1. ………………………………… 3. ……………………………
2. ………………………………… 4. ……………………………
Kompetensi Dasar
4.2 Menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan
pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan
pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
Indikator Pencapain
3.1.1 Mengetahui urutan pada bilangan bulat (Positif dan negatif) dan pecahan (biasa,
campuran, desimal, persen).
3.1.2 Menentukan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa,
campuran, desimal, persen).
4.1.1 Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa
bilangan bulat dan pecahan.
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Student Team
Achievemen Division (STAD) dan metode mengajar dengan ceramah, diskusi kelompok dan
penugasan diharapkan:
1. Peserta didik dapat menunjukkan sikap tanggung jawab, percaya diri dan teliti.
2. Peserta didik dapat mengetahui bilangan bulat dengan baik.
3. Peserta didik dapat mengetahui bilangan pecahan dengan baik.
4. Peserta didik dapat menentukan urutan pada bilangan bulat positif dengan baik.
5. Peserta didik dapat menentukan urutan pada bilangan bulat negatif dengan baik.
6. Peserta didik dapat menentukan urutan pada bilangan pecahan biasa dengan baik.
7. Peserta didik dapat menentukan urutan pada bilangan pecahan campuran dengan baik.
8. Peserta didik dapat menentukan urutan pada bilangan pecahan desimal dengan baik.
9. Peserta didik dapat menentukan urutan pada bilangan pecahan persen dengan baik.
10. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa
bilangan bulat dan pecahan dengan baik.
Bilangan Bulat
Bilangan bulat terdiri dari bilangan bilangan cacah {0,1,2,3,…} dan bilangan
bulat negatif {-1,-2,-3,…}. Himpunan bilangan bulat dalam matematika
dilambangkan dengan Z.
a. -2 … 3
Pada garis bilangan :
-2 terletak di sebelah kiri -2, Jadi -2 < 3
b. 8 … 3
Pada garis bilangan
8 terletak di sebelah kanan 3, Jadi 8 > 3
Contoh 2
Urutkan bilangan berikut dari yang terkecil ke yang terbesar
3, 6, -6, 2, 4, -1, -7
Ingat :
Pada garis bilangan: semakin kekanan, nilai bilangan semakin besar dan semakin ke
kiri, nilai bilangan semakin kecil
Jadi urutan dari yang terkecil adalah bilangan yang paling kiri sampai bilangan bilangan yang
terbesar yaitu -7, -6, -3, -1, 2, 4, 6
Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan merupakan suatu bilangan yang terdiri atas dua angka, yaitu angka
sebagai pembilang serta angka sebagai pembagi atau penyebut.
𝑎
Jika 𝑎 dan 𝑏 bilangan cacah dengan 𝑏 ≠ 0 maka 𝑏 merupakan bilangan pecahan
𝑎 Pembilang
𝑏 Penyebut
Mengurutkan bilangan pecahan
Cara 2 :
Untuk pecahan dengan penyebut yang berbeda, yang harus dilakukan terlebih dahulu
adalah menyamakan penyebutnya (mencari KPK dari penyebut-penyebutnya).
Contoh 1
1. Dengan menggunakan tanda “=” sama dengan, “>” lebih dari atau “<” kurang dari
bandingkan pecahan-pecahan berikut :
3 5
a. …
100 100
Penyelesaian :
Untuk pecahan dengan penyebut yang sama, hanya membandingkan pembilangnya.
3 5
< 100 Karena 3 < 5
100
3 1
b. …
5 4
Penyelesaian :
Untuk pecahan dengan penyebut yang berbeda, yang dilakukan terlebih dahulu
adalah menyamakan penyebutnya (mencari KPK dari penyebut-penyebutnya).
KPK dari 5 dan 4 adalah 20
3 1 3×4 1×5
𝑑𝑎𝑛 = 5×4 𝑑𝑎𝑛
5 4 4×5
12 5
= 20 𝑑𝑎𝑛 Karena penyebutnya sudah sama, maka yang dilihat adalah pembilannya.
20
12 5
> 𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 12 > 5
20 20
3 1
Sehingga 5 > 4
Urutan pembilang adalah 30 < 40 < 45 < 48 atau 48 > 45 > 40 > 30, berarti
48 45 40 30 4 3 2 1
, , , 𝑎𝑡𝑎𝑢 , , ,
60 60 60 60 5 4 3 2
Jadi, urutan bilangan dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah
4 3 2 1
, , ,
5 4 3 2
Latihan Soal
1. Dengan menggunakan tanda “=” sama dengan, “>” lebih dari atau “<” kurang dari
bandingkan bilangan bulat berikut :
a. 0 … 8
b. 4 … -7 Pada garis bilangan berlaku :
c. 2 … 7 1) Jika 𝑎 terletak di sebelah kanan b, maka 𝑎 > 𝑏
d. -6 … 5 2) Jika 𝑎 terletak di sebelah kiri b, maka 𝑎 < 𝑏
e. -1 … -5
Urutan kota dari yang paling hangat udaranya adalah kota …, kota D, kota …, dan
kota …
4. Dengan menggunakan tanda “=” sama dengan, “>” lebih dari atau “<” kurang dari
bandingkan bilangan pecahan berikut :
2 3
a. …
4 4
Gunakan cara 1 Cara 1 : Untuk pecahan dengan penyebut yang sama hanya
6 3 membandingkan pembilangnya
b. …
10 10
Gunakan cara 2 Cara 2 : Untuk pecahan yang penyebut berbeda, yang harus
1 1 dilakukan terlebih dahulu adalah menyamakan penyebutnya
c. …
3 10 (mencari KPK dari penyebut-penyebutnya)
Penyelesaian:
Samakan penyebut dengan menggunakan KPK
KPK dari 3 dan 10 adalah 30
1 1 … × 10 …×3
𝑑𝑎𝑛 = 𝑑𝑎𝑛
3 10 … × 10 …×3
… 3
= 30 𝑑𝑎𝑛 (Karena penyebutnya sudah sama, maka yag dilihat adalah
…
pembilangnya)
… 3
… 𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 10 … 3
30 …
1 1
𝑆𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 …
3 10
2 2
d. …
6 8
Penyelesaian:
Samakan penyebut dengan menggunakan KPK
KPK dari 6 dan 8 adalah 48
2 2 2×… …× 6
𝑑𝑎𝑛 = 𝑑𝑎𝑛
6 8 …×8 8×…
… 12
= 48 𝑑𝑎𝑛 (Karena penyebutnya sudah sama, maka yag dilihat
…
adalah pembilangnya)
… 12
… 𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 16 … 12
48 …
2 2
𝑆𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 …
6 8
15 20
5. Urutan pecahan 0,46; 20 ; ; 40% dari yang terkecil adalah
25
Dik :
15 20
Bilangan : 0,46; 20 ; ; 40%
25
15
20
20
25
…
40% 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛
100
Samakan penyebutnya dengan menggunakan KPK
KPK dari 20, 25 dan 100 adalah 100
… 15 20 … … × 1 15 × 5 20 × … … × 1
, , , = , , ,
100 20 25 100 100 × 1 20 × … 25 × … 100 × 1
… 75 … …
= , , ,
100 100 100 100
Karena penyebutnya sudah sama, maka yang dilihat adalah pembilangnya.
Urutan pembilang adalah … < ⋯ < 75 < ⋯ atau … > 75 > ⋯ > ⋯, berarti
… … 75 … 15
, , , 𝑎𝑡𝑎𝑢 … ; … ; ;…
100 100 100 100 20