Pendahuluan
M ateri yang akan Anda pelajari pertama kali pada mata kuliah pemecahan
masalah matematika adalah konsep dasar aritmetika. Kompetensi dasar yang
harus dikuasai setelah mempelajari unit ini adalah Anda mampu menggunakan
konsep dasar aritmetika khususnya konsep dalam perpangkatan dan akar bilangan
serta barisan dan deret dalam menyelesaikan masalah matematika atau masalah
lainnya. Oleh karena itu dalam unit ini akan dipelajari konsep perpangkatan dan akar
bilangan serta barisan dan deret aritmetika dan geometri. Unit ini terbagi menjadi dua
subunit yaitu subunit pertama berisi perpangkatan dan akar bilangan sedangkan
subunit kedua berisi barisan dan deret. Bahan ajar mengenai materi ini, selain
disediakan dalam bentuk bahan ajar cetak juga disediakan dalam bentuk bahan ajar
berbasis web.
Materi yang dibahas pada unit ini merupakan materi prasyarat yang harus
dikuasai untuk mempelajari materi pemecahan masalah matematika. Oleh karena itu,
pelajari unit ini sampai Anda menguasai dengan baik dan benar. Kerjakan semua
latihan yang diberikan dan lihat kembali hasil pekerjaan Anda tersebut, kemudian
bandingkan dengan pembahasan yang tersedia. Jika mengalami kesulitan, jangan
segan untuk bertanya kepada rekan yang Anda anggap mampu atau dosen pengampu
mata kuliah ini. Setelah Anda selesai mengkaji materi dan berlatih mengerjakan soal-
soal, kerjakan tes formatif yang ada dalam setiap subunit untuk mengukur tingkat
penguasaan Anda terhadap materi. Cobalah Anda kerjakan sendiri, kemudian
bandingkan jawaban Anda tersebut dengan kunci jawaban tes formatif yang ada pada
bagian akhir unit. Jika tingkat penguasaan Anda masih dibawah standar yang
disyaratkan, pelajari kembali materi terutama di bagian yang Anda kurang mengerti.
Selamat belajar dan tetap bersemangat, semoga Anda sukses.
Perpangkatan
a × a × ..... × a = an
n faktor
n
Bentuk umumnya adalah a , di mana a disebut bilangan pokok atau bilangan dasar,
sedangkan n disebut pangkat atau eksponen.
Contoh :
• 23 (dibaca dua pangkat tiga) = 2 × 2 × 2 = 8
• 52 (dibaca lima pangkat dua) = 5 × 5 = 25
Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa sifat yang berlaku dalam perpangkatan.
Terdapat 6 sifat operasi perpangkatan yaitu:
1. (a × b )n = an × bn
2. a m × a n = a m + n
3. a m : a n = a m −n
4. (a : b )n = an : bn
5. (a )
m n
= a m×n
1
6. a −n = dengan a ≠ 0
an
Bukti kebenaran dari sifat-sifat di atas dapat Anda lakukan setelah Anda mempelajari
unit 7 mengenai penalaran induktif dan deduktif. Sementara ini Anda dapat
1-2 Unit 1
menggunakan sifat-sifat tersebut untuk menyelesaikan soal-soal mengenai
perpangkatan.
Pada perpangkatan, bilangan pokok dapat berupa bilangan bulat maupun
pecahan, demikian juga untuk pangkat atau eksponen. Pangkat juga dapat berupa
bilangan nol. Dalam perpangkatan, kedua komponen (bilangan pokok dan pangkat)
sama pentingnya. Namun demikian, perubahan hasil perpangkatan terutama
ditentukan oleh nilai pangkatnya. Oleh karena itu pembedaan nilai pangkat akan
dibahas secara khusus.
Pangkat dapat berupa bilangan nol, bilangan bulat (positif dan negatif),
bilangan pecahan (rasional) dan bilangan irrasional. Bilangan irrasional tidak dibahas
pada bahan ajar ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema berikut ini.
Bagaimana jika suatu bilangan dipangkatkan dengan nol? Sembarang bilangan bila
dipangkatkan nol akan menghasilkan nilai 1, tidak perduli apakah bilangan pokoknya
merupakan bilangan positif atau negatif.
Contoh :
• 50 = 1
0
⎛1⎞
• ⎜ ⎟ =1
⎝7⎠
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya perpangkatan bilangan adalah bentuk
perkalian berulang atau berganda. Berdasarkan Skema Pangkat Bilangan, pangkat
1
a−n =
an
di mana n adalah bilangan bulat positif.
Sembarang bilangan bila dipangkatkan -1 akan menghasilkan kebalikan bilangan itu
sendiri. Contoh :
1 1
• 3−1 = 1 =
3 3
1-4 Unit 1
−1
⎛1⎞ 1
• ⎜ ⎟ = =8
⎝8⎠ 1
8
−1
⎛3⎞ 8
• ⎜ ⎟ =
⎝8⎠ 3
Terlihat bahwa bila bilangan pokoknya adalah bilangan bulat, maka pangkat -1 nya
adalah pecahan / kebalikannya. Secara umum berlaku
−1
⎛a⎞ 1 b
⎜ ⎟ = =
⎝b⎠ a a
b
Sembarang bilangan bila dipangkatkan -2 akan menghasilkan kuadrat kebalikan
bilangan itu sendiri.
Contoh :
1 1
• 2− 2 = 2 =
2 4
−2
⎛1⎞ 1 1
• ⎜ ⎟ = = =9
⎝ 3⎠
2
⎛1⎞ 1
⎜ ⎟ 9
⎝ 3⎠
−2
⎛2⎞ 1 1 25 1
• ⎜ ⎟ = = = =6
⎝5⎠
2
⎛2⎞ 4 4 4
⎜ ⎟ 25
⎝5⎠
Bila bilangan pokok berbentuk pecahan dipangkatkan -2, maka hasilnya dapat
berupa bilangan bulat ataupun bilangan pecahan.
n
Definisi : a (dibaca : akar n dari bilangan a) adalah bilangan yang apabila
dipangkatkan dengan n hasilnya sama dengan a.
1
n
a dapat juga ditulis a n
1
Contoh : Akar bilangan 2 atau sama dengan pangkat pecahan
2
1 1
2×
• 2
4 = 4 = 42 = 2 2
=2
( )
1 1 1
2×
4 4 4 42 22 2 2 2
2
• 2 = = = 1 = = =
( )
1 1
9 9 9 2× 3
92 32 2
3 2
1
Akar bilangan 3 atau sama dengan pangkat pecahan
3
1 1
3×
• 3
8 = 83 = 2 3
=2
( )
1 1 1
3×
8 3
8 83 23 3 2 3
2
• 3 = = 1 = = =
( )
3 1 1
27 27 3× 3
27 3 33 3
3 3
Latihan
Selanjutnya kerjakan latihan berikut untuk memantapkan pemahaman Anda
terhadap materi.
(
b. 5 −5 × m × n 6 ) : (5
−2 −7
× m8 × n9 )
2. Nyatakan perpangkatan berikut dalam pangkat positif.
(
a. c −7 × m 5 × n −9 ) (c−2 −10
× m 8 × n −9 )
b. (c ) : (c × m 8 × n −9 )
−7 −2 2
× m 5 × n −9 −10
1-6 Unit 1
3. Hitunglah perpangkatan berikut ini.
a. 2 −3
1
b. 8 3
Bagaimana Saudara, apakah Anda mengalami kesulitan? Tentu saja tidak, namun
demikian Anda dapat membandingkan jawaban yang Anda temukan dengan
pembahasan berikut ini.
sehingga diperoleh (5 ) : (5 × 5 ) = 5 3 2 5 4 6
: 59 = 56 − 9 , kemudian menggunakan
sebagai berikut.
(c 14
× m −10 × n18 )(c −10 × m 8 × n −9 ) menggunakan sifat 5
c 4 × m −2 × n 9 menggunakan sifat 2
c ×n 4 9
menggunakan sifat 6
m2
b. Analog dengan pengerjaan a, perpangkatan
(c −7
× m 5 × n −9 ) : (c
−2 −10
× m 8 × n −9 )
2
akan dinyatakan dalam pangkat
positif berikut ini.
(c14
× m −10 × n18 ) : (c −20 × m16 × n −18 ) menggunakan sifat 5
c 34 × m −26 × n36 menggunakan sifat 3
b. 8 3 = 3 8 = 2
1-8 Unit 1
Rangkuman
n faktor
di mana a disebut bilangan pokok atau bilangan dasar, sedangkan n disebut pangkat
atau eksponen. Berikut beberapa sifat operasi perpangkatan yaitu:
1. (a × b )n = an × bn
2. a m × a n = a m + n
3. a m : a n = a m − n
4. (a : b )n = an : bn
5. (a )
m n
= a m×n
1
6. a −n = dengan a ≠ 0
an
Setiap bilangan yang dipangkatkan dengan bilangan nol, hasilnya merupakan
bilangan 1, sedangkan setiap bilangan yang dipangkatkan dengan 1, hasilnya
merupakan bilangan itu sendiri.
Akar suatu bilangan merupakan perpangkatan dengan pangkat bilangan pecahan.
n
Bentuk umum akar bilangan adalah a (dibaca : akar n dari bilangan a) yaitu
bilangan yang apabila dipangkatkan dengan n hasilnya sama dengan a.
1
n
a dapat juga ditulis a n
adalah …….
x5
A. xy 6 C. x −5 y −5
B. x 5 y −5 D. x −9 y 6
3
⎛ 5 −3 ⎞ ⎛ 1 ⎞
3. Bentuk perpangkatan ⎜⎜ − 2 ⎟⎟ ⎜ 3 ⎟ jika dinyatakan dalam pangkat positif
⎝x ⎠ ⎝x ⎠
adalah ……
1 x3
A. 4 C.
x 59
1 x18
B. D.
59 x 59
4. Nilai dari ⎜
(
⎛ 5 2 × 5 −3 )
−3
⎞⎛ 1 ⎞
⎟⎜ ⎟ adalah …….
⎜ 53 ⎟⎝ 5 −3 ⎠
⎝ ⎠
A. 5 −7 C. 5 3
B. 0 D. 512
5. Bilangan 32 merupakan penyederhanaan dari perpangkatan ……
A. (2 2 × 2 −1 ) C. 2 0 × 2 4
3
B. 4 4 × 2 −3 D. (4 2 × 2 −1 )
2
n
6. Arti dari a adalah ……
−n 1
A. a n
C. a
1 - 10 Unit 1
−
1
n
D. a n
B. a
⎛ 16 ⎞⎛ 27 ⎞
7. Nilai dari ⎜⎜ 2 ⎟⎜ 3
⎟⎜
⎟ adalah ……
⎟
⎝ 9 ⎠⎝ 8 ⎠
A. 1 C. 6
B. 2 D. 8
B. ( 5 )( 3 )
3 3
D. ( 125 )( 81 )
3 4
4
⎛⎛ 2 ⎞ ⎛ 2 ⎞⎞
9. Nilai dari ⎜ ⎜ ⎟ : ⎜⎜ 2 ⎟⎟ ⎟ adalah ……
⎜⎝ 3 ⎠ ⎟
⎝ ⎝ 3 ⎠⎠
4 20
A. C.
9 85
12 64
B. D.
72 729
⎛ 3 ⎞⎛ 1 ⎞
10. Bilangan yang merupakan nilai dari ⎜⎜ 2 ⎟⎟⎜⎜ 2 ⎟⎟ adalah ……
⎝ 4 ⎠⎝ 27 ⎠
1 1
A. C.
6 18
1 1
B. D.
12 24