Namun uniknya, pada zaman purba, manusia primitif sudah menggunakan konsep
ini untuk menghitung jumlah binatang yang diwakilkan dengan kerikil.
Kabar baiknya, seiring berkembangnya zaman, kita memiliki lambang bilangan yang
lebih jelas. Lambang bilangan yang akrab dengan kita adalah angka.
Macam-macam Bilangan
Terdapat 10 jenis bilangan yang perlu diketahui, di antaranya:
1. Bilangan Asli
Bilangan asli atau yang disebut natural numeral adalah suatu bilangan yang pada
mulanya digunakan untuk berhitung. Jadi, himpunan bilangan asli dimulai dari
angka 1 dan bertambah 1 atau himpunan bilangan bulat positif yang tidak
termasuk 0. Jadi, himpunan dari bilangan asli adalah A = {1, 2, 3, 4, 5, …}.
Berdasarkan bentuknya, bilangan asli bisa dibagi lagi menjadi empat macam.
Berikut macam-macam dan contoh bilangan asli:
2. Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka nol dan selalu bertambah
satu dengan bilangan setelahnya atau himpunan bilangan bulat yang bukan
negatif, atau dapat juga dikatakan himpunan bilangan asli ditambah nol.
{ 0, 1, 2, 3, 4 ,5 ,6, .......}
3. Bilangan Nol
Saat kita ingin menunjukkan bahwa sesuatu itu tidak ada, kita pasti akan
mengatakannya “kosong”. Ketika sesuatu itu tidak berisi atau berhimpunan kosong,
maka kita bisa menggunakan bilangan nol (zero numeral) yang dilambangkan
dengan angka 0. Jadi, bilangan nol adalah bilangan yang tidak memiliki nilai
apapun.
Bilangan nol ditulis dengan angka 0. Contoh bilangan nol adalah angka 0 itu sendiri.
4. Bilangan Bulat
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan nol, bilangan positif,
dan bilangan negatif.
Bilangan bulat positif adalah bilangan dengan angka yang bermuatan positif.
Contohnya 1, 2, 3, 4, 4, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya.
Bilangan bulat negatif adalah bilangan dengan angka yang bermuatan negatif atau
minus. Contohnya -1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, dan seterusnya.
5. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri dari angka pembilang dan angka
penyebut, di mana keduanya dipisahkan oleh garis pecahan. Angka yang berada di
atas garis pecahan disebut sebagai pembilang dan angka di bawah garis pecahan
disebut dengan penyebut.
Pecahan biasa, yaitu pecahan pada umumnya. Contohnya 1/2, 3/4, -5/3 dan
sebagainya.
Pecahan campuran yaitu hasil pengoperasian dari pecahan biasa dengan
angka pembilang lebih besar dari penyebut. Contohnya -5/3 = -1 2/3, 9/4 = 2
1/4, dan sebagainya.
Pecahan desimal, yang dalam penulisannya menggunakan tanda “,” (koma)
serta di belakangnya diikuti oleh beberapa angka. Contohnya, 1/2=0,5,
3,65=365/100, dan sebagianya.
6. Bilangan Rasional
Bilangan rasional merupakan perbandingan dari bilangan bulat. Perbandingan ini
kemudian membawa ke bentuk pecahan. Bisa berupa pecahan biasa, campuran,
maupun desimal terbatas. Maksudnya desimal terbatas adalah ketika pembilang
dibagi dengan penyebut, hasilnya tidak terhingga atau terjadi pengulangan angka.
7. Bilangan Irasional
Kebalikan dari bilangan rasional, bilangan ini tidak bisa dinyatakan dalam bentuk
pecahan. Bilangan yang dibagi hasilnya tidak akan berhenti dan tidak memiliki
pengulangan.
Contohnya adalah nilai Phi, yaitu 22/7 dan dalam desimal 3,14. Sebenarnya nilai Phi
ini kurang tepat.
8. Bilangan Real
Himpunan bilangan real terdiri dari himpunan bilangan rasional dan bilangan
irasional. Jadi, contoh bilangan real adalah seperti yang sudah dijelaskan pada
bilangan rasional dan irasional, seperti 7/11,-1 1/2, 0,33333...., dan sebagainya.
9. Bilangan Imajiner
Bilangan imajiner atau bilangan khayal adalah bilangan real yang dikalikan dengan
unsur imajiner. BIlangan ini biasa dilambangakan dengan i, dengan nilai i2=-1.
Itulah tadi informasi terkait bilangan dan jenis-jenis bilangan. Semoga informasi di
atas bisa menambah pemahaman kita sehingga kita tidak lagi keliru dalam
menentukan jenis bilangan.