Metode GASING adalah langkah demi langkah pembelajaran matematika secara gampang, asyik, dan
menyenangkan. Pembelajaran matematika dibuat berurutan dari konsep yang termudah hingga tersulit
sehingga siswa dengan mudah memahami konsep matematika. Siswa diajarkan konkretnya dahulu
sebelum abstrak. Semua operasi dalam Metode Gasing dimulai dari depan.
1. Penjumlahan
Titik kritis penjumlahan adalah penjumlahan yang hasilnya kurang dari 20.
Untuk memudahkn siswa memahami konsep penjumlahan kurang dari 20,menggunakan pasangan 10.
Lagu pasangan 10
Cara Abstrak
Contoh:
Cara Cepat
Contoh:
Penjelasan:
Kita jumlahkan sesuai dengan nilai tempat, puluhan dengan puluhan, satuan dengan satuan. Pertama
puluhan 1 + 1 = 2, mau tulis 2 lirik kanan ada puluhan berarti langsung ditambah 1 jadi 3. Kemudian
8 + 6 ingat satuannya yaitu 4. Berarti hasilnya adalah 34.
2. Perkalian
Titik kritis gasing untuk materi perkalian adalah perkalian yang hasilnya kurang dari 100.
Langkah untuk mencapai titik kritis gasing:
a. Konsep perkalian
Ada 2 kotak, masing- masing kotak berisi 6 bola, dibaca “2 kotak isi 6” disingkat 2 kotak 6 atau 2 x
6. Hasilnya adalah 6 + 6 = 12.
Selanjutnya minta siswa melakukan proses konsep perkalian ini untuk 1 x 1 hingga 10 x 10. Cara
penulisannya seperti berikut ini:
Setelah itu, tekankan kepada siswa bahwa 6 x 3 itu sama hasilnya dengan 3 x 6, walaupun 6 x 3
tidak sama ARTINYA dengan 3 x 6 tetapi HASILNYA sama.
Jika kita kalikan 4, maka kita punya 4 kali 2 kartu warna hitam = 8 kartu hitam
Kemudian kita lihat kartu putihnya, 4 kali 1 kartu putih = 4 kartu putih
Abstrak:
Setelah anak- anak mampu membayangkan perkalian dengan menggunakan kartu, sekarang kita
minta anak mengubah kartu hitam dengan istilah puluhan dan kartu putih dengan istilah satuan.
Untuk menghitung ini kita kalikan puluhan dengan 4 yaitu 2 x 4 = 8, jadi kita punya 8 puluhan.
Kemudian, kita kalikan satuannya dengan 4 yaitu 1 x 4 = 4, jadi kita punya 4 satuan.
Jadi, 21 x 4 = 84
Perkalian puluhan dengan puluhan
Puluhan kali puluhan hasilnya sekurang- kurangnya adalah ratusan, ratusan memiliki tiga nilai
tempat yaitu ratusan, puluhan, dan satuan. Selanjutnya kita kalikan dari depan:
Untuk mendapatkan ratusan kita kalikan 1 puluhan kali 3 puluhan = 3 ratusan tulis 3 di depan.
Untuk mendapatkan nilai puluhan, kita kalikan 1 puluhan kali 5 satuan = 5 puluhan, ditambah 2
satuan kali 3 puluhan = 6 puluhan. Jadi hasilnya 11 puluhan atau 1 ratusan dan 1 puluhan.
Sekarang ratusannya menjadi 3 + 1 = 4.
Selanjutnya adalah untuk mendapatkan satuan, kita kalikan 2 satuan kali 5 satuan = 10 satuan
sama dengan 1 puluhan, sehingga 1 + 1 = 2 puluhan. Satuannya tidak ada kita tulis 0.
Jadi, 12 x 35 = 420
3. Pengurangan
Titik kritis Gasing untuk pengurangan adalah pengurangan 10 ke bawah.
Langkah- langkah mencapai titik Kritis Gasing pengurangan:
1. Konsep pengurangan
Contoh Konkrit:
5 – 3 = ….
Pengurangan ini dapat kita katakan “berapa tambah 3 sama dengan 5”?
Pengenalan Nol
Berikut ini contoh ilustrasi pengenalan nol:
5 kurang
4 kurang
3 kurang
2 kurang
1 kurang
2. Pengurangan di bawah 10
Karena anak sudah paham tentang penjumlahan, maka pengurangan di bawah 10 tidak perlu
menggunakan jari lagi tetapi menggunakan konsep penjumlahan.
Contoh:
9 – 3 = ?, caranya adalah 3 tambah berapa hasilnya 9. Jawabnya 6
7 – 2 = ?, 2 tambah berapa hasilnya 7 jawabnya 5.
3. Pengurangan Pasangan 10
Contoh:
10 – 1 = ….
Ingat konsep pasangan 10. 10 – 1 kita ingat pasangan sepuluh untuk satu adalah 9.
Jadi 10 – 1 = 9
10 – 2 = ….
10 – 3 = ….
Pasangan 10 untuk 3 adalah 7. Jadi 10 – 3 = 7.
10 – 4 = 6
10 – 5 = 5
Cara abstrak:
14 – 8 = …. , tidak bisa maka 1 kita coret ubah jadi 0 dan 10 (ingat dari konkret di atas)
Cara cepat:
Mulai dari puluhan (depan), punya 1 puluhan, lirik kanan 4 – 8 tidak cukup, maka 1 kita kurangi
1 jadi 0. Ingat 0 di depan dianggap tidak ada, jadi tidak ditulis.
Jadi, 14 – 8 = 6
4. Pembagian
Titik kritis dalam pembagian gasing adalah siswa paham tentang pembagian bersisa.
Untuk mencapai titik kritis gasing, siswa harus melalui langkah- langkah sebagai berikut:
1. Mengenal arti pembagian
Contoh konkrit
6 ÷ 2 = ….
Ada 6 bola akan ditaruh di dalam 2 kotak.
3. Pembagian bersisa
Contoh:
9 ÷ 2 = ….
Misalnya kita punya 6 strawberry, mau dibagikan kepada 2 orang. Berapa bagian masing- masing
orang?
Masing- orang akan mendapat bagian 4, tetapi masih sisa 1. Jadi, 9 ÷ 2 = 4 sisa 1
Kemudian gabungkan 1 puluhan sisa ini dengan 8 satuan menjadi 18. Lalu bagi 2 hasilnya 9.
Jadi, 78 ÷ 2 = 39