(PDGK4203)
Tutorial Webinar 3
Tutor
Ahmad Syakir, M. Pd
Jawaban Tugas Tutorial 1
Penjumlahan dengan cara bersusun panjang
978 = 900 + 70 + 8
778 = 800 + 70 + 8
467 = 400 + 60 + 7 +
= 2000+ 200 + 23
= (2000+0) + (200+0)+ (20+3)
= 2000 + (0+200)+ (0+20) + 3
= 2000 + 200 + 20 + 3
= 2.223
Terlebih dahulu di siapkan sebuah timbangan dengan tiga buah beban
yang memiliki berat yang sama,
Kemudian letakkan dua beban masing- masing pada angka 3 dan 5
pada salah satu sisi (kiri atau kanan),
Selanjutnya mintalah siswa untuk meletakkan beban ketiga pada sisi
lainnya sehingga timbangan menjadi setimbang, kemudian guru
menyimpulkan kepada siswa bahwa angka yang dipilih oleh siswa
tersebut sama nilainya dengan jumlah kedua angka yang sebelumnya
dipilih oleh guru.
•Misalkan
a dan b adalah anggota himpunan A atau (a, b) A.
Jika a – b = c A, maka operasi aljabar tersebut dikatakan tertutup.
Sedangkan apabila c bukan anggota himpunan A, maka operasi
tersebut dikatakan tidak tertutup.
Contoh:
Diketahui 3 dan 5 adalah anggota himpunan bilangan cacah (W).
3 – 5 = -2,
Karena -2 bukan anggota himpunan bilangan cacah, maka operasi
pengurangan pada bilangan cacah bersifat tidak tertutup
•langkah-langkah
untuk menghitung
1. Kelompokkan angka dalam tanda akar dari kanan
92 menjadi dua dua
81 2. Selanjutnya tentukan akar terbesar dari
16 21 kelompok bilangan pertama dari kiri
188 x 8 15 04 3. Kemudian kelompok bilangan pertama dikurangi
1 17 96 dengan kuadrat dari akar pada langkah 2
1966 x 6 1 17 96 4. Bilangan akar pada langkah 2 dikali 2 kemudian
0 dibentuk seperti pada langkah disamping
5. dst
Perpangkatan/Penarikan Akar Pada Bilangan Bulat dan Sistem Bilangan Romawi
(Modul 4)
Capaian Pembelajaran:
• Menyelesaikan masalah dalam matematika atau bidang lain yang
penyelesaiannya menggunakan perpangkatan dan penarikan akar
pada bilangan bulat
• Menganalisis suatu kesalahan konsep yang biasa dilakukan oleh guru
atau siswa dalam memahami konsep perpangkatan dan penarikan
akar
• Menjelaskan perpangakatan dan penarikan akar pada bilanganbulat
serta penerapannya dalam menyelesaikan masalah kepada siswa SD
dengan menggunakan pendekatan dan media/alat peraga yang sesuai
• Menyelesaikan masalah dalam matematika yang berkaitan dengan
bilangan romawi dan operasi
• Menganalisis suatu kesalahan konsep yang biasa dilakukan oleh guru
atau siswa dalam memahami konsep bilangan Romawi
• Menjelaskan bilangan dan lambang bilangan romawi dan perubahan
bentuk bilangan desimal ke bilangan
Kegiatan Belajar 1: Perpangkatan/penarikan akar bilangan bulat dan
penggunaannya
PEMBAHASAN MATERI SEBELUMNYA
BILANGAN BULAT
Bilangan bulat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bilangan bulat negatif, nol, dan
bilangan bulat positif.
Membandingkan BILANGAN BULAT
n faktor
Bilangan
n
pokok atau a disebut bilangan berpangkat
basis
Perpangkatan BILANGAN BULAT
Perpangkatan suatu bilangan artinya perkalian
berulang dengan bilangan yang sama
a. Sifat Perkalian bilangan berpangkat
b. Sifat Pembagian bilangan berpangkat
c. Sifat Distributif Perpangkatan terhadap Perkalian
d. Sifat Distributif Perpangkatan terhadap Pembagian
e. Sifat Perkalian Eksponen-eksponen
21
f. Sifat Eksponen Negatif
f. Sifat Bilangan Nol dalam Perpangkatan
Soal:
Sederhanakan bentuk suatu perpangkatan berikut
(x2y3)5 : (xy2)3 =
=
=
=
(x3y-2)2 x (x2y5)-2 =
=
=
=
•Akar
bilangan bulat
1. Kuadrat dan Akar Kuadrat
a2 = b sama artinya dengan = a
1. = ()n = a
2. x =
3. =
Merasionalkan penyebut pecahan dalam bentuk akar
Kegiatan Belajar 2: Bilangan Romawi
ANGKA ROMAWI
• Angka Dasar
Angka Romawi I V X L C D M
Angka Desimal 1 5 10 50 100 500 1000
2. Penulisan angka secara berturut-turut pada ketentuan (1) hanya dibolehkan paling
banyak tiga kali.
3. Sebuah angka dasar pada ketentuan (1) menyatakan pengurang angka yang lebih
besar, jika letaknya di kiri angka yang lebih besar itu. Pengurangan adalah angka-
angka pada ketentuan (1) dan letaknya paling jauh 2 tingkat dari angka yang
dikurangi.
4. Penulisan angka pada ketentuan (2) menyatakan penambah angka dasar yang
lebih besar, jika letaknya di kanan angka dasar yang lebih besar itu.
1. Penulisan angka dasar secara berturut-turut hanya berlaku untuk bilangan-
bilangan satuan, sepuluhan, seratusan, seribuan, … dst.
Contoh :
Benar : II = 2, XX = 20, CCC = 300, MMM = 3.000,
Salah : VV = 10, LL = 100, DDD = 1.500,
4. Penulisan angka pada ketentuan (2) menyatakan penambah angka dasar yang
lebih besar, jika letaknya di kanan angka dasar yang lebih besar itu.
Contoh :
Benar : VII = 5+1+1 = 7 XIII CX = 100 + 10 = 110