Anda di halaman 1dari 23

TUGAS INDIVIDU

BILANGAN BULAT
Makalah yang Disusun untuk Melengkapi Tugas
Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika II
Semester VI/2013



Oleh
Mutia Tarigan
NIM 4101111033





Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan
Medan
2013
A. Konsep Bilangan Bulat
1. Bilangan Bulat
2. Operasi Hitung Bilangan Bulat
3. Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat
B. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
1. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
a. Kelipatan suatu Bilangan

Andaikan ada setumpukan buku milik Roni. Tumpukan tersebut
tentunya terdiri atas beberapa buku. Bila Roni ingin mengetahui
jumlah buku dalam tumpukan tersebut tentu Roni harus
menghitung satu persatu buku tersebut. Hal ini mungkin dapat
dilakukan bila buku tersebut tidak begitu banyak. Bayangkan bila
tumpukan buku itu cukup tinggi atau terdiri atas banyak buku.
Tentu Roni akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk
menentukan jumlah buku dalam tumpukan tersebut. Perhatikan
gambar tumpukan buku di samping! Roni dapat menentukan
jumlah buku tersebut dengan perhitungan seperti ilustrasi berikut :












Ternyata, Roni menghitung banyaknya buku dengan lompatan dua-dua buku. Pada
lompatan pertama jumlah buku sama dengan 2, lompatan kedua jumlah buku sama
dengan 4, lompatan ketiga jumlah buku sama dengan 6, lompatan kempat jumlah buku
sama dengan 8, demikian seterusnya hingga lompatan kesembilan jumlah buku sama
dengan 18. Bila kita tulis secara matematis sebagai berikut :
L
1
= 2
L
2
= 4
L
3
= 6
L
4
= 8
L
5
= 10
L
6
= 12
L
7
= 14
L
8
= 16
L
9
= 18
Perhatikan bilangan tersebut. Selanjutnya bila Roni menghitung buku dengan lompatan
tiga buku, maka akan diperoleh 6 lompatan dengan hasil sebagai berikut :
L
1
= 3
L
2
= 6
L
3
= 9
L
4
= 12
L
5
= 15
L
6
= 18
Sehingga diketahui bahwa jumlah buku dalam tumpukan tersebut adalah 18 buku.
Selanjutnya kita nyatakan kedua hasil tersebut sebagai berikut :
Lompatan 2 = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18
Lompatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18
Ternyata kedua hasil tersebut merupakan hasil kali bilangan lompatan dengan bilangan
asli, yaitu :
Lompatan 2 = (2 x 1), (2 x 2), (2 x 3), (2 x 4), (2 x 5), (2 x 6), (2 x 7), (2 x 8), (2 x 9)
Lompatan 3 = (3 x 1), (3 x 2), (3 x 3), (3 x 4), (3 x 5), (3 x 6)
Bilangan 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, ... disebut sebagai kelipatan dari 2 dan bilangan 3,
6, 9, 12, 15, 18, ... disebut sebagai kelipatan dari 3.




Contoh :
Kelipatan suatu bilangan adalah hasil kali
bilangan tersebut dengan bilangan asli.
Misalkan bilangan tersebut a maka a 0.
Kelipatan dari 4 = 4, 8, 12, 16, 20, ...
Kelipatan dari 7 = 7, 14, 21, 28, 35, ...
Kelipatan dari 9 = 9, 18, 27, 36, 45, ...
Kelipatan dari 11 = 11, 22, 33, 44, 55, ...
Kelipatan dari 15 = 15, 30, 45, 60, 75, ...

Dari penjelasan di atas, apakah 0 (nol) merupakan kelipatan dari suatu bilangan.
Perhatikan hal berikut :
0 x 1, 0 x 2, 0 x 3, 0 x 4, 0 x 5, .... akan menghasilkan kelipatan 0, 0, 0, 0, 0, .... . Apakah
hal ini berlaku pada kelipatan suatu bilangan ? Mengapa kelipatan suatu bilangan tidak
diawali dengan perkalian dengan 0 (nol), misalnya kelipatan dari 4 = 0, 4, 8, 12, 16, 20,
... . Bukankah 0 (nol) juga termasuk bilangan bulat ? Apakah syarat perlu untuk
menentukan kelipatan suatu bilangan ? Apakah semua bilangan bulat memiliki kelipatan?
Bagaimanakah menentukan bahwa suatu kelipatan merupakan salah satu kelipatan dari
bilangan tertentu ? Misalnya, apakah 74 merupakan kelipatan dari 2 ? Apakah 234
kelipatan dari 6 ?

Soal :
1. Tentukanlah Kelipatan dari 8 dan 12 !
2. Pak Yudi memiliki 12 apel . Apel tersebut akan dimasukkan ke dalam kantong
plastik. Berapa kantong plastik yang dibutuhkan, jika setiap kantong berisi 3 buah
apel ?
3. Ibu membawa sebuah talam berisi kue-kue. Mila mendapat 4 potong kue dari ibu.
Bila kue-kue yang ada akan diberikan pada Dodi, Rahmat, Ikhsan, Rizky, Mita, dan
Ayu dengan jumlah beda dua kue secara berurut dari Mila. Tentukanlah banyaknya
kue yang ada pada talam tersebut !
4. Pada suatu pagi, Fadli sedang berlari di suatu lapangan olah raga. Bila dalam 3 menit
Fadli dapat mendahului 5 orang yang sedang berlari pula. Tentukanlah berapa banyak
orang yang telah dilalui Fadli bila ia telah berlari selama 1.800 detik !
5. Iwan sedang bermain dadu. Setiap kali ia melemparkan dadu, maka mata dadu yang
muncul adalah kelipatan 2. Tentukalah mata dadu tersebut !
6. Dalam suatu perlombaan renang, diketahui selisih waktu yang dicetak masing-masing
regu adalah sebagai berikut. Regu A memiliki selisih waktu 30 detik lebih cepat dari
regu B, sedangkan regu C memiliki selisih waktu 45 detik lebih cepat dari regu B,
sedangkan selisih waktu antara regu C dan A adalah 15 detik. Tentukanlah waktu
yang dicetak oleh regu B bila masing-masing regu sama-sama telah mencetak menit
yang sama yaitu 3 menit dan hanya berbeda pada detik yang dicetak. Tentukan
kelipatan dari beda waktu tiap regu tersebut !
7. Tentukanlah kelipatan bilangan-bilangan berikut yang masih kosong :
a. ... , ... , ... , 52, ..., 78, ...
b. .... , ... , 42, ... , ... , ..., 98, 112, ... , ...
8. Tentukanlah kelipatan dari bilangan-bilangan berikut bila diketahui, b = c + a, c= 9,
dan b merupakan hasi pangkat 2 dari bilangan prima ketiga !
a. a c
b. b a + c
c. c
2
a b
9. Badu memiliki 100 buah kelereng. Kelereng tersebut akan disimpan pada beberapa
kotak dengan jumlah kelereng yang sama yaitu 20. Tentukan banyaknya kotak yang
diperlukan Badu untuk menyimpan kelerengnya tersebut !
10. Dalam suatu pesta ulang tahun, ada banyak balon yang terdiri atas 5 warna yaitu
merah, hijau, kuning, biru, merah muda. Banyaknya balon secara berurut memiliki
selisih 6 balon. Tentukalah jumlah semua balon yang ada !

b. Kelipatan Persekutuan
Dari masalah menentukan jumlah buku Roni dalam suatu tumpukan. Telah kita ketahui
bahwa Roni menghitung jumlah buku dengan lompatan 2 dan 3 buku. Dari hasil
keduanya kita ketahui sebagai berikut :
Lompatan 2 = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18
Lompatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18
Perhatikan bahwa, kelipatan dari bilangan 2 dan 3 memiliki bilangan yang sama yaitu 6,
12, dan 18. Bilangan - bilangan tersebut merupakan kelipatan persekutuan dari lompatan
2 dan 3. Tetapi untuk kelipatan persekutuan dari 2 dan tiga tiddak hanya ketiga bilangan
tersebut. Tetapi ada bilangan lain yang merupakan kelipatan persekutuan dari 2 dan 3
yaitu semua kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih.



Contoh :
Kelipatan persekutuan adalah semua
kelipatan yang sama dari dua bilangan atau
lebih.
1. Tentukalah kelipatan persekutuan dari 4 dan 5 !
Penyelesaian :
Kelipatan dari 4 = 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, ...
Kelipatan dari 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, ...
Jadi, salah satu kelipatan persekutuan dari 4 dan 5 adalah 20. Karena kelipatan
persekutuan ini tidak dibatasi, maka masih ada kelipatan persekutuan yang lain seperti
40 dan selanjutnya.

2. Ani dan Sita mengikuti les belajar di sebuah Bimbingan Belajar di dekat kedua rumah
mereka. Bila Ani masuk les belajar 3 kali seminggu dan Sita dua kali seminggu.
Tentukanlah kapan Ani dan Sita les pada hari yang sama untuk ketiga kalinya. Bila
pada kali pertama mereka les bersama pada hari selasa !
Penyelesaian :

Karena Ani les 3 kali seminggu
Sita les 2 kali seminggu
Maka hal tersebut menyatakan kelipatan dari bilangan 2 dan 3 untuk menentukan hari
ketiga kalinya mereka les bersama sebagai berikut :
Kelipatan dari 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, ...
Kelipatan dari 2 = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, ...
Perhatika bahwa pada kelipatan dari kedua bilangan tersebut telah terdapat 3 bilangan
kelipatan persekutuan 2 dan 3 yaitu 6, 12, dan 18. Karena mereka les bersama untuk
pertama kali pada hari selasa berarti kelipatan 6 menyatakan hari selasa. Selanjutnya
kita tentukan hari untuk ketiga kalinya mereka les bersama dengan menghitung hari
dari kelipatan persekutuan yang ketiga yaitu 18 hari setelah hari selasa. Sehingga Ani
dan Sita akan les bersama lagi untuk ketiga kalinya pada hari sabtu.

Dengan memperhatikan uraian di atas, dapatkah kalian menentukan bilangan yang
merupakan kelipatan persekutuan pada urutan ke-n dari dua bilangan atau lebih ?
Bagaimanakah menentukan kelipatan persekutuan dari bilangan prima secara cepat ?
Apakah semua bilangan cacah mmemiliki kelipatan persekutuan ?

Soal :
1. Tentukanlah 4 bilangan yang merupakan kelipatan persekutuan dari 6, dan 8 !
2. Tentukalah kelipatan persekutuan dari 3, 8, dan 12 !
3. Tuliskanlah 5 bilangan yang merupakan kelipatan persekutuan dari 2, 4, 5, dan 6 !
4. Tentukanlah kelipatan persekutuan dari 3 bilangan prima dimulai dari urutan yang
ketiga !
5. Dalam suatu acara, ada berbagai jenis sirup yang disediakan yaitu rasa markisa,
melon, jeruk, dan leci. Bila sirup rasa pertama berjumlah 30 gelas, sirup kedua
berjumlah 40 gelas, sirup ketiga berjumlah 50 gelas, dan sirup keempat berjumlah 20
gelas. Tentukalah banyaknya meja yang diperlukan untuk menempatkan sirup-sirup
tersebut bila satu buah meja dapat diisi dengan 28 buah gelas sirup tersebut. Tentukan
kelipatan persekutuan dari keempat jenis sirup tersebut bila dalam setiap meja harus
diletakkan masing-masing jenis sirup dengan jumlah yang sama!
6. Saat musim panen, Pak Karman mendapat hasil dari masing-masing tanamannya di
kebun yaitu pepaya, jagung, dan terong. Bila Jumlah tanaman Pak Karman secara
berurut adalah sebagai berikut 15, 50, dan 20. Tanaman pepaya menghasilkan 3buah
yang siap panen, jagung hanya satu buah per tanaman, dan terong masing-masing
menghasilkan 10buah perbatang yang siap panen. Tentukanlah banyaknya tanaman
yang dipanen Pak Karman bila setiap tanaman menghasilkan panen 3 kali lipat dari
jumlah panen yang seharusnya !
7. Tentukan kelipatan persekutuan dari bilangan berikut :
a. Bilangan asli keempat dan bilangan cacah keempat
b. Bilangan prima kelima dan bilangan bulat positif keenam
8. Jika diketahui b = 2 + a dan c = b a, maka tentukan kelipatan persekutuan bilangan
berikut :
a. b+a dan c+a
b. a, b, dan c
c. a, a+c, a+b
9. Jika diketahui kelipatan persekutuan dari dua bilangan yang berbeda adalah 50 dan
75. Tentukalah dua bilangan yang mungkin memiliki kelipatan persekutuan tersebut !
10. Tentukanlah terlebih dahulu bilangan yang memiliki kelipatan berikut selanjutnya
tentukan kelipatan persekutuannya :
a. ... , ... , ... , 35, ... , ... , 49, ... dan ... , 117, 130, 143, ...
b. ... , 90, 105, 120, ... dan ... , 84, 98, 112, ...
c. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Pada saat Roni menghitung jumlah buku dalam suatu tumpukan telah kita ketahui bahwa
Roni menghitungnya dengan lompatan 2 dan 3 buku dengan hhasil sebagai berikut :
Lompatan 2 = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18
Lompatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18
Bilangan-bilangan pada lompatan 2 dan 3 merupakan kelipatan dari 2 dan 3. Bila kita
lanjutkan kelipatan dari kedua lompatan tersebut maka
Lompatan 2 = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, ...
Lompatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, ...
Perhatikan bahwa bilangan-bilangan yang dibulati merupakan sebagian dari kelipatan
persekutuan 2 dan 3, yaitu 6, 12, 18, dan 24. Bilangan 6 merupakan bilangan terkecil
yang merupakan kelipatan yang sama dari bilangan 2 dan 3.





Permasalahan yang dihadapi Roni dapat dikatakan tidak terlalu rumit. Tetapi bayangkan
bila Roni ingin mengetahui jumlah buku dalam suatu rak di perpustakaan yang diatur secara
teratur yang terdiri atas beberapa
tingkat. Mungkin rak buku dalam
perpustakaan tersebut lebih dari
50 rak buku. Tentu Roni akan
mengalami masalah bila ia ingin
mengetahui jumlah buku tersebut
dengan perhitungannya sendiri
bila ia harus menghitung buku-
buku tersebut dalam rak dengan
lompatan-lompatan tertentu. Mari
kita bantu Roni untuk menghitung jumlah buku dalam perpustakaan yang ada di rak buku
dengan informasi sebagai berikut :
Kelipatan persekutuan terkecil dari dua
atau lebih bilangan adalah bilangan asli
terkecil dari himpunan kelipatan
persekutuan bilangan tersebut.
Jenis buku di perpustakaan ada 6 jenis yaitu buku IPA, IPS, komik, ensiklopedia, seni dan
sastra, dan olah raga. Setiap jenis buku diletakkan pada sebuah rak buku yang memiliki
tingkat yang berbeda-beda dan dapat diisi pada dua sisinya.
1. Buku jenis pertama terdiri atas 10 rak buku dengan masing-masing rak memiliki 4
tingkatan. Setiap tingkatan rak dapat disusun maksimum dengan 30 buku berukuran
standart.
2. Buku jenis kedua terdiri atas 5 rak buku, tiga rak diantaranya hanya dapat disusun pada
satu sisi. Setiap rak buku terdiri atas 5 tingkatan. Maksimum tingkatan rak dapat disusun
25 buku.
3. Buku jenis ketiga terdiri atas 3 rak buku. Setiap rak buku terdiri atas 4 tingkatan.
Maksimum tingkatan rak dapat disusu 20 buku. Kedua sisi rak dapat diisi.
4. Buku jenis keempat terdiri atas 12 rak buku, enam rak diantaranya hanya dapat disusun
pada satu sisi. Setiap rak buku terdiri atas 4 tingkatan. Maksimum tingkatan rak dapat
disusun 20 buku.
5. Buku jenis kelima terdiri atas 10 rak buku, lima rak diantaranya hanya dapat disusun pada
satu sisi. Setiap rak buku terdiri atas 4 tingkatan. Maksimum tingkatan rak dapat disusun
20 buku.
6. Buku jenis keenam terdiri atas 10 rak buku, dua rak diantaranya hanya dapat disusun pada
satu sisi. Setiap rak buku terdiri atas 4 tingkatan. Maksimum tingkatan rak dapat disusun
25 buku.

Informasi tersebut kita nyatakan ulang sebagai berikut :
1. Jenis I
Banyak rak buku : 10
Banyak tingkatan : 4
Maksimum buku : 30
Semua rak dapat disusun pada dua sisi
Jadi, maksimum buku yang dapat disusun pada rak tersebut sebagai berikut :
Karena banyak tingkatan setiap rak adalah 4 dan semua rak dapat disusun pada dua
sisinya, maka banyak tingkatan rak dalam satu rak buku adalah 4 x 2 = 8. Sehingga
jumlah keseluruhan adalah 8 tingkatan rak x 10 rak buku = 80 tingkatan rak. Maka
maksimum buku yang dapat disusun adalah 80 x 30 = 2.400 buku.
2. Jenis II
Banyak rak buku : 5
Banyak tingkatan : 5
Maksimum buku : 25
Dua rak dapat disusun pada dua sisi
Jadi, maksimum buku yang dapat disusun pada rak tersebut sebagai berikut :
Karena banyak tingkatan setiap rak adalah 5 dan dua rak dapat disusun pada dua sisinya,
maka banyak tingkatan rak dalam satu rak buku dengan dua sisi yang dapat diisi adalah 5
x 2 = 10 dan jumlah keseluruhannya adalah 10 x 2 = 20 tingkatan rak . Sedangkan rak
buku dengan satu sisi yang dapat diisi adalah 5 x 1 = 5 dan jumlah keseluruhan adalah 5 x
3 = 15 tingkatan rak. Maka maksimum buku yang dapat disusun adalah (20 x 25) + (15 x
25) = 500 + 375 = 875 buku.

3. Jenis III
Banyak rak buku : 3
Banyak tingkatan : 4
Maksimum buku : 20
Semua rak dapat disusun pada dua sisi
Jadi, maksimum buku yang dapat disusun pada rak tersebut sebagai berikut :
Karena banyak tingkatan setiap rak adalah 4 dan semua rak dapat disusun pada dua
sisinya, maka banyak tingkatan rak dalam satu rak buku adalah 4 x 2 = 8. Sehingga
jumlah keseluruhan adalah 8 tingkatan rak x 3 rak buku = 24 tingkatan rak. Maka
maksimum buku yang dapat disusun adalah 24 x 20 = 480 buku.

4. Jenis IV
Banyak rak buku : 12
Banyak tingkatan : 4
Maksimum buku : 20
Enam rak dapat disusun pada dua sisi
Karena banyak tingkatan setiap rak adalah 4 dan enam rak dapat disusun pada dua
sisinya, maka banyak tingkatan rak dalam satu rak buku dengan dua sisi yang dapat diisi
adalah 4 x 2 = 8 dan jumlah keseluruhannya adalah 8 x 6 = 48 tingkatan rak . Sedangkan
rak buku dengan satu sisi yang dapat diisi adalah 4 x 1 = 4 dan jumlah keseluruhan adalah
4 x 6 = 24 tingkatan rak. Maka maksimum buku yang dapat disusun adalah (48 x 20) +
(24 x 20) = 960 + 480 = 1.440 buku.


5. Jenis V
Banyak rak buku : 10
Banyak tingkatan : 4
Maksimum buku : 20
Lima rak dapat disusun pada dua sisi
Karena banyak tingkatan setiap rak adalah 4 dan lima rak dapat disusun pada dua sisinya,
maka banyak tingkatan rak dalam satu rak buku dengan dua sisi yang dapat diisi adalah 4
x 2 = 8 dan jumlah keseluruhannya adalah 8 x 50= 48 tingkatan rak . Sedangkan rak buku
dengan satu sisi yang dapat diisi adalah 4 x 1 = 4 dan jumlah keseluruhan adalah 4 x 5 =
20 tingkatan rak. Maka maksimum buku yang dapat disusun adalah (48 x 20) + (20 x 20)
= 960 + 400 = 1.360 buku.

6. Jenis VI
Banyak rak buku : 10
Banyak tingkatan : 4
Maksimum buku : 25
Delapan rak dapat disusun pada dua sisi
Karena banyak tingkatan setiap rak adalah 4 dan delapan rak dapat disusun pada dua
sisinya, maka banyak tingkatan rak dalam satu rak buku dengan dua sisi yang dapat diisi
adalah 4 x 2 = 8 dan jumlah keseluruhannya adalah 8 x 8 = 64 tingkatan rak . Sedangkan
rak buku dengan satu sisi yang dapat diisi adalah 4 x 1 = 4 dan jumlah keseluruhan adalah
4 x 2 = 8 tingkatan rak. Maka maksimum buku yang dapat disusun adalah (64 x 25) + (8
x 25) = 1600 + 200 = 1.800 buku.

Dari hasil perhitungan di atas kita dapat mengetahui jumlah maksimum buku di
perpustakaan Roni yaitu :
= Jumlah buku Jenis I + Jumlah buku Jenis II + Jumlah buku Jenis III IV +
Jumlah buku Jenis + Jumlah buku Jenis V + Jumlah buku Jenis VI
= 2.400 buku + 875 buku + 480 buku + 1440 buku + 1.360 buku + 1.800 buku
= 8.355 buku
Jadi, maksimum buku yang ada di perpustakaan Roni adalah 8.355 buku.
Perhatikan jumlah masing-masing buku tersebut ! Dapatkah kalian menentukan KPK dari
bilangan tersebut ? Bila tiap jenis buku mmemiliki tingkatan rak yang sama dan semua rak
dapat disusun dalam dua sisi, dapatkah kalian menentukan banyaknya rak buku yang ada di
perpustakaan Roni ? Untuk menyelesaikan masalah kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
pada bilangan yang besar kita dapat memanfaatkan beberapa sifat-sifat dari suatu bilangan
berikut :
1. Cara I
Kita perhatikan kembali jumlah tiap jenis buku yang ada di perpustakaan Roni sebagai
berikut :
Jenis I : 2.400 buku
Jenis II : 875 buku
Jenis III : 480 buku
Jenis IV : 1.440 buku
Jenis V :1.360 buku
Jenis VI : 1.800 buku

Dengan menggunakan faktor prima dari bilangan-bilangan tersebut dan menuliskannya
dalam bentuk indeks, maka jumlah tiap jenis buku tersebut dapat dinyatakan sebagai
berikut :

Jenis I : 2.400 buku = 2
5
x 3 x 5
2
Jenis II : 875 buku = 5
3
x 7
Jenis III : 480 buku = 2
5
x 3 x 5
Jenis IV : 1.440 buku = 2
3
x 3
2
x 5
2
Jenis V :1.360 buku = 2
4
x 5 x 17
Jenis VI : 1.800 buku = 2
3
x 3
2
x 5
2


Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari keenam jenis jumlah buku tersebut adalah
hasil perkalian setiap faktor prima yang memiliki pangkat terbesar yaitu 2
5
x 3
2
x 5
3
x 7 x
17= 4.284.000. Penentuan KPK dari suatu bilangan dengan cara tersebut merupakan
metode faktor prima.



2. Cara I I
Mungkin cara pertama terkesan kurang efektif karena kalian harus menentukan faktor-
faktor prima dari suatu bilangan. Pengerjaan akan lebih efesien dan efektif bila kita
menggunakan sifat lain dari bilangan prima. Coba tentukan KPK dari jumlah buku jenis



Jadi, faktor prima dari 2400 = 2
5
x 3 x 5
2
faktor prima dari 875 = 5
3
x 7
Pangkat terbesar adalah 2
5
, 5
3

Sehingga KPK dari 2400 dan 875 adalah 2
5
x 5
3
x 3 x 7 = 84.000. Cara II ini disebut
pembagian dengan bilangan prima.





Metode Faktor Prima
KPK dua atau lebih bilangan adalah semua
faktor prima dengan pangkat terbesar
Pembagian dengan Bilangan Prima
KPK dua atau lebih bilangan adalah semua faktor
prima dengan pangkat terbesar dan faktor prima
yang lain yang tidak memiliki pasangan






Contoh :
1. Pak Teguh mendapat tugas piket di sekolah setiap 12 hari sekali. Pak Didi mendapat
tugas piket setiap 18 hari sekali. Tanggal 1 Juli 2007 mereka mendapat tugas piket
secara bersamaan. Kapan mereka akan mendapat tugas piket secara bersamaan untuk
yang kedua?

Penyelesaan :
Untuk menjawab soal tersebut maka harus ditentukan KPK dari 12 dan 18.

Faktorisasi prima dari 12 adalah 12 = 2 x 2 x 3 = 2
2
x3.
Faktorisasi prima dari 18 adalah 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 3
2
.
KPK dari 12 dan 18 adalah 2
2
x 3
2
= 4 x 9 = 36.
Jadi, Pak Teguh dan Pak Didi akan mendapat tugas piket secara bersamaan setiap 36
hari sekali.
2. Tentukan KPK dari bilangan 12 dan 30



Faktor prima yang terdapat pada faktorisasi prima kedua bilangan tersebut adalah :
Pangkat tertinggi 2 adalah 2.
Pangkat tertinggi 3 adalah 1.
Jadi, KPK dari bilangan 12 dan 30 adalah 2
2
x 3 x 5 = 60
3. Zul dan Fahry berenang bersama-sama pada tanggal 3 Nopember 2013. Jika, Zul
berenang setiap 4 hari sekali dan Fahry setiap 5 hari sekali. Pada tanggal berapa
mereka akan berenang bersama-samauntuk kedua kalinya?
Penyelesaian :
Terlebih dahulu kita menentukan KPK 4 dan 5 sebagai berikut :
Faktorisasi prima dari 4 =2
2

Faktorisasi prima dari 5 =5
Jadi, KPK dari 4 dan 5 adalah 2
2
x 5 = 20
Maka,setiap 20 hari sekali Zul Dan Fahry akan berenang bersama-sama. Untuk
mengetahui pada tanggal berapa mereka akan berenang bersama untuk kedua kalinya
setelah tanggal 3 Nopember 2013 adalah 3 (Nop 2013) + 20 = 23 Nopember 2013.
Jadi, Zul dan Fahry akan berenang bersama-sama untuk kedua kalinya
pada tanggal 23 Nopember 2013.

Soal :
1. Tentukan KPK dari bilangan berikut :
a. 24, 30, dan 35
b. 210, 100, 130, dan 140
c. 90, 45, 210, dan 60
2. Tentukan KPK dari bilangan berikut dengan cara pembagian bilangan prima
a. 30, 45, dan 75
b. 840 dan 450
c. 550, 600, dan 430
3. Tentukan KPK dari kuadrat bilangan kelima prima dan bilangan ke 20 bilangan
cacah!
4. Tentukan semua kelipatan persekutuan dari 3 dan 5 yang kurang dari 40. Kemuudian,
tentukan KPKnya !
5. Tentukan KPK dari bilangan-bilangan berikut :
a. 20, 40, dan 50
b. 12, 32, dan 36
c. 18, 36, dan 42
d. 3, 5, dan 6
6. Tentukan KPK dari pasangan bilangan berikut :
a. 15 dan 18
b. b. 60 dan 80
c. 12 dan 15
d. 24 dan 32
7. Tentukan KPK dari bilangan urutan kelima, ketujuh, dan kesembilan dari bilangan
asli dengan menggunakan pembagian dengan bilangan prima !
8. Lampu merah menyala 8 detik sekali, lampu kuning 12 detik sekali, lampu merah 15
detik sekali. Ketiga lampu menyala bersamaan pukul. 10.00. Ketiga lampu akan
menyala lagi bersamaan kedua kalinya pukul ...
9. Toni berenang setiap 10 hari sekali sedangkan Tomi berenang setiap 15 hari sekali.
Tanggal 5 September 2013 mereka berenang bersama untuk pertama kali. Kapan
mereka akan berenang bersama untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya?
10. Pak Made mendapat tugas ronda setiap 6 hari sekali, sedangkan Pak Janu setiap 8 hari
sekali. Adapun Pak Tono setiap 12 hari sekali. Tanggal 1 Juni 2012 mereka bertiga
tugas ronda bersama untuk kali pertama. Kapan mereka akan tugas ronda secara
bersama untuk ketiga kalinya?
11. Bel pertama berdering setiap 8 menit. Bel kedua berdering
setiap 15 menit. Kedua bel dibunyikan bersamaan pada pukul
07.18, maka kedua bel akan berbunyi bersama-sama lagi pada
pukul.

12. Bak penampungan air berbentuk kubus dengan rusuk 20 dm. Air dalam bak dialirkan
ke dalam bak mandi selama 25 menit. Jika sisa air 1500 liter, maka debit air yang
keluar = . dm
3
/menit.


2. Faktor Persekutuan Terbesar
a. Faktor suatu Bilangan

Perhatikan boneka-boneka di samping !
Jumlah boneka tersebut ada 12 buah.
Bagaimana kamu dapat menyatakan jumlah
tersebut ? Jumlah boneka tersebut dapat kita
nyatakan sebagai berikut :
Pertama, kita dapat menentukan jumlah boneka
dengan menghitungnya satu per satu. Kedua kita dapat menentukan jumlah boneka
dengan lompatan 2. Ketiga, kita dapat menentukan jumlah boneka dengan lompatan 3
atau menjadikannya 4 barisan boneka yang masing-masing terdiri atas 3 boneka.
Secara matematis dapat ditulis ketiga kemungkinan tersebut sebagai berikut :
12 = 1 x 12
12 = 2 x 6
12 = 3 x 4
Perhatikan bahwa perkalian bilangan 1 dan 12, 2 dan 6, serta 3 dan 4 menghasilkan
bilangan yang sama yaitu 12. Bilangan 1, 2, 3, 4, 6, dan 12 merupakan bilangan yang
habis membagi bilangan 12. Setiap bilangan dapat dinyatakan sebagai perkalian dua
bilangan atau lebih.









Faktor suatu bilangan adalah bilangan
yang dapat habis membagi bilangan
tersebut atau pembagi bilangan itu
sendiri
b. Faktor Persekutuan suatu Bilangan


(a) (b)
Perhatikan gambar (a) dan (b) di atas !
Jumlah boneka pada gambar (a) adalah 12 boneka dan pada gambar (b) adalah 8 boneka.
Kedua jumlah boneka tersebut secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
12 = 1 x 12 8 = 1 x 8
12 = 2 x 6 8 = 2 x 4
12 = 3 x 4
Perhatikan faktor bilangan 12 dan 8 tersebut. Ada bilangan-bilangan yang sama seperti
berikut :
Faktor 12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12
Faktor 8 = 1, 2, 4, 8
Bilangan-bilangan yang sama tersebut adalah 1, 2, dan 4. Bilangan-bilangan yang
merupakan faktor-faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih disebut sebagai
himpunan faktor persekutuan. Himpunan faktor persekutuan antarbilangan merupakan
dua himpunan faktor yang tidak saling lepas. Himpunan faktor persekutuan sering
disingkat sebagai HFP dan dinyatakan sebagai persekutuan antarfaktor. HFP dari a dan
disimbolkan sebagai

F
a
F
b




d. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Dalam kehidupan sehari-hari kalian pasti sering mengalami suatu kejadian dalam
menentukan banyaknya tempat untuk menyimpan barang atau berbagai hal lainnya. Misalkan
Dani mempunyai 35 permen coklat dan 45 permen yupi. Permen tersebut akan dimasukan dalam
kotak dengan isi yang sama jumlahnya. Berapa banyak kotak yang diperlukan Dani untuk
memasukkan permen tersebut ? Berapa banyak permen coklat dan yupi pada masing-masing kotak
tersebut ? Perhatikan pula masalah berikut ini ! Ana memiliki 56 buku tulis, Budi memiliki 72
pensil. Buku tulis dan pensil tersebut akan dimasukkan ke dalam kotak. Tiap-tiap kotak berisi
buku tulis dan pensil yang sama banyaknya. Berapakah jumlah kotak yang diperlukan untuk
memasukkan buku tulis dan pensil tersebut ? Berapa jumlah buku tulis dan pensil dalam satu
kotak ?
Dengan mudah Dani dapat menentukan banyaknya kotak yang diperlukannya dan
selanjutnya menentukan jumlah masing-masing permen dalam kotak tersebut agar jumlah
permen sama banyak di setiap kotak.








Permen Coklat Permen Yupi
Gambar. Permen
Karena jumlah permen dalam tiap kotak harus sama, maka Dani hanya perlu menentukan
suatu bilangan terbesar yang dapat membagi jumlah kedua jenis permen tersebut, yaitu :
Permen Coklat : 35 : 5 = 7
Permen Yupi : 45 : 5 = 9
Jadi, jumlah kotak yang diperlukan sebanyak 5 buah dan jumlah permen coklat serta yupi dalam
masing-masing kotak adalah 7 permen coklat dan 9 permen yupi.
Tapi bagaimana bila jumlah permen tersebut sangat banyak ? Dani tentu akan mengalami
kesulitan untuk menentukan jumlah kotak dan jumlah kedua jenis permen tersebut agar sama pada
masing-masing kotak. Misalkan jumlah permen yang ada 8 kali lipat dari jumlah semula, dapatkah
Dani menentukan banyaknya kotak yang ia perlukan ? Mari kita memecahkan masalah tersebut untuk
membantu Dani menentukan jumlah kotak yang ia perluka.
Karena jumlah permen 8 kali lipat dari jumlah awal, maka jumlah permen sekarang adalah :
Permen Coklat : 35 x 8 = 280
Permen Yupi : 45 x 8 = 360
Mari kita tentuka faktor-faktor dari bilangan 280 dan 360 sebagai berikut :
280 = 1 x 280 360 = 1 x 360
280 = 2 x 140 360 = 2 x 180
280 = 4 x 70 360 = 3 x 120
280 = 5 x 56 360 = 4 x 90
280 = 7 x 40 360 = 5 x 72
280 = 8 x 35 360 = 6 x 60
280 = 10 x 28 360 = 9 x 40
280 = 14 x 20 360 = 10 x 36
280 = 28 x 10 360 = 12 x 30
... ...
Kita akan menemukan bilangan-bilangan yang sama yaitu faktor dari 280 dan 360. Misalnya 1, 2, 4,
5, 10, ... , 40. Maka akan ditemukan bahwa bilangan 40 merupakan faktor paling besar dari 280 dan
360. Bilangan ini kita gunakan untuk menentukan jumlah masing-masing permen dalam kotak yaitu :
Permen coklat 280 : 40 = 7
Permen yupi 360 : 40 = 9
Jadi, banyaknya kotak yang diperlukan Dani sebanyak 40 kotak dengaan isi 7 permen coklat dan
9 permen yupi pada masing-masing kotak. Tetapi Langkah tersebut mungkin kurang efektif, karena
akan memerlukan waktu yang lama untuk menentukan semua faktor dari bilangan tersebut.
Karena yang paling utama kita harus mengetahui faktor terbesar dari dua bilangan atau
lebih untuk menentukan faktor persekutuannya kita dapat mencari faktor tersebut dengan
memanfaatkan sifat bilangan prima.

Perhatikan jumlah permen Dani tersebut, yaitu permen coklat 280 dan dapat yupi 360.
Bilangan 280 dan 360 dinyatakan dalam bentuk faktor prima sebagai berikut :
280 = 2 x 2 x 2 x 5 x 7 = 2
3
x 5 x 7
360 = 2 x 2 x 2 x 3 x 3 x 5 = 2
3
x 3
2
x 5
Lalu, kita cari faktor prima persekutuan dari kedua bilangan tersebut. Faktor prima
persekutuannya adalah 2
3
x 5. Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 280 dan 360 adalah
hasil perkalian dari faktor prima persekutuan, yaitu 2
3
x 5 = 40. Selanjutnya, kita dapat
menentukan jumlah masing-masing permen pada setiap kotak. Pengerjaan tersebut adalah
penentuan FPB menggunakan mencari faktor prima.







Mencari faktor prima dari suatu bilangan mungkin masih mengalami masalah. Kita dapat
lebih efektif dan efisien dengan menerapkan konep pembagian bilangan prima.









Mencari faktor prima
FPB dari dua atau lebih bilangan adalah hasil kali
faktor prima dari bilangan tersebut, faktor
tesebut merupakan fangkat paling terendah
Jadi, faktor prima dari 280 = 2
3
x 5 x 7

faktor prima dari 360 = 2
3
x 3
2
x 5
Pangkat terbesar adalah 2
3
, 5
Sehingga FPB dari 280 dan 360 adalah 2
3
x 5.
Penyelesaian di atas untuk menentukan FPB bilangan 280 dan 360 disebut dengan metode
pembagian dengan bilangan prima.






Contoh :
1. Tentukalah FBP dari bilangan 50 dan 70 !
Penyelesaian :
Faktor prima dari 50 = 2 x 5
2

Faktor prima dari 70 = 2 x 5 x 7
Maka, FPB dari 50 dan 70 adalah 2 x 5 = 10
2. Lindri mempunyai 16 jilbab dan 8 bros. Lindri ingin membungkus jilbab dan bros
tersebut untuk diberikan pada adik-adiknya. Masing-masing bungkusan tersebut berisi
sama banyak. Ada berapa bungkus jilbab dan bros tersebut? Pada masing-masing
bungkusan berapa jilbab dan bros yang ada?
Penyelesaian :
Ada 16 jilbab dan 8 bros.
Kita tentukan FPB dari 16 dan 8
16 = 2
4

8 = 2
3

FPB dari 16 dan 8 adalah 2
3
= 8
Pembagian dengan bilangan prima
FPB dari dua atau lebih bilangan adalah membagi bilangan
tersebut dengan bilangan prima terkecil yang mungkin
selanjutnya FPB bilangan tersebut merupakan perkalian dari
faktor prima dari dua atau lebih bilangan yang merupakan
faktor sama pangkat tertinggi.
Jadi, ada 8 bungkus yang isinya sama banyak. Banyak jilbab dalam masing-masing
bungkus adalah 16: 8= 2 jilbab dan banyak bros dalam masing-masing bungkus
adalah 8 : 8 = 1

Anda mungkin juga menyukai