. Contoh:

2:0=∞
5.000 : 0 = ∞
5. Penerapan konsep bilangan cacah dalam penyelesaian masalah matematis
Contohnya :
a. Kelompok petani di Desa Nepa Mekar mendapat bantuan 9 karung pupuk
organik. Tiap karung beratnya 72 kg. Pupuk itu akan dibagikan kepada 18
orang petani. Berapa kg pupuk organik yang akan diperoleh setiap petani?
Jawaban:
Diketahui:
Pupuk organik yang akan diperoleh setiap petani adalah 9 dikalikan 72
kemudian dibagi 18.
9 × 72 : 18 = 648 : 18 = 36
Jadi, pupuk organik yang akan diperoleh masing-masing petani adalah 36 kg.
Jika x bilangan cacah dan y bilangan asli, maka x dibagi y sama dengan
bilangan cacah z, jika dan hanya jika z.y = x

Contoh:

12 : 3 = 4 sebab 4 x 3 = 12

42 : 7 = 6 sebab 6 x 7 = 42

20 : 5 = 4 sebab 4 x 5 = 20

12
b. Ibu membagikan kue sebanyak 30 biji kepada anaknya yang berjumlah 5
orang, masing mendapatkan bagian yang sama. Berapakah anaknya masing-
masing mendapatkan kue?

Jawab:

Misalkan A, B, C, D, dan E adalah nama-nama anak, jika 30 kue dibagi habis


kepada 5 orang, maka masing-masing mendapatkan 6 biji kue. Dan gambar
yang dapat dibuat adalah sebagai berikut

A B C D E

c. Pak Ahmad membagikan uang sodaqoh kepada sejumlah pakir miskin


sebanyak Rp. 50.000,00, masing-masing medapatkan Rp. 12.500,00.
Berapakah jumlah pakir miskin yang diberi uang oleh Pak Ahmad?

Jawab:

Misalkan jumlah orang pakir miskin adalah p.

50000
=12500
Rp. 50.000,00 : p = Rp. 12.500,00 atau ditulis p

12500 p = 50000

50000
p = 12500

p=4

Jadi banyaknya pakir miskin yang dibagi uang sebanyak 4 orang

13
A. Kesimpulan
 Dari penjelasan sebelumnya, sebenarnya sudah dapat dipahami mengenai apa
pengertian bilangan cacah itu. Tetapi untuk lebih jelasnya disini kami akan
memaparkan secara lebih mendalam mengenai pengertian bilangan
cacah. Bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah harus bertanda positif dan
singkatnya bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka nol. Bilangan
cacah biasanya disimbolkan dengan huruf «C» ataupun «W». Sehingga apabila
kita ingin menuliskan himpunan bilangan cacah ataupun seluruh unsur bilangan
cacah kita bisa menuliskannya seperti ini C=.
 Ide mengambil bersama dan menggabungkan merupakan makna dari
penjumlahan. Adapun dalam hal ini, definisi pada bilangan cacah adalah jika
suatu R memiliki relemen, dan himpunan S merupakan himpunan saling lepas
maka penjumlahan r dan s dinyatakan dengan r+s yang merupakan elemen dari
gabungan himpunan R dan S
 Proses pengambilan atau pengurangan dapat dinyatakan sebagai kebalikan dari
proses penggabungan atau penjumlahan. Jika dalam penjumlahan, jumlahnya dan
salah satu penjumlahnya sudah diketahui, maka proses penentuan unsur
penjumlahan yang lainnya menuntut operasi pengurangan. Pengurangan tidak
memenuhi sifat pertukaran, sebab tidak untuk setiap a dan b akan berlaku a – b =
b - a.
 Konsep perkalian bilangan cacah itu adalah proses penjumlahan yang
berulang-ulang dari bilangan cacah yang sedang dikalikan
a. Pengelompokan bilangan cacah dalam perkalian juga bernilai sama. Yang
berarti setiap bilangan cacah hasilnya akan tetap sama bila dikalikan dengan
1
 Operasi pembagian pada bilangan cacah merupakan kebalikan dari sifat
perkalian pada bilangan cacah, jika a x b = c maka c : a = b. Perlu diketahui
bahwa bilangan cacah yang dibagi 0 hasilnya adalah tidak terdefinisi dan 0
dibagi bilangan cacah akan menghasilkan 0.
B. Saran

Dari penulisan makalah ini, kami mengharapkan pembaca untuk mengerti serta
memahami penjelasan atau uraian diatas, sehinga dapat menambah wawasan dan lebih
mengetahui tentang definisi dan oprasi hitung bilangan cacah .

14
DAFTAR PUSTAKA

https://penembushayalan.wordpress.com/kuliah/tokoh-dan-teori-belajar/teori-belajar-skinner-
burrhus-frederick-skinner/#:~:text=Istilah%20shaping%20digunakan%20dalam%20teori,atau
%20perilaku%20tersebut%20dengan%20baik.&text=Memberi%20feedback%20terhadap
%20hasil%20belajar%20siswa.y
https://haloedukasi.com/pengertian-bilangan-cacah
https://rumusrumus.com/bilangan-cacah/
https://id-theasianparent-com.cdn.ampproject.org/v/s/id.theasianparent.com/bilangan-cacah/
amp?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16454482120924&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fid.theasianparent.com%2Fbilangan-cacah

15

Anda mungkin juga menyukai