Bilangan
real
Bilangan Bilangan
Pecahan Bulat
Bilangan
Asli
Definisi
Bilangan Prima
Suatu bilangan bulat p>1 disebut bilangan prima jika pembaginya adalah
sendiri.
Bilangan Komposit
Bilangan bulat m disebut bilangan komposit jika mempunyai sedikitnya
satu pembagi yang berbeda dengan
atau bilangan yang mempunyai lebih dari dua faktor.
Contoh : 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, ...
Sifat : Jika a suatu bilangan cacah yang tidak mempunyai faktor prima yang
lebih kecil atau sama dengan maka a adalah bilangan prima.
Bilangan Kuadrat
Ada tiga hal penting yang perlu diketahui tentang bilangan kuadrat
1. Angka satuan yang mungkin untuk bilangan kuadrat adalah 0, 1, 4, 5, 6,
dan 9
2. a. Setiap bilangan kuadrat dibagi 4 maka sisanya 0 dan 1
b. Kuadrat suatu bilangan bulat, habis dibagi 4 atau bersisa 1 jika dibagi
4, maka suatu bilangan bulat yang bersisa 2 atau 3 jika dibagi 4,
bukanlah bilangan kuadrat. Pembuktian bisa dilakukan dengan
menyatakan bahwa sebuah bilangan pasti akan termasuk salah satu dari
bentuk 4k, 4k + 1, 4k + 2 atau dilanjutkan dengan
pengkuadratan masing-masing bentuk. Sedangkan bilangan kuadrat
jika dibagi 4 akan tersisa 0 atau 1. Dan seterusnya untuk pembagi yang
lain.
Bilangan Kubik
a. Bilangan pangkat tiga (kubik) jika dibagi 7 akan bersisa 0, 1, atau 6. Cara
pembuktian sama dengan pembuktian pada bilangan kuadrat.
b. Angka satuan dari bilangan kubik adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Bilangan Sempurna
Suatu bilangan asli dimana jumlah faktor –faktor murninya adalah sama
dengan bilangan itu sendiri.
Bilangan Bersahabat
Dua bilangan disebut bersahabat, jika bilangan yang pertama sama
dengan jumlah faktor murni bilangan kedua, dan bilangan kedua sama
dengan jumlah faktor murni bilangan pertama.
Contoh : 220 dan 284
1184 dan 1210
Nilai k terbesar =
= 9 + 3 + 1 = 13.
Keterbagian
Dalam menyelesaikan soal yang menunjukkan habis dibagi oleh suatu
angka, maka terlebih dahulu kita harus mengenali ciri-ciri bilangan habis
dibagi. Ciri-ciri tersebut adalah :
a. Suatu bilangan habis dibagi 2n jika dan hanya jika n digit terakhir dari
bilangan tersebut habis dibagi 2n
Contoh : 134576 habis dibagi 8 = 23 sebab 576 habis dibagi 8 (576 :8=72)
4971328 habis dibagi 16 = 24 sebab 1328 habis dibagi 16
Habis dibagi pangkat dari 2
21 : Angka terakhirnya habis dibagi 2
22 : Dua angka terakhirnya habis dibagi 4
23 : Tiga angka terakhirnya habis dibagi 8
24 : Empat angka terakhirnya habis dibagi 16
b. Suatu bilangan habis dibagi 3 jika dan hanya jika jumlah digit bilangan
tersebut habis dibagi 3
Contoh : 356535 habis dibagi 3 sebab 3 + 5 + 6 + 5 + 3 + 5 = 27 dan
27 habis dibagi 3.
c. Suatu bilangan habis dibagi 5 jika dan hanya jika digit terakhir dari
bilangan tersebut adalah 0 dan 5
Contoh : 67585 dan 457830 adalah bilangan-bilangan yang habis dibagi 5
d. Habis dibagi 7
Cara memeriksa suatu bilangan habis dibagi 7 adalah dengan mengalikan
digit terakhir dengan 2, dan kurangkan hasilnya dari bilangan sisanya. Jika
hasil terakhir habis dibagi 7, maka bilangan tersebut habis dibagi 7. Hal ini
dapat diulang sampai diperoleh bilangan yang paling sederhana.
Contoh : Apakah 1645 habis dibagi 7 ?
Kalikan 5 dengan 2, kemudian kurangkan 10 dari 164
Diperoleh 164 – 41 = 154 habis dibagi 7 atau kita masih dapat
menyederhanakannya lagi. Kalikan 4 dengan 2, kurangkan 8
dari 15, sehingga 15 – 8 = 7 habis dibagi 7
Suatu bilangan bulat habis dibagi oleh 7 jika dan hanya jika memenuhi
sifat :
i. Kalikan angka terakhir dengan 2
ii. Buanglah angka terakhir bilangan itu, kemudian bilangan itu dikurangi
dengan hasil (i)
iii. Apabila hasilnya habis dibagi oleh 7, maka bilangan itu habis dibagi
oleh 7.
Jika bilangan bulat cukup cukup besar (banyak angkanya) lakukan
prosedur (i) dan (ii) berulang-ulang sehingga didapat hasilnya.
Contoh : Periksalah apakah 8656788 habis dibagi oleh 7
8656788 ( Buang angka 8, sisanya dikurangi dengan
16 2 x 8 = 16 )
865662 ( Buang angka 2, sisanya dikurangi dengan
4 2 x 2= 4 )
86562 ( Buang angka 2, sisanya dikurangi dengan
4 2x2=4)
8652 ( Buang angka 2, sisanya dikurangi dengan
4 2x2=4)
861
2 ( Buang angka 1, sisanya dikurangi dengan
84 1x2=2)
8 ( Buang angka 4, sisanya dikurangi dengan
0 2x4=8)
Karena 0 habis dibagi 7 maka bilangan 8656788 habis dibagi 7.
e. Habis dibagi 9
Jumlah angka pada bilangan tersebut habis dibagi 9 ( sama seperti kasus
habis dibagi 3).
Contoh : apakah 96714 habis dibagi 9 ?
f. Habis dibagi 10
Angka satuannya adalah nol (0)
Contoh : 2568740 habis dibagi 10.
g. Habis dibagi 11
Bilangan yang habis dibagi 11 adalah bilangan yang selisih dari jumlah
angka di tempat ganjil dengan angka ditempat genap habis dibagi 11.
Contoh : 945351 habis dibagi 11 sebab (9 + 5 + 5) - (4 + 3 + 1) = 11 dan
11 habis dibagi 11.
Contoh bilangan lain yang habis dibagi 11 adalah 53713 dan 245784.
h. Habis dibagi 25
Bilangan yang habis dibagi 25 adalah bilangan yang dua angka terakhirnya
00, 25, 50
contoh : 44816250:25=1792650
i. Habis dibagi 50
bilangan yang habis dibagi 50 adalah bilangan yang dua angka terakhirnya
00, 50
j. habis dibagi 99
jika jumlah kelompok 2 digit dari kanan habis dibagi 99.
Contoh : 43857, jumlah kelompok 2 digit dari kanan adalah 57 + 38 + 4 =
99 habis dibagi 99
k. Habis dibagi 999
jika jumlah kelompok 3 digit dari kanan habis dibagi 999.
l. Habis dibagi 100
Bilangan yang habis dibagi 100 adalah bilangan yang dua angka
terakhirnya 00
Sifat : Jika suatu bilangan habis dibagi a dan juga habis dibagi b, maka
bilangan tersebut akan habis dibagi ab dengan syarat a dan b relatif
prima. Berlaku sebaliknya.
Contoh : 36 habis dibagi 4 dan 3, maka 36 akan habis dibagi 12
Definisi keterbagian
Bilangan bulat a membagi (habis) bilangan bulat b ditulis a│b, jika
dan hanya jika ada bilangan bulat k sedemikian
hingga b = ka. Jika a tidak membagi (habis) b, maka ditulis a│b
Contoh :
5│30, karena ada bilangan bulat, yaitu 6, sedemikian hingga 5.6 = 30
7│-21, sebab ada bilangan bulat, yaitu -3, sedemikian hingga 7.(-3) = -21
-6│24, sebab ada bilangan bulat, yaitu -4, sedemikian hingga (-6)(-4) = 24
8│27, sebab tidak ada bilangan bulat k, sedemikian hingga 8k = 27
Istilah :
Definisi 1
Jika a dan b adalah bilangan-bilangan bulat, maka bilangan bulat d disebut
faktor persekutuan dari a dan b jika d │a dan d│b
Definisi 2
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat yang sekurang-kurangnya satu di
antaranya tidak sama dengan nol, maka faktor persekutuan terbesar (FPB)
dari a dan b diberi simbol "(a,b)" adalah suatu bilangan bulat positif,
misalnya d, yang memenuhi :
(i) d│a dan d│b, serta
(ii) Jika e│a dan e│ b, maka e ≤ d.
Teorema 3
Jika (a, b) = d, maka (a : d, b : d) = 1.
Misalkan a dan b dua bilangan bulat dengan a > 0, maka b dibagi oleh a
akan memberikan hasilbagi dan sisa pembagian. Hal ini dinyatakan sebagai
teorema berikut ini dan terkenal dengan nama Algoritma Pembagian.
Teorema 4
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dengan a > 0, maka ada dengan tunggal
pasangan bilangan-bilangan bulat q dan r yang memenuhi b = qa + r,
dengan 0 ≤ r < a.
Bilangan-bilangan bulat q dan r dalam teorema ini berturut-turut disebut
hasilbagi dan sisa pembagian b oleh a.
Akibat 5
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dengan b ≠ 0, maka ada dengan tunggal
pasangan bilangan-bilangan bulat q dan r sedemikian hingga
b = aq + r dengan 0 ≤ r <
Teorema 6
Contoh
Carilah (5767, 4453)
Peyelesaian :
Kita gunakan algoritma pembagian (teorema 6)
5767 = 1.4453 + 1314, maka (5767,4453) = (4453,1314)
4453 = 301314 + 511, maka (4453,1314) = ( 1314,511)
1314 = 2.511 + 292, maka (1314,511) = (511,292)
511 = 1.292 + 73, maka (292,219) = (219,73)
219 = 3.73 + 0, maka (219,73) = (73,0) = 73
Jadi (5767, 4453) = 73
Faktor persekutuan terbesar dari a dan b dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier
dari a dan b, yaitu berbentuk ax + by dengan x dan y bilangan-bilangan bulat tertentu.
Misalkan : (-12,30) = 6 = (-12).2 + 30.1
(8,15) = 1 = 8.2 + 15.(-1)
(8,-36) = 4 = 8.5 + (-36).1
(-6,-42) = 6 = (-6)(-8) + (-42).1
Uraian ini memberikan contoh untuk teorema berikut ini :
Teorema 7
Apabila a dan b bilangan-bilangan bulat tidak nol, maka ada bilangan-bilangan
bulat x dan y sedemikian hingga ax + by = (a, b).
Teorema 8
Apabila a dan b dua bilangan bulat tidak nol, maka a dan b saling prima jika dan
hanya jika ada bilangan-bilangan bulat x dan y yang memenuhi ax + by = 1.
Contoh :
Hitunglah (247,299) dan tentukan bilangan-bilangan bulat m dan n yang
memenuhi 247m + 299n = (247, 299)
Jawab :
299 = 247.1 + 52
247 = 52.4 + 39
52 = 39.1 + 13
39 = 13.3
Jadi (247, 299) = 13
Selanjutnya,
13 = 52 - 39.1
= 52 - (247 - 52.4)
= 52.5- 247
= (299 - 247).5 - 247
13 = 299.5 + 247(-6)
Jadi m = -6 dan n = 5
Tetapi nilai m dan n yang memenuhi 247m + 299n = 13 tidak tunggal, sebab
247(-6 + 299t) + 299(5 - 247t), untuk setiap bilangan bulat t.
Jadi m = -6 + 299t dan n = 5 - 247t, untuk setiap bilangan bulat t.
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Definisi 11
Misalkan a dan b adalah bilangan-bilangan bulat m adalah kelipatan
persekutuan dari a dan b jika a│m dan b│m
Definisi 12
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari dua bilangan bulat tidak nol a dan b
adalah suatu bilangan bulat positif m ditulis [a, b] = m, apabila memenuhi :
(i) a│m dan b│m
(ii) Jika a│cdan b│c maka m ≤ c.
Teorema 13
Jika c adalah suatu kelipatan persekutuan dari dua bilangan bulat tidak nol a dan
b, maka KPK dari a dan b membagi c, yaitu [a,b] │ ≤ c.
Contoh :
(1). [105, 45] = [15.7, 15.3]
= 15 [7, 3]
= 15.21
= 315
(2). [18, 30] = [6.3, 6.5]
= 6[3.5]
= 6.15
= 90
Jika a dan b dua bilangan bulat positif, maka (a, b) [a, b] = ab. Atau
dengan kata lain : Hasilkali FPB dan KPK dari dua bilangan bulat positif
sama dengan hasilkali dua bilangan itu.
Dua bilangan dikatakan prima relatif, jika faktor persekutuan terbesarnya
(FPB) sama dengan 1
Contoh : 26 dan 47 adalah prima relatif sebab FPB 26 dan 47 ditulis
FPB(26, 47) = 1
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan asli berurutan adalah 1.
FPB(n,n + 1) = 1 dengan n adalah bilangan asli.