Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATEMATIKA

Operasi Bilangan Pembagian

Dosen pengampu : Ellis Destriani, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 6 :


 Chintya Sari
 Pemi Aila
 Maria Dina Mariana Malau
 Windu Apriliani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga makalah ini dapat saya
selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi besar Nabi Muhammad saw karena atas usaha
yang telah beliau lakukan kita bisa menikmati dunia islam ini.
Makalah ini dibuat sebagai bahan penyelesaian tugas kelompok mata kuliah
Matematika. Namun makalah ini tidak semata-mata sebagai tugas kelompok, tetapi sebagai
bahan evaluasi diri dalam memahami materi dan ilmu-ilmu yang diperoleh. Makalah ini
membahas materi yang berjudul Operasi Bilangan Perkalian.
Saya berharap, pembahasan dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
orang. Terima kasih saya ucapkan kepada semua orang yang telah terlibat. Mungkin terdapat
kekurangan itu dari kelompok kami. Maka dari itu, kritik dan saran disini sangat dibutuhkan
dalam mengembangkan makalah ini.

Bengkulu, 08 mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. Pengertian Operasi Bilangan Pembagian..............................................................................5
B. Macam-Macam Pembagian....................................................................................................5
1.Pembagian Bilangan Bulat Positif dan Negatif..................................................................5
2.Pembagian Dua Bilangan Bulat Negatif.............................................................................6
3.Pembagian Bersusun ( Porogapit ).....................................................................................6
4.Penyederhanaan Pembagian...............................................................................................7
C. Rumus Pembagian Dasar........................................................................................................7
D. Sifat-Sifat Pembagian..............................................................................................................8
1.Tidak Bersifat Tertutup.......................................................................................................8
2.Tidak Bersifat Komutatif....................................................................................................8
3.Tidak Bersifat Asosiatif.......................................................................................................9
4.Tidak bersifat Distributif....................................................................................................9
5.Pembagian Bilangan Bulat dengan Nol............................................................................10
6.Pembagian Bilangan Bulat oleh Nol.................................................................................10
E. Contoh-Contoh Soal..............................................................................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................13

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dari saat kita masuk sekolah, kita sudah tahu angka kita mulai tahu penjumlahan
dan pengurangan. Setelah masuk SD, kita belajar perkalian dari 1 sampai perkalian 10.
Bapak atau guru kita di sekolah mendidik kita bahwa harus menghafal perkalian dari 1
sampai 10. Setelah lulus SMP, kita diharuskan untuk belajar kembali atau dites kembali
oleh bapak atau ibu guru kita. Setelah kita mengetahui dan menguasai suatu perkalian
akan dikenalkan dengan namanya bilangan.
Bilangan adalah konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa angka digunakan untuk mewakili
banyak atau kuantitas suatu benda. Bilangan dilambangkan dengan angka. Tersedia
kelompok bilangan seperti bilangan bulat, pecahan, bilangan genap, bilangan ganjil, dll.
Kali ini kita akan membahas operasi tentang bilangan bulat.Secara tradisional, teori
bilangan dipahami sebagai cabang matematika murni yang mempelajari sifat-sifat
bilangan bulat. Ini juga membahas berbagai masalah terbuka yang dapat dengan mudah
dipahami oleh non-ahli matematika.Bilangan dibangun operasi hitung sebagai salah satu
operasi yang melibatkan penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian dalam
perhitungan pengurutan bilangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian operasi bilangan pembagian ?
2. Apa saja macam-macam pembagian ?
3. Apa rumus dasar pembagian bilangan?
4. Apa saja sifat-sifat pembagian?
5. Apa saja contoh soal pembagian?

C. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian operasi bilangan pembagian.
2. Untuk mengetahui apa macam-macam pembagian
3. Untuk mengetahui rumus dasar pembagian
4. Untuk mengetahui apa sifat-sifat pembagian
5. Untuk mengetahui apa saja contoh soal pembagian

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Operasi Bilangan Pembagian


Bilangan adalah konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa angka digunakan untuk mewakili
banyak atau kuantitas suatu benda. Operasi hitung pembagian adalah membagi dua
bilangan satu angka atau dua angka yaitu satuan dan puluhan.
Pembagian adalah operasi dasar matematika kebalikan dari perkalian.
Pembagian dipakai untuk menghitung hasil suatu bilangan terhadap pembaginya.
Simbol pembagian yaitu "÷", ":" atau garis miring / sedangkan perkalian
disimbolkan tanda "x". oprasi pembagian merupakan operasi kebalikan (invers) dari
perkalian. Secara umum dapat ditulis bahwa “Jika p, q, dan r bilangan bulat, dengan q
faktor p, dan q ≠ 0 maka berlaku p : q = r <=> p = q × r”.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), pembagian adalah proses, cara,
perbuatan membagi atau membagikan; atau hitungan membagi. Dan pada
pengoperasiannya, pembagian digunakan untuk menghitung hasil atau jumlah pada
suatu bilangan terhadap pembaginya.
Dalam NCTM (2003) menjelaskan bahwa standar matematika terbagi atas
standar proses dan standar materi, Standar proses matematika mencakup
pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, koneksi dan representasi. standar materi
matematikaberkaitan dengan materi apa saja yang perlu dipelajari siswa sekolah dasar
yaitu aritmatika, geometri, pengukuran danstatistika. Salah satu materi dasar untuk
memahami standar materi tersebut adalah operasi hitung bilangan bulat, Lastri &
Nafiah (2017) membagi operasi bilangan bulat yang dipelajari di Sekolah Dasar
menjadi lima bagian yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan
perpangkatan. Untuk materi perkalian pertama kali dipelajari di kelas II sekolah dasar.

B. Macam-Macam Pembagian
1. Pembagian Bilangan Bulat Positif dan Negatif
Untuk mengetahui operasi pembagian bilangan bulat positif dan negatif,
silahkan perhatikanlah contoh-contoh berikut.
a. –2 × (–6) = 12, maka:
=> 12 : (–6) = –2
=> 12 : (–2) = –6

5
b. –3 × (–6) = 18, maka:
=> 18 : (–6) = –3
=> 18 : (–3) = –6

c. –4 × (–6) = 24, maka:


=> 24 : (–6) = –4
=> 24 : (–4) = –6

Berdasarkan contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa hasil bagi


bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif.
Di mana Untuk setiap bilangan bulat a dan b selalu berlaku a : (– b) = – (a : b).

2. Pembagian Dua Bilangan Bulat Negatif


Untuk mengetahui operasi pembagian dua bilangan bulat negatif, silahkan
perhatikanlah contoh-contoh berikut.

a. 2 × (–6) = –12, maka:


=> –12 : (–6) = 2

b. –3 × 6 = –18, maka:
=> –18 : (–3) = 6

c. 4 × (–6) = –24, maka:


=> –24 : (–6) = 4

Berdasarkan contoh-contoh soal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif. Di mana untuk
setiap bilangan bulat a dan b selalu berlaku (–a) : (–b) = (a : b).

3. Pembagian Bersusun ( Porogapit )


Porogapit adalah metode pembagian menggunakan garis bantu. Pembagian
bersusun diuraikan terlebih dahulu menjadi bilangan yang bisa dibagi habis
dengan pembagi. Pembagian bersusun disebut juga porogapit. Porogapit
menggunakan garis bantu yang mengapit pembagi (divisor) dengan angka yang
dibagi. Porogapit disebut juga pembagian bersusun untuk menghitung bilangan
lebih dari 10.

6
4. Penyederhanaan Pembagian
Penyederhanaan pembagian dapat disederhanakan. Caranya memilih
terlebih dahulu bilangan pembagi menurut nilai tempat bilangan. Pembagian bisa
dibagi berdasarkan satuan, puluhan, hingga ratusan. Penyederhanaan pembagian
ini berguna untuk menghitung nilai besar.
Contoh Penyederhanaan Bilangan
a. 512: 8
= (500 + 10 + 2) : 8
= (400 + 100 + 10 + 2) : 8
= ( 400 + 80 + 20 + 10 + 2 ) : 8
= (400 + 80 + 32) : 8
= (400 : 8) + (80 : 8) + (32 : 8)
= 50 + 10 + 4
= 64
Contoh tersebut yaitu mengurutkan bagian kecil berdasarkan nilai
tempat. Misalnya, jika 500 tidak bisa dibagi 8, maka dikurangi 100 menjadi 400.
Kemudian besaran bilangan ini dibagi dengan 8. Bilangan lain bisa disederhanakan
supaya bisa dibagi 8.

C. Rumus Pembagian Dasar


Rumus pembagian dasar sebagai berikut:
a:b=c
Keterangan:
a disebut sebagai angka yang dibagi (divinden)
b disebut sebagai pembagi (divisor)
c disebut sebagai hasil pembagian (quotient)

a
a/b = c atau dalam bentuk pecahan =c
b
7
D. Sifat-Sifat Pembagian
Pada operasi hitung pembagian tidak bersifat tertutup, tidak bersifat komutatif,
tidak bersifat asosiatif dan tidak bersifat distributif terhadap penjumalah
dan pengurangan.
1. Tidak Bersifat Tertutup
Tidak Bersifat Tertutup adalah sifat operasi hitung pada bilangan bulat
yang menghasilkan bilangan bulat juga, perhatikan contoh berikut:
Contoh:
● 15 : 3 = 5
15 dan 3 merupakan bilangan bulat, hasilnya yaitu 5 juga merupakan bilangan
bulat. Sekarang coba kalian perhatikan contoh berikutnya.
●4:3=?
Berapakah hasil pembagian antara 4 dengan 3? Apakah kalian menemukan
nilai dari 4 : 3 merupakan bilangan bulat? jawabannya adalah tidak ada. Karena
tidak ada bilangan bulat yang memenuhi, maka hal ini sudah cukup untuk
menyatakan bahwa pembagian pada bilangan bulat tidak bersifat tertutup. Dengan
demikian, dapat kita tuliskan sebagai berikut.Untuk setiap bilangan bulat a dan b,
jika a : b = c, maka c belum tentu merupakan bilangan bulat.

2. Tidak Bersifat Komutatif


Untuk memahami sifat tidak komutatif atau anti komutatif pada pembagian
bilangan bulat, perhatikan contoh berikut ini.
Contoh:
● 20 : (−10) = −2
● −10 : 20 = −0,5
Dengan demikian, 20 : (−10) ≠ −10 : 20 sehingga pada pembagian bilangan
bulat tidak berlaku sifat komutatif. Secara umum dituliskan sebagai berikut.Hasil
pembagian bilangan bulat tidak pernah sama ketika letak bilangan ditukar. Sifat
pembagian seperti ini disebut sifat anti komutatif dan ditulis sebagai berikut:

a:b≠b:a
Contoh soal berikut ini;
=> 6 : 3 = 2
=> 3 : 6 = ½

8
Pada Soal Diatas, ternyata 6 : 3 ≠ 3 : 6. Oleh sebab itu , maka pembagian
pada bilangan bulat tidaklah berlaku sifat komutatif (pertukaran). Jadi
kesimpulannya, Operasi Pembagian pada bilangan bulat tidak bersifat
komutatif (pertukaran).

3. Tidak Bersifat Asosiatif


Untuk memahami sifat anti asosiatif pada pembagian bilangan bulat,
perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh:
● (12 : 6) : 2 = 2 : 2 = 1
● 12 : (6 : 2) = 12 : 3 = 4
Dengan demikian, (12 : 6) : 2 ≠ 12 : (6 : 2) sehingga pada pembagian bilangan
bulat tidak berlaku sifat asosiatif. Secara umum dituliskan sebagai berikut. Hasil
pembagian bilangan bulat tidak pernah sama ketika elemen-elemennya
dikelompokkan dengan cara yang berbeda. Sifat pembagian seperti ini disebut sifat
anti asosiatif dan ditulis sebagai berikut:

(a : b) : c ≠ a : (b : c)
Contoh soal :
=> (16 : 4) : 2 = 2
=> 16 : (4 : 2) = 8

Pada Soal Diatas, ternyata (16 : 4) : 2 ≠ 16 : (4 : 2) .Oleh sebab itu , maka


pembagian pada bilangan bulat tidaklah berlaku sifat Asosiatif (Pengelompokan).

4. Tidak bersifat Distributif


Untuk memahami sifat anti distributif pada pembagian bilangan bulat,
perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh:
Pada penjumlahan
● 30 : (10 + 5) = 30 : 15 = 2
● (30 : 10) + (30 : 5) = 3 + 6 = 9
Pada pengurangan
● 20 : (10 − 5) = 20 : 5 = 4
● (20 : 10) – (20 : 5) = 2 – 4 = –2
Dengan demikian, 30 : (10 + 5) ≠ (30 : 10) + (30 : 5) dan 20 : (10 − 5) ≠ (20 :
10) – (20 : 5) sehingga pada pembagian bilangan bulat tidak berlaku sifat
9
distributif baik pada penjumlahan maupun perkalian. Secara umum dituliskan
sebagai berikut.
Pada operasi pembagian bilangan bulat, tidak berlaku sifat distributif
(penyebaran). Secara umum, untuk a, b dan c bilangan bulat, maka
■ a : (b + c) = (a : b) + (a : c)
■ a : (b − c) = (a : b) − (a : c)
Contoh soal dibawah ini;
=> 36 : (4 + 2) = 6
=> (36 : 4 ) + (36 : 2) = 27
Pada contoh diatas, ternyata 36 : (4 + 2) ≠ (36 : 4 ) + (36 : 2). Oleh sebab itu ,
maka pembagian pada bilangan bulat tidaklah berlaku sifat Distributif Pembagian
Terhadap Penjumlahan.

5. Pembagian Bilangan Bulat dengan Nol


Misalkan 5 : 0 = p ⇔ 0 × p = 5
Tidak ada satupun pengganti p pada bilangan bulat yang memenuhi 0 × p = 5,
sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Untuk setiap bilangan bulat a, a : 0 tidak terdefinisi.

6. Pembagian Bilangan Bulat oleh Nol


Untuk pembagian 0 : 3 = n,
Adakah pengganti n yang memenuhi? Perhatikan uraian berikut ini.
0:3=n⇔3×n=0
Pengganti n yang memenuhi 3 × n = 0 adalah 0. Jadi, kesimpulannya adalah
sebagai berikut.
Untuk setiap bilangan bulat a, berlaku 0 : a = 0.

10
E. Contoh-Contoh Soal
1. Pak Lurah memiliki 30 ekor ayam dan ia ingin setiap kandang yang ada diisi oleh
10 ayam. Berapakah kandang yang diperlukan oleh Pak Lurah?
Jawaban: 3,
cara penyelesaiannya :
30 : 10 = 30 - 10 = 20 - 10 = 10 - 10 = 0.
Melalui cara pengurangan berturut-turut ini terdapat sebanyak 3 kali pengurangan
hingga menghasilkan 0.

2. Pada sifat tidak tertutup pada pembagian


6:1=6
6:2=3
6:3=2
6 : 4 = 1,5
Pada contoh 6 : 4 = 1,5 . Dalam operasi tersebut hasilnya adalah 1,5 . sementara
1,5 bukan merupakan bilangan bulat. Dengan begitu , operasi pembagian tidak
memiliki sifat tertutup.

3. Pembagian 4 : 2 = 2 tidak akan sama jika 2 : 4 yang hasilnya adalah 0,5. Dengan
begitu, operasi pembagian tidak memiliki sifat komutatif.

4. Pembagian ( 12 : 6 ) : 2 = 1 , sedangkan 12 : ( 6 : 2 ) hasilnya 4. Ada perbedaan


hasil sesuai mana yang dikelompokkan . sehingga pembagian ini tidaklah memiliki
sifat asosiatif.

11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan dalam pencacahan
dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu
bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep
bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol,
bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks.
Macam-macam pembagian ada 4 yaitu pembagian bilangan bulat positif dan
negatif , pembagian dua bilangan bulat negatif, pembagian bersusun dan
penyerderhanan pembagian.
Operasi hitung pembagian adalah membagi dua bilangan satu angka atau dua
angka yaitu satuan dan puluhan. Pada operasi bilangan pembagian terdapat 6 sifat
pembagian, yaitu tidak bersifat tertutup, tidak bersifat komutatif , tidak bersifat
asosiatif, tidak bersifat distributif, pembagian bilangan bulat dengan nol dan
pembagian bulat oleh nol.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://math4junior.blogspot.com/2017/10/operasi-hitung-dan-sifat-pembagian-bilangan-
bulat.html?m=0
https://katadata.co.id/intan/lifestyle/64057078495be/cara-mudah-pembagian-dasar-dan-
contoh-pembagian-bersusun

13

Anda mungkin juga menyukai