Welcome to My Blog
Jumat, 16 Desember 2016
Disusun Oleh :
Irma Nur Anisah A1G015021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang isi muatannya berkaitan dengan
hitung menghitung. Matematika juga merupakan salah satu ilmu yang universal dan menjadi
dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan lainnya. Sebagai ilmu yang universal, matematika
mendapatkan tempat yang strategis dalam struktur kurikulum pendidikan ditanah air, utamanya
pada pendidikan dasar dan menengah, yakni sebagai mata pelajaran wajib dalam kelompok mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP 19 tahun 2005, pasal 7 ayat 4). Sebagai mata
pelajaran dalam rumpun tersebut, mata pelajaran matematika bagi peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar berguna untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama .
Keadaan ini menuntut setiap orang baik itu anak-anak ataupun dewasa hingga tua sekalipun
harus teliti dalam berhitung. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam proses
menghitung yang berakibat fatal. Orang yang mahir matematika bukan berarti karena kebetulan.
Untuk menguasai materi matematika di syaratkan mengetahui dan menguasai kajian dasarnya.
Selanjutnya dia sering berlatih dengan soal-soal yang berkaitan dengan apa yang sedang di
pelajarinya. Sehingga dia bisa menguasai secara benar teori, konsep dan penerapannya untuk
mempelajari salah satu disiplin ilmu ini. Oleh karena itu untuk memenuhi tuntutan tersebut,
dalam makalah ini di cantumkan uraian singkat tentang bilangan rasional.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bilangan Rasional
Bilangan Rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a dan
b masing –masing merupakan anggota himpunan bilangan bulat. bilangan, a disebut pembilang
(numerator) atau pengatas dan b disebut penyebut (denumerator) atau pembawah.Himpunan
semua bilangan rasional ditulis dengan notasi Q.
Contoh Bilangan-bilangan rasional 1/5, 1/3, 3/2, 22/7, 56/10, …, a/b… disebut bilangan-
bilangan rasional pecahan biasa atau sering disebut pecahan biasa. Bilangan-bilangan rasional 2
1/2, 4 2/3, 7 5/6, 15 1/9, … a/b disebut bilangan-bilangan rasional pecahan sempurna atau sering
disebut pecahan campuran. Operasi bilangan rasional meliputi pengurangan, perkalian, dan
pembagian yang memiliki sifatnya masing-masing
Bilangan rasional bisa dinyatakan dalam pecahan atau bilangan desimal. Mungkin
beberapa orang berpikir bahwa bilangan desimal itu selalu ada tanda komanya. Padahal tidak
selalu demikian. Penulisan bilangan tunggal seperti 9 juga merupakan sistem penulisan desimal.
Tanda koma pada bilangan desimal dipakai untuk hasil pembagian dua buah bilangan yang masih
memiliki sisa atau untuk keperluan penulisan angka penting dan ketelitian .
a) Moh. Syamsul hidayat dalam bukunya yang berjudul solusi matematika lengkap membagi
bilangan rasional kedalam dua kelompok :
Pertama bilangan pecahan, dan yang kedua bilangan bulat. Sedangkan bilangan bulat tersebut
terbagi lagi menjadi bilangan bulat negatif dan bilangan cacah. Selanjutnya bilangan cacah
mencakup di dalamnya bilangan asli( baik ganjil ataupun genap) dan nol. Terakhir dia
menggolongkan bilangan asli itu menjadi bilangan prima dan bilangan komposit.
b) Macam-macam bilangan :
Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut.Bentuk
pokoknya adalah /b, dengan
a = pembilang ( merupakan bilangan bulat )
b = penyebut ( merupakan bilangan asli )
1) Bilangan bulat adalah semua bilangan yang terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3,...) dan negatifnya
(-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 dan tidak dimasukkan lagi secara terpisah). Bilangan bulat
juga sering di devinisikan sebagai bilangan yang bukan pecahan, yang meliputi ; bilangan bulat
positif (bilangan asli 1,2,3…., dst), bilangan nol yaitu 0, dan bilangan bulat negatif ( bilangan yang
nilainya berlawanan dengan bilangan bulat positif; 1,2,3,4….., dst)
2) Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}. Dengan
kata lain himpunan bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah harus bertanda positif. Sehingga
dapat di simpulkan bahwa bilangan cacah merupakan bilangan bulat positif yang di awali dari
angka nol. Dalam matematika, terdapat dua kesepakatan mengenai himpunan bilangan asli. Yang
pertama definisi menurut matematikawan tradisional, yaitu himpunan bilangan bulat positif yang
bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}. Sedangkan yang kedua definisi oleh logikawan dan ilmuwan komputer,
adalah himpunan nol dan bilangan bulat positif {0, 1, 2, 3, ...}.
3) Bilangan asli merupakan salah satu konsep matematika yg paling sederhana dan termasuk konsep
pertama yang bisa dipelajari dan dimengerti oleh manusia, bahkan beberapa penelitian
menunjukkan beberapa jenis kera juga bisa menangkapnya.
4) Bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1, yang faktor pembaginya adalah 1 dan
bilangan itu sendiri. 2 dan 3 adalah bilangan prima. 4 bukan bilangan prima karena 4 bisa dibagi 2.
Sepuluh bilangan prima yang pertama adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23 dan 29.Jika suatu
bilangan yang lebih besar dari satu bukan bilangan prima, maka bilangan itu disebut bilangan
komposit.
+ = dan - =
maka
- = = =
Sifat-sifat
operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional mempunyai
beberapa kesamaan dengan sifat-sifat dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat ,yaitu:
x = dan : =
Contoh:
Perkalian: x = = =
Pembagian: : = = =
Sifat-sifat operasi perkalian dan pembagian bilangan rasional adalah sebagai berikut:
rasional.
x = x
4. Perkalian pada bilangan rasional mempunyai unsur identitas yang tunggal ,yaitu
sebagai pecahan dengan X 0 )
perkalian ,yaitu:
x = x = 1 ,berarti dan saling invers.
x 0 = 0 x = 0
Secara umum mengubah pecahan menjadi bilangan desimal dilakukan dengan cara pembagian
bersusun. Untuk pecahan dengan penyebut yang membagi habis bilangan kelipatan 10, cara
mengubahnya menjadi bentuk desimal cukup mudah dilakukan, yaitu dengancara mengalihkan
pembilang dan penyebut dengan suatu bilangan yang menyebabkan penyebutnya menjadi
bilangan kelipatan 10. Penyebut yang merupakan kelipatan bilangan 10 tersebut menunjukan
banyak angka yang terdapat dibelakang, bilangan desimalnya. Perhatikan contoh berikut ini :
= x = = 0,6
Pecahan diatas memiliki penyebut 5 yang membagi habis bilangan kelipatan 10. Untuk
menghasilkan bilangan kelipatan 10 pada penyebut kita perlu mengalihkan bilangan 5 tersebut
dengan bilangan 2.Menurut konsep kesamaan pecahan, kita kalikan juga pembilang pecahannya
dengan bilangan 2 sehingga diperoleh pecahan . Seperti sudah dijelaskan diatas bahwa kelipatan
10 pada penyebut menunjukan banyak angka dibelakang koma. Karena 10 itu merupakan
kelipatan ke-1 dari 10 maka banyak angka dibelakang koma pada bilangan desimalnya sebanyak 1
angka. Pembilang dari pecahan tersebut adalah bilangan 6 (1 angka). Karena pembilangnya hanya
mengandung 1 angka maka bilangan ini satu-satunya yang menjadi angka dibelakang koma
setelah nol koma (0,). Hasil koma didepan disebabkan karena pembagian 3 oleh 5 hasilnya kurang
dari 1. Penulisan nol koma ini kadang ditulis hanya dalam koma diikuti bilangan dibelakangnya
saja. Bilangan desimal 0,6 dalam beberapa penulisan hanya ditulis dalam bentuk ,6 saja.
Contohnya :
4. 1/20=1/20x5/5=5/100=0,05
Bilangan desimal merupakan bilangann rasional ada dua jenis, yaitu bilangan desimal dengan
banyak angka berhingga di belakang koma dan bilangan desimal dengan bilangan berulang di
belakang koma. Cara mengubah kedua bentuk bilangan desimal tersebut sangat berbeda. Berikut
ini adalah caranya:
Mengubah bilangan desimal dengan banyak angka berhingga di belakang koma cukup mudah
dilakukan dengan cara membuat bilangan desimal menjadi pecahan dengan penyebut bilangan
kelipatan 10. Banyak angka di belakang koma merupakan kelipatan 10 yang dituliskan sebagai
penyebut dan pembilangnya yang merupakan bilangan dibelakang koma tanpa tanda koma dan
tanpa nol di depanya.
Contohnya:
1. 0,4= 4/10=2/5
2. 0,06=6/100=3/50
3. 0,0015=15/10000=3/2000
Mengubah bilangan desimal dengan bilangan berulang dapat diselesaikan dengan cara
memisalkan bilangan desimal tersebut terlebih dahulu menjadi suatu peubah. Kemudian
mengalikan peubah tersebut dengan bilangan kelipatan 10 sebanyak angka pada bilangan
berulangnya. Setelah itu kurangkan keduanya sehingga kita memperoleh bentuk pecahan.
Contoh:
10p= 3,333...
10p – p=3,333...-0,333...=3
9p=3
P=3/9=1/3
100p=25,252525...
100p – p=25,252525...-0,252525...=25
P=25/99
Contoh:
Perkalian (dan pembagian) dua bilangan desimal dilakukan dengan cara yang sama dengan
perkalian (dan pembagian) pada bilangan bulat. Untuk bilangan desimal yang mengandung koma,
hasil perkalianya (atau pembagianya) diperoleh dengan aturan tertentu untuk bilangan desimal
dengan banyak angka berhingga di belakang koma, cara mengalikanya adalah dengan mengalikan
kedua bilangan tersebut (tanda koma) kemudian banyak angka di belakang koma pada hasil
perkaliannya sama dengan jumlah banyaknya angka di belakang koma dari kedua bilangan yang
dikalikan. Sedangkan untuk pembagian bilangan desimal yang memiliki banyak angka berhingga di
belakang koma adalah dengan membagi kedua bilangan (tanpa tanda koma) kemudian
letak tanda koma pada hasil pembagianya ditentukan oleh hasil pengurangan banyak angka
dibelakang koma pada pembilang oleh banyak angka dibelakang koma pada penyebut. Kalau hasil
pengurangan positif berarti tanda komanya maju sedangkan hasil penguranganya negatf berti
tanda komanya mundur. Kalau tanda komanya mundur dan mentok, tambahkan bilangan nol di
belakangnya . Untuk bilangan desimal dengan bilangan berulang di belakangnya, bilangan
berulang tersebut dianggap sebagai banyak angka di belakang koma.
Contoh:
1. 1,2 x 0,05 =?
12 x 5 = 60
Diperoleh dari jumlah banyaknya angka di belakang koma pada kedua bilangan yang dikalikan.
2. 6,3/0,18 = ?
Bagi terlebiih dahulu kedua bilangan tanpa tanda koma
63/18 = 3.5
Lalu pindahkan tanda komanya dengan aturan yangsudah dijelaskan . Banyak angka dibelakang koma
pada pembilang dikurangi banyak angka dibelakang koma pada penyebut = 1- 2 = -1.
Karena hasil penguranganya negatif berarti tanda koma mundur satu angka.
6,3/ 0,18 = 35
Perkalian pecahan dilakukan dengan cara mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut
dan penyebut.kalau perkalian pecahan dengan bilangan desimal, kalikan saja bilangan desimal
tersebut hanya dengan pembilangnya.
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR (KD)
DAN INDIKATOR
dengan benar.
pecahan biasa
berdasarkan gambar.
berdasarkan lambang
bilangan pecahannya.
3.3.5 Menyajikan nilai
menggunakan berbagai
bentuk gambar.
3.3.6 Mengurutkan pecahan
atau sebaliknya.
3.4.1 Membaca bilangan
desimal.
3.4 Mengenal pecahan dan
3.4.2 Menulis lambang
bilangan desimal, serta
dapat melakukan bilangan desimal.
penambahan dan 3.4.3 Mengubah bilangan
pengurangan pecahan
pecahan biasa menjadi
berpenyebut sama
bilangan desimal.
senilai.
diubah ke dalam
desimal.
3.4.6 Membandingkan
pecahan yang
berpenyebut sama (lebih
besar atau lebih kecil).
penjumlahan pecahan
sama.
pengurangan pecahan
sama.
pernyataan sehari-hari
dengan penjumlahan
pecahan.
dan persen
3.1.4 Mengoperasikan
pengurangan
pengurangan bilangan
desimal
KELAS
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai pecahan dengan p dan q adalah
bilangan-bilangan bulat dan q≠0. Sedangkan bilangan irasional bukan merupakan bilangan bulat
dan juga bukan bilangan pecahan. operasi-operasi yang terjadi pada bilangan rasional adalah
penjumlahan,pengurangan,perkalian,pembagian.
B. Saran
Diakhir pembuatan makalah ini penulis menyarankan kepada pembaca khususnya dan kepada
semua pada umumnya untuk mempelajari matematika dengan baik, agar tidak terjadi kesalahan
penanaman konsep matematika yang diberikan kepada siswa SD. Penulis juga menyarankan
kepada semua agar tidak menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit karena matematika
merupakan salah satu ilmu yang dibutuhkan dan digunakan untuk pemecahan masalah sehari-
hari.
DAFTAR PUSTAKA
irmanisa di 06.27
Berbagi
1 komentar:
1.
irmanisa
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.