Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BILANGAN DAN OPERASI HITUNG (PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN


BESERTA SIFAT-SIFATNYA KOMUTATIF, ASOSIATIF DAN DISTRIBUTIF)

Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran Matematika SD

Dosen Pengampu : Kandida Maro Rayo, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

Faizul Awwal (2213062080)

Pandu Kurniawan (2213062096)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


PERSADA KHATULISTIWA
SINTANG
2023

1
KATA PENGANTAR
Terimakasih kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas berkat nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Semua itu hanya
karena berkat serta tuntunan Tuhan dalam kehidupan kami. Dalam makalah yang kami susun
ini berisi tentang bagaimana kami mampu memahami bilangan dan penggunaan operasi hitung
( penjumlahan dan perkalian beserta sifat-sifatnya) komutatif, asosiatif, dan distributive. Kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini. Baik itu teman-teman,dosen, dan semua yang telah membantu dan
yang tidak bisa kami sebut satu persatu. Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai
baik, dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami
susun ini belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan
terimakasih.

Sintang, 22 Septembar 2023

Kelompok 2

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Matematika adalah salah satu bidang ilmu yang memiliki peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam matematika terdapat konsep bilangan dan operasi hitung yang
merupakan dasar dalam melakukan perhitungan. Konsep bilangan dan operasi hitung sangat
penting dikuasai oleh setiap orang karena digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari
perhitungan keuangan hingga pengukuran benda. Penjumlahan dan perkalian adalah dua
operasi dasar dalam matematika. Kedua operasi ini sering digunakan dalam berbagai jenis
masalah, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Selain itu, kedua operasi ini
memiliki sifat-sifat tertentu yang memudahkan kita dalam melakukan perhitungan. Sifat-sifat
penjumlahan dan perkalian antara lain sifat komutatif, asosiatif, dan distributif. Sifat komutatif
berarti urutan bilangan yang dijumlahkan atau dikalikan tidak mempengaruhi hasil akhir. Sifat
asosiatif berarti bilangan yang dijumlahkan atau dikalikan dapat dikelompokkan dalam urutan
yang berbeda tanpa mempengaruhi hasil akhir. Sedangkan sifat distributif berarti perkalian
suatu bilangan dengan jumlah bilangan lain dapat dipisahkan dan dilakukan secara terpisah.
Pengertian dan pemahaman yang baik tentang bilangan dan operasi hitung (penjumlahan dan
perkalian) serta sifat-sifatnya sangat penting untuk dikuasai oleh setiap orang, terutama bagi
siswa yang belajar matematika. Oleh karena itu, penulisan makalah tentang konsep bilangan
dan operasi hitung (penjumlahan dan perkalian) beserta sifat-sifatnya diharapkan dapat
membantu siswa memahami konsep-konsep dasar matematika dengan lebih baik dan mudah
diingat. Selain itu, makalah ini juga berguna bagi orang-orang yang ingin mempelajari atau
mengingat kembali konsep bilangan dan operasi hitung serta sifat-sifatnya.

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 BILANGAN
Bilangan dalam matematika adalah konsep dasar yang digunakan untuk menghitung
dan mengukur kuantitas. Bilangan terdiri dari angka-angka yang digunakan untuk melakukan
operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Konsep
bilangan sangat penting dalam matematika karena digunakan dalam berbagai bidang seperti
aritmatika, geometri, aljabar, dan kalkulus.Bilangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
seperti bilangan asli, bilangan bulat, bilangan pecahan, bilangan desimal, bilangan rasio,
bilangan irasional, dan bilangan kompleks. Setiap jenis bilangan memiliki ciri-ciri dan sifat-
sifat khusus yang membedakannya dari jenis bilangan lainnya.Dalam matematika, bilangan
juga digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah, seperti perhitungan uang, peramalan
cuaca, perencanaan keuangan, dan berbagai masalah lainnya yang memerlukan pengukuran
kuantitas. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang konsep bilangan sangat penting bagi
setiap orang yang ingin mempelajari matematika atau melakukan perhitungan dalam kehidupan
sehari-hari.

A. Macam-macam Bilangan

1. Bilangan Asli: Bilangan yang terdiri dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan


seterusnya.

2. Bilangan Bulat: Bilangan yang terdiri dari bilangan asli dan bilangan negatif,
beserta nol (0). Contohnya adalah -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, dan seterusnya.

3. Bilangan Pecahan: Bilangan yang terdiri dari bilangan yang ditulis dengan tanda
pecahan. Contohnya adalah 1/2, 2/3, 3/4, dan seterusnya.

4. Bilangan Desimal: Bilangan yang terdiri dari angka yang ditulis dengan titik
desimal. Contohnya adalah 0,25, 3,14159, dan seterusnya.

5. Bilangan Rasio: Bilangan yang dapat diwakili oleh perbandingan dua bilangan
bulat. Contohnya adalah 2:3 atau 4:5.

6. Bilangan Irrasional: Bilangan yang tidak dapat diwakili oleh bilangan rasional,
yang artinya bilangan tersebut tidak dapat ditulis dalam bentuk pecahan yang
sederhana. Contohnya adalah bilangan pi (π) atau bilangan.

4
7. Bilangan Kompleks: Bilangan yang terdiri dari bagian riil dan bagian imajiner.
Contohnya adalah 2 + 3i, di mana 2 adalah bagian riil dan 3i adalah bagian
imajiner.

2.2 PENGGUNAAN OPERASI HITUNG


Operasi hitung adalah serangkaian langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan
perhitungan matematika. Penggunaan operasi hitung sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari, terutama dalam hal menghitung jumlah, menghitung waktu, menghitung uang, dan lain
sebagainya. Operasi hitung terdiri dari beberapa jenis, di antaranya adalah penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dalam penggunaannya, operasi hitung dapat
membantu kita dalam memecahkan masalah yang melibatkan kuantitas dan angka. Misalnya,
dalam perhitungan keuangan seperti menghitung pengeluaran dan pemasukan, kita
membutuhkan operasi hitung seperti penjumlahan dan pengurangan. Sedangkan dalam
perhitungan matematika yang lebih kompleks, seperti dalam bidang ilmu fisika atau kimia, kita
membutuhkan operasi hitung seperti perkalian dan pembagian. Penggunaan operasi hitung juga
berkaitan dengan sifat-sifat matematika, seperti sifat komutatif, asosiatif, dan distributif.
Pemahaman sifat-sifat ini dapat membantu kita dalam melakukan operasi hitung dengan lebih
efektif dan efisien. Secara keseluruhan, penggunaan operasi hitung sangatlah penting dalam
kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal penghitungan kuantitas dan angka. Oleh karena itu,
pemahaman dan penguasaan atas operasi hitung menjadi sangat diperlukan bagi setiap orang.

2.3 PENJUMLAHAN
Penjumlahan adalah operasi matematika dasar yang digunakan untuk menghitung total
dari dua atau lebih bilangan. Operasi ini dapat dinyatakan dengan tanda "+". Misalnya, jika
kita menjumlahkan 2 dan 3, hasilnya adalah 5.

Sifat-Sifat Penjumlahan :

a. Sifat Komutatif

Sifat komutatif dalam penjumlahan menyatakan bahwa urutan bilangan yang


dijumlahkan tidak memengaruhi hasil penjumlahan. Dengan kata lain, untuk setiap a
dan b, a + b = b + a.

5
b. Sifat Asosiatif

Sifat asosiatif dalam penjumlahan menyatakan bahwa pengelompokan bilangan


yang dijumlahkan tidak memengaruhi hasil penjumlahan. Dengan kata lain, untuk
setiap a, b, dan c, (a + b) + c = a + (b + c).

1.) MEDIA AJAR (ALAT PERAGA PENJUMLAHAN)

Alat peraga diatas merupakan alat peraga penjumlahan untuk anak sd, dimana alat tersebut
digunakan khusus untuk anak sd kelas 1, dimana mereka baru mengenal dasar dari
penjumlahan.
a. Cara menggunakan alat peraga di atas :
Cara menggunakannya sangat mudah dimana kita tinggal menggeser angka
yang telah ditulis, kemudian menyesuaikan angka atas dengan kolom angka bawah
yang ingin ditambahkan, misalnya kita ingin siswa untuk menjumlahkan 5+3, maka
kita geser untuk angka atasnya ke angka 5, kemudian untuk kolom angka bawah ke
angka 3 sejajar dgn angka 5 yang di atas, maka hasilnya akan terlihat di pojok kiri
bawah yang hasilnya telah ditandai dengan kotak bergaris hitam.

b. Alasan memilih alat dan bahan di atas adalah :


1. Lebih hemat biaya.
2. Mudah ditemukan di lingkungan rumah.
3. Proses pembuatan alat dan bahan tersebut cukup praktis.
4. Jika tidak terpakai lagi, alat dan bahan tersebut dapat di daur ulang.

6
2.4 PERKALIAN
Perkalian adalah operasi matematika dasar yang digunakan untuk menghitung hasil dari
perkalian dua atau lebih bilangan. Operasi ini dapat dinyatakan dengan tanda "x" atau "*".
Misalnya, jika kita mengalikan 2 dan 3, hasilnya adalah 6.

Sifat-Sifat Perkalian :

a. Sifat Komutatif

Sifat komutatif dalam perkalian menyatakan bahwa urutan bilangan yang


dikalikan tidak memengaruhi hasil perkalian. Dengan kata lain, untuk setiap a dan b, a
x b = b x a.

b. Sifat Asosiatif

Sifat asosiatif dalam perkalian menyatakan bahwa pengelompokan bilangan


yang dikalikan tidak memengaruhi hasil perkalian. Dengan kata lain, untuk setiap a, b,
dan c, (a x b) x c = a x (b x c).

c. Sifat Distributif

Sifat distributif menghubungkan penjumlahan dan perkalian. Sifat ini


menyatakan bahwa perkalian bilangan a dengan jumlah (b + c) sama dengan hasil
penjumlahan perkalian a dengan b dan a dengan c. Dengan kata lain, untuk setiap a, b,
dan c, a x (b + c) = (a x b) + (a x c).

7
1) MEDIA AJAR (ALAT PERAGA PERKALIAN)

Alat peraga perkalian di atas adalah alat peraga yang bisa digunakan untuk anak sd kelas 3
dan 4, dimana mereka sudah mampu melakukan perkalian 1-10.

2.5 TEORI-TEORI ATAU METODE BELAJAR YANG MELANDASKAN


PEMILIHAN ALAT PERAGA TERSEBUT :

a. Teori belajar atau metode pembelajaran yang kami gunakan adalah Menurut Jean
piaget yaitu teori belajar Konstruktivisme: Teori ini menekankan pentingnya
membiarkan siswa membangun pemahaman mereka sendiri melalui interaksi dengan
materi dan lingkungannya. Alat peraga dapat digunakan untuk memfasilitasi
pembelajaran aktif siswa, memungkinkan mereka untuk menggali konsep-konsep
sendiri. Kemudian juga menurut buku Teori Konstruktivisme karya Ahmad Suryadi
dkk, kelebihan dari teori ini adalah peserta didik lebih aktif dan kreatif.
b. Alasan kami memilih warna merah pada alat peraga perkalian adalah karena menurut
beberapa ahli sebagai berikut:

8
1. Rita Dunn: Dia adalah seorang ahli pendidikan yang telah mengkaji konsep
"pembelajaran berdasarkan preferensi belajar," yang mencakup preferensi
terhadap warna. Teorinya adalah bahwa siswa memiliki preferensi terhadap
penggunaan warna tertentu dalam pengajaran mereka.
2. Angela Wright: Angela Wright adalah seorang peneliti warna yang
mengembangkan konsep "Teori Keempat Warna" yang mengaitkan warna
dengan emosi dan perilaku. Beberapa pendidikan telah mencoba menerapkan
prinsip-prinsip teori ini dalam lingkungan belajar.
3. Karen Schriver: Dia adalah penulis buku "Dynamics in Document Design"
yang mencakup pengaruh warna dalam desain dokumen. Prinsip-prinsip yang
diajukan dalam bukunya dapat berlaku untuk desain materi pembelajaran.
c. Alasan lainnya kami membuat alat peraga adalah karena pendapat Bruner yaitu
penggunaan alat peraga dan materi ajar yang konkret dapat membantu anak-anak
memahami konsep-konsep yang lebih abstrak. Pendekatan ini disebut "pembelajaran
berbasis konkret" atau "pembelajaran berbasis bahan." Dia juga mengemukakan bahwa
pembelajaran harus dimulai dengan tahap konkret sebelum anak-anak dapat
memahami konsep-konsep abstrak.
d. Kemudian juga alat peraga sangat membantu daya ingat seorang anak, sesuai dengan
pendapat Jean Piaget, yaitu teori perkembangan kognitif yang mencakup empat tahap
utama, salah satunya adalah Tahap Operasi Konkret. Menurut teori Piaget, tahap ini
biasanya terjadi pada usia anak antara 7 hingga 11 tahun.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bilangan, penjumlahan, dan perkalian adalah konsep dasar dalam matematika yang
digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Sifat-sifat dasar dari penjumlahan dan
perkalian, seperti sifat komutatif, asosiatif, dan distributif, memainkan peran penting dalam
memahami operasi-operasi matematika yang lebih kompleks. Dengan pemahaman yang baik
tentang sifat-sifat ini, kita dapat melakukan perhitungan matematika dengan lebih efisien dan
akurat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bruner,(1966). Penggunaan alat peraga dan materi ajar yang konkret dapat membantu anak-
anak memahami konsep-konsep yang lebih abstrak.

Piaget,Jean. (1920). Teori Konstruktivisme.

Piaget,Jean (1920). Teori perkembangan Kognitif anak usia 7-11 tahun.

Suryadi,Ahmad. (2021). Teori Konstruktivisme.

Dunn,Rita. (Tentang Siswa memiliki preferensi terhadap penggunaan warna tertentu dalam
pengajaran mereka).

Wright,Angela. (Teori Keempat Warna).

Karen,Schriver. (Buku Dynamics in Document Design).

11

Anda mungkin juga menyukai