Anda di halaman 1dari 7

BAB I

BILANGAN

A. PECAHAN SENILAI
Pecahan Senilai dapat diperoleh dengan cara mengalikan atau membagi pembilang dan
penyebut pecahan itu dengan bilangan yang sama yang bukan nol.

Pecahan-pecahan senilai disebut juga ekuivalen.

Contoh Soal :

Isilah titik-titik berikut !


a. =

b. =

Jawab :

a. = x =

b. = =

Contoh Soal :
Isilah titik-titik berikut !
=

Jawab :

c. = x =

d. = =

1
A. Menyederhanakan Pecahan
Sebuah pecahan dapat disederhanakan dengan syarat penyebut dan pembilangnya
merupakan faktor persekutuan.
Menyederhanakan pecahan pecahan berarti mencari pecahan yang lebih sederhana dari
pecahan tersebut. Sebuah pecahan dapat disederhanakan dengan cara membagi terus-
menerus pembilang dan penyebut suatu pecahan dengan faktor pembagi dari pembilang
dan penyebut.
:2 :3

= Pecahan = Pecahan
Sederhan
paling
a
Sederhana
:2 :3
Sebuah pecahan dikatakan dalam bentuk paling sederhana apabila pembilang dan
penyebut mempunyai factor pembagi 1. Atau menentukan pecahan yang paling sederhana
adalah dengan membagi pembilang dan penyebut dengan FPB dari pembilang dan
penyebut.

B. Membandingkan dua pecahan

a. Membandingkan pecahan yang senama (pecahan yang penyebutnya sama)

Untuk membandingkan dua pecahan yang penyebutnya sama, dibandingkan


pembilangnya.

> 3 lebih dari 1, maka lebih dari


b. Membandingkan pecahan tak senama (pecahan yang penyebutnya tidak sama)
Untuk membandingkan dua pecahan tak senama, kita ubah pecahan itu ke pecahan
senama dengan menentukan KPK dari penyebut. Setelah penyebutnya sama kita
bandingkan pembilangnya.
Contoh : Bandingkan pecahan

Tulis pecahan
Cari KPK penyebut senamanya

Pecahan
senilai
dengan

Sehingga atau

2
C. Pecahan diantara dua pecahan
a. Untuk pecahan senama ( pecahan berpenyebut sama),
Kita perhatikan pembilangnya apabila belum ada bilangan yang terletak diantaranya
kita cari bilangan pecahan dengan bilangan yang sama.
Contoh soal :
Tentukan pecahan yang terletak diantara dan
= , =
Perhatikan pembilang dari pecahan . Bilangan antara 2 dan 4 adalah 3.
Jadi bilangan yang terletak antara adalah
Jika diurutkan dengan urutan naik menjadi < < atau < < .
Jika diurutkan dengan urutan turun adalah >
Mengurutkan beberapa pecahan yang pembilangnya sama, yang kita urutkan adalah
penyebutnya. Penyebutnya paling besar pecahan tersebut merupakan pecahan paling
kecil.
b. Untuk pecahan yang tidak senama ( pecahan berpenyebut tidak sama)
Langkah-langkahnya adalah :
- Samakan penyebutnya dengan mencari KPKnya.
- Tentukan pecahan yang senilai dari masing-masing pecahan, perhatikan
pembilangnya.
- Tentukan bilangan-bilangan yang terletak diantaranya.
Contoh :
Tentukan bilangan pecahan yang terletak diantara dan
Penyelesaian :
- KPK 3 dan 5 adalah 15
- Pecahan senilai dengan adalah = =
Pecahan senilai dengan adalah = =
Karena belum diperoleh pecahan yang dimaksud maka
masing-masing penyebutnya diperbesar lagi sehingga
diperoleh :
= =

= =
Diantara pecahan dan terdapat pecahan

Jadi pecahan yang terletak diantara dan adalah

Urutan naik : ,

Urutan turun : ,

3
D. OPERASI PADA PECAHAN

1. PENJUMLAHAN
a. Penjumlahan pecahan-pecahan yang SENAMA
Pada pecahan yang penyebutnya sudah sama yang dijumlahkan adalah pembilangnya.
Contoh :
1. = =

2. + (- ) + (- ) = =

b. Penjumlahan Pecahan-pecahan TAK SENAMA


Pada pecahan yang penyebutnya tidak sama, kita samakan dulu penyebutnya dengan
menentukan KPKnya. Kemudian kita tentukan pecahan itu menjadi pecahan yang
senilai dan berpenyebut KPK dari pecahan yang dijumlahkan.
Contoh : Tentukan hasil dari :

1. + = + = =1

=
KPK = 8

2. PENGURANGAN
Cara mengerjakan hampir sama dengan pada penjumlahan bilangan pecahan.

Contoh :
1. - = = (Pecahan Senama)

- = - = = = 1

Sifat-sifat pada penjumlahan dan pengurangan pecahan adalah


Untuk a,b dan c adalah bilangan pecahan maka berlaku :
1) Sifat Tertutup = a + b = c
2) Sifat Komutatif = a + b = b + a
3) Sifat Assosiatif (a+b) + c = a + (b +c)
4) Bilangan nol adalah unsur identitas pada penjumlahan a + 0 = 0 +a = a
5) Invers dari a adalah –a dan invers dari –a adalah a sedemikian sehingga a
+(-a) = (-a) + a = 0

2. PERKALIAN BILANGAN PECAHAN

Jika dan dengan b≠0, d ≠0 maka =

Untuk mengalikan pecahan dengan pecahan, kalikanlah pembilang dengan


pembilang. Kemudian kalikanlah penyebut –penyebutnya.

4
Contoh : a. x = = =

c. 2 x 4 = x = = =

3. PEMANGKATAN
Perpangkatan merupakan perkalian berulang dengan bilangan yang sama.

Untuk sembarang bilangan bulat p dan q dengan q ≠ 0 dan m bilangan bulat


positif berlaku :

Bilangan disebut bilangan pokok.


Sifat-sifat bilangan berpangkat adalah :

Contoh Soal :

4. PEMBAGIAN

5
Operasi pembagian merupakan kebalikan dari perkalian. Dapat ditulis :

a:b= ax ;b≠0

Contoh :
1. -18 : ( ) = (-18) x ) =( ) = 27

2. - : = x =-

5. BENTUK BAKU

1. Bentuk baku bilangan yang lebih dari 10

a x 10n ; 1 ≤ a < 10 n bilangan bulat

Contoh Soal : Tentukan bentuk baku dari soal berikut ini !

a. 12.500
Jawab : 12.500 = 1,25 x 104

b. 234,5
Jawab : 234,5 = 2,345 x 102

2. Bentuk baku bilangan antara 0 dan 10


3.

a x 10n ; 1 ≤ a < 10 n bilangan bulat negatif

Contoh soal :
Tulislah bentuk baku dari bilangan decimal berikut :
a. 0,056
b. 0,000375

Jawab :
a. 0,056 = 5,6 : 100 = 5,6 x = 5,6 x 10-2

b. 0,0000375 = 3,75 x = 3,75 x 10-5

6
LATIHAN SOAL MATEMATIKA
HARI RABU TANGGAL 26 AGUSTUS 2020
Salin dan lengkapilah titik-titik berikut!

1. a. = =

= =

2.

3. Berilah tanda <,> atau = sehingga pernyataan berikut menjadi benar.


a. …

b. …

4. Susunlah pecahan berikut dalam urutan turun kemudian tentukan letak nya pada garis
bilangan.

5. Tulislah setiap bilangan dengan notasi ilmiah.


a. 45.600
b. 80.000.000
c. 0.0002
d. 0,000000013

6. Tulislah setiap notasi ilmiah berikut dalam bentuk decimal.


a. 7 x 10-9
b. 4,02 x 10-5
c. 1,362 x 108
7

Anda mungkin juga menyukai