Anda di halaman 1dari 14

Bilangan Bulat: Pengertian, Ciri-Ciri dan

Contohnya

Pengertian Bilangan Bulat

Bilangan bulat adalah himpunan angka yang terdiri dari angka positif, angka negatif, dan nol.

Secara simbolis, bilangan bulat dapat direpresentasikan sebagai ...,-3, -2, -1, 0, 1,
2, 3,....

1. Angka Positif: Merupakan angka yang lebih besar dari nol. Contohnya: 1, 2, 3, dan
seterusnya.

2. Angka Negatif: Merupakan angka yang lebih kecil dari nol. Contohnya: -1, -2, -3, dan
seterusnya.

3. Nol: Adalah angka netral yang tidak bersifat positif maupun negatif.

Ciri-Ciri Bilangan Bulat

1. Tidak Memiliki Koma atau Pecahan

Bilangan bulat selalu berupa angka bulat tanpa adanya koma atau pecahan. Contoh: -5, 0, 8.

2. Memiliki Nilai Mutlak

Setiap bilangan bulat memiliki nilai mutlak, yaitu jarak bilangan tersebut dari nol pada garis
bilangan bulat. Misalnya, nilai mutlak dari -5 adalah 5.

3. Terdapat di Sebelah Kiri dan Kanan Nol


Bilangan bulat terletak baik di sebelah kiri maupun kanan nol pada garis bilangan bulat.
Semakin besar angka, semakin jauh dari nol.

Contoh Bilangan Bulat

1. Bilangan Positif

 1
 10
 100
 1000

2. Bilangan Negatif

 -1
 -20
 -300
 -4000

3. Nol

 0

4. Bilangan Bulat pada Koordinat Kartesian

Dalam koordinat kartesian, bilangan bulat digunakan untuk menunjukkan titik-titik pada
sumbu X dan Y.

Misalnya, titik (3, -2) berarti berada pada koordinat tiga di sumbu X dan negatif dua di sumbu
Y.

5. Skala Temperatur dalam Celcius

Penggunaan bilangan bulat juga ditemui dalam mengukur suhu dalam derajat Celcius.
Misalnya, 5°C menunjukkan suhu yang lebih hangat dibandingkan -3°C.

Dengan berlatih dan memahami konsep ini, siswa akan semakin memahami bilangan bulat
dalam berbagai konteks.
Jenis-Jenis Bilangan Bulat
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah dan bilangan bulat negatif. Kita bahas satu
persatu masing-masing contohnya, ya.

1. Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang terdiri dari bilangan nol dan bilangan bulat
positif. Bilangan cacah juga sering disebut dengan bilangan bulat yang ‘bukan negatif’. Jadi,
bilangan cacah itu isinya positif semua.
Lambang bilangan cacah adalah W yang memiliki kepanjangan Whole Numbers, yang artinya
himpunan bilangan cacah. Contoh bilangan cacah, antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, …,
dst.

2. Bilangan Nol
Sama seperti namanya, bilangan nol adalah bilangan yang berarti kosong. Bilangan ini
merupakan bagian dari bilangan cacah, dan hanya terdiri dari satu bilangan, yaitu 0 (nol).

3. Bilangan Bulat Positif (Bilangan Asli)


Bilangan bulat positif atau bisa disebut sebagai bilangan asli, merupakan himpunan bilangan
bulat yang bernilai positif. Bilangan bulat positif juga merupakan bagian dari bilangan cacah,
ya.
Bilangan asli dilambangkan dengan N yang memiliki kepanjangan Natural Numbers, atau
artinya himpunan bilangan asli. Contoh bilangan asli, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, …, dst.

4. Bilangan Bulat Negatif


Sementara itu, bilangan bulat negatif adalah himpunan bilangan bulat yang bernilai negatif.
Jadi, kebalikan dari bilangan asli, ya. Contoh bilangan bulat negatif, di antaranya …, -5, -4, -
3, -2, -1.
5. Bilangan Ganjil
Bilangan ganjil adalah himpunan bilangan yang bukan kelipatan dua atau nilainya nggak
habis jika dibagi 2.

6. Bilangan Genap
Kebalikannya, bilangan genap adalah himpunan bilangan kelipatan 2 atau nilainya akan
habis jika dibagi 2.
Contohnya nih, 8 merupakan bilangan genap karena kalo kita bagi dengan 2, nilainya akan
habis atau nggak punya sisa. Beda lagi dengan 13. Coba, 13 bisa dibagi 2 nggak?
Jawabannya bisa, tapi nilainya nggak habis. Berarti, 13 bukan kelipatan 2. Itu tandanya, 13
termasuk bilangan ganjil.
Contoh bilangan ganjil = {…, -7, -5, -3, -1, 1, 3, 5, 7, 9, …}
Contoh bilangan genap = {…, -6, -4, -2, 0, 2, 4, 6, 8, 10, …}
Lalu, bagaimana dengan bilangan prima dan komposit, ya?
7. Bilangan Prima

Bilangan prima adalah himpunan bilangan yang lebih besar dari 1 dan hanya bisa dibagi
oleh 1 atau bilangan itu sendiri. Contohnya nih, 2 merupakan bilangan prima karena hanya
bisa dibagi 1 dan bilangan itu sendiri, yaitu 2.

Sedangkan, 4 bukan bilangan prima karena selain bisa dibagi 1 dan 4, 4 juga bisa dibagi 2.
Contoh bilangan prima lainnya adalah sebagai berikut:

Contoh bilangan prima = {2, 3, 5, 7, 11, 13, …}

8. Bilangan Komposit

Nah, kalo bilangan yang nilainya lebih besar dari 1 dan bukan termasuk bilangan prima,
berarti bilangan tersebut merupakan bilangan komposit. Contohnya, 4 tadi. Bilangan 4 lebih
besar dari 1 dan bukan bilangan prima karena bisa dibagi 1, 2, dan 4.

Jadi, 4 termasuk bilangan komposit. Contoh lainnya ada 6. Bilangan 6 juga termasuk
bilangan komposit karena nilainya lebih dari 1 dan bukan bilangan prima (bisa dibagi 1, 2, 3,
dan 6).

Contoh bilangan komposit = {4, 6, 8, 9, 10, 12, …}

Perlu kamu perhatikan ya, bilangan prima dan komposit juga bisa merupakan bilangan ganjil
dan genap. Contohnya 3, selain termasuk bilangan prima, 3 juga termasuk bilangan ganjil.
Tapi, nggak semua bilangan ganjil itu termasuk bilangan prima, lho!

Oke, sekarang, kamu udah tau ya apa itu bilangan bulat dan contoh-contohnya. Coba deh
kamu tebak, himpunan bilangan di bawah ini termasuk ke dalam bilangan apa, ya?

Cara Membandingkan Bilangan Bulat

Membandingkan bilangan bulat, berarti menentukan apakah suatu bilangan bulat


memiliki nilai lebih besar, lebih kecil, atau sama dengan bilangan bulat yang lain.
Dalam membandingkan bilangan bulat, kita bisa menuliskannya menggunakan lambang-
lambang berikut ini:

Misalkan, a dan b merupakan bilangan bulat.

 a) Jika a lebih besar dari b, maka bisa ditulis a > b


 b) Jika a lebih kecil dari b, maka bisa ditulis a < b
 c) Jika a sama dengan b, maka bisa ditulis a = b

Cara Mengurutkan Bilangan Bulat

Mengurutkan bilangan bulat, berarti menuliskan bilangan bulat tersebut secara urut dari
nilai terkecil ke nilai terbesar atau sebaliknya. Pada garis bilangan, semakin ke kanan
letak suatu bilangan, maka nilainya akan semakin besar. Sebaliknya, semakin ke kiri letak
suatu bilangan, nilainya akan semakin kecil.

Itu tandanya, kalo pada bilangan bulat negatif, semakin besar bilangannya, berarti akan
semakin kecil ya nilainya. Sementara itu, pada bilangan bulat positif, semakin besar
bilangannya, semakin besar juga nilainya.
Unsur Unsur Aljabar
Pada aljabar kita akan mengenal beberapa unsur yaitu :

 Suku
 Koefisien
 Variabel
 Konstanta

Suku pada aljabar adalah bentuk-bentuk yang dipisahkan oleh tanda penjumlahan,
pengurangan, pembagian, dan perkalian.

Contoh :

 2x, terdiri dari satu suku


 2x + 4, terdiri dari dua suku yaitu “2x” dan “4”
 2a + 2b + 5, terdiri dari tiga suku yaitu “2a”, “2b” dan “5”

Koefisien adalah angka yang ada sebelum sebuah variabel. Variabel adalah huruf pada suatu
aljabar. Konstanta adalah angka yang tidak diikuti huruf.

Agar paham lihat gambar dibawah ini :

-Penjumlahan dan Pengurangan Aljabar

Penjumlahan Aljabar
Penjumlahan dalam aljabar hanya bisa diselesaikan apabila memiliki variabel yang sama.
Yang dijumlahkan adalah koefisiennya saja. Apabila berbeda tidak dapat disederhanakan.
Contoh :

 2x + 4x = 6x
 2x + x = 3x
 2a + 2b = 2a + 2b

Pada contoh 2x + x = 3x, ini karena x sebetulnya memiliki koefisien yaitu angka 1. Jadi
apabila angka satu (1) pada aljabar tidak ditulis bila diikuti sebuah variabel. Contoh :

 1x ditulis x saja
 1a ditulis a saja
 1b ditulis b saja

Pengurangan Aljabar
Sama seperti penjumlahan, pengurangan pada aljabar hanya apabila variabelnya sama.
Contoh :

 4a – 2a = 2a
 3ab – 2ab = ab
 10a2-10a-5a2=- 5a2-10a.

Pada contoh 10a2-10a-5a2=- 5a2-10a, ingat bahwa a dan a2 adalah dua suku yang berbeda
sehingga tidak dapat disederhanakan!
Pengertian Aljabar, Penemu, Unsur, dan
Bentuknya

Memahami bidang ilmu dalam matematika yang sangat banyak tentu harus dimulai dengan
sungguh-sungguh, karena ilmu matematika memberi pengaruh dalam kehidupan manusia.
Ilmu aljabar mungkin sudah dipahami sejumlah orang, karena ilmu matematika memang
sudah ada sejak lama karena menjadi salah satu penemuan yang merubah perkembangan
dunia.

Aljabar atau juga disebut dengan Algebra yang merupakan salah satu cabang ilmu
matematika yang cakupannya sangat luas. Sementara ilmu ini diartikan sebagai cabang ilmu
dalam matematika yang mempelajari mengenai simbol matematika. Selain itu juga aturan
yang dipakai untuk melakukan manipulasi terhadap simbol tersebut.

Materi Aljabar di pelajari pada grade 7 di Sampoerna Academy. Materi tersebut diajarkan
secara mendalam dengan metode STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts,
Matemathics). Pelajari lebih lanjut apa itu STEAM disini.

Pengertian

Aljabar adalah salah satu bentuk cabang ilmu dari matematika yang pembahasannya
menyasar mengenai suatu penyederhanaan dan pemecahan masalah dengan memakai simbol
pengganti. Berupa konstanta dan variabel, karena ilmu ini bisa dikatakan sebagai salah satu
cabang ilmu matematika dengan di dalamnya memiliki teori bilangan, geometri dan teori
aljabar dalam sebuah penelitian.

Ilmu ini dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, hal ini
dapat terlihat sangat jelas di era maraknya jual-beli secara online. Bahkan digunakan para
orang tua ketika memberi bekal saku kepada anak ke sekolah, ilmu ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari dan hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri jika
dipelajari.
Menurut KBBI, aljabar adalah cabang matematika yang memakai tanda-tanda dan huruf-
huruf dalam memberi gambaran mewakili angka-angka. Contohnya seperti a,b,c,d merupakan
pengganti bilangan yang diketahui x,y,z. Aljabar adalah ilmu hitung yang memiliki banyak
sekali manfaat dalam kehidupan, khususnya dalam memudahkan menyelesaikan beberapa
masalah.

Ilmu ini mulai diajarkan pada siswa di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan lebih
tepatnya memasuki kelas 7. Limit fungsi aljabar yang diajarkan biasanya berbentuk
sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Mempelajari ilmu ini
sejak dini diharapkan agar mereka mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Unsur Aljabar

Rumus Persamaan

Rumus aljabar persamaan diketahui sebagai salah satu teknik dalam ilmu matematika dan
biasanya dipakai untuk menyamakan suatu permasalahan ke dalam bentuk matematika. Yang
paling sederhana dan kompleks, artinya persamaan yang ada berfungsi sebagai pembentuk
sebuah rumus matematika sesuai dengan masalah.

Variabel

Merupakan sebuah simbol yang berupa huruf, fungsinya adalah untuk pengganti suatu nilai
yang sifatnya tidak tetap atau dapat berubah-ubah. Sifat yang bisa berubah ini tergantung
pada persamaan yang memuat, sehingga variabel itu sendiri juga disebut sebagai perubah.
Simbol huruf pada variabel biasanya seperti a, A, b, B, c, C, untuk simbol x, X, y, Y, z, Z.

Koefisien

Apabila variabel adalah simbol dari suatu nilai, sehingga berbeda dengan koefisien yang
memiliki arti sebagai nilai dengan fungsi untuk mengalikan suatu variabel. Secara umum,
koefisien hanya memiliki nilai satu dan tidak akan ditulis, termasuk halnya dalam
penggunaan kalkulator aljabar.
Konstanta

Yang dimaksud dengan konstanta adalah nilai dalam bentuk aljabar yang sifatnya tidak
berubah-ubah atau tetap. Ciri konstanta tidak berhubungan dengan variabel, kemudian dalam
beberapa rumus diketahui juga konstanta dapat disimbolkan menggunakan huruf. Dan bisa
menggunakan simbol khusus.

Pangkat

Pangkat disebut juga eksponen merupakan variabel yang berada di dalam bentuk aljabar yang
bentuknya pangkat. Dalam operasi perhitungan, pangkat mendapat prioritas kedua yang
sejajar dengan operasi hitung setelah tanda kurung yang berada di dalam operasi hitung.

Derajat

Derajat merupakan nilai pangkat yang ada dan paling tinggi dalam sebuah variabel berbentuk
aljabar, pemahaman secara seksama dapat menjelaskan bagaimana cara kerja dan sifat dari
derajat dalam sebuah variabel berbentuk aljabar dan turunan fungsi aljabar.

Suku

Yang dimaksud dengan suku adalah suatu total dari seluruh elemen yang terdapat dalam
bentuk aljabar. Suku biasanya dipakai atau digunakan sebagai cara agar bentuk aljabar bisa
dibahasakan dengan mudah, biasanya sudah termasuk dalam suatu kalkulator aljabar adalah
pemecah soal-soal aljabar.

Bentuk Aljabar

Cara Menghitung Penjumlahan dan Pengurangan Aljabar

Dalam ilmu ini adanya penjumlahan dan pengurangan hanya bisa dilakukan jika didasarkan
menggunakan suku-suku yang sama atau satu jenis. Untuk menghitung penjumlahan dan
pengurangan pada aljabar ini harus menggunakan contoh soal limit fungsi aljabar, karena
jika tidak akan sulit untuk bisa dipahami dengan baik dan benar, berikut contohnya.

4x + 6y + 3y +2x
= 4x + 2x + 3y + 6y

=(4x + 2x) +(3y + 6y)

= 6x + 9y

Contoh dari pengurangan ilmu ini

5x – 3x – 4y

= 2x – 4y

Cara Menghitung Perkalian Aljabar

Untuk perkalian ilmu ini, adanya setiap konstanta bisa dilakukan dengan menggunakan
perkalian antara koefisien dari setiap variabel. Seperti 4xy x 5 = 20 y, sementara ada
perkalian aljabar yang di mana variabel dikalikan secara keseluruhan baik koefisien atau
variabel, kemudian menjadi 5yz x z = 5yz2.

Cara Menghitung Pembagian Aljabar

Adanya pembagian ilmu ini agar lebih mudah dihitung harus diubah terlebih dahulu ke dalam
bentuk pecahan. Contoh pembagian variabel dengan konstanta seperti 5x : 5 = 5x/5 = x,
kemudian contoh pembagian variabel dengan variabel, 6x/x = 6 x/x = 6, lalu contoh
pembagian variabel dengan variabel yang lebih kompleks dengan 10x2y/2x = 10x2y/2x =
5xy.

Aljabar Linear

Salah satu jenis ilmu ini adalah aljabar linear, merupakan jenis aljabar yang membahas
mengenai sistem persamaan linear beserta solusinya, vektor dan transformasi linear. Ilmu
yang berkaitan erat dengan aljabar linear adalah matriks serta operasi yang dimiliki. Aljabar
linear sangat berhubungan erat dengan sistem persamaan linear.

Dalam suatu sistem persamaan linear, berisi mengenai persamaan-persamaan linear yang
berhubungan kemudian membentuk suatu sistem. Terdapat beberapa cara atau metode dalam
menyelesaikan sistem persamaan linear, antara lain metode grafik, metode eliminasi dan
metode substitusi.

Metode Grafik

Adalah penyelesaian dari sistem persamaan linear menggunakan cara menggambar bentuk
kurva dari masing-masing sistem persamaan linear. Titik perpotongan dari garis atau kurva
ini yang menjadi cara penyelesaian dari sistem persamaan linear.

Metode Eliminasi

Dalam menyelesaikan sistem persamaan linear memakai metode eliminasi digunakan apabila
ingin mencari penyelesaian dari suatu variabel sehingga dipakai untuk melakukan eliminasi
variabel yang lain. Seperti adanya dua variabel x dan y dalam suatu sistem persamaan linear,
sehingga mencari nilai x sehingga harus dilakukan eliminasi.

Metode Substitusi

Suatu sistem persamaan linear harus memuat variabel x dan y, sehingga penyelesaian
menggunakan metode substitusi adalah dengan cara mengubah salah satu persamaan.
Perubahan yang menjadi persamaan fungsi terlebih dulu, yakni x sebagai fungsi y atau pun
sebaliknya setelah itu subtitusikan persamaan ke persamaan yang lain hingga diperoleh nilai
x dan y.

Metode Eliminasi-Substitusi

Penggunaan metode ini menjadi suatu metode gabungan dari metode eliminasi serta subtitusi,
khususnya dalam menyelesaikan sebuah sistem persamaan linear. Karena itu harus dipahami
dengan baik dan benar bagaimana caranya menggunakan beberapa sistem dalam proses
penyelesaian persamaan.

Demikian penjelasan mengenai aljabar, mulai dari pengertian, sejarah, unsur, hingga bentuk
dan cara menghitungnya. Sampoerna Academy menerapkan sistem belajar sambil praktek di
dalam kelas, mulai dari pendidikan kelas dasar hingga tingkat paling atas. Sampoerna
Academy memberi fasilitas lengkap dalam sistem pembelajaran.

Sampoerna Academy tak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan kepada para siswa, tetapi
juga tanggung jawab pribadi lewat sistem belajar dengan kerja kelompok. Selain tanggung
jawab pribadi, para siswa juga diajarkan pengembangan keterampilan interpersonal. Para
guru akan memberi fasilitas pembelajaran, termasuk dalam eksplorasi, kolaborasi dan
kreativitas.

Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi
seputar Sampoerna Academy silakan mengisi data di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai