Anda di halaman 1dari 19

PGSD

BILANGAN
BERPANGKAT
KELOMPOK 10
DEBORA ENJELINA SIMARMATA (A1D121114)
INDAH BUNGA LESTARI (A1D121125)
DIAN OVI ANANDA (A1D121137)

DOSEN PENGAMPU
Dr. Yantoro M.Pd
Suci Hayati, S.Pd., M.Pd.
Sub Materi

01 03
Sejarah Perpangkatan Sifat-sifat Bilangan
Berpangkat

02 04
Pengertian Bilangan
Berpangkat Contoh Soal
01
Sejarah
Perpangkatan
John Napier
Orang yang pertama kali menemukan bilangan berpangkat
atau eksponen adalah John Napier (1550-1617). John Napier
merupakan seorang bangsawan dari Merchiston, Skotlandia.

Napier menyadari bahwa setiap bilangan biasa diubah dalam


bentuk eksponen, agar bilangan tersebut biasa dirubah dalam
bentuk yang lebih sederhana.
Pengertian Bilangan
02 Berpangkat
Eksponen adalah bilangan berpangkat, yakni
bilangan yang dikalikan dengan dirinya sendiri
hingga beberapa tingkat. Notasi pangkat
digunakan untuk menuliskan
k berapa kali suatu
bilangan dikalikan secara berulang dalam bentuk
yang lebih sederhana.
Misalnya, kita memiliki faktor a yang
dikalikan berulang sebanyak tiga kali,
maka dapat ditulis:
 
a3 = a x a x a
03
SIFAT-SIFAT
BILANGAN
BERPANGKAT
1. Pangkat Penjumlahan

Jika ada perkalian eksponen dengan basis


yang sama, maka pangkatnya harus
ditambah. Bisa dituliskan sebagai berikut:
 
am x an= am + n
 
Contoh : 24 x 22 = 2 4 + 2
= 26
= 64
2. Pangkat Pengurangan

Pangkat Pengurangan Bisa dituliskan sebagai berikut:


 
Jika ada pembagian eksponen dengan a : a = am – n
m n

basis yang sama, maka pangkatnya  


Contoh: 25 : 23
harus dikurang. = 25 – 3
= 22
=4
3. Pangkat Perkalian 4. Perkalian Bilangan yang
Dipangkatkan
Jika ada bilangan berpangkat yang
Jika ada perkalian bilangan yang
dipangkatkan lagi, maka
dipangkatkan, maka masing-masing
pangkatnya harus dikali. Bisa
bilangan tersebut dipangkatkan
dituliskan sebagai berikut:
juga. Bisa dituliskan sebagai berikut:
 
 
(am)n = am x n
(a . b) = am . bm
m
 
 
Contoh: (2 ) = 2 2x 3 = 26 = 64
2 3
Contoh: (2 x 3) = 22 x 32 = 4 x 9 = 36
2
5. Perpangkatan pada Bilangan
Pecahan
Jika ada bilangan pecahan yang dipangkatkan, maka bilangan
pembilang dan penyebutnya harus dipangkatkan semua, dengan
syarat b ≠ 0, artinya penyebutnya tidak boleh sama dengan 0. Bisa
dituliskan sebagai berikut:
6. Pangkat Negatif 7. Pangkat Pecahan

Jika ada bilangan berpangkat negatif, Jika ada bilangan berpangkat yang
maka nilainya sama dengan 1 per diakar, maka pangkat dari
bilangan eksponen tersebut akarnya dapat ditulis menjadi
namun pangkatnya menjadi penyebut dari pangkat
positif. Bisa dituliskan sebagai bilangannya. Bisa dituliskan
berikut: sebagai berikut:
8. Pangkat Nol

Jika ada bilangan yang berpangkat nol, maka hasilnya sama


dengan 1 berapapun nilai bilangan basisnya, dengan syarat
bilangan basisnya tidak sama dengan 0 (a ≠ 0). Bisa dituliskan
sebagai berikut:
 
a = 1, untuk a ≠ 0
0

 
Contoh:
 
2 =1
0

70 = 1
Bilangan Negatif Berpangkat

Bilangan Negatif Berpangkat Ganjil

Suatu bilangan negatif, jika dipangkatkan


dengan bilangan ganjil, maka hasilnya
adalah bilangan negatif.
Dapat dituliskan sebagai berikut:
(-a)m = -am , dengan m = ganjil
Contoh:
(-2)3 = -(23)
(-2) x(-2) x(-2) = -(2 x 2 x 2)
-8 = -8
 
Bilangan Negatif Berpangkat

 
 
Bilangan Negatif Berpangkat Genap

Suatu bilangan negatif, jika


dipangkatkan dengan bilangan genap,
maka hasilnya adalah bilangan positif.
Dapat dituliskan sebagai berikut:
 
(-a)n = an , dengan n = genap
 
Contoh:
 
(-2)2 = 22
 
(-2) x(-2) = 2 x 2
 
4=4
04 Contoh Soal
Contoh Soal
1. Hasil dari

Penyelesaian:

 
 

Jadi hasil dari contoh soal eksponen pertanyaan adalah b + a.


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai