Anda di halaman 1dari 13

PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA

MATA KULIAH MATEMATIKA BISNIS

DOSEN PENGAMPU : Bapak Sutaat, S.H.I., S.E, M.Si., CPM

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

Ageng Fadzila Rani (2311001)

Ailsa Sabrina Maharani (2311002)

Alif Rohman Hakim (2311003)

Alma Idatunadya Pradipta Wibowo (2311004)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM


SARJANA FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN
TEKNOLOGI UNIVERSITAS WIDYA HUSADA
SEMARANG
2024
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmatnya sehinga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Penyusunan
makalah ini tidak bisa diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sutaat, S.H.I., S.E, M.Si.,
CPM yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Ada banyak hal yang bisa
kami pelajari dalam makalah ini.

Makalah “Pangkat, Akar, dan Logaritma disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Matematika Bisnis. Melalui tugas ini, penulis mendapatkan banyak ilmu
baru dan diharapkan pembaca bisa mendapatkan perspektif baru.

Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Jika ada kritik dan
saran terkait ide tulisan maupun penyusunannya, kami akan menerimanya dengan
senang hati.

Semarang, 3 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika adalah bidang ilmu yang selalu ada dan digunakan dalam
cabang disiplin ilmu mana pun, dan merupakan salah satu bidang yang penting
dalam pengambilan keputusan pada teori-teori ekonomi. Oleh karena itu, penting
bagi kita untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip matematika.
Banyak mahasiswa saat ini tidak menyukai matematika. Hal ini karena
mahasiswa tidak memahami atau mengetahui konsep dan rumus yang dipelajari.
Mahasiswa seharusnya sudah memahami materi dasar matematika agar mereka
tidak kebingungan saat mempelajari materi lanjutan dari matematika itu sendiri.
Selain itu, sebagian dari mereka tidak memahami tujuan pendidikan matematika.
Penulis akan membahas materi tentang akar, pangkat, dan logaritma dalam
makalah ini, dan konsep-konsep ini juga akan digunakan untuk menyelesaikan
kasus ekonomi bisnis. John Napier adalah orang pertama yang menemukan konsep
akar, pangkat, dan logaritma (Wikipedia, 2021). Napier menyatakan bahwa setiap
bilangan dapat diubah menjadi bentuk akar, pangkat, dan logaritma.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan akar, pangkat, dan logaritma?
2. Apa saja kaidah-kaidah akar, pangkat, dan logaritma?

1.3 Rumusan Masalah


1. Memahami pengertian akar, pangkat, dan logaritma?
2. Memahami kaidah-kaidah atau sifat-sifat akar, pangkat, dan logaritma?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Akar
Pengertian Bentuk Akar
Bentuk akar adalah suatu bilangan irasional hasil pengakaran bilangan rasional.
Bilangan rasional adalah bilangan yang bisa dibandingkan dengan bilangan lain dan
biasanya berupa bilangan bulat, contohnya 2, 4, 16, 17, 21, dan sebagainya. Sementara
itu, bilangan irasional adalah bilangan yang tidak berupa bilangan bulat dan tidak bisa
dinyatakan sebagai pecahan, contoh 1,41; 2,17; 17,91; dan sebagainya.
Operasi bentuk ini merupakan kebalikan dari bilangan berpangkat, misalnya y=x2atau
x=√y. Bentuk√y inilah yang disebut sebagai bentuk akar.
Sifat-Sifatnya
Adapun sifat-sifatnya adalah sebagai berikut.

Operasi Bentuk Akar

Sama seperti bilangan bulat, bentuk akar juga bisa dioperasikan baik dengan bentuk
akar lain maupun dengan bilangan real. Adapun operasinya adalah sebagai berikut.

1. Penjumlahan

Penjumlahan hanya bisa dilakukan jika angka yang berada di dalam tanda akar nilainya
sama. Bentuk penjumlahannya adalah sebagai berikut.

p√x + q√x = (p+q)√x

Contoh:
 √2 + √2 = (1+1)√2=2√2
 2√5 +3√5 = (2+3)√5=5√5

2. Pengurangan

Konsep pengurangan sama seperti penjumlahan, yaitu hanya bisa dilakukan pada dua
bentuk akar atau lebih yang bilangan pokoknya sama. Bentuk pengurangannya adalah
sebagai berikut.

p√x – q√x = (p-q)√x

Contoh:

 2√2 – √2 = (2-1)√2 = √2
 2√5 – 3√5 = (2-3)√5 = –√5

3. Perkalian

Konsep perkalian bentuk ini berbeda dengan penjumlahan dan pengurangan. Hal itu
karena perkalian bisa dilakukan antara bentuk akar dan bilangan nonakar, baik pecahan
maupun bilangan bulat. Bentuk perkaliannya adalah sebagai berikut.

 p√x × q = (p×q)√x
 p√x × q√y = (p×q)√xy

Contoh perkaliannya adalah sebagai berikut.

 4√7 × 2 = (4×2)√7 = 8√7


 √3 × 2√11 = (1×2)√33 = 2√33

3. Pembagian

Konsep pembagian, hampir sama dengan perkalian. Namun, pembagian bisa


menghasilkan pecahan yang penyebutnya memuat bentuk akar. Jika berbentuk
demikian, maka pecahan harus dirasionalkan penyebutnya. Adapun bentuk
pembagiannya adalah sebagai berikut.

Contoh:

Cara Merasionalkan Bentuk Akar

Merasionalkan penyebut pecahan bilangan bentuk akar berarti mengubah penyebut


pecahan yang berbentuk akar menjadi bentuk rasional (sederhana) yaitu dengan
mengalikan pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan bentuk akar yang
sekawan dari penyebut tersebut. Berikut adalah penjelasannya.

1. Pecahan berbentuk dirasionalkan dengan mengalikan :

2. Pecahan berbentuk dirasionalkan dengan mengalikan :

Contoh soal !
Rasionalkan pecahan

Penyelesaian :

2.2 Pangkat
Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks yang menunjukan banyaknya
perkalian bilangan yang sama secara beruntun. Notasi xa berarti bahwa x harus
dikalikan dengan x itu sendiri secara berturut-turut sebanyak a kali. Notasi
pemangkatan sangat berfaedah untuk merumuskan penulisan bentuk perkalian
secara ringkas. Sebagai contoh : perkalian bilangan 7 sebanyak 5 kali tak perlu
dituliskan dengan lengkap 7 x 7 x 7 x 7 x 7, melainkan cukup diringkas menjadi 7 5.
Jadi,

7 x 7 x 7 x 7 x 7 = 75

5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 57

0,3 x 0,3 x 0,3 x 0,3 x 0,3 x 0,3 = 0,36

𝑎𝑛 = ⏟
a · a · a· a · a · a · a· a · a

sebanyak n

an dibaca a pangkat n, dengan a merupakan bilangan pokok atau dasar dan n


disebut pangkat atau eksponen.

 Kaidah Pemangkatan Bilangan


1. Perkalian Eksponen / Pangkat
a. Untuk a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif, perkalian
bilangan berpangkat dengan basis yang sama dapat dinyatakan sebagai
berikut :
𝑎𝑚 · 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛, 𝑎 ≠ 0
Contoh : 32 ∙ 34 = 32+4 = 36 = 729
b. Hasil kali bilangan-bilangan berpangkat yang pangkatnya sama,
tetapi basisnya berbeda.
xa ∙ ya = (xy)a
Contoh : 32∙ 52 = (3 ∙ 5)2 = 152 = 225
2. Pembagian Eksponen / Pangkat
Jika sebuah bilangan berpangkat dibagi terhadap bilangan berpangkat
lainnya yang memiliki bilangan pokok yang sama, maka pangkatnya
haruslah dikurangkan.
: 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚-𝑛, 𝑎 ≠ 0

Contoh : 56 ÷ 54=5(6−4 )=52

3. Perpangkatan Eksponen
Untuk a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif, perpangkatan
bilangan berpangkat dapat dinyatakan sebagai berikut :

(𝑎𝑚)𝑛 = 𝑎𝑚·𝑛, 𝑎 ≠ 0
Contoh : ( 32)4 = 32∙4 = 38 = 6561
4. Perpangkatan dari perkalian dua atau lebih bilangan
Untuk a dan b bilangan real, m bilangan bulat positif, perpangkatan dari
perkalian dua atau lebih bilangan dapat dinyatakan sebagai berikut :

(𝑎 · 𝑏)𝑚 = 𝑎𝑚 · 𝑏𝑚, 𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0

Contoh : (32 · 5 · 2)4 = 32·4 · 54 · 24 = 38 · 54 · 24


5. Perpangkatan bilangan pecahan
Untuk a dan b bilangan real, m bilangan bulat positif, perpangkatan
bilangan pecahan dapat dinyatakan sebagai berikut :
()
m m
a a
= m , 𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
b b

6. Bilangan berpangkat nol


Untuk a bilangan real, bilangan berpangkat nol dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Jika a bilangan riil, a≠ 0, maka a 0=1
7. Bilangan berpangkat negatif
Jika a bilangan riil, a≠ 0 dan m adalah bilangan bulat positif, dan –m
adalah bilangan bulat negatif, maka :

−m 1 1 m
a = m
dan −m =a
a a

1 1 m
Contoh : 5-1 = −m
=a
5 a

2.3 Logaritma
Logaritma merupakan invers atau kebalikan dari eksponen (perpangkatan). Dengan kata
lain logaritma adalah bentuk lain dari bentuk pangkat.

Bentuk umum logaritma

jika an=x makaa log x =¿ n

keterangan :

α = bilangan pokok (basis), syarat : α > 0 dan α ≠ 1

x = bilangan yang dicari nilai logaritmanya (numerus), syarat : x > 0

n = besar pangkat/nilai logaritma

contoh :

1. Jika32=9 , makadalam bentuk logaritma akan menjadi 3 log 9=2

2. Jika23=8 ,maka dalam bentuk logaritma akan menjadi 2 log 8=3


Sifat-sifat logaritma beserta contohnya.

1. Sifat Kebalikan

Logaritma adalah kebalikan dari pangkat atau eksponen.

Jika kamu memiliki persamaan logaritma a log x= y, maka artinya a dipangkatkan dengan y
akan menghasilkan nilai x. Dengan kata lain, logaritma dan pangkat saling
membatalkan.

Berikut contoh sifat kebalikan dari logaritma. Misalkan, jika logaritma basis 2 dari 8
adalah 3 atau bisa ditulis dengan 2log 8=3, maka 2 dipangkatkan dengan 3 atau 23 akan
menghasilkan nilai 8.

2. Sifat Penjumlahan

Sifat ini memungkinkan kamu untuk menjumlahkan logaritma yang memiliki basis
yang sama.

Jika kamu memiliki persamaan a log X +¿ a ¿, maka dapat disederhakan menjadi a log(X .Y )
log Y

Dengan kata lain, logaritma dari hasil perkalian dapat diwakili sebagai penjumlahan.

Contoh dari sifat ini adalah misalkan kamu memiliki ,

10log 10+ 10log 10maka hasilnya adalah.10log 100

Penjumlahan tersebut dapat disederhanakan menjadi10log 10(10.10) Dari hasil penjumlahan


tersebut maka hasilnya adalah 2 di mana 102 akan menghasilkan nilai 100.

3. Sifat Perkalian

Sifat ini memungkinkan kamu untuk mengalikan sebuah logaritma dengan bilangan
konstan.

Jika kamu memiliki persamaan logaritma n . a log x, maka dapat disederhakan menjadi
a log(x )
n

Dengan kata lain, pangkat yang mengalikan logaritma tersebut diterapkan pada bilangan
x.

Contohnya, misal kamu memiliki 2 . a log 4, maka dapat disederhanakan menjadi 3log(4 2)
yang hasilnya adalah 3 log(16)
4. Sifat Pembagian

Sifat pembagian logaritma merupakan sifat yang memungkinkan kamu untuk membagi
sebuah logaritma dengan bilangan konstan. nJika kita memiliki persamaan logaritma
a maka dapat disederhakan menjadi a x .
log X −¿alog Y ¿ log( )
y

Dengan kata lain, logaritma dari hasil pembagian dua bilangan diwaliki sebagai
pengurangan logaritma.

dalam pembagian ini adalah jika kamu memiliki logaritma 5log 125−¿ 5 log 25 ¿ , dapat
disederhanakan menjadi 10 125 , yang hasilnya adalah 5 atau 1.
log ( ) log 5
25

5. Sifat Pangkat

Sifat pangkat logaritma memungkinkan kamu untuk memangkatkan hasil logaritma


dengan bilangan konstan. Jika kita memiliki persamaan logaritma ❑a log ( x n) maka
dapat disederhanakan menjadi n . a log x Ini merupakan kebalikan dari sifat perkalian.
Dengan kata lain, pangkat tersebut dapat diterapkan pada hasil logaritma.

Sebagai contoh dari sifat ini adalah misalkan kamu memiliki logaritma 2.2 log (8 2).,
maka dapat disederhanakan menjadi 2 . 2log 8yang hasilnya adalah 2 . 3 menghasilkan
nilai 6.

Anda mungkin juga menyukai