Anda di halaman 1dari 15

Modul Eksponensial

(Angsuran Pinjaman)

By
Rinel Remiasa, S.Pd.
Setiap manusia yang hidup pasti akan membutuhkan sesuatu atas dirinya seperti makan, bernafas,
pakaian, tempat tinggal, dan lain-lain. Kebutuhan-kebutuhan manusia sebagian besar diperoleh tidak dengan
cuma-cuma. Diperlukan sebuah usaha untuk mendapatkannya baik mencari, membeli, melakukan pinjaman
dan usaha-usaha yang lainnya.
Tuntutan ekonomi yang semakin tinggi memaksa masyarakat harus berjuang untuk bisa bertahan dan
memenuhi kebutuhan mereka. Semakin tinggi kebutuhan manusia maka semakin tinggi pula masalah pada
masyarakat dan kebutuhan-kebutuhan pokok menjadi bertambah. Untuk membeli sebuah kebutuhan, kadang
manusia harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar dan bahkan harus melakukan pinjaman dengan
mengangsur setiap bulannya.
Misal untuk membeli rumah mewah manusia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1 miliar. Dalam
matematika 1 miliar dapat dituliskan dengan 1.000.000.000. Agar tidak terlalu panjang dalam penulisannya,
dapat dituliskan dalam notasi pangkat atau notasi eksponen1 × 109 . Nah, bilangan 109 inilah yang disebut
sebagai bilangan berpangkat, dengan 10 disebut bilangan pokok dan 9 disebut bilangan pangkat atau eksponen.
Karena pangkatnya bilangan bulat, maka disebut bilangan berpangkat bilangan bulat.
Bilangan pangkat banyak sekali manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebuah perusahaan
kontraktor memperoleh pekerjaan untuk membangun jalan tol. Untuk keperluan tersebut tentunya
membutuhkan biaya yang sangat besar bahkan sampai ratusan triliun, sehingga perusahaan membutuhkan
pinjaman.
Misalnya pinjaman yang diajukan 500 triliun, yang dapat ditulis 500.000.000.000.000. Panjang sekali
bukan? Sangat tidak praktis tentunya. Disinilah kegunaan bilangan berpangkat, kita bisa menuliskan bilangan
besar tersebut dengan cara yang sangat sederhana, yaitu 5 x 1014 . Itulah salah satu manfaat bentuk pangkat
dalam kehidupan sehari-hari yaitu memudahkan dan menyederhanakan dalam penulisan dan perhitungannya.
Bentuk-bentuk bilangan seperti 10−11, 1024 , 1022 dan 108 merupakan bentuk-bentuk bilangan
berpangkat yang telah kalian pelajari saat SMP. Bentuk-bentuk bilangan berpangkat dapat kita bagi menjadi
empat jenis, yaitu: bilangan berpangkat positif, berpangkat nol, berpangkat negatif dan bilangan berpangkat
pecahan. Berikut ini uraian tentang bentuk-bentuk bilangan berpangkat yang dapat kalian pelajari!

1
Pangkat Bilangan Bulat Positif

Pangkat bulat positif merupakan cara ringkas untuk menuliksan perkalian dari bilangan- bilangan dengan
faktor-faktor yang sama, seperti :
5×5
4×4×4×4
Perkalian Perkalian bilangan-bilangan dengan faktor yang sama seperti contoh di atas disebut sebagai perkalian
berulang. Setiap perkalian berulang dapat dituliskan atau disajikan secara ringkas dengan menggunakan notasi
bilangan berpangat atau notasi eksponen.

Contoh Soal

Perkalian berulang 3 × 3 × 3 × 3 dapat ditulis secara ringkas dengan notasi bilangan berpangkat atau notasi
eksponen sebagai 34 .
Jadi, 3 × 3 × 3 × 3 = 34
Notasi 34 (dibaca: 3 pangkat 4 atau 3 eksponen 4) merupakan bilangan berpangkat. Bilangan 3 disebut sebagai
bilangan pokok/bilangan dasar/basis, dan bilangan 4 yang ditulis agak ke atas disebut pangkat atau eksponen.
Berdasarkan urian di atas, bilangan pangkat bulat positif dapat didefenisikan sebagai berikut:
Jika a merupakan bilangan real tidak nol, dan merupakan bilangan bulat maka:
𝒂𝒏 = 𝒂 × 𝒂 × 𝒂 × … × 𝒂 × 𝒂 × 𝒂

𝒏 faktor

Keterangan:
𝑎 : bilangan pokok atau basis
𝑛 : pangkat atau eksponen (n adalah bilangan asli > 1)
Jika 𝑛 = 1 maka 𝑎𝑛 = 𝑎1 = 𝑎
Jika 𝑛 = 0 maka 𝑎𝑛 = 𝑎0 = 1

Sifat-sifat Pangkat Bulat Positif


Jika 𝑎 dan 𝑏 adalah bilangan real dan 𝑚 dan 𝑛 bilangan bulat positif, maka
berlaku:
1) 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
2) 𝑎𝑚 ÷ 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚−𝑛
3) (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚×𝑛
4) (𝑎𝑏 𝑚 ) = 𝑎𝑚 × 𝑏 𝑚
𝑎 𝑛 𝑎𝑛
5) ( ) = 𝑛
𝑏 𝑏
6) 0𝑚 = 0
2
Latihan Soal

Tentukan hasil dari bentuk pangkat berikut!


a. 23 × 24 = ⋯

𝑎5
b. 𝑎3
=⋯

c. (2 × 5)3 = ⋯

d. (3.4)2 = ⋯

2 2
e. (4) = ⋯

f. 07 = ⋯

Pangkat Bilangan Bulat Negatif

Setiap bilangan bulat negatif dapat diubah dalam bentuk bilangan bulat positif, dan sebaliknya bilangan bulat
positif juga dapat diubah dalam bentuk bilangan bulat negatif.

Jika 𝑎 merupakan bilangan real tak nol, dan n merupakan bilangan bulat maka:

𝟏
𝒂−𝒏 =
𝒂𝒏

Keterangan: 𝑎𝑛 disebut bilangan berpangkat bulat negatif

Latihan Soal

Ubahlah bilangan berpangkat bulat negatif berikut menjadi bilangan berpangkat bulat positif!
a. 3−2 = ⋯

b. 2 × 4−2 = ⋯

1 −4
c. (3) =⋯

3
Pangkat Bilangan Nol

Untuk sembarang bilangan real tidak nol maka berlaku:

𝒂𝟎 = 𝟏, untuk 𝒂
𝟎𝒏 = 𝟎 untuk 𝒏
Keterangan: 𝑎 bilangan real dengan 𝑎 ≠ 0

Latihan Soal

Tentukanlah hasil dari bentuk pangkat berikut ini:


a. 50 = ⋯

b. −70 = ⋯

1 0
c. (2) = ⋯

Pangkat Bilangan Pecahan

Setelah memahami konsep pangkat bulat positif, pangkat bulat negatif, selanjutnya akan diperluas pada
konsep pangkat pecahan dan kaitan antara pangkat pecahan dengan bentuk akar. Kalian tentu masih
𝑚
ingat, bahwa bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk 𝑛 , dengan 𝑚 dan
𝑛 adalah bilangan bulat dengan 𝑛 ≠ 0.
𝑚
Dengan demikian, bilangan berpangkat pecahan dapat dituliskan dalam notasi 𝑎 𝑛 dengan 𝑎 bilangan
real dan 𝑎 ≠ 0.

𝑚
Misalkan 𝑎 bilangan real tidak nol dan n bilangan bulat positif, maka pangkat pecahan 𝑎 𝑛
sama dengan akar pangkat 𝑛 dari bilangan 𝑎𝑚 .
𝒎 𝒏
𝒂 𝒏 = √𝒂𝒎
𝑛
Dengan syarat: √𝑎𝑚 adalah bilangan real

4
Latihan Soal

Ubahlah bentuk pangkat pecahan berikut menjadi bentuk akar.


2
a. 5 3 = ⋯

1
b. 8 2 = ⋯

2
c. 36 4 = ⋯

Di atas telah dijelaskan bahwa bilangan bulat negatif dapat diubah ke dalam bentuk bilangan pangkat
positif, dan sebaliknya. Pertanyaannya sekarang, apakah bilangan pangkat pecahan negatif juga dapat
diubah menjadi bilangan pangkat pecahan positif, dan sebaliknya?
Perhatikan uraian berikut!
𝑚 𝑚
Misalkan 𝑎 ∈ 𝑅 dan 𝑎 ≠ 0 maka 𝑎− 𝑛 adalah kebalikan dari 𝑎 𝑛 atau sebaliknya. Dapat ditulis

𝒎 𝒎
−𝒏 𝟏 𝟏
𝒂 = 𝒎 atau 𝒂 =
𝒏 𝒎
𝒂𝒏 𝒂− 𝒏

Dari hubungan di atas menunjukkan bahwa setiap bilangan berpangkat pecahan negatif dapat diubah menjadi
bilangan berpangkat positif dan sebaliknya.

5
Fungsi Eksponen dan Penerapannya

A. Persamaan Fungsi Eksponen


Setelah kalian mempelajari bentuk pangkat atau eksponen, sekarang pembahasan akan diperluas
tentang persamaan eksponen dan fungsinya.Persamaan fungsi eksponensial dapat dibagi menjadi tujuh.
Dari berbagai bentuk persamaan eksponen yang ada, cara penyelesaiannya bergantung pada bentuknya.

1. Persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝


2. Persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) Dalam menyelesaikan
3. Persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) persamaan 1 dan 2 kita hanya
4. Persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑔(𝑥) perlu menyamakan basisnya.
Jika basisnya sudah sama
5. Persamaan eksponen berbentuk 𝐻(𝑥) 𝑓(𝑥) = 𝐻(𝑥) 𝑔(𝑥) barulah operasikan
6. Persamaan eksponen berbentuk 𝑓(𝑥)ℎ(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥) pangkatnya
2
7. Persamaan eksponen berbentuk 𝐴(𝑎 𝑓(𝑥) ) + 𝐵(𝑎 𝑓(𝑥) ) + 𝐶 = 0

Pada pertemuan tanggal 10 Agustus ini kita akan mempelajari bersama persamaan eksponen bentuk 1
dan 2.

1. Persamaan eksponen berbentuk 𝒂𝒇(𝒙) = 𝒂𝒑


Penyelesaian persamaan berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝 mengikuti aturan berikut:
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝 (𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1), maka 𝑓(𝑥) = 𝑝

Contoh Soal

Tentukan himpunan penyelesaian dari:


1. 4𝑥 = 8
2. 32+𝑥 = 27

Jawab:
1. Untuk menyelesaikan soal di atas ikuti langkah-langkah berikut
✓ Tuliskan kembali soalnya
4𝑥 = 8
✓ Carilah basis terkecil 4 dan 8
Basis terkecil dari 4 dan 8 adalah 2 karena 22 = 4 karena 2 × 2 = 4 dan 23 = 8
karena 2 × 2 × 2 = 8.
Maka 4𝑥 = 8 bisa kita tulis dengan (22 )𝑥 = 23 .
✓ Untuk (22 )𝑥 ingat sifat (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚×𝑛 sehingga (22 )𝑥 bisa kita tulis 22𝑥
Sekarang kita peroleh 22𝑥 = 23
✓ Jika basisnya sudah sama kita tinggal mengoperasikan pangkatnya saja.
2𝑥 = 3
✓ Yang mau dicari kan nilai 𝑥 maka kedua ruas kita sama-sama bagi dengan 2.
2𝑥 3
=
2 2
✓ Hasil yang diperoleh adalah
1
𝑥 = 12

6
Penyelesaian dengan cara singkat dapat kita tulis sebagai berikut:
4𝑥 = 8
(22 )𝑥 = 23
22𝑥 = 23 (basisnya sudah sama)
2𝑥 = 3
1
𝑥 = 12
1
Jadi, himpunan penyelesaian (HP) = {1 2}

2. Untuk menyelesaikan soal di atas ikuti langkah-langkah berikut


✓ Tuliskan kembali soalnya
32+𝑥 = 27
✓ Carilah basis terkecil 3 dan 27
Basis terkecil dari 3 dan 27 adalah 3, karena 27 = 3 × 3 × 3 atau sama dengan 33
Maka 32+𝑥 = 27 bisa kita tulis dengan 32+𝑥 = 33
✓ Jika basisnya sudah sama kita tinggal mengoperasikan pangkatnya saja.
2+𝑥 =3
✓ Yang mau kita cari kan nilai 𝑥 maka dapat dioperasikan sebagai berikut:
𝑥 = 3 −2
✓ Hasil yang diperoleh adalah
𝑥=1
Penyelesaian dengan cara singkat dapat kita tulis sebagai berikut:
32+𝑥 = 27
32+𝑥 = 33 (basisnya sudah sama)
2+𝑥 =3
𝑥 = 3 −2
𝑥=1
Jadi, himpunan penyelesaian (HP) = {1}

Latihan Soal

Tentukanlah himpunan penyelesaian dari:

1. 22𝑥−1 = 32 2. 23𝑥 = 512

1
3. 9𝑥 = 81 (ingat sifat pangkat bilangan bulat negatif)

7
2. Persamaan eksponen berbentuk 𝒂𝒇(𝒙) = 𝒂𝒈(𝒙)
Penyelesaian persamaan berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝 mengikuti aturan berikut:
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) (𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1), maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)

Contoh Soal

Tentukan himpunan penyelesaian dari


2 +7𝑥+42
1. 5𝑥 = 2512−𝑥
1 4𝑥−1
2. 9𝑥−1 = (3)

Jawab:
1. Untuk menyelesaikan soal di atas ikuti langkah-langkah berikut:
✓ Tulis kembali soalnya
2 +7𝑥+42
5𝑥 = 2512−𝑥
✓ Cari basis terkecil dari 5 dan 25
Basis terkecil dari 5 dan 25 adalah 5, karena 25 = 5 × 5 atau sama dengan 52 .
2 +7𝑥+42 2 +7𝑥+42
Maka 5𝑥 = 2512−𝑥 bias kita tulis dengan 5𝑥 = (52 )12−𝑥
✓ Untuk (52 )12−𝑥 ingat sifat (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚×𝑛 sehingga (52 )12−𝑥 bisa kita tulis 524−2𝑥
2 +7𝑥+42
Sekarang kita peroleh 5𝑥 = 524−2𝑥
✓ Jika basisnya sudah sama kita tinggal mengoperasikan pangkatnya saja.
𝑥 2 + 7𝑥 + 42 = 24 − 2𝑥
✓ Yang mau kita cari kan nilai 𝑥 maka semua yang ada variabel 𝑥 kita tuliskan di ruas kiri dan
semua yang konstanta kita tuliskan di ruas kanan. Sehingga diperoleh
𝑥 2 + 7𝑥 + 2𝑥 = 24 − 42
✓ Kita jadikan persamaannya sama dengan nol.
𝑥 2 + 7𝑥 + 2𝑥 − 24 + 42 = 0
Maka kita peroleh 𝑥 2 + 9𝑥 + 18 = 0
✓ Faktorkan dengan mencari akar-akar persamaannya.
(𝑥 + 3)(𝑥 + 6) = 0
✓ Hasil yang diperoleh adalah
𝑥 = −3 atau 𝑥 = −6

Penyelesaian dengan cara singkat dapat kita tulis sebagai berikut:


2 +7𝑥+42
5𝑥 = 2512−𝑥
2 +7𝑥+42
5𝑥 = (52 )12−𝑥
2
5𝑥 +7𝑥+42 = 524−2𝑥 (basisnya sudah sama)
𝑥 2 + 7𝑥 + 2𝑥 = 24 − 42
𝑥 2 + 7𝑥 + 2𝑥 − 24 + 42 = 0
𝑥 2 + 9𝑥 + 18 = 0
(𝑥 + 3)(𝑥 + 6) = 0
𝑥 = −3 atau 𝑥 = −6
Jadi, himpunan penyelesaian (HP)= {−3} atau {−6}

8
2. Untuk menyelesaikan soal di atas ikuti langkah-langkah berikut:
✓ Tulis kembali soalnya
1 4𝑥−1
9𝑥−1 = (3)
1
✓ Cari basis terkecil dari 9 dan 3
1
✓ Basis terkecil dari 9 dan 3 adalah 3, karena 9 = 3 × 3 atau sama dengan 32 . Sedangkan
1 1
untuk 3 kita ingat sifat pangkat bilangan bulat negative maka 3 jika diubah ke pangkat
bilangan bulat positif hasilnya adalah 3−1
1 4𝑥−1
Maka 9𝑥−1 = (3) bisa kita tulis dengan (32 )𝑥−1 = (3−1 )4𝑥−1
✓ Ingat sifat (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚×𝑛 sehingga (32 )𝑥−1 = (3−1 )4𝑥−1 bisa kita tulis dengan
32𝑥−2 = 3−4𝑥+1
✓ Jika basisnya sudah sama kita tinggal mengoperasikan pangkatnya saja.
2𝑥 − 2 = −4𝑥 + 1
✓ Yang mau kita cari kan nilai 𝑥 maka semua yang ada variabel 𝑥 kita tuliskan di ruas kiri dan
semua yang konstanta kita tuliskan di ruas kanan. Sehingga diperoleh
2𝑥 + 4𝑥 = 1 + 2
✓ Maka kita peroleh
6𝑥 = 3
✓ Kita bagi kedua ruas dengan 6, maka diperoleh:
6𝑥 3
=
6 6
✓ Hasil yang diperoleh adalah
1
𝑥=
2

Penyelesaian dengan cara singkat dapat kita tulis sebagai berikut:


𝑥−1
1 4𝑥−1
9 =( )
3
(32 )𝑥−1 = (3−1 )4𝑥−1
32𝑥−2 = 3−4𝑥+1 (basisnya sudah sama)
2𝑥 − 2 = −4𝑥 + 1
2𝑥 + 4𝑥 = 1 + 2
6𝑥 = 3
6𝑥 3
=
6 6
1
𝑥=
2
1
Jadi, himpunan penyelesaian (HP)= { } 2

Latihan Soal

Tentukan himpunan penyelesaian dari:

1. 100𝑥
2 −3𝑥−4
= 10𝑥
2 −2𝑥−3
2. 4𝑥−𝑦+2 = 32𝑥−2𝑦+1

9
3. Persamaan eksponen berbentuk 𝒂𝒇(𝒙) = 𝒃𝒇(𝒙)
Untuk menyelesaikan persamaan eksponensial berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥), kita menggunakan sifat
berikut:
𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) dengan 𝑎 > 0, 𝑏 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, 𝑏 ≠ 1, dimana 𝑓(𝑥) = 0

Contoh Soal
Tentukan HP dari setiap persamaan eksponensial di bawah ini.
1. 52𝑥−6 = 32𝑥−6
2 2
2. 5𝑥 −𝑥−2 = 7𝑥 −𝑥−2
Jawab:
1. 52𝑥−6 = 32𝑥−6
✓ Penyelesaian masalah di atas dapat langsung kita tuliskan pangkatnya saja dalam persamaan
nol.
2𝑥 − 6 = 0
✓ Yang mau kita cari kan nilai 𝑥 maka semua yang ada variabel 𝑥 kita tuliskan di ruas kiri dan
semua yang konstanta kita tuliskan di ruas kanan. Sehingga diperoleh
2𝑥 = 6
✓ Kedua ruas dibagi dengan 2
2𝑥 6
=
2 2
✓ Hasil yang diperoleh adalah
𝑥=3
Penyelesaian dengan cara singkat dapat ditulis sebagai berikut:
2𝑥 − 6 = 0
2𝑥 = 6
2𝑥 6
=
2 2
𝑥=3
Jadi, HP {3}

2 2
✓ 5𝑥 −𝑥−2 = 7𝑥 −𝑥−2
✓ Penyelesaian masalah di atas dapat langsung kita tuliskan pangkatnya saja dalam persamaan
nol.
𝑥2 − 𝑥 − 2 = 0
✓ Karena ini persamaan kuadrat maka kita harus mencari faktorisasinya
(𝑥 − 2)(𝑥 + 1) = 0
✓ Sehingga hasi yang diperoleh adalah
𝑥 = 2 atau 𝑥 = −1
Penyelesaian dengan cara singkat dapat ditulis sebagai berikut:
𝑥2 − 𝑥 − 2 = 0
(𝑥 − 2)(𝑥 + 1) = 0
𝑥 = 2 atau 𝑥 = −1
Jadi, HP {2} atau {-1}

Latihan Soal

1. 32𝑥−8 = 52𝑥−8
2 2
2. 52𝑥 −5𝑥+3 = 32𝑥 −5𝑥+3

10
4. Persamaan eksponen berbentuk 𝒂𝒇(𝒙) = 𝒃𝒈(𝒙)
Untuk Menyelesaikan persamaan eksponensial 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑔(𝑥) dapat dilakukan dengan cara berikut:
(i) Ambil 𝑓(𝑥) = 0 dan 𝑔(𝑥) = 0 (karena 𝑎0 = 𝑏 0 ), kemudian tentukan nilai-nilai x yang
memenuhi kedua persamaan 𝑓(𝑥) = 0 dan 𝑔(𝑥) = 0. Jika cara ini tidak menghasilkan nilai 𝑥,
dapat dilanjutkan ke cara (ii)
(ii) Kedua ruas ditarik logaritma, yaitu:
𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑔(𝑥)
𝑙𝑜𝑔 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑙𝑜𝑔 𝑏 𝑔(𝑥)
𝑓(𝑥) log 𝑎 = 𝑔(𝑥) log 𝑏

Contoh Soal
2
1. 6𝑥+1 = 7𝑥 +3𝑥+2
Oleh karena 60 = 70 , diperoleh
𝑥+1=0 dan 𝑥 2 + 3𝑥 + 2 = 0
𝑥 = −1 (𝑥 + 2)(𝑥 + 1) = 0
𝑥 = −2 atau 𝑥 = −1
Jadi, HP {-1}

Latihan Soal

1. 22𝑥−1 = 3𝑥+2

5. Persamaan eksponen berbentuk 𝑯(𝒙)𝒇(𝒙) = 𝑯(𝒙)𝒈(𝒙)


Jika 𝐻(𝑥) 𝑓(𝑥) = 𝐻(𝑥) 𝑔(𝑥) , maka ada beberapa lemungkinan antara lain:
a. Eksponennya sama: 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥),
b. Bilangan pokok: 𝐻(𝑥) = 1, sebab 1𝑓(𝑥) = 1𝑔(𝑥) = 1
c. Bilangan pokok: 𝐻(𝑥) = −1, asalkan −1𝑓(𝑥) = −1𝑔(𝑥) dengan 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) sama-sama ganjil
atau sama-sama genap.
d. Bilangan pokok: 𝐻(𝑥) = 0, asalkan 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) keduanya bernilai positif.

Contoh Soal
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan:
(𝑥 2 − 7𝑥 + 11)2𝑥+5 = (𝑥 2 − 7𝑥 + 11)5𝑥+2
Jawab:
Diketahui :
𝐻(𝑥) = 𝑥 2 − 7𝑥 + 11
𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 5
𝑔(𝑥) = 5𝑥 + 2

a. 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
2𝑥 + 5 = 5𝑥 + 2
2𝑥 − 5𝑥 = 2 − 5
−3𝑥 = −3
Kedua ruas dibadi dengan −3
3𝑥 3
− =−
−3 −3
𝑥=1

11
b. 𝐻(𝑥) = 1
𝑥 2 − 7𝑥 + 11 = 1
𝑥 2 − 7𝑥 + 11 − 1 = 0
𝑥 2 − 7𝑥 + 10 = 0
(𝑥 − 5)(𝑥 − 2) = 0
𝑥 = 5 atau 𝑥 = 2

c. 𝐻(𝑥) = −1 dengan −1𝑓(𝑥) = −1𝑔(𝑥)


𝑥 2 − 7𝑥 + 11 = −1
𝑥 2 − 7𝑥 + 11 + 1 = 0
𝑥 2 − 7𝑥 + 12 = 0
(𝑥 − 4)(𝑥 − 3) = 0
𝑥 = 4 atau 𝑥 = 3
Selanjutnya subtistusi nilai 𝑥 ke 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥)
Untuk 𝑥 = 4
𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 5 𝑔(𝑥) = 5𝑥 + 2
𝑓(4) = 2.4 + 5 𝑔(4) = 5.4 + 2
=8+5 = 20 + 2
= 13 = 22
−113 ≠ −122
Jadi 𝑥 = 4 tidak memenuhi

Untuk 𝑥 = 3
𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 5 𝑔(𝑥) = 5𝑥 + 2
𝑓(3) = 2.3 + 5 𝑔(3) = 5.3 + 2
=6+5 = 15 + 2
= 11 = 17
−111 ≠ −117
Jadi 𝑥 = 3 memenuhi

d. 𝐻(𝑥) = 0, asalkan 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) keduanya bernilai positif.


𝑥 2 − 7𝑥 + 11 = 0
Untuk menyelesaikan soal ini kalian harus memahami rumus ABC. Rumus ABC
Sehingga diperoleh nilai a, b dan c, dari 𝑥 2 − 7𝑥 + 11 = 0 adalah
𝑎 = 1, 𝑏 = −7, 𝑐 = 11 −𝒃 ± √𝒃𝟐 − 𝟒𝒂𝒄
−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐 𝟐𝒂
2𝑎
−(−7) ± √(−7)2 − 4.1.11
2.1
7 ± √49 − 44
2
7 ± √5
2
7+√5 7−√5
Nilai 𝑥 yang diperoleh adalah 𝑥 = 2
atau 𝑥 = 2
Dari nilai 𝑥 yang diperoleh kita subtitusikan untuk mencari nilai 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥)
7+ 5
Untuk 𝑥 = 2√
𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 5 𝑔(𝑥) = 5𝑥 + 2
7 + √5 7 + √5 7 + √5 7 + √5
𝑓( ) = 2( )+5 𝑔( ) = 5( )+2
2 2 2 2
= 7 + √5 + 5 35 5√5
= + +2
= 12 + √5 2 2
Karena 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) positif maka 39 5√5
memenuhi. = +
2 2
12
7−√5
Untuk 𝑥 = 2
𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 5 𝑔(𝑥) = 5𝑥 + 2
7 − √5 7 − √5 7 − √5 7 − √5
𝑓( ) = 2( )+5 𝑔( ) = 5( )+5
2 2 2 2
= 7 − √5 + 5 35 5√5
= − +2
= 12 − √5 2 2
Karena 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) positif 39 5√5
maka memenuhi. = −
2 2

7+√5 7−√5
Jadi HP {1, 2, 3, 5, , }
2 2

Latihan Soal

Selesaikanlah persamaan eksponensial berikut ini:


(𝑥 2 − 9𝑥 + 19)3𝑥+4 = (𝑥 2 − 9𝑥 + 19)4𝑥+3

6. Persamaan eksponen berbentuk 𝒇(𝒙)𝒉(𝒙) = 𝒈(𝒙)𝒉(𝒙)


Untuk menyelesaikan persamaan eksponensial berbentuk 𝑓(𝑥)ℎ(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥) , kita gunakan cara
berikut ini:
a. ℎ(𝑥) = 0 dengan 𝑓(𝑥) ≠ 0 dan 𝑔(𝑥) ≠ 0
b. bilangan pokok sama, yaitu 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)

Contoh Soal

2 2 −4𝑥+3
Selesaikanlah: (𝑥 2 − 5𝑥 + 9)𝑥 −4𝑥+3 = (2𝑥 + 3)𝑥
Jawab:
Diketahui:
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 5𝑥 + 9
𝑔(𝑥) = 2𝑥 + 3
ℎ(𝑥) = 𝑥 2 − 4𝑥 + 3
a. ℎ(𝑥) = 0
𝑥 2 − 4𝑥 + 3 = 0
(𝑥 − 3)(𝑥 − 1) = 0
𝑥 = 3 atau 𝑥 = 1
Untuk 𝑥 = 3
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 5𝑥 + 9 𝑔(𝑥) = 2𝑥 + 3
𝑓(3) = 32 − 5(3) + 9 𝑔(3) = 2(3) + 3
= 9 − 15 + 9 =6+3
=3 =9
3≠0 9≠0
Sehingga untuk 𝑥 = 3 memenuhi

Untuk 𝑥 = 1
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 5𝑥 + 9 𝑔(𝑥) = 2𝑥 + 3
𝑓(1) = 12 − 5(1) + 9 𝑔(1) = 2(1) + 3
= 1−5 + 9 =2+3
=5 =5
5≠ 0 5≠ 0
Sehingga untuk 𝑥 = 1 memenuhi

13
b. 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
𝑥 2 − 5𝑥 + 9 = 2𝑥 + 3
𝑥 2 − 5𝑥 − 2𝑥 + 9 − 3 = 0
𝑥 2 − 7𝑥 + 6 = 0
(𝑥 − 6)(𝑥 − 1) = 0
𝑥 = 6 atau 𝑥 = 1
Jadi, HP {1,3,6}

Latihan Soal

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan eksponensial berikut:


2 2
(𝑥 + 1)𝑥 +7𝑥+10 = (2𝑥 + 3)𝑥 +7𝑥+10

𝟐
7. Persamaan eksponen berbentuk 𝑨(𝒂𝒇(𝒙) ) + 𝑩(𝒂𝒇(𝒙) ) + 𝑪 = 𝟎
2
Untuk menyelesaikan persamaan ekponensial berbentuk 𝐴(𝑎 𝑓(𝑥) ) + 𝐵(𝑎 𝑓(𝑥) ) + 𝐶 = 0, kita gunakan
pemisalan 𝑦 = 𝑎 𝑓(𝑥) sehingga persamaan eksponen berubah menjadi persamaan kuadrat dengan
variable y, yaitu: 𝐴𝑦 2 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0. Nilai-nilai pada 𝑦 dapat dicari dengan cara faktorisasi atau cara
formula 𝐴𝐵𝐶. Nilai 𝑦 dikembalikan ke pemisalan semula sehingga diperoleh persamaan 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑦.
Lalu, diselesaikan sesuai persamaan yang terbentuk sehingga akan diperoleh nilai-nilai 𝑥 yang cari.

Contoh Soal

Penyelesaian persamaan 32𝑥+1 + 27 = 82.3𝑥 adalah…


Jawab:

32𝑥+1 + 27 = 82.3𝑥 diubah dalam bentuk persamaan sama dengan nol

32𝑥+1 − 82.3𝑥 + 27 = 0

32𝑥 . 31 − 82 (3𝑥 ) + 27 = 0

3. (3𝑥 )2 − 82 (3𝑥 ) + 27 = 0 setelah itu kita buat pemisalan


Misal 3𝑥 = 𝑦 sehingga bentuk persamaan di atas dapat ditulis dengan

3𝑦 2 − 82 𝑦 + 27 = 0 setela itu kita faktorkan


1
3
(3𝑦 − 81)(3𝑦 − 1) = 0 (gunakan abc yang sudah pernah diajarkan)

(𝑦 − 27)(3𝑦 − 1) = 0
1
𝑦 = 27 atau 𝑦 = 3 kembalikan ke bentuk aslinya

𝑦 = 27 1
𝑦=
3𝑥 = 27 3
3 𝑥 = 33 3𝑥 = 3−1
𝑥=3 𝑥 = −1

Jadi, HP {−1, 3}

Latihan Soal

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan eksponensial 22𝑥+1 + 2𝑥 − 3 = 0

14

Anda mungkin juga menyukai