Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN MATEMATIKA KELAS TINGGI

“ PEMBELAJARAN BILANGAN RASIONAL “

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8

1. ESY PUTRIYANI SEMBIRING ( 1193311003 )


2. IKA DAMAYANTI NASUTION ( 1193311016 )
3. YESIKA PUTRI SIMANULLANG ( 1193311025 )

Mata Kuliah : Pendidikan Matematika Kelas Tinggi


Dosen Pengampu : Elvi Mailani, S.Si., M.Pd.

PRODI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan Makalah.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 5
A. Pengertian Bilangan Rasional...................................................................................... 5
B. Sifat-sifat Bilangan Bulat………….............................................................................. 5
C. Pengertian Bilangan Irasional..................................................................................... 7
D. Sifat-sifat Bilangan Irasional………………...……………........................................ 7
E. Operasi Hitung Bilangan Rasional dan irasional.......................................................8
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 10
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah SWT. Karena atas Berkat Rahmat dan Hidayah Nya,
sehingga kita masih diberikan nikmat yang banyak sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “PEMBELAJARAN BILANGAN RASIONAL” dan bermanfaat
untuk para pembaca.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai buku sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu,
kami masih menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Pendidikan Nilai, Moral, dan Norma
dapat bermanfaat untuk pendidikan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2021


Penulis

KELOMPOK 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang isi muatannya berkaitan
dengan hitung menghitung. Matematika juga merupakan salah satu ilmu yang universal dan
menjadi dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan lainnya. Sebagai ilmu yang universal,
matematika mendapatkan tempat yang strategis dalam struktur kurikulum pendidikan ditanah
air, utamanya pada pendidikan dasar dan menengah, yakni sebagai mata pelajaran wajib
dalam kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP 19 tahun 2005, pasal 7
ayat 4). Sebagai mata pelajaran dalam rumpun tersebut, mata pelajaran matematika bagi
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar berguna untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan
bekerjasama .
Keadaan ini menuntut setiap orang baik itu anak-anak ataupun dewasa hingga tua
sekalipun harus teliti dalam berhitung. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam
proses menghitung yang berakibat fatal. Orang yang mahir matematika bukan berarti karena
kebetulan. Untuk menguasai materi matematika di syaratkan mengetahui dan menguasai
kajian dasarnya. Selanjutnya dia sering berlatih dengan soal-soal yang berkaitan dengan apa
yang sedang di pelajarinya. Sehingga dia bisa menguasai secara benar teori, konsep dan
penerapannya untuk mempelajari salah satu disiplin ilmu ini. Oleh karena itu untuk
memenuhi tuntutan tersebut, dalam makalah ini di cantumkan uraian singkat tentang bilangan
rasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bilangan Rasional dan apa saja sifat-sifatnya?
2. Apa yang dimaksud dengan Bilangan Irasional dan apa saja sifat-sifatnya?
3. Bagaimana operasi hitung Bilangan Rasional dan Irasional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bilangan rasional beserta sifatnya.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bilangan irasional beserta sifatnya.
3. Untuk memahami operasi hitung bilangan rasional dan irasional.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bilangan Rasional


Bilangan rasional adalah bilangan yang dinyatakan sebagai perbandingan dua
bilangan bulat a dan b, ditulis a/b dengan syarat b ≠ 0. Contoh: Bilangan-bilangan
rasional 1/5, 1/3, 3/2, 22/7, 56/10, …, a/b… disebut bilangan-bilangan rasional
pecahan biasa atau sering disebut pecahan biasa. Bilangan, a disebut pembilang
(numerator) atau pengatas dan b disebut penyebut (denumerator) atau pembawah.
Himpunan semua bilangan rasional ditulis dengan notasi Q.
Misalnya:
Bilangan 1,2 termasuk bilangan rasional, karena dapat dinyatakan dalam bentuk
pecahan berikut.

1,2 dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan 12/10, 6/5, ataupun bentuk pecahan lain
yang memenuhi a/b dengan a, b (bilangan bulat) dan b ≠ 0. Sehingga 1,2 termasuk
bilangan rasional.
Bilangan rasional terdiri atas:
1) Bilangan bulat, misalnya : : -4,-3,1,0,1,2
2) Bilangan pecahan, misalnya : -1/2,-1/4,1/4

B. Sifat-Sifat Bilangan Bulat


1. Dapat diekspresikan dalam bentuk pecahan a / b, di mana a dan b adalah bilangan
bulat dan b ≠ 0.
2. Tertutup, terhadap operasi penjumlahan dan perkalian.

menghasilkan bilangan rasional.


menghasilkan bilangan rasional.
3. Dapat dikalikan dengan nol (0).
4. Memiliki bentuk desimal berulang.
13 = 13,0 (berahir)
-2 ½ = -2,5 (berahir)
11 2/2 = 11,6666…….=11,6(berulang)
5. Komutatif, terhadap operasi penjumlahan dan perkalian.

6. Distributif terhadap penjumlahan dan perkalian


Bilangan rasional memiliki sifat distributif, menggunakan rumus berikut ini.

7. Asosiatif Penjumlahan Dan Perkalian


Penjumlahan dan perkalian antar bilangan rasional memiliki sifat asosiatif,
menggunakan rumus seperti dibawah ini :
C. Pengertian Bilangan Irasional
Bahwa bilangan irrasional adalah yang tidak dapat dinyatakan sebagai dengan
dan bilangan bulat. bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat diubah ke
pecahan biasa dan apabila bilangan ini diubah ke pecahan desimal, maka angkanya
tidak akan berhenti dan tidak memiliki pola tertentu.Pada umumnya bilangan bentuk
akar merupakan bilangan irrasional ,akan tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua
bilangan yang menggunakan tanda akar pasti bentuk akar . bentuk akar adalah akar
suatu bilangan yang hasilnya bukan bilangan rasional.
Contoh bilangan irrasional :
a. = bentuk akar

b. = 3 (rasional) jadi bukan bentuk akar

c. = bentuk akar

d. = 10 (rasional) jadi bukan bentuk akar

D. Sifat-Sifat Bilangan Irasional


1. Tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan a/b dengan a, b adalah bilangan
bulat dan b ≠ 0
2. Memenuhi Sifat Komutatif Penjumlahan dan Perkalian
Sifat komutatif penjumlahan:
a+b=b+a
Sifat Komutatif Perkalian:
a×b=b×a
3. Memenuhi Sifat Asosiatif Penjumlahan dan Perkalian
Sifat asosiatif penjumlahan:
(a + b) + c = a + (b + c)
Sifat asosiatif perkalian:
(a × b) × c = a × (b × c)
4. Memenuhi Sifat Distributif terhadap Penjumlahan dan Pengurangan
Sifat distributif terhadap penjumlahan:
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
Sifat distributif terhadap pengurangan:
a × (b – c) = (a × b) – (a × c)
5. Setiap bilangan irasional yang dikalikan dengan nol akan menghasilkan angka
nol.
6. Tidak mempunyai bentuk desimal berulang
7. Mempunyai sifat tidak tertutup

Setiap bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai pecahan desimal. Berahir


atau pecahan desimal. Berahir atau ber ulang pecahan desimal berulang terarur.
Setiap pecahan desimal berahir atau pecahan desimal yang angka-angkanya
berulang teratur adalah bilangan rasional. Selanjutnya bilangan yang jika
dinyalakan dalam bentuk pecahan desimal tidak akan berahir maka bilangan itu
merupakan bilangan irrasional. Misalkan, 0,3733733373337333337….adalah
bilangan irrasional, sebab angka-angkanya tidak berahir dan berulang teratur.

E. Operasi Hitung Bilangan Rasional dan Irasional


1. Rasional
 Mengubah pecahan menjadi bilangan desimal
1/20=1/20x5/5=5/100=0,05
 Mengubah bilangan desimal menjadi pecahan
0,4= 4/10=2/5
2. Irasional
1) 1/ = 0,7071086
2) 3 = 1,7320……
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang isi muatannya berkaitan
dengan hitung menghitung. Matematika juga merupakan salah satu ilmu yang universal
dan menjadi dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan lainnya. Sebagai ilmu yang
universal, matematika mendapatkan tempat yang strategis dalam struktur kurikulum
pendidikan ditanah air, utamanya pada pendidikan dasar dan menengah, yakni sebagai
mata pelajaran wajib dalam kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(PP 19 tahun 2005, pasal 7 ayat 4).
Sebagai mata pelajaran dalam rumpun tersebut, mata pelajaran matematika bagi
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar berguna untuk membekali peserta didik
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta
kemampuan bekerjasama .

B. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi
maupun penyajian.Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan
untuk perbaikan makalalah ini
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ruangguru.com/blog/matematika-kelas-7-mengenal-bilangan-rasional-dan-
irasional
Coesamin, M. (2012). Pendidikan Matematika SD 2.
Hernadi, J. (2008). Metoda pembuktian dalam matematika. Jurnal Pendidikan
Matematika, 2(1), 1-14.
Hidayati, Y. M., & Rusnilawati, R. (2019). Konsep Dasar Matematika Sekolah Dasar.

Anda mungkin juga menyukai