Anda di halaman 1dari 31

NAMA KELOMPOK 5 :

- AYU AGITA
- DEDE ISKANDAR
- ISMIATIN
- SHOFIA INDRA SARI NINRAK
Modul 5
Kelipatan dan Faktor Bilangan
1. BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
 Definisi 5.1

1. Bilangan asli tidak habis dibagi menjadi dua disebut bilangan ganjil.
2. Bilangan asli habis dibagi dua disebut bilangan genap.
Contoh :
a. 3,5,7,11,… adalah bilangan ganjil , sebab tidak habis jika dibagi dua, karena jika dibagi dua
menghasilkan sisa satu.
b. 2,4,6,8,12,… adalah bilangan genap, sebab habis jika dibagi dua.
Dari keadaan diatas , kita dapat menyatakan bahwa :
1. Bilangan ganjil adalah bilangan yang dapat ditulis dalam bentuk 2k + 1, dimana k adalah bilangan
cacah ;
2. Bilangan genap adalsh bilangan yang dapat ditulid dalam bentuk 2k,Contohnya:
dimana k adalah bilangan cacah.
5 = 2 x 2 + 1 jadi 5 bilangan ganjil
7 = 2 x 3 + 1 jadi 7 adalah bilangan ganjil
37 = 2 x 18 + 1 jadi 37 adalah bilangan ganjil
2=2x1 jadi 2 adalah bilangan genap
8=2x8 jadi 8 adalah bilangan genap
A. PEMBELAJARAN
Dalam menanamkan konsep bilangan ganjil dan genap kepada siswa dapat menggunakan benda-
benda yang ada sekitar contohnya lidi dan kelereng, langkah-langkah dalam menerapkan konsep
bilangan seperti berikut.
Ambillah sejumlah lidi atau kelereng, kemudian kelompokkan dua-dua. Jika ternyata masih ada
sisa yang tidak mempunyai teman kelompok maka berarti banyak lidi dan kelereng yang diambil
adalah ganjil, namun sebalik jika semua murid mempunyai kelompok maka disebut genap.

11 11 11 11 = 8
00 00 00 0 =7
11 11 11 =6
00 00 0 =5
11 11 =4
00 0 =3
11 =2
00 =1
Maka kita simpulkan bahwa dari hasil masing-masing dari kelereng ternyata masih menyisakan
satu, ini berarti banyak kelereng dari masing-masing kelompok adalah ganjil. Jadi 1, 3, 5, 7
merupakan bilangan ganjil.
Sedangkan banyaknya lidi yang dikelompokkan dua-dua diatas genap sebab tidak ada sisa satu.
Oleh karena itu bilangan yang dapat disimpulkan banyak lidi diatas dianggap genap.
Jadi angka 2,4, 6, 8 merupakan genap.
B. SIFAT BILANGAN GANJIL
Setelah mengenalkan kepada siswa tentang jenis bilangan ganjill dan genap, selanjutnya anda dapat
mengenal beberapa sifat dari bilangan tersebut.
Perhatikan penjumlahan berikut.
3 + 7 = 10
1+5=6
13 + 25 = 38
17 + 13 = 30
Teorema 5.1
Jumlah dua bilangan ganjil adalah bilangan genap. 
Jadi bisa di simpulkan dari contoh diatas bila bilangan cacah dari angka ganjil ditambahkan angka ganjil
lagi, akan menghasilkan sebuah bilangan genap yang bisa habis dibagi dua.
Teorema 5.2
Hasil kali dua bilangan ganjil adalah bilangan ganjil
Jadi bisa disimpulkan, bilangan cacah ketika angka ganjil dikalikan angka ganjil akan menghasilkan angka
ganjil yang ketika dibagi tidak habis ketika di bagi 2 contohnya 3 x 9 = 27
2. KELIPATAN BILANGAN
Perhatikan garis bilangan berikut
0...1...2...3...4...5...6...7...8...9...10...11..12
Kita melompat tiga-tiga sebanyak empat kali dari 0 sampai 12, dengan masing-masing lompatan
sejauh tiga satuan. contohnya 12 = 4 x 3, ini berarti bisa di simpulkan bahwa bilangan 12 adalah
kelipatan 3 dari hasil kelipatan 4 + 4 + 4 = 12 
Contohnya :
12 adalah kelipatan dari 3 sebab 12 = 4 x 3
12 adalah kelipatan dari 6 sebab 12 = 2 x 6
15 adalah kelipatan dari 5 sebab 15 = 3 x 5
15 adalah kelipatan dari 3 sebab 15 = 5 x 3 
Rumus diatas bisa juga didefinisikan dalam bentuk lain ,Contoh :
12 adalah kelipatan dari 3 sebab 12 : 3 = 4 (jadi habis dibagi 3)
18 addalah kelipatan dari 9 sebab 18 : 9 = 2 (jadi 18 habis dibagi 9)
B. FAKTOR BILANGAN
Sebelum kita menentukan faktor dari suatu dari bilangan, kita pelajari dahulu ciri bilangan yang
habis dibagi dua, tiga, empat, lima, dan enam.
1. Suatu bilangan asli habis dibagi 2, jika angka akir pembentuknya bilangan tersebut genap
atau nol. 
2. Contoh 4, 6, 14, 26 30, 38, 104, 110, 138 dan seterusnya. Suatu bilangan asli habis dibagi 3,
jika jumlah angka pembentuk bilangan tersebut merupakan kelipatan 3

Contoh
12, 27, 135, 756, 1341, dan sebagainya
12 habis dibagi 3 sebab 1 + 2 = kelipatan 3
27 habis dibagi 3 sebab 2 + 7 = kelipatan 3
145 habis dibagi 3 sebab 1 + 3 + 5 = kelipatan 3
1.341 habis dibagi 3 sebab 1 + 3 + 4+ 1= kelipatan 3
 
3. Suatu bilangan asli habis di bagi 4, jika dua angka terakhir pembentuk bilangan tersebut merupakan
kelipatan 4. Contoh :
152 habis dibagi 4 sebab 52 merupakan kelipatan 4
764 habis dibagi 4 sebab 64 merupakan kelipatan 4
Agar siswa cepat memahami ciri-ciri suatu bilangan tertentu, sebaiknya kita menulis suatu bilangan, kemudian
tanyakan kepada siswa apakah bilangan tersebut habis dibagi oleh suatu bilangan atau tidak.
Contoh : 234 adalah bilangan genap (betul)
234 adalah bilangan ratusan (betul)
234 habis dibagi 3 (betul)
234 habis dibagi 6 (betul)
234 lebih kecil dari 500 (500)
 
Definisi
Bilangan asli a disebut faktor dari bilangan asli b,jika a habis membagi b.
Contoh
2 adalah faktor 6, sebab 2 habis membagi 6
7 adalah faktor dari 28, sebab 7 habis membagi 28
KEGIATAN BELAJAR 2: KELIPATAN PERSEKUTUAN, FAKTOR PERSEKUTUAN, DAN BILANGAN PRIMA

A. KELIPATAN PERSEKUTUAN DARI DUA BILANGAN


Langkah pengerjaan:
 1. Tentukan kelipatan bilangan yang pertama secara berurutan

 2. Tentukan kelipatan bilangan yang kedua juga secara berurutan

 3. Pilih bilangan yang sama dari kedua kelompok kelipatan yang didapat, dan urutkan dari yang terkecil.

Contoh:
Tentukan kelipatan persekutuan dari 4 dan 6 sebanyak 4 buah (banyaknya kelipatan yang dicari sebaiknya disebutkan agar
jawaban yang didapat lebih pasti).
Langkah pengerjaan: 1. Tentukan kelipatan dari 4, yaitu: 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, …
2. Tentukan kelipatan dari 6, yaitu: 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48 …
3. Pilih empat bilangan yang sama dari kedua kelompok kelipatan yang didapat, dan
urutkan dari yang terkecil, yaitu: 12, 24, 36, 48.
Jadi, empat buah kelipatan persekutuan dari 4 dan 6 adalah 12, 24, 36, 48.

Cara yang sama juga dapat ditempuh untuk mencari kelipatan persekutuan dari tiga
bilangan atau lebih. Dan apabila diperhatikan, ketika dua kelipatan persekutuan telah
didapat, maka selanjutnya cukup dengan menambahkan selisih dari dua hasil pertama
tersebut.
B. FAKTOR PERSEKUTUAN DUA BILANGAN

 Contoh:

Tentukan faktor persekutuan dari 24 dan 36.


Penyelesaian:
 Langkah pengerjaan:

Pemfaktoran/faktorisasi
Langkah pengerjaan: 1. Tentukan faktor dari 24, yaitu:
1. Tentukan faktor dari bilangan yang 1 2 3 4

pertama. 24 12 8 6
2. Tentukan faktor dari 36, yaitu:
2. Tentukan faktor dari bilangan yang 1 2 3 4 6
kedua. 36 18 12 9 6
3. Pilih bilangan yang sama dari kedua kelompok faktor yang
3. Pilih bilangan yang sama dari kedua didapat.
kelompok faktor yang didapat. Jadi, faktor persekutuan dari 24 dan 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6,
dan 12.
C. BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah bilangan asli lebih dari 1 yang mempunyai tepat 2 faktor positif, yaitu 1
(satu) dan bilangan itu sendiri. Dengan kata lain, bilangan prima adalah bilangan yang hanya habis
dibagi oleh 1 (satu) dan bilangan itu sendiri .

Contohnya : Identifikasi umum bilangan prima:


 2 merupakan bilangan prima, karena faktor 1. Bilangan ganjil selain 2 (dua).
dari 2 adalah 1 dan 2. 2. Bukan angka kembar.
 19 merupakan bilangan prima, karena faktor 3. Jumlahnya angka pembentuknya bukan
dari 19 adalah 1 dan 19. kelipatan 3.
 51 merupakan bilangan prima, karena faktor 4. Angka terakhir bukan 5.
dari 51 adalah 1 dan 51. 5. Bukan bilangan kuadrat.
 111 bukan merupakan bilangan prima, Cara identifikasi seperti di atas harus digunakan
karena faktor dari 111 adalah 1, 3, 37, dan secara hati-hati dan tetap harus dibuktikan.
111.
Saringan ERASTOTHENES untuk menentukan bilangan prima yang kurang dari 100
1. Coret 1
2. Coret kelipatan 2, 3, 5, 7 kecuali 2, 3, 5, 7
3. Coret kelipatan 11, 13, 17, 19, dst kecuali bilangan itu sendiri.
Jadi bilangan prima di bawah 100 adalah bilangan yang tulisan hitam dalam tabel di bawah.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
MODUL 6
KB 1
KPK DAN FPB
A. KELIPATAN PERSEKUTUAN
TERKECIL (KPK)
KPK : kelipatan persekutuan terkecil dari dua Bilangan a
dan b, atau lebih. Cara pengerjaannya mencari semua
kelipatan yang sama, kemudian pilihlah yg terkecil.
Penulisan KPK dari dua bilangan :
KPK (a, b )
(a, b)
Contoh latihan :

1. Tentukan KPK (8, 12)


Jawab :
Kelipatan dari 8, yaitu 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72…
Kelipatan dari 12, yaitu 12, 24, 36, 48, 60, 72…
Kelipatan persekutuannya adalah 24,48,72
Maka KPK (8, 12) = 24
i. Menentukan Faktor Prima Suatu Bilangan

 a. TABEL
1) Tentukan faktor prima dari 140
Penyelesaian :
Faktorisasi dari 140 adalah 140 =

Jadi, faktor prima dari 140 adalah 2, 5, dan 7

2) Tentukan faktor prima dari 74


Penyelesaian :
Faktorisasi dari 74 adalah 74

Jadi, faktor prima dari 74 adalah 2 dan 37


B. Pohon factor

Cara membagi bilangan tersebut dengan suatu bilangan prima terkecil yang mungkin, dan
hasilnya baginya kemudian dibagi dengan bilangan prima terkecil yang mungkin,
seterusnya sampai hasil terakhir yang di dapat adalah bilangan prima.
1) Tentukan faktor prima dari 140 2) Tentukan faktor prima dari 99

140 99

2 70  
Faktor prima dari 3 33  Faktor prima dari
140 adalah 2, 5, 99 adalah 3 dan
dan 7. 11.
2 35 Hasil akhirnya : 3 11 Hasil akhirnya :
140 = . 5. 7 99 = . 11

5 7
ii. Cara Mencari KPK dengan Menggunakan Faktor
Prima

 Akan di cari KPK dari dua bilangan atau lebih, dengan menggunakan faktor prima dari
masing-masing bilangan.
Misal, a dan b bilangan asli, akan ditentukan KPK (a, b) atau (a, b)
Pertama, nyatakan a dan b sebagai hasil kali dari faktor-faktor primanya.
maka KPK (a, b) adalah hasil kali dari faktor prima yang memenuhi syarat berikut.
a. Jika merupakan faktor prima yang hanya terdapat pada a saja atau b saja maka
merupakan calon faktor dari KPK (a, b).
b. Jika merupakan faktor prima dari a dan b maka merupakan calon faktor dari KPK (a,
b).
c. Jika merupakan faktor dari a, dan merupakan faktor dari b dengan a > b maka
merupakan calon faktor dari KPK (a, b).
Contoh :
1) Tentukan KPK (12, 18) dengan menggunakan faktor primanya
Penyelesaian :
12 = 22 . 3
18 = 2 . 32
Maka, 22 dan 32 merupakan calon faktor dari KPK
Jadi, KPK (12, 18) = 22 . 32 = 4 . 9 = 36 atau [12, 18] = 22 . 32 = 9 = 36

2) Tentukan KPK (40, 60)


Penyelesaian :
40 = 23 . 5
60 = 22 . 3 . 5
Jadi, [40, 60] = 23 . 3 . 5 = 120
B. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

FPB : kelipatan persekutuan terbesar dari dua Bilangan a dan b,


atau lebih. Cara pengerjaannya mencari semua kelipatan yang
sama, kemudian pilihlah yg terbesar. Faktor persekutuan terbesar
dari a dan b ditulis dengan notasi,

-FPB(a, b)
-(a, b)
Contoh Latihan :

1) Tentukan FPB(32, 44)


Jawab : faktor dari 32 adalah 1, 2, 4, 8, 16, 32
faktor dari 44 adalah 1, 2, 4, 11, 22, 44
faktor persekutuannya adalah 1, 2, 4.
Maka FPB (32, 44) = 4

2) Tentukan FPB (24, 36, 42)


24 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24
36 = 1, 2, 3, 4,6, 9, 12, 18, 36
42 = 1, 2, 3, 6, 7, 14, 21, 42
Faktor persekutuannya adalah 1, 2, 3
Jadi, FPB (24, 36, 42) = 3
i. Cara Mencari FPB dengan Faktor Prima

• Untuk menentukan FPB dengan menggunakan faktor prima lebih dahulu


bilangan-bilangan yang akan ditentukan FPB-nya diuraikan menjadi
perkalian faktor primanya.

Contoh : Tentukan FPB (18, 30)

oUbah dahulu 18 dan 30 sebagai hasil kali faktor primanya, yaitu :


18 = 2 . 32
30 = 2 . 3 . 5
oPilih faktor prima yang menjadi faktor persekutuan kedua bilangan tadi,
yaitu 18 dan 30, dalam hal ini adalah 2 dan 3
oKalikan semua faktor persekutuan yang terpilih
FPB (18, 30) = 2 . 3 = 6
ii. FPB Dari Tiga Bilangan
1) Tentukan FPB (36, 60, 96)
Penyelesaian :
36 = 22 . 32
60 = 22 . 3 . 5
96 = 25 . 3
Jadi, FPB (36, 60, 96) = 22 . 3 = 12

2) Tentukan FPB (16, 28, 40)


Penyelesaian :
16 = 24
28 = 22 . 7
40 = 23 . 5
Jadi, FPB(16,28,40) = 22 = 4
3. Hubungan KPK dan FPB

 Untukmencari KPK atau FPB dari dua bilangan jika salah satu
dari KPK atau FPB sudah diketahui dapat digunakan rumus
sebagai berikut.
KPK(a, b) =
atau
FPB(a, b) =
Contoh :

 1)Tentukan KPK dan FPB dari 16 dan 24

Penyelesain :

16 = 24
24 = 23 . 3
FPB(16, 24) = 23 = 8
KPK(16, 24) = ?
KPK(a, b) =
= = 48
KB.2
PENERAPAN KPK DAN FPB
Soal cerita

 Konsep absrak matematika diperoleh dari kenyataan sehari-hari yang kemudian diambil
sarinya/esensinya kemudian digeneralisasi menjadi rumus yang abstrak. Oleh karena itu,
konsep abstrak KPK dan FPB dapat digunkan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kehidupan kita sehari-hari. Untuk itu setiap masalah coba pikirkan bagaimana rumusan
atau model matematikanya. Selesaikan model matematika yang dipilih, selanjutnya sesuaikan
sehingga menjadi jawaban soal cerita yang anda kerjakan.
1. PENERAPAN KPK
Perhatikan soal berikut :
Panjang lompatan catdog dalam sekali lompat adalah 45 cm, sedang panjang lompatan kancil
dalam sekali lompat 30 cm. jika catdog dan kancil berlomba lari dengan cara melompat dari titik
A, dan mereka bertemu pertama kali pada titik B , berapakah jarak A dan B, jika mereka
mempunyai kecepatan yang sama ?
Jawab :
Disini yang terpakai adalah konsep kelipatan , sebab sekali lompat catdog mencapai 45 cm, beraeri
dua kali lompat mencapai 2 x 45 cm = 90 cm dan seterusnya, demikian dengan si kancil.
Jarak – jarak yang dicapai catdog dalam lompatannya adalah 45, 90,135,180,…
Jarak – jarak yang dicapai kancil dalam lompatannya adalah 30,60,90,120,….
Terlihat bahwa kelipatan terkecil dari lompatan – lompatan mereka berdua yang sama besarnya
adalah 90. Berarti mereka bertemu perma kali pada jarak 90 cm dari titik awal A.
 Contoh :

1. Adi mempunyai 28 kelereng dan budi mempunyai 35 kelereng. Jika a kali kelereng adi sama
dengan b kali kelereng budi, berapakah nilai a + b yang paling terkecil ?
Jawab:
Kelipatan kelereng adi adalah 28,56,84,112,140,168,…
Kelipatan kelereng budi adalah 35,70,105,140,175,….
Terlihat KPK nya adalah 140 , ini diperoleh dari 5 kali kelereng adi dan 4 kali kelereng budi ,
sehingga a + b = 5+4 = 9
Nilai 9 ini nilai a+b yang paling kecil, nilai a + b yang lain adalah 18,27,….
2. PENERAPAN FPB
 Demikian juga dengan konsep FPB, cari dulu model matematikanya, kemudian sesuaikan
sehingga menjadi jawaban soal akan dikerjakan.
Contoh :
Ibu ani mempunyai uang Rp.28.000,00 dan ibu susi mempunyai Rp. 24.000,00. jika mereka
sepakat akan membeli barang yang sama dengan harga yang termahal yang pas dengan uang
mereka maka ibu ani akan memperoleh ….. Buah dan ibu susi akan memperoleh …. Buah.
Jawab :
Karena yang merek pilih adalah barang yang sama dengan harga termahal tetapi pas buat uang
mereka, berarti jika uangnya dibelanjakan barang tersebut tidak akan kembaliannya. Misal
harga barang yang akan dibeli adalah x rupiah maka yang diperoleh ibu ani adalah 28.000 :x
dan yang di peroleh ibu susi 24.000 :x. jadi , berapakah x terbesar yang habis membagi 24.000
dan 28.000 ? Jawabannya adalah x = Rp. 4000,00.
Jadi, ibu ani memperoleh 7 buah barang dan ibu susi memperoleh 6 buah.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai