Anda di halaman 1dari 8

RESUME MODUL 7

NAMA : NOVITANIA
NIM : 857445543
KELAS : B
NAMA MATA KULIAH : PENDIDIKAN MATEMATIKA I
KODE MATA KULIAH : PDGK 4203
TUTOR : HASBULLAH, S.Pd., M.T., DR

MODUL 7
BILANGAN PECAHAN BIASA DAN PECAHAN DESIMAL
KEGIATAN BELAJAR 1
BILANGAN PECAHAN DAN OPERASINYA
A. PENGERTIAN PECAHAN
a
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dilambangkan ,
b
a dinamakan pembilang dan b dinamakan penyebut dimana a dan b

a
bilangan bulat dan b ≠ 0. Bentuk juga dapat diartikan a : b (a dibagi b).
b
1) Pembelajaran Konsep Pecahan pada Siswa SD
Beberapa alternatif pemilihan benda-benda konkret yang dapat
digunakan untuk mengajarkan konsep pecahan, yaitu :
1) Benda konkret sebagai alat peraga penanaman konsep pecahan
- Pemilihan benda yang ada pada lingkungan siswa, contoh :
menggunakan buah-buahan yang ada disekitar lingkungan
siswa.
- Pilih benda yang mempunyai bentuk teratur, contoh : seutas
tali
2) Penggunaan benda semi konkret dalam menerangkan konsep
pecahan
Tahap ini mengenalkan konsep pecahan dengan menggunakan
gambar dari bentuk benda konkret.
Contoh : Seutas tali merupakan benda konkret, dalam tahap ini
hanya menggambarkan bentuk tali di papan tulis.
2) Macam-macam pecahan
Pecahan ada dua macam, yaitu pecahan murni atau sejati dan
pecahan campuran.
- Pecahan murni atau sejati
Pecahan murni atau sejati adalah pecahan yang pembilangnya
lebih kecil dari penyebutnya dan pecahan itu tidak dapat

1 1 5 11
disederhanakan lagi. Contoh : , , , dan seterusnya.
2 3 7 15
- Pecahan campuran
Pecahan campuran, yaitu pecahan yang terdiri dari campuran
bilangan bulat dengan bilangan pecahan murni/sejati, misal

1 5 8 3 23 85
1 ,2 , 5 juga tulis , , .
2 9 17 2 9 17
B. PECAHAN SENILAI
Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang cara penulisannya
berbeda, tetapi mempunyai hasil bagi sama dan mewakili bagian atau
daerah yang sama.
1. Menentukan Pecahan Senilai
Cara yang digunakan adalah dengan membagi pembilang dan
penyebut dengan bilangan yang sama atau membagi pecahan tersebut
dengan pecahan yang nilainya sama dengan satu.
2. Cara untuk Mengecek Dua Pecahan yang Senilai
Cara mudah yang dilakukan adalah dengan perkalian saling kedua
pecahan tersebut, apabila hasil perkalian silang tersebut sama maka
kedua pecahan tersebut senilai.
Pendekatan mengajar tentang pecahan, yaitu :
a. Garis bilangan
b. Model pembagian suatu bidang datar (persegi panjang, lingkaran
dan sebagainya)
c. Mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut dengan
bilangan yang sama
C. MENGURUTKAN PECAHAN DAN MENGGUNAKAN GARIS BILANGAN
Urutan bilangan pecahan dapat digambarkan pada garis bilangan. Untuk
dapat menggambarkan dengan benar, harus mengurutkan dan
meletakkannya di titik yang sesuai pada garis bilangan.
a
Setiap pecahan (a dan b bulat, b ≠ 0) dapat dipasangkan dengan tepat
b
satu titik pada garis bilangan.
Pecahan dengan penyebut sama mudah untuk mengurutkannya, hanya
melihat besarnya pembilang, pecahan dengan pembilang besar maka
letaknya lebih ke kanan (pecahan terbesar) dan pecahan dengan
pembilang kecil letaknya lebih ke kiri.
D. MEMBANDINGKAN PECAHAN (DENGAN TANDA <, = ATAU >)
Ada beberapa teknik untuk memperagakan atau menggambarkan dengan
membandingkan dua pecahan dengan memberi tanda <, = atau >, yaitu :
1. Pecahan-pecahan dengan Pembilang atau Penyebut yang Sama
a. Pecahan-pecahan dengan pembilang sama
Untuk mengurutkannya, pecahan yang penyebutnya terkecil
adalah pecahan yang terbesar dan sebaliknya pecahan yang
penyebutnya terbesar adalah pecahan yang terkecil atau dengan
garis bilangan letak pecahan yang lebih ke kiri maka pecahan itu
yang terkecil.
b. Pecahan-pecahan dengan penyebut sama
Untuk mengurutkannya, pecahan yang pembilangnya terkecil
adalah pecahan terkecil dan sebaliknya pecahan pembilangnya
terbesar adalah pecahan terbesar. Atau dengan garis bilangan
letak pecahan kiri lebih kecil dari pecahan sebalah kanannya.
2. Pecahan dengan Pembilang dan Penyebut Berbeda
Untuk pecahan dengan pembilangan dan penyebut berbeda, langkah
pertama adalah menyamakan penyebut kedua pecahan tersebut.
Setelah itu, diurutkan dengan ketentuan, seperti pada pecahan yang
sama penyebutnya. Setelah penyebut kedua pecahan sama, diurutkan
dengan memperhatikan besar pembilangnya. Untuk pembilangnya
lebih besar maka pecahan tersebut lebih besar atau sebaliknya
pecahan yang pembilangnya lebih kecil maka pecahan tersebut lebih
kecil.
E. OPERASI PECAHAN
Pecahan maksudnya adalah pecahan biasa, yaitu pecahan yang

a
dilambangkan sebagai dengan a dan b bilangan bulat, b ≠ 0 dan [a] <
b
[b].
1. Operasi Penjumlahan
a. Penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama
Diperagakan dengan : benda-benda konkret (misalnya buah-
buahan, kue-kue, alat tulis, tali raffia), model bangun-bangun
bidang datar (misalnya persegi, persegi panjang, segitiga,
lingkaran, dsb).

b. Penjumlahan pecahan yang penyebutnya tidak sama


Langkahnya : penyebut harus disamakan terlebih dahulu.
a c ad +bc
Bentuk umum : + =
b d bd
c. Penjumlahan pecahan biasa dengan pecahan campuran
Langkah-langkahnya :
- Pecahan campurannya diubah dahulu menjadi pecahan biasa.
- Penyebutnya disamakan, jika penyebut itu belum sama.
d. Penjumlahan pecahan campuran
Pecahan yang penyebutnya sama dapat dilakukan dengan
menjumlahkan bilangan-bilangan bulat dan bilangan-bilangan
pecahan secara langsung.
Langkah-langkahny :
- Jika bagian pecahan dari pecahan campuran itu penyebutnya
sudah sama maka jumlahnya adalah bagian bilangan bulat atau
cacah dijumlahkan, kemudian bagian pecahannya dijumlahkan.
- Jika bagian pecahan dari pecahan campuran belum sama,
pecahan campuran itu harus diubah menjadi pecahan biasa.
Berikutnya menyamakan penyebut dari bagia pecahan.
e. Sifat-sifat operasi penjumlahan pecahan.
1) Berlaku hukum/sifat komutatif
a b b a
+ = +
p q q p
2) Berlaku hukum asosiatif

( ap + bg )+ cr = ap +( bg + cr )
Bilangan 0 adalah merupakan bilangan identitas dari
penjumlahan pecahan.
2. Operasi Pengurangan
a. Pengurangan pecahan yang penyebutnya sama
Cara menguranginya adalah pembilang dikurangi pembilang dna
penyebutnya tetap (tidak ikut dikurangi).
Bentuk umumnya adalah :
a b a−b
− =
p p p
b. Pengurangan pecahan yang penyebutnya berbeda
Langkah-langkahnya :
- Samakan terlebih dahulu penyebutnya
- Kurangi pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap.
3. Operasi Perkalian
a. Perkalian bilangan asli dan pecahan
- Langkah awal, setiap pengenalan konsep pada anak-anak harus
menggunakan alat peraga
- Pada dasarnya perkalian adalah penjumlahan berulang. Bentuk

b a xb
umum adalah a x =
p p
b. Perkalian pecahan dengan pecahan
a b a xb
Secara umum ditulis : x =
p g pq

c. Sifat-sifat operasi perkalian pecahan


pada perkalian pecahan berlaku sifat, diantaranya :
a b b a
- Komutatif x = x
p q q p

- Asosiatif ( ap x bq ) x cr = ap x ( bq x cr )
- Distributif terhadap penjumlahan dan pengurangan
a b c c b a c
( )(
x + = x + x
p q r p q p r )( )
b a
- Identitas x 1= . Jadi, 1 adalah identitas perkalian.
p p
4. Operasi Pembagian Pecahan
a. Pembagian bilangan asli dengan pecahan
b p
Bentuk umum a : =a x
p b
b. Pembagian bilangan pecahan dengan pecahan
a b a q
Bentuk umum ; = x
p q p b

KEGIATAN BELAJAR 2
PECAHAN DESIMAL
A. PENGERTIAN PECAHAN DESIMAL
1
Pecahan decimal menyatakan nilai tempat per-puluhan =0,1 : per
10

1 1
ratusan =0 , 01; per ribuan =0 ,00 1; dan seterusnya.
10 0 100 0

B. MEMBACA BILANGAN DALAM PECAHAN DESIMAL


Pecahan decimal mempunyai tiga bagian dalam cara penulisannya, yaitu
berikut ini.
- Bilangan disebelah kiri tanda koma menyatakan bilangan bulatnya.
- Tanda koma, sebagai pembatas.
- Bilangan disebelah kanan koma, menyatakan pecahannya.
Contoh : 0,48 dibaca “empat puluh delapan per seratur”.

C. MENGUBAH PECAHAN DESIMAL KE KEPECAHAN BIASA DAN


SEBALIKNYA
1. Mengenal Tempat Desimal
Banyak angka dibelakang koma pada pecahan decimal menunjukkan
tempat decimal.
Contoh : 1,24 pecahan dalam dua angka dibelakang koma.
2. Mengubah Pecahan Desimal ke Pecahan Biasa
Mengubah pecahan decimal ke pecahan biasa dapat mudah dilakukan
karena angka dibelakang koma menunjukkan banyaknya angka nol
pada penyebut pecahan biasa.
5 1
Contoh : 1.0,5 = =
10 2
3. Mengubah Pecahan Biasa ke Pecahan Desimal
- Mengubah pecahan menjadi kelipatan 10
2 2 x2 4
Missal = = =0,4
5 5 x 2 10
- Cara bersusun kebawah, misal
1 0,4
E →5
2 0
0
20
20
0
D. PECAHAN DESIMAL SENAMA
Pecahan decimal disebut senama jika kedua pecahan tersebut aka
menghasilkan nilai yang sama apabila pecahan tersebut diubah menjadi
pecahan biasa,
Fungsi pecahan decimal senama adalah untuk membandingkan pecahan
dan untuk melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan pada
pecahan desimal

Anda mungkin juga menyukai