tuk memastikan anak sudah paham atau belum, berikan soal di papan tulis dan tanyakan
pada siswa apakah bilangan tersebut ganjil atau genap.
b. Sifat Bilangan Ganjil
Penjumlahan
secara deduktif dijelaskan bahwa jumlah dua bilangan ganjil adalah genap.
p + q = ( 2k + 1 ) + ( 2h + 1 )
= 2k + 2h + 2
=2(k+h+1)
ket :p dan q = bilangan ganjil
k dan h = bilangan cacah
k + h + 1 adalah bilangan cacah, sehingga p + q = kelipatan dua dari suatu bilangan cacah. Jadi p+q =
bilangan genap
- perkaliansecara deduktif dijelaskan bahwa hasil kali dua bilangan ganjil adalah bilangan ganjil. p x q
= (2k+1) (2h+1) = 4kh + 2k + 2h + 1 = 2 (2kh + k + h) + 1karena 2 (2kh + k + h) bilangan
genap, maka 2 (2kh + k + h) + 1 adalah bilangan ganjilket : p dan q = bilangan ganjil k dan h =
bilangan cacah
Perkalian
secara deduktif dijelaskan bahwa hasil kali dua bilangan ganjil adalah bilangan ganjil.
p x q = (2k+1) (2h+1)
= 4kh + 2k + 2h + 1
= 2 (2kh + k + h) + 1
12 dikatakan kelipatan dari 3 dikarenakan ketika melompat tiga tiga sebanyak 4 kali dari 0 sampai
12. berarti 12 = 4 x 3 15 juga kelipatan 3 karena jika melompat tiga tiga dari 0 sebanyak 5 kali
maka sampai titik 15. jadi 15 = 5 x 3.
maksud dari habis dibagi adalah jika suatu bilangan dibagi dengan bilangan lain
hasilnya adalah bilangan asli dan sisanya nol.
embelajaran
Menggunakan media yang mudah didapat misalnya lidi kemudian dikelompokkan tiga tiga
dan 15 lidi dapat dibuat menjadi 5 kelompok, maka 15 merupakan kelipatan dari 3 dan
merupakan kelipatan dari 5.
Siswa juga diajarkan berpikir abstrak tanpa alat peraga dengan diminta menuliskan
perkalian dua bilangan yang hasil kalinya 12, dengan cara 12 merupakan kelipatan dari....
langan asli habis dibagi 2, jika angka akhir pembentuk bilangan tersebut genap atau nol
ex: 2, 4, 6, 8, 50, 58, 90, 96, 160, 278 dan sebagainya.
angan asli habis dibagi 3, jika jumlah angka pembentuk bilangan tersebut merupakan kelipatan 3
ex: 12, 27, 756, 825, 1221, 1341 dan sebagainya
27 habis dibagi 3 sebab 2 + 7 = kelipatan 3
825 habis dibagi 3 sebab 8 + 2 + 5 = kelipatan 3
1221 habis dibagi 3 sebab 1 + 2+2+1 = kelipatan 3
angan asli habis dibagi 4, jika dua angka terakhir pembentuk bilangan tersebut merupakan kelipatan dari 4
ex: 136 habis dibagi 4 sebab 36 kelipatan dari 4
1.540 habis dibagi 4 sebab 40 kelipatan dari 4
2.988 habis dibagi 4 sebab 88 Kelipatan dari 4
angan habis dibagi 5, jika angka terakhir dari bilangan tersebut 0 atau 5
ex: 20, 145, 1.030, 3.875, dan sebagainya.
angan asli dapat dibagi 6, jika bilangan tersebut bilangan genap yang jumlah semua
a pembentuk bilangan merupakan kelipatan 3
ex : 42 habis dibagi 6 sebab 42 angka genap dan 4+2 = 6, dan 6 merupakan kelipatan
dari 3
2.718 habis dibagi 6 sebab genap dan 2+7+1+8 = 18, dan 18 merupakan kelipatan dari 3
Pembelajaran
dengan memberikan contoh soal kepada siswa.
ex : 234 adalah bilangan genap (benar/salah)
234 adalah bilangan ratusan (benar/salah)
234 habis dibagi 3 (benar/salah)
234 habis dibagi 6 (benar/salah)
dan tanyakan alasannya kenapa menjawab itu.
Bilangan asli a disebut faktor dari bilangan asli b, jika a habis membagi b.
ex : 2 adalah faktor dari 4, sebab 2 habis membagi 4
3 adalah faktor dari 21, sebab 3 habis membagi 21
1 adalah faktor dari semua bilangan,dan suatu bilangan adalah faktor dirinya sendiri
ex: buku hal. 5.11
KB 2 Kelipatan Persekutuan Faktor Persekutuan,
dan Bilangan Prima
A. KELIPATAN PERSEKUTUAN DARI DUA BILANGAN
Jadi, kelipatan persekutuan dari 3 dan 4 adalah 12, 24, 36, ...
Tetapi, tidak berlaku sebaliknya:Kelipatan dari a belum tentu merupakan kelipatan dari c
Contoh:Kelipatan dari 3 belum tentu kelipatan dari 6
Kelipatan dari 6 belum tentu kelipatan dari 12
Kelipatan dari 4 belum tentu kelipatan dari 8
1) Kesalahan Konsep
Kesalahan siswa dalam menentukan kelipatan persekutuan dengan cara mengalikan
bilangannya. Contohnya, pada saat mencari kelipatan 3 dan 5 (angka 3 dan 5 adalah bilangan
prima), siswa dapat mencari kelipatannya dengan cara dikalikan. Jadi, kelipatan 3 dan 5 salah
satunya adalah 15. Tetapi, jika mencari kelipatan 2 dan 4 (angka 4 bukan bilangan prima)
tidak bisa mengandalkan perkalian. Mencari kelipatan 2 dan 4 harus menentukan kelipatan
masing-masing bilangan terlebih dahulu. Dan ketika menentukan kelipatan bilangan-bilangan
prima, alangkah baiknya juga menggunakan kelipatan bilangan. Di sinilah kesalahan konsep
yang biasa dilakukan siswa.
2) Pembelajaran
Pada saat pembelajaran mencari kelipatan persekutuan, maka dapat menggunakan garis
bilangan. Selain itu, dapat juga menggunakan benda-benda di sekitar yang mudah didapat.
Contohnya: lidi, kelereng, batu kerikil, biji-bijian dan lain sebagainya.
B. FAKTOR PERSEKUTUAN DUA BILANGAN
Untuk mencari faktor persekutuan dari dua bilangan, dapat dilakukan dengan menentukan
faktor dari masing-masing bilangan, kemudian di identifikasi mana yang sama.
Contoh :
1. Tentukan faktor persekutuan dari 12 dan 15
Penyelesaian
Faktorisasi dari 12 adalah 12 = 12 6 4
Faktor dari 15 adalah 1,3,5,15.Jadi, faktor persekutuan dari 12 dan 15 adalah 1 dan 3.
2. Tentukan faktor persekutuan dari 18, 24, dan 56.
Penyelesaian
Faktor dari 18 adalah 1, 2, 3, 6, 9, 18
Faktor dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24
Faktor dari 56 adalah 1, 2, 4, 7, 8, 14, 28, 56
Jadi, faktor persekutuan dari 18, 24, dan 56 adalah 1 dan 2.
Bilangan prima adalah bilangan asli lebih dari 1 yang mempunyai tepat dua faktor positif
yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.
Contoh :
2 adalah bilangan prima, sebab faktor dari 2 adalah 1 dan 2 dan tidak punya faktor lain.
7 adalah bilangan prima, sebab faktor dari 7 adalah 1 dan 7 dan tidak punya faktor lain.
15 bukan bilangan prima, sebab selain mempunyai faktor 1 dan 15 masih punya faktor lain
yaitu 3 dan 5.
1. Cara mengidentifikasi bilangan prima
Pada abad ll sebelum Masehi, seorang matematisi bangsa greek yang bernama
erastothenes, menemukan cara untuk mencari bilangan prima yang bentuknya sebagai
berikut
Dari susunan di atas kemudian:
a. Coretlah bilangan 1
b. Coretlah semua bilangan kelipatan 2 ,kecuali 2
c. Coretlah semua bilangan kelipatan 3 ,kecuali 3
d. Coretlah semua bilangan kelipatan 5 ,kecuali 5
e. Coretlah semua bilangan kelipatan 7, kecuali 7
Bilangan yang tidak tercoret merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 100 yaitu 2,
3 ,5 ,7, 11 ,13 ,17, 19 ,23 .....97
2. Cara mengidentifikasi bilangan prima secara umum
Misal
P kurang dari 100 maka dapat diidentifikasi sebagai berikut.
a. P adalah bilangan ganjil ,kecuali 2
b. P tidak merupakan angka kembar misalnya 33, 37, 55 ,99, bukan bilangan prima.
c. Jumlah angka-angka yang membentuk p bukan kelipatan 3 misalnya 21, 27 ,63 bukan
bilangan prima
d. Angga terakhir dari p bukan 5 misalnya 35,75,95 , bukan bilangan prima.
e. Bukan bilangan kuadrat misalnya 25,49,81 bukan bilangan prima.
Contoh
37 bilangan prima sebab memenuhi kriteria di atas
25 bukan bilangan prima sebab angka terakhirnya 5
99 bukan bilangan prima sebab merupakan bilangan kembar
73 bilangan prima sebab memenuhi kriteria di atas
69 bukan bilangan prima sebab 6 + 9 = kelipatan 3
49 bukan bilangan prima sebab bilangan kuadrat.
Beberapa pakar matematika telah menemukan rumus fungsi untuk menentukan bilangan
prima namun rumus tersebut hanya berlaku untuk nilai bilangan asli n yang terbatas.
a. f(n)=n²-n+41 menentukan bilangan prima untuk setiap bilangan asli n < 41 yaitu:
f(1)=1-1+41=41
f(6)=36-6+41=71
f(15)=225-15+41=251
Rumus ini tidak berlaku untuk>40