Anda di halaman 1dari 8

Cara ketiga untuk menentukan KPK adalah dengan menggunakan pembagian dengan bilangan

prima.

Contoh: Untuk menentukan KPK dua bilangan 24 dan 60 seperti di atas dengan cara melakukan
pembagian dengan bilangan prima, petama – tama bagilah kedua bilangan prima
terkecil yang dapat membagi keduanya. Bilangan prima terkecil yang dapat membagi
24 dan 60 adalah 2. Kemudian dapat di tulis sebagai berikut.

2 24 60

12 30

Lanjutkan dengan langkah – langkah yang sama sedemikian hingga sampai mendapatkan semua
bilangan prima di sebelah kiri dan di bagian bawah table sebagai berikut.

2 24 60

2 12 30

3 6 15

2 5

Berdasarkan tabel di atas, KPK ( 24,60 ) adalah 2 × 2 × 3 × 2 × 5 = 120

Ditulis , KPK ( 24,60 ) = 120


Selanjutnya, KPK dan FPB juga dapat di tentukan dengan menggunakan rumus.

Jika FPB dari dua bilangan bulat a dan b diketahui, maka KPK dua bilangan a dan b itu dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

𝒂 ×𝐛
KPK(a,b)=
𝐅𝐏𝐁 (𝐚,𝐛)

Masih dengan contoh yang sama seperti di atas, KPK dari 24 dan 60 dapat dihitung sebagai
berikut.

𝟐𝟒 ×𝟔𝟎
KPK (24,60) = = 𝟔𝟎
𝟏𝟐

Berdasarkan rumus di atas, apabila FPB (a,b) = 1 maka KPK (a,b) = a × b. Dalam hal ini
bilangan a dan b disebut pasangan bilangan yang relative prima. Selanjutnya, dengan
menggunakan rumus yang sama seperti di atas, FPB dari dua bilangan bulat dapat dengan mudah
di hitung dengan menggunakan rumus yang sama seperti di atas, FPB dari dua bilangan bulat
dapat dengan ,udah dihitung jika sudah diketahui KPK nya.

F. PEMBELAJARAN FPB DAN KPK

Pada uraian berikut ini disajikan contoh pembelajaran FPB dan KPK dua bilangan. Untuk
itu, guru perlu memiliki pemahaman yang memadai tentang factor, factor perselutuan,
kelipatan persekutuan, serta konsep bilangan prima dan komposit seperti yang telah di
uraikan di atas. Dengan pemahaman konsep yang baik, dapat diharapkan guru akan memiliki
kreatifitas untuk mengembangkan strategi, metode, maupun media pembelajran yang
diperlukan sesuai dengan konsep yang telah disajikan.
1. Pembelajaran FPB

Beberapa cara dapat dilakukan untuk pembelajran FPB dua bilangan atau lebih di
sekolah dasar, antara lain:
1) Cara pertama, dengan menentukan himpunan faktor
Untuk mencari faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan perlu terlebih dahulu
mencari himpunan faktor persekutuan. Sedangkan untuk mencari himpunan faktor
persekutuan tersebut, terlebih dahulu perlu mencari himpunan faktor dari masing –
masing bilangan itu. Jadi untuk mencari faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan
ajaklah siswa untuk:
1. Mendaftar semua faktor dari masing – masing bilangan
2. Mendaftar semua faktor persekutuannya
3. Memilih bilangan terbesar dari daftar faktor persekutuannya yang disebut FPB
bilangan – bilangan dimaksud.

Sebagai contoh, dalam pembelajaran untuk mennetukan faktor persekutuan terbesar dari
8 dan 18, langkah – langkahnya:
1. Suruhlah siswa untuk mendaftarkan semua faktor dari 8 dan 18 yaitu:
Faktor dari 8 : {1,2,4,8}
Faktor dari 18 : {1,2,3,6,9,18}
2. Minta siswa untuk mencari faktor persekutuannya. Faktor persekutuan dari 8 dan 18
adalah {1,2}
3. Ajak siswa untuk menentukan bilangan terbesar dari himpunan faktor persekutuan di
atas. Jadi faktor persekutuan terbesar dari 8 dan 18 adalah 2. Hal ini biasa ditulis FPB
(8,18) = 2
Selanjutnya, beri latihan di kelas dan bahashasilnya saat itu juga dan berilah latihan
untuk pekerjaan rumah.

2) Cara kedua
Cara kedua yang dapat dilakukan untuk FPB di sekolah dasar adalah dengan mencari
faktorisasi prima kedua bilangan atau lebih.
Contoh: Hitunglah FPb dari 18 dan 24
Pertanyaan – pertanyaan yang dapat diajukan kepada siswa adalah sebagai
berikut.

Tugas 1
I. Bila a = 2k (genap); b = 2k + 1 (gasal); dan c adalah sembarang bilangan
bulat.
Buktikanlah :
1. a + a = . . . . . (genap)
2. a × a = . . . . . (genap)
3. c × a = . . . . . (genap)
4. b × b = . . . . . (genap)
5. a + b = . . . . . (genap)
6. a × b = . . . . . (genap)
7. b + b = . . . . . (genap)

II. Ingatlah bentuk umum bilangan genap dan bilangan gasal.


Bila p bilangan genap dan q bilangan gasal, tulis bilangan apakah hasil
bilangan berikut?
a. 2p + q
b. p² + q²
c. p × q
d. p² × q²

B. BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah bilangan bulat positif (asli) yang mempunyai tepat dua
factor yang berbeda yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Dengan kata lain bilangan prima
adalah bilangan bulat positif (asli) yang pembaginya hanya 1 dan bilangan itu sendiri.
Bilangan prima terkecil adalah 2 dan satu – satunya bilangan prima yang genap.
Kira – kira pada tahun 2000 SM ahli matematika Yunani kuno bernama
Erastosthenes membuat suatu prosedur untuk mengklarifikasikan bilangan bulat positif yang
merupakan bilangan prima. Prosedur itu dinamakan Saringan Eratosthene. Tabel berikut ini
adalah saringan Erastosthenes untuk menentukan bilangan prima antara 1 sampai 100
bilangan 100 bilangan bulat positif yang pertama.

Tabel 1.1 Saringan Erastosthenes


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

Mula – mula bilangan 1 dicoret, kemudian dicoret bilangan kelipatan 2,


kecuali 2 itu sendiri. Selanjutnya coret semua bilangan kelipatan 3 kecuali
3 itu sendiri. Karena 4 sudah tercoret sedangkan 5 tidak, maka kemudian
dicoret bilangan kelipatan 5, kecuali 5 itu sendiri. Proses ini berlanjut
sampai bilangan ke 100. Setelah itu lingkari bilangan – bilangan yang
tidak dicoret, bilangan – bilangan itulah bilangan prima kurang dari 100.

C. BILANGAN KOMPOSIT
Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang
bukan merupakan bilangan prima. Dengan kata lain, bilangan komposit itu
adalah bilangan yang mempunyai lebih dari dua factor. Bilangan komposit
dapat dinyatakan sebagai faktorisasi prima bilangan bulat atau hasil
perkalian dua bilangan prima atau lebih. Sepuluh bilangan komposit yang
pertama adalah 4,6,8,9,10,12,14,15,16, dan 18.
Salah satu cara untuk menunjukkan suatu bilangan itu prima atau
komposit adalah dengan menyusun objek – objek sebanyak bilangan itu
dalam bentuk jajaran persegi panjang. Jika susunan yang dapat dibentuk
hanya terdiri bentuk persegi panjang vertical dan horizontal, maka
bilangan tersebut adalah bilangan prima. Misalnya 7 adalah bilangan
prima karena susunan objeknya seperti berikut.

Gambar 1.2 Penggambaran Bilangan Prima

Dalam pembelajaran, anak dapat diberikan melakukan penyususnan secara bebas sebagai
berikut.

1. Setiap anak diberi himpunan objek sebanyak sepuluhan atau lebih.


2. Kemudian anak diminta untuk menyusun objek – objek itu dalam bentuk jajaran persegi
panjang.
3. Dengan menyusun mulai dari 2 objek, 3 objek, 4 objek, dan seterusnya. Anak mencari
dan mencatat jumlah maksimum macam susunan persegi panjang yang dapat dibentuk
dari objek – objek tersebut.
4. Jika susunan yang dapat dibentuk ada tepat 2 macam, bilangan itu adalah bilangan prima,
tetapi jika lebih dari 2 macam bilangan itu bukan bilangan prima (komposit).
Contoh:

2 macam susunan 2 macam susunan bilangan 3 3 macam susunan bilangan 4


bilangan 2

Gambar 1.6 Penggambaran Bilangan Kelompok

Berdasarkan susunan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bilangan 2 dan 3 adalah
bilangan prima karena mempunyai 2 macam susunan saja yaitu vertical dan horizontal,
sedangkan bilangan 4 adalah bilangan komposit.

Setiap bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai hasil kali semua pembaginya yang
prima.
Contoh :

35 = 5 × 7
48 = 2 × 2 × 2 × 2 × 3

Untuk contoh pertama 5 × 7 disebut faktorisasi prima dari 35, sedangkan contoh kedua
2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 3 disebut faktorisasi prima dari 48.

Untuk menentukan semua factor prima bilangan komposit, bisa


dengan melakukan pembagian berulang dimulai dari bilangan prima terkecil 2 dan
diteruskan sampai semua factor prima yang diperoleh terakhir, atau dapat dilakukan
dengan menggunakan pohon factor seperti copntoh berikut.

24
2 12

2 6
2 3
Dari diagram di atas dapat ditulis faktorisasi primanya yaitu:
24 = 2 × 2 × 2 × 3

Namun demikian, untuk mengetahui apakah suatu bilangan adalah factor dari bilangan
yang lain atau tidak, haruslah diketahui atau ingat tentang cirri – cirri suatu bilangan
habis dibagi oleh suatu bilangan lain.

Anda mungkin juga menyukai