Anda di halaman 1dari 30

OPERASI HITUNG PECAHAN

Bela Widya Andriyanti

A. Pemetaan materi/peta konsep

Indikator :
1. Menyederhanakan pecahan
2. Mengurutkan pecahan dari yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya
3. Mengubah berbagai bentuk pecahan menjadi desimal dan sebaliknya
4. Membulatkan pecahan desimal
5. Menentukan nilai pecahan yang merupakan suatu perbandingan antara
sebuah bilangan dan bilangan lain
6. Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian pecahan biasa
7. Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pecahan
desimal
8. Pemecahan masalah yang berhubungan dengan perbandingan dan skala
B. Uraian materi
A. Menyederhanakan dan Mengurutkan Pecahan
1. Menyederhanakan Pecahan
Cara untuk menyederhanakan pecahan adalah sebagai berikut :
a. Tentukan FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dari pembilang dan
penyebut yang ada.
b. Kemudian bagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan
FPB yang sudah diperoleh.
c. Apabila penyebut dan pembilang tersebut sudah tidak dapat dibagi
lagi, maka pecahan tersebut merupakan bentuk pecahan yang
paling sederhana

Contoh :
Sederhanakanlah!
32
48

Jawab :
32
48
Pembilang dan penyebut kita bagi dengan bilangan yang sama,
yaitu 8
32 32∶8 4
= =
48 48∶8 6

Pecahan dapat kita sederhanakan lagi dengan membagi pembilang


dan penyebut dengan bilangan yang sama, yaitu 2
4 4∶2 2
= =
6 6∶2 3

32 2
Jadi, pecahan yang paling sederhana dari =
48 3
2. Mengurutkan Pecahan
a. Pecahan dapat kita urutkan mulai dari nilai terbesar sampai dengan
nilai terkecil atau sebaliknya dari nilai terkecil ke nilai terbesar.
b. Apabila terdapat pecahan yang mempunyai penyebutnya tidak
sama, maka untuk mengurutkannya, yaitu dengan menyamakan
terlebih dahulu penyebut pecahan-pecahan tersebut.
c. Untuk menyamakan penyebut suatu pecahan dapat dilakukan
dengan mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)
penyebutpenyebut pecahan tersebut. KPK tersebut dapat dijadikan
sebagai pengganti penyebut semua pecahan-pecahan itu.

Contoh :
Urutkan pecahan-pecahan di bawah ini dari yang terbesar ke yang
terkecil
3 2 4 8
, , ,
4 8 12 16

Jawab :
KPK dari 4, 8, 12, dan 16 dapat kita cari dengan cara sebagai
berikut:
Kelipatan dari 4 adalah 4, 8, 16, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 52, 56,
...
Kelipatan dari 8 adalah 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72, ...
Kelipatan dari 12 adalah 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, ...
Kelipatan dari 16 adalah 16, 32, 48, 64, 80, ...

Dari perhitungan di atas, maka kita peroleh KPK dari 6, 8, 12, dan
16 adalah 48.
Jika telah didapat KPK dari penyebut di atas, maka semua
penyebut kita ganti menjadi:
3 36 2 12 4 16 8 24
= ; = ; = ; =
4 48 8 48 12 48 16 48
B. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Desimal dan Membulatkan
Pecahan Desimal
1. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Desimal
Untuk mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal kamu dapat
menggunakan salah satu cara di bawah ini:
a. Dengan cara membagi pembilang pecahan dengan penyebut
pecahan (bagi kurung)

Contoh :
1
=…
5

Jawab :
Caranya:
1
Pecahan 5 sama dengan 1 : 5.
Karena 1 lebih kecil dari 5, jadi 1 tidak dapat
dibagi 5.
Agar 1 dapat dibagi 5 tambahkan angka 0 dan di
tempat hasil tulis 0, . 1 menjadi 10 dan dapat
dibagi 5. 10 : 5 = 2 sisa 0.
5 ∞ 2 = 10, sisa 0
Coba kamu perhatikan pembagian di samping!
1
Jadi, 5 = 0,2

b. Dengan cara mengubah penyebut menjadi 10, 100, atau 1000.


Ingat, bahwa bilangan desimal merupakan bilangan per sepuluh,
per seratus, atau per seribu.

Contoh :
1 2
= = 0,2
5 10

Caranya:
Penyebut dijadikan 10 (5 ∞ 2 = 10), karena penyebut dikalikan dengan 2
2
maka pembilang juga harus dikalikan dengan 2 ( 1 ∞ 2 = 2). Jadi, 10 = 0,2

1
Jadi, = 0,2
5
2. Membulatkan Pecahan Desimal
Cara membulatkan pecahan desimal adalah sebagai berikut:
1. Apabila angka terakhir (a) lebih besar atau sama dengan 5 (a > 5),
maka angka yang sebelumnya bertambah satu.
2. Apabila angka terakhir (a) kurang dari 5 (a < 5), maka angka yang
sebelumnya ditulis tetap.

Contoh :
Bilangan 3,183547
1. Bulatkan sampai lima angka di belakang koma
2. Bulatkan sampai empat angka di belakang koma
3. Bulatkan sampai tiga angka di belakang koma
4. Bulatkan sampai dua angka di belakang koma
5. Bulatkan sampai satu angka di belakang koma

Jawab:
1. Karena angka sesudah angka kelima lebih besar dari 5, yaitu 7,
maka angka yang sebelumnya yaitu 4 ditambah satu menjadi 5.
Pembulatannya 3,18355.
2. Karena angka sesudah angka keempat kurang dari 5, maka
angka yang sebelumnya ditulis tetap. Pembulatannya 3,1835
3. 3,184
4. 3,18
5. 3,2

C. Nilai Pecahan dari Kuantitas Tertentu


Apabila kita menentukan nilai pecahan dari kuantitas tertentu, itu sama
juga dengan kita menentukan nilai pecahan dari jumlah tertentu.

Contoh :
Jika kamu mendapat pembagian 60% dari 400 buah mangga. Berapakah
mangga yang akan kamu peroleh?

Jawab:
60
60% yaitu
100
60
= ∞ 400 = 240
100
Jadi, kamu akan memperoleh mangga sebanyak 240 buah.
D. Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian Pecahan
1. Pecahan Biasa
a. Menjumlahkan Pecahan Biasa
Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam menjumlahkan pecahan
biasa yaitu:
1. Jika pecahan-pecahan yang dijumlahkan itu mempunyai
penyebut yang sama, maka yang dijumlahkan hanya
pembilangnya saja.
2. Jika pecahan-pecahan yang dijumlahkan itu memiliki penyebut
yang tidak sama, maka pecahan-pecahan yang dijumlahkan
harus disamakan penyebutnya terlebih dahulu setelah itu baru
dijumlahkan. Menyamakan penyebut dengan cara mengganti
semua penyebut pecahan-pecahan itu dengan KPKnya.

Contoh :
4 6 10
1. + =
13 13 13
3 4 27 28 55
2. + = + = (ubah penyebut pecahan dengan KPK 7
7 9 63 63 63
dan 9, yaitu 63)

Menjumlahkan pecahan biasa positif dengan pecahan biasa negatif


atau sebaliknya.

Contoh :
7 3 7 3 2
1. + ቀ− ቁ = − =
14 14 14 14 7

5 3 5 3 45 21 24
2. + ቀ− ቁ = − = − =
7 9 7 9 63 63 63
(ubah penyebut pecahan dengan KPK 7 dan 9, yaitu 63)

5 4 25 32 7
3. − + =− + =
8 5 40 40 40
(ubah penyebut pecahan dengan KPK 8 dan 5, yaitu 40)
b. Mengurangi Pecahan Biasa
Untuk mengurangi pecahan biasa, ada 2 hal yang harus kamu
perhatikan, yaitu:
1. Jika pecahan-pecahan yang dikurangi itu mempunyai penyebut
yang sama, maka pembilangnya langsung dikurangi.
2. Jika pecahan-pecahan yang dikurangi mempunyai penyebut
yang tidak sama, maka pecahan-pecahan yang dikurangi
disamakan dulu penyebutnya. Menyamakan penyebut dengan
cara mengganti semua penyebut pecahan-pecahan itu dengan
KPKnya, setelah itu pembilangnya baru dikurangi.
Mengurangi pecahan biasa positif tergantung pada nilai masing-
masing pecahan.

Contoh :
5 3 35 18 17
− = + =
6 7 42 42 42

(ubah penyebut pecahan dengan KPK 6 dan 7, yaitu 42)

Mengurangi pecahan biasa positif dengan pecahan biasa negatif


atau sebaliknya.

Contoh :
3 9 6 1
− + = disederhanakan menjadi
30 30 30 5

Mengurangi pecahan biasa negatif dengan pecahan biasa negatif.

Contoh :
34 15 34 30
− − ቀ− ቁ = − ቀ− ቁ
46 23 46 46
34 30
=− +
46 46
4 2
= disederhanakan menjadi −
46 23
c. Mengalikan Pecahan Baisa
Cara mengalikan dua atau lebih pecahan biasa adalah dengan
mengalikan penyebut dengan penyebut dan mengalikan pembilang
dengan pembilang.

Contoh :
5 4 −5 × 4
1. − × =
9 1 9 × 11
20
=−
99

34 6 ሺ−5ሻ × ሺ−6ሻ
2. −
46
× ቀ− 25ቁ = 8 × 25
30
=
400
4 3
= disederhanakan menjadi
46 20

d. Membagi Pecahan Biasa


Membagi pecahan biasa adalah dengan membalikkan pecahan
yang jadi pembagi, yaitu pembilang jadi penyebut dan penyebut jadi
pembilang kemudian dikalikan.

Contoh :
4 8 4 15
1. : = ×
5 15 5 8
60
=
40
3 1
= = 1
2 2

24 6 24 15
2. − ∶ =− ×
25 15 25 6
360
=−
150
12 2
=− = −2
5 5
2. Pecahan Desimal
a. Menjumlahkan Pecahan Desimal
Menjumlahkan pecahan desimal sama seperti
menjumlahkan bilangan bulat. Menjumlahkan pecahan desimal
dapat dibuat dengan cara bersusun ke bawah. Tanda koma
diletakkan sejajar.

Menjumlahkan pecahan desimal positif dengan pecahan desimal


positif.

Contoh :
6,3 + 8,5 = 14,8

6,3 6,3
8,5 8,5
+ +
8 14,8

Menjumlahkan pecahan desimal positif dengan pecahan desimal


negatif.

Contoh :
7,25 + (-5,13) = 7,25 – 5,13 = 2,12

7,25 hitung hasilnya 7,25


-5,13 dengan mengurang 5,13
+ bersusun ke bawah -
… 2,12
Menjumlahkan pecahan desimal negatif dengan pecahan desimal
positif.

Contoh :
- 5,31 + 7,43 = …
Jawab:
Bilangan yang paling besar tanpa melihat tanda adalah 7,43
Kurangkan bilangan seperti di bawah ini:
7,43
5,31
-
2,12
Karena bilangan terbesar bertanda posisitif, maka hasilnya
positif.
Jadi, -5,31 + 7,43 = 2,12

Menjumlahkan pecahan desimal negatif dengan pecahan desimal


negatif.
Menjumlahkan pecahan desimal negatif dengan pecahan
desimal negatif selalu menghasilkan desimal positif. Jumlahkan
kedua pecahan itu, tanpa menggunakan tanda negatif. Beri tanda
negatif pada hasil penjumlahannya

Contoh :
- 5,24 + (-8,21) = …
- 5,24
- 8,21
+
- 13,45
b. Mengurangi Pecahan Desimal
Mengurangi pecahan desimal caranya sama seperti mengurangi
bilangan bulat. Mengurangi pecahan desimal dapat dibuat dengan
cara bersusun ke bawah. Tanda koma diletakkan sejajar.

Mengurangi pecahan desimal positif dengan pecahan desimal


positif.

Contoh :
9,5 – 5,4 = 4,1
9,5 9,5
5,4 5,4
- -
,1 4,1

Mengurangi pecahan desimal positif dengan pecahan negatif.


Mengurangi pecahan desimal positif dengan pecahan desimal
negatif seperti menjumlahkan kedua pecahan desimal tersebut.

Contoh :
7,68 – (-7,31) = …

Jawab:
7,68 – (-7,31) = 7,68 + 7,31 = 14,99

(karena tanda (-) × tanda (-) = tanda (+))


Pengurangan desimal tersebut, jika disusun ke bawah menjadi:

7,68
7,31
+
14,99

Jadi, 7,68 – (-7,31) = 14,99


Mengurangi pecahan desimal negatif dengan pecahan desimal
positif.
Mengurangi pecahan desimal negatif dengan pecahan desimal
positif sama dengan menjumlahkan dua pecahan negatif.

Contoh :
-7,68 – (-7,31) = …

Jawab:
-7,68 – (-7,31) = 7,68 – 7,31 = -14,99

Jadi,
-7,68
-7,31
+
-14,99

Mengurangi pecahan desimal negatif dengan pecahan desimal


negatif.
Pengurangan dua bilangan negatif artinya menjumlahkan bilangan
itu dengan lawan pengurangannya. Jika bilangan yang dikurangi
lebih besar dari pengurangnya maka menghasilkan bilangan positif.
Jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pengurangnya, maka
menghasilkan bilangan negatif.

Contoh :
-7,34 – (-9,75) = …
Jawab:
-7,34 – (-9,75) = -7,34 + 9,75 = 2,41
(karena tanda (-) × tanda (-) = tanda (+))
Jika pengurangan desimal tersebut disusun ke bawah maka
pecahan desimal yang angkanya besar diletakkan di bagian atas
9,75
-7,34
+
2,41
Jadi, -7,34 – (-9,75) = 2,41
c. Mengalikan Pecahan Desimal
Mengalikan pecahan desimal sama seperti mengalikan bilangan
bulat, dibuat dengan cara bersusun ke bawah.

Mengalikan pecahan positif dengan pecahan desimal positif.

Contoh :
3,2 × 2,5 = …
Jawab:
3,2 * 1angka di belakang koma
2,5 * 1angka di belakang koma
×
160 * 5 × 32
64 * 2 × 32
+
8,00 * 1 + 1 = 2 angka di belakang koma

Angka 0 di belakang koma dihilangkan, sehingga menjadi 8


Jadi, 3,2 × 2,5 = 8

Mengalikan pecahan desimal positif dengan pecahan desimal


negatif dan sebaliknya.
Perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif selalu
menghasilkan bilangan positif.

Contoh :
(-3,2) × 2,5 = …

Jawab:
-3,2 * 1angka di belakang koma
2,5 * 1angka di belakang koma
×
-160 * 5 × 32
64 * 2 × 32
+
-8,00 * 1 + 1 = 2 angka di belakang koma

Jadi, (-3,2) × 2,5 = -8,00


d. Membagi Pecahan Desimal
Membagi pecahan desimal positif dengan pecahan desimal
positif.

Contoh :
36,6 : 6 = …
Jawab:

* 36 : 6 = 6
* 6 × 6 = 36
tanda koma
*6:6=1
*1×6=6

Membagi pecahan desimal positif dengan pecahan desimal


negatif dan sebaliknya
Hasil pembagian pecahan desimal negatif selalu bernilai negatif

Contoh :
(2,25) × (-1,5) = …
Jawab:

Agar pembagian dapat dilakukan dengan mudah, hilangkan


tanda koma untuk sementara. Caranya kalikan kedua bilangan itu
dengan 100.
2,25 × 100 = 225
1,5 × 100 = 150
Pembagian menjadi 225 : 150 = …

75 tidak cukup dibagi 150


tambahkan angka 0 pada 75.
Menjadi 750 tulis tanda koma
pada hasil pembagian

Jadi, 2,25 : (-1,5) = -1,5


Membagi pecahan desimal negatif dengan pecahan desimal
negatif dan sebaliknya.
Hasil pembagian pecahan desimal negatif selalu bernilai positif

Contoh :
-12,24 : (-2,4) = …

Jawab:
Agar pembagian dapat dilakukan dengan mudah, hilangkan
tanda koma untuk sementara. Caranya kalikan kedua bilangan itu
dengan 100.

12,24 × 100 = 1224


2,4 × 100 = 240

24 tidak cukup dibagi 240


tambahkan angka 0 pada 24
menjadi 240.
tulis tanda koma pada hasil
pembagian
Jadi, -12,24 : (-2,4) = 5,1

E. Memecahkan Masalah Perbandingan dan Skala


Perbandingan adalah membandingkan dua nilai atau lebih besaran
yang sejenis dan merupakan bentuk yang paling sederhana dari suatu
pecahan. Besaran-besaran yang dibandingkan harus sejenis, sehingga
harus harus disamakan terlebih dahulu apabila ada yang belum sejenis.
𝑎
Perbandingan dapat ditulis a : b atau dengan b ≠ 0. Notasi a adalah
𝑏
adalah rasio bilangan pertama, sedangkan notasi b adalah rasio bilangan
kedua.
Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar/peta
dengan ukuran sebenarnya. Satuan yang digunakan pada skala adalah
cm. Skala 1 : x berarti 1 cm pada gambar/peta mewakili x pada ukuran
sebenarnya. Rumus yang digunakan untuk mencari skala yaitu:

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎


Skala =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
1. Menyelesaikan Soal yang Berkaitan dengan Perbandingan

Contoh :

🍓🍓🍓
🍓🍓🍓 🍏🍏🍏
🍓🍓🍓
E F

Dari gambar di atas dapat kita lihat, bahwa:


a. Perbandingan antara jumlah buah E dengan jumlah buah F
E 9
adalah 9 berbanding 3. Dapat ditulis E : F = 9 : 3 atau =
F 3

b. Perbandingan antara jumlah buah F dengan jumlah buah E


F 3
adalah 3 berbanding 9. Dapat ditulis F : E = 3 : 9 atau =
E 9

c. Perbandingan antara jumlah buah E dengan jumlah buah E


ditambah F adalah 9 berbanding 12.
E 9
Dapat ditulis E : (E + F) = 9 : (9 + 3) = 9 : 12 atau =
E+F 12

d. Perbandingan antara jumlah buah F dengan jumlah buah E


ditambah F adalah 3 berbanding 12.
F 3
Dapat ditulis F : (E + F) = 3 : (3 + 9) = 3 : 12 atau =
E+F 12

e. Perbandingan antara jumlah buah E dengan jumlah buah E


dikurangi F adalah 9 berbanding 6.
E 9
Dapat ditulis E : (E – F) = 9 : (9 – 3) = 9 : 6 atau =
E−F 6

f. Perbandingan antara jumlah buah F dengan jumlah buah E


dikurangi F adalah 3 berbanding 6.
F 3
Dapat ditulis F : (E – F) = 3 : (9 – 3) = 3 : 6 atau =
E−F 6
2. Menyelesaikan Soal Cerita yang Mengandung Perbandingan
Kita sering menjumpai hal-hal yang berhubungan dengan
perbandingan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya perbandingan
tentang luas, perbandingan umur, dan perbandingan tinggi badan.

Contoh :
6. 1. Umur ayah : umur Taufik = 9 : 2
Jumlah umur keduanya 44 tahun.
Berapa tahun umur masing-masing?

Jawab:
9
Umur ayah = × 44
9+2

9
= × 44 = 36 tahun
11

2
Umur Taufik = × 44
9+2

2
= × 44 = 8 tahun
11

Jadi, umur Taufik adalah 8 tahun dan umur ayah 36 tahun.

2. Perbandingan luas tanah dan luas bangunan adalah 5 : 2.


Jika luas bangunan tersebut 180 m2 , berapa m2 luas tanahnya?

Jawab:
Luas bangunan = 180 m2
5
Luas tanah = × 180 m2
2
= 450 m2
Jadi, luas tanah adalah 450 m2.

3. Menggunakan Perbandingan dalam Satuan Ukuran Suhu


Suhu atau temperatur adalah ukuran panas atau dingin suatu benda.
Alat pengukur suhu adalah termometer. Jenis-jenis termometer adalah
termometer celsius (°C), termometer reamur (°R), dan termometer
fahrenheit (°F). Hubungan ketiga termometer tersebut adalah:
C:R:F
Air membeku pada suhu 0°C, atau 0°R, atau 32°F.
Air mendidih pada suhu 100°C, atau 80°R, atau 212°F.

Skala termometer celsius dan reamur dimulai dari 0°, sedangkan skala
fahrenheit dimulai dari 32°. Untuk mencari derajat fahrenheit, maka
derajat celsius atau reamur ditambah 32°. Jika ingin mencari derajat
celsius atau reamur dari derajat fahrenheit, maka derajat fahrenheit
dikurangi terlebih dahulu dengan 32°C.

Menunjukkan besar suhu

4
a°C = ቀ5 × aቁ °R 9
a°R = ቄቀ4 × aቁ + 32ቅ °F
9
a°C = ቄቀ5 × aቁ + 32ቅ °F
5
° 4 ° a°C = ቄ9 × ሺa − 32ሻቅ °C
a R = ቀ5 × aቁ C

Contoh:
Suhu air diukur dengan termometer celsius menunjukkan angka 75o.
Berapa derajatkah suhu air itu jika diukur dengan termometer
fahrenheit?

Jawab:
9
75oC = ቀ5 × 75ቁ F + 32oF

= (135o + 32o) F
4. Skala
Skala adalah perbandingan ukuran, antara ukuran pada peta atau
denah dengan ukuran sebenarnya. Contoh 1 : 800, artinya setiap 1 cm
pada peta/denah maka sama dengan 800 cm atau 8 m pada ukuran
sebenarnya.

Contoh:

Di bawah ini adalah sebuah denah taman rumah, dengan panjang 9


cm dan lebar 6 cm. Skala yang digunakan adalah 1 : 150. Berapa
panjang dan lebar sebenarnya taman rumah tersebut?

Jawab:
6 cm
Diketahui :
p = 9 cm
l = 6 cm
Skala = 1 : 150 9 cm

1 cm denah sama dengan 150 cm jarak sebenarnya.


Panjang sebenarnya = 9 cm × 150 = 1.350 cm atau 13,5 m.
Lebar sebenarnya = 6 cm × 150 = 900 cm atau 9 m.
F. Integrasi Materi dengan Kearifan lokal beserta filosofinya

3
Gambar 1. Kue Lapis Gambar 2. Pecahan
12
Sumber : Sumber :
https://id.pinterest.com/pin/62 Penulis
2411610988914550

Filosofi Kue Lapis

Mewakili materi pecahan, kue lapis memiliki banyak filosofi yang


bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kue Lapis adalah salah satu
makanan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Makanan ini
terbuat dari bahan utama santan, tepung kanji, tepung beras, gula
pasir, dan pewarna. Sebuah kue lapis yang baik, memiliki jumlah
lapisan minimal 17 lapis maksimal 18 lapis. Keunikan dari kue ini yaitu
terdiri dari 2 atau lebih warna yang dibuat berlapis-lapis dengan cara
dikukus secara berselang-seling. Pada awalnya warna kue lapis hanya
merah-putih-hijau, namun dengan berkembangnya jaman maka tren
warna kue lapis menjadi lebih beragam. Dibalik kue lapis terdapat
filosofi kehidupan yaitu :
1. Menikmati kue lapis bisa melatih kesabaran dan berlaku seperti
tuma'nina jika dalam sholat.
2. Membuat kue lapis melatih ketelatenan karena lapisan demi lapisan
ditumpangkan satu demi satu dan harus melewati waktu
pengukusan yang lama.
3. Kue lapis yang lengket dan berlapis-lapis dimaksudkan sebagai
pesan agar kelekatan persaudaraan antar manusia bisa dijaga.
4. Tekstur lembut dan berlapis lebih sebagai harapan bahwa perilaku
lembut kepada alam diyakini menjadi berkat dan rejeki yang
berlapis-lapis.

Sumber : https://www.liputan6.com/ramadan/read/2529437/kue-lapis-
muntilan-ada-pesan-di-balik-tajil
G. Contoh soal berbasis etnomatematika dan penyelesaiannya
a. Yang hanya memiliki 1 langkah menjawab

Contoh Soal :
Untuk membuat kue lapis, Ibu membutuhkan 1,5 kg tepung beras, karena
dirasa kurang, Ibu membeli lagi sebanyak 1 kg tepung beras.. Berapa berat
tepung beras yang dibeli Ibu untuk membuat kue lapis?

Jawab :
Diketahui : Tepung yang dibeli pertama = 1,5 kg
Tepung yang dibeli kedua = 0,25 kg
Ditanya : Berat tepung beras yang dibeli Ibu untuk membuat kue lapis?
Jawab : Berat = tepung pertama + tepung kedua
= 1,5 + 0,25
= 1,75
Jadi, berat bahan yang digunakan Ibu untuk membuat kue lapis adalah 1,75 kg.

b. Yang memiliki 2 langkah menjawab

Contoh Soal :
Seorang pedagang membawa dagangan berupa 50 kue lapis. Kue lapis tersebut
3
telah terjual sebanyak bagian. Jika harga dari satu kue lapis tersebut adalah
5
Rp. 1.500,00 maka berapa banyak uang yang telah terkumpul dari hasil
penjualan kue lapis tersebut?

Jawab :
Diketahui : Banyak kue lapis = 50
3
Kue lapis terjual = bagian
5
Harga kue lapis = Rp. 1.500,00
Ditanya : Banyak uang yang telah terkumpul dari hasil penjualan kue
lapis?
Jawab : Uang terkumpul = (banyak kue × kue terjual) × harga kue
3
= (50 × ) × Rp. 1.500,00
5
= 30 × Rp. 1.500,00
= Rp. 45.000,00
Jadi, banyak uang yang telah terkumpul dari hasil penjualan kue lapis tersebut
adalah Rp. 45.000,00
c. Yang memiliki 3 langkah menjawab

Contoh Soal :
3 3
Bu Ratih memiliki 6 bagian kue lapis. Setiap bagian kue lapis tersebut akan
4 4
dimasukkan ke dalam kantong plastik. Berapa banyak kantong plastik yang
dibutuhkan oleh Bu Ratih untuk mengemas kue lapis tersebut?

Jawab :
3
Diketahui : Banyak kue lapis = 6 bagian
4
3
Banyak bagian dalam 1 kantong plastik = bagian
4
Ditanya : Banyak kantong plastik yang dibutuhkan oleh Bu Ratih
untuk mengemas kue lapis tersebut?
3 3
Jawab : Banyak kantong plastik = 6 :
4 4
27 3
= :
4 4
27 4
= ×3
4
=9
Jadi, banyak kantong plastik yang dibutuhkan oleh Bu Ratih untuk mengemas
kue lapis tersebut sebanyak 9 kantong plastik.
H. Tip dan trik
Untuk mempermudah menyelesaikan soal yang berkaitan dengan pecahan
dapat menggunakan tip dan trik dibawah ini :
1. Jika adik-adik dijumpai tanda kurung maka harus dikerjakan terlebih
dahulu.
2. Operasi hitung dalam bentuk perkalian atau pembagian dikerjakan lebih
dulu daripada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.
3. Untuk operasi hitung yang bentuknya perkalian dan pembagian, cara
mengerjakannya secara urut dari kiri. Begitu juga dengan soal
penjumlahan dan pengurangan dikerjakan juga urut dari sebelah kiri.
4. Jika dalam operasi hitung ada bentuk pecahan yang berbeda, maka harus
diubah dulu menjadi pecahan yang sejenis, misalnya ada bentuk pecahan
campuran harus diubah menjadi pecahan biasa. Barulah setelah itu
dikerjakan secara urut.

Sumber :
https://www.banksoalku.com/2021/09/soal-operasi-hitung-campuran-
pecahan.html
I. Implementasi materi dalam RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tegalmade 01


Kelas / Semester : VI / 2
Materi : Operasi Hitung Pecahan
Alokasi waktu : 35 menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Menyederhanakan dan mengurutkan pecahan.
2. Melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan.
B. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan mengajak 5 menit
siswa untuk berdoa.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini.
4. Guru memberikan apersepsi dengan
menunjukkan gambar pecahan.
Inti 1. Siswa diminta untuk mengamati gambar 25 menit
pecahan.
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
3. Guru menjelaskan materi berkaitan
dengan operasi hitung pecahan.
4. Guru memberikan contoh soal.
5. Siswa diminta untuk berdiskusi dengan
temannya.
6. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban
dari soal tersebut.
Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan 5 menit
terkait materi.
2. Guru memberikan soal tes sebagai bahan
evaluasi.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengajak siswa berdoa.

C. Penilaian (Assessmen)
1. Penilaian kognitif : Tes tertulis
2. Penilaian afektif :
3. Penilaian psikomotor :

Mengetahui,
Dosen Mata Kuliah Guru Kelas Praktek,

(Ema Butsi Prihastari, M.Pd) (Bela Widya Andriyanti)


J. Rangkuman

Rangkuman :

1. Menyamakan penyebut dua buah pecahan dengan cara mencari KPK


dari kedua bilangan tersebut.
2. Bilangan desimal merupakan pecahan dan dilambangkan dengan
bilangan per sepuluh, per seratus, dan atau per seribu.
3. Membulatkan pecahan desimal dengan cara sebagai berikut:
a. Apabila angka terakhir yang akan dibulatkan lebih besar atau sama
dengan 5, maka angka yang sebelumnya bertambah satu.
b. Apabila angka terakhir kurang dari lima, maka angka sebelumnya
tetap.
4. Bilangan pecahan dapat dijumlahkan atau dikurangi jika penyebut
kedua bilangan pecahan tersebut telah sama.
5. Pembagian bilangan pecahan adalah mengalikan bilangan tersebut
dengan kebalikannya.
6. Pengerjaan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan
desimal letak koma harus pada nilai tempat yang sama. Dan jika
mengalikan bilangan pecahan desimal hasil akhir harus
memperhatikan nilai tempat dari kedua buah bilangan yang dikalikan
(lihat jumlah angka di belakang koma).
7. Skala atau perbandingan pada peta digunakan untuk membuat
perbandingan ukuran pada gambar dan ukuran sebenarnya.
K. Soal latihan
Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(X) pada jawaban a, b, c, atau d pada soal nomor 1-3 !
3
1. 3 Bentuk pecahan desimal dari bilangan tersebut adalah …
5

a. 3,5
b. 3,6
c. 3,7
d. 3,8

1 1 1
2. 2 + 5 + 1 = …
2 3 4
1
a. 9
12
1
b. 8
12
1
c. 7
12

d. 6

3. Jarak kota B dan C adalah 360 km. Jarak pada peta adalah 9 cm, maka
skala peta tersebut adalah …
a. 1 : 4.000
b. 1 : 40.000
c. 1 : 400.000
d. 1 : 4.000.000

Soal Benar Salah


Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda centang (√) pada pilihan
jawaban Benar jika pernyataan tersebut benar dan beri tanda centang (√) jika
pernyataan tersebut salah !

Jawaban
No. Pernyataan
Benar Salah
1 : 2.000, artinya setiap 1 cm pada
4. peta setara dengan 2000 cm jarak
sebenarnya.
5. (4,2 + 2,8) × 3 = 20
Soal Menjodohkan
Jodohkan pernyataan di sebelah kiri dengan pilihan jawaban yang tepat di
sebelah kanan. Isikanlah jawaban pada titik-titik yang telah disediakan !
1 (….….….) a. 40
6. 8,75 : =…
4
7. 1220 F = … 0R (….….….) b. 35

Soal Uraian Singkat


Isilah dengan jawaban yang benar !
3
8. Ibu berbelanja keperluan dapur sebagai berikut kg daging, 2 kg beras,
5
3
dan kg sayuran. Berat seluruh belanjaan ibu adalah … kg.
4
4 2
9. Perbandingan uang A dengan uang B = : . Jika perbandingan
6 10
disederhanakan, maka menjadi …

Soal Uraian Terbuka


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1
10. Diana memiliki 40 permen. bagian dari permen tersebut disimpan oleh
4
1
Diana. Kemudian bagian permen tersebut diberikan kepada adiknya.
2
Berapa sisa permen yang dimiliki oleh Diana?
Jawab : ……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
L. Kunci jawaban

No. Kunci Jawaban Skor

1. b. 3,6 5
1
2. a. 9 5
2

3. d. 1 : 4.000.000 5

4. Benar 5

5. Salah 5

6. b. 35 10

7. a. 40 10
7
8. 3 15
20
2 1
9. A:B= : 15
3 5
10. Diketahui : Jumlah seluruh permen = 40 permen 25
1
Permen disimpan = bagian
4
1
Permen untuk adik = bagian
2
Ditanya : Berapa sisa permen yang dimiliki oleh
Diana?
1 1
Jawab : Sisa permen = 40 – (40 × ( + ))
4 2
1 2
= 40 – (40 × ( + ))
4 4
3
= 40 – (40 × )
4
= 40 – 30
= 10 permen
Jadi, sisa permen yang dimiliki oleh Diana sebanyak 10
permen.
Jumlah Skor 100 poin
M. Daftar Pustaka
Aep Saepudin, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 6 : Untuk SD/MI kelas
VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rahayu Sri, Yuniarto. 2002. Pandai Belajar Matematika untuk Sekolah Dasar
Kelas 1-6. Bogor: Regina.

https://id.pinterest.com/pin/622411610988914550

https://www.banksoalku.com/2021/09/soal-operasi-hitung-campuran-
pecahan.html

https://www.liputan6.com/ramadan/read/2529437/kue-lapis-muntilan-ada-
pesan-di-balik-tajil
N. Biografi Penulis

Perkenalkan nama saya Bela Widya Andriyanti. Saya lahir di Sukoharjo


pada tanggal 29 Desember 1997. Sekarang saya tinggal di Gendengan RT 03
RW 04, Wirun, Mojolaban, Sukoharjo. Saat ini saya sedang menempuh
pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Slamet Riyadi.
Saya memilih jurusan tersebut karena saya mempunyai cita-cita sebagai guru
dan saya senang dengan dunia anak-anak. Walaupun saya perempuan, saya
memiliki kegemaran mendaki gunung, selain itu saya juga gemar liburan.
Belawidyaa12@gmail.com adalah alamat email saya. Sekian perkenalan
singkat dari saya, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai