KELOMPOK 12
REVISI KE-1
Oleh:
Elsy Wijayanti (140210101006)
Zahirotul 'Ula (140210101037)
i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia merupakan hal penting dalam kemajuan Negara.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1
ayat 2 menyatakan bahwa penndidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1946 yang berakar pada nilai-niai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan
nasional memiliki beberapa komponen, yaitu tujan dan prioritas, peserta didik,
pengelolaan, struktur, dan jadwal, kurikulum, pendidik, media pembelajaran,
fasilitas, kontrol kualitas, teknologi, penelitian, dan biaya. Pendidik dan
kurikulumm merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dalam pembelajaran.
Pendidik dituntut mengerti dan dapat mengajarkan materi yang telah diatur
dalam kurikulum. Namun tidak semua materi mudah untuk dimengerti.
Penanaman konsep kepada peserta didik dibutuhkan untuk kebutuhan jangka
panjang seperti pembelajaran di jenjang selanjutnya atau dalam dunia kerja.
Pendidikan terdiri atas berbagai macam disiplin ilmu salah satunya adalah
matematika. Matematika merupakan dasar dari segala ilmu. Hubungan
matematika dengan kehidupan sehari-hari sangat erat karena matematika
memiliki peran penting dalam memodelkan, menyederhanakan, dan
menyelesaikan permasalahan. Pada kehidupan sehari banyak ditemukan
besaran-besaran yang bernilai cukup besar atau kecil, perhitungan-perhitungan
yang rumit, dan panjang. Hal tersebut dapat menggunakan prinsip
perpangkatan untuk menyederhanakannya dan menyatakan dalam bentuk baku
yang telah disepakati. Namun mempelajari matematika tidak mudah. Banyak
orang yang mengalami kesulitan memahami konsep maupun menerapkannya.
Berdasarkan uraian di atas maka disusunlah makalah yang berkaitan dengan
perpangkatan yang berjudul Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar. Makalah
ini berisi materi yang berkaitan dengan konsep dan latihan soalnya sehingga
pembaca diharapkan dapat mengerti dan memudahkan dalam mempelajari
matematika khususnya yang berkaitan dengan perpangkatan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana materi bilangan berpangkat dan bentuk akar?
2. Bagaimana latihan soal yang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan
bentuk akar?
C. Tujuan
1. Memahami materi bilangan berpangkat dan bentuk akar.
2. Memahami latihan soal yang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan
bentuk akar.
D. Manfaat
1. Bagi Penyusun
a. Dapat meningkatkan keterampilan dalam menyusun materi untuk
pembelajaran di sekolah.
b. Dapat menambah wawasan materi tentang bilangan berpangkat dan
bentuk akar
2. Bagi Peserta Didik
a. Dapat meningkatkan pemahaman mengenai bilangan berpangkat dan
bentuk akar.
b. Dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
3. Bagi Guru
a. Dapat dijadikan sebagai sumber rujukan dalam pembelajaran.
b. Dapat memudahkan dalam mempelajari bilangan berpangkat dan
bentuk akar.
2
BAB II MATERI
A. Peta Konsep
Bilangan Berpangkat
Pangkat Pecahan
3
B. Pengertian Perpangkatan dan Notasi
Perpangkatan adalah perkalian berulang dari suatu bilangan yang sama.
Bilangan pokok pada suatu perpangkatan disebut basis dan banyaknya
bilangan pokok yang digunakan dalam perkalian berulang disebut eksponen
atau pangkat.
Contoh:
Perkalian Bentuk Perpangkatan Hasil
1
7 7 7
7 2
77 49
7 3
777 343
7 4
7777 2401
n faktor
4
a n disebut bilangan berpangkat, a disebut bilangan pokok dan n disebut
eksponen.
Jika a R (bilangan real) dan m, n adalah bilangan bulat positif
maka bilangan a n (dibaca a pangkat n ) disebut bilangan berpangkat
positif. Sifat-sifat bilangan berpangkat positif adalah:
a. a m a n a m n , dengan a bilangan real, m dan n bilangan bulat
positif.
a m a n a a a ... a a a a ... a
a a a ... a
a m n
Contoh soal:
Kerjakan soal berikut ini dengan menggunakan sifat pangkat , 7 2 7 4 !
Jawab:
72 74 72 4 76 7 7 7 7 7 7 117649
am
b. am : a n amn , dengan a bilangan real, m dan n bilangan bulat
an
positif dan m n .
m faktor
am a a a ... a
a :a n
m n
a a a a ... a
n faktor
a n a mn
n
a mn
a
Contoh soal:
Kerjakan soal berikut ini dengan menggunakan sifat pangkat , 65 : 62 !
Jawab:
65
65 : 62 2
652 63 6 6 6 216
6
c. (a ) am n , dengan a bilangan real, m dan n bilangan bulat
m n
positif.
(am )n (a a a ... a)n
5
(a a a ... a) (a a a ... a) ... (a a a ... a)
am n
Contoh soal:
Kerjakan soal berikut ini dengan menggunakan sifat pangkat , (33 )2 !
Jawab:
3 3 2
332 36 729
d. (a b)m am bm ,dengan a bilangan real, m dan n bilangan bulat
positif.
(a b)m (a b) (a b) (a b) ... (a b)
(a a a ... a) (b b b ... b)
a m bm
Contoh soal:
Kerjakan soal berikut ini dengan menggunakan sifat pangkat (4 3)2 !
Jawab:
(4 3)2 42 32 16 9 144
m
a am
e. b , dengan a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif.
bm
m
a a a a a
b b b b ... b
m faktor
a a a ... a
b b b ... b
m faktor
m
a
bm
Contoh soal:
4
6
Kerjakan soal berikut ini dengan menggunakan sifat pangkat !
3
Jawab:
6
4
6 6 1296
4
3 34 81 16
f. an am an (1 amn ) , dengan a bilangan real, dan m , n bilangan
bulat positif yang memenuhi m n .
Contoh soal:
Kerjakan soal berikut ini dengan menggunakan sifat pangkat:
33 65 =...
Jawab:
33 35 33 (1 353 ) 33 (1 32 ) 27(1 9) 27(10) 270
g. an am an (1 amn )atau am an an (amn 1) , dengan a bilangan
real, dan m , n bilangan bulat positif yang memenuhi m n .
Contoh soal:
Kerjakan soal berikut ini dengan menggunakan sifat pangkat 43 46 ! !
Jawab:
43 46 43 (1 463 ) 43 (1 43 ) 64(1 64) 64(63) 4032
Soal-soal:
1) a) b b ....
7 10
b) 4r 3 6r 9 .....
2) a) 6c : 2c .....
6 4
b) d 10 : d 2 .....
2
3) a) g 3 .....
11
b) h5 .....
4) a) (7 5)3 .....
b) (m n)5 ....
10
p
5) a) ....
q
2
8
b) .....
4
6) a) j 4 j 7 .....
b) 42 47 .....
7) a) x 4 x15 .....
7
b) 82 87 .....
Jawab:
(7 10 )
1) a) b b b b17
710
b) 4r 3 6r 9 (4 6) r 39 24r12
6c6 6 64
6c6 : 2c4 c 3c2
2) a) 2c4 2
d 10
b) d 10 : d 2 2
d 102 d 8
d
2
3) a) g 3 g 32 g 6
11
b) h5 h511 h55
b) (m n)5 m5 n5
10
p p10
5) a) 10
q q
2
8 8
2
64
b) 2 4
4 4 16
6) a) j 4 j 7 j 4 (1 j 74 ) j 4 (1 j 3 )
b)
42 47 42 (1 472 ) 42 (1 45 ) 16(1 1024) 16(1025) 16400
7) a) x4 x15 x4 (1 x154 ) x4 (1 x11 )
8
a7
7
a77 a0 .....................(1)
a
Dengan cara menuliskan ke dalam bentuk faktor-faktornya,
pembagian tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
a7 a a a a a a a
a7 a a a a a a a
a a a a a a a
a a a a a a a
1111111
1 .......................(2)
Berdasarkan (1) dan (2) dapat disimpulkan bahwa a 0 1 .
Uraian tersebut memenuhi konsep bilangan berpangkat nol seperti
definisi berikut.
Definisi: a 0 1 , dengan a bilangan rasional dan a 0 .
Contoh soal:
4a 2b0
1) .....
3a
7d
2) ....
8c0 d
Jawab:
4a2b0 4 21 0 4 4a
1) a b a.1
3a 3 3 3
7d 7 7 7 7
2) 0
0 d 11 0 d 0 .1
8c d 8c 8c 8.1 8
9
1
1
a3
1
...............................(2)
a3
1
Berdasarkan (1) dan (2) dapat disimpulkan bahwa a 3 .
a3
Dengan demikian, kita dapat mengubah bilangan real berpangkat
bilangan negatif ke dalam bentuk bilangan real berpangkat positif dan
sebaliknya.
Secara umum, untuk bilangan berpangkat m , dengan m adalah
bilangan bulat positif dapat ditulis seperti berikut.
1
m
am , a 0
a
Contoh soal:
57
1) .....
33
6 x 2 y 8
2) .....
3 y 5
Jawab:
6 x2 y 8 6 y5 2
1) 5
2 8
2 3
3y 3x y x y
57 1 1 1
2) 7 3
33
5 3 78125 27 1953125
c. Pangkat Pecahan
Menurut definisi bilangan berpangkat a n didefinisikan sebagai
perkalian berulang sebanyak n faktor. Misalnya, 63 6 6 6 . Jika
1
2
pangkatnya suatu pecahan misalnya 6 berikut uraiannya.
a) 16a 4 .pernyataan tersebut menyatakan bahwa 16 dipangkatkan
a hasilnya sama dengan 4.
a
Oleh karena 16a 4 maka 42 4 42a 4
1
1
Ini berarti 2a 1 atau a sehingga 9 2 3
2
1
Oleh karena 16 4 maka 16 16 3 . 2
10
3
3
Ini berarti 4b 3 atau b sehingga 16 4 8
4
3
Oleh karena 4 163 8 4 163 16 4 8
Uraian a) dan b) memperjelas definisi bilangan berpangkat
pecahan, yaitu sebagai berikut.
m m
Definisi: a n n a m atau n a m a n ,dengan a 0 dan m, n
bilangan bulat.
Sifat sifat yang berlaku untuk bilangan berpangkat bulat berlaku juga
untuk bilangann berpangkat pecahan.
Contoh Soal:
1 3
1) 34 32 ....
2 6
2) z z ......
5 7
Jawab:
1 3 1 3 7
1) 34 32 34 2
34 4 37
2 6 2 7 26
2) z 5 z 7 z 3 2
z 6 6 z 26
D. Operasi Bentuk Akar
Sebelum mempelajari bentuk akar, perhatikan perhitungan akar kuadrat
berikut.
1 12 1
4 22 2
9 32 3
16 4 2 4
25 5 2 5
11
Contoh :
13
Sifat-sifat
ab a b a, b R
a a
a, b 0
b b
a c b c (a b) c a, b, c R c 0
a c b c (a b) c a, b, c R c 0
a c b d ab c d c0 d 0
a c
a c :b d
b d
a c a c
c0 d 0
b d b d
m
(a c ) m a m (c 2 )
m
n
(n c )m cm c n
Operasi diatas berlaku untuk akar n
Latihan soal
3) Perhatikan gambar di bawah ini!
Diketahui bangun yang terdiri dari tiga segitiga. Segitiga ABE, BCE, dan
12
satuan dan CD adalah 5 satuan. Perbandingan panjang AB : BC : CD
adalah 35 : 3 : 1. Hitunglah sepertiga keliling bangun tersebut dikurang
2 175 satuan !
Diketahui : Segitiga ABE, BCE, dan CDE berturut-turut siku-siku di B, C,
dan D.
DE = 15 satuan
CD = 5 satuan.
AB : BC : CD = 1 : 3 : 5.
Ditanya : sepertiga keliling bangun tersebut dikurang 2 satuan ?
Jawab :
EC 2 CD 2 DE 2
EC 2 ( 5 ) 2 ( 15 ) 2
EC 2 5 15
EC 2 20
EC 20
EC 4 5
EC 2 2 5
EC 2 5
AB : BC : CD 35 : 3 : 1
35 5 : 3 5 : 5
175 : 3 5 : 5
EB 2 BC 2 EC 2
EB 2 (3 5 ) 2 (2 5 ) 2
EB 2 45 20
EB 2 65
EB 65
13
EA2 BE 2 AB 2
EC 2 ( 65 ) 2 ( 175 ) 2
EC 2 65 175
EC 2 240
EC 220
EC 4 2 15
EC 4 15
Keliling EA AB BC CD DE
4 15 175 3 5 5 15
5 15 4 5 175
1 1
Keliling 2 175 ( 15 4 5 175 ) 2 175
3 3
1
( 15 4 5 175 6 175 )
3
1
( 15 4 5 5 175 )
3
4) Hitunglah nilai dari 75 50 25 3!
75 50 25 3 5 3 2 5 5 3
2 5
E. Operasi Campuran
Operasi campuran dapat diterapkan dalam bilangan berpangkat atau
bentuk akar. Namun untuk menyelesaikan operasi campuran tersebut perlu
hal-hal yang diperhatikan sebagai berikut.
1. Menyelesaikan terlebih dahulu operasi bilangan yang berada dalam tanda
kurung.
2. Setelah menyelesaikan operasi di dalam kurung maka kerjakan yang
terlebih awal dahulu seperti operasi perpangkatan, perkalian atau
pembagian, dan pertambahan atau pengurangan dengan kata lain memiliki
prinsip.
a. Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat artinya operasi yang
terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
14
b. Operasi perkalian dan pembagian sama kuat artinya operasi yang
terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
c. Operasi perkalian dan pembagian lebih kuat daripada operasi
penjumlahan dan pengurangan artinya operasi perkalian dan
pembagian dikerjaka telebih dahulu daripada operasi penjumlahan dan
pengurangan
Latihan Soal
1) Hitunglah nilai dari
2 2 5 2 (5 27 3 12 8 3) 4 2 4 (75) 2 2
!
6 6 (10 30 5 6 (4 5 4 5 ) 2 4
2252 (5 27 3 12 8 3) 42 4 (75)2 2
6 6(10 30 5 6) (4 5 4 5) 4
10( 323 7 3 223 16 150
60 180 6 180 8 5 4
30 3 7 3 2 3 16 22352
52 22325 16 5
39 3 160 3
132 5 16 5
13 3 10 3
44 5 4 5
13 3 110 3
44 5 44 5
97 3
44 5
(2 x )( y) 2( y )( 2t ) 2 2( x)
2 xy 2 2 yt 2(2 x)
2( xy 2 yt 2 x)
15
F. Merasionalkan Penyebut
Bilangan dalam matematika terdapat bilangan rasional dan irasional.
a
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
b
dengan a, b adalah bilangan bulat dan b 0 . Sedangkan bilangan irasional
Penyebut berbentuk b
a a b a b a
b dimana a adalah b bilangan rasional.
b b b b b
Cara merasionalkannya yaitu mengalikan pembilang dan penyebut dengan
bentuk sekawan dari penyebut atau dengan kata lain sekawannya.
16
c c a b
a b a b a b
c( a b )
a a b a b ( b)2
2
c(a b )
a a b a b b
2
c( a b )
a2 b
c
2 (a b )
a b
c c a b
a b a b a b
c( a b )
a a b a b ( b)2
2
c(a b )
a a b a b b
2
c( a b )
a2 b
c
2 (a b )
a b
Penyebut berbentuk a b
Cara merasionalkan dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan
bentuk sekawan dari a b . Bentuk sekawan dari a b adalah
a b
c c a b
a b a b a b
c( a b )
( a ) ab ab ( b ) 2
2
c( a b )
ab
c
( a b)
ab
17
Latihan soal
Sederhanakan bentuk berikut dengan merasionalkannya!
1
1)
3 4 2
Jawab :
3 4 2
3 4 3
34
3 4 3
1 3 ( 4 2)
3 4 2 3 ( 4 2)
3 4 2
3 12 4 3 12 4 2 4 2 4 4
34 3 4 3 4 3
3 4 3 3 4 3 3 4 3
3 3 12 12 16 3
9 48
19 3 24
39
1 2 4 5 ( 3 6)2
2)
3 6 4 5 4 5( 3 6) ( 3 6)4 5
4 52 32 6
4 15 4 30
4 5 2 3 2 6 4 5 2 3 2 6 4 15 4 30
4 15 4 30 4 15 4 30 4 15 4 30
4 5 (4 15 4 30 ) 2 3 (4 15 4 30 ) 2 6 (4 15 4 30 )
(4 15 ) 2 (4 30 ) 2
80 3 80 6 24 5 24 10 24 10 48 5
240 480
80 3 (1 2 ) 24 5
240
10 3 (1 2 ) 3 5
30
18
SOAL DAN PEMBAHASAN TAMBAHAN
1 −𝑥+3
3. Nilai 𝑥 dari persamaan (9) = 272𝑥+1 adalah ...
1 −𝑥+3
(9) = 272𝑥+1
1 −𝑥+3
(32 ) = (33 )2𝑥+1
(3−2 )−𝑥+3 = (33 )2𝑥+1
32𝑥−6 = 36𝑥+3
2𝑥 − 6 = 6𝑥 + 3
−4𝑥 = 9
9
𝑥 = −4
3𝑝−2
4. Pangkat positif dari × 6 × 23 adalah ...
𝑞 −3
3𝑝−2 3×2×3×23 ×𝑞3
× 6 × 23 =
𝑞 −3 𝑝2
3×3×2×23 ×𝑞 3
= 𝑝2
32 ×24 ×𝑞3
= 𝑝2
24 32 𝑞 3
= 𝑝2
19
BAB III KESIMPULAN
(a b)m am bm
m
a am
b
bm
ab a b a, b R
a a
a, b 0
b b
a c b c (a b) c a, b, c R c 0
a c b c (a b) c a, b, c R c 0
a c b d ab c d c0 d 0
a c
a c :b d
b d
a c a c
c0 d 0
b d b d
m
(a c ) m a m (c 2 )
20
DAFTAR PUSTAKA
Marsigit, Susanti, M., Mahmudi, A., & Dhoruri, A. (2011). Matematika 3. Jakarta:
Kementrian Pendidikan Nasional.
Masduki, & Utomo, I. B. (2008). Matematika: untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
21