Anda di halaman 1dari 35

PERPANGKATAN DAN AKAR BILANGAN

Perpangkatan

Perpangkatan bilangan adalah perkalian berulang atau berganda bilangan dengan faktor-faktor bilangan yang
sama. Bentuk perpangkatan adalah sebagai berikut..

a x a x ….x a = aⁿ

n faktor

Bentuk umumnya adalah aⁿ, di mana a disebut bilangan pokok atau bilangan dasar, sedangkan n disebut
pangkat atau eksponen.

Contoh :

• 2³ (dibaca dua pangkat tiga) = 2 x 2 x 2 =8

• 5² (dibaca lima pangkat dua0 = 5x 5 = 25

Perpangkatan bilangan sangat berguna untuk meringkas bentuk perkalian berulang dalam jumlah besar.

Selanjutnya kita akan mempelajari babarapa sifat yang berlaku dalam perpangkatan.

Terdapat 6 sifat operasi perpanga\katan yaitu :

(a x b)ⁿ = aⁿ x bⁿ
am x aⁿ = am+n
am : aⁿ = am-n
(a : b)ⁿ = aⁿ : bⁿ
(a)ⁿ = amxn
aⁿ = dengan a 0

Bukti kebenaran dari sifat-sifat di atas dapat Anda lakukan setalah Anda mempelajari unit 7 mengenai penalaran
induktif dan deduktif. Sementara ini Anda dapat menggunakan sifat-sifat tersebut untuk menyelesaikan soal-saol
mengenai perpangkatan.

Pada perpangkatan, bilangan pokok dapat berupa bilangan bulat maupun pecahan, demikian juga untuk pangkat
atau eksponen. Pangkat juga dapat berupa bilangan nol. Dalam perpangkatan, kedua komponen (bilangan
pokok dan pangkat) sama dengan pentingnya. Namun demikian, perubahan hasil perpangkatan terutama
ditentukan oleh nilai pangkatnya. Oleh karena itu pembedaan nilai pangkat akan dibahas secara khusus.

Pangkat dapat barupa bilangan nol, bilangan bulat (positif dan negatif), bilangan pecahan (rasional) dan bilangan
irrasional. Bilangan irrasional tidak dibahas pada bahan ajar ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema berikut
ini.

Pangkat Bilangan

C. Bulat Posetif

1. Bilangan Bulat

a. Bulat Negatif

b. Bulat Nol
2. Bilangan Pecahan

b. Pecahan Posetif

a. Pecahan Negatif

Bagaimana jika suatu bilangan dipangkatkan dengan nol ? Sembarang bilangan bila dipangkatkan nol akan
maenghasilkan nilai 1, tidak perduli apakah bilangan pokoknya merupakan bilangan positif atau negative.

Contoh:

● 5° = 1

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya perpangkatan bilangan adalah bentuk perkalian berulang atau
berganda. Berdasarkan skema pangkat bilangan, pangkat dapat berupa bilangan bulat positif atau negatif.
Pangkat bilangan bulat positif merupakan bentuk parkalian perkalian berulang yang sebenarnya. Nilai
pangkat/ekponen menunjukan banyak perkalian berulang (factor) nilai itu sendiri.

Sembarang bilangan bila dipangkatkan 1 akan menghasilkan bilangan itu sendiri.

Contoh :

● 21 = 2

Baik bilangan pokok yang merupakan bilangan bulat maupun pecahan, bila dipangkatkan dengan 1 maka hasil
perpangkatannya bernilai tetap sama yaitu bilangan itu sendiri.

Sembarang bilangan bila dipangkatkan 2 akan menghasilkan perkalian berulang 2 kali bilangan itu sendiri.
Contoh :

●32 = 3 x 3 = 9

●102 = 10 x 10 = 100

Sembarang bilangan bila dipangkatkan 3 akan menghasilkan perkalian berulang 3 kali bilangan itu sendiri.

Contoh :

● 43 = 4 x 4 x 4 = 64

● 103 = 10 x 10 x 10 = 1000

PERPANGKATAN BILANGAN BULAT


00.32 | Diposkan oleh farmady lutfi
1.Pengertian Perpangkatan Bilangan
perpangkatan suatu bilangan artinya perkalian berulang dengan bilangan yang sama.

Secara umum dapt dituliskan sebagai berikut:


Untuk sebarang bilangan bulat p dan bilangan bulat positif n, berlaku

2. Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat

a. Sifat perkalian bilangan berpangkat


Perhatikan perkalian bilangan bulat berpangkat berikut.

Jika m, n bilangan bulat positif dan p bilangan bulat maka

b. Sifat pembagian bilangan berpangkat


Perhatikan pembagian bilangan bulat berpangkat berikut.

Jika m, n bilangan bulat positif dan p bilangan bulat maka

c c. Sifat perpangkatan bilangan berpangkat


Perhatikan perpangkatan bilangan bulat berpangkat berikut.
Jika m, n bilangan bulat positif dan p bilangan bulat positif maka

d. Sifat perpangkatan suatu perkalian atau pembagian


Perhatikan uraian berikut.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita tuliskan sebagai berikut. Jika m bilangan bulat positif
dan p, q bilangan bulat maka
3. Kuadrat dan Akar Kuadrat serta Pangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga
a. Kuadrat dan akar kuadrat bilangan bulat
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.

Contoh:
Tentukan nilai berikut ini!

Penyelesaian:

b. Pangkat tiga dan akar pangkat tiga


Di bagian depan telah dijelaskan bahwa operasi perpangkatan merupakan perkalian berulang
dengan unsur yang sama. Hal ini juga berlaku pada bilangan berpangkat tiga.

Secara umum dapat ditulis:

Bentuk Akar
Dalam matematika kita mengenal berbagai jenis bilangan. Beberapa contoh jenis bilangan
diantaranya adalah bilangan rasional dan irrasional. Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk , dengan m, n ∈ B dan n ≠ 0. Contoh bilangan rasional seperti: , 5, 3 dan
seterusnya. Sedangkan bilangan irrasional adalah bilangan riil yang tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk , dengan m, n ∈ B dan n ≠ 0. Bilangan-bilangan seperti termasuk bilangan irrasional, karena
hasil akar dari bilangan tersebut bukan merupakan bilangan rasional.

Bilangan-bilangan semacam itu disebut bentuk akar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk akar
adalah akar-akar dari suatu bilangan riil positif, yang hasilnya merupakan bilangan irrasional.

1. Operasi Hitung Bentuk Akar

Dua bilangan bentuk akar atau lebih dapat dijumlahkan, dikurangkan, maupun dikalikan.
a. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
Untuk memahami cara menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam bentuk akar,
perhatikan contoh – contoh berikut.

Dari contoh di atas, maka untuk menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam bentuk
akar dapat dirumuskan sebagai berikut. Untuk setiap a, b, dan c bilangan rasional positif, berlaku
hubungan:

b. Perkalian Bentuk Akar


Untuk sembarang bilangan bulat positif a dan b berlaku sifat perkalian berikut.

Sifat di atas sekaligus dapat digunakan untuk menyederhanakan bentuk akar.


c. Pemangkatan Bilangan Bentuk Akar
Bentuk akar juga dapat dipangkatkan. Adapun pemangtkatan bentuk akar akar didapat beberapa
sifat.

2) Pemangkatan bentuk dengan pangkat negatif


Bentuk akar dengan pangkat negatif sama halnya dengan bilangan berpangkat bilangan negatif.
Sehingga:
2. Hubungan Bentuk Akar dengan Pangkat Pecahan

Pada pembahasan yang lalu telah disebutkan beberapa sifat dari bilangan berpangkat bulat positif.
Sifat-sifat tersebut akan digunakan untuk mencari hubungan antara bentuk akar dengan pangkat
pecahan. Sifat yang dimaksud adalah .

Selain sifat tersebut terdapat sifat lain, yaitu:Jika ap = aq maka p = q dengan a > 0, a ≠ 1

a. Hubungan dengan
Perhatikan pembahasan berikut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk a bilangan real tidak nol dan n bilangan bulat
positif, maka:
D. Merasionalkan Bentuk Akar Kuadrat

Dalam sebuah bilangan pecahan penyebutnya dapat berupa bentuk akar. Pecahan adalah beberapa
contoh pecahan yang penyebutnya berbentuk akar. Penyebut pecahan seperti itu dapat
dirasionalkan. Cara merasionalkan penyebut suatu pecahan tergantung dari bentuk pecahan
tersebut.

1. Merasionalkan Bentuk

Untuk menghitung nilai ada cara yang lebih mudah daripada harus membagi 6 dengan nilai
pendekatan dari 3, yaitu dengan merasionalkan penyebut. Cara ini dapat dilakukan dengan
menggunakan sifat perkalian bentuk akar:

Selanjutnya pecahan diubah bentuknya dengan memanipulasi aljabar.


2. Merasionalkan Bentuk
BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR
Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat Positif

Masih ingat bentuk berikut :


32 = 3 x 3
23 = 2 x 2 x 2
56 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5
Demikian seterusnya sehingga diperoleh bentuk umum sebagai berikut.

Dengan a bilangan bulat dan n bilangan bulat positif Dari pengertian di atas akan
diperoleh sifat-sifat berikut.

Sifat 1
an x an = am + n
24 x 23 = (2 x 2 x 2 x 2 )x(2 x 2 x 2 )
=2x2x2x2x2x2x2
= 27
= 24+3
Sifat 2
a m : a n = a m – n, m > n
55 : 53 = (5 x 5 x 5 x 5 x 5) : (5 x 5 x 5)
=5x5
= 52
= 55 – 3
Sifat 3
(am)n = am x n
(34)2 = 34 x 34
= (3 x 3 x 3 x 3) x (3 x 3 x 3 x 3)
= (3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3)
= 38
= 34 x 2
Sifat 4
(a x b)m = am x bm
(4 x 2)3 = (4 x 2) x (4 x 2) x (4 x 2)
= (4 x 4 x 4) x (2 x 2 x 2)
= 43 x 23
Sifat 5
(a : b)m = am : bm
(6 : 3) 4 = (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3)
= (6 x 6 x 6 x 6) : (3 x 3 x 3 x 3)
= 64 : 34
Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat Negatif

Dari pola bilangan itu dapat disimpulkan bahwa 20 = 1 dan 2-n = 1/2n , secara umum
dapat ditulis :

Pecahan Berpangkat Bilangan Bulat


Kita telah mengetahui bahwa pecahan adalah bilangan dalam bentuk dengun a dan b
bilangan bulat (b ≠ 0). Bagaimanakah jika pecahan dipangkatkan dengan bilangan
bulat? Untuk menentukan hasil pecahan yang dipangkatkan dengan bilangan bulat,
caranya sama dengan menentukan hasil bilangan bulat yang dipangkatkan dengan
bilangan bulat.

Contoh:
Tentukan hasil berikut ini!
(1/2)5
Jawab :

Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan

Bilangan Rasional dan Irasional


Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan
a, b bilangan bulat dan b ≠ 0. Bilangan rasional merupakan gabungan dari bilangan
bulat, nol, dan pecahan. Contoh bilangan rasional adalah -5, -1/2, 0, 3, 3/4, dan 5/9.
Sebaliknya, bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam
bentuka/b dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0.
Contoh bilangan irasional adalah . Bilangan-bilangan tersebut, jika dihitung dengan
kalkulator merupakan desimal yang tak berhenti atau bukan desimal yang berulang.
Misalnya
√2 = 1,414213562 …. Selanjutnya, gabungan anrara bilangan rasional dan irasional
disebut bilangan real.

Bentuk Akar
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, contoh bilangan irasional adalah √2 dan √5 .
Bentuk seperti itu disebut bentuk akar. Dapatkah kalian menyebutkan contoh yang
lain?

Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang hasilnya bukan bilangan Rasional.

Bentuk akar dapat disederhanakan menjadi perkalian dua buah akar pangkat
bilangan dengan salah satu akar memenuhi definisi
√a2 = a jika a ≥ 0, dan –a jika a < 0
Contoh :
Sederhanakan bentuk akar berikut √75
Jawab :
√75 = √25×3 = √25 x √3 = 5√3
Mengubah Bentuk Akar Menjadi Bilangan Berpangkat
Pecahan dan Sebaliknya
Bentuk √a dengan a bilangan bulat tidak negatif disebut bentuk akar kuadrat dengan
syarat tidak ada bilangan yang hasil kuadratnya sama dengan a. oleh karena itu
√2,√3, √5, √10, √15 dan √19 merupakan bentuk akar kuadrat. Untuk selanjutnya,
bentuk akar n√amdapat ditulis am/n (dibaca: a pangkat m per n). Bentuk am/n disebut
bentuk pangkat pecahan.
contoh :

jawab :

Operasi Aljabar pada Bentuk Akar

Penjumlahan dan Pengurangan


Penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan jika memiliki
suku-suku yang sejenis.

kesimpulan :
jika a, c = Rasional dan b ≥ 0, maka berlaku

a√b + c√b = (a + c)√b


a√b – c√b = (a – c)√b

Perkalian dan Pembagian


Contoh :
Tentukan hasil operasi berikut :

jawab :

Perpangkatan
Kalian tentu masih ingat bahwa (a^)” = a^’. Rumus tersebut juga berlaku pada
operasi perpangkatan dari akar suatu bilangan.
Contoh:
Operasi Campuran
Dengan memanfaatkan sifat-sifat pada bilangan berpangkat, kalian akan lebih
mudah menyelesaikan soal-soal operasi campuran pada bentuk akarnya. Sebelum
melakukan operasi campuran, pahami urutan operasi hitung berikut.

 Prioritas yang didahulukan pada operasi bilangan adalah bilangan-bilangan yang ada
dalam tanda kurung.
 Jika tidak ada tanda kurungnya maka
1. pangkat dan akar sama kuat;
2. kali dan bagi sama kuat;
3. tambah dan kurang sama kuat, artinya mana yang lebih awal dikerjakan terlebih dahulu;
4. kali dan bagi lebih kuat daripada tambah dan kurang, artinya kali dan bagi dikerjakan
terlebih dahulu.
Contoh :

Merasionalkan Penyebut

Dalam perhitungan matematika, sering kita temukan pecahan dengan penyebut

bentuk akar, misalnya


Agar nilai pecahan tersebut lebih sederhana maka penyebutnya harus dirasionalkan
terlebih dahulu. Artinya tidak ada bentuk akar pada penyebut suatu pecahan.
Penyebut dari pecahan-pecahan yang akan dirasionalkan berturut-turut

adalah
Merasionalkan penyebut adalah mengubah pecahan dengan penyebut bilangan
irasional menjadi pecahan dengan penyebut bilangan rasional.

Penyebut Berbentuk √b
Jika a dan b adalah bilangan rasional, serta √b adalah bentuk akar maka
pecahan a/√bdapat dirasionalkan penyebutnya dengan cara mengalikan pecahan
tersebut dengan √b/√b .

Contoh :
Sederhanakan pecahan berikut dengan merasionalkan penyebutnya!

jawab :

Penyebut Berbentuk (a+√b) atau (a+√b)


Jika pecahan-pecahan mempunyai penyebut berbentuk (a+√b) atau (a+√b) maka
pecahan tersebut dapat dirasionalkan dengan cara mengalikan pembilang dan
penyebutnya dengan sekawannya. Sekawan dari (a+√b) adalah (a+√b) adalah dan
sebaliknya.
Bukti

Contoh :
Rasionalkan penyebut pecahan berikut.
jawab :

Penyebut Berbentuk (√b+√d) atau (√b+√d)


Pecahan tersebut dapat dirasionalkan dengan mengalikan pembilang dan
penyebutnya dengan bentuk akar sekawannya, yaitu sebagai berikut.

Contoh:
Selesaikan soal berikut!

Jawab :

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR


Januari 9, 2012 oleh anikasari

1. Bilangan Berpangkat Sederhana

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui perkalian bilangan-bilangan dengan faktor-

faktor yang sama. Misalkan kita temui perkalian bilangan-bilangan sebagai berikut.
Perkalian bilangan-bilangan dengan faktor-faktor yang sama seperti di atas, disebut sebagai

perkalian berulang. Setiap perkalian berulang dapat dituliskan secara ringkas dengan

menggunakan notasi bilangan berpangkat. Perkalian bilanganbilangan di atas dapat kita tuliskan

dengan:

Bilangan 23, 35, 66 disebut bilangan berpangkat sebenarnya karena bilangan-bilangan tersebut

dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian berulang. Bilangan berpangkat an dengan n bilangan

bulat positif didefinisikan sebagai berikut.

2. Bilangan Berpangkat Negatif

Apa yang terjadi jika m = 0? Dari pembahasan di atas jika dipilih m = 0, maka:

B. Bilangan Pecahan Berpangkat

Untuk menentukan hasil pemangkatan bilangan pecahan berpangkat dapat di gunakan definisi

bilangan berpangkat. Jika a, b∈ B, b ≠ 0, n adalah bilangan bulat positif maka:


C. Bentuk Akar

Dalam matematika kita mengenal berbagai jenis bilangan. Beberapa contoh jenis bilangan

diantaranya adalah bilangan rasional dan irrasional. Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat

dinyatakan dalam bentuk , dengan m, n ∈ B dan n ≠ 0. Contoh bilangan rasional seperti: , 5, 3

dan seterusnya. Sedangkan bilangan irrasional adalah bilangan riil yang tidak dapat dinyatakan

dalam bentuk , dengan m, n ∈ B dan n ≠ 0. Bilangan-bilangan seperti termasuk bilangan

irrasional, karena hasil akar dari bilangan tersebut bukan merupakan bilangan rasional.

Bilangan-bilangan semacam itu disebut bentuk akar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk

akar adalah akar-akar dari suatu bilangan riil positif, yang hasilnya merupakan bilangan irrasional.

1. Operasi Hitung Bentuk Akar

Dua bilangan bentuk akar atau lebih dapat dijumlahkan, dikurangkan, maupun dikalikan.

a. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar

Untuk memahami cara menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam bentuk akar,

perhatikan contoh – contoh berikut.


Dari contoh di atas, maka untuk menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam

bentuk akar dapat dirumuskan sebagai berikut. Untuk setiap a, b, dan c bilangan rasional positif,

berlaku hubungan:

b. Perkalian Bentuk Akar

Untuk sembarang bilangan bulat positif a dan b berlaku sifat perkalian berikut.

Sifat di atas sekaligus dapat digunakan untuk menyederhanakan bentuk akar.


c. Pemangkatan Bilangan Bentuk Akar

Bentuk akar juga dapat dipangkatkan. Adapun pemangtkatan bentuk akar akar didapat beberapa

sifat.

2) Pemangkatan bentuk dengan pangkat negatif

Bentuk akar dengan pangkat negatif sama halnya dengan bilangan berpangkat bilangan negatif.

Sehingga:
2. Hubungan Bentuk Akar dengan Pangkat Pecahan

Pada pembahasan yang lalu telah disebutkan beberapa sifat dari bilangan berpangkat bulat positif.

Sifat-sifat tersebut akan digunakan untuk mencari hubungan antara bentuk akar dengan pangkat

pecahan. Sifat yang dimaksud adalah .

Selain sifat tersebut terdapat sifat lain, yaitu:Jika ap = aq maka p = q dengan a > 0, a ≠ 1
a. Hubungan dengan

Perhatikan pembahasan berikut.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk a bilangan real tidak nol dan n bilangan bulat

positif, maka:

D. Merasionalkan Bentuk Akar Kuadrat


Dalam sebuah bilangan pecahan penyebutnya dapat berupa bentuk akar. Pecahan adalah

beberapa contoh pecahan yang penyebutnya berbentuk akar. Penyebut pecahan seperti itu dapat

dirasionalkan. Cara merasionalkan penyebut suatu pecahan tergantung dari bentuk pecahan

tersebut.

1. Merasionalkan Bentuk

Untuk menghitung nilai ada cara yang lebih mudah daripada harus membagi 6 dengan nilai

pendekatan dari 3, yaitu dengan merasionalkan penyebut. Cara ini dapat dilakukan dengan

menggunakan sifat perkalian bentuk akar:

Selanjutnya pecahan diubah bentuknya dengan memanipulasi aljabar.


2. Merasionalkan Bentuk

Anda mungkin juga menyukai