Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR MATEMATIKA SD


“Bilangan dan Operasinya ”

Dosen Pengampuh : Dra Samsiar Rivai, S.Pd, M.Pd


Di Susun Oleh Kelompok : 3
Sry Deys Lahay (151420132)
Nirmala (151420159)
Frili Katili (151420145)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan Kuasa-Nyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah untuk pemenuhan tugas Mata
Kuliah Pembelajaran Konsep Dasar Matematika Sekolah SD, dengan materi “Bilngan Bulat
dan Operasinya”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan yang perlu
penyempurnaan. Sehubungan dengan hal itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan khususnya
para mahasiswa.

Gorontalo, 19 September 2021

Penulis:

Kelompok III
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………….i

Daftar Isi……………………………………………………………………………..….ii

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………………………….....1

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………….1


1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………1
1.3. Tujuan ………………………………………………………………………………..1

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..2

2.1 Sejarah Bilangan Bulat dan Operasinya……………………………………………….2

2.2 Pengertian Bilangan Bulat…………….………………………………………………….......2

2.3 Operasi hitung bilangan bulat.…………………………………………………….…...3

2.4 Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari……………………………………..…...4

2.5 Pengelompokan Bilangan Bulat……………………………………………………..….4

2.6 Operasi Hitung Bilangan Bulat……………………………………………………….....5

BAB III

PENUTUP……………………………………………………………………………………6

3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………………6

3.2. Saran……………………………………………………………………………………..6

Daftar Pustaka…….………………………………………………………………………….7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bilangan bulat, bersumber dari Encyclopedia Britannica, adalah kumpulan bilangan yang
terdiri dari bilangan cacah, nol, dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat disimbolkan
dengan huruf Z. Bilangan seperti desimal dan pecahan tidak masuk dalam himpunan atau
kumpulan bilangan bulat. Bilangan cacah terdiri dari bilangan nol (0) dan bilangan bulat
positif. Contoh dari bilangan bulat positif adalah 1, 2, 3, dan seterusnya. Sedangkan
bilangan bulat negatif contohnya adalah -3, -10, dan sebagainya. Nol merupakan bilang
tersendiri dan tidak masuk dalam bilangan cacah atau bilangan bulat negatif.
Dalam operasi hitung bilangan bulat, ada beberapa aturan yang perlu
diperhatikan. Bersumber dari Byjus, operasi hitung pada bilang bulat diantaranya;
Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian.
Bilangan bulat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan perhitungan, mulai
dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Bilangan bulat dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu bilangan bulat positif, bilangan nol,
dan bilangan bulat negatif. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bilangan bulat positif
dan bilangan bulat negatif.
Beberapa operasi hitung sederhana dalam bilangan bulat antara lain penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bilangan bulat dan operasinya ?
2. Apa saja sifat dari bilangan bulat ?
3. Bagaimana operasi-operasi biangan bulat ?
1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mngetahui apa itu bilangan bulat.
2. Untuk dapat memahami sifat dasar pada bilangan bulat.
3. Agar dapat mengetahui operasi-operasi pada bilangan bulat.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan asli, nol, dan bilangan asli negatif.
Tanda negatif merupakan ciri utama dari bilangan bulat.
Tahun 1890, matematikawan Jepang bekerja pada bilangan itu dan meyebutkkan sebagai
Bilangan Bulat (integers). Dalam Bahasa Latin disebut “tidak tersentuh” (untouched). Simbol
bilangan bulat menggunakan huruf ‘Z’ dari Bahasa Jerman ‘Zahlen’, yang artinya bilangan.
Nol ditemukan sebelumnya oleh bangsa Babylonia, Mayan, dan India. Matematikawan
Hindu India yang pertama menyebut bilangan “nol”. Negara atau bangsa lain belum pernah
menyebut “nol” sebagai suatu bilangan hingga ditemukannya wilayah India.
Sebelum nol digunakan dalam perhitungan, matematikawan menggunakan suatu ruang hitam
untuk menentukan sesuatu yang tidak ada.
Bilangan negatif akhirnya diterima sebagai sistem bilangan pada abad 19. Bilangan negatif
diperlukan untuk menyelesaikan persamaan-persamaan yang rumit seperti persamaan kubik
atau persamaan kuartik.
Brahmagupta yang hidup sekitar tahun 630 SM di India menggunakan bilangan positif untuk
menyatakan sesuatu yang dimiliki (aset), dan bilangan negatif digunakan untuk menyatakan
hutang.
Cina terkenal sebagai budaya pertama yang memperkenal dan menggunakan bilangan
negatif. Bilangan negatif disajikan dalam batang-batang merah.
Di Eropa bilangan negatif mulai digunakan pada tahun 1545. Sebelum sistem bilangan
digunakan, seseorang menggunakan batu, stik, atau jari-jari untuk menghitung.
Girolamo Cardano (1501-1576) adalah matematikawan Itali yang mendeskripsikan bilangan
negatif yang sistematis. Bilangan negatif merupakan selesaian dari persamaan kuadrat
maupun kubik.

2.2 Pengertian Bilangan Bulat


Bilangan bulat, bersumber dari Encyclopedia Britannica, adalah kumpulan bilangan yang
terdiri dari bilangan cacah, nol, dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat disimbolkan
dengan huruf Z. Bilangan seperti desimal dan pecahan tidak masuk dalam himpunan atau
kumpulan bilangan bulat. Bilangan cacah terdiri dari bilangan nol (0) dan bilangan bulat
positif. Contoh dari bilangan bulat positif adalah 1, 2, 3, dan seterusnya. Sedangkan bilangan
bulat negatif contohnya adalah -3, -10, dan sebagainya. Nol merupakan bilang tersendiri dan
tidak masuk dalam bilangan cacah atau bilangan bulat negatif.
Melansir dari Lumen Learning, dalam garis bilangan, angka nol terletak di tengah-tengah. Di
sebelah kanan adalah bilangan cacah dan di sebelah kiri adalah bilangan bulat negatif.
Semakin ke kanan bilangan cacah di garis bilangan maka nilainya semakin besar. Sebaliknya
semakin ke kiri bilangan negatif, maka nilainya semakin kecil.

2.3 Operasi hitung bilangan bulat


Dalam operasi hitung bilangan bulat, ada beberapa aturan yang perlu
diperhatikan. Bersumber dari Byjus, operasi hitung pada bilang bulat diantaranya
1. Penjumlahan
Penjumlahan bilangan bulat dengan tanda atau jenis yang sama maka hasilnya sama
seperti jenis bilangan yang ditambahkan. Jika bilangan cacah ditambah bilangan
cacah maka hasilnya juga bilangan cacah. Sedangkan bilangan negatif ditambah
negatif hasilnya akan bilangan negatif.
Contoh: 2 + 2 = 4
-2 + -2 = -4
Sedangkan untuk penjumlahan dengan dua jenis yang berbeda hasilnya merupakan
hasil pengurangan dan jenisnya ditentukan dengan jenis bilangan yang paling besar.

Jika bilangan yang lebih besar adalah negatif maka hasil pengurangannya akan
negatif. Sebaliknya jika bilangan yang besar adalah bilangan cacah maka hasil
pengurangannya adalah bilangan cacah.
Contoh: - 6 + 4 = -2
10 + (-5) = 5
2. Pengurangan
Pengurangan bilangan bulat dengan jenis yang sama bisa dijabarkan dengan
contoh sebagai berikut: 3 - 2 = 1

-3 - (-3) = - 3 + 3 = 0

Untuk pengurangan dengan jenis yang berbeda contohnya adalah:


4 - (-5) = 4 + 5 = 9
-10 - 5 = 15
3. Perkalian
Dalam perkalian bilangan cacah atau positif dengan bilangan positif hasilnya adalah
bilangan positif.
Bilangan negatif dikali dengan bilangan negatif hasilnya bilangan positif. Sedangkan
bilangan positif dikali dengan bilangan negatif hasilnya akan negatif.
Contoh: 5 x 5 = 25
-6 x -2 = 12
-10 x 6 = -60
4. Pembagian
Seperti perkalian, operasi hitung pembagian bilangan bulat juga menerapkan konsep
yang mirip. Bilangan positif dibagi dengan bilangan positif hasilnya positif. Bilangan
negatif dibagi dengan negatif hasilnya bilangan positif.
Contohnya 9 : 3 = 3
-10 : -5 = 2
Pembagian bilangan campuran yaitu bilangan negatif dibagi positif atau sebaliknya
hasilnya adalah bilangan negarif. Contoh: -20 : 2 = -10 30 : -5 = -6
Bilangan bulat merupakan suatu bilangan tak pecahan yang terdiri atas
Bilangan bulat positif : 1, 2, 3, 4, . . .
Bilangan nol : 0
Bilangan bulat negatif : . . ., -4, -3, -2, -1
Secara umum, himpunan bilangan bulat dituliskan sebagai { . . ., -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2,
3, 4}. Bilangan bulat dilambangkan dengan Z, yang berasal dari kata “zahlen”
(bahasa Jerman) yang berarti bilangan.
Bilangan-bilangan bulat tersebur dapat dituliskan dan diurutkan dalam garis bilangan.
Penggunaan garis bilangan saat bermanfaat saat kita melakukan operasi hitung
bilangan bulat. Dalam bilangan bulat juga dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian
yaitu:
Bilangan genap : . . ., -6, -4, -2, 0, 2, 4, 6, . . . Bilangan genap merupakan himpunan
bilangan yang jika dibagi 2 bersisa 0.
Bilangan ganjil : . . ., -5, -3, -1, 1, 3, 5, . . . Bilangan ganjil merupakan himpunan
bilangan yang jika dibagi 2 bersisa 1 atau -1.
2.4 Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari
Bilangan bulat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan perhitungan, mulai
dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Bilangan bulat juga berfungsi sebagai tipe data dalam bahasa pemrograman komputer.
Contoh Bilangan Bulat:
Bilangan bulat dapat disajikan dalam garis bilangan sebagai berikut.
Dalam garis bilangan tersebut, terdapat bilangan bulat yang dikelompokkan dalam
beberapa bagian. Pengelompokan bilangan bulat disajikan pada bagian dibawah ini.

2.5 Pengelompokan Bilangan Bulat


Bilangan bulat dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu bilangan bulat positif, bilangan nol,
dan bilangan bulat negatif. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bilangan bulat positif
dan bilangan bulat negatif.
a. Bilangan Bulat Positif

Bilangan bulat positif adalah himpunan bilangan yang terdiri dari 1, 2, 3, 4, . . .


Bilangan bulat positif disebut juga dengan bilangan asli.

b. Bilangan Bulat Negatif

Bilangan bulat negatif adalah himpunan semua bilangan {. . . , -4, -3, -2, -1}. Dalam
garis bilangan, bilangan bulat negatif terletak di sebelah kiri angka nol.

Selanjutnya akan dibahas mengenai operasi hitung yang terdapat dalam bilangan
bulat.

2.6 Operasi Hitung Bilangan Bulat


Beberapa operasi hitung sederhana dalam bilangan bulat antara lain penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.
1. Operasi Penjumlahan
Operasi penjumlahan merupakan operasi yang melibatkan tanda “ + “. Dalam garis
bilangan, suatu bilangan yang dijumlahkan dengan suatu bilangan positif akan
bergerak ke kanan (semakin besar). Berikut akan dijelaskan sifat-sifat dalam operasi
penjumlahan.
a. Sifat Komutatif
Sifat komutatif dapat disebut sebagai sifat pertukaran. Secara umum sifat
komutatif yaitu a + b = b + a. Contohnya:
5 + 8 = 8 + 5 = 13
b. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga dengan sifat pengelompokan. Secara umum sifat
komutatif dituliskan dengan (a + b) + c = a + (b + c). Contohnya:
(4 + 7) + 2 = 4 + (7 + 2) = 13
c. Sifat identitas terhadap penjumlahan
Unsur identitas terhadap operasi penjumlahan adalah bilangan 0. Mengapa 0
dikatakan sebagai unsur identitas terhadap penjumlahan? Karena jika kita
menjumlahkan suatu bilangan dengan 0, hasil operasi penjumlahan akan tetap.
Secara umum dituliskan dengan 0 + a = a + 0.
Contohnya:8 + 0 = 0 + 8 = 8
d. Unsur invers terhadap penjumlah
Invers (lawan) dari a adalah –a.
Invers (lawan) dari –a adalah a.
Secara umum sifat invers ini dituliskan dengan a + (-a) = 0
e. Sifat tertutup
Penjumlahan berlaku sifat tertutup artinya penjumlahan bilangan bulat akan
menghasilkan bilangan bulat juga. Jika a dan b adalah bilangan maka a + b = c
dengan c merupakan bilangan bulat. Contoh: 3 + 8 = 11. 3, 8, 11 merupakan
bilangan bulat.
2. Operasi Pengurangan
Operasi pengurangan merupakan operasi yang melibatkan tanda “ – “. Dalam garis
bilangan, suatu bilangan yang dikurangi dengan suatu bilangan positif akan bergerak
ke kiri (semakin kecil).
Berikut akan dijelaskan sifat-sifat dalam operasi pengurangan. Untuk suatu bilangan
bulat berlaku:

a – b = a + (-b)

a – (-b) = a + b

contoh:

3 – 1 = 3 + (-1) = 2

4 – (-2) = 4 + 2 = 6

a. Tidak berlaku sifat komutatif dan assosiatif


a–b≠b–a
(a – b) – c ≠ a – (b – c)
Contoh:
–2≠2–4
(6 – 2) – 1 ≠ 6 – (2 – 1)
b. Pengurangan yang melibatkan bilangan 0
a – 0 = a dan 0 – a = -a
Contoh: 4 – 0 = 4 dan 0 – 4 = -4
c. Bersifat tertutup
Pengurangan yang melibatkan dua bilangan bulat, hasil operasinya juga
merupakan bilangan bulat. Jika a dan b merupakan bilangan bulat, maka a – b
= c dengan c merupakan bilangan bulat
Contoh: 6 – 1 = 5. 6, 1, 5 merupakan bilangan bulat.

1. Operasi Perkalian
Operasi perkalian merupakan operasi matematika yang melibatkan tanda “×”. Perkalian
dapat disebut sebagai penjumlahan yang berulang.
Sifat-sifat operasi perkalian dijelaskan pada bagian berikut.
a x b = ab : hasil perkalian dua bilangan bulat positif merupakan bilangan bulat positif.
Contoh: 5 x 6 = 30. 5, 6, 30 merupakan bilangan bulat positif.
a x (-b) = -ab : hasil perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative
menghasilkan bilangan bulat negatif.
Contoh: 3 x (-4) = -12. Hasil operasi adalah -12 (bilangan bulat negatif).
(-a) x (-b )= ab : hasil perkalian dua bilangan bulat negatif merupakan bilangan bulat
positif.
Contoh: (-5) x (-2) = 10, menghasilkan bilangan bulat positif yaitu 10.
a. Sifat komutatif
axb=bxa
Contoh: 9 x 2 = 2 x 9 = 18
b. Sifat assosiatif
(a x b) x c = a x (b x c)
Contoh: (3 x 2) x 4 = 3 x (2 x 4) = 2
c. sifat distributif.
a x (b + c) = ab + ac
Contoh: 3 x ( 4 + 2) = (3 x 4) + (3 x 2) = 12 + 6 = 18
d. Unsur identitas
Unsur identitas terhadap perkalian adalah 1. Perkalian suatu bilangan dengan
bilangan 1 akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
ax1=a
Contoh: 21 x 1 = 21.
e. Bersifat tertutup
Perkalian dua bilangan bulat menghasilkan bilangan bulat pula.
Jika a dan b bilangan bulat, maka a x b = c dengan c merupakan bilangan bulat.
Contoh: 7 x 2 = 14. 7, 2, 14 merupakan bilangan bulat.
2. Operasi Pembagian
Operasi pembagian adalah operasi matematika dasar yang merupakan kebalikan dari
operasi perkalian. Notasi pembagian dapat dituliskan dengan tanda (÷ atau :) atau tanda
( / ).
Hasil bagi: (+) : (+) = (+)
(+) : (-) = (-)
(-) : (-) = (+)

Hasil bagi bilangan bulat dengan 0 (nol) tidak terdefinisi.


a : 0 = (tidak terdefinisi)

Contoh: 5 : 0 = (tidak terdefinisi)

Tidak berlaku sifat komutatif dan assosiatif.

a:b≠b:a

(a : b) : c ≠ a : (b : c)

Contoh: 6 : 2 ≠ 2 : 6

(6 : 3) : 2 ≠ 6 : (3 : 2)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
operasi bilangan bulat dan sifat sifatnya

Bilangan merupakan suatu konsep dalam matematika yang digunakan untuk melakukan
pencacachan dan pengukuran. Bilangan bulat merupakan suatu bilangan tak pecahan
yang terdiri dari bilangan bulat positif, nol, dan bilangan bulat negatif.

Bilangan bulat dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian yaitu bilangan bulat positif
{1, 2, 3, 4, . . .}, bilangan nol {0}, dan bilangan bulat negatif {. . . , -4, -3, -2, -1}.

Operasi sederhana dalam bilangan bulat meliputi operasi penjumlahan, pengurangan,


perkalian dan pembagian.

3.2 Saran
Sebagai calon pendidik, hendaknya kita dapat mengetahui tentang teori bilangan terutama
mengenai sifat dan operasi bilangan bulat serta urutan bilangan bulat dalam garis
bilangan. Sehingga dengan begitu sebagai calon pendidik tahu secara umum mengenai
teori bilangan
Daftar Pustaka
https://tatagyes.wordpress.com/2017/09/05/sejarah-bilangan-bulat/ (Di akses pada 6 oktober
2021, pukul 23:15)

https://rumuspintar.com/bilangan-bulat/ : (Di akses pada 11 september 2021, pukul 21:41).

https://caritahu.kontan.co.id/news/bilangan-bulat-pengertian-contoh-dan-operasi-hitung-
bilangan-bulat?page=all. (Di akses pada 11 september 2021, pukul 21:41).

Anda mungkin juga menyukai