Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

BENTUK PANGKAT, AKAR, dan LOGARITMA

DOSEN PEMBIMBING:

RAYINDA ASETI PRAFIANTI, M.Pd

DISUSUN OLEH:

1. FATIMAH PUTRI AULIA (192110007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan kita jalan kemajuan ilmu yakni Addinul Islam.
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Matematika Sekolah Menengah sekaligus untuk menambah wawasan serta
ilmu tambahan bagi para pembaca mengenai bidang terkait.
Terselesaikannya makalah ini, tidaklah terlepas dari bantuan beberapa
pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rayinda Aseti
Prafianti, M.Pd. Yakni selaku Dosen pengampu mata kuliah Matematika
Sekolah Menengah dan juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tersusun dengan berbagai keterbatasan. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat di harapkan demi terciptanya makalah yang lebih
baik untuk kedepannya. SemAoga makalah yang sangat sederhana ini dapat
bermanfaat bagi para Mahasiswa khusunya dan bagi seluruh masyarakat
pada umumnya.

Lamongan, 8 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1..................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3Tujuan........................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Bentuk Pangkat........................................................................................3
2.2 Bentuk Akar.............................................................................................6
2.3 Merasionalkan Penyebut Bentuk Akar..................................................9
2.4 Logaritma...............................................................................................11
BAB III.............................................................................................................16
PENUTUP........................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.............................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika adalah salah satu mata pelajaran atau mata kuliah yang
dipelajari dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan
menengah bahkan perguruan tinggi. Didalam matematika banyak sekali
kita temukan rumus-rumus yang terkadang sulit dimengerti oleh sebagian
siswa bahkan mahasiswa,padahal matematika adalah pelajaran atau mata
kuliah yang sistematis, atau antara rumus memiliki keterkaitan satu sama
lain.

Pada matematika , ada beberapa macam bidang pelajaran yang


dapat kita ketahui, salah satunya pangkat, akar dan logaritma. Makalah ini,
menjelaskan tentang pengertian pangkat, akar dan logaritma yang
mungkin bahannya ini sudah pernah kita pelajari. Makalah ini disajikan
kembali untuk membantu kita mengingat kembali sehingga kita menjadi
lebih paham tentang konsep ini. Didalam makalah ini tampak bahwa
konsep pangkat, akar dan logaritma sering kali digunakan.Dengan
demikian , pengalaman terhadap materi ini bukanlah merupakan pekerjaan
yang sia-sia. Dengan mempelajari materi ini,kita diharapkan mampu untuk
memahami pengertian pangkat, akar dan logaritma. Dari uraian
diatas,maka makalah ini dibuat dengan judul ”Bentuk Pangkat,Akar dan
Logaritma.’’

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa saja macam-macam bentuk dan sifat-sifat bilangan pangkat?
2) Apa saja macam-macam bentuk akar dan sifat-sifat bentuk akar?
3) Bagaimana cara merasionalkan bentuk akar pangkat?
4) Apa saja sifat-sifat logaritma?

1
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui macam-macam bentuk dan sifat-sifat bilangan
pangkat
2) Untuk mengetahui macam-macam bentuk akar dan sifat-sifat bentuk
akar
3) Untuk mengetahui cara merasionalkan bentuk akar pangkat
4) Untuk mengetahui sifat-sifat dari logaritma

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Pangkat


Bentuk atau notasi pangkat (eksponen) digunakan untuk menuliskan
bentuk perkalian dengan bilangan yang sama dan berulang-ulang dalam
bentuk yang lebih sederhana. Dengan kata lain, notasi pangkat berguna untuk
mempermudah dalam penulisan angka.Pangkat bilangan bulat dapat berupa
bilangan bulat positif atau bilangan asli, pangkat bulat negatif,dan pangkat
nol.

1. Bilangan Pangkat Bulat Positif


a) Pengertian bilangan bulat positif

Jika a adalah bilangan riil dan n bilangan bulat positif maka a n(dibaca
“a pangkat n”) adalah hasil kali n buah factor yang masing-masing
faktornya adalah a. Jadi, pangkat bulat positif secara umum
dinyatakan dalam bentuk

n
a =a × a ×a × … ×a

sebanyak n faktor

ket:

a = bilangan pokok (basis)

n = pangkat atau eksponen

n
a =bilangan berpangkat

Contoh:

a. 54 =5 ×5 ×5 ×5=625

3
b. ¿

b) Sifat-Sifat Bilangan Dengan Bilangan Pangkat Bulat


Positif
1. Sifat Perkalian Bilangan Berpangkat
Untuk a ∈ R dan m, n bilangan bulat positif,berlaku:

m n m +n
a × a =a

Contoh :
a. 23 ×22=23 +2=25=32
b. ¿

2. Sifat Pembagian Bilangan Berpangkat


Untuk a ∈ R, a ≠ 0 dan m, n bilangan positif yang
memenuhi m > n
m
m n a m−n
a : a = n =a
a
Contoh:
6
6 4 8 6−4 2
 8 :8 = 4
=8 =8 =64
8
3. Sifat Pangkat Dari Bilangan Berpangkat
Untuk a ∈ R dan m, n bilangan bulat positif,berlaku:
¿

Contoh:

 ¿
4. Sifat Pangkat Dari Perkalian Bilangan

4
Untuk a, b ∈ R dan m, n bilangan bulat positif, berlaku:
¿
Contoh:
 ¿
5. Sifat Pangkat Dari Pembagian Bilangan
Untuk a, b ∈ R, b ≠ 0 dan n bilangan bulat positif, berlaku:
¿
Contoh:
 ¿

2. Pangkat Bulat Negative


Tidak semua bilangan berpangkat bernilai positif, beberapa
pangkat adalah bilangan bulat negatif. Setiap bilangan bulat negatif
dapat diubah dalam bentuk bilangan bulat positif, dan sebaliknya
bilangan bulat positif juga dapat diubah dalam bentuk bilangan bulat
negatif.:Untuk bilangan berpangkat negatif berlaku sifat sebagai
berikut:
Untuk a ∈ R dan a≠0, n bilangan bulat negatif didefinisikan

−n 1
a = n
a

Definisi ini berasal dari bentuk berikut:

Misalkan
m
m− ( m+ n) −n m m+ n a 1
a :a
m m+ n
=a =a a : a = m n
= n
a a a

−n 1
Maka hasilnya adalah : a = n
a

Contoh :

5
−5 1
a. a = 5
a
−2 1
b. 6 = 2
6

3. Pangkat Bulat Nol

Selain bilangan berpangkat positif dan bilangan negatif, dalam


matematika juga ada bilangan berpangkat nol. Sebelumnya kita sudah
n
a
mengetahui bahwa n
=1 . Berdasarkan sifat pembagian bilangan
a
n
a n−n 0
berpangkat positif dapat diperoleh n
=a =a maka a 0=1.
a
Sehingga sifat untuk bilangan berpangkat nol adalah:

Jika a bilangan riil dan a tidak sama dengan 0, maka a 0=1

Contoh :

a. 7 0=1
b. 120=1

CONTOH SOAL :

1. (252 )3 × 810=¿........
Penyelesaian :
2 3 10 6 10
(25 ) × 8 =25 × 8
2 6
¿ ( 5 ) ׿
12 30
¿5 ×2
2 6 5 6
¿(5 ) ×(2 )
6 6
¿ 25 ×32
6
¿( 25× 32)
6
¿ 800

6
2019 2020 2021
2 +2 +2 n
2. =2 , maka nilai n=¿
56
Penyelesaian :
2019 2019+1 2019+ 2
2 +2 +2
¿
56
2019 2019 2019 2
2 +2 ×2+2 ×2
¿
56
2019
2 (1+2+ 4)
¿
56
2019
2 ×7
¿
56
2019
2
¿ 3
2
2016
¿2

( )
−2 2 −1
5p q
3. Bentuk sederhana dari 3 4 adalah.....
25 p q
Penyelesaian :

( )
−2 2 −1
5p q
¿ 3 4
25 p q

( )
−1
1
¿ 3 2 2
5p p q

( 5 p1 q )
−1
¿ 5 2

1
¿
( )
1
1
5 2
5p q

( )
5 2
5p q
¿1×
1
5 2
¿5 p q

7
2.2 Bentuk Akar

1. Konsep Bilangan Rasional dan Bilangan Irasional

bilangan irasional didefinisikan sebagai bilangan yang tidak dapat


a
dinyatakan dalam bentuk perbandingan dengan a ,b∈ B dan b ≠ 0.
b
Sedangkan bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan
a
dalam bentuk perbandingan dengan a ,b∈ B dan b ≠ 0.
b

2. Pengertian Bentuk Akar

Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan rasional yang


hasilnya berupa bilangan irasional. Bentuk akar merupakan bentuk
lain untuk menyatakan bilangan berpangkat pecahan. Bilangan bentuk
akar akan berada dalam tanda "√ ", atau bisa kita sebut sebagai tanda
akar. Dalam bilangan bentuk akar (radikal),ada 3 bagian yaitu lambang
bentuk akar, radikan,dan indeks.Secara umum bentuk akar ditulis
dalam bentuk:

√n a

( √n a dibaca “ akar pangkat n dari a”)

Ket:
√n a disebut bentuk akar (radikal)
√ disebut lambang bentuk akar
n disebut indeks (pangkat akar)
a disebut radikan (bilangan di bawah tanda akar), dengan a
bilangan riil positif untuk n bilangan asli dan untuk n bilangan
ganjil, a dapat berupa bilangan riil negative.
Bentuk akar terbagi menjadi 2 jenis:
a. Akar Senama

8
suatu bentuk akar dikatakan akar senama jika indeks (pangkat
akar) nya sama.Contoh:
√3 6 , √3 12 , √3 7 , mempunyai indeks 3
b. Akar Sejenis
suatu bentuk akar dikatakan akar sejenis jika indeks dan
radikannya sama. Contoh:
√4 9 , 3 √4 9 , 15 √4 9 mempunyai indeks 4, radikannya 9

3. Sifat-Sifat Bentuk Akar

Untuk a,b bilangan riil dengan n bilangan asli ,sebagai berikut:


a. Bentuk Akar Penjumlahan dan Pengurangan
p √ a ± q √ a=( p ±q ) √ a
n n n

Contoh:
3 √ 12+ 2 √ 12=( 3+ 2 ) √ 12
¿5 √4 × 3
¿ 5.2 √ 3=10 √ 3
b. Bentuk Akar Perkalian
√n a × √n b=√n a ×b

Contoh:

√ 5 × √ 8= √5 ×8=√ 40=√ 4 × 10=2 √ 10


c. Bentuk Akar Pembagian


√n a = n a
√n b b

Contoh:

√5 5√
√15 = 15 = 3

9
4. Pangkat Tak Sebenarnya

Bilangan berpangkat dengan pangkat 0, bulat negative, dan


pecahan disebut juga sebagai bilangan berpangkat tak sebenarnya.
Adapun bilangan berpangkat dengan pangkat bulat positif disebut juga
bilangan berpangkat sebenarnya.Untuk sebarang nilai a dengan a ≠ 0,
m bilangan bulat, n bilangan asli,dan n ≥ 2 berlaku:
1
a. √ a=a n
n

m
b. √n am =a n
Contoh:

1
 √ 3=3
4 4

6
 √2 36=3 2 =33=9
CONTOH SOAL :

1. Jika x=312maka √3 √ √ x=¿


Penyelesaian :

(( ) )
1 1
1
2 3
2
¿ (x)

¿ (( ( 3 ) ) )
1
1 1
2 3
12 2

12
¿ 3 12
1
¿3
¿3

10
x
2. √ 8 √3 4 √ 2=2 y ,maka x + y=…

Penyelesaian :

1 1 1

√ 8 √ 4 √ 2=8 2 × 4 2.3 ×2 2.3 .2


3

1 1 1
¿ ( 2 ) × ( 2 ) ×2 12
3 2 2 6

3 2 1
2 6 12
¿2 ×2 ×2

18 4 1
+ +
¿ 2 12 12 12

23
¿ 2 12

jadi nilai x=23 dan nilai y=12 ,maka x + y=35

3. sederhanakan
1
5
3
√ 5 × √ 25×
4 1

125 √
Penyelesaian :


1 2 −3
1 1
√ 5 × √3 25× 4 −1
=5 . 5 2 × 5 3 × 5 4
5 125

−1 2 −3
2
¿5 ×5 3 ×5 4

−1 2 3
+ ±
2 3 4
¿5

−5 +8−9
12
¿5

−7
¿ 5 12

¿ √ 5−7
12

11
2.3 Merasionalkan Penyebut Bentuk Akar

Kegiatan merasionalkan pada intinya mengubah bentuk akar pada


penyebut menjadi bentuk bilangan rasional,yang pada akhirnya bilangan
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana.
a
1. Pecahan bentuk
√b
a
Bentuk akar dengan b≠0 dapat dirasionalkan
√b
penyebutnyadengan cara mengalikan pecahan dengan √ b sehingga:

= × √ = √b
a a b a
√b √b √ b b
Contoh:

= × √ = √3
2 2 3 2

√3 √ 3 √ 3 3

a
2. Pecahan bentuk
b ± √c
a a
Untuk menyederhanalan bentuk pecahan atau adalah
b− √ c b+ √ c
dengan mengalikan pecahan dengan bentuk sekawan dari
penyebut.Bentuk sekawan dari b+ √ c adalah b−√ c .Sebaliknya,bentuk
sekawan dari b+ √ c adalah b+ √ c.
a a b−√ c
= × =a ¿ ¿
b+ √ c b+ √ c b−√ c

× √ =a ¿ ¿
a a b+ c
=
b− √ c b−√ c b+ √ c
Contoh:
4 4 3−√ 5
 = × =4 ¿ ¿
3+ √ 5 3+ √ 5 3−√ 5
=4 ¿ ¿

12
4
 =3+ √ 5
3−√ 5

a
3. Pecahan bentuk
√b ±√c
a
Untuk menyederhanakan penyebut dari bentuk pecahan
√ b+ √ c
a
atau , yaitu dengan cara mengalikan pecahan dengan bentuk
√ b−√ c
sekawan dari pnyebutnya.Bentuk sekawan dari √ b+ √ c adalah √ b−√ c
. Sebaliknya,bentuk sekawan dari√ b−√ c adalah √ b+ √ c .

× √ √ =a ¿ ¿
a a b− c
=
√ b+ √ c √ b+ √c √b−√ c
b+ c a( √b+ √ c)
×√ √ =
a a
=
√ b−√ c √b−√ c √ b+ √c b−c
Contoh:

× √ √ =2 ¿ ¿
2 2 3+ 1
 =
√3−√ 1 √ 3− √1 √3+1
2( √ 3+ √ 1)
= =√ 3+ √ 1
2
2
 = √ 3− √ 1
√3+ √1

4. Menyederhanakan bentuk akar √ ( a+b ) ±2 √ a . b


Bentuk √ ( a+b ) ±2 √ a . b dapat diubah menjadi bentuk( √ a ± √ b) dengan
syarat a,b∈ R dan a > b.
Bukti:
¿
¿(a+b)± 2 √ ab
√ a ± √ b= √(a+b)± 2 √ ab

13
Jadi, √ ( a+b ) ±2 √ ab=√ a ± √ b
Contoh:
√ 12−2 √ 20=√ ( 10+2 ) +2 √ 10 .2
¿ √ ( √ 10−√ 2¿¿ 2)= √ 10−√ 2 ¿

CONTOH SOAL :

2 x−1
1. Bentuk sederhana dari adalah.....
x √ 2 x + x−2 √ 2 x −2
Penyelesaian :
2 x−1 2 x−1
=
x √ 2 x + x−2 √ 2 x −2 x ( √ 2 x +1 )−2 ( √ 2 x+1 )
( 2 x−1 )
=
( x−1 ) ¿ ¿

( √ 2 x+1)( √ 2 x −1)
=
(x−2)( √ 2 x +1)

=
√2 x−1
x−2

1
2. Bentuk rasional dari adalah....
√2+ √3−√5
Penyelesaian :

1 ( √ 2+ √3 )+ √5
= .
√2+ √3−√5 ( √ 2+ √3 )+ √5
√ 2+ √3+ √5
= 2 2
( √ 2+ √3 ) −√ 5
√ 2+ √3+ √5
=
( 2+2 √6+ 3 )−5

=
√2+ √3+ √5 . √ 6
2√ 6 √6
1
= ( √ 12+ √ 18+ √ 30)
12

14
3. bentuk sedernaha dari
√3−1− √6−√ 2 adalah.....
√ 3−1+ √ 6−√2
Penyelesaian :
¿ √ 3−1−¿ ¿
( √3−1 )− √2( √ 3+1)
¿
( √ 3−1 ) + √2( √3+1)
1−√ 2 1−√ 2
¿ .
1+ √ 2 1−√ 2
2
(1−√ 2)
¿ 2
12−( √2)
3−2 √ 2
¿
−1
¿ 2 √2−3

15
Pertumbuhan dan peluruhan

Pertumbuhan dan juga peluruhan merupakan salah satu penerapan fungsi


ekponen dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia nyata.
Pertumbuhan eksponensial adalah kondisi/peristiwa yang mengalami peningkatan
atau kenaikan setiap periodenya secara eksponen. Sedangkan peluruhan adalah
kebalikan dari pertumbuhan, peluruhan adalah kondisi/peristiwa yang mengalami
penurunan atau penyusutan secara eksponen.

Pertumbuhan eksponen dinyatakan sebagai berikut :


n
pn= p 0 (1+ i) Keterangan :
pn= kondisi objek pada saat period eke-n
p0= kondisi objek mula-mula
i = persentase pertumbuhan
n = periode

Peluruhan eksponen dinyatakan sebagai berikut:


n
pn= p 0 (1−i) Keterangan :
pn= kondisi objek pada saat period eke-n
p0= kondisi objek mula-mula
i = persentase pertumbuhan
n = periode

CONTOH SOAL :

1. Penduduk kota Palembang mencapai 1,66 juta pada tahun 2020. Apabila
jumlah penduduk meningkat dengan laju 3% per tahun, maka penduduk di
kota Palembang pada tahun 2025 diperkirakan sebanyak …

Diketahui:
p0= 1.660.000
3
i = 3% = = 0,03
100
n = 2025 – 2020 = 5

Penyelesaian:
n
pn= p 0 (1+ i) p 5= 1.660.000 (1+0 , 03)5
= 1.660.000 (1 , 03)5
= 1.923.940

Jadi jumlah penduduk Palembang pada tahun 2025 diperkirakan sekitar


1.923.940.
2. Pada pukul 05:00 pagi, massa suatu zat radioaktif adalah 2 kg. Apabila
diketahui laju peluruhan zat radioaktif tersebut sebesar 4% setiap jam,

16
maka sisa zat radioaktif itu pada pukul 09:00 pagi adalah …
Diketahui:
p0= 2 kg = 2000 gram
4
i = 4% = = 0,04
100
n=9–5=4

Penyelesaian:
n
pn= p 0 (1−i) p4 = 2.000 (1−0 ,04 )4
= 2.000 (0 , 96)4
= 2.000 (0,849)
= 1.698

Jadi, sisa zat radioaktif itu pada pukul 09:00 pagi adalah 1.698.
3. Suatu bahan radioaktif yang bermassa 250 gram mengalami reaksi kimia
sehingga menyusut menjadi 15% dari massa sebelumnya setiap 12 jam
secara eksponensial. Massa bahan radioaktif tersebut setelah 4 hari sekitar

Diketahui:
p0 = 250
i = 15% = 15/100 = 0,15
n = 4 hari : 12 jam = 8

Penyelesaian:
n
pn= p 0 (1−i) p8 = 250 (1 – 0 , 15)8
= 250 ¿
= 250 (0,272)
= 68

Jadi, massa bahan radioaktif tersebut setelah 4 hari sekitar 68 gram.

17
2.4 Logaritma

1. Pengertian Logaritma

Logaritma adalah suatu invers atau kebalikan dari pemangkatan


(eksponen) yang digunakan untuk menentukan besar pangkat dari suatu
bilangan pokok. Definisi Logaritma:
Jika b adalah bilangan positif (b > 0) dan a adalah bilangan positif tidak
sama dengan satu (0 < a < 1 dan a > 1) maka alog b = c → ac = b.
b
a =c log a c =b
Pada rumus ini, a adalah basis atau pokok dari logaritma tersebut.

a
log b = c

ket:

a=¿ bilangan pokok (basis), syarat : a > 0 dan a ≠ 1

b=¿bilangan yang dicari nilai logaritmanya (numerous), syarat : x > 1

c=¿ besar pangkat / nilai logaritma

Pada penulisan logaritma alog b = c, a disebut bilangan pokok dan b


disebut bilangan numerus atau bilangan yang dicari nilai logaritmanya
(b > 0) dan c merupakan hasil logaritma. Jika nilai a sama dengan 10,
biasanya 10 tidak dituliskan sehingga menjadi log b = c. Jika nilai
bilangan pokoknya merupakan bilangan e (bilangan eurel) dengan e =
2,718281828 maka logaritmanya ditulis dengan logaritma natural dan
penulisannya dapat disingkat menjadi ln, misalnya elog b = c

menjadi:

ln b = c

Contoh Logaritma

18
Berikut adalah contoh logaritma :

2. Sifat-Sifat Logritma

Operasi logaritma memiliki sifat apabila dikalikan, dibagi,


ditambah, dikurang atau bahkan dipangkatkan. Sifat-sifat dari operasi
logaritma tersebut dijelaskan oleh tabel di bawah ini :

a) Sifat Logaritma Dasar

Sifat dasar dari sebuah perpangkatan adalah apabila sebuah bilangan


dipangkatkan dengan 1 maka hasilnya akan tetap sama dengan
sebelumnya.

19
Sama halnya dengan logaritma, apabila sebuah logaritma memiliki basis
dan numerus yang sama maka hasilnya adalah 1.

ª log a = 1

Contoh:

 3
log 3 =1
 7
log 7 =1

Selain itu, apabila suatu bilangan dipangkatkan dengan 0 maka hasilnya


adalah 1. Untuk itulah apabila numerus logaritma bernilai 1 maka hasilnya
adalah 0.

ª log 1 = 0

Contoh:

 9
log 1= 0
b) Logaritma Koef
isien

Apabila sebuah logaritma memiliki basis atau numerus yang berpangkat.


Maka, pangkat dari basis atau numerus tersebut dapat
menjadi koefisien dari logaritma itu sendiri.

Pangkat basis menjadi penyebut dan pangkat numerus menjadi


pembilang.

( a^x )
y a
log ( by ) = . log b , dengan n ≠ 0
x

Contoh:

2 2
log 8 4=log 2 ( 2 ) = log 2 2=
2
 3
3 3

Ketika basis dan numerus memiliki pangkat yang bernilai sama maka
pangkat tersebut dapat dihilangkan karena koefisien logaritma bernilai 1.

x
(ax) log (b x ) = . a log b = 1 . a log b
x

Sehingga
(a^x)
log ¿ ¿)= a log b

20
Contoh:

 log 3 ¿ 2
2

c) Logaritma Sebanding Terbalik

Sebuah logaritma dapat memiliki nilai yang sebanding dengan logaritma


lain yang berbanding terbalik antara basis dan numerusnya.
a
log b = 1 / ( b log a )

Contoh:

1 1
 log 8 2= =
log 2 8 3

d) Sifat Perpangkatan Logaritma

Apabila sebuah bilangan dipangkatkan dengan logaritma yang memiliki


basis yang sama dengan bilangan tersebut maka hasilnya akan berupa
numerus dari logaritma itu sendiri.

a ^ ( a log b ) = b

Contoh:
log 2 9
 2 =9
e) Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Logaritma

Logaritma dapat dijumlahkan dengan logaritma lain yang memiliki


basis yang sama. Hasil dari penjumlahan tersebut berupa logaritma
dengan basis yang sama dan numerus yang dikalikan.
a
log x + a log y = a log ( x . y )

Selain penjumlahan, logaritma juga dapat dikurangkan dengan


logaritma lain yang memiliki basis yang sama.

Namun, terdapat perbedaan pada hasilnya dimana hasilnya akan


berupa pembagian antara numerus dari logaritma.

a
x
log x – a log y = a log ( )
y

Contoh:

 log 2 8+ log 2 4=log 2 (8 × 4)=log 2 32=5

21
18
 log 3 18−log 3 2=log 3 ( )=log 3 9=3
2

f) Sifat Perkalian dan Pembagian Logaritma

Operasi perkalian antara dua buah logaritma dapat disederhanakan apabila


kedua logaritma tersebut memiliki basis atau numerus yang sama.
a
log x . x log b = a log b

Sedangkan untuk pembagian logaritma dapat disederhanakan apabila


kedua logaritma hanya memiliki basis yang sama.
x
log b / x log a = a log b

Contoh:

 log 3 10 . log 10 2=log 3 2=0,63093

g) Sifat Logaritma Numerus Terbalik

Sebuah logaritma dapat memiliki nilai yang sama dengan negatif


logaritma lain yang memiliki numerus dengan pecahan terbalik.

a
x y
log = – a log
y x

Contoh:

1
 log 4 =−log 2 ( 2 2
−1
) =−1
2 2

h) Sifat Pembagian Logaritma dengan Logaritma


Ketika logaritma dibagi dengan logaritma dan basisnya sama dan
numerusnya berbeda, maka:
log a b
=log c b
log a c
CONTOH SOAL :

22
1. Jika x1 dan x2 memenuhi :
(3log ⁡(x+ 1)¿ ¿2=4, maka x1.x2=.....

Penyelesaian :
3
log(x+1)=√ 4
a. 3log(x+1)=2
2
3 =x +1
9−1=x
8=x 1
3
b. log(x+1)= -2
−2
3 =x+1
1
−1=x
9
−8
=x 2
9
Jadi hasil dari x1.x2 adalah
8 −64
8.− =
9 9
2
pq
2. Jika plog a=2dan qlog 8p = 2, maka 2plog =
a
Penyelesaian :
p
log a= 2  a= p2...... pers(1)
q
log 8p = 2 8p=q 2.... pers (2)

gunakan pers (1) dan pers (2)


pq
2
p .8 p
2p
log =¿2p log ( 2 ¿
a p
= 2p log 8
= 2p log 23
= 3. 2p log 2
1 3
= 3. 2
=2
log 2 p ❑log 2 p

2
pq 3
2p
Jadi bentuk log =2
a ❑log 2 p
3. Diketahui plog 2= 8 dan qlog 8=4. Jika s= p 4dan t=q 2 , maka nili tlog s = ...
Penyelesaian :
1
p
log 2 = 8  p= 2 8
1 3
q
log 8 = 4  q= 8 4 = 2 4

log s = q 2 log p 4
t

23
4q
= log p4
2
1 3
428
= 2. log 2 4
2
1
8 2
=2. log 2
3
4
1 4
= 2. .
8 3
1
=
3

LATIHAN SOAL :
1. Bakteri E.coli menyebabkan penyakit diare pada manusia. Seorang peneliti
mengamati pertumbuhan 50 bakteri ini pada sepotong makanan dan
menemukan bahwa bakteri ini membelah menjadi 2 setiap seperempat
jam. Gambarkan tabel dan grafik yang menunjukkan pertumbuhan bakteri
ini dari fase 0 sampai fase 5. Modelkan fungsi yang menggambarkan
pertumbuhan bakteri E.coli setiap seperempat jam. Prediksi berapa
banyaknya bakteri setelah 3 dan 4 jam pertama.
a. Buatlah tabel dan yang menunjukkan pertumbuhan bakteri ini dari fase
0 sampai fase 5.
b. Modelkan fungsi yang menggambarkan pertumbuhan bakteri E.coli
setiap seperempat jam.
c. Prediksi berapa banyak setelah 3 jam dan 4 jam.

Penyelesaian :

a. Tabel dan grafik pertumbuhan bakteri


Dari soal diketahui bahwa bakteri tumbuh dua kali lipat setiap 15
menit dan dapat digambarkan dalam fungsi pertumbuhan eksponensial.
Sehingga, tabel pertumbuhan bakteri dari fase 0 hingga fase 5 adalah
sebagai berikut:

Fase 0 1 2 3 4 5
pertumbuhan

Banyak 50 100 200 400 800 16.00


bakteri

24
b. Dari tabel tersebut, kita dapat menggambar grafik pertumbuhan bakteri
dengan sumbu x sebagai fase pertumbuhan dan sumbu y sebagai
jumlah bakteri.

c. Banyaknya bakteri setelah 3 da 4 jam


Bakteri menggandakan diri setiap 15 menit.
3 jam : 15 menit = (3 x 60 menit) : 15 menit = 180 : 15 = 12
4 jam : 15 menit = (4 x 60 menit) : 15 menit = 240 : 15 = 16
Sehingga saat 3 jam bakteri berada pada fase pertumbuhan ke-12 dan
saat 4 jam berada pada fase pertumbuhan ke-16.

Jumlah bakteri setelah 3 jam (fase pertumbuhan 12)


12
f ( 12 ) =50(2)
f ( 12 ) =204.800
Jumlah bakteri setelah 4 jam (fase pertumbuhan 16)
16
f ( 16 )=50. ( 2 )
f ( 16 )=3.276 .800
Sehingga setelah 3 jam ada 204.800 bakteri dan setelah 4 jam
3.276.800 bakteri.

2. Setiap tahun harga jual tanah disebuah komplek perumahan mengalami


kenaikan 20% dari tahun sebelumnya, sedangkan harga jual bangunannya
mengalami penurunan 5% dari tahun sebelumnya. Harga jual sebuah
rumah(tanah dan bangunan) saat ini di komplek tersebut apabila 5 tahun
yang lalu dibeli seharga 210 rupiah dan perbandingan harga jual tnah
terhadap bangunan pada saat pertama kali membel 4:3 adalah ......
Penyelesaian
Harga jual tanah setiap tahun naik 20% maka setelah 5 tahun harga tanah
adalah:

25
()
5
p5=¿ ¿ 120 6
5
Harga jual bangunan setiap tahun turun 5% maka setelah 5 tahun harga
bangunan adalah:
5
p5=( 1−5 % ) ×90

( )
5
19
¿ 90
20
Jadi harga tanah setelah 5 tahun adalah

() ( )
5 5
6 19
120 + 90
5 20
¿ 69 , 64+29 8,5984
¿ 368,2384 juta rupiah

3. Jika 4 m +1+ 4 m=15 , maka 8m=¿ ...


Penyelesaian:
m +1 m
4 + 4 =15
1 m m
4 . 4 + 4 =15
m m
4. 4 + 4 =15
(4+1)4 m=15
m
5.4 =1 5
m
4 =3
m
( 22 ) =3
2m
2 =3
m 2
(2 ) =3
2 = √3
m

Menentukan nilai 8 m
3 m
8 =( 2 )
m

3
¿( 2¿¿ m) ¿
¿¿

26
¿3 √3
Jadi nilai dari 8 m adalah 3 √ 3
3 2
log x
❑ 2 log w
4. Jika 3
=2 dan xylog w= , maka nilai ❑2 adalah...
log w

5 ❑ log y

Penyelesaian:
3
❑ log x
3
=2
❑ log w
w
log x = 2 (pers 1)
xy 2
log w =
5
w 5
log xy =
2
w 5
log x + w log y =
2
5
2+ w log y =
2
w 5
log y = – 2
2
w 1
log y =
2
y
log w = 2
menyelesaikan soal
2
❑ log w y
2
=❑log w=2
❑ log y
2
log w
jadi ❑2 =2
❑ log y

27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bentuk atau notasi pangkat (eksponen) digunakan untuk menuliskan
bentuk perkalian dengan bilangan yang sama dan berulang-ulang dalam
bentuk yang lebih sederhana.Bentuk pangkat terbagi menjadi 3 yaitu, bilangan
pangkat bulat positif,pangkat bulat negative, dan bilangan pangat nol.Setiap
bentuk pangkat memiliki sifatnya masing masing.
Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan rasional yang hasilnya
berupa bilangan irasional. Bentuk akar merupakan bentuk lain untuk
menyatakan bilangan berpangkat pecahan.Bentuk akar juga memiki beberapa
sifat diantaranya yaitu, bentuk perkalian dan pembagian, pembagian dan juga
perkalian. Kegiatan merasionalkan pada intinya mengubah bentuk akar pada
penyebut menjadi bentuk bilangan rasional,yang pada akhirnya bilangan
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana.
Logaritma adalah suatu invers atau kebalikan dari pemangkatan
(eksponen) yang digunakan untuk menentukan besar pangkat dari suatu
bilangan pokok

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca mampu memahami
materi tentang bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

28
DAFTAR PUSTAKA

Gumilar, Hendi Senja. (2008).”Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan


Teknologi Kewirausahaan untuk Kelas X SMK/MAK. Jakarta: 25Februari
2008

Subchan, Winarni, Hanafi L, dkk. (2015).” Matematika SMP/MTs Kelas IX


Semester 1’. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dari Saintif.(2020).”Sifat Logaritma Lengkap Beserta Contoh Soal dan


Pembahasannya”. https://saintif.com/sifat-logaritma/. Diakses pada
tanggal 19 Februari 2022

Sinaga, B. Sinambela, P. N. J. M. Sitanggang, A. K. dkk. (2014) Matematika.


Jakarta: Kemendikbud

Hariyati, Megamas. (2021) .”Pangkat Bilangan Bulat Negatif”.Dari


Homeschooling Pena, https://homeschoolingpena.sch.id/topics/b-pangkat-
bilangan-bulat-negatif.Diakses pada tanggal 19 Februari 2022.

29

Anda mungkin juga menyukai