SISTEM BILANGAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika
Disusun oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat
menyusun makalah tentang "Sistem Bilangan" dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar Matematika sehingga mahasiswa paham dan dapat menerapkan yang ada
didalamnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi,
memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya.
Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang berlimpah.
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca sekalian.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat kami dan pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang berkembang, baik secara teori,
materi, dan kegunaannya. Pendidikan matematika sendiri sebenarnya telah kita terima sejak
kita mulai belajar menghitung. Segala sesuatu yang di hitung merupakan salah satu bagian
dari pendidikan matematika.
Banyak siswa yang menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit.
Hal ini di sebabkan oleh kebiasaan buruk seperti menghafalkan rumus tanpa memahami
materi dan masalah di dalam soal terlebih dahulu. Bahkan, terkadang disertai dengan
mengerjakan soal langsung tanpa adanya penerimaan materi secara jelas yang seharusnya
perlu dipahami. Akibat dari hal tersebut adalah rendahnya minat siswa untuk menyukai
pelajaran matematika.
Padahal bila di pahami dengan baik, matematika bukanlah hal yang rumit dan sulit.
Sebab, matematika merupakan kegiatan hitung-menghitung. Namun tampak rumit, jika kita
tidak dapat menguasai cara penghitungan suatu masalah di dalam soal matematika.
Salah satu dari materi matematika adalah,Sistem Bilangan . Bilangan adalah suatu
konsep matematika yang digunakan dalam pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun
lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka. Dalam
matematika bilangan digunakan untuk mengetahui banyaknya satuan ukuran dari hal yang
diukur. Matematika memanfaatkan ketrampilan mengenai hubungan bilangan-bilangan
untuk berbagai keperluan. Kegiatan menggunakan garis bilangan untuk menemukan
hubungan kuantitatif diantara data dilakukan dalam operasi aritmatika.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
System bilangan adalah kumpulan symbol khusus yang digunakan dalam membangun
sebuah bilangan. Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari
suatu sistem fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah sistem bilangan
desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu
besaran.Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu
perhitungan. Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua
keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan
binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai. Selain system bilangan
biner, komputer juga menggunakan system bilangan octal dan hexadecimal
2.2 Skema Bilangan
A. Bilangan kompleks
Bilangan Kompleks merupakan suatu bilangan yang penjumlahan atau pengurangan dari
Bilangan Rill dengan Bilangan Imajiner. Contoh jika Bilangan Rillnya adalah 2 dan Bilangan
Imajinernya adalah 2x maka Bilangan Kompleksnya adalah 2 + 2x. Bilangan Kompleks juga
adalah merupakan induk dari semua jenis bilngan. Dan sebenarnya semua bilangan pun
adalah termasuk bilangan kompleks.
B. Bilangan Imejener
Bilangan imajiner adalah bilangan yang bersifat imajinasi alias tidaknya atau hanya
khayalan saja. Bilangan imajiner ini jelas bukan merupakan Bilangan Rasional dan
Bilangan Irasional. Bilangan Imajiner bisanya dilambangkan dengan i. Contoh yang
termasuk bilangan imajiner ialah I2 = 2.
C. Bilangan Real
Bilangan real adalah bilangan yang nyata yang kita pelajari dalam garis bilangan seperti
bilangan(-1,0,1,2,....). Bilangan ini yang sering kita pakai dalam mendeskripsikan kuantitas
dari suatu benda. Bilangan nyata juga merupakan Bilangan Rasional dan Bilangan Irasional.
D. Bilangan Irasonial
Bilangan Irasional adalah bilangan yang tidak dapat dibentuk menjadi pecahan. Bilangan
Irasional ini memiliki desimal yang tak terhingga sehingga tidak bisa diubah menjadi
pecahan. Bilangan Irasional ini pun jelas merupaka kebalikan dari Bilangan Rasional.
E. Bilangan Rasional
Bilangan Rasional adalah bilangan yang dapat disusun menjadi pecahan dengan
penyebutnya ridak sama dengan 0. Dan juga penyebut dan pembilangnya harus interger.
F. Bilangan Pecahan
Bilangan Pecahan adalah bilangan yang memiliki nilai jumlah lebih atau kurang dari utuh
atau juga bisa disebut bilangan yang memiliki nilai desimal lebih dari 0.
Bentuk pecahan adalah a/b , dimana a adalah sebagai pembilang dan b adalah sebgai penyebut.
Macam-macam bentuk pecahan ;
1. Pecahan Biasa
Pecahan Biasa adalah bilangan pecahan yang hanya terdiri dari pembilang dan penyebut
saja.
2. Pecahan Campuran
Pecahan Campuran adalah Bilanga Pecahan yang terdiri atas bilangan utuh, pembilang,
dan penyebut.
3. Pecahan Desimal
merupakan bilangan yang di dapat dari hasil pembagian suatu bilangan dengan 10, 100,
1000, dan seterusnya
4. Pecahan Persen
Pecahan Persen biasa disebut dengan pecahan perseratus adalah merupakan hasil
pembagian suatu bilangan dengan 100. Lambang persen %
5. Pecahan Permil
Pecahan Permil atau biasa dengan disebut dengan pecahan perseribu merupakan suatu
bilangan yang dibagi dengan 1000, biasanya dilambangkan dengan 0/00
G. Bilangan Bulat
Bilangan Bulat adalah bilangan bukan pecahan dan tidak memilik nilai desimal lebih
dari 0. Ada dua macam bilangan bulat :
1. Bilangan Bulat Positif
Bilangan Bulat Positif adalah bilangan bulat yang berawal dari 1 sampai seterusnya
(1,2,3,4.....)
2. Bilangan Nol
Bilangan nol dilambangkan dengan angka 0. Salah satu sifat yang dimiliki oleh
angka nol adalah jika dijumlahkan dengan angka nol akan menghasilkan angka itu
sendiri. Angka nol juga merupakan batas antara bilangan positif dan negatif dalam garis
bilangan dan juga merupakan penanda satuan.
I. Bilangan Cacah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:116) “bilangan cacah adalah satuan
dalam sistem matematis yang abstrak dan dapat diunitkan, ditambah atau dikalikan”.
“Himpunan bilangan cacah” adalah himpunan yang semua unsur-unsurnya bilangan cacah
{0, 1, 2, 3, 4, 5, ….}. (Cholis Sa’dijah, 2001: 93).
J. Bilangan Nol
Bilangan nol adalah bilangan yang berarti kosong atau tidak ada objek apapun. Bilangan
nol dilambangkan dengan angka 0. Bilangan nol merupakan angka yang istimewa. Semua
bilangan yang dikalikan dengan nol, akan menghasilkan nol. Dilansir dari Wolfram
MathWorld, pembagi dan fungsi pembagi nol dianggap tidak terdefinisi. Sehingga semua
bilangan yang dibagi nol, nilainya tidak akan terdefinisi.
K. Bilangan Asli
Bilangan Asli adalah bilangan bulat yang berawal dari angka 1. Bilangan ini yang sangat
sering dipakai dalam matematika. Dalam pelajaran himpunan, bilangan asli biasanya
dilambangkan dengan A. Contoh himpunan bilangan asli A:{1,2,3,4.....}
L. Bilangan Genap
Bilangan genap adalah bilangan asli yang merupakan kelipatan dari 2 atau habis dibagi
2. Contoh bilangan genap positif adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, dan seterusnya.
M. Bilangan Ganjil
Merupakan kebalikan dari bilangan genap, bilangan ganjil adalah bilangan asli yang
bukan kelipatan dari 2 dan tidak habis dibagi 2. Contoh bilangan ganjil positif adalah
1,3,5,7,9,11,13,15,17,19 dan seterusnya.
N. Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan asli yang hanya habis dibagi satu dan habis dibagi
dengan bilangan itu sendiri. Misalnya, angka 3 hanya habis jika dibagi dengan angka 1
dan angka 3 itu sendiri. Sama seperti angka 5 yang hanya habis dibagi dengan angka 1
dan angka 5 itu sendiri.
Dengan begitu, contoh bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41,
dan seterusnya.
O. Bilangan Komposit
Bilangan Komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 dan bukan merupakan
bilangan prima. Bilangan komposit ini adalah merupakan hasil dari perkalian dua
bilangan prima atau lebih.Contoh bilangan komposit : {4,6,8,10,12,.....}, atau bisa juga
disebut dengan bilangan yang memiliki faktor lebih dari dua.