Anda di halaman 1dari 24

MODUL 7

Bilangan
Pecahan Biasa
dan Pecahan
Desimal
KELOMPOK 3
- Uul Rindining Putri (857721526)
- Anggita Sepviana Nurarnita
(857720818)
- Nira Patitis Wuri Anggani
(857720714)
- Giyarto (857721605)
- Ayu Woro Nastiti (857720739)
KB1. Bilangan Pecahan dan
Operasinya
KB.2 Pecahan Desimal
A.PENGERTIAN
Bilangan pecahan merupakan salah satu bilangan yang sering kita jumpai dalam
pelajaran matematika. Dalam bahasa inggris, pecahan berarti fraction yang berasal
dari bahasa latin, yaitu “fractus” yang artinya rusak. Pengertian dari bilangan
pecahan adalah bagian dari satu keseluruhan dari suatu kuantitas tertentu.

Secara matematis, bilangan pecahan dapat disimbolkan


dengan “a/b”. Bilangan a/b bisa dibaca dengan “a per b”.
Bilangan a sebagai pembilang dan bilangan b
sebagai penyebut.
Ada 2 macam pecahan , pecahan murni dan pecahan
campuran. Yang dimaksud pecahan murni adalah pecahan
yang tidak dapat disederhanakan lagi. Pecahan campuran
yaitu pecahan yang terdiri dari bagian bilangan bulat dan
bagian bilangan pecahan.
B. PECAHAN SENILAI
Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang cara penulisannya
berbeda, tetapi mempunyai hasil bagi sama dan mewakili bagian atau
daerah yang sama.

Menentukan Pecahan Senilai


Untuk menentukan pecahan senilai, kita bisa mengalikan
atau membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan yang
sama atau membagi pecahan tersebut dengan pecahan yang
hasil baginya sama dengan satu.
Contoh : = ; c adalah pecahan pembagi { }

Misalnya,
3/4 = 9/12
3/4 = 3/4 x 1
(3 x 3)/(4 x 3) = 9/12
3/4 = 9/12
2. Cara untuk Mengecek Dua Pecahan yang Senilai
Cara mudah yang dapat dilakukan adalah dengan
perkalian silang kedua pecahan tersebut, apabila hasil
perkalian tersebut sama maka kedua pecahan tersebut
senilai.
= , jika a’ d Misalnya,
= ya, karena 7’ 3 = 21’ 1
21 = 21
b’ c = tidak, karena 12’ 2 34’
’ 1
24 ≠ 34
C. MENGURUTKAN PECAHAN dan
MENGGUNAKAN GARIS
BILANGAN
Untuk mengurutkan pecahan, perlu pecahan-pecahan diubah dahulu menjadi
pecahan yang penyebutnya sama atau pecahan senama. Setiap pecahan ( a
dan b bulat, b ≠ 0 ) dapat dipasangkan dengan tepat satu titik pada garis
bilangan.

Pecahan dengan penyebutnya sama mudah untuk mengurutkannya, hanya


melihat besarnya pembilang, pecahan dengan pembilang besar maka
letaknya lebih ke kanan (pecahan terbesar) dan pecahan dengan pembilang
kecil letaknya lebih ke sebelah kiri.
Untuk pecahan yang berbeda penyebutnya harus disamakan penyebutnya
dengan menggunakan pecahan senilai.setelah penyebutnya sama,urutkan
sengan melihat pembilang.
D. MEMBANDINGKAN PECAHAN
( dengan tanda > = atau<)
1. Pecahan-pecahan dengan pembilang atau penyebut yang sama
a. Pecahan-pecahan dengan pembilang sama
Untuk mengurutkannya, pecahan yanng penyebutnya terkecil adalah
pecahan yang terbesar dan sebaliknya pecahan yang penyebutnya
terbesar adalah pecahan yang terkecil atau dengan garis bilangan
letak pecahan yang lebih ke kiri maka pecahan itu yang terkecil.
Contoh :
L Pecahan yang terbesar adalah karena penyebutnya lebih kecil
dari penyebut pada pecahan , < .
B. Pecahan-pecahan dengan penyebut sama
Untuk mengurutkannya,
pecahan yang pembilangnya
terkecil adalah pecahan
terkecil dan sebaliknya Contoh :
pecahan pembilangnya  
terbesar adalah pecahan L Karena 4 > 3 maka >
terbesar. Atau dengan garis
bilangan letak pecahan kiri
lebih kecil dari pecahan
sebelah kanannya.
2. Pecahan dengan Pembilang dan Penyebut Berbeda
Untuk pecahan dengan pembilang dan penyebut berbeda,
langkah pertama adalah menyamakan penyebut kedua
pecahan tersebut. Kemudian, diurutkan drngan ketentuan,
seperti pada pecahan yang sama penyebutnya.
E. OPERASI PECAHAN
A. Operasi Penjumlahan
a. Penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama
1. Peragaan penjumlahan pecahan dengan benda konkret.
2. Penjumlahan pecahan dengan benda semi konkret.
- Menggunakan gambar model bangun datar.
- Menggunakan garis bilangan
Bentuk Umum + =

b. Penjumlahan pecahan yang penyebutnya tidak sama.


Langkahnya : penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu.
Bentuk Umum + =
c. Penjumlahan pecahan biasa dengan pecahan campuran.
Langkah-langkahnya :
- Pecahan campurannya diubah dahulu menjadi pecahan biasa.
- Penyebutnya disamakan, jika penyebut itu belum sama.

d. Penjumlahan pecahan campuran


Langkah-langkahnya :
- Jika bagian pecahan dari pecahan campuran itu penyebutnya sudah
sama maka jumlahnya adalah bagian bilangan bulat atau cacah
dijumlahkan , kemudian bagian pecahannya dijumlahkan.
- Jika bagian dari pecahan dari pecahan campuran belum sama, pecahan
campuran itu harus diubah menjadi pecahan biasa. Berikutnya
menyamakan penyebut dari bagian pecahan. Cara menjumlahkannya
sama dengan a.
e. Sifat-sifat operasi
penjumlahan pecahan

b. Berlaku hukum asosiatif


( + )+ = +( + )
a. Berikut hukum sifat Bilangan 0 merupakan bilangan
komutatif identitas dari penjumlahan
+ = + pecahan.
+0=
B. Operasi Pengurangan
1. Pengurangan pecahan yang
penyebutnya sama
Cara menguranginya adalah pembilang
dikurangi pembilang dan penyebutnya
tetap (tidakikut dikurangi)
Bentuk umum 2. Pengurangan pecahan yang penyebutnya berbeda
- = Langkah-langkahnya
1) Samakan dulu penyebutnya.
2) Kurangi pembilang dengan pembilang dan
penyebutnya tetap.
C. Operasi Perkalian Pecahan
a) Perkalian bilangan asli dan pecahan
1. Langkah awal, setiap pengenalan konsep pada anak-anak harus
menggunakan alat peraga.
2. Pada dasarnya perkalian adalah penjumlahan berulang.
Bentuk umum a’ =

b) Perkalian pecahan dengan pecahan


1. Secara umum ditulis
x =
c. Sifat-sifat operasi perkalian pecahan
Pada perkalian pecahan berlaku sifat :

1. Komutatif
x = x 3. Distributif terhadap
2. Asosiatif penjumlahan dan
(x )x = x(x ) pengurangan
x( + )=( x )+(x )

4. Identitas x 1
= .Jadi, 1 adalah
identitas perkalian
A. Operasi Pembagian Pecahan
Pembagian bilangan asli dengan pecahan
Bentuk umum x1=
Pembagian bilangan pecahan dengan pecahan
Bentuk umum : = x
KB.2 Pecahan Desimal
A. Pengertian Pecahan Desimal
Pecahan desimal menyatakan nilai B. Membaca Bilangan dalam Pecahan Desimal
tempat per-puluhan = 0,1 ; Pecahan desimal memiliki tiga bagian
dalam cara penulisannya, yaitu :
per ratusan = 0,01 ; 1. Bilangan di sebelah kiri tanda koma
per ribuan = 0,001 , dan menyatakan bilangan bulatnya.
2. Tanda koma, sebagai pembatas.
seterusnya. 3. Bilangan di sebelah kanan koma,
menyatakan pecahannya.
Contoh :
a) 0,48 dibaca “empat puluh delapan per-
seratus”
b) 2,05 dibaca “ dua lima per-seratus”
C. Mengubah Pecahan Desimal ke Pecahan Biasa
dan Sebaliknya
1. Mengenal tempat desimal
Banyak angka di belakang koma pada pecahan desimal menunjukkan tempat desimal.
Contoh :
a. 1,24 pecahan dalam dua angka di belakang koma.
b. 32,105 pecahan dalam tiga angka di belakang koma.

2. Mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa


Mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa dapat dilakukan dengan mudah
karena angka di belakang koma menunjukkan banyaknya angka nol pada
penyebut pecahan biasa.
Contoh :
a. 0,5 = = 12,25 = =
3.Mengubah pecahan biasa ke pecahan desimal

Terdapat 2 cara yaitu :


1 a. Mengubah pecahan menjadi kelipatan 10
Misal = = = 0,4
2
3 b. Cara bersusun ke bawah
4 Misal

5
6
D. Pecahan Desimal Senama

Dua buah pecahan desimal dikatakan senama


apabila kedua pecahan tersebut akan
menghasilkan nilai yang sama jika pecahan
tersebut diubah menjadi pecahan biasa.

Contoh :
0,4 = =
 
0,400 = =
Maka 0,4 samadengan 0,400 atau
0,4 = 0,400
Fungsi pecahan desimal senama adalah untuk membandingkan pecahan
dan untuk melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan pada
pecahan desimal.

Misal mengurutkan 0,9 , 0,85 , 0,23


M
Ubahlah ketiga bilangan sampai dua angka di belakang koma,
yaitu :
0,9 = 0,90
0,85 = 0,85 N E
0,23 = 0,23 A M
Maka, ketiga bilangan tersebut jika diurutkan adalah :
0,230,850,90 atau 0,23 0,850,9
T A
E R I M

K M AY NS A IM EH

Anda mungkin juga menyukai